Posisi Kita di Dalam
Sejarah Akhir Zaman
“Tetapi akan dikau hai Daniel, tutuplah semua perkataan itu dan meteraikanlah kitab itu, bahkan sampai kepada a k h i r z a m a n. Banyak orang akan pergi datang, dan pengetahuan akan ditingkatkan.” – Daniel 12 : 4.
Kita semua kini hidup di akhir zaman. Buku Daniel dan buku Wahyu pelengkapnya itu akan tertutup dan tersegel pengertiannya hanya sampai pada akhir zaman. Di akhir zaman semua buku-buku itu akan diungkapkan pengertiannya. Bahkan bukan hanya buku Daniel dan buku Wahyu yang akan diungkapkan, melainkan juga semua buku-buku dari Alkitab yang bertemu dan berakhir di buku Wahyu. Demikian kata hamba Tuhan Nyonya Ellen G. White. Selanjutmuya beliau menambahkan :
“Kebenaran-kebenaran yang luas dari nubuatan, yang menunjukkan posisi kita di dalam sejarah dunia, telah digunting daripada keindahan dan kuasanya oleh para pendeta, yang berusaha menggelapkan semua kebenaran yang penting ini dan membuatnya menjadi tidak dapat dimengerti.“ – 5 Testimonies, p. 330.
Oleh sebab itu, maka dalam mempromosikan ROH NUBUATAN di dalam gereja-gereja kita di akhir dunia sekarang ini, kami ingin memperlihatkan kepada semua umat akhir zaman dimana posisi kita yang sebenarnya di akhir dunia sekarang ini. Ikutilah pertama sekali gambar bagan di bawah ini,
Kita sama-sama mengetahui bahwa sejarah dunia ini terbagi dalam dua bagian terbesar, terdiri dari sejarah Wasiat Lama, dan sejarah Wasiat Baru, yang dipisahkan oleh tanda salib, yang menunjukkan kematian Kristus pada tahun 31 Tarich Masehi yang lalu. “Dalam musim semi pada tahun 31 Tarich Masehi, Kristus, korban yang sebenarnya itu telah dipersembahkan di Golgotha.” – Prophets and Kings, p. 699. Demikian kata hamba Tuhan Nyonya Ellen G. White. Kemudian di dalam 1 Korinthi 11 : 25 Jesus mengatakan :
“Cawan minuman ini ialah W a s i a t B a r u dalam d a r a h – K u. Maka seberapa kali kamu minum, perbuatlah demikian itu menjadi suatu peringatan akan Daku.” – 1 Korinthi 11 : 25.
Dalam darah Jesus yang dilambangkan oleh air anggur di dalam cawan ialah Wasiat Baru. Ini dengan sendirinya berarti, bahwa Wasiat Lama itu berada dalam darah anak domba. Demikian itulah, maka tepatnya pada saat Jesus menghembuskan nafasnya yang terakhir di Golgotha, maka pada saat itu pula semua upacara kurban bakaran anak domba yang biasanya dilakukan di kaabah berakhir.
Adam sebagai manusia yang pertama, telah menandai permulaan sejarah dunia ini, dan kedatangan Jesus kedua kali yang akan datang, akan menandai akhir dari sejarah dunia ini.
Tahun Kejadian Adam dan Sejarah Penulisan Alkitab
Adam telah diciptakan Allah pada hari yang keenam dari minggu kejadian yang pertama. Kepadanya Tuhan Allah langsung mengajarkan dan memantapkan ke dalam ingatannya Hukum Dasar Torat-Nya yang berisikan Sepuluh Perintah itu untuk dipatuhi. Sepuluh Perintah yang Besar itulah yang merupakan sifat dan tabiat dari Tuhan Allah sendiri, yang telah diwajibkan kepada leluhur kita yang pertama itu untuk dipatuhi dan dihayati, demi untuk mempertahankan ketertiban hidup di dunia yang masih serba baru itu. Untuk seberapa lama ketertiban itu telah dapat dipertahankan tidak jelas, namun sejarah membuktikan bahwa Adam dan isterinya masih sempat menikmati rumah tinggal mereka di Eden yang permai itu untuk beberapa tahun lamanya, sebelum mereka kemudian jatuh dalam dosa karena melanggar hukum. Kita ikuti selanjutnya beberapa kutipan dari ROH NUBUATAN berikut ini.
“Sepanjang 2500 tahun pertama dari sejarah manusia tidak ada terdapat satupun wahyu yang tertulis. Mereka yang diajari oleh Allah meneruskan pengetahuan mereka kepada orang-orang lain, maka ini diturunkan dari bapa kepada anak cucu dan seterusnya sepanjang generasi-generasi berikutnya. Dipersiapkannya firman yang tertulis itu dimulai di zaman Musa. Wahyu-wahyu yang diilhami kemudian dibukukan ke dalam sebuah buku Ilham. Pekerjaan ini berlangsung selama suatu masa periode yang panjang 1600 tahun, semenjak dari Musa, penulis sejarah kejadian dunia dan hukum Torat itu, sampai kepada Yahya, pencatat kebenaran-kebenaran yang termulia dari Alkitab”. — The Great Controversy, p. 7.
“Saya mengetahui bahwa itu merupakan suatu pendapat yang amat popular di antara orang-orang Adventists bahwa tidak ada lagi apa pun yang akan dinyatakan oleh perantaraan khayal-khayal setelah Yahya mengakhiri buku Wahyu dalam tahun 96 Tarikh Masehi.” — A Word to the Little Flock, p. 13.
Apa yang terucap dari kedua tulisan hamba Tuhan di atas dapat diikuti pada gambar bagan di bawah ini.
Dari gambar bagan di atas dapatlah diketahui, bahwa planet bumi ini berikut Adam dan Hawa sebagai penghuninya yang pertama, telah diciptakan Tuhan pada tahun 4.004 sebelum Tarich Masehi. Angka bilangan 4.004 sebelum Tarich Masehi itu adalah hasil dari kalkulasi matematis dari angka-angka yang diperoleh secara Ilham dari berbagai ucapan hamba Tuhan di atas. Oleh sebab itu angka-angka itu tidak mungkin salah, sebab sekaliannya itu bersumber dari kata-kata ucapan hamba Allah Nyonya White sendiri. Hasil penghitungan biasa berdasarkan sejarah Alkitab dari salah seorang pakar Theologia Protestan : DR. FRANK CHARLES THOMPSON, DD., PH D. yang terkenal dengan Study Biblenya yang bernama : THOMPSON’S ORIGINAL AND COMPLETE SYSTEM OF BIBLE STUDY, beliau juga telah menemukan tahun 4.004 sebelum Tarich Masehi sebagai tahun kejatuhan Adam dan Hawa dalam dosa. Banyak orang mengira bahwa tak lama setelah Adam dan Hawa diciptakan, mereka kemudian telah jatuh dalam dosa dalam tahun yang sama, atau sedikit-dikitnya setelah satu atau dua tahun kemudian. Namun perkiraan itu tidak benar, sebab ROH NUBUATAN akan memberitahukan kepada kita secara lebih tepat berapa lama sebenarnya Adam dan Hawa telah menikmati Eden yang indah permai itu sebelum kejatuhan mereka.
Musa adalah penulis Alkitab yang pertama. Seluruh isi Alkitab itu telah ditulis selama 1.600 tahun semenjak dari Musa sampai dengan Yahya Pewahyu, yang telah mengakhiri penulisan buku Wahyunya yang sangat misterius itu dalam tahun 96 Tarich Masehi yang lalu.
Tahun Kejatuhan Adam dan Hawa Dalam Dosa
Hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :
“Pada pertengahan minggu itu Ia akan menghentikan korban dan pembakaran itu. Dalam tahun 31 Tarikh Masehi, tiga setengah tahun sesudah baptisan-Nya, Tuhan kita telah disalibkan. Dengan korban yang besar itu yang dipersembahkan di Golgotha, berakhirlah upacara mengenai berbagai persembahan yang selama e m p a t r i b u t a h u n telah menunjuk ke depan kepada Anak Domba Allah. Contoh telah menemukan contoh saingannya, maka semua korban dan pembakaran dari upacara bayangan lalu berakhirlah di situ.” — The Great Controversy, pp. 327, 328.
Semenjak dari kejatuhan Adam dan Hawa dalam dosa sampai kepada kematian Kristus di Golgotha terdapat 4000 tahun. Karena tahun kematian Kristus di Golgotha sudah diketahui jatuh pada tahun 31 Tarich Masehi, maka tahun kejatuhan Adam dan Hawa dalam dosa akan jatuh pada tahun 3969 sebelum Tarikh Masehi. (4000 tahun – 31 tahun = 3969 tahun sebelum TM).
Hamba Tuhan Nyonya White selanjutnya mengatakan :
“Pekerjaan pembinasaan Setan untuk selama-lamanya berakhir. Selama 6000 tahun ia telah melaksanakan kehendaknya, memenuhi bumi ini dengan sengsara dan menimbulkan kesedihan di seluruh alam semesta. Seluruh mahluk ciptaan menggerutu dan bersama-sama gelisah kesakitan. Kini semua mahluk Allah untuk selama-lamanya lepas daripada kehadirannya dan gangguannya . . . . . Maka sebuah suara pujian dan kemenangan naik dari seluruh alam yang setia. ‘Suara orang-orang yang beramai-ramai’ seperti bunyi banyak air yang menderu, dan seperti bunyi guntur yang besar-besar terdengar mengatakan : Halleluyah, karena Tuhan kita, Allah yang maha kuasa memerintah.” — Great Controversy, p. 673.
Tuhan Allah belum pernah sedetik pun berhenti memerintah. Oleh sebab itu kata-kata di atas : ‘Halleluyah, karena Tuhan kita, Allah Yang Maha Kuasa memerintah,’ membuktikan bahwa Kristus baharu saja menanggalkan jubah keimammatan-Nya untuk kembali menjadi raja. Peristiwa ini terjadi pada akhir dari masa kasihan, pada saat Ia mengumumkan dengan resmi : “Orang yang jahat biarlah ia terus melakukan kejahatan, dan orang yang cemar biarlah ia terus cemar, dan orang yang benar biarlah ia terus berlaku benar, dan orang yang suci biarlah ia terus bertambah suci.” — Early Writings, p. 280.
Karena tahun 3969 sebelum Tarikh Masehi telah diketahui sebagai tahun kejatuhan manusia dalam dosa, maka ujung akhir dari periode 6000 tahun itu tak dapat tiada akan jatuh pada Tahun 2031 yang akan datang. Penghitungannya adalah : 6000 tahun – 3969 tahun = 2031 tahun, yaitu tahun 2031 yang akan datang.
Karena tahun ciptaan Adam dan Hawa sudah diketahui jatuh pada tahun 4.004 sebelum Tarich Masehi, dan tahun kejatuhan mereka dalam dosa juga sudah diketahui (tahun 3969 s.TM), maka dapatlah diketahui sekarang, bahwa Adam dan Hawa sebelum kejatuhannya pernah menikmati kehidupan yang indah dan berbahagia di Eden selama 35 tahun (tahun 4.004 – tahun 3969 = 35 tahun).
Tujuh Sidang Jemaat di Asia = Sidang Jemaat Laodikea
Yahya Pewahyu mengatakan : “Aku berada dalam Roh pada hari Tuhan, maka ku dengar di belakangku suatu suara besar yang bagaikan bunyi trompet, yang mengatakan: ‘Aku adalah Alpha dan Omega, yang pertama dan yang terakhir; apa yang kau saksikan itu tuliskanlah di dalam sebuah kitab, lalu kirimlah itu kepada tujuh sidang jemaat yang di Asia : yaitu kepada Ephesus, dan kepada Smyrna, dan kepada Pergamus, dan kepada Thyatira, dan kepada Sardis, dan kepada Philadelfia, dan kepada Laodikea.”— Wahyu 1 : 10 – 11.
Tuhan Allah, yang telah menyatakan diri-Nya sebagai Alpha dan Omega itu, telah menegaskan kepada Yahya, bahwa buku Wahyu itu diperuntukkan kepada tujuh sidang jemaat di Asia. Siapakah mereka yang dilambangkan oleh tujuh sidang jemaat di Asia itu ? Kita ikuti dahulu penegasan dari hamba Tuhan Nyonya White berikut ini : “Berkenan dengan sidang jemaat Ephesus, yang Tuhan gunakan untuk melambangkan seluruh GEREJA Kristen di zaman rasul-rasul, Saksi yang setia dan benar itu mengatakan : ‘Aku tahu semua perbuatanmu …….’– Wahyu 2 : 2, 3.” – The Acts of the Apostles, p. 578.
Karena Tuhan Allah memiliki h a n y a s a t u sidang jemaat-Nya sepanjang sejarah dunia, maka hendaknya dimengerti bahwa “tujuh sidang jemaat di Asia itu” tak dapat tiada dimaksud kepada satu-satunya sidang jemaat milik Tuhan Allah itu juga, yang telah hidup mengarungi seluruh sejarah Wasiat Baru, dan yang kini hidup dalam masa periode yang ketujuh dan terakhir. Inilah sidang jemaat Laodikea kita yang ada sekarang. Jika sidang jemaat Ephesus telah melambangkan seluruh GEREJA (bukan GEREJA-GEREJA) Kristen di zaman rasul-rasul, maka sidang jemaat Laodikea sebagai yang ketujuh, yang telah mengarungi seluruh sejarah dari sidang-sidang itu semenjak dari sidang jemaat Ephesus sebagai yang pertama, tak dapat tiada melambangkan juga seluruh GEREJA Kristen di waktu ini. Dan inilah yang dimaksud dengan GEREJA MAHK kita yang ada. Nama-nama yang telah dikenakan pada tujuh sidang jemaat itu berasal dari Asia, namun sekaliannya itu telah digenapi bukan saja di Asia, melainkan terutama sekali di Amerika Serikat. Nama-nama itulah yang melambangkan kondisi kerohanian dari sidang-sidang itu selama periode sejarah mereka masing-masing. Demikianlah kata hamba Tuhan.
Berkenan dengan buku Wahyu yang diperuntukkan bagi kita umat Laodikea, maka hamba Tuhan mengatakan: “Di dalam buku Wahyu semua buku-buku Alkitab bertemu dan berakhir. Di sinilah terdapat pelengkap dari buku Daniel itu. Yang satu adalah sebuah nubuatan; yang lainnya adalah sebuah wahyu (yang diungkapkan).” – The Acts of the Apostles, p. 585.
Karena buku Daniel itu baharu akan terungkap pengertiannya di akhir zaman, dan karena buku Wahyu sebagai pelengkapnyapun diperuntukkan bagi umat yang terakhir dalam sejarah Wasiat Baru, maka jelaslah bahwa masa periode akhir zaman adalah sama dengan masa periode dari sidang jemaat Laodikea. Di akhir zaman atau dalam masa periode sidang jemaat Laodikea sekarang inilah semua buku-buku Alkitab itupun akan terungkap pengertiannya.
Posisi Kita akan makin Jelas Setelah Semua Nubuatan Terungkap
“Tetapi apabila Roh Kebenaran itu datang, Ia akan memimpin kamu kepada segala kebenaran, …….. dan Ia akan menunjukkan kepadamu segala perkara yang akan datang.” – Yahya 16 : 13.
Ucapan Jesus di atas ini adalah sebelum Ia kembali ke sorga. Oleh sebab itu setelah Ia kembali ke sorga, dan setelah Roh Suci Hujan Awal atau Roh Kebenaan itu datang dalam tahun 31 yang lalu, maka sejak itulah segala kebenaran itu mulai dibukukan bagi kita. Segala Kebenaran itulah yang terakhir telah dihimpun oleh hamba Tuhan Nyonya White di dalam buku-buku Roh Nubuatannya. Kemudian, terakhir dibawah bimbingan dari Roh Kebenaran yang sama Sdr. Victor T. Houteff telah datang mengungkapkan bagi kita berbagai nubuatan dan perumpamaan-perumpamaan Jesus, yang telah menunjukkan segala perkara yang akan datang di dalam buku-buku terbitan Tongkat Gembalanya. Dengan demikian, maka buku Daniel, buku Wahyu, dan semua buku Alkitab lainnya, telah diungkapkan pengertiannya bersama-sama dengan Nyonya White di dalam Kesaksian Jesus Kristus, yang terakhir telah berkembang menjadi ROH NUBUATAN, menggenapi nubuatannya pada Wahyu 19 : 10.
Dengan demikian, maka berbagai peristiwa yang sudah jadi, dan peristiwa-peristiwa yang sedang berjalan, maupun yang masih akan jadi di depan akan segera tampak, mulai dari
SAMPAI KEPADA PERIODE SIDANG JEMAAT LAODIKEA, DI BAWAH INI, yang penuh dengan berbagai peristiwa penting, baik yang sudah kita lewati, baik yang sedang kita alami sekarang, maupun yang masih akan kita lewati di depan, sebelum sampai kita pada masa kelepasan kita yang akan datang.
Kita kini berada dalam Masa Pemeteraian mereka 144.000 itu
“Marilah kita berjuang dengan semua kemampuan yang sudah dikaruniakan Allah pada kita untuk masuk di antara mereka 144.000 itu.” – Review & Herald,
Sesuai ucapan Nyonya White pada buku Early Writings, p. 277, yang berbunyi : “Kemudian aku tampak seorang malaikat perkasa lainnya bertugas turun ke bumi, untuk menggabungkan suaranya dengan malaikat yang ketiga, dan memberikan kuasa dan tenaga bagi pekabarannya. …….. Pekabaran ini tampaknya merupakan suatu tambahan bagi pekabaran yang ketiga, yang bergabung dengannya bagaikan seruan tengah malam telah bergabung dengan pekabaran malaikat yang kedua dalam tahun 1844.” – Early Writings, p. 277., maka telah datang pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 oleh Sdr. Victor T. Houteff dalam tahun 1929 bergabung dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Nyonya White. Gabungan dari kedua pekabaran itu pertama sekali telah mengungkapkan permasalahan mereka 144.000 itu, yang telah dinubuatkan pada Wahyu pasal 7 dan 14. Karena munculnya mereka 144.000 umat kesucian Allah yang akan datang, akan merupakan suatu peristiwa besar dan penting dalam sejarah dunia, maka peristiwa yang akan datang itu, tak dapat tiada sudah akan lebih dulu diramalkan, bukan saja oleh Yahya Pewahyu dan nabi Daniel, melainkan juga oleh nabi-nabi lainnya yang telah ikut meramalkan nasib umat Allah sepanjang sejarah dunia ini. Oleh sebab itu setelah terungkapnya berbagai nubuatan dari para nabi, dan setelah semua perumpamaan Jesus di dalam Wasiat Baru ikut terungkap pengertiannya di dalam ROH NUBUATAN, maka semenjak itulah ucapan hamba Tuhan Nyonya White berikut ini akan mulai digenapi. Beliau mengatakan :
“Terutama dalam pekerjaan penghabisan bagi sidang, dalam masa pemeteraian mereka 144.000 itu, yang akan berdiri tanpa kesalahan di hadapan tahta Allah, mereka akan sangat merasakan secara mendalam berbagai kesalahan dari umat Allah. Inilah yang secara tegas dikemukakan oleh gambaran dari nabi itu yang berkenan dengan pekerjaan penghabisan di bawah gambaran orang-orang yang masing-masingnya membawa senjata pembantai di dalam tangannya. Salah seorang dari mereka itu berpakaian linen, dengan sebuah alat penulis pada sisinya. ‘Maka firman Tuhan kepadanya : ‘Pergilah ke tengah-tengah kota itu, sepanjang pusat kota Jerusalem, lalu bubuhlah sebuah tanda pada dahi orang-orang yang berkeluh-kesah dan berteriak karena sebab berbagai kekejian yang telah dilakukan di tengah-tengahnya.’”-— 3 Testimonies, p. 266.
Artinya, kita kini s u d a h berada dalam masa pemeteraian mereka 144.000 umat pilihan Allah itu. Dalam masa pemeteraian mereka itu sekarang ini, akan terlaksana pekerjaan penghabisan bagi sidang jemaat Laodikea kita, yang dinubuatkan pada buku Jehezkiel pasal 9. Pekerjaan yang bagaimanakah itu ? Bacalah kembali dengan saksama nubuatan Jehezkiel pasal 9, dan ikutilah penjelasannya pada buku-buku Roh Nubuatan dari Nyonya White. Anda juga dapat mengikuti artikel tulisan kami melalui E-Mail dengan judul: “PEMBANTAIAN DARI NUBUATAN JEHEZKIEL PASAL 9 YANG AKAN DATANG.”
Pekerjaan penghabisan yang dinubuatkan oleh nabi Jehezkiel itu, akan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama, ialah pembubuhan tanda kelepasan (atau pemeteraian) pada dahi dari orang-orang yang berkeluh kesah dan berteriak karena sebab berbagai perbuatan keji yang terdapat di dalam sidang; dan tahap kedua, ialah pelaksanaan pembantaian terhadap mereka yang tidak memperoleh bubuhan tanda kelepasan pada dahi-dahinya.
Karena mereka 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang adalah anak-anak dara (baca : Wahyu 14 : 4), maka tak dapat tiada mereka itulah anak-anak dara yang bijaksana dari dalam Gereja MAHK kita. Malaikat sidang jemaat Laodikea berikut semua pengikut setianya sudah jatuh dalam dosa dari kelas lima anak dara yang bodoh, yaitu dosa karena menolak terang dari ROH NUBUATAN, maka mereka tidak mungkin lagi berkesempatan untuk masuk di antara 144.000 umat pilihan itu. Sekalipun demikian, tidak semua anak dara yang bijaksana akan masuk menjadi bagian dari mereka 144.000 itu, sebab h a n y a 144.000 anak-anak dara yang tidak memiliki tipu di dalam mulutnya yang akan terpilih. Bacalah Wahyu 14 : 5.
Karena pada waktu ini anak-anak dara bijaksana penganut ROH NUBUATAN itu belum banyak tampak di dalam gereja-gereja kita, sementara masa pemeteraian 144.000 hamba-hamba Allah itu sudah hampir habis, maka secara bijaksana orang akan bertanya : Masih mungkinkah pemeteraian 144.000 hamba-hamba Allah itu akan digenapi ? Untuk inilah hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :
“………… kini waktu sudah hampir habis, maka apa yang sudah dipelajari bertahun-tahun lamanya, sekaliannya itu akan harus dipelajari dalam beberapa b u – l a n saja. Sekaliannya itu juga akan banyak yang harus dilepaskan, dan banyak untuk dipelajari kembali.” – Early Writings, p. 67.
Kami secara pribadi telah mendalami ROH NUBUATAN lebih dari tiga puluh tahun lamanya, dan kami telah menyederhanakan sebagian besar ajaran-ajaran ROH NUBUATAN itu sedemikian rupa, baharu menawarkannya kepada sidang, baik melalui buku-buku, brosur-brosur dan berbagai selebaran, yang kesemuanya tanpa meminta bayaran apapun. Kini kami menawarkannya kehadapan Anda melalui jaringan internet. Sekalipun masa pemeteraian itu sudah sangat singkat, dan akan segera berakhir, namun karena calon-calon bagi 144.000 hamba-hamba pilihan Allah itu belum juga muncul keluar, maka hamba Tuhan Nyonya White kembali memberi jaminannya sebagai berikut :
“Lebih dari s e r i b u o r a n g akan segera bertobat dalam s e h a r i, yang kebanyakan dari mereka itu akan menelusuri kembali pengakuan-pengakuan mereka yang pertama setelah membaca semua hasil penerbitan kami..” – Review and Herald, Nov. 10, 1885.
Karena selama masa pemeteraian, semenjak dari tahun 1929 sampai kepada hari ini, ucapan hamba Tuhan di atas b e l u m p e r n a h digenapi, maka tak dapat tiada sebentar lagi iaitu akan benar-benar digenapi. Untuk itu Tuhan Allah tak dapat tiada sudah akan menuangkan ROH SUCI-NYA sedikit lebih banyak daripada sekarang, untuk memungkinkan para calon 144.000 hamba-hamba-Nya itu untuk dapat menguasai dan memahami ROH NUBUATAN-NYA itu dalam beberapa bulan saja.
Lebih dari seribu jiwa di seluruh dunia Masehi Advent Hari Ketujuh akan bertobat dalam setiap hari. Mereka akan menelusuri kembali pengakuan-pengakuan mereka sebelumnya terhadap buku-buku dan berbagai penerbitan kami, lalu bergabung ke dalam kelas anak-anak dara yang bijaksana itu. Dalam h a n y a sedikitnya 144 hari saja, dan bahkan sebanyak-banyaknya dalam hanya beberapa tahun saja, seluruh anak dara bijaksana calon-calon bagi 144.000 umat pilihan Allah itu sudah akan terkumpul. Kami belum tahu berapa banyak yang akan bertobat, namun akan banyak sekali yang terpanggil, tetapi hanya sedikit (hanya 144.000) yang akan terpilih. Baca : Matius 20 : 16 ! “Marilah kita berjuang dengan semua kemampuan yang sudah dikaruniakan Allah pada kita untuk masuk di antara mereka 144.000 itu.” – Review & Herald March 9, 1905.
ROH SUCI Hujan Akhir akan dituangkan atas Mereka 144.000 itu di Jerusalem, Palestina
Sesuai yang telah dinubuatkan pada Wahyu 14 : 1, maka setelah memperoleh bubuhan meterai tanda kelepasan mereka di gereja-gerejanya masing-masing, maka pada tengah malam mereka 144.000 itu akan dibawa ke Palestina. Disanalah mereka akan berada bersama-sama dengan Jesus selama kurang lebih satu minggu lamanya, sebab Jesus akan meninggalkan tugas keimammatan-Nya, di depan medzbah keemasan di dalam kaabah kesucian sorga, selama kira-kira setengah jam nubuatan, pada saat meterai yang ketujuh (dari nubuatan tujuh meterai dari Wahyu pasal 6 dan 8) dibuka. Di sanalah suatu Perjamuan Suci akan diselenggarakan untuk mana Jesus dan mereka 144.000 itu akan duduk santap bersama. Kemudian daripada itu Jesus sebagai Imam Besar akan kembali lagi ke sorga untuk bertugas di depan medzbah keemasan itu, lalu dari sanalah Dia akan menuangkan ROH SUCI Hujan Akhir itu ke bawah. Demikian inilah yang tampak oleh Yahya Pewahyu sewaktu ia menuliskannya sebagai berikut :
“Maka setelah ia membuka meterai yang ketujuh, terjadilah d i a m di dalam sorga kira-kira setengah jam lamanya. (Sebab Imam Besarnya sudah turun ke bumi untuk berdiri di gunung Sion di Palestina bersama mereka 144.000 umat pilihan itu). ………. Dan kemudian (sesudah kembali dari bumi) seorang malaikat lain (yaitu Jesus) datang berdiri pada medzbah itu, sambil membawa sebuah perukupan emas, maka telah diberikan kepadanya banyak kemenyan, supaya ia mempersembahkannya bersama-sama dengan doa-doa dari semua umat kesucian pada medzbah keemasan yang berada di depan tahta. …….. Lalu malaikat itu mengambil perukupan itu, mengisinya dengan api dari medzbah, lalu menuangkannya ke bumi ; maka terjadilah suara-suara, dan berbagai guntur dan kilat, dan gempa bumi.” – Wahyu 8 : 1, 3, dan 5. (Di dalam kurung dari penulis).
Api dari medzbah yang dituangkan ke bumi itulah yang melambangkan ROH SUCI Hujan Akhir. Dengan demikian, maka peristiwa-peristiwa contoh (the antitypical events) pada hari Pentakosta yang lalu akan kelak menemukan contoh saingannya pada peristiwa-peristiwa yang sama yang akan datang. Curahan ROH SUCI Hujan Akhir yang akan datang itu pula yang telah dinubuatkan pada buku Joel 2 : 28, 29. Untuk mempersiapkan diri bagi peristiwa besar yang gilang gemilang itu, maka hamba Tuhan Nyonya White mengamarkan kepada kita sebagai berikut :
“Kita memerlukan suatu reformasi yang menyeluruh di dalam semua gereja-gereja kita. Kuasa Allah yang mentobatkan itu harus datang memasuki sidang. Carilah Tuhan dengan sungguh-sungguh, buangkanlah semua dosamu, dan t u n g g u l a h d i J e r u- s a l e m sampai kamu kelak diisi dengan k u a s a yang dari a t a s. Biarkanlah Allah menempatkan kamu secara terpisah bagi pekerjaan itu. Sucikanlah jiwamu oleh mematuhi kebenaran. I m a n tanpa perbuatan adalah mati.” – Testimonies to Ministers, p. 443.
“Curahan ROH di zaman rasul-rasul yang lalu ialah ‘hujan awal’, dan gilang gemilang hasilnya. Tetapi dengan ‘hujan akhir’ yang akan datang akan kelak lebih berlimpah-limpah lagi. Joel 2 : 23.” – The Desire of Ages, p. 827.
Artinya, jika dengan kuasa ROH SUCI dari Hujan Awal yang lalu sampai 3.000 jiwa sudah dapat ditobatkan dalam sehari, maka dengan kuasa dari ROH SUCI Hujan Akhir yang akan datang, akan jauh lebih banyak lagi yang akan ditobatkan pada setiap harinya. Dengan demikian, maka mereka 144.000 itu bersama semua pengikutnya, sudah akan menyelesaikan tugas pemberitaan Injil Kerajaan di dunia ini dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, dan kemudian berakhirlah masa kasihan atau masa pertobatan bagi seluruh penduduk bumi pada tahun 2031 yang akan datang.
Kedatangan Jesus yang kedua kali
Posisi kita pada gambar bagan di atas kiranya sudah jelas, bahwa nasib keselamatan kita sebagai umat Advent akan ditentukan pada akhir dari masa pemeteraian yang akan datang, dan bukan pada kedatangan Jesus yang kedua kali. Jika kita gagal memperoleh bubuhan meterai tanda kelepasan itu pada dahi-dahi kita, maka binasalah kita untuk selama-lamanya. Bubuhan meterai tanda kelepasan yang ditempatkan pada dahi-dahi mereka 144.000 itu, membuktikan bahwa pada saat itulah mereka disucikan oleh pembenaran Kristus, lalu mulai hidup kekal untuk selama-lamanya.
Oleh sebab itu, maka kepada semua umat akhir zaman dengan ini diamarkan dengan serius, bahwa tidak akan ada seorangpun dari kita akan kelak dapat memandang wajah Jesus pada kedatangan-Nya yang kedua kali, tanpa terlebih dulu melewati suatu proses penyucian diri pada akhir dari masa pemeteraian mereka 144.000 itu yang akan datang. Bahkan sekalipun kita sudah lebih dulu meninggal dunia mendahului pemeteraian itu, kita masih harus melewati lagi suatu proses penyucian di dalam Kerajaan di Palestina, segera setelah kita bangkit dalam kebangkitan khusus dari Daniel 12 : 2 yang akan datang. Baharulah dapat kita menyambut Jesus pada kedatangan-Nya yang kedua kali.
Dalam kondisi rohani yang sudah suci, baharulah orang dapat menyambut Jesus, baik pada kedatangan-Nya di Palestina maupun pada kedatangan-Nya yang kedua kali di angkasa. Mereka akan mampu memandang ke wajah-Nya, sekalipun cahaya kemuliaan dari Jesus, dan cahaya kesucian dari semua malaikat pengiring-Nya sudah akan sangat mematikan.
* * *
176 total, 2 views today