H a k e k a t D a r i
A G A M A
Y a n g S e b e n a r n y a
Berbicara mengenai ‘a g a m a ‘, maka pikiran kita tak dapat tiada akan terarahkan kepada berbagai norma dan peraturan yang bersumber dari Tuhan Pencipta, yang harus dipatuhi untuk mempertahankan sesuatu tata kehidupan yang tertib dan damai di bumi ini. Setiap orang yang berakal sehat tak dapat tiada harus mengakui, bahwa akan ada h a n y a s a t u Tuhan Pencipta, maka dengan sendirinya tak terelakkan lagi bahwa akan terdapat h a n y a s a t u perangkat norma dan peraturan yang berlaku bagi semua mahluk ciptaan-Nya di bumi ini.
Bersumber dari norma dan peraturan itu juga telah diberitahukan kepada kita umat ciptaan-Nya, bahwa planet bumi ini baharu saja diciptakan Tuhan sekitar 6000 tahun yang lalu. Ini adalah salah satu dari berjuta-juta planet bumi yang sudah lebih dulu berada di dalam angkasa raya dan sekaliannya itu berada di bawah kendali dan kekuasaan dari Sang Pencipta, yaitu Tuhan Allah kita. Jadi, Sang Pencipta sesungguhnya telah memperkenalkan diri-Nya kepada semua umat ciptaan-Nya, bahwa semua kita kini berada di bawah kendali dari sebuah Organisasi Besar, yaitu Kerajaan Allah, dengan Tuhan Allah sendiri sebagai RAJA-NYA.
Organisasi Kerajaan Allah yang Besar itu terdiri dari Tuhan Allah sebagai RAJA, semua umat ciptaan-Nya sebagai warga Kerajaan-Nya, norma-norma dan peraturan-peraturan-Nya sebagai HUKUM ALLAH, semua daerah territorial-Nya di seluruh angkasa raya yang meliputi semua planet-planet bumi yang ada di dalamnya, merupakan Daerah Kedaulatan Negara dan Hari Nasional Kerajaan yang paling diingat untuk diperingati, ialah HARI SABAT.
Jadi, sebagaimana setiap penghuni negara Republik Indonesia wajib b e r n e g a r a dengan b a i k, yaitu mematuhi dan melaksanakan semua norma dan peraturan dari Hukum Negara Indonesia, berikut pula memperingati hari nasional Republik Indonesia pada setiap tanggal 17 Agustus, maka sedemikian itu pula sebagai penghuni planet bumi ini yang merupakan bagian dari KERAJAAN ALLAH yang luas, kita sebagai W a r g a K e r a j a – a n A L L A H wajib b e r a g a m a dengan b e n a r, yaitu mematuhi dan menghayati semua HUKUM ALLAH yang sudah diberikan kepada manusia sejak dari mula pertama yang lalu, dan merayakan setiap Hari SABAT untuk memperingati dan membesarkan Tuhan Allah yang telah menciptakan planet bumi ini selama enam hari dan beristirahat pada Hari Sabat pertama dari minggu ciptaan-Nya yang lalu.
Hukum Dasar mencerminkan
Sifat dan Tabiat serta Jiwa dari Sang Pemilik Negara
HUKUM pada umumnya terdiri dari sebuah Hukum Dasar, yang mencerminkan sifat, tabiat dan jiwa dari Sang Pemilik Negara, yang kemudian dilengkapi dengan berbagai Peraturan Pelaksanaannya, yang akan dikeluarkan secara bertahap sepanjang sejarah negara itu. Karena sifat, tabiat, dan jiwa dari Pemilik Negara pada umumnya tidak berubah, maka Hukum Dasar itupun pada umumnya tidak berubah sepanjang sejarah dari negara yang bersangkutan. Namun karena manusia sebagai pemilik negara itu sendiri tidak kekal hidupnya, dan karena sifat, tabiat dan jiwa manusia seringkali berubah, maka Hukum Dasarnya itupun sudah akan seringkali mengalami perubahan.
Tetapi Hukum Dasar dari Kerajaan Allah tidak pernah berubah, sebab sebagaimana Tuhan Allah itu kekal keberadaan-Nya, maka sifat, tabiat, dan jiwa dari Tuhan Allah yang tercermin pada Hukum Dasar-Nya itupun kekal sifatnya. Artinya, tidak pernah berubah. Hukum Dasar Kerajaan Allah itulah yang dikenal di bumi ini dengan nama : SEPULUH PERINTAH DARI HUKUM TORAT. Hukum Dasar Torat itulah yang pertama sekali telah diberikan kepada Adam dan Hawa sebagai manusia yang pertama diciptakan di bumi ini, yang kemudian telah diturunkan kepada semua anak-cucunya sampai kepada kita di akhir dunia sekarang ini.
Melalui Alkitab sebagai Firman Allah kepada kita telah diberitahukan, bahwa HUKUM DASAR TORAT itu sesungguhnya sudah lama berlaku di seluruh Kerajaan Allah di semua planet bumi lainnya di angkasa raya. Baru kemudian sekaliannya itu diturunkan kepada Adam dan Hawa sebagai warga kerajaan Allah di bumi ini. Jadi, dapatlah kiranya dimengerti bahwa karena Tuhan Allah adalah satu-satunya RAJA sebagai Penguasa dari KERAJAAN SORGA, maka HUKUM DASAR-NYA pun hanya ada satu bagi semua warga-Nya untuk dihayati dan dipatuhi.
Dilengkapi dengan
Peraturan-Peraturan Pelaksanaan
Sebagaimana hakekatnya setiap Hukum Dasar atau Anggaran Dasar selalu dilengkapi dengan Peraturan-Peraturan Pelaksanaannya atau Anggaran Rumah Tangganya yang lengkap, maka sedemikian itu pula Hukum Dasar Torat yang dikenal di bumi ini telah dilengkapi dengan Peraturan-Peraturan Pelaksanaannya yang lengkap di dalam Alkitab. Nabi Musa sebagai penulis Alkitab yang pertama pernah mengatakan :
“Perkara-perkara yang rahasia itu adalah bagi milik Tuhan Allah kita; tetapi perkara-perkara yang diungkapkan itu adalah bagi kita dan bagi anak cucu kita sampai selama-lamanya, s u p a y a dapatlah kita m e l a k s a n a k a n s e m u a perkataan dari Hukum Torat ini.” – Ulangan 29 : 29.
Perkara-perkara yang diungkapkan itu terdapat di dalam Alkitab; maka sekaliannya itu adalah bagi kita dan bagi anak cucu kita sampai selama-lamanya, s u p a y a dapat kita melaksanakan semua perkataan dari Hukum Dasar Torat itu. Demikian itulah, maka seluruh Alkitab dari Wasiat Lama dan Wasiat Baru, berikut seluruh interpretasinya di dalam ROH NUBUATAN di akhir zaman ini akan menjadi kumpulan Peraturan-Peraturan Pelaksanaan bagi Hukum Dasar Torat itu.
Perlu sekali diketahui bahwa tidak semua perkara-perkara yang diungkapkan di dalam Alkitab itu langsung dapat dimengerti, sebab terdapat di sana berbagai nubuatan dari para nabi Wasiat Lama, berbagai perumpamaan dari Jesus dan berbagai perkataan nubuatan dari buku Wahyu, yang baharu saja terungkap pengertiannya oleh para nabi Wasiat Baru di akhir zaman, di dalam ROH NUBUATAN.
Tetapi perkara-perkara yang rahasia itu adalah bagi milik Tuhan Allah saja, sebab di samping sekaliannya itu tidak ada tersedia di dalam Alkitab, iaitu juga tidak diperkenankan untuk ditulis bagi kita. Yahya Pewahyu memberikan contohnya sebagai berikut : “Maka aku tampak seorang malaikat perkasa lainnya turun dari langit, …….. maka berserulah ia dengan suatu suara besar …….maka setelah ia berteriak tujuh guntur itu lalu mengeluarkan bunyi suara-suara mereka. Maka setelah tujuh guntur itu mengeluarkan bunyi suara-suara mereka, aku sedang akan menulis; maka aku dengar suatu suara dari langit mengatakan kepadaku, Meteraikanlah perkara-perkara itu yang diucapkan oleh tujuh guntur itu, dan jangan menuliskannya.” – Wahyu 10 : 4.
Perkara-perkara yang diucapkan oleh tujuh guntur itu tidak tersedia di dalam kitab Wahyu, maka sekaliannya itu tidak dapat diungkapkan bagi kita.
Sementara itu perlu juga diketahui, bahwa Peraturan-Peraturan Pelaksanaan yang berlaku di bumi ini adalah sangat berbeda daripada Peraturan-Peraturan Pelaksanaan yang berlaku di bumi-bumi lainnya di angkasa raya, sebab semua penghuni bumi-bumi di angkasa raya itu belum pernah berdosa, artinya mereka belum pernah melanggar Hukum Allah. Sebaliknya, di bumi ini setelah Adam dan Hawa jatuh berdosa, maka Tuhan Allah telah mengeluarkan berbagai Peraturan Pelaksanaan yang khusus berisikan berbagai petunjuk bagi pertobatan umat manusia di bumi ini. Peraturan-Peraturan Pelaksanaan untuk bertobat itu tidak dikenal di dalam bumi-bumi yang lainnya di dalam angkasa raya, maka di sinilah terletak perbedaan yang utama di antara kita warga kerajaan Allah di bumi ini dengan mereka warga kerajaan Allah yang mendiami berbagai planet bumi lainnya di dalam angkasa raya yang luas.
Pembagian Isi Alkitab secara Hukum
Dari ucapan Musa pada buku Ulangan 29 : 29 yang sudah kami sajikan di atas, kiranya sudah dapat terlihat bahwa Musa telah membagi isi Alkitab itu ke dalam dua bagian saja, yaitu Sepuluh Perintah dari Hukum Dasar Torat di satu pihak, dan seluruh Peraturan Pelaksanaannya di lain pihak. Sepuluh Perintah dari Hukum Dasar Torat itu sesungguhnya menempati hanya s a t u halaman kertas dari Alkitab. Tetapi seluruh Peraturan Pelaksanaannya telah memenuhi seluruh isi Alkitab, bahkan juga telah meliputi seluruh interpretasi dari berbagai nubuatan dan perumpamaan-perumpamaan dari Yesus di dalam ROH NUBUATAN.
Namun ternyata cara pembagian isi Alkitab diatas bukan hanya diajarkan oleh Musa, melainkan juga oleh beberapa penulis Alkitab lainnya. Mari kita ikuti tulisan mereka itu di bawah ini.
[1] Nabi Daud menuliskannya sebagai berikut :
“Berbahagialah orang yang jalannya benar, yang berjalan dalam Hukum Tuhan (Sepuluh Perintah dari Hukum Dasar Torat). Berbahagialah mereka yang memeliharakan Kesaksian-Kesaksian-Nya dan yang mencari Dia dengan sepenuh hati.” – Mazmur 119 : 1, 2.
“Oh betapa aku mencintai akan Hukum-Mu! Iaitu merupakan renunganku sepanjang hari. Engkau oleh perantaraan Perintah-Perintah-Mu (Sepuluh Perintah dari Hukum Dasar Torat) telah membuatku lebih bijaksana daripada musuh-musuhku; karena sekaliannya itu senantiasa bersama denganku. Aku memiliki lebih banyak pengetahuan daripada semua guruku; karena Kesaksian-Kesaksian-Mu adalah merupakan renunganku.” – Mazmur 119 : 97 – 99.
Hukum Tuhan atau Perintah-Perintah-Nya itu dimaksudkan kepada Hukum Dasar Torat saja, dan Kesaksian-Kesaksian-Nya itu dimaksudkan kepada semua Peraturan Pelaksanaan dari Hukum Dasar Torat.
[2] Nabi Yesaya menuliskannya sebagai berikut :
“Akan Hukum Torat dan akan Kesaksian, jika mereka berbicara tidak sesuai dengan perkataan ini, maka itu adalah karena tidak ada terang di dalam mereka.” – Jesaya 8 : 20.
Hukum Torat ialah Undang-Undang Dasar Torat dan Kesaksian ialah semua Peraturan Pelaksanaannya. Di zaman nabi Yesaya nama Yesus Kristus belum dikenal.
[3] Rasul Matius menuliskannya sebagai berikut :
“Oleh sebab itu segala perkara apapun yang engkau ingin supaya dilakukan orang kepadamu, lakukanlah juga demikian itu kepada mereka; karena inilah Hukum dan Nabi-Nabi.” – Matius 7 : 12.
Hukum yang dimaksud itu tak lain daripada Undang-Undang Dasar Torat saja, dan Nabi-Nabi itu dimaksudkan kepada tulisan para nabi Wasiat Lama, yang merupakan Peraturan-Peraturan Pelaksanaan dari Hukum Dasar Torat. Perhatikanlah, bahwa ucapan dari rasul Matius itu dikeluarkan sewaktu Injil Wasiat Baru belum selengkapnya tersedia. Alkitab yang tersedia di waktu itu baharu hanya terdiri dari Hukum Dasar Torat sebagai Undang-Undang Dasar dan Nabi-Nabi atau tulisan para nabi Wasiat Lama sebagai Peraturan-Peraturan Pelaksanaannya.
[4] Rasul Yahya Pewahyu menuliskannya sebagai berikut :
“Maka naiklah amarah naga akan perempuan itu, lalu pergi memerangi yang tersisa daripada benihnya, yaitu mereka yang memeliharakan Perintah-Perintah Allah, dan memiliki Kesaksian Jesus Kristus itu.” – Wahyu 12 : 17.
Perintah-Perintah Allah itu dimaksudkan kepada Sepuluh Perintah Dari Hukum Dasar Torat itu saja. Kesaksian Jesus Kristus itu dimaksudkan kepada semua Peraturan Pelaksanaan dari Hukum Dasar Torat itu, yang di akhir zaman ini telah berkembang sedemikian rupa, lalu disebut ROH NUBUATAN. Bacalah Wahyu 19 : 10.
Ternyata Tuhan Allah telah mengendalikan semua penulis Alkitab-Nya untuk berpikir secara ilmiah hukum untuk membagi seluruh Firman Kebenaran-Nya ke dalam dua bagian saja, yaitu Sepuluh Perintah dari Hukum Dasar Torat dan Kesaksian atau Kesaksian Jesus Kristus atau ROH NUBUATAN, sebagai kumpulan Peraturan-Peraturan Pelaksanaannya. Sepuluh Perintah dari Hukum Dasar Torat itu adalah produk ciptaan dari Tuhan Allah sendiri, karena Dia sendiri yang telah menuliskannya dengan jari-Nya sendiri. Tetapi berbagai Peraturan Pelaksanaan itu bersumber dari Yesus Kristus (Allah Anak), yang telah mengilhami para penulis ilham-Nya untuk membukukan sekaliannya itu di dalam satu wadah bagi semua umat-Nya di bumi ini. Para penulis Ilham itulah yang dikenal di bumi ini sebagai para nabi Wasiat Lama, para rasul dan para nabi Wasiat Baru.
Allah Bapa, Allah Anak, dan Roh Suci, berikut
Fungsi Kerja Mereka masing-masing
“Ada t i g a pribadi yang hidup dari trio sorgawi (the heavenly trio); maka dalam n a m a dari ketiga penguasa yang besar itu — yaitu Bapa, Putera, dan Roh Suci — orang-orang yang menerima Kristus oleh iman yang hidup dibaptiskan, maka penguasa-penguasa ini akan bekerja sama dengan para warga sorga yang patuh dalam berbagai upaya mereka menghayati kehidupan baru dalam Kristus.” – Evangelism. p. 615.
Setiap umat Kristen tak dapat tiada sudah tahu akan adanya tiga Penguasa Sorga yang besar di atas. Namun fungsi kerja dari masing-masing mereka tampaknya belum banyak disadari di antara kita. Oleh sebab itu kami sajikan kembali di bawah ini fungsi kerja mereka itu sebagaimana yang diajarkan di dalam ROH NUBUATAN.
[1]Pencipta dan Perancang Sepuluh Perintah dari Hukum Dasar Torat.
“SEPULUH PERINTAH itu telah diucapkan hanya oleh Tuhan Allah (Allah Bapa), dan telah ditulis oleh tangan-Nya sendiri. Sekaliannya itu bersifat Ilahi, dan bukan oleh s u s u n a n manusia.” – The Great Controversy, p. 6.
[2]Pembuat dan Perancang Alkitab.
“Tetapi A l k i t a b berikut kebenaran-kebenaran karunia Allahnya, yang telah disampaikan dalam bahasa manusia, iaitu menyajikan suatu gabungan ilahi dengan manusia. Gabungan yang sedemikian ini terdapat dalam alam kenyataan dari Kristus, yang disamping sebagai Anak Allah Dia juga adalah Anak manusia.” – The Great Controversy, p. 6.
Bagaimanakah caranya Kristus bekerjasama dengan manusia mempersiapkan Alkitab itu bagi kita? Ikutilah penjelasan hamba Tuhan berikut ini :
“Alkitab itu ditulis oleh orang-orang yang diilhami, tetapi itu bukan bentuk pikiran dan pernyataan milik Allah. Itu adalah kepunyaan manusia. Sebagai penulis, Allah (Allah Anak) tidak dapat diwakilkan. Orang-orang akan seringkali mengatakan sesuatu pernyataan yang sedemikian adalah tidak sama dengan Allah. Tetapi Allah tidak menempatkan diri-Nya di dalam kata-kata, di dalam logika berpikir, di dalam bahasa kata-kata yang indah (retorika), untuk diujikan di dalam Alkitab. Para penulis Alkitab ialah orang-orang pemegang pena milik Allah (Allah Anak), tetapi bukan p e n a – N y a. Pandanglah pada berbagai penulis yang berbeda-beda.
“Adalah bukan kata-kata Alkitab itu yang diilhami, melainkan orang-orang itu yang diilhami. Ilham bertindak bukan atas kata-kata manusia atau atas pernyataannya, melainkan atas orang itu sendiri, yaitu dia yang di bawah pengaruh Roh Suci telah diisi dengan pemikiran-pemikiran. Namun perkataan-perkataan itu memperoleh kesan dari pikiran pribadi. Pikiran Ilahi itu menyebar. Pikiran dan kemauan Ilahi bergabung dengan pikiran dan kemauan manusia ; dengan demikian ucapan-ucapan orang itu menjadi f i r m a n Allah.— Manuscript 24, 1886.” – 1 Selected Messages, p. 21. (Dalam kurung dari penulis).
“Ada terdapat aneka perbedaan pada sesuatu pohon kayu, jarang sekali didapati dua lembar daun yang benar-benar sama. Namun aneka perbedaan ini menambahkan kesempurnaan kepada pohon kayu itu secara keseluruhan. Di dalam Alkitab kita, kita mungkin saja bertanya : Mengapakah diperlukan Matius, Markus, Lukas, dan Yahya di dalam Injil-Injil itu, mengapakah diperlukan Kisah Rasul-Rasul, dan berbagai penulis yang berbeda-beda di dalam Surat-Suratan itu, yang kesemuanya membicarakan perkara yang s a m a ?
“Tuhan mengaruniakan firman-Nya itu sedemikian sesuai cara yang dikehendaki-Nya Firman itu datang. Ia memberikannya melalui para penulis yang berbeda-beda, yang masing-masing memiliki kepribadiannya sendiri-sendiri, sekalipun semuanya membicarakan sejarah yang sama.
“Pencipta semua pendapat manusia itu dapat saja mengisi ke dalam berbagai pikiran orang yang berbeda-beda dengan pemikiran yang sama, namun masing-masing dapat saja mengekspresikannya dalam cara yang berbeda-beda, dan pun tidak saling bertentangan. Dari kenyataan adanya berbagai perbedaan ini hendaknya tidak perlu mengacaukan atau membingungkan kita. Adalah jarang sekali dua orang yang akan memandang dan mengekspresikan kebenaran itu dalam cara yang benar-benar s a m a.” – 1 Selected Messages, pp.21, 22.
Seluruh i s i Alkitab itu (terkecuali Sepuluh Perintah dari Hukum Torat) telah dinyatakan sebagai Kesaksian dari Yesus Kristus karena sekaliannya itu bersumber dari Dia. Demikian inilah yang telah ditegaskan oleh nabi Yesaya di dalam bukunya Yesaya 8 : 20.
[3]Pembimbing manusia kepada pengetahuan terhadap Sepuluh Perintah Torat dan Berbagai Kesaksian Jesus Kristus sampai dengan ROH NUBUATAN.
Melalui hamba-hamba-Nya Yesus mengatakan :
“Apabila Dia, ROH KEBENARAN itu datang, maka Ia akan membimbing kamu ke dalam segala kebenaran : karena Ia tidak akan berbicara dari dirinya sendiri, melainkan apa saja yang kelak didengarnya, itulah yang akan dibicarakannya; maka Ia akan menunjukkan kepadamu segala perkara yang akan datang.” – Yahya 16 : 13.
“Di masa lalu Allah (Allah Anak) berbicara kepada manusia melalui mulut para nabi dan para rasul (melalui Alkitab). D i w a k t u i n i Ia berbicara kepada mereka melalui Kesaksian-Kesaksian ROH-Nya.” – Evangelism, pp. 255, 256. (Dalam kurung dari penulis).
ROH SUCI itu bertugas bukan saja menghantarkan berbagai Kesaksian dari Yesus (Allah Anak) kepada kita, melainkan juga membimbing kita ke dalam semua kebenaran dari Kesaksian-Kesaksian-Nya itu. Karena Yesus tidak berbicara langsung kepada Nyonya White, melainkan hanya melalui perantaraan ROH-NYA, maka “ROH NUBUATAN” itu telah dinyatakan oleh Nyonya White sebagai Kesaksian-Kesaksian dari ROH-NYA (ROH-NYA YESUS).
Perlu sekali dicatat bahwa h a n y a Sepuluh Perintah dari Hukum Torat itulah yang merupakan “F i r m a n A l l a h“ yang benar-benar keluar dari pikiran-NYA dan yang telah diucapkan dan ditulis-NYA sendiri. Seluruh isi Alkitab lainnya berikut semua interpretasinya di dalam ROH NUBUATAN, sekalipun telah juga dinyatakan sebagai “Firman Allah”, sekaliannya itu berasal dari mulut para nabi dan rasul dan para nabi Wasiat Baru, yang telah diilhami untuk mengucapkannya.
Dinas Pelayanan Pilihan Ilahi berikut
Fungsi Kerjanya
Dalam menjelaskan ucapan rasul Paulus pada Epesus 4 : 11 – 14, maka hamba Tuhan Nyonya White telah menulis sebagai berikut :
“Allah memiliki sebuah sidang, maka sidang itu memiliki sebuah dinas pelayanan pilihan Ilahi (a divinely appointed ministry). ‘Maka ia memberikan sebagian orang rasul-rasul, dan sebagian orang nabi–nabi, dan sebagian orang penginjil-penginjil, dan sebagian orang gembala-gembala dan guru-guru; untuk melengkapi umat kesucian bagi tugas melayani, untuk membangun tubuh Kristus, sampai kita semua masuk dalam kesatuan iman, dan pengetahuan akan Anak Allah, menjadi manusia yang sempurna sesuai ukuran kedewasaan Kristus. Supaya kita sejak sekarang tidak lagi seperti anak-anak yang diombang-ambingkan dan disesatkan dengan setiap angin doktrin, oleh tipu muslihat orang-orang berikut kelincahan mereka yang licik, oleh mana mereka akan menjerat dan menyesatkan’; melainkan membicarakan kebenaran itu dalam kasih, agar dapat bertumbuh dewasa ke dalam Dia dalam segala perkara, yaitu Kristus, kepala itu.” — Testimonies to Ministers, p. 52.
Sesudah malaikat sidang jemaat Laodikea berikut para pengikut setianya terludahkan keluar dari mulut Jesus sejak kira-kira tahun 1935 yang lalu, maka sejak itulah perumpamaan Jesus pada Matius 20 : 1 – 16, khususnya yang berkaitan dengan nasib kita mulai terungkap. Kita kini hidup dalam pekabaran dari “Panggilan Jam Ke Sebelas” itu. Di waktu inilah akan ada banyak orang yang terpanggil, tetapi kelak sedikit saja yang akan terpilih. Artinya, akan ada banyak orang yang kelak terpanggil ke dalam kelas lima anak dara yang bijaksana atau kelas gandum itu, tetapi kelak sedikit saja, hanya 144.000 orang saja yang akan terpilih. Anak-anak dara yang memiliki tipu di dalam mulutnya tidak akan terpilih masuk dalam rombongan 144.000 hamba-hamba Allah yang akan datang.
Karena hanya anak-anak dara yang bijaksana atau kelompok gandum itu yang kini dikenal sedang menjunjung tinggi Hukum-Hukum Allah dan Kesaksian Jesus Kristus atau ROH NUBUATAN di dalam GEREJA Masehi Advent Hari Ketujuh di akhir dunia sekarang ini, maka tepatlah apabila ucapan rasul Paulus pada Epesus 4 : 11 – 14 yang dibicarakan oleh Nyonya White di atas diperuntukkan baginya. Nyonya White mengatakan bahwa, “Allah memiliki sebuah sidang, maka sidang itu memiliki sebuah dinas pelayanan pilihan Ilahi (a divinely appointed ministry).”
Sidang Tuhan yang terbentuk dari anak-anak dara yang bijaksana atau gandum itu kini sesuai fungsi kerjanya akan terdiri dari dua bagian saja :
a. Tubuh Kristus, yang terdiri dari para anggota biasa, dan
b. Dinas Pelayanan Pilihan Ilahi, yang terdiri dari para rasul, para nabi, penginjil-penginjil, gembala-gembala dan guru-guru. Para rasul sudah lama meninggal dunia dalam abad yang pertama. Para nabi pendiri sidang jemaat Laodikea, yaitu Nyonya Ellen G. White dan Sdr. Victor T. Houteff juga sudah lama meninggal dunia. Namun keduanya telah meninggalkan bagi kita ROH NUBUATAN, yang akan mewakili mereka membangun tubuh Kristus di akhir dunia sekarang ini, bersama-sama dengan para penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru pilihan Ilahi lainnya.
Dalam membangun tubuh Kristus atau membangun moral umat Allah, maka kepada para penginjil, para gembala dan guru-guru diperingatkan dengan tegas sebagai berikut :
“Apakah tugas dari pendeta yang melayani Injil? Ialah membagi-bagikan dengan benar firman kebenaran, bukan untuk menciptakan sesuatu injil baru, melainkan untuk membagi-bagikan dengan benar Injil yang sudah dipercayakan kepada mereka.” – Review and Herald, Septembar 11, 1888.
“Para pendeta wajib menyajikan perkataan nubuatan yang pasti sebagai landasan iman dari Masehi Advent Hari Ketujuh. Nubuatan-nubuatan Daniel dan Wahyu harus dipelajari dengan saksama.”— Gospel Workers, p. 148.
Artinya, para penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru pilihan Ilahi wajib mengajarkan h a n y a Alkitab dan ROH NUBUATAN kepada kita. Mereka tidak boleh menciptakan sesuatu Injil baru apapun. Ini berarti mereka tidak diperkenankan untuk menambah-nambah ataupun mengurang-ngurangi daripada apa saja yang sudah dipercayakan kepada mereka di dalam Alkitab dan ROH NUBUATAN. Dengan demikian, maka Alkitab + ROH NUBUATAN yang mewakili para rasul dan para nabi, berikut para penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru pilihan Ilahi yang masih hidup, akan membangun moral umat Masehi Advent Hari Ketujuh, di bawah kendali dari ROH SUCI, “….sampai kita semua masuk dalam kesatuan iman, dan pengetahuan akan Anak Allah, menjadi manusia yang sempurna sesuai ukuran kedewasaan Kristus. Supaya kita sejak sekarang tidak lagi seperti anak-anak yang diombang-ambingkan dan disesatkan dengan setiap angin doktrin, oleh tipu muslihat orang-orang berikut kelincahan mereka yang licik, oleh mana mereka akan menjerat dan menyesatkan’; melainkan membicarakan kebenaran itu dalam kasih, agar dapat bertumbuh dewasa ke dalam Dia dalam segala perkara, yaitu Kristus, kepala itu.” — Testimonies to Ministers, p. 52.
Di Bawah Bimbingan dari
ROH SUCI atau ROH KEBENARAN
“Apabila Dia, ROH KEBENARAN itu datang, maka Ia akan membimbing kamu ke dalam segala kebenaran: karena Ia tidak akan berbicara dari dirinya sendiri, melainkan apa saja yang kelak didengarnya, itulah yang akan dibicarakannya; maka Ia akan menunjukkan kepadamu segala perkara yang akan datang.” – Yahya 16 : 13.
ROH SUCI atau ROH KEBENARAN itu sudah lama datang semenjak dari Hari Pentakosta yang lalu. Tugasnya adalah untuk m e m b i m b i n g kita ke dalam segala kebenaran, dan menunjukkan kepada kita segala perkara yang akan datang. Tetapi bagaimanakah caranya ROH SUCI membimbing dan menunjukkan kepada kita segala kebenaran dan segala perkara yang akan datang itu?
Sejarah membuktikan bahwa Jesus telah menugaskan Roh Suci untuk membimbing langsung para rasul mempersiapkan Injil Wasiat Baru, kemudian Jesus juga yang telah menugaskan Roh Suci itu mengendalikan Nyonya Ellen G. White dan Sdr. Victor T. Houteff dari dinas pelayanan pilihan Ilahi di akhir zaman mempersiapkan ROH NUBUATAN itu bagi kita. Kalau saja para penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru pilihan Ilahi tidak memperoleh bimbingan Roh Suci, maka bagaimanakah mungkin umat Allah yang terdiri dari berbagai bangsa dan bahasa-bahasa di bumi ini dapat dibangun moralnya? Bahkan kalau saja para penginjil, gembala-gembala dan guru-guru pilihan Ilahi tidak memperoleh bimbingan Roh Suci, maka siapakah yang dapat menjamin bahwa semua Alkitab dan ROH NUBUATAN yang diajarkannya itu, baik secara lisan maupun tertulis, akan benar-benar bebas daripada berbagai pendapat pribadi, yang sengaja ataupun tidak sengaja, sudah akan menambah-nambah atau mengurang-mengurangi sesuatu daripada Alkitab dan ROH NUBUATAN yang diajarkannya? Hamba Tuhan Nyonya White menegaskan sebagai berikut:
“Para penulis Alkitab ialah orang-orang pemegang pena milik Allah (Allah Anak), tetapi bukan p e n a – N y a. Pandanglah pada berbagai penulis yang berbeda-beda.
“Adalah bukan kata-kata Alkitab itu yang diilhami, melainkan orang-orang itu yang diilhami. Ilham bertindak bukan atas kata-kata manusia, atau atas pernyataannya, melainkan atas orang itu sendiri, yaitu dia yang di bawah pengaruh Roh Suci telah diisi dengan pemikiran-pemikiran. Namun perkataan-perkataan itu memperoleh kesan dari pikiran pribadi. Pikiran Ilahi itu menyebar. Pikiran dan kemauan Ilahi bergabung dengan pikiran dan kemauan manusia; dengan demikian ucapan-ucapan orang itu menjadi f i r m a n Allah. — Manuscript 24, 1886.” – 1 Selected Messages, p. 21. (Dalam kurung dari penulis).
“Ada terdapat aneka perbedaan pada sesuatu pohon kayu, jarang sekali didapati dua lembar daun yang benar-benar sama. Namun aneka perbedaan ini menambahkan kesempurnaan kepada pohon kayu itu secara keseluruhan. Di dalam Alkitab kita, kita mungkin saja bertanya : Mengapakah diperlukan Matius, Markus, Lukas, dan Yahya di dalam Injil-Injil itu, mengapakah diperlukan Kisah Rasul-Rasul, dan berbagai penulis yang berbeda-beda di dalam Surat-Suratan itu, yang kesemuanya membicarakan perkara yang s a m a?
Tuhan mengaruniakan firman-Nya itu sedemikian sesuai cara yang dikehendaki-Nya Firman itu datang. Ia memberikannya melalui para penulis yang berbeda-beda, yang masing-masing memiliki kepribadiannya sendiri-sendiri, sekalipun semuanya membicarakan sejarah yang sama.
“Pencipta semua pendapat manusia itu dapat saja mengisi ke dalam berbagai pikiran orang yang berbeda-beda dengan pemikiran yang sama, namun masing-masing dapat saja mengekspresikannya dalam cara yang berbeda-beda, dan pun tidak saling bertentangan. Dari kenyataan adanya berbagai perbedaan ini hendaknya tidak perlu mengacaukan atau membingungkan kita. Adalah jarang sekali dua orang yang akan memandang dan mengekspresikan kebenaran itu dalam cara yang benar-benar s a m a.” – 1 Selected Messages, pp.21, 22.
Sedemikian itu pula halnya, maka Roh Suci telah membimbing semua umat ke dalam segala kebenaran, dan memberitahukan kepada mereka segala perkara yang akan datang, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Takdir Ilahi saja yang telah menghantarkan masing-masing kita sampai kepada ROH NUBUATAN yang menyelamatkan itu. Sekalipun demikian, hakekat dari agama yang sebenarnya itu tidak hanya seindah dan semulus seperti yang digambarkan di atas. Sejarah juga yang telah membuktikan, bahwa sekalipun Nyonya White dan Saudara Victor T. Houteff sebagai nabi-nabi pilihan Ilahi sampai kepada akhir hayatnya, mereka belum pernah mengkhianati tugasnya, namun para penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru pilihan Ilahi yang menguasai Pusat Organisasi di General Conference of SDA, ternyata kemudian telah menolak setiap kebenaran baru yang ditawarkan kepada mereka semenjak dari tahun 1888 sampai kepada hari ini. Bahkan kemudian sesudah tahun 1955, setelah ditinggal mati Houteff, maka para penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru pilihan Ilahi yang menguasai General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, USA, kembali terlibat dalam jenis dosa yang sama, yang disebut pada Wahyu 22 : 18, 19, karena telah menambah-nambah dan mengurang-ngurangi sesuatu terhadap ROH NUBUATAN yang ada. Kejatuhan para penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru pilihan Ilahi yang terakhir di Waco, Texas, USA sekarang ini sesungguhnya sudah sejak lama diamarkan kepada kita oleh hamba Tuhan Houteff, beberapa tahun sebelum kematiannya dalam tahun 1955.
Dinas Pelayanan Pilihan Ilahi
Di General Association of Davidian SDA
Kembali Berkhianat
Hamba Tuhan Sdr. Victor T. Houteff memperingatkan:
“Segala perkara yang dapat dilakukan melawan pekabaran Allah bagi zaman ini, akan dilakukan dengan dendam yang bahkan lebih besar daripada yang telah dimanifestasikan di zaman kedatangan Kristus yang pertama, karena Iblis mengetahui, bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan kalah untuk selama-lamanya….. Oleh sebab itu, keadaan pada waktu ini sangat mendesak agar setiap anggota sidang dari jam kesebelas secepatnya dan dengan teguh memperkuat diri melawan usaha Musuh untuk mengirimkan sebuah pukulan yang mematikan kepadanya. Kita juga harus waspada dan awas, untuk menyadari bahwa pukulan itu juga akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — yaitu dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus. Lagipula, adalah terutama supaya diwaspadai, bahwa Musuh itu akan menggunakan setiap sarana yang mungkin untuk menghalangi Tuhan mengeluarkan 144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu, yang kini masih tersembunyi, yaitu mereka yang akan pergi mengumpulkan buah-buah kedua (Wahyu 7 : 9). Musuh akan mencoba apa saja yang mungkin untuk mengacau, untuk menggelapkan, dan untuk menudungi Kebenaran, terutama perihal mereka 144.000 itu.” —————- Pembina Gedung Putih, hal. 31, 32 (Edisi Lama).
Semua penganut ROH NUBUATAN mengakui, bahwa setelah ditinggal mati Houteff dalam tahun 1955, maka Nyonya Houteff lah yang telah merupakan biang kekacauan yang pertama oleh ajarannya bahwa Kerajaan Daud akan berdiri di Palestina dalam tahun 1959. Kegagalan dari ramalannya itulah yang telah mendorongnya memberitahukan secara resmi, bahwa ajaran Tongkat Gembala dari Houteff adalah tidak sehat. Bahkan dialah yang telah melikwidasi General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, USA sejak tahun 1962 yang lalu. Peristiwa yang sangat menyedihkan itu untuk beberapa tahun lamanya telah melumpuhkan berbagai kegiatan umat Davidian MAHK, sehingga mereka bagaikan terkena sesuatu pukulan yang mematikan (a knockout blow). Demikian itulah, maka akibatnya semua penganut ROH NUBUATAN lalu tercerai berai ke berbagai tempat di Amerika Serikat dan Canada, sampai kemudian lokasi dari General Association of Davidian SDA yang semula itu berhasil dibeli dan dikuasai kembali dalam tahun 1991.
Sementara itu Houteff masih kembali mengingatkan, bahwa “pukulan itu j u g a akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — yaitu dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus.” Biang kekacauan yang kedua ini justru datang dari antara rekan-rekan penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru pilihan Ilahi yang sama, yang tidak kurang setianya, sehingga tidak dicurigai sama sekali. Padahal mereka adalah musuh di dalam selimut, agen-agen Iblis yang akan menjatuhkan umat Allah dari dalam. Tetapi, bagaimanakah dapat kita mengenali mereka itu sebagai musuh? Houteff mengatakan, bahwa mereka itu adalah rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para i m a m di zaman Kristus. Kesetiaan mereka itu bukan sama dengan Kristus, melainkan sama dengan para ahli Torat, orang-orang Parisi, dan para imam Yahudi yang memusuhi Kristus dahulu. Ini berarti mereka itu adalah orang-orang fundamentalist yang sangat extrim dan kaku (narrow-minded fundamentalists). Semuanya ini akan tampak jelas dari berbagai cara mereka mengajar dan menyajikan ROH NUBUATAN (Roh Nubuatan dari Nyonya White + Tongkat Gembala dari Houteff) ke hadapan kita. Karena memiliki konsep pengertian yang sangat sempit dan kaku, maka demi untuk tidak menambah-nambah dan mengurang-ngurangi daripada ROH NUBUATAN yang ada, mereka lalu,
[1] menghalangi para penginjil, pendeta, dan guru yang bertalenta untuk menggali lebih dalam ke dalam ROH NUBUATAN untuk disajikan secara tertulis melalui buku-buku ataupun melalui brosur-brosur. Mereka menghendaki agar buku-buku terbitan “Nubuatan Berbicara” hasil jerih payah pribadi kami di Jakarta supaya distop penggunaannya, dan supaya kembali saja kepada ajaran Tongkat Gembala yang resmi; padahal semua buku terbitan Tongkat Gembala itupun adalah hasil dari terjemahan kami pribadi.
[2] Mereka menghendaki supaya kita mengajarkan saja buku-buku kecil terbitan Tongkat Gembala itu sesuai yang tertulis, tanpa ditambah-tambahi ataupun dikurang-kurangi.
[3] Bahkan sampai kepada mencetak buku-buku pun, mereka menghendaki agar selalu menyesuaikannya dengan ukuran format aslinya dari Houteff.
[4] Mereka mewajibkan agar setiap permasalahan yang hendak dibukukan secara tertulis harus terlebih dulu memperoleh persetujuan dari Komite Penyelidik Alkitab di Pusat, setelah terlebih dulu konsepnya diperiksakan ke sana. Padahal begitu banyak permasalahan doktrin yang pernah kami tanyakan ke sana, belum pernah sepenuhnya dijawab sampai kepada hari ini.
Tampak jelas bahwa mereka sama sekali tidak menyadari, bahwa bukan saja para nabi (Ellen G. White + Victor T. Houteff) yang akan senantiasa memperoleh bimbingan ROH SUCI. Para penginjil, gembala, dan guru pilihan Ilahi pun senantiasa berada di bawah bimbingan ROH SUCI. Mereka justru mengira bahwa hanya mereka yang bertugas di Pusat Pergerakan di Waco, Texas, USA, yang senantiasa berada dalam bimbingan ROH ALLAH.
Karena tidak lagi menggali lebih dalam ke dalam tambang-tambang Kebenaran (ROH NUBUATAN), maka sebagian besar umat Davidian yang bergantung hanya pada PUSAT tampaknya sudah cukup puas dengan kebenaran-kebenarannya yang dangkal. Akibatnya, setelah terjadi perselisihan doktrin yang cukup dalam dengan kami di Jakarta, maka terungkaplah seluruh t i p u di dalam mulut anak-anak dara yang bijaksana (Wahyu 14 : 5), yang telah banyak sekali menyesatkan selama ini. Beberapa permasalahan yang belum terjawab sampai kepada hari ini antara lainnya adalah sebagai berikut :
- Permasalahan sekam dan bagaimana mengidentifikasikannya.
- Permasalahan anak-anak dara yang memiliki tipu di mulut.
- Mengapa puncak managemen dari Organisasi Pusat Persekutuan Davidian MAHK di dunia ini dipimpin oleh hanya jabatan Wakil Presiden, padahal Houteff sudah selengkapnya menata kembali Organisasi General Conference of SDA menjadi General Association of Davidian SDA sesuai yang diamanatkan pada Seruan Pembangunan dan Reformasi dari Nyonya White pada Review and Herald, 25 Pebruari 1902, bahkan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga di dalam buku Keimmamatan dari Davidian MAHK.
- Masalah jabatan “pendeta” yang diberikan kepada orang-orang yang tidak sepatutnya sesuai yang digariskan pada Buku Keimmamatan Davidian MAHK dan Roh Nubuatan dari Nyonya White.
- Masalah pelarangan menulis buku, dan pembatasan penggalian lebih dalam ke dalam ROH NUBUATAN dari nubuatan Zakharia pasal 4 oleh pendeta.
- Masalah mengenai “Mengapa kita tidak boleh tahu berapa dekatkah kedatangan Jesus.”
- Masalah “Penetapan waktu.“
- Masalah metode fundamentalisme sempit dan kaku yang ekstrim yang telah dianut.
- Beberapa bagian dari nubuatan Jehezkiel pasal 38 dan 39 yang oleh Houteff telah dinyatakan sangat jelas untuk dimengerti, tetapi belum juga dijelaskan, hanya karena alasan tidak tersedia secara tertulis.
- Mengapa tidak mendorong pendeta menggunakan gambar-gambar bagan ciptaan sendiri sewaktu mengajarkan nubuatan-nubuatan Alkitab, padahal Nyonya White telah mengatakan:“Oleh menggunakan gambar-gambar bagan, lambang-lambang, dan berbagai macam peragaan, maka Pendeta dapat membuat kebenaran itu tampak jelas dan nyata. Inilah alat bantu yang sesuai dengan Firman Allah.” – Gospel Workers, p. 355.
- Hamba Tuhan Houteff mengatakan : “Karena Alkitab dan buku-buku Roh Nubuatan merupakan satu-satunya s u m b e r dari pekabaran Tongkat Gembala, maka apabila Tongkat itu diajarkan, Alkitab dan Roh Nubuatan juga harus diajarkan.”— Kepercayaan-Kepercayaan Dasar, hal. 26. Namun pada kenyataannya Roh Nubuatan dari Nyonya White sudah banyak sekali dilalaikan. Akibatnya yang sangat mencolok terlihat pada waktu mereka membahas kebangkitan yang dinubuatkan pada Jehezkiel pasal 37.
- Roh Nubuatan dari Nyonya White itu sesungguhnya belum pernah terungkap di dalam gereja-gereja kita, sebab pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 dari Houteff yang membawakan terang besar itu belum pernah dikenal. Jika Roh Nubuatan masih terus saja dilalaikan oleh Pusat General Association of Davidian SDA seperti sekarang, maka siapakah yang akan mengungkapkan Roh Nubuatan itu bagi kita ?
Semua permasalahan di atas telah dibiarkan begitu saja tanpa diberikan penjelasannya. Alasannya hanya karena semuanya itu belum tersedia secara tertulis. Padahal kalau saja mau digali lebih dalam pengertiannya, maka sekaliannya itu sudah akan terungkap sejelas-sejelasnya, seperti yang sudah kami ungkapkan di Indonesia. Jadi, seyogyanya sudah dapat dimengerti, bahwa Roh Suci sesungguhnya tidak banyak lagi memimpin di Pusat Pergerakan dari General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, AS. Hamba Tuhan memperingatkan :
“Banyak yang melayani Injil sebagai p e n d e t a perlu menyelidiki Firman. Wahyu berarti sesuatu yang sudah terungkap, yang akan dimengerti oleh semua orang. G a l i l a h s e d a l a m – d a l a m n y a untuk mendapatkan kebenaran. Mohonlah kepada Tuhan untuk mendapatkan pengertian akan Firman-Nya. ………….. Jangan sekali merasa p u a s dengan hanya sebagian pengetahuan akan kebenaran itu….” – Manuscript Releasaes, vol. 1, p. 38.
“T i d a k a d a m a a f sekarang bagi ketidak tahuan untuk melanggar h u k u m. Terang menyinari cukup jelas, maka tidak seorangpun perlu menjadi bodoh, karena Allah yang Besar itu sendiri adalah Pembimbing manusia.” – Testimonies, vol. 3, p. 162.
Dua belas butir kelalaian para penginjil, gembala-gembala dan guru-guru yang menguasai Pusat General Association of Davidian SDA di Waco, Texas itu, kiranya sudah cukup jelas membuktikan, bahwa akibat dari faham fundamentalisme sempit dan kaku yang dianutnya, maka mereka telah terlibat dalam dosa karena mengurang-ngurangi sesuatu dari dalam ROH NUBUATAN. Inilah jenis dosa melawan Roh Suci yang diamarkan pada Wahyu 22 : 18, 19. Dan inilah dosa yang menghalangi Tuhan mengeluarkan 144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu, yang kini masih tersembunyi. Houteff mengatakan: “Musuh akan mencoba apa saja yang mungkin untuk mengacau, untuk menggelapkan, dan untuk menudungi Kebenaran, terutama perihal mereka 144.000 itu.” —————- Pembina Gedung Putih, hal. 31, 32 (Edisi Lama).
Melihat kepada begitu sedikitnya jumlah angka bilangan umat Davidian SDA, yang dilambangkan oleh anak-anak dara yang bijaksana atau gandum di waktu ini, maka jelas sekali terbukti bahwa selama dosa yang diakibatkan oleh faham fundamentalisme sempit dan kaku itu masih terus mendominasi Pusat General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, USA, maka Tuhan belum akan mengeluarkan 144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu, yang kini masih tersembunyi. Sekalipun demikian, karena sudah sedemikian dekatnya hari-hari kelepasan umat-Nya yang akan datang, maka ucapan hamba Tuhan Nyonya White berikut ini tak dapat tiada akan segera pula digenapi. Beliau mengatakan :
“Allah akan membangunkan umat-Nya; jika cara-cara lain gagal, maka berbagai faham yang bertentangan akan masuk di antara mereka, yang akan m e n y a r i n g mereka itu, m e m i s a h – k a n s e k a m daripada g a n d u m. Tuhan menyerukan kepada semua yang percaya pada firman-Nya untuk bangun daripada tidur. Terang yang bernilai mahal sudah datang, yang sesuai bagi waktu ini.” – 5 Testimonies, p. 707.
Berbagai perselisihan faham yang ada di antara para pengikut Pusat General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, pasti akan terus berkembang, sampai kelak mereka yang tergolong “sekam” itu (bukan lalang) akan terlempar keluar. Baru kemudian daripada itu ROH KEBENARAN akan lebih banyak bekerja di antara kita. Demikian itulah baru akan genap ucapan hamba Tuhan yang berbunyi : “……lebih dari seribu orang akan segera bertobat dalam sehari, yang kebanyakan dari mereka itu akan menelusuri kembali pengakuan-pengakuannya yang mula-mula dengan membacakan buku-buku terbitan kita.” — Review and Herald, Nov. 10, 1885. Baharu kemudian dari antara mereka inilah akan muncul keluar hamba-hamba buah pertama pilihan Jesus itu.
Anak-anak dara yang bijaksana atau gandum
tetap masih akan disaring lagi
“Allah akan membangunkan umat-Nya; jika cara-cara lain gagal, maka berbagai faham yang bertentangan akan masuk di antara mereka, yang akan m e n y a r i n g mereka itu, m e m i s a h – k a n s e k a m daripada g a n d u m. Tuhan menyerukan kepada semua yang percaya pada firman-Nya untuk bangun daripada tidur. Terang yang bernilai mahal sudah datang, yang sesuai bagi waktu ini.” – 5 Testimonies, p. 707.
Dari perumpamaan Jesus perihal Sepuluh Anak Dara kiranya sudah cukup jelas, bagaimana umat Allah semenjak dari zaman William Miller yang lalu telah berkali-kali disaring sampai kepada hari ini. Penyaringan yang pertama telah menghasilkan umat Allah dari sidang jemaat Laodikea sejak tahun 1844. Mereka itulah yang telah diumpamakan oleh Jesus dengan lima anak dara yang bijaksana, yang melambangkan umat Masehi Advent Hari Ketujuh. Penyaringan yang kedua terjadi sejak tahun 1888, dan hasilnya kembali menghasilkan sepuluh anak dara, yang kesemuanya dinyatakan mengantuk dan tertidur sampai kepada tahun 1929. Sejak tahun 1929 penyaringan yang ketiga telah dimulai lagi, dan menghasilkan dua kelas umat, yaitu kelas lima anak dara yang bijaksana atau kelas gandum di satu pihak dengan Pusat General Association of Davidian SDA yang berkedudukan di Waco, Texas, USA dan kelas lima anak dara yang bodoh atau kelas lalang di lain pihak, dengan Pusatnya di General Conference of SDA di Washington, USA.
Ucapan Nyonya White di atas tidak mungkin lagi ditujukan kepada anak-anak dara yang bodoh atau umat Masehi Advent Hari Ketujuh dari kelas lalang, sebab mereka itu sudah berdosakan dosa yang tidak terampuni lagi. Bahkan malaikat sidang jemaat Laodikeanya yang melambangkan General Conference of SDA berikut semua pendetanya sudah terludahkan keluar dari mulut Jesus sejak kira-kira tahun 1935 yang lalu. Jadi, ucapan Ilham di atas tak dapat tiada ditujukan kepada anak-anak dara yang bijaksana saja, yaitu kepada mereka dari kelas gandum itu saja.
Mengingat adanya beberapa sekte Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh di Amerika Serikat di waktu ini, dan bahkan juga di Jakarta, INDONESIA, maka orang mungkin saja akan bertanya : Kepada sekte Davidian yang manakah ucapan hamba Tuhan Nyonya White di atas itu ditujukan ? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita hendaknya waspada bahwa sampai kepada akhir hayatnya, Houteff yang telah menyuarakan suara Allah selama hidupnya, hanya mengakui satu General Association of Davidian SDA yang berkedudukan di Waco, Texas, USA dengan para pengikutnya di seluruh dunia Masehi Advent Hari Ketujuh. Jadi, sepintas lalu ciri-ciri kerohanian dari anak-anak dara yang bijaksana atau kelompok gandum, akan juga merupakan ciri-ciri kerohanian dari mereka anak-anak dara bijaksana yang memiliki tipu di dalam mulutnya itu, atau mereka yang dikategorikan sebagai “sekam” itu, sebagai berikut :
- Penganut Hukum Dasar Torat, dan ROH NUBUATAN sebagai kumpulan peraturan- peraturan pelaksanaannya,
- Menganut ROH NUBUATAN yang terdiri dari gabungan pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 dari Houteff dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Nyonya White yang telah mengungkapkan seluruh isi Alkitab menjadi terang besar yang menerangi bumi.
- Menganut Hukum Kesehatan dari Reformasi Kesehatan tahun 1863 oleh Nyonya White dan Reformasi Pakaian (Dress Reform) dari Victor T. Houteff.
- Berjuang dengan segala kekuatan karunia Allah untuk masuk dalam rombongan 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang,
- Mengakui General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, AS. sebagai satu-satunya Markas Besar Pusat Pergerakan Reformasi sesuai lokasinya yang telah dinubuatkan bagi umat Allah di akhir zaman.
Anak-anak dara bijaksana yang berkualitas sekam itu baru akan tersaring keluar dan berpisah, apabila sudah terjadi berbagai perselisihan faham di dalam General Association of DSDA di Waco, Texas, USA. Tetapi perselisihan faham yang bagaimanakah lagi yang akan muncul ?
Melihat kepada adanya kesamaan ciri-ciri kerohanian mereka di atas, maka sesungguhnya tidak perlu ada lagi perselisihan faham apapun yang akan timbul. Olehnya itu, maka Tuhan Allah sendiri akan membangunkan kita untuk secepatnya melihat, bahwa akibat dari faham fundamentalisme sempit dan kaku yang dianut oleh rekan-rekan penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru di Pusat General Association of Davidian SDA itulah yang kini sedang menjerumuskan sebagian besar umat Allah ke dalam dosa dari Wahyu 22 : 18, 19 itu. Kenyataan inilah yang belum sepenuhnya disadari oleh sebagian besar umat Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh sendiri, sehingga mereka itu seolah-olah sedang terus mengantuk dan tertidur.
Beragama Yang Benar = Melaksanakan Hukum Allah
Jesus mengatakan :
“Jika engkau mengasihi Aku, patuhilah semua perintah-Ku.” (My Commandments) – Yahya 14 : 15.
Hamba-Nya Nyonya White mengatakan :
“Beragama yang benar artinya menghayati firman dalam praktik kehidupanmu. Pengakuanmu tidak akan bernilai apapun tanpa mempraktikkan firman itu.” – Testimonies to Ministers, p. 127.
Karena mematuhi semua perintah (Ten Commandments) itu juga berarti menghayati firman dalam praktik kehidupan, maka jelaslah bagi kita bahwa untuk mengasihi Jesus sebagai Juruselamat, kita harus menganut agama yang benar. Kita harus mematuhi seluruh Sepuluh Perintah dari Hukum Dasar Torat itu oleh menghayati seluruh firman dari Peraturan-Peraturan Pelaksanaannya di dalam ROH NUBUATAN.
Permasalahannya kini adalah bagaimanakah caranya bagi masing-masing kita untuk dapat menemukan lalu mempraktikkan seluruh firman dari Peraturan-Peraturan Pelaksanaan yang ada di dalam ROH NUBUATAN itu? Apakah setelah memiliki ROH NUBUATAN (Roh Nubuatan dari Nyonya White + Tongkat Gembala dari Houteff) dan menghayati seluruh firmannya, maka sudah akan cukup dan memadai ibadah kita kepada Allah? Hamba Tuhan Nyonya White memperingatkan :
“Allah sedang menghantarkan keluar suatu umat, b u k a n sejumlah kecil pribadi-pribadi yang terpisah di sana sini, seseorang percaya pada perkara yang ini, yang lainnya pada yang itu. Malaikat-malaikat Allah sedang melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada mereka. Malaikat yang ketiga sedang menghantarkan keluar dan sedang menyucikan suatu umat, maka mereka harus bersatu bergabung dengan-Nya.” — Testimonies, vol. 1, p. 207.
“Allah memiliki sebuah sidang, maka sidang itu memiliki sebuah dinas pelayanan pilihan Ilahi (a divinely appointed ministry). ‘Maka ia memberikan sebagian orang rasul-rasul, dan sebagian orang nabi – nabi, dan sebagian orang penginjil-penginjil, dan sebagian orang gembala-gembala dan guru-guru; untuk melengkapi umat kesucian bagi tugas melayani, untuk membangun tubuh Kristus, sampai kita semua masuk dalam kesatuan iman, dan pengetahuan akan Anak Allah, menjadi manusia yang sempurna sesuai ukuran kedewasaan Kristus. Supaya kita sejak sekarang tidak lagi seperti anak-anak yang diombang-ambingkan dan disesatkan dengan setiap angin doktrin, oleh tipu muslihat orang-orang berikut kelincahan mereka yang licik, oleh mana mereka akan menjerat dan menyesatkan’; melainkan membicarakan kebenaran itu dalam kasih, agar dapat bertumbuh dewasa ke dalam Dia dalam segala perkara, yaitu Kristus, kepala itu.” — Testimonies to Ministers, p. 52.
Sekalipun para nabi Ellen G. White dan Sdr. Victor T. Houtef sudah meninggal dunia, namun dalam membangun moral tubuh Kristus yang melambangkan umat Allah di akhir dunia sekarang ini, kedua hamba Allah itu masih akan tetap diwakili oleh ROH NUBUATAN-nya. Dengan demikian, maka untuk dapat beragama dengan benar di waktu ini, kita harus berpegang pada ROH NUBUATAN yang mewakili kedua hamba Allah itu, dan bersekutu dengan para penginjil, gembala-gembala dan guru-guru pilihan Ilahi yang ada. Baharulah ROH SUCI akan membimbing kita ke dalam segala kebenaran, dan memberitahukan kepada kita perihal segala perkara yang akan datang. Bahkan baharulah ROH SUCI mengungkapkan kepada kita anak-anak dara bijaksana yang memiliki tipu di dalam mulutnya itu. (Wahyu 14 : 5).
Perlu sekali diyakini, bahwa tidak semua dinas pelayanan pilihan Ilahi di dalam kelas anak dara yang bijaksana atau gandum telah terlibat dalam dosa karena menganut faham fundamentalisme sempit dan kaku dari para imam Yahudi di zaman Kristus. Sekalipun mungkin sebagian besar anak-anak dara yang bijaksana atau gandum kini sedang didapati mengantuk dan tertidur, karena terlalu banyak bergantung dan menaruh harap pada para penginjil, gembala-gembala dan guru-guru yang menguasai Pusat General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, namun tidak semua dari mereka itu akan tersaring keluar. Ini hendaknya dapat dimengerti, sebab Tuhan Allah akan membangunkan mereka, untuk segera kembali kepada hakekat dari agama yang sebenarnya itu.
152 total, 1 views today