<< Go Back

“Terkutuklah orang yang bergantung pada manusia dan yang menjadikan manusia tempat sandarannya ……” (Jeremiah 17 : 5)

  “Setiap nabi dari Wasiat Lama lebih sedikit berbicara bagi zamannya sendiri daripada bagi zaman kita, sehingga ucapan nubuatan mereka itu benar-benar berlaku bagi kita.” 3 Selected Messages, p. 338

 

Ucapan nabi Jeremiah di atas adalah bagian dari nubuatan Jeremiah yang dialamatkan bagi umat akhir zaman. Berarti ucapan itu juga merupakan sebagian dari peraturan-peraturan pelaksanaan dari Hukum Dasar Torat yang patut dipatuhi oleh semua umat Kristen di akhir zaman sekarang ini. Mereka yang berani melalaikannya akan pasti terkena kutuk. Dan karena kutukan itu berasal dari Tuhan Allah sendiri (bukan dari nabi Jeremiah), maka orang tersebut sudah akan jatuh ke dalam jenis dosa yang tidak akan pernah lagi terampuni. Itulah jenis dosa yang masuk dalam kategori dosa melawan Roh Suci. Jadi, demi untuk kepastiannya kami mengutip kembali ucapan nabi Jeremiah itu selengkapnya sebagai berikut : “Demikianlah firman Tuhan; Terkutuklah orang yang menaruh harap pada manusia, dan yang menjadikan manusia tempat sandarannya, dan yang hatinya berpaling daripada Tuhan.”Jeremiah 17 : 5.    Orang-orang yang telah menjadi tumpuan harapan dan tempat bersandar umat Allah di akhir zaman ini tak dapat tiada dimaksudkan kepada para penguasa Gereja milik Tuhan Allah yang terakhir di akhir zaman. Satu2nya Gereja milik Tuhan Allah yang terakhir di dunia sekarang ini tak dapat tiada dimaksud kepada Sidang Jemaat Laodikea saja, yaitu Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Penguasa Gereja ini dalam bahasa nubuatan dikenal namanya dengan “Malaikat Sidang Jemaat Laodikea.” Sejarah Wasiat Baru oleh Yahya Pewahyu ternyata telah dibagi ke dalam tujuh masa periode dari sidang jemaat. Terhitung semenjak dari sidang jemaat yang pertama, Sidang Jemaat Epesus, yang dibangun oleh rasul Paulus, maka Sidang Jemaat yang ketujuh dan terakhir ialah Sidang Jemaat Laodikea yang pertama sekali dibangun oleh hamba Tuhan Nyonya Ellen G. White. Semua penguasa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Amerika Serikat memahami hal itu, maka sekaliannya itu telah diabadikan bagi kita di dalam buku-buku sejarah pada umumnya, dan khususnya di dalam buku sejarah Masehi Advent Hari Ketujuh sendiri. Hamba Tuhan Nyonya White juga dikenal sebagai pendiri dari Organisasi General Conference of SDA yang pertama dalam tahun 1863 dan bahkan suaminya sendiri pernah terpilih untuk menduduki jabatan Presidennya sampai dua kali. Beliau pernah mengatakan : “Sudah hampir 40 tahun berlalu semenjak dari organisasi diperkenalkan di antara kita sebagai suatu umat. Saya adalah salah satu dari orang-orang yang berpengalaman dalam mendirikan organisasi itu sejak dari mulanya.”Testimonies to Ministers, p. 24. Organisasi yang dimaksud di atas ini ialah Organisasi General Conference of SDA yang pertama sekali berdiri di Amerika Serikat dalam tahun 1863. Jadi, jika sidang jemaat Laodikea atau Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pertama sekali berdiri dalam tahun 1844, semenjak dari pertama sekali pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu 14 diberitakan, maka sembilan belas tahun kemudian baharu Organisasi dari para Penguasa Gereja ini  didirikan.

Kepada malaikat sidangnya orang-orang Laodikea

Yahya Pewahyu menulis …..!

“Aku berada dalam Roh pada hari Tuhan, maka terdengar di belakangku suatu suara besar yang bagaikan sebuah suara trompet, yang mengatakan: Akulah Alpha dan Omega, yang pertama dan yang terakhir, maka apa yang kau lihat, tuliskanlah itu di dalam sebuah kitab, lalu kirimkanlah itu kepada tujuh sidang jemaat yang di Asia; yaitu kepada Ephesus, dan kepada Smyrna, dan kepada Pergamus, dan kepada Thyatira, dan kepada Sardis, dan kepada Philadelfia, dan kepada Laodikea.” — Wahyu 1 : 10 – 11. Angka “tujuh” berarti lengkap. Karena buku Wahyu sebagai pelengkap dari buku Daniel baharu saja terungkap pengertiannya di akhir zaman oleh perantaraan nabi2 Ellen G. White dan Victor T. Houteff, di dalam ROH NUBUATAN, maka seluruh nubuatan Daniel dan Wahyu itu tak dapat tiada dialamatkan hanya kepada umat Allah yang hidup di akhir zaman, baik kepada malaikat sidang jemaatnya maupun kepada seluruh sidang jemaat itu sendiri. Inilah “tujuh Sidang Jemaat” itu, yaitu sidang jemaat yang sudah menjelajahi seluruh tujuh masa periode dari sidang jemaat Wasiat Baru. Kepada malaikat sidang jemaat Laodikea Jesus memerintahkan kepada rasul Yahya supaya menulis sebagai berikut : “Aku tahu semua perbuatanmu, bahwa engkau adalah dingin tidak panaspun tidak : Aku menghendaki engkau dingin atau panas. Maka karena sebab engkau adalah s u a m, dan dingin tidak panaspun tidak, maka Aku akan meludahkan engkau keluar dari mulutKu.

“Karena sebab katamu, Aku kaya, dan sudah meningkat kekayaanku, dan tidak memerlukan apa-apa lagi; padahal tidak engkau ketahui bahwa engkau adalah orang malang, yang sengsara, dan miskin, dan buta dan bertelanjang : Aku menasehati kamu untuk membeli kepadaKu emas yang sudah teruji dalam api, agar supaya kamu menjadi kaya, dan pakaian putih, supaya kamu berpakaian dan malu ketelanjanganmu itu tidak tampak, dan supaya menggosok matamu dengan salp mata supaya engkau dapat melihat. “Seberapa banyak orang yang Ku cintai, Ku tegor dan hajar : Oleh sebab itu bergairahlah dan bertobat.” – Wahyu 3 : 14 – 19. Ini adalah kondisi kerohanian malaikat sidang jemaat Laodikea yang melambangkan General Conference of SDA berikut semua pendetanya di akhir zaman ini. Merekalah yang sejak mulanya telah dibangun oleh hamba Tuhan Nyonya White dan rekan-rekannya untuk menjadi tumpuan harapan semua umat Allah di akhir zaman. Tetapi mengapakah kejatuhan mereka sedemikian itu dalamnya? Bacalah 2 artikel tulisan kami berikut ini yang berjudul : (1) KONDISI KEROHANIAN MALAIKAT SIDANG JEMAAT LAODIKEA SESUDAH TAHUN 1888, DAN (2) SERUAN PEMBANGUNAN DAN REFRORMASI ROHANI TAHUN 1902 (Review and Herald, February 25, 1902).

General Conference dan pendeta-pendetanya telah diludahkan Kristus dari mulut-Nya dalam tahun 1935

Karena sampai kepada akhir hayatnya dalam tahun 1915 seruan pembangunan dan reformasi itu belum juga terlaksana di bawah Nyonya White, maka berarti pembangunan dan reformasi itu baharu akan terlaksana kemudian di bawah bimbingan Sdr. Victor T. Houteff. Arti dari pembangunan dan reformasi itu adalah sebagai berikut :

Pembangunan,  artinya :

1.

Suatu pembaharuan kembali kehidupan rohani

]

Bersifat pribadi

2.

Suatu kebangkitan kuasa pikiran dan hati

3.

Suatu kebangkitan dari mati rohani

 

Reformasi,  artinya :

1.

Suatu  r e – o r g a n i s a s i

]

Bersifat organisasi

2.

Suatu perubahan dalam pemikiran-pemikiran dan teori-teori, kebiasaan-kebiasaan dan perbuatan-perbuatan

Memang seruan pembangunan rohani dan reformasi rohani itu sudah seharusnya sangat diperlukan, sebab Nyonya White sudah menegaskan :

“Tuhan tidak bekerja pada waktu ini untuk membawa banyak jiwa kepada kebenaran, sebab adanya anggota-anggota gereja yang belum pernah bertobat, dan mereka yang pernah bertobat namun sudah jatuh kembali. Pengaruh apakah dari para anggota yang tidak berserah diri ini bagi orang-orang yang baru bertobat? Tidakkah mereka itu menyia-nyiakan pekabaran karunia Allah yang justru harus dibawa oleh umat-Nya?”6 Testimonies, p. 371. “Ada   b a n y a k    p e n d e t a   y a n g    b e l u m    p e r n a h    b e r t o b a t ….. Kristus tidak tinggal di dalam hati mereka oleh iman.” Review and Herald, vol. 2, p. 337. Akibat dari penolakan terhadap pekabaran “Pembenaran Oleh Iman”  dalam tahun 1888, maka seluruh umat Allah telah jatuh ke dalam “suam rohani.” Suam rohani itulah yang telah sangat melemahkan kemampuan berpikir dan perasaan hati kita, bahkan sampai membuat kita mati rohani. Dan inilah yang perlu dibangkitkan  kembali  melalui “suatu pembangunan yang harus terlaksana di bawah bimbingan Roh Suci dari pekabaran Tongkat Gembala oleh hamba Tuhan Houteff  sejak tahun 1929 yang lalu.

Karena pekabaran Tongkat Gembala dari malaikat Wahyu 18 : 1 itu harus bergabung dengan pekabaran Roh Nubuatan dari malaikat Wahyu 14 untuk menerangi bumi, maka gabungan dari kedua pekabaran itu di dalam ROH NUBUATAN kini benar-benar sedang membangkitkan kembali kerohanian umat Advent yang sudah mati, dan bahkan sudah lebih dulu me-reorganisir Organisasi Malaikat Sidang Jemaat Laodikea atau General Conference of SDA  menjadi General Association of Davidian SDA. Inilah yang terjadi dalam tahun 1935 di Waco, Texas, USA.

Jelaslah, bahwa karena Tuhan Allah tidak mungkin mau diwakili di dunia ini oleh dua Organisasi-Nya yang saling bermusuhan, maka tak dapat tiada Malaikat Sidang Jemaat Laodikea atau Organisasi General Conference of SDA sudah akan diludahkan keluar dari mulut Jesus sejak dari tahun 1935.

“Terkutuklah Orang yang Bergantung pada Manusia  …..” – Jeremiah 17 : 5

Karena ucapan nubuatan nabi Jeremiah itu baharu akan digenapi di akhir zaman, maka iaitu baharu mulai berlaku setelah malaikat sidang jemaat Laodia diludahkan Kristus dari mulut-Nya dalam tahun 1935 yang lalu. Ini berarti setiap orang yang terus menolak seruan pembangunan rohani dan reformasi rohani untuk segera kembali mematuhi ROH NUBUATAN, semenjak dari tahun 1935 yang lalu, mereka itu sudah akan terkena kutuk.

Dan mereka sudah akan terlibat dalam jenis dosa yang tidak akan terampuni lagi, yaitu dosa melawan Roh Suci.

Pada waktu ini, sekalipun Malaikat Sidang Jemaat Laodikea dan para pengikut setianya yang sudah terkena kutuk Tuhan Allah itu masih tetap berdiri dengan megahnya di seluruh dunia, mereka itu sesungguhnya bukan lagi milik Tuhan Allah. Sebagaimana halnya dengan berbagai Gereja Kristen Protestan di luar yang telah tertinggal dalam kegelapan sebagian, masih tetap berdiri dengan megahnya, maka malaikat sidang jemaat Laodikea dan para pengikut setianya akan tetap berdiri dengan megahnya sampai kepada kegenapan nubuatan Jehezkiel pasal 9 yang akan datang. Semua mereka inilah yang kini benar-benar telah menggenapi ucapan nubuatan nabi Jesaya sebagai berikut :

“Maka pada hari itu tujuh orang perempuan akan berpegang pada seorang laki-laki, sambil mengatakan, Kami akan makan roti buatan kami sendiri, dan berpakaikan pakaian buatan kami sendiri : hanya biarkanlah kami dipanggil dengan n a m a m u, untuk membuang semua kecelaan kami. “ Jesaya 4 : 1. Sama halnya dengan nubuatan Jeremiah, maka ucapan nubuatan nabi Jesaya itupun baharu akan digenapi di akhir zaman ini. Demikian inilah, maka terhitung semenjak tahun 1935 yang lalu, semua Gereja (termasuk Malaikat Sidang Jemaat Laodikea dan para pengikutnya) akan berpegang pada Kristus hanya untuk dapat menyandang nama “Kristen”, tetapi semua faham agamanya masing-masing akan diciptakannya sendiri-sendiri.

Sidang Jemaat Laodikea akan tetap bangun dan bereformasi di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, USA

Laodikea berasal dari dua suku kata bahasa Gerika, yang berarti “orang-orang” atau “berkata” dan “pehukuman”, maka Sidang Jemaat Laodikea tak dapat tiada berarti orang-orang yang memberitakan pekabaran pehukuman atau pekabaran tiga malaikat dari Wahyu pasal 14.

Karena Sidang Jemaat Laodikea merupakan Sidang Tuhan yang terakhir di akhir zaman, maka tak dapat tiada inilah sidang jemaat yang sisa (the remnant church) yang sangat dimusuhi oleh ular naga atau Iblis yang diramalkan pada Wahyu 12 : 17. Yahya mengatakan :   

“Maka    naiklah    amarah    naga   akan   perempuan   itu,   lalu   pergi  memerangi y a n g  t e r s i s a  daripada benihnya (the remnant of her seed), yaitu mereka yang menurut hukum-hukum Allah dan berpegang pada Kesaksian Jesus Kristus“ —- Wahyu  12  :  17. “Sembahlah Allah ;  karena kesaksian Jesus Kristus itu  ialah  ROH NUBUATAN “ – Wahyu  19 : 10 (Bag. Akhir). Karena muncul keluar dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, maka Sidang Jemaat Laodikea, yang telah ditinggal mati rohani oleh malaikat sidang jemaatnya itu, lalu diberikan identitas nama yang baru oleh nabi Pendirinya Sdr. Victor T. Houteff, yaitu : “DAVIDIAN MASEHI ADVENT HARI KETUJUH.”

Sdr. Houteff, yang telah datang dalam tahun 1929 membawakan pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 untuk bergabung dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu 14 untuk menerangi  bumi sampai kepada akhir masa kasihan yang akan datang, telah mengre-organisasikan (menata kembali) Organisasi General Conference of SDA menjadi General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, USA. Jadi, hendaklah dipahami, bahwa General Association of Davidian SDA itu sesungguhnya tak lain daripada General Conference of SDA itu sendiri yang sudah direorganisir / ditata kembali sesuai kehendak Allah dari Seruan Pembangunan Rohani dan Reformasi Rohani oleh Nyonya White di dalam Review and Herald tertanggal 25 Pebruari 1902 itu.

Selama di bawah kepemimpinan Houteff, semua umat Sidang Jemaat Laodikea yang sepenuhnya bergantung dan bersandar padanya tetap utuh dan kokoh, dan semuanya bersekutu dalam h a n y a  s a t u General Association of DSDA, yaitu Pusat Gunung Karmel yang bermarkas di Waco, Texas, USA. Ular naga atau Iblis dari Wahyu 12 : 17  b e l u m pernah berhasil menjatuhkan ataupun memecah-belah mereka disana. Tetapi sekalipun demikian, setahun sebelum kematiannya ia telah mulai menjual sebagian kelebihan harta kekayaan Pusat Gunung Karmel itu serta menganjurkan untuk kelak akan menjual seluruh harta kekayaannya kemudian. Melalui majalah resmi The Symbolic Code dari Davidian SDA dalam tahun 1954, Houteff telah membicarakan rencana penjualan asset-asset itu di bawah judul tulisannya sebagai berikut :

Persiapan bagi usaha habis-habisan yang terakhir

 (Symbolic Code, vol. 10, No. 1)

“Kampanye perburuan yang disampaikan tahun lalu telah memulaikan dan memberitakan suatu perlengkapan penerangan yang baru dan pengembangan Kebenaran Sekarang yang maju.

“Kini kembali, bahkan dengan tekanan yang lebih besar untuk mencapai tujuannya, maka Pusat Gunung Karmel membuat pemberitahuan berikut ini kepada semua umat Davidian yang setia yang mau menyadari bahwa berita yang baik ini barangkali juga penting s e b a g a i  p e r t a n d a. Oleh mulai pertama sekali menjual kelebihan harta miliknya, kemudian   s e l u r u h  h a r t a, maka Pusat Gunung Karmel secara simbolis sedang memelopori rencana yang digariskan di dalam Alkitab dari Roh Nubuatan di dalam kata-kata berikut : “Kembali, Kerajaan Sorga itu adalah bagaikan sesuatu harta benda yang tersembunyi di dalam tanah sebuah ladang, yang mana apabila seseorang menemukannya, ia lalu sembunyi, dan karena kegembiraannya ia pergi menjual semua yang dimilikinya lalu membeli ladang itu.” Matius 13 : 44. Tuhan sendiri yang sedang memelopori jalannya. “Jesus telah memungkinkannya bagi Saudara untuk menyambut kasih-Nya, maka dalam kerjasama yang berbahagia dengan-Nya untuk bekerja di bawah pengaruh-Nya yang nyata. Ia meminta kepadamu supaya memanfaatkan semua milikmu dalam pelayanan yang tidak mementingkan diri sendiri, agar rencana-Nya bagi penyelamatan jiwa-jiwa dapat dimajukan dengan penuh kuasa. Ia mengharap dari kamu untuk memberikan seluruh tenagamu yang utuh bagi pekerjaan-Nya.” – The Symbolic Code, Vol. 10, No. 1 hal. 4. Jadi, sekalipun baharu saja dalam tahun 1935 di dalam The Symbolic Code, Vol. 1, No. 16, hal. 1 hamba Tuhan Houteff mengatakan : “Dengan berbahagia kami memberitahukan bahwa kantor markas besar dari pekabaran pemeteraian telah pindah dari Waco ke Pusat Gunung Karmel pada tanggal  29  September  (1935)  ke  lokasi  tempat  tinggalnya  yang  baru  dan p e r m a n e n bagi pemberitaan pekabaran dari “Saksi Yang Setia kepada orang-orang Laodikea.” Testimonies for the Church, vol. 3, p. 253. Olehnya itu kami menghimbau semua Saudara dalam kebenaran sekarang agar menghampiri tahta kemurahan dengan syukur dan puji-pujian kepada Bapa samawi kita untuk rahmat kebaikan-Nya dan berkat-berkat yang begitu banyak. “Bangunan-bangunan yang tadinya dibangun sudah selesai dan siap untuk dihuni telah membawakan suatu perasaan lega yang besar bagi kita semua, maka pada tanggal 16 bulan ini, sekalipun masih sangat berantakan para pengikut Gunung Karmel  yang  datang  dari  negara-negara  bagian  lainnya  akan  dapat  tinggal di g u n u n g  y a n g   s u c i   i n i.” – The Symbolic Code, vol. 1, No. 16, hal. 1. Ternyata dalam tahun 1954 Pusat Gunung Karmel itu sudah mulai akan mengakhiri tugasnya, karena semua asset harta kekayaannya sudah mulai dijual sesuai dengan ucapan hamba Tuhan itu sendiri.

Sesudah kematian Sdr. Victor T. Houteff dalam tahun 1955

Sesudah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia, maka General Association of Davidian SDA di Waco, Texas ternyata hanya bertahan sampai tahun 1962. Pusat Karmel milik Allah itu kemudian telah dilikwidasi dan dijual seluruhnya dalam tahun 1962. 

Sementara itu segera setelah hamba Tuhan Houteff meninggal, maka  telah muncul berdiri beberapa General Association of Davidian SDA yang baru di beberapa tempat, di antaranya adalah : 

(1)  General Association of Davidian SDA di Salem, Carolina Selatan, USA

(2)  Branch Davidian SDA di Elk, Texas, USA

(3)  General Association of Davidian SDA di Mountaindale, New York, USA

(4)  Dan lain-lain.

Pada umumnya semua umat penganut Kebenaran Sekarang dari Houteff mengira, bahwa akibat dari kemurtadan Nyonya Houteff, yang telah memberitakan kepada publik, bahwa ajaran Tongkat Gembala itu tidak sehat, maka dialah biang keladi yang telah dikendalikan oleh Iblis untuk melikwidasi Pusat Gunung Karmel itu dalam tahun 1962. Kita semua pada umumnya lupa, bahwa sudah direncanakan sendiri oleh Tuhan Allah untuk menjual seluruh asset kekayaan Pusat Gunung Karmel itu, sesuai yang telah diberitakan oleh hamba-Nya pada the Symbolic Code, Vol. 10, No. 1  di atas. Kita semua lupa, bahwa oleh adanya pemberitaan tentang akan dijualnya seluruh asset kekayaan Pusat Gunung Karmel itu, maka mustahil Tuhan akan kembali merestui pembelian kembali Pusat Gunung Karmel itu dalam tahun 1991 yang lalu oleh mereka yang kini sedang menguasainya. Mustahil, bukan? Bahkan mustahil Tuhan Allah mau merestui pendirian beberapa Pusat Gunung Karmel yang lain seperti yang disebut di atas.   Mustahil ….., mustahil …… bukan ? Mustahil Tuhan Allah tidak cukup berkemampuan untuk mempertahankan Pusat Gunung Karmel-Nya itu bagi kita, sekiranya memang Pusat Gunung Karmel itu harus bertahan sampai kepada kegenapan nubuatan Yehezkiel pasal 9 yang akan datang.

Karena pekabaran Tongkat Gembala mengakui adanya hanya s a t u Pusat Gunung Karmel di bumi di akhir zaman ini, maka setelah lepas terjual Pusat Gunung Karmel itu di Waco, Texas, USA, sesuai yang diberitakan hamba Tuhan Houteff di dalam majalah the Symbolic Code, maka selesailah fungsi kerja General Association of Davidian SDA itu di akhir zaman ini. Fungsi kerja berikutnya tak dapat tiada akan dibebankan langsung pada “The Associations of Davidian SDA”, yaitu Persekutuan-Persekutuan Davidian MAHK itu sendiri. Keadaan inilah yang akan menggenapi ucapan hamba Tuhan Nyonya White sejak jauh-jauh hari sebelumnya sebagai berikut : “Mari kuberitahukan kepadamu, bahwa Tuhan akan bekerja dalam pekerjaan yang terakhir ini dalam suatu cara yang sama sekali berbeda daripada biasanya, dan dalam cara yang bertentangan dengan setiap rencana manusia. Akan ada orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, untuk mendikte sampai kepada pergerakan apa saja yang akan dibuat apabila pekerjaan itu bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu yang bergabung dengan malaikat yang ketiga dalam pekabaran (ROH NUBUATAN) yang akan diberikan kepada dunia. Allah akan menggunakan cara-cara dan sarana oleh mana iaitu akan tampak, bahwa IA sedang memegang kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri. Para pekerja akan terpesona oleh sarana-sarana yang sederhana yang akan digunakan-Nya untuk membuat dan memantapkan pekerjaan pembenaran-Nya.”Testimonies to Ministers, p. 300. – (dalam kurung tambahan)

Sesudah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia, dan setelah Pusat Gunung Karmel milik Allah di Waco, Texas terjual habis seluruh asset kekayaannya (dilikwidasi) dalam tahun 1962, maka Tuhan Allah sudah akan memegang kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri.  Artinya Tuhan Allah sudah akan memegang sendiri kendali pemerintahan atas semua persekutuan-persekutuan Davidian MAHK (Associations of Davidian SDA) yang tercecer di seluruh bumi ini. Umat Davidian MAHK tidak lagi diijinkan bergantung dan bersandar pada manusia-manusia yang mendewa-dewakan dirinya di Pusat-Pusat Gunung Karmel ciptaan mereka itu.

Nasib orang-orang Davidian sesudah Pusat Gunung Karmelnya dilikwidasi

Sebagaimana dikatakan oleh Nyonya White di atas, Akan ada orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, untuk mendikte sampai kepada pergerakan apa saja ………” Artinya, akan ada saja orang-orang Davidian yang sangat berambisi untuk mendirikan Pusat-pusat Gunung Karmel yang baru. Sementara itu banyak sekali orang-orang Davidian yang akan terkena kutuk karena bergantung dan bersandar pada mereka itu. Hamba Tuhan menuliskannya sebagai berikut : “Allah tidak mungkin dapat memuliakan nama-Nya melalui umat-Nya sementara mereka bergantung pada manusia dan membuat manusia menjadi tempat sandarannya.” – 5 Testimonies, p. 729.

Bergantung pada manusia dan membuat manusia menjadi tempat sandaran adalah sama dengan mendewa-dewakan mereka yang memimpin, baik di General Conference of SDA, maupun di General Conference yang sudah dire-organisir menjadi General Association of Davidian SDA di Waco, Texas,  Amerika Serikat.  Karena mereka itu sudah terlibat dalam dosa yang sama dengan dosa para imam dan orang-orang Parisi di zaman Kristus, maka dalam menginterpretasikan ucapan kata-kata nabi Jesaya, yang meramalkan nasib kita para penganut Kebenaran Sekarang sekarang ini, perkenankanlah kami mengutip kembali sebagian dari khotbah hamba Tuhan Victor T. Houteff di dalam bukunya AMARAN SEKARANG, Jilid I, No. 5 mulai dari halaman 81 sebagai berikut :  

– – – – – – – – – – – – 

“Jesaya 2 : 11 — “Segala mata orang yang tinggi itu akan direndahkan dan segala sombong orang laki-laki akan ditundukkan, maka pada hari  itu hanya Tuhan jua yang tertinggi.” “Sudah lama manusia meninggikan dirinya sendiri ; sedemikian banyaknya, dalam kenyataan, sehingga hanya terdapat sedikit orang-orang Kristen di dunia yang benar-benar mengikuti ‘terang dari Tuhan.’ Banyak dari mereka sedang mengikuti percikan cahaya dari manusia, mengikuti interpretasi-interpretasi Alkitab yang tidak diilhami yaitu hasil-hasil penyelidikan orang-orang ……….. Bahkan para penganut Kebenaran Sekarangpun belum sepenuhnya sadar kepada wahyu yang mengejutkan ini, banyak dari mereka terbawa pergi oleh setiap angin ajaran, yang banyak daripadanya diciptakan oleh pengacau-pengacau seperti halnya Korah, Dathan, dan Abiram (Bilangan 16 : 9 – 11) yang mengingini jabatan Musa — yaitu para perampas Tahta Ilham — yang berpihak sebagian kepada Paulus dan yang lainnya kepada Apolos. Mata ilham yang difokuskan terhadap masa kini dan pekabaran, menunjukkan bahwa banyak dari pada penipuan diri sendiri ini adalah hasil dari pada apa yang dilukiskan oleh Roh sebagai kemunafikan bermuka dua, yang berbunyi : “Adapun akan dikau, hai Anak Adam, segala bani bangsamu berkata-kata akan halmu seorang dengan seorang pada segala dinding dan pada segala pintu rumah; mereka itu berkata seorang kepada seorang dan saudara kepada saudaranya, katanya: Marilah kita pergi juga untuk mendengar apa-apa firman yang keluar dari mulut Tuhan. Maka datanglah mereka itu kepadamu  dengan banyak orangnya, lalu duduklah mereka itu di hadapan mukamu, yaitu umat-Ku, dan didengarnya segala perkataanmu, tetapi tiada diturutnya akan dia; dalam antara mereka itu membawa mulut yang manis-manis, adalah hatinya juga menyengajakan laba yang keji. Karena sesungguhnya engkaulah baginya laksana orang yang merawankan hati dengan nyanyian, yang merdu bunyi suaranya dan yang pandai memetik bunyi-bunyian; jadi mereka itu mendengar juga segala perkataanmu tetapi seorang pun tiada menurut dia. Maka apabila hal ini kelak jadi, maka akan diketahui oleh mereka, bahwa adalah seorang nabi di tengah-tengahnya.” – Jeheskiel 33 : 30 – 33. Kita perlu menjadi pelaku-pelaku firman-firman itu bukan pendengar-pendengar saja. Yesaya 2 : 12, 13, 15, 16“Karena satu hari telah ditentukan oleh Tuhan serwa sekalian alam bagi segala orang yang sombong dan angkuh dan bagi segala orang yang mengatas-ataskan dirinya supaya mereka itu direndahkan. Dan bagi segala pohon araz di Lebanon yang besar lagi tinggi dan bagi segala pohon jati di Bazan …….. dan atas segala menara yang tinggi-tinggi dan bagi segala pagar tembok yang teguh-teguh, dan bagi segala kapal dari Tarsis dan bagi segala patung yang indah-indah. Semua ini tentunya adalah ucapan-ucapan yang mengandung lambang yang ditujukan kepada orang-orang yang sombong dan yang merasa kecukupan sendiri yang di pemandangan orang adalah bagaikan pohon-pohon araz Lebanon dan bagaikan pohon-pohon jati dari Bashan.” Yesaya 2 : 17 – 18 “Maka kebesaran manusia itu akan ditundukkan, dan kesombongan manusia akan dibuat rendah, maka Tuhan sendirilah yang akan ditinggikan pada hari itu. Maka dewa-dewa itu akan dihapuskan-Nya sama sekali.” “Dewa-dewa apakah yang akan dihapuskan? — Dewa-dewa yang berjalan. Oleh sebab itu, maka mereka itulah orang-orang yang didewakan oleh orang banyak. Mereka berikut semua orang yang mendewakan mereka akan lari ke dalam “lubang-lubang batu karang, dan ke gua-gua di bumi.” Hanya orang-orang yang membuang dewa-dewa mereka yang akan diluputkan. Di dalam ayat-ayat ini ada tiga jenis dewa yang disebut : (1) berbagai perbuatan tangan manusia, (2) manusia-manusia yang disembah-sembah, (3) emas dan perak yang disembah. Sekaliannya ini akan dihapuskan, kelak tidak akan ada lagi dewa-dewa itu.”Timely Greetings, vol. 1, No. 5, p. 81 – 83.
– – – – – – – – – – – –

Renungkanlah kembali ucapan hamba Tuhan Houteff di atas sebagai berikut :

1. “Bahkan para penganut Kebenaran Sekarangpun belum sepenuhnya sadar kepada wahyu yang mengejutkan ini, banyak dari mereka terbawa pergi oleh setiap angin ajaran, yang banyak daripadanya diciptakan oleh pengacau-pengacau seperti halnya Korah, Dathan, dan Abiram (Bilangan 16 : 9 – 11) yang mengingini jabatan Musa …….”
Para penganut Kebenaran Sekarang itu oleh Houteff dimaksudkan kepada hanya umat Davidian SDA saja. Karena banyak dari mereka itu kembali terbawa pergi oleh setiap angin doktrin, maka keadaan ini tak dapat tiada baharu akan terjadi sesudah tahun 1955, sesudah ditinggal mati oleh hamba Tuhan Houteff sebagai nabinya.
 
(2). Munculnya beberapa Pusat Gunung Karmel di luar Waco, Texas, di   Amerika Serikat, yang juga menamakan dirinya General Association of Davidian SDA, mereka itulah yang telah menghembuskan beberapa angin doktrin yang telah menyesatkan para penganut Kebenaran Sekarang yang belum sepenuhnya pulih kesadarannya daripada pukulan-pukulan yang mematikan (knockout blow) sebelumnya. Dengan demikian banyak dari mereka itu kini kembali terlibat dalam dosa dari Korah, Dathan, dan Abiram contoh saingan.
 
Sementara itu para penganut Kebenaran Sekarang yang kembali bergabung ke Pusat Gunung Karmel yang sebenarnya di Waco, Texas, ternyata kembali terlibat dalam dosa yang sama bahayanya, yaitu fundamentalisme ekstrim yang kaku dan sempit dari para imam Yahudi di zaman Kristus. Akibat dari faham yang sempit dan kaku ini banyak sekali doktrin di dalam ROH NUBUATAN belum berhasil digali selengkapnya sampai kepada hari ini. Dan inilah dosa yang ancamannya terdapat pada Wahyu 22 : 18, 19. 
 

(3). “Mata ilham yang difokuskan terhadap masa kini dan pekabaran,  menunjukkan bahwa banyak dari pada penipuan diri sendiri ini adalah hasil daripada apa yang dilukiskan oleh Roh sebagai kemunafikan bermuka dua, yang berbunyi :  “Adapun akan dikau, hai Anak Adam, segala bani…………… Maka apabila hal ini kelak jadi, maka akan diketahui oleh mereka, bahwa adalah seorang nabi di tengah-tengahnya.” Yeheskiel 33 : 30 – 33. Kita perlu menjadi pelaku-pelaku Firman itu bukan pendengar-pendengar saja.” Dalam buku The Mount of Blessing, p. 209, baik Nyonya White maupun Sdr. Houteff, keduanya secara doktrin telah mengidentifikasi orang-orang munafik yang bermuka dua di atas, sebagai para penguasa di Pusat Gunung Karmel,  yang akan mengatakan kepada Jesus“……. pada hari itu, Tuhan, Tuhan, bukankah sudah kami bernubuat dengan nama-Mu, dan dengan nama-Mu sudah kami membuang segala Setan, dan dengan nama-Mu sudah kami melakukan banyak pekerjaan yang mulia ? Dan kemudian Aku akan menegaskan  kepada mereka itu, Aku tidak pernah mengenal kamu,  pergilah daripada-Ku, kamu yang melakukan kejahatan. “Ada orang-orang yang meyakini, bahwa mereka adalah benar, padahal mereka keliru. Sementara mereka mengakui Kristus sebagai Tuhannya, dan sementara mereka dengan keyakinannya melakukan  berbagai pekerjaan besar dengan nama-Nya, mereka adalah pekerja-pekerja kejahatan. ‘Dengan mulutnya mereka menunjukkan banyak kasih, tetapi hatinya menyengajakan laba yang keji.’ Orang yang memberitakan firman Allah bagi mereka adalah ‘bagaikan  suatu lagu merdu dari seseorang yang memiliki alunan suara emas, dan yang dapat bermain dengan sempurna pada alat musik ; karena mereka mendengarkan firman-Mu, tetapi mereka tidak melakukannya.” — The Mount of Blessing, p. 209.

 
(4). Mereka itu adalah orang-orang sombong yang telah dilambangkan dengan pohon-pohon kayu yang tinggi. Mereka juga dilambangkan bagaikan dewa-dewa berjalan yang disembah-sembah oleh orang banyak. Mereka itulah para penguasa dari Pusat Gunung Karmel di Amerika Serikat.
 

(5). Orang yang memberitakan firman Allah bagi mereka itu adalah ‘bagaikan hanya suatu lagu merdu dari seseorang yang memiliki alunan suara emas, dan yang dapat bermain dengan sempurna pada alat musik ; karena mereka mendengarkan firman-Mu, tetapi mereka tidak melakukannya.”The Mount of Blessing, p. 209. Ternyata masih ada orang lain yang memberitakan firman kepada mereka itu, sekalipun akan terus dilecehkannya. Siapakah mereka itu? Mereka itu tak dapat tiada dimaksudkan kepada orang-orang Davidian yang masuk kategori “gandum murni” (bukan sekam).

 
(6). Dari pernyataan hamba Tuhan Houteff di atas yang telah mengungkapkan ucapan nubuatan nabi Jesaya itu bagi kita, dapatlah dimengerti, bahwa setelah ditinggal mati Houteff dalam tahun 1955, maka kini umat Davidian telah terbagi dalam beberapa kategori sebagai berikut :
  • Mereka dari kelompok-kelompok Korah, Dathan, dan Abiram.
  • Mereka dari kelompok sekam, yang menguasai Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas.
  • Mereka dari kelompok gandum murni, yang berada di bawah kendali pemerintahan dari Tuhan Allah sendiri.

(7). Dewa-dewa yang sedang terus disembah-sembah oleh orang-orang penganut Kebenaran Sekarang sesudah kematian hamba Tuhan Houteff, tak dapat tiada akan masuk dalam kategori (a) dan (b) di atas. Kepada semua mereka itulah ucapan nubuatan dari nabi Jeremiah 17 : 5 itu benar-benar berlaku.

Pada  siapakah  kita  seharusnya  k i n i  bergantung  dan bersandar ?

Sebagai umat akhir zaman yang landasan imannya terdiri dari hanya Hukum Torat dan ROH NUBUATAN, maka ingatlah selalu pada ucapan hamba Tuhan Yahya Pewahyu berikut ini :

             “Berbahagialah d i a yang membaca, dan mereka yang mendengar segala perkataan dari nubuatan ini, dan yang mematuhi segala perkara itu yang tertulis di dalamnya : karena masa itu sudah dekat.” – Wahyu 1 : 3.

Sekalipun Nyonya Ellen G. White dan Sdr. Victor T. Houteff yang telah menyuarakan suara Allah melalui berbagai perkataan nubuatan yang pasti itu sudah meninggal dunia, kedua hamba Allah yang sederhana itu masih tetap diwakili di antara kita melalui Kesaksian-kesaksian mereka, yaitu ROH NUBUATAN. Berbahagialah masing-masing kita apabila mau membaca sendiri buku-buku mereka itu, yaitu ROH NUBUATAN.

Dan sekalipun nabi-nabi pilihan ilahi yang sederhana itu sudah tiada, tugas mereka itu masih akan diteruskan oleh para penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru pilihan ilahi, yang akan membimbing kita sampai seluruh ROH NUBUATAN itu dapat dipatuhi. Untuk itulah, maka berbahagialah k i t a apabila suara mereka itu j u g a mau didengar. Tuhan Allah telah berfirman : “BERBAHAGIALAH DIA YANG MEMBACA, D A N MEREKA YANG MENDENGAR.” B U K A N BERBAHAGIALAH DIA YANG MEMBACA  A T A U  MEREKA YANG MENDENGAR !  

Jelaslah dipahami, bahwa sekalipun kedua n a b i Allah yang sederhana itu sudah menginterpretasikan seluruh nubuatan, seluruh isi buku Wahyu, dan seluruh perumpamaan Yesus yang ada, namun karena mereka sudah lama meninggal dunia s e b e l u m seluruh nubuatan-nubuatan itu menemui kegenapannya yang pasti, maka tak dapat tiada Tuhan Allah sudah akan juga mengendalikan sendiri Gembala-Gembala dan Guru-Guru pilihanNya untuk mengaplikasikan bagian-bagian nubuatan itu kepada kegenapan sejarahnya yang lebih pasti dan benar. Justru inilah yang dimaksudkan oleh Sdr. Houteff pada ucapannya di bawah ini : 

“……..sebagai guru-guru dari Tongkat Gembala (terbitan-terbitan resmi dari Persekutuan Davidian MAHK), kami harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat bagian-bagian pekabaran itu (those passages) yang dalam satu dan lain hal masih perlu untuk diinterpretasikan. Hanya dengan demikian inilah semua penganut Kebenaran Sekarang akan senantiasa memiliki pemikiran yang sama, sependapat, dan membicarakan pekara-perkara yang sama. (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8; Jesaya 52 : 8).” – Kepercayaan-Kepercayaan Dasar Davidian MAHK, hal. 27.

 

*  *  *

 

 

 111 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart