“Terkutuklah orang yang bergantung pada manusia dan yang menjadikan manusia tempat sandarannya ……” (Jeremiah 17 : 5)
“Setiap nabi dari Wasiat Lama lebih sedikit berbicara bagi zamannya sendiri daripada bagi zaman kita, sehingga ucapan nubuatan mereka itu benar-benar berlaku bagi kita.” 3 Selected Messages, p. 338
Kepada malaikat sidangnya orang-orang Laodikea
Yahya Pewahyu menulis …..!
“Aku berada dalam Roh pada hari Tuhan, maka terdengar di belakangku suatu suara besar yang bagaikan sebuah suara trompet, yang mengatakan: Akulah Alpha dan Omega, yang pertama dan yang terakhir, maka apa yang kau lihat, tuliskanlah itu di dalam sebuah kitab, lalu kirimkanlah itu kepada tujuh sidang jemaat yang di Asia; yaitu kepada Ephesus, dan kepada Smyrna, dan kepada Pergamus, dan kepada Thyatira, dan kepada Sardis, dan kepada Philadelfia, dan kepada Laodikea.” — Wahyu 1 : 10 – 11. Angka “tujuh” berarti lengkap. Karena buku Wahyu sebagai pelengkap dari buku Daniel baharu saja terungkap pengertiannya di akhir zaman oleh perantaraan nabi2 Ellen G. White dan Victor T. Houteff, di dalam ROH NUBUATAN, maka seluruh nubuatan Daniel dan Wahyu itu tak dapat tiada dialamatkan hanya kepada umat Allah yang hidup di akhir zaman, baik kepada malaikat sidang jemaatnya maupun kepada seluruh sidang jemaat itu sendiri. Inilah “tujuh Sidang Jemaat” itu, yaitu sidang jemaat yang sudah menjelajahi seluruh tujuh masa periode dari sidang jemaat Wasiat Baru. Kepada malaikat sidang jemaat Laodikea Jesus memerintahkan kepada rasul Yahya supaya menulis sebagai berikut : “Aku tahu semua perbuatanmu, bahwa engkau adalah dingin tidak panaspun tidak : Aku menghendaki engkau dingin atau panas. Maka karena sebab engkau adalah s u a m, dan dingin tidak panaspun tidak, maka Aku akan meludahkan engkau keluar dari mulutKu.
“Karena sebab katamu, Aku kaya, dan sudah meningkat kekayaanku, dan tidak memerlukan apa-apa lagi; padahal tidak engkau ketahui bahwa engkau adalah orang malang, yang sengsara, dan miskin, dan buta dan bertelanjang : Aku menasehati kamu untuk membeli kepadaKu emas yang sudah teruji dalam api, agar supaya kamu menjadi kaya, dan pakaian putih, supaya kamu berpakaian dan malu ketelanjanganmu itu tidak tampak, dan supaya menggosok matamu dengan salp mata supaya engkau dapat melihat. “Seberapa banyak orang yang Ku cintai, Ku tegor dan hajar : Oleh sebab itu bergairahlah dan bertobat.” – Wahyu 3 : 14 – 19. Ini adalah kondisi kerohanian malaikat sidang jemaat Laodikea yang melambangkan General Conference of SDA berikut semua pendetanya di akhir zaman ini. Merekalah yang sejak mulanya telah dibangun oleh hamba Tuhan Nyonya White dan rekan-rekannya untuk menjadi tumpuan harapan semua umat Allah di akhir zaman. Tetapi mengapakah kejatuhan mereka sedemikian itu dalamnya? Bacalah 2 artikel tulisan kami berikut ini yang berjudul : (1) KONDISI KEROHANIAN MALAIKAT SIDANG JEMAAT LAODIKEA SESUDAH TAHUN 1888, DAN (2) SERUAN PEMBANGUNAN DAN REFRORMASI ROHANI TAHUN 1902 (Review and Herald, February 25, 1902).
General Conference dan pendeta-pendetanya telah diludahkan Kristus dari mulut-Nya dalam tahun 1935
Karena sampai kepada akhir hayatnya dalam tahun 1915 seruan pembangunan dan reformasi itu belum juga terlaksana di bawah Nyonya White, maka berarti pembangunan dan reformasi itu baharu akan terlaksana kemudian di bawah bimbingan Sdr. Victor T. Houteff. Arti dari pembangunan dan reformasi itu adalah sebagai berikut :
Pembangunan, artinya : |
|||
1. |
Suatu pembaharuan kembali kehidupan rohani |
] |
Bersifat pribadi |
2. |
Suatu kebangkitan kuasa pikiran dan hati |
||
3. |
Suatu kebangkitan dari mati rohani |
Reformasi, artinya : |
|||
1. |
Suatu r e – o r g a n i s a s i |
] |
Bersifat organisasi |
2. |
Suatu perubahan dalam pemikiran-pemikiran dan teori-teori, kebiasaan-kebiasaan dan perbuatan-perbuatan |
Memang seruan pembangunan rohani dan reformasi rohani itu sudah seharusnya sangat diperlukan, sebab Nyonya White sudah menegaskan :
Karena pekabaran Tongkat Gembala dari malaikat Wahyu 18 : 1 itu harus bergabung dengan pekabaran Roh Nubuatan dari malaikat Wahyu 14 untuk menerangi bumi, maka gabungan dari kedua pekabaran itu di dalam ROH NUBUATAN kini benar-benar sedang membangkitkan kembali kerohanian umat Advent yang sudah mati, dan bahkan sudah lebih dulu me-reorganisir Organisasi Malaikat Sidang Jemaat Laodikea atau General Conference of SDA menjadi General Association of Davidian SDA. Inilah yang terjadi dalam tahun 1935 di Waco, Texas, USA.
Jelaslah, bahwa karena Tuhan Allah tidak mungkin mau diwakili di dunia ini oleh dua Organisasi-Nya yang saling bermusuhan, maka tak dapat tiada Malaikat Sidang Jemaat Laodikea atau Organisasi General Conference of SDA sudah akan diludahkan keluar dari mulut Jesus sejak dari tahun 1935.
“Terkutuklah Orang yang Bergantung pada Manusia …..” – Jeremiah 17 : 5
Karena ucapan nubuatan nabi Jeremiah itu baharu akan digenapi di akhir zaman, maka iaitu baharu mulai berlaku setelah malaikat sidang jemaat Laodia diludahkan Kristus dari mulut-Nya dalam tahun 1935 yang lalu. Ini berarti setiap orang yang terus menolak seruan pembangunan rohani dan reformasi rohani untuk segera kembali mematuhi ROH NUBUATAN, semenjak dari tahun 1935 yang lalu, mereka itu sudah akan terkena kutuk.
Dan mereka sudah akan terlibat dalam jenis dosa yang tidak akan terampuni lagi, yaitu dosa melawan Roh Suci.
Pada waktu ini, sekalipun Malaikat Sidang Jemaat Laodikea dan para pengikut setianya yang sudah terkena kutuk Tuhan Allah itu masih tetap berdiri dengan megahnya di seluruh dunia, mereka itu sesungguhnya bukan lagi milik Tuhan Allah. Sebagaimana halnya dengan berbagai Gereja Kristen Protestan di luar yang telah tertinggal dalam kegelapan sebagian, masih tetap berdiri dengan megahnya, maka malaikat sidang jemaat Laodikea dan para pengikut setianya akan tetap berdiri dengan megahnya sampai kepada kegenapan nubuatan Jehezkiel pasal 9 yang akan datang. Semua mereka inilah yang kini benar-benar telah menggenapi ucapan nubuatan nabi Jesaya sebagai berikut :
Sidang Jemaat Laodikea akan tetap bangun dan bereformasi di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, USA
Laodikea berasal dari dua suku kata bahasa Gerika, yang berarti “orang-orang” atau “berkata” dan “pehukuman”, maka Sidang Jemaat Laodikea tak dapat tiada berarti orang-orang yang memberitakan pekabaran pehukuman atau pekabaran tiga malaikat dari Wahyu pasal 14.
Karena Sidang Jemaat Laodikea merupakan Sidang Tuhan yang terakhir di akhir zaman, maka tak dapat tiada inilah sidang jemaat yang sisa (the remnant church) yang sangat dimusuhi oleh ular naga atau Iblis yang diramalkan pada Wahyu 12 : 17. Yahya mengatakan :
Sdr. Houteff, yang telah datang dalam tahun 1929 membawakan pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 untuk bergabung dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu 14 untuk menerangi bumi sampai kepada akhir masa kasihan yang akan datang, telah mengre-organisasikan (menata kembali) Organisasi General Conference of SDA menjadi General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, USA. Jadi, hendaklah dipahami, bahwa General Association of Davidian SDA itu sesungguhnya tak lain daripada General Conference of SDA itu sendiri yang sudah direorganisir / ditata kembali sesuai kehendak Allah dari Seruan Pembangunan Rohani dan Reformasi Rohani oleh Nyonya White di dalam Review and Herald tertanggal 25 Pebruari 1902 itu.
Selama di bawah kepemimpinan Houteff, semua umat Sidang Jemaat Laodikea yang sepenuhnya bergantung dan bersandar padanya tetap utuh dan kokoh, dan semuanya bersekutu dalam h a n y a s a t u General Association of DSDA, yaitu Pusat Gunung Karmel yang bermarkas di Waco, Texas, USA. Ular naga atau Iblis dari Wahyu 12 : 17 b e l u m pernah berhasil menjatuhkan ataupun memecah-belah mereka disana. Tetapi sekalipun demikian, setahun sebelum kematiannya ia telah mulai menjual sebagian kelebihan harta kekayaan Pusat Gunung Karmel itu serta menganjurkan untuk kelak akan menjual seluruh harta kekayaannya kemudian. Melalui majalah resmi The Symbolic Code dari Davidian SDA dalam tahun 1954, Houteff telah membicarakan rencana penjualan asset-asset itu di bawah judul tulisannya sebagai berikut :
Persiapan bagi usaha habis-habisan yang terakhir
(Symbolic Code, vol. 10, No. 1)
“Kampanye perburuan yang disampaikan tahun lalu telah memulaikan dan memberitakan suatu perlengkapan penerangan yang baru dan pengembangan Kebenaran Sekarang yang maju.
“Kini kembali, bahkan dengan tekanan yang lebih besar untuk mencapai tujuannya, maka Pusat Gunung Karmel membuat pemberitahuan berikut ini kepada semua umat Davidian yang setia yang mau menyadari bahwa berita yang baik ini barangkali juga penting s e b a g a i p e r t a n d a. Oleh mulai pertama sekali menjual kelebihan harta miliknya, kemudian s e l u r u h h a r t a, maka Pusat Gunung Karmel secara simbolis sedang memelopori rencana yang digariskan di dalam Alkitab dari Roh Nubuatan di dalam kata-kata berikut : “Kembali, Kerajaan Sorga itu adalah bagaikan sesuatu harta benda yang tersembunyi di dalam tanah sebuah ladang, yang mana apabila seseorang menemukannya, ia lalu sembunyi, dan karena kegembiraannya ia pergi menjual semua yang dimilikinya lalu membeli ladang itu.” Matius 13 : 44. Tuhan sendiri yang sedang memelopori jalannya. “Jesus telah memungkinkannya bagi Saudara untuk menyambut kasih-Nya, maka dalam kerjasama yang berbahagia dengan-Nya untuk bekerja di bawah pengaruh-Nya yang nyata. Ia meminta kepadamu supaya memanfaatkan semua milikmu dalam pelayanan yang tidak mementingkan diri sendiri, agar rencana-Nya bagi penyelamatan jiwa-jiwa dapat dimajukan dengan penuh kuasa. Ia mengharap dari kamu untuk memberikan seluruh tenagamu yang utuh bagi pekerjaan-Nya.” – The Symbolic Code, Vol. 10, No. 1 hal. 4. Jadi, sekalipun baharu saja dalam tahun 1935 di dalam The Symbolic Code, Vol. 1, No. 16, hal. 1 hamba Tuhan Houteff mengatakan : “Dengan berbahagia kami memberitahukan bahwa kantor markas besar dari pekabaran pemeteraian telah pindah dari Waco ke Pusat Gunung Karmel pada tanggal 29 September (1935) ke lokasi tempat tinggalnya yang baru dan p e r m a n e n bagi pemberitaan pekabaran dari “Saksi Yang Setia kepada orang-orang Laodikea.” Testimonies for the Church, vol. 3, p. 253. Olehnya itu kami menghimbau semua Saudara dalam kebenaran sekarang agar menghampiri tahta kemurahan dengan syukur dan puji-pujian kepada Bapa samawi kita untuk rahmat kebaikan-Nya dan berkat-berkat yang begitu banyak. “Bangunan-bangunan yang tadinya dibangun sudah selesai dan siap untuk dihuni telah membawakan suatu perasaan lega yang besar bagi kita semua, maka pada tanggal 16 bulan ini, sekalipun masih sangat berantakan para pengikut Gunung Karmel yang datang dari negara-negara bagian lainnya akan dapat tinggal di g u n u n g y a n g s u c i i n i.” – The Symbolic Code, vol. 1, No. 16, hal. 1. Ternyata dalam tahun 1954 Pusat Gunung Karmel itu sudah mulai akan mengakhiri tugasnya, karena semua asset harta kekayaannya sudah mulai dijual sesuai dengan ucapan hamba Tuhan itu sendiri.
Sesudah kematian Sdr. Victor T. Houteff dalam tahun 1955
Sesudah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia, maka General Association of Davidian SDA di Waco, Texas ternyata hanya bertahan sampai tahun 1962. Pusat Karmel milik Allah itu kemudian telah dilikwidasi dan dijual seluruhnya dalam tahun 1962.
Sementara itu segera setelah hamba Tuhan Houteff meninggal, maka telah muncul berdiri beberapa General Association of Davidian SDA yang baru di beberapa tempat, di antaranya adalah :
(1) General Association of Davidian SDA di Salem, Carolina Selatan, USA
(2) Branch Davidian SDA di Elk, Texas, USA
(3) General Association of Davidian SDA di Mountaindale, New York, USA
(4) Dan lain-lain.
Pada umumnya semua umat penganut Kebenaran Sekarang dari Houteff mengira, bahwa akibat dari kemurtadan Nyonya Houteff, yang telah memberitakan kepada publik, bahwa ajaran Tongkat Gembala itu tidak sehat, maka dialah biang keladi yang telah dikendalikan oleh Iblis untuk melikwidasi Pusat Gunung Karmel itu dalam tahun 1962. Kita semua pada umumnya lupa, bahwa sudah direncanakan sendiri oleh Tuhan Allah untuk menjual seluruh asset kekayaan Pusat Gunung Karmel itu, sesuai yang telah diberitakan oleh hamba-Nya pada the Symbolic Code, Vol. 10, No. 1 di atas. Kita semua lupa, bahwa oleh adanya pemberitaan tentang akan dijualnya seluruh asset kekayaan Pusat Gunung Karmel itu, maka mustahil Tuhan akan kembali merestui pembelian kembali Pusat Gunung Karmel itu dalam tahun 1991 yang lalu oleh mereka yang kini sedang menguasainya. Mustahil, bukan? Bahkan mustahil Tuhan Allah mau merestui pendirian beberapa Pusat Gunung Karmel yang lain seperti yang disebut di atas. Mustahil ….., mustahil …… bukan ? Mustahil Tuhan Allah tidak cukup berkemampuan untuk mempertahankan Pusat Gunung Karmel-Nya itu bagi kita, sekiranya memang Pusat Gunung Karmel itu harus bertahan sampai kepada kegenapan nubuatan Yehezkiel pasal 9 yang akan datang.
Karena pekabaran Tongkat Gembala mengakui adanya hanya s a t u Pusat Gunung Karmel di bumi di akhir zaman ini, maka setelah lepas terjual Pusat Gunung Karmel itu di Waco, Texas, USA, sesuai yang diberitakan hamba Tuhan Houteff di dalam majalah the Symbolic Code, maka selesailah fungsi kerja General Association of Davidian SDA itu di akhir zaman ini. Fungsi kerja berikutnya tak dapat tiada akan dibebankan langsung pada “The Associations of Davidian SDA”, yaitu Persekutuan-Persekutuan Davidian MAHK itu sendiri. Keadaan inilah yang akan menggenapi ucapan hamba Tuhan Nyonya White sejak jauh-jauh hari sebelumnya sebagai berikut : “Mari kuberitahukan kepadamu, bahwa Tuhan akan bekerja dalam pekerjaan yang terakhir ini dalam suatu cara yang sama sekali berbeda daripada biasanya, dan dalam cara yang bertentangan dengan setiap rencana manusia. Akan ada orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, untuk mendikte sampai kepada pergerakan apa saja yang akan dibuat apabila pekerjaan itu bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu yang bergabung dengan malaikat yang ketiga dalam pekabaran (ROH NUBUATAN) yang akan diberikan kepada dunia. Allah akan menggunakan cara-cara dan sarana oleh mana iaitu akan tampak, bahwa IA sedang memegang kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri. Para pekerja akan terpesona oleh sarana-sarana yang sederhana yang akan digunakan-Nya untuk membuat dan memantapkan pekerjaan pembenaran-Nya.” – Testimonies to Ministers, p. 300. – (dalam kurung tambahan)
Sesudah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia, dan setelah Pusat Gunung Karmel milik Allah di Waco, Texas terjual habis seluruh asset kekayaannya (dilikwidasi) dalam tahun 1962, maka Tuhan Allah sudah akan memegang kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri. Artinya Tuhan Allah sudah akan memegang sendiri kendali pemerintahan atas semua persekutuan-persekutuan Davidian MAHK (Associations of Davidian SDA) yang tercecer di seluruh bumi ini. Umat Davidian MAHK tidak lagi diijinkan bergantung dan bersandar pada manusia-manusia yang mendewa-dewakan dirinya di Pusat-Pusat Gunung Karmel ciptaan mereka itu.
Nasib orang-orang Davidian sesudah Pusat Gunung Karmelnya dilikwidasi
Bergantung pada manusia dan membuat manusia menjadi tempat sandaran adalah sama dengan mendewa-dewakan mereka yang memimpin, baik di General Conference of SDA, maupun di General Conference yang sudah dire-organisir menjadi General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, Amerika Serikat. Karena mereka itu sudah terlibat dalam dosa yang sama dengan dosa para imam dan orang-orang Parisi di zaman Kristus, maka dalam menginterpretasikan ucapan kata-kata nabi Jesaya, yang meramalkan nasib kita para penganut Kebenaran Sekarang sekarang ini, perkenankanlah kami mengutip kembali sebagian dari khotbah hamba Tuhan Victor T. Houteff di dalam bukunya AMARAN SEKARANG, Jilid I, No. 5 mulai dari halaman 81 sebagai berikut :
– – – – – – – – – – – –
Renungkanlah kembali ucapan hamba Tuhan Houteff di atas sebagai berikut :
(3). “Mata ilham yang difokuskan terhadap masa kini dan pekabaran, menunjukkan bahwa banyak dari pada penipuan diri sendiri ini adalah hasil daripada apa yang dilukiskan oleh Roh sebagai kemunafikan bermuka dua, yang berbunyi : “Adapun akan dikau, hai Anak Adam, segala bani…………… Maka apabila hal ini kelak jadi, maka akan diketahui oleh mereka, bahwa adalah seorang nabi di tengah-tengahnya.” – Yeheskiel 33 : 30 – 33. Kita perlu menjadi pelaku-pelaku Firman itu bukan pendengar-pendengar saja.” Dalam buku The Mount of Blessing, p. 209, baik Nyonya White maupun Sdr. Houteff, keduanya secara doktrin telah mengidentifikasi orang-orang munafik yang bermuka dua di atas, sebagai para penguasa di Pusat Gunung Karmel, yang akan mengatakan kepada Jesus“……. pada hari itu, Tuhan, Tuhan, bukankah sudah kami bernubuat dengan nama-Mu, dan dengan nama-Mu sudah kami membuang segala Setan, dan dengan nama-Mu sudah kami melakukan banyak pekerjaan yang mulia ? Dan kemudian Aku akan menegaskan kepada mereka itu, Aku tidak pernah mengenal kamu, pergilah daripada-Ku, kamu yang melakukan kejahatan. “Ada orang-orang yang meyakini, bahwa mereka adalah benar, padahal mereka keliru. Sementara mereka mengakui Kristus sebagai Tuhannya, dan sementara mereka dengan keyakinannya melakukan berbagai pekerjaan besar dengan nama-Nya, mereka adalah pekerja-pekerja kejahatan. ‘Dengan mulutnya mereka menunjukkan banyak kasih, tetapi hatinya menyengajakan laba yang keji.’ Orang yang memberitakan firman Allah bagi mereka adalah ‘bagaikan suatu lagu merdu dari seseorang yang memiliki alunan suara emas, dan yang dapat bermain dengan sempurna pada alat musik ; karena mereka mendengarkan firman-Mu, tetapi mereka tidak melakukannya.” — The Mount of Blessing, p. 209.
(5). Orang yang memberitakan firman Allah bagi mereka itu adalah ‘bagaikan hanya suatu lagu merdu dari seseorang yang memiliki alunan suara emas, dan yang dapat bermain dengan sempurna pada alat musik ; karena mereka mendengarkan firman-Mu, tetapi mereka tidak melakukannya.” — The Mount of Blessing, p. 209. Ternyata masih ada orang lain yang memberitakan firman kepada mereka itu, sekalipun akan terus dilecehkannya. Siapakah mereka itu? Mereka itu tak dapat tiada dimaksudkan kepada orang-orang Davidian yang masuk kategori “gandum murni” (bukan sekam).
- Mereka dari kelompok-kelompok Korah, Dathan, dan Abiram.
- Mereka dari kelompok sekam, yang menguasai Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas.
- Mereka dari kelompok gandum murni, yang berada di bawah kendali pemerintahan dari Tuhan Allah sendiri.
(7). Dewa-dewa yang sedang terus disembah-sembah oleh orang-orang penganut Kebenaran Sekarang sesudah kematian hamba Tuhan Houteff, tak dapat tiada akan masuk dalam kategori (a) dan (b) di atas. Kepada semua mereka itulah ucapan nubuatan dari nabi Jeremiah 17 : 5 itu benar-benar berlaku.
Pada siapakah kita seharusnya k i n i bergantung dan bersandar ?
Sebagai umat akhir zaman yang landasan imannya terdiri dari hanya Hukum Torat dan ROH NUBUATAN, maka ingatlah selalu pada ucapan hamba Tuhan Yahya Pewahyu berikut ini :
“Berbahagialah d i a yang membaca, dan mereka yang mendengar segala perkataan dari nubuatan ini, dan yang mematuhi segala perkara itu yang tertulis di dalamnya : karena masa itu sudah dekat.” – Wahyu 1 : 3.
Sekalipun Nyonya Ellen G. White dan Sdr. Victor T. Houteff yang telah menyuarakan suara Allah melalui berbagai perkataan nubuatan yang pasti itu sudah meninggal dunia, kedua hamba Allah yang sederhana itu masih tetap diwakili di antara kita melalui Kesaksian-kesaksian mereka, yaitu ROH NUBUATAN. Berbahagialah masing-masing kita apabila mau membaca sendiri buku-buku mereka itu, yaitu ROH NUBUATAN.
Dan sekalipun nabi-nabi pilihan ilahi yang sederhana itu sudah tiada, tugas mereka itu masih akan diteruskan oleh para penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru pilihan ilahi, yang akan membimbing kita sampai seluruh ROH NUBUATAN itu dapat dipatuhi. Untuk itulah, maka berbahagialah k i t a apabila suara mereka itu j u g a mau didengar. Tuhan Allah telah berfirman : “BERBAHAGIALAH DIA YANG MEMBACA, D A N MEREKA YANG MENDENGAR.” B U K A N BERBAHAGIALAH DIA YANG MEMBACA A T A U MEREKA YANG MENDENGAR !
Jelaslah dipahami, bahwa sekalipun kedua n a b i Allah yang sederhana itu sudah menginterpretasikan seluruh nubuatan, seluruh isi buku Wahyu, dan seluruh perumpamaan Yesus yang ada, namun karena mereka sudah lama meninggal dunia s e b e l u m seluruh nubuatan-nubuatan itu menemui kegenapannya yang pasti, maka tak dapat tiada Tuhan Allah sudah akan juga mengendalikan sendiri Gembala-Gembala dan Guru-Guru pilihanNya untuk mengaplikasikan bagian-bagian nubuatan itu kepada kegenapan sejarahnya yang lebih pasti dan benar. Justru inilah yang dimaksudkan oleh Sdr. Houteff pada ucapannya di bawah ini :
“……..sebagai guru-guru dari Tongkat Gembala (terbitan-terbitan resmi dari Persekutuan Davidian MAHK), kami harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat bagian-bagian pekabaran itu (those passages) yang dalam satu dan lain hal masih perlu untuk diinterpretasikan. Hanya dengan demikian inilah semua penganut Kebenaran Sekarang akan senantiasa memiliki pemikiran yang sama, sependapat, dan membicarakan pekara-perkara yang sama. (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8; Jesaya 52 : 8).” – Kepercayaan-Kepercayaan Dasar Davidian MAHK, hal. 27.
* * *
111 total, 1 views today