<< Go Back

Kerajaan Batu dari nubuatan

Daniel pasal 2

 

Maka pada zaman raja-raja ini Allah di surga akan mendirikan sebuah kerajaan, yang tidak akan pernah binasa …. Daniel 2 : 44

 

Jesus telah mengajarkan kepada kita sebuah bentuk d o a yang cukup singkat, padat, namun sangat bermakna, untuk diucapkan apabila kita datang berdoa kepada-Nya. Ia mengatakan :

Oleh karena itu berdoalah sebagai berikut: ‘Bapa kami yang di sorga, dipersucikanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi ini seperti halnya di sorga, …………..dan seterusnya.– Matius 6 : 9 – l3. 

Setiap orang Kristen tentu cukup fasih untuk mengucapkannya. Namun dari semua perkataan doa itu, kata-kata, Datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti halnya di dalam sorga, tampaknya tidak begitu saja mudah dipahami. Karena Kerajaan itu sendiri masih belum datang, dan kehendak Allah di bumi seperti halnya di dalam sorga, juga belum pernah tampak sampai kepada hari ini, maka kita hendaknya menyadari bahwa tak dapat tiada kedatangan Kerajaan itu pun akan sangat menentukan bagi nasib keselamatan kita yang akan datang.

Berbicara mengenai Kerajaan itu, maka kita hendaknya mengerti bahwa itulah sebuah negara Theocrasy dengan Tuhan Allah sendiri sebagai Rajanya, semua umat-Nya di bumi sebagai rakyat-Nya, Sepuluh Perintah dari Hukum Torat sebagai Undang-Undang Dasar Kerajaan-Nya,  dan bumi ini juga yang akan menjadi daerah kedaulatanNya. Sesungguhnya sejak mula pertama planet bumi diciptakan, keempat unsur tersebut sudah selengkapnya terpenuhi. Adam dan Hawa sejak mulanya telah menjadi rakyat Kerajaan sorga yang pertama mendiami planet ini, Sepuluh Perintah dari Hukum Torat berikut Kesaksian juga telah melandasi Kerajaan bumi ini sejak mulanya, dan seluruh bumi telah menjadi daerah kedaulatannya, dengan Adam sendiri sebagai raja. Untuk ini hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :

Adam telah dimahkotai raja di Eden. Kepadanya telah dikaruniakan kekuasaan atas semua mahluk yang hidup yang telah diciptakan Allah. Tuhan telah memberkati Adam dan Hawa dengan akal sehat, yang sedemikian itu belum pernah diberikan-Nya kepada sesuatu mahluk yang lain. Ia telah membuat Adam menjadi penguasa yang sah atas semua perbuatan tangan-Nya. Manusia, yang dibuat sesuai peta Allah itu dapat mempertimbangkan dan menyenangi semua pekerjaan tangan-Nya yang gilang-gemilang di dalam alam. Review and Herald, February 24, 1874.

Dan Tuhan Jesus sendiri adalah Raja atas segala raja dan Tuhan atas semua tuan. Artinya, Tuhan Jesus bukan saja merupakan Raja atas Adam sejak dari mula pertama kejadian dunia, melainkan juga atas raja-raja lain yang tak terhitung banyaknya dari dunia-dunia yang belum pernah berdosa di angkasa luar. 

Namun karena dosa, karena sebab Adam dan Hawa telah lalai mengasihi Tuhan Allah mereka, maka seluruh kerajaan bumi ini telah jatuh ke tangan Iblis. Akibatnya berbagai penyakit dan maut telah merenggut berjuta-juta nyawa manusia sampai kepada hari ini. Dan bumi untuk 4.000 tahun lamanya telah kehilangan statusnya sebagai Kerajaan sorga, yaitu bagian  dari Kerajaan sorga yang luas di angkasa raya. Ini terbukti dari ucapan Jesus kepada Pilatus: Kerajaanku bukan dari dunia ini. Sekiranya kerajaanku dari dunia ini, maka hamba-hambaku sudah akan menyerang, supaya aku tidak akan diserahkan kepada orang-orang Yahudi, tetapi sekarang kerajaanku bukan dari sini. – Yahya 18 : 36.

Setelah dosa memasuki bumi

Hamba Tuhan Nyonya Ellen G. White mengatakan : 

Setelah terbuang dari surga Setan lalu mendirikan kerajaannya di bumi ini, dan semenjak itu ia secara tidak mengenal lelah berjuang terus menerus membujuk menarik manusia daripada ketergantungan mereka kepada Allah. Ia menggunakan kemampuannya yang sama yang pernah digunakannya di sorga — yaitu pengaruh pikiran pada pikiran orang lain. Manusia menjadi penggoda-penggoda terhadap sesama rekan-rekan mereka. Perasaan-perasaan kebersamaan. Setan yang kuat dan merusak itu dianut, lalu sekaliannya itu mengeluarkan kuasa pemaksaan yang sifatnya mendominasi. Di bawah pengaruh dari perasaan-perasaan ini manusia bersatu dengan sesamanya yang lain dalam berbagai ikatan konfederasi. — 7 Bible Commentaries, p. 973.

Dengan demikian, setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, maka seluruh kerajaan bumi ini jatuh ke bawah kuasa Setan. Ini diperlihatkan secara jelas oleh Jesus sendiri, dalam ucapan kata-kata-Nya kepada Pilatus dalam tahun 31 yang lalu beberapa saat sebelum penyaliban-Nya, sewaktu Ia mengatakan :

Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini: Jika kerajaan-Ku dari dunia ini, maka hamba-hamba-Ku akan melawan, supaya Aku tidak diserahkan kepada orang-orang Jahudi: tetapi kini kerajaan-Ku bukan dari sini.John 18 : 36.

Sesudah 4.000 tahun lamanya di bawah kuasa dosa, maka Jesus pada akhirnya berhasil membayar lunas harga penebusannya pada kayu palang di bukit Golgotha. Ini berarti, kerajaan yang hilang karena sebab dosa Adam dan Hawa, kini telah berhasil dikuasai kembali semenjak dari tahun 31 melalui pengorbanan Jesus membayar harga penebusan itu. Dari pena Nyonya White kita membaca sebagai berikut :

Setan telah membawa manusia ke dalam dosa, lalu rencana penebusan dilaksanakan. Untuk selama empat ribu tahun Kristus bekerja bagi pengangkatan manausia, dan Setan bagi kehancuran dan kemerosotan derajat kemanusiaannya. Dan seluruh semesta alam samawi menyaksikannya. — The Desire of Ages, p. 759.

Dalam pertengahan minggu itu Ia akan mengakhiri upacara korban dan pembakaran. Dalam tahun 31, tiga setengah tahun sesudah baptisan-Nya, Tuhan kita telah disalibkan. Dengan pengorbanan yang besar itu yang dipersembahkan di bukit Golgotha, berakhirlah upacara persembahan, yang selama empat ribu tahun telah menunjuk ke depan kepada Anak Domba Allah. Contoh telah menemui contoh saingannya, maka semua korban dan pembakaran dari upacara bayangan berakhirlah disana. Great Controversy, pp. 327, 328.  

Sekalipun kerajaan yang hilang di zaman Adam dan Hawa itu, kini sudah berhasil didapat kembali melalui proses penebusan, namun tidak semua penduduk bumi siap untuk bergabung ke dalamnya. Bahkan di dalam Sidang yang benar dari orang-orang Laodikea sendiripun, di akhir zaman ini, masih banyak di antara kita yang lebih suka menetap di dalam kerajaan milik Setan daripada kembali ke dalam kerajaan Allah yang sudah ditebus itu.  Oleh karena itu pengorbanan Jesus di bukit Golgotha saja ternyata belum cukup untuk secara otomatis mendapatkan kembali kewarga-negaraan sorga bagi semua manusia di bumi ini.

Jika pada mula pertama seluruh bumi ini berikut semua penduduknya telah menjadi sebuah kerajaan sorga yang luas, yang meliputi suatu daerah teritorial yang sangat luas dari seluruh dunia, maka semenjak dari tahun 31 yang lalu, luasnya sudah sedemikian menciut menjadi hanya sebatas umat Allah dan tempat tinggal mereka. Jika pada mulanya sebelum dosa masuk, Adam dan Hawa dalam kondisi kesucian mereka yang mutlak telah berhasil menikmati rumah tinggal Eden mereka yang begitu indah mempesona, maka semenjak dari tahun 31, sesudah dosa mendominasi seluruh dunia dan penduduknya, maka semua warga kerajaan sorga di bumi, yaitu mereka yang disebut orang benar itu, yang jatuh tujuh kali, lalu bangun kembali (Amzal Solaiman 24 : 16), sudah harus bertahan hidup selama jangka waktu lama di dalam planet bumi yang rusak yang penuh dosa dan orang-orang berdosa ini, sampai kepada saat pembersihannya yang akan datang. Bahkan pada waktu ini, kerajaan sorga dari sepuluh anak dara perumpamaan Jesus itu, masih terus saja didominasi oleh lima anak dara yang bodoh, yaitu mereka yang sudah jatuh dalam dosa melawan Roh Suci yang tak terampuni lagi.  

Berbahagialah mereka yang teraniaya karena sebab kebenaran, karena merekalah pemilik kerajaan sorga itu   

Hamba-hamba Tuhan berikut ini mengatakan :

Dengarkanlah firman Tuhan, hai kamu yang gentar pada firman-Nya; Sekalipun saudara-saudaramu yang membenci kamu, yang membuang kamu karena sebab nama-Ku, mengatakan: Agar supaya Tuhan dipermuliakan: namun Ia akan muncul bagi kegembiraan kamu, dan mereka itu akan dipermalukan. Jesaya 66 : 5. Berbahagialah mereka yang teraniaya karena sebab kebenaran, karena mereka itulah pemilik kerajaan sorga itu. Matius 5 : 10.

Karena semua nubuatan dari nabi Jesaya berlaku khusus bagi umat Allah di akhir zaman, maka dapatlah kita meyakini, bahwa tulisan Jesaya 66 : 5 itu akan digenapi di dalam sidang jemaat Laodikea kita, yaitu Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Demikian itu pula akan digenapi ucapan Jesus di atas di dalam injil Matius yang berbunyi: Berbahagialah mereka yang teraniaya karena sebab kebenaran, karena mereka itulah pemilik kerajaan sorga itu.

Karena sebab kebenaran, maka akan ada suatu umat di dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, yang akan terkena aniaya dari rekan-rekan sekepercayaannya sendiri di dalam Gereja yang sama. Apakah yang dimaksud dengan kebenaran itu? Dan siapakah mereka itu yang akan melakukan penganiayaan itu di dalam Gereja? 

[A] Kebenaran = Pekabaran yang menyelamatkan

Kebenaran artinya pekabaran yang menyelamatkan. Sebelum bertolak kembali kepada BAPA-NYA di sorga dalam tahun 31 yang lalu, Jesus pernah mengatakan : Tetapi apabila Ia, Roh Kebenaran itu, datang, maka Ia akan membawa kamu ke dalam s e g a l a  kebenaran : karena Ia tidak akan berbicara oleh maunya sendiri, melainkan apa saja yang didengar-Nya, itulah yang akan dibicarakannya; maka Ia akan menunjukkan kepadamu p e r k a r a p e r k a r a  yang akan datang. Yahya 16 : 13.

Segala kebenaran itu sesungguhnya sudah datang bersamaan dengan turunnya Roh Suci Hujan Awal di zaman rasul-rasul yang lalu. Tetapi Perkara-Perkara yang akan datang itu belum datang di waktu itu, sebab nubuatan-nubuatan dari para nabi Wasiat Lama, buku Wahyu dan perumpamaan-perumpamaan Jesus dari Wasiat Baru baharu akan diinterpretasikan di akhir zaman. Karena kita kini hidup di akhir zaman, maka ucapan hamba Tuhan Nyonya White berikut ini sudah akan digenapi, sewaktu ia mengatakan : 

Di masa lalu Allah berbicara kepada manusia melalui mulut para nabi dan para rasul (di dalam Alkitab). Di waktu ini (di akhir zaman ini) IA berbicara kepada mereka melalui k e s a k s i a n k e s a k s i a n dari R o h N y a. Belum pernah ada sesuatu waktu dimana Allah memberi petunjuk kepada umat-Nya sedemikian seriusnya seperti yang IA lakukan kepada mereka sekarang, berkenan dengan kehendak-Nya dan jalan yang IA ingin mereka tempuh. Evangelism, p. 255, 256 (Tambahan dari penulis).

Kini jelaslah untuk menyimpulkan, bahwa Segala Kebenaran dan Perkara-Perkara yang akan datang yang dijanjikan Tuhan bagi kita itu sudah akan dapat ditemukan di dalam kesaksian-kesaksian tertulis dari Roh-Nya, yang kini tersedia di dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dengan nama : ROH NUBUATAN. Sesungguhnya ROH NUBUATAN itu adalah gabungan dari dua pekabaran : (1) Pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu 14 oleh Nyonya White, yang dikenal di dalam gereja-gereja kita dengan nama Roh Nubuatan, yang berisikan Segala Kebenaran, dan (2) Pekabaran dari malaikat Wahyu 18 : 1 dari Sdr. Victor T. Houteff di dalam buku-buku terbitan Tongkat Gembala, yang berisikan Perkara-Perkara yang akan datang, yang berupa berbagai interpretasi nubuatan-nubuatan Alkitab dan perumpamaan-perumpamaan dari Jesus. Yahya Pewahyu pernah mengatakan sebagai berikut :

Dan sesudah segala perkara ini aku tampak seorang malaikat lain turun dari langit, yang memiliki kuasa besar; maka bumi diterangi dengan kemuliaannya. Wahyu 18 : 1. Pendiri Gereja kita Nyonya Ellen G. White menginterpretasikan ayat itu sebagai berikut :

Kemudian aku tampak seorang malaikat lain bertugas turun ke bumi, untuk menggabungkan suaranya dengan malaikat yang ketiga, dan memberikan kuasa dan kekuatan kepada pekabarannya. Kuasa besar dan kemuliaan diberikan kepada malaikat itu, maka sementara ia turun, bumi diterangi dengan kemuliaannya. .. Pekabaran ini tampaknya merupakan suatu tambahan kepada pekabaran yang ketiga, yang bergabung dengannya bagaikan seruan tengah malam yang bergabung dengan pekabaran malaikat yang kedua dalam tahun 1844. — Early Writings, p. 277.

Malaikat di dalam buku Wahyu melambangkan beberapa objek. Malaikat yang berteriak melambangkan sebuah pekabaran, misalnya, pekabaran malaikat yang pertama, pekabaran malaikat yang kedua, dan ketiga dari Wahyu 14 : 6 9. Malaikat yang diam selalu melambangkan orang-orang atau sesuatu kepemimpinan; sebagai contoh malaikat sidang jemaat Laodikea, yang melambangkan General Conference of SDA dan semua pendetanya di seluruh dunia.  

Kita semua sudah mengenal pekabaran malaikat yang ketiga sebagai Roh Nubuatan dari Nyonya Ellen G. White, nabi Tuhan itu. Tetapi mengapakah kita selalu lalai untuk mengetahui pekabaran tambahan dari malaikat yang keempat dari Wahyu 18 : 1, yang  disebutnya di dalam buku Early Writings, p. 277? Pekabaran malaikat yang ketiga saja tidak mungkin mampu menerangi bumi, bahkan pekabaran malaikat yang keempat itu sendiripun tidak bakal mampu melakukannya. Oleh sebab itulah, maka kombinasi dari kedua pekabaran itu di dalam ROH NUBUATAN saja yang akan menggenapi perkataan nubuatan dari Wahyu 19 : 10 (bagian akhir), yang akan menyelesaikan pekerjaan menerangi bumi ini sepenuhnya. Baharu kemudian dapatlah kita semua berjalan dalam terang dari keseluruhan Alkitab seperti halnya nabi Daud dahulu, sewaktu dia mengucapkan : Firman-Mu adalah bagaikan pelita bagi kakiku, dan terang bagi perjalananku. Mazmur 119 : 105.

[B] Orang-orang jahat akan menganiaya saudara-saudaranya sendiri

Tetapi alangkah ironisnya, karena Kesaksian-Kesaksian dari Roh-Nya, di dalam buku-buku terbitan ROH NUBUATAN sudah hampir-hampir dilupakan sama sekali, bahkan ditolak. Bahkan sebaliknya seluruh umat terus menerus diajarkan untuk menjunjung tinggi Alkitab, dan hanya Alkitab sebagai satu-satunya FIRMAN ALLAH di atas semua buku-buku terbitan lainnya, bahkan di atas seluruh KESAKSIAN-KESAKSIAN DARI ROH-NYA sendiri di dalam ROH NUBUATAN. Mereka bahkan dengan sengaja menyangkal kenyataan, bahwa malaikat Jibrail pernah ditugaskan turun mendatangi Daniel untuk memberitahu kepadanya, bahwa semua perkataan nubuatannya itu baharu akan diungkapkan di akhir zaman. Kepada Daniel malaikat Jibrail mengatakan:

Pergilah Daniel; karena semua perkataan itu tertutup dan tersegel sampai kepada akhir zaman. Banyak orang akan disucikan, dan diputihkan, dan dicobai; tetapi orang jahat akan makin melakukan kejahatan, dan tidak seorangpun dari mereka akan mengerti; tetapi orang-orang yang bijaksana akan mengerti. — Daniel 12 : 9, 10.

Justru di akhir zaman sekarang inilah, di dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, semua nubuatan Daniel yang berkaitan dengan akhir zaman, berikut pelengkapnya di dalam buku Wahyu, dan bahkan semua buku-buku Alkitab yang bertemu dan berakhir di buku Wahyu, sudah akan selesai selengkapnya diinterpretasikan. Oleh karena itu, maka sekaliannya itu tak dapat tiada sudah harus ditemukan di dalam kesaksian-keskasian dari Roh Allah, di dalam ROH NUBUATAN.

ROH NUBUATAN adalah b u k a n ROH ALLAH. Itu adalah kesaksian-kesaksian tertulis dari ROH-NYA yang disampaikan kepada kita oleh para nabi akhir zaman, Nyonya Ellen G. White dan Sdr. Victor T. Houteff. Pemilik dari Roh Suci itu adalah Allah Bapa dan Jesus Putera-Nya., maka Kesaksian-Kesaksian Tertulis dari Roh Mereka itu di bumi ini semenjak dari mula pertama kejadian dunia, pertama sekali dikenal dengan nama : KESAKSIAN (Jesaya 8 : 20), kemudian dengan nama: NABI-NABI (atau tulisan nabi-nabi Wasiat Lama Matius 7 : 12), dan sesudah nama Jesus dikenal, nama itu kembali berkembang menjadi KESAKSIAN JESUS KRISTUS (Wahyu 12 : 17). Dan terakhir di akhir zaman setelah PERKARA-PERKARA YANG AKAN DATANG di dalam nubuatan-nubuatan Alkitab dan perumpamaan-perumpamaan Jesus terungkap, maka nama itu kini menjadi ROH NUBUATAN untuk menggenapi perkataan nubuatannya pada Wahyu 19 : 10 bagian akhir. Dalam ucapan nubuatannya kepada kita di akhir zaman ini nabi Jesaya mengatakan :

Akan Hukum Torat dan akan Kesaksian, jika mereka berbicara tidak sesuai dengan perkataan ini, maka itu adalah karena tidak ada terang dalam mereka. Isaiah 8 : 20. Artinya, terhadap Sepuluh Perintah itu sebagai Hukum Dasar, dan terhadap Kesaksian itu sebagai Perundang-undangannya (atau Peraturan-Peraturan Pelaksanaan dari Hukum Dasar), jika kita berbicara tidak sesuai dengan sekaliannya itu, maka itu berarti tidak ada terang mengiringi kita.

Tidak semua umat Laodikea atau orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh dikategorikan sebagai orang-orang jahat, sebab banyak dari mereka itu akan disucikan, diputihkan, dan dicobai. Meskipun demikian, orang-orang jahat itu akan makin melakukan kejahatan, dan tidak seorangpun dari mereka akan mengerti. Itulah sebabnya, dalam kebodohannya mereka akan membenci saudara-saudaranya sendiri yang mengerti, membuang mereka itu keluar dari keanggotaan Gerejanya, hanya supaya nama Tuhan dipermuliakan.

Anak-anak dara yang bijaksana akan mengerti bukan saja buku nubuatan Daniel, melainkan juga buku Wahyu. Dan bahkan kedua buku itu berikut semua interpretasi ilhamnya di dalam ROH NUBUATAN akan mereka pahami dengan baik. Itulah sebabnya, maka kepada k i t a  s e m u a, Jesus mengatakan: Marilah kita berjuang dengan semua kekuatan yang sudah Allah karuniakan pada kita untuk masuk di antara mereka yang seratus empat puluh empat ribu itu. Review and Herald, March 9, 1905. Dan kepada mereka 144.000 itu, yang akan berhasil melewati berbagai masa kesusahannya di depan, Jesus kembali mengatakan : Kepada  d i a  (bukan m e r e k a) yang menang Aku akan memberi dia duduk bersama-Ku pada   t a h t a K u, sama seperti Aku juga dulu sudah menang, dan kini duduk bersama Bapa-Ku pada tahta-Nya. Wahyu 3 : 21.

Artinya, pada peresmian kerajaan sorga yang akan datang, yang akan didirikan di bumi, di Palestina, s e s e o r a n g  dari antara mereka 144.000 umat kesucian yang akan datang, akan didudukkan sebagai r a j a untuk menggantikan Adam, raja pertama dari kerajaan sorga yang lalu di bumi. Dengan demikian, maka apabila masa kasihan berakhir kelak di dalam kaabah kesucian sorga, Jesus akan kembali pada jabatan-Nya semula sebagai Raja atas segala raja, dan Tuhan atas semua tuan.

[C] Karena merekalah p e m i l i k kerajaan sorga itu

Keberadaan ROH NUBUATAN di dalam Sidang Jemaat Laodikea telah menimbulkan perpecahan di antara umat, ke dalam dua kelompok utama. Ini menggenapi kata-kata perumpamaan Jesus sendiri di dalam Injil Matius 25, sewaktu Ia mengatakan :

P a d a  w a k t u  i t u kelak kerajaan sorga diumpamakan dengan sepuluh anak dara, yang membawa pelita-pelita mereka, lalu keluar hendak menyambut mempelai pria. Maka lima dari mereka itu adalah bijaksana, dan lima lainnya bodoh. Mereka yang bodoh itu membawa pelita-pelita mereka tetapi tidak membawa minyak sertanya. Tetapi mereka yang bijaksana membawa minyak di dalam botol-botol bersama-sama dengan pelita-pelita mereka. Matius 25 : 1 4.

Karena kenyataan bahwa hanya ada s a t u kerajaan sorga yang dikenal di dalam Alkitab, maka kerajaan surga yang disebut oleh Jesus di dalam perumpamaan-Nya itu tak dapat tiada dimaksudkan kepada SIDANG-NYA sendiri di bumi, yang akan ditemukan di akhir zaman. Ini hendaknya dapat dimengerti, sebab semua nubuatan Alkitab maupun berbagai perumpamaan Jesus itu baharu saja diinterpretasikan di akhir zaman di dalam Sidang Jemaat-Nya. Dan itulah sebabnya, maka sekaliannya itu berlaku khusus bagi umat Masehi Advent Hari Ketujuh.        

Hanya ada satu pokok masalah yang dipertentangkan di dalam Sidang Jemaat Laodikea atau Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, menurut Jesus, yang telah membagi dua umat Gereja ini, yang kini sedang mewakili kerajaan sorga di bumi ini. Di dalam Injil Matius 5 : 10, pokok masalah itu oleh Jesus disebut Karena sebab kebenaran. Melalui perumpamaan Jesus di dalam Matius 25 Ia menyebutnya : minyak tambahan di dalam botol-botol, di luar minyak yang sedianya sudah ada di dalam pelita-pelita. Dan malaikat Jibrail menamakannya, perkataan nubuatan Daniel yang akan diungkapkan dan dimengerti di akhir zaman. Malaikat itu selanjutnya mengatakan, bahwa orang-orang jahat (anak-anak dara yang bodoh itu) akan makin melakukan kejahatan, dan tidak seorangpun dari mereka akan mengerti, tetapi mereka yang bijaksana (anak-anak dara yang bijaksana) akan mengerti. Sekalipun mereka yang masuk kategori anak-anak dara yang bijaksana itu sedikit saja jumlahnya dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang bodoh di dalam gereja-gereja, dan sekalipun mereka harus mengalami aniaya dan berbagai perlakuan yang tidak adil karena sebab kebenaran, anda tidak akan pernah dapat menyaksikan mereka itu dimanapun, mencoba mendirikan gereja-gerejanya sendiri, untuk menampung para anggotanya untuk berpisah dari gereja-gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang ada. Tahukah Saudara mengapa?  Sebab Jesus sendiri telah memberikan mereka jaminan yang pasti, sewaktu Ia mengatakan: Berbahagialah mereka yang terkena aniaya karena sebab kebenaran : karena mereka itulah pemilik kerajaan sorga itu. Matius 5 : 10.  Artinya, sekalipun kini mereka belum memiliki kuasa untuk menguasai Gereja, yang mewakili kerajaan sorga di bumi ini, namun oleh kebenaran itu sendiri mereka telah berhak dan berkesempatan untuk berdoa kepada Tuhan : Datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah kehendak-Mu di bumi ini seperti halnya di dalam sorga ! Karena merekalah pemilik kerajaan sorga itu, yang kelak sebentar lagi akan dihantarkan masuk ke hadapan mereka di bumi ini. Hanya kepada merekalah satu-satunya umat di akhir zaman sekarang ini, kepada siapa perkataan nubuatan dari nabi Jesaya itu diperuntukkan: Dengarkanlah firman Tuhan, hai kamu yang gentar akan firman-Nya. Sekalipun saudara-saudaramu yang membenci kamu itu, yang membuang kamu karena sebab nama-Ku, mengatakan: Supaya Tuhan dipermuliakan; namun Ia akan muncul bagi kesukaan kamu, dan mereka itu akan dipermalukan. Yesaya 66 : 5.   

Sesungguhnya ucapan kata-kata nubuatan dari nabi Jesaya itu tidak dapat dipisahkan daripada konteksnya pada ayat-ayat berikutnya dari Jesaya 66 : 16 – 24, yang juga sedang menubuatkan perihal pembersihan Sidang Jemaat Laodikea yang akan datang di akhir zaman. Ini berarti sebelum kerajaan surga yang didoakan itu datang, dimana kehendak Allah akan jadi di bumi seperti halnya di dalam sorga, maka kerajaan surga yang didominasi oleh orang-orang jahat dari anak-anak dara yang bodoh di waktu ini, harus terlebih dulu dibersihkan. Proses pembersihan inilah yang akan tampak pada nubuatan Jesaya 66 : 16 – 24 maupun pada nubuatan Jehezkiel pasal 9.  Kedua nubuatan itu akan kita bicarakan di lain kesempatan.

    Kerajaan itu akan didirikan di bumi, di Akhir Zaman      

Maka pada zaman raja-raja ini, Allah di sorga akan mendirikan sebuah Kerajaan, yang tidak pernah akan binasa. Daniel 2 : 44.

Raja Nebukhadnezar dari Babel pernah bermimpi perihal sebuah patung besar, yang menggambarkan sejarah dari kerajaan-kerajaan dunia ini berikut jatuh bangun mereka itu semenjak dari kerajaan Babel dari raja Nebukhadnezar itu sendiri, sampai kepada kerajaan-keraajaan dunia di akhir zaman sekarang ini. Di dalam bukunya nabi Daniel menceriterakannya kepada kita sebagai berikut :

Ya tuanku! Dalam tuanku melihat itu, tiba-tiba adalah sebuah patung besar. Patung besar ini, yang keindahannya sempurna, iaitu berdiri di hadapan tuanku dengan sangat hebat rupanya. Kepala patung ini adalah dari emas murni, dada dan lengannya daripada perak, perut dan pahanya dari tembaga, betisnya dari besi, kaki-kakinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat. Maka dalam tuanku melihat-lihat padanya, tiba-tiba gugurlah sebuah batu yang terpotong keluar tanpa bantuan tangan, yang menghantam patung itu pada kakinya yang berasal dari besi dan tanah liat, lalu menghancur luluhkannya.

Maka pada zaman raja-raja ini Allah di surga akan mendirikan sebuah kerajaan, yang tidak akan pernah dapat dibinasakan : maka kerajaan itu tidak akan diserahkan kepada bangsa lain, tetapi iaitu akan menghancur-luluhkan dan melenyapkan semua kerajaan ini, lalu ia akan berdiri untuk selama-lamanya, karena sebagaimana tuanku melihat bagaimana batu gunung itu terpotong keluar dari gunung tanpa bantuan tangan, dan bagaimana iaitu menghancur-luluhkan besi, tembaga, tanah liat, perak, dan emas: maka Allah yang maha Besar telah memberitahukan kepada paduka raja apa yang akan jadi kelak kemudian dari sekarang : dan bahwa mimpi itu adalah pasti, dan interpretasinya pun adalah benar. Daniel 2 : 31 – 34, 44 – 45.

Sesungguhnya setiap umat Advent sudah terbiasa dengan nubuatan ini, sebab kerajaan batu dari Daniel pasal 2 itu sudah sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu secara berulangkali dihotbahkan dari atas mimbar gereja-gereja kita. Dalam menginterpretasikan ayat-ayat di atas, Sdr. Victor T. Houteff dan Nyonya Ellen G. White mengatakan :

Di dalam Daniel pasal 2, yang dimulai dengan kerajaan dunia yang pertama (Babel) sesudah Air Bah, kita mendapatkan sejarah dunia semenjak itu sampai kepada kedatangan Kristus yang kedua kali, atau sampai kepada akhir dari dunia ini, yang dilambangkan pada sebuah patung logam yang besar. Emas, perak, tembaga, dan besi telah diinterpretasikan melambangkan Babel, Medo-Persia, Gerika, dan Romawi. Campuran besi dan tanah liat — pada kaki-kaki dan jari-jari kaki — melambangkan kerajaan-kerajaan yang ada sekarang yang menggantikan kerajaan Romawi yang sudah jatuh. Ini benar-benar sebuah nubuatan yang mentaajubkan, yang sedemikian sederhana dan benar. Namun patung yang besar ini hanya mengungkapkan sebuah kerangka dari sejarah dunia kita.  

Di dalam Daniel pasal 7 kita memperoleh pengaturan kronologis yang sama dalam beberapa lambang dari berbagai binatang buas. Alasan bagi adanya gambaran rangkap ialah untuk mengungkapkan secara lebih terinci peristiwa-peristiwa sejarah yang akan jadi di dalam kerangka bagian dari patung besar itu. — 2 The Shepherd’s Rod, pp. 28, 30.

Posisi kita di dalam patung dari Nebukhadnezar itu dilambangkan oleh jari-jari kaki, dalam sebuah negara yang sudah terbagi-bagi, dan berasal dari sesuatu bahan yang sudah hancur, yang tidak bisa lagi mantap bersatu. Nubuatan menunjukkan kepada kita, bahwa hari Tuhan Allah yang besar itu sudah sampai di hadapan kita. Iaitu sudah dekat sekali. — 1 Testimonies, p. 361.

Posisi kita pada patung besar dari Nebukhadnezar itu adalah pada sepuluh jari kakinya, yang melambangkan kerajaan-kerajaan dunia yang ada sekarang di akhir zaman ini. Daniel mengatakan : Maka pada zaman raja-raja ini Allah di sorga akan mendirikan sebuah kerajaan, yang tidak akan pernah dapat dibinasakan. Daniel 2 : 44. Karena ternyata kedatangan kerajaan sorga itu masih di depan, maka tak terelakkan lagi untuk menyimpulkan, bahwa iaitu tak dapat tiada adalah kerajaan sorga yang sama, yang telah diumpamakan oleh Jesus dengan sepuluh anak dara, yang pertama sekali akan disucikan, dan diputihkan, di dalam sidang pengadilan, yang kini masih terus berlangsung di dalam kaabah kesucian sorga. Demikianlah umat Masehi Advent Hari Ketujuh dari Sidang Jemaat Laodikea yang harus pertama sekali disucikan dan diputihkan melalui sidang pengadilan di dalam kaabah kesucian sorga, sebelum dapat mereka dibawa untuk berdiri bersama Jesus Anak Domba Allah itu di gunung Sion, dalam rangka peresmian berdirinya kerajaan sorga yang akan datang itu. Pada mulanya kerajaan itu akan terdiri dari hanya 144.000 umat kesucian Allah, yang merupakan buah-buah pertama dari penuaian yang pertama di dalam Sidang Jemaat Laodikea. Inilah yang ditunjukkan oleh Yahya Pewahyu dalam ucapannya sebagai berikut :  

Maka tiba-tiba aku tampak seekor Anak Domba berdiri di gunung Sion, dan bersama-sama dengannya adalah mereka yang 144.000 itu, yang memiliki nama Bapa-Nya tertulis pada dahi-dahi mreka.  . .. Inilah mereka itu yang tidak tercemar dirinya dengan wanita-wanita; karena mereka adalah   a n a k – a n a k   d a r a. Inilah mereka itu yang mengikuti Anak Domba itu kemana saja Ia pergi. Mereka ini ditebus dari antara manusia, merupakan buah-buah pertama bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Maka di dalam mulut mereka tidak didapati t i p u : karena mereka adalah t a n p a  s a l a h  di hadapan tahta Allah. Wahyu 14 : 1, 4, 5. 

Di akhir zaman sekarang ini, orang-orang yang disebut Kristen di waktu ini pada umumnya terbagi dalam dua kubu yang utama : yaitu mereka yang tercemar dengan wanita-wanita dari Gereja-Gereja yang sudah jatuh itu di satu pihak, dan umat Masehi Advent Hari Ketujuh dari Sidang Jemaat Laodikea di pihak lainnya. Di dalam perumpamaan-Nya, Jesus telah menyamakan umat Masehi Advent Hari Ketujuh dari Sidang Jemaat Laodikea dengan sepuluh anak dara, lima dari antara mereka itu adalah dara-dara yang bijaksana, dan lima yang lainnya adalah dara-dara yang bodoh, atau o r a n g  j a h a t. Ingat Daniel 12 : 10 ! Mereka 144.000 umat kesucian Allah itu tidak tercemar dirinya dengan wanita-wanita, sebab mereka bukan berasal dari Gereja-Gereja yang sudah jatuh itu. Dari kenyataan bahwa di dalam mulut mereka itu tidak didapati tipu, karena mereka adalah tanpa salah di hadapan tahta Allah, membuktikan dengan sendirinya bahwa mereka adalah orang-orang pilihan Allah dari antara lima anak dara yang dikategorikan bijaksana itu. Ini hendaknya dapat dimengerti, sebab dari perumpamaan Jesus sendiri di dalam Matius 20 : 16, Ia mengatakan: Demikianlah yang terakhir akan menjadi yang pertama, dan yang pertama akan menjadi yang terakhir : karena b a n y a k yang terpanggil, tetapi hanya  s e d i k i t yang terpilih.  Artinya, sekalipun kelak akan ada banyak sekali jiwa-jiwa yang bergabung ke dalam kelas lima anak dara yang bijaksana, namun hanya sedikit (144.000) saja yang akan terpilih. Oleh karena itu karena sebab beberapa alasan, maka sebagian anak-anak dara yang bijaksana itu akan lebih dulu mati dalam kebenaran, sebelum kedatangan kerajaan sorga itu, untuk kelak bangkit pada kebangkitan campuran dari nubuatan Daniel 12 : 2. Atau mereka akan kembali mati dalam dosa-dosanya, untuk kelak bangkit pada kebangkitan campuran itu bagi kebinasaannya. Sementara yang lain-lainnya akan kembali jatuh dalam dosa yang disebut pada Wahyu 22 : 18, 19, lalu kemudian dibantai sesuai yang diamarkan pada nubuatan Jehezkiel pasal 9, sesudah mereka 144.000 itu dibawa ke Jerusalem, Palestina.    

[1] Batu itu terpotong keluar dari gunung tanpa bantuan tangan  

Dalam kata-kata nubuatannya Daniel mengatakan, bahwa sebuah batu terpotong keluar tanpa bantuan tangan, yang menghantam patung itu pada kaki-kakinya, yang dari besi dan tanah liat, lalu menghancur-luluhkannya. Dan juga, bahwa batu itu terpotong keluar dari gunung  tanpa bantuan tangan, dan bahwa iaitu menghancur-luluhkan besi, tembaga, tanah liat, perak, dan emas. Untuk lebih menjelaskan ucapan kata-kata itu, Daniel selanjutnya mengatakan: 

Maka pada zaman raja-raja ini Allah di surga akan mendirikan sebuah kerajaan, yang tidak pernah akan dapat dibinasakan; maka kerajaan itu tidak akan diserahkan kepada bangsa lain, melainkan iaitu akan menghancur-luluhkan dan menghabiskan semua kerajaan ini, lalu ia akan berdiri untuk selama-lamanya. Karena sebagaimana tuanku melihat bagaimana batu itu terpotong keluar dari gunung tanpa bantuan tangan, dan bagaimana iaitu menghancur-luluhkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas; Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan jadi kelak kemudian dari sekarang: dan bahwa mimpi itu adalah benar dan interpretasinya pun meyakinkan. Daniel 2 : 44, 45.

Kemudian besi, tanah liat, tembaga, perak, dan emas sekaliannya hancur berantakan bersama, lalu menjadi bagaikan sekam di tempat pengirik gandum di musim panas; maka diterbangkan angin sekaliannya itu pergi, sehingga tidak ada lagi ditemukan tempat bagi sekaliannya itu : maka batu itu yang menghantam patung akan menjadi sebuah gunung yang besar, yang memenuhi seluruh bumi. Daniel 2 : 35. 

Bacalah dengan saksama ucapan kata-kata Daniel itu, maka engkau akan benar-benar meyakini bahwa batu itu bukan turun langsung dari langit, sebagaimana yang diajarkan orang selama ini, melainkan iaitu terpotong keluar dari gunung yang juga berada di bumi ini. Batu itu menghantam patung itu pada kaki-kakinya, dan jari-jari kakinya, yang melambangkan kerajaan-kerajaan dunia yang ada di akhir zaman sekarang ini. Dan karena batu itu sendiri melambangkan sebuah kerajaan kekal yang akan datang, yang akan menghantam patung itu pada kaki dan jari-jarinya yang terdiri dari besi dan tanah liat, dan menghancur luluhkan sekaliannya itu, maka batu itu tak dapat tiada harus melambangkan kerajaan sorga yang akan datang dari 144.000 umat kesucian Allah itu. 

Batu itu terpotong keluar dari gunung tanpa bantuan tangan, berarti munculnya kerajaan sorga dari mereka 144.000 umat kesucian Allah yang akan datang, k e l u a r dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, adalah bukan oleh kehendak manusia. Demikianlah kerajaan batu dari mereka 144.000 umat kesucian Allah itu yang akan muncul keluar dari dalam kerajaan sepuluh anak dara dari Sidang Jemaat Laodikea di akhir zaman ini. Gunung dalam nubuatan berarti negeri kebenaran (sidang jemaat), atau Jerusalem, yaitu gunung kesucian Tuhan. Bacalah Zakharia 8 : 3. 

[2] Kerajaan batu itu akan berdiri di bumi ini 

Kita hendaknya dapat memahami, bahwa dengan munculnya kerajaan batu itu yang akan datang, maka kerajaan sepuluh anak dara yang ada sekarang sudah tidak akan ada lagi. Sidang Jemaat Laodikea sudah akan selesai disucikan, diputihkan, dan dicobai, maka ia sudah akan keluar dengan sebuah nama yang baru. Dan itulah kerajaan batu dari mereka 144.000 umat kesucian Allah yang akan datang. Dalam kata-kata nubuatannya yang berkenan dengan kerajaan batu yang akan datang itu, nabi Jesaya mengatakan :

Maka orang-orang kapir akan menyaksikan kebenaranmu, dan semua raja mereka akan kemuliaanmu: maka engkau akan dipanggil dengan sebuah nama yang baru, yang akan diucapkan oleh mulut Tuhan sendiri. Engkau akan juga menjadi sebuah mahkota kemuliaan di dalam tangan Tuhan, dan sebuah tongkat kerajaan di dalam tangan Allahmu. Jesaya  62 : 2, 3.

Kini dapat anda saksikan, bahwa kerajaan batu dari mereka 144.000 umat kesucian Allah itu akan didirikan di bumi ini, mendahului kedatangan Jesus yang kedua kali. Kedatangan kerajaan batu itu bukan turun dari surga, sebagaimana yang dikira-kira orang, sebab mereka 144.000 warga kerajaannya itu akan dihimpun dari seluruh muka bumi ini. Sebaliknya pada kedatangan Jesus kedua kali yang akan datang, Ia akan diikuti oleh berjuta-juta malaikat pengiring-Nya, yang kemuliaan cahaya kedatangan mereka itu sudah akan mematikan semua orang Kapir dan raja-raja mereka di bumi. Lagi pula pada kedatangan Jesus yang kedua kali itu, Ia tidak sampai menjejakkan kakinya di bumi ini, melainkan hanya menunggu di langit sambil menyambut semua umat-Nya datang dari bumi. Bacalah kembali dengan saksama 1 Thessalonika 4 : 16, 17.

Oleh karena itu, maka tujuan utama mendirikan kerajaan batu itu di bumi ini adalah agar supaya ia itu dapat menyelesaikan pemberitaan Injil Kerajaan kepada seluruh dunia dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Inilah pula alasannya, maka segera setelah mereka 144.000 umat kesucian itu dikukuhkan dan dilantik di gunung Sion, maka Tuhan Jesus sudah akan menuangkan atas mereka ROH SUCI-NYA. Lalu datang masa periode pentakosta yang kedua menggenapi ucapan nubuatan nabi Yoel berikut ini :

Maka akan jadi kelak kemudian, bahwa aku akan menuangkan rohku atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, orang-orangmu yang berusia tua akan memperoleh berbagai mimpi, orang-orang mudamu akan menyaksikan berbagai khayal. Dan juga atas hamba-hamba pelayan laki-laki dan atas pelayan-pelayan perempuan pada hari-hari itu aku akan menuangkan rohku. — Joel 2 : 28, 29.

Maka akan jadi kelak kemudian! Kemudian dari apa ? Marilah kita baca ayat-ayat sebelumnya dari tulisan Yoel pasal 2 itu sebagai berikut :

Bersuka-citalah kamu, hai anak-anak Sion, dan bergembiralah dalam Tuhan Allahmu: karena ia sudah memberikan kepadamu hujan awal itu dengan lunaknya, dan ia akan menurunkan bagimu hujan itu, yaitu Hujan Awal dan Hujan Akhir dalam bulan yang pertama. ..Maka kamu akan makan dalam kelimpahan, lalu dikenyangkan, lalu memuji nama Tuhan Allahmu, yang telah membantu kamu dengan ajaibnya, maka umatku tidak akan pernah lagi malu. Maka kamu akan kelak mengetahui, bahwa aku berada di tengah-tengah Israel, dan bahwa akulah Tuhan Allahmu, dan tidak ada lagi yang lain: maka umatku tidak akan pernah malu. Yoel 2 : 23, 26, 27.

Karena kita kini berada di akhir zaman, maka segala kebenaran dan segala perkara yang akan datang yang dijanjikan oleh Jesus di dalam Yahya 16 : 13 sudah akan disediakan bagi kita di dalam ROH NUBUATAN. Hujan Awal dan Hujan Akhir yang dinubuatkan oleh Yoel itu pun adalah perkara-perkara yang sama, karena sekaliannya itu merupakan pekabaran-pekabaran yang mempersiapkan umat bagi kedatangan kerajaan surga itu, sama seperti juga bagi kedatangan Roh Suci dari Pentakosta kedua yang akan datang. Oleh sebab itu, maka Hujan Awal itu melambangkan Roh Nubuatan dari pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu 14, dan Hujan Akhir itu melambangkan Tongkat Gembala dari pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1. Kedua pekabaran itulah yang kini tersedia di dalam ROH NUBUATAN. Kemudian berkenan dengan d i m a n a Roh Suci itu akan dituangkan, maka Nyonya White mengatakan :

Kita memerlukan suatu reformasi yang menyeluruh di dalam s e m u a  gereja-gereja kita. Kuasa Allah yang mentobatkan itu harus datang memasuki Sidang. Carilah Tuhan dengan sangat bersungguh-sungguh, buangkanlah semua dosamu, dan t u n g g u l a h di Jerusalem sampai kamu kelak dilengkapi dengan k u a s a yang dari atas. Biarkanlah Allah menempatkan kamu terpisah bagi pekerjaan itu. Sucikanlah jiwamu dan patuhilah kebenaran itu. I m a n tanpa perbuatan adalah mati. — Testimonies to Ministers, p. 443. 

Umat Allah harus menunggu di Jerusalem, Palestina, untuk dilengkapi dengan kuasa yang dari atas. Dan kuasa itulah Roh Suci Hujan Akhir yang akan datang. Penuangan Roh Suci dan peristiwa besar Pentakosta kedua yang akan datang akan jadi pertama sekali di Jerusalem, Palestina.

[3] Bagaimana kerajaan batu itu kelak menghabisi semua kerajaan lainnya 

Sesudah dilengkapi dengan kuasa Roh Suci Hijan Akhir yang dari atas, maka mereka 144.000 hamba-hamba Allah itu berikut semua umat Allah yang bangkit pada kebangkitan khusus dari Daniel 12 : 2, akan segera menyandang tugas mereka sekali lagi. Tugas apakah itu ? Nyonya White mengatakan : Tugasmu, tugasku, tidak akan berhenti dengan hidup ini saja. Untuk sementara kita dapat beristirahat di dalam kubur, tetapi, apabila panggilan datang, kita kelak, di dalam kerajaan Allah, menyandang tugas kita sekali lagi.7 Testimonies. 17. 

Itulah tugas penyelesaian pemberitaan Injil Kerajaan kepada seluruh dunia. Di bawah kuasa dari Roh Suci Hujan Akhir yang akan datang, Hamba-hamba, dengan wajah mereka yang bersinar-sinar dan bercahaya dengan penyerahan yang suci akan bergegas-gegas dari satu tempat ke tempat lainnya memberitakan pekabaran dari sorga. Oleh beribu-ribu suara di seluruh bumi amaran itu akan disampaikan. Berbagai mujizat akan dibuat, orang sakit disembuhkan, dan berbagai alamat dan keajaiban akan menyusul orang-orang percaya. Setan juga bekerja melakukan berbagai keajaiban, bahkan sampai menurunkan api dari langit di hadapan mata manusia. Wahyu 13 : 13. Demikianlah penduduk bumi akan dibawa agar mereka menentukan pendirian mereka — The Great Controversy, p. 612. Hamba Tuhan Nyonya White selanjutnya mengatakan :

Aku tampak bahwa Allah memiliki anak-anak, yang belum melihat dan memeliharakan Sabat. Mereka tidak menolak terang yang menyinari atasnya. Dan pada permulaan masa kesusahan itu, kita dipenuhi dengan Roh Suci (Roh Suci Hujan Akhir) sementara kita pergi keluar lalu memberitakan Sabat itu dengan lebih sempurna lagi. ..

Permulaan dari masa kesusahan itu, yang disebut di sini, bukan dimaksud kepada masa apabila bela-bela (tujuh bela yang terakhir) akan mulai dituangkan, melainkan kepada sesuatu jangka waktu pendek sebelum bela-bela itu dituangkan, selagi Jesus masih bertugas di dalam kaabah kesucian. Pada waktu itu, sementara pekerjaan penyelamatan sedang akan berakhir, kesusahan akan menimpa bumi, dan bangsa-bangsa akan marah besar, namun ditahan sedemikian rupa supaya tidak menghalangi pekerjaan dari malaikat yang ketiga. Pada waktu itu Roh Suci hujan akhir, atau penyegar dari hadirat Allah, akan datang, untuk memberikan kuasa kepada seruan keras dari malaikat yang ketiga, dan untuk mempersiapkan umat kesucian untuk tahan berdiri dalam masa apabila tujuh bela yang terakhir itu dituangkan. — Early Writings, p. 86.

Penuangan Roh Suci Hujan Akhir atas mereka 144.000 umat kesucian dan mereka yang bangkit itu akan bersamaan waktunya kelak dengan permulaan masa kesusahan besar yang akan datang, yang diramalkan oleh Yahya Pewahyu di bawah ini : 

Maka naiklah amarah naga akan perempuan itu, lalu pergi dia memerangi yang tersisa daripada benihnya, yaitu mereka yang memeliharakan perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian Jesus Kristus. Wahyu 12 : 17.  

Bangsa-bangsa dari semua kerajaan di bumi akan dikendalikan oleh naga yang marah itu untuk ikut marah besar. Tahukah anda mengapa? Sebab setelah pemberitaan Sabat yang benar itu disampaikan dengan lebih sempurna lagi di seluruh dunia, di bawah kuasa dari Roh Suci Hujan Akhir yang akan datang, maka berjuta-juta orang sudah akan segera menyambut pekabaran itu secepatnya, lalu mulai menyucikan Sabat sesuai dengan perintah ke-empat dari Hukum Torat. Sebagai akibatnya, maka sebagian besar kegiatan masyarakat dunia di darat, di laut, dan di udara, terhenti dan menjadi kacau balau. Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara industri Kristen yang terbesar di dunia adalah yang akan pertama sekali terkena dampak dari pemberitaan Sabat itu. Dan inilah sebabnya, mengapa  rancangan dari Hukum Hari Minggu itu sudah akan pertama sekali dibuat di Amerika Serikat, baru kemudian di serahkan ke Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. Dari Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa itulah rancangan perundang-undangan Hukum Hari Minggu itu akan disebarkan kepada semua negara anggota untuk diratifikasi menjadi undang-undang pada Badan Legislatif negara-negara yang bersangkutan. Hukum Hari Minggu inilah yang kelak akan dipaksakan kepada semua warga kerajaan-kerajaan dunia ini, khususnya kepada mereka yang mulai menyucikan Hari Sabat dari perintah ke-empat Hukum Allah. Demikian inilah bagaimana masa kesusahan besar yang akan datang itu dimulai, dan bagaimana umat Allah yang tersisa dari benih perempuan itu harus bertahan menghadapinya. Namun Nyonya White mengatakan, tetapi ditahan sedemikian rupa agar tidak menghalangi pekerjaan dari malaikat yang ketiga sampai kepada akhir masa kasihan yang akan datang.   

Bangsa-bangsa dari kerajaan-kerajaan dunia yang naik amarahnya melawan umat Allah yang akan datang, di dalam Jehezkiel 38 dan 39 disebut dengan nama nubuatannya : GOG dan Orang-Orangnya. Dalam interpretasinya terhadap kedua pasal itu hamba Tuhan Victor T. Houteff mengatakan antara lain sebagai berikut :

Jelaslah, bahwa kerajaan Israel ini akan didirikan di akhir zaman, di zaman sebelum seribu tahun millennium, karena sesudah kerajaan itu berdiri GOG akan membuka peperangan melawannya. Memang, ini tidak mungkin jadi sesudah seribu tahun millennium, karena pada waktu itu semua bangsa dari seluruh empat penjuru bumi, yaitu GOG dan MAGOG bersama-sama dengan mereka akan mengurung, bukan gunung-gunung Israel, melainkan Jerusalem baru. Lagi pula bahwa pada waktu itu semua orang yang terbunuh tidak akan dikubur, melainkan dibakar sampai menjadi habu. (Wahyu 20 : 9, 10; Maleakhi 4 : 1).

GOG sebagaimana anda saksikan, akan gagal merampok umat Allah. Ia justru akan hancur binasa di gunung-gunung Israel.2 Timely Greetings, No. 4, p. 19.

Oleh sebab itu apabila pekerjaan memberitakan Injil Kerajaan sorga kepada seluruh dunia selesai, maka datanglah waktunya bagi GOG untuk memperoleh pembalasannya, sebab ia telah membuat sedemikian besar kesusahan menimpa semua umat pemelihara Sabat sampai kepada berakhir masa kasihan di dalam kaabah kesucian sorga. Ia akan hancur binasa di pegunungan Israel, karena ia akan dihabisi oleh kerajaan batu dari Daniel pasal 2 itu.  

  Kerajaan batu itu akan menjadi sebuah gunung besar, lalu memenuhi seluruh bumi

Kemudian besi, tanah liat, tembaga, perak, dan emas bersama-sama hancur berkeping-keping, lalu menjadi bagaikan sekam di tempat pengirik gandum di musim panas; maka angin akan membawanya pergi, sehingga tidak ada lagi tempat ditemukan baginya. Maka batu yang menghantam patung itu akan menjadi sebuah gunung yang besar, yang memenuhi seluruh bumi. — Daniel 2 : 35.  

Kerajaan yang sejak mulanya terdiri dari hanya 144.000 umat kesucian Allah, yang dilambangkan oleh hanya sebuah b a t u  kecil yang terpotong keluar dari gunung tanpa bantuan tangan, iaitu akan menjadi sebuah gunung yang besar sekali, lalu memenuhi seluruh bumi ini. Proses pertumbuhannya akan tampak sebagaimana di bawah ini :

  1. Pertama sekali muncul mereka 144.000 umat kesucian Allah itu  sebagai warga kerajaan yang utama, 
  2. Ditambah kemudian oleh orang-orang suci yang dibangkitkan pada kebangkitan khusus dari nubuatan Daniel 12 : 2.
  3. Disusul oleh rombongan besar orang-orang hidup dari Wahyu 7 : 9, yaitu mereka yang bertobat setelah menyambut seruan keras dari pekabaran malaikat yang ketiga, yang disampaikan ke seluruh dunia di bawah kuasa dari Roh Suci Hujan Akhir. Inilah rombongan yang besar sekali, yang oleh Nyonya White dinyatakan sebagai berikut : Curahan Roh di zaman rasul-rasul dahulu ialah ‘hujan awal’, dan gilang gemilang hasilnya. Tetapi dengan ‘hujan akhir’ iaitu akan lebih berlimpah-limpah lagi.3 Testimony Treasures, p. 211. Curahan Roh selama Pentakosta pertama di zaman rasul-rasul yang lalu, telah menghasilkan lebih dari 3000 jiwa bertobat dalam sehari. Oleh sebab itu curahan Roh pada selama Pentakosta kedua yang akan datang, sudah akan lebih berlimpah-limpah lagi yang akan ditobatkan dari seluruh dunia. Beribu-ribu dan bahkan berpuluh-puluh ribu sudah akan ditobatkan ke dalam kerajaan batu itu dalam setiap hari kerja.
  4. Dan akhirnya, akan muncul rombongan besar orang-orang mati, yang akan bangkit keluar dari kubur-kubur mereka, dimulai dengan Adam dan Hawa, yang disusul oleh semua keturunannya, yang akan bangkit pada kebangkitan yang pertama dari 1 Thessalonika 4 : 16, 17, dan Wahyu 20 : 6.   

Karena hanya ada satu kerajaan sorga yang dikenal di dalam Alkitab, maka tak dapat tiada kerajaan batu yang akan datang dengan 144.000 umat pilihan Allah yang sudah disucikan itu juga, yang akan didirikan kembali di bumi ini di Palestina, untuk menggantikan kerajaan Adam yang hilang di masa lalu. Inilah satu-satunya kerajaan sorga itu yang akan menampung semua umat Allah dari empat kategori yang disebut di atas.  Demikianlah bagaimana batu itu yang telah menghantam patung besar dari Daniel 2 itu pada kakinya, kemudian telah menjadi sebuah gunung yang besar, yang memenuhi seluruh bumi ini. Demikianlah bagaimana kerajaan batu itu, yang melambangkan 144.000 umat pilihan Allah, terpotong keluar dari kerajaan gunung yang melambangkan sepuluh anak dara dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di akhir zaman ini, akan menghantam patung besar dari Daniel 2 yang melambangkan berbagai negara dan kerajaan dunia di akhir zaman, untuk kemudian menjadi sebuah kerajaan gunung yang besar sekali memenuhi seluruh bumi ini. 

Berapa dekatkah kedatangan Kristus dan berdirinya kerajaan batu itu ?

Mrs. Ellen G. White :

“Demikianlah telah ditunjukkan bahwa Alkitab tidak menjamin bagi manusia untuk tetap tidak mengetahui mengenai dekatnya kedatangan Kristus ……. Sekalipun tidak seorangpun tahu akan hari dan jam dari kedatanganNya, kita telah diberi petunjuk dan diwajibkan untuk tahu kapan iaitu sudah dekat.”

Pertanyaan di atas tak dapat tiada harus dijawab, sedikit-dikitnya, dalam angka bilangan tahun-tahun sejauh yang tersedia bagi kita di dalam pekabaran-pekabaran yang ada. Tetapi, permasalahan itu ternyata telah membuat banyak orang bingung dan frustrasi., khususnya mereka yang sesungguhnya sudah terbiasa dengan apa yang disebut Kesaksian dari Jesus Kristus di dalam ROH NUBUATAN, yang sudah berkembang dari waktu ke waktu sampai di akhir zaman sekarang ini. Justru karena tidak berpengetahuan, khususnya pengetahuan hukum secara umum, maka banyak orang lalu kembali bergantung pada ucapan kata-kata Matius, rasul yang tua itu, dan kepada para pendeta mereka, daripada bergantung pada ucapan kata-kata dari pendiri GEREJA-nya sendiri, yang justru adalah seorang nabi. Menghadapi permasalahan ini, hamba Tuhan Nyonya White membawa perhatian kita kepada pengalaman sejarah dari hamba Tuhan William Miller dan rekan-rekannya, sewaktu mereka memberitakan kegenapan nubuatan Daniel 8 : 14, yang dikaitkannya dengan kedatangan Jesus kedua kali dalam tahun 1844. Dalam kata-kata berikut ini Nyonya White menuliskannya sebagai berikut :

Demikianlah telah ditunjukkan bahwa Alkitab tidak memberi jaminan apapun bagi manusia untuk tetap tidak mengetahui mengenai dekatnya kedatangan Kristus. Tetapi mereka yang hanya mengingini sesuatu maaf untuk menolak kebenaran, menutup telinga mereka dari penjelasan ini,  dan kata-kata Tidak seorangpun tahu akan hari maupun akan jamnya terus saja disuarakan oleh para pengolok-olok dengan beraninya dan bahkan oleh pendeta Kristus . Seperti halnya orang-orang Parisi di zaman Kristus, banyak yang menolak sendiri masuk kerajaan sorga, dan orang-orang yang sedang masuk mereka halangi. Darah dari jiwa-jiwa ini akan dituntut dari tangan mereka. — The Great Controvesy, p. 372. 

Tidak seorangpun tahu akan hari ataupun jamnya adalah alasan argumentasi, yang seringkali dikemukakan oleh para penentang iman advent. Injil itu berbunyi : Akan hari dan jamnya itu tidak seorangpun tahu, tidak, malaikat-malaikat sorgapun tidak, melainkan Bapa-Ku saja. Matius 24 : 36. Suatu penjelasan yang jelas dan sepadan terhadap ayat ini diberikan oleh orang-orang yang sedang menunggui Tuhan, dan penggunaannya yang salah daripadanya oleh para penentang mereka itu jelas sekali terlihat. .. Satu ucapan dari Juruselamat tidak boleh digunakan untuk merusak ucapan ucapan-Nya yang lain. Sekalipun tidak seorang tahu akan hari ataupun jam dari kedatanagan-Nya, kita diberikan petunjuk dan diwajibkan untuk t a h u kapan iaitu sudah dekat. Kita selanjutnya diajarkan bahwa melalaikan amaran-Nya, dan menolak atau lalai untuk mengetahui kapan dekatnya kedatangan-Nya, akan sama bahayanya bagi kita seperti halnya bagi orang-orang yang hidup di zaman Nuh yang tidak mengetahui kapan Air Bah itu akan datang. — The Great Controversy, pp. 370,   

Karena kita telah diberi petunjuk dan diharuskan dalam firman Allah untuk mengetahui kapan dekatnya kedatangan Jesus, maka jawabannya tak dapat tiada harus ditemukan di dalam kesaksian dari Roh-Nya sendiri, yaitu di dalam ROH NUBUATAN. Olehnya itu, jika anda sepenuhnya percaya pada pekabaran malaikat yang ketiga dari Nyonya White, anda sudah seharusnya percaya juga pada pekabaran dari malaikat Wahyu 18 : 1 dari Sdr. Victor T. Houteff. Kombinasi dari kedua pekabaran itu di dalam ROH NUBUATAN sudah akan menerangi bumi, maka berapa dekatnya kedatangan Jesus untuk berdiri di gunung Sion bersama mereka 144.000 umat kesucian itu, sudah akan ditemukan pada kutipan-kutipan berikut ini :  

Sidang di zaman Kristus telah bertekad untuk mendirikan kerajaan pada masa itu, sewaktu b e l u m semua orang bersedia baginya. Sidang d i w a k t u  i n i bertekad b u k a n untuk mendirikannya sekarang, sewaktu ‘akhir dari segala perkara sudah dekat’ (1 Petrus 4 : 7), — sewaktu masanya sepenuhnya sudah sampai. Gunung Sion pada Jam Kesebelas, hal. 73 (bahasa Inggris). 

Rasul-rasul itu dengan pasti percaya, bahwa Kristus akan mendirikan kerajaan-Nya pada kedatangan-Nya pertama, namun mereka, juga, harus merubah kepercayaan mereka. — Timely Greetings, Vol. 1, No. 13, pp. 6, 7.

Orang-orang Yahudi menghendaki sebuah kerajaannya sendiri, yaitu sebuah kerajaan dari dunia ini (orang-orang suci dan orang-orang berdosa di dalamnya). Mereka menghendaki sebuah kerajaan di bumi, bukan di dalam surga. Apalagi, mereka menghendakinya 2000 (dua ribu) tahun lebih cepat daripada yang direncanakan. Secara bertentangan, dalam masa pendirian kembali kerajaan itu sekarang ini, ORGANISASI mengambil sikap sebaliknya : Ia menghendaki sebuah kerajaan di dalam surga, bukan di bumi. – Timely Greetings, vol. 1, No. 15, p. 20.      

Semenjak dari tercerai berainya kerajaan Israel sepuluh suku bangsa itu dalam tahun 721 sebelum Tarik Masehi, dan runtuhnya kerajaan Jehuda dua suku bangsa lainnya kemudian dalam tahun 587 s.Tarik Masehi, sampai kepada hari ini, umat Allah belum pernah memperoleh kesempatan untuk mendirikan kembali kerajaan mereka sendiri di bumi ini. Janji demi janji sudah diberikan Tuhan untuk itu, baik yang melalui nubuatan-nubuatan Wasiat Lama, melalui Yahya Pembaptis pada permulaan sejarah Kristen yang lalu, bahkan sampai melalui Jesus sendiri, sekaliannya itu ternyata masih harus ditunggu. Sekalipun demikian, karena kita kini sudah berada di akhir zaman, maka bersyukurlah kepada Tuhan untuk ucapan kata-kata nubuatan dari nabi Jesaya, yang kembali mengingatkan kepada kita sebagai berikut :

Karena sebagaimana hujan dan salju turun dari langit, dan tidak lagi kembali ke atas, melainkan mengairi bumi, lalu membuatnya mengeluarkan tunas, sehingga dapat iaitu memberikan bibit kepada penaburnya, dan roti bagi pemakannya: Demikian itulah kelak firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: iaitu tidak akan kembali hampa kepada-Ku, melainkan akan diselesaikannya apa yang Ku kehendaki, maka iaitu akan berhasil berkembang dimana saja Aku menugaskannya. Jesaya 55 : 10, 11.

Sesuai rencana, kerajaan yang akan datang itu, yaitu kerajaan batu dari nubuatan Daniel pasal 2 akan didirikan 2.000 tahun sesudah kedatangan Kristus yang pertama. Dari mana harus kita menghitungnya? Dari tahun kelahiran-Nya ataukah dari tahun saat Ia dibaptis oleh Yahya dalam tahun 27 Tarik Masehi yang lalu? Karena kita sedang membicarakan permasalahan Hukum dari Kerajaan Sorga, maka secara formal kedatangan Jesus itu harus dihitung semenjak dari Dia secara formal memulai tugas penebusan-Nya di bumi ini, yaitu semenjak Dia dibaptis dalam tahun 27 TM yang lalu. Oleh karena itu tahun 27 TM harus diambil sebagai tahun pertama penghitungan. Justru dalam tahun itulah Yahya Pembaptis telah memproklamirkan Jesus kepada semua umat Yahudi sebagai r a j a mereka, dan tahun itu pula telah ditandai oleh bagaimana bangsa Yahudi telah menyelenggarakan demonstrasi-demonstrasi besar secara terbuka di jalan- jalan raya untuk menyambut Jesus sebagai raja mereka. Hamba Tuhan Nyonya White menuliskannya sebagai berikut:  

Sewaktu Anak Manusia dalam kemenangan-Nya mengendarai (seekor keledai) memasuki Jerusalem, mereka (orang-orang Yahudi) menghendaki Dia supaya dimahkotai sebagai Raja. Orang banyak itu berkerumun datang dari semua daerah sekeliling, lalu berseru dan berteriak : ‘ Hosanah bagi P u t e r a  D a – u d! Matius 21 : 9’, Life Sketches, p. 62. 

Setiap orang Kristen tak dapat tiada sudah mengetahui, bahwa peristiwa yang disebut di atas terjadi dalam tahun 27 TM yang lalu, setelah Jesus dibaptis oleh Yahya. Oleh sebab itu, sekalipun Nyonya White pernah sebelumnya mengatakan : Kita tidak akan mengetahui waktu yang tepat baik bagi penuangan Roh Suci ataupun bagi kedatangan Kristus. . Saudara tidak akan dapat mengatakan bahwa Ia akan datang dalam satu, dua, atau lima tahun, juga tidak dapat anda meniadakan kedatangan-Nya itu oleh mengatakan, bahwa iaitu tidak mungkin jadi untuk sepuluh atau dua puluh tahun. Review and Herald, March 22, 1892.

K i n i dalam sisa waktu yang terakhir, semenjak dari terang baru dari pekabaran yang terakhir dari malaikat Wahyu 18 : 1 itu datang dalam tahun 1929 yang lalu, dapatlah kita secara lebih pasti meyakini, bahwa kedatangan Jesus dan berdirinya kerajaan batu itu sebagaimana yang dinubuatkan pada Wahyu 14 : 1, Maleakhi 3 : 1, dan Daniel pasal 2 akan benar-benar menjadi kenyataan dalam tahun 2.027 yang akan datang. 

 Pertikaian di antara anak-anak dara yang bijaksana melawan anak-anak dara yang bodoh, s e b e l u m  Kerajaan batu itu berdiri

Dalam tahun 1903 hamba Tuhan Nyonya Ellen G. White memperoleh sebuah khayal yang berkenan dengan pertikaian di atas. Ia kemudian telah menceriterakannya kepada kita dalam sebuah kesaksian khusus, yang kami sajikan di bawah ini :

Dalam khayal saya melihat dua bala tentara berada dalam pertikaian yang hebat. Bala tentara yang satu dipimpin oleh panji-panji yang bertuliskan tanda pengenal dunia; bala tentara yang lainnya dipimpin oleh bendera yang ternoda darah dari Putera Mahkota Immanuel. Panji demi panji tertinggal menelusur di tanah sementara pasukan demi pasukan dari bala tentara Tuhan menggabungkan diri dengan musuh, dan suku demi suku dari berbagai barisan musuh menggabungkan diri dengan umat Allah pemelihara hukum. Seorang malaikat yang beterbangan di tengah langit meletakkan bendera Immanuel itu ke dalam  banyak tangan, sementara seorang jenderal perkasa berseru dengan keras : M a s u k  B a r i s a n ! Hendaklah mereka yang setia pada perintah-perintah Allah dan kesaksian Kristus sekarang mengambil tempatnya. Keluarlah dari antara mereka itu, dan berpisahlah kamu, dan janganlah menjamah barang yang keji, maka Aku akan menyambut kamu, dan akan menjadi Bapa bagimu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan perempuan.

Peperangan itu berlangsung sengit. Kemenangan secara silih berganti dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya. Kini prajurit-prajurit salib menepi, bagaikan sewaktu seorang pembawa bendera kehabisan tenaga. Jesaya 10 : 18. Tetapi kenyataan mundurnya mereka hanya untuk memenangkan suatu posisi yang lebih menguntungkan. Pekikan-pekikan kegembiraan terdengar. Sebuah nyanyian pujian naik kepada Allah, lalu suara-suara malaikat bergabung dalam nyanyian itu, sementara prajurit-prajurit Kristus menancapkan bendera-Nya di atas tembok dari benteng-benteng sampai kemudian dipertahankan oleh musuh. Kapten Penyelamat kita sedang memerintahkan peperangan itu dan mengirim bantuan bagi para prajurit-Nya.  Kuasa-Nya dipamerkan dengan hebatnya, mendorong mereka itu menyerang maju sampai ke pintu-pintu gerbang. Ia mengajarkan mereka itu akan perkara-perkara yang mengerikan dalam kebenaran sementara dipimpin-Nya mereka itu maju langkah demi langkah, dalam kemenangan dan untuk memenangkan.

Pada akhirnya kemenangan dicapai. Bala tentara yang mengikuti bendera yang bertuliskan, perintah-perintah Allah dan iman Jesus, mencapai kemenangan gemilang. Para prajurit Kristus sudah berada dekat di samping pintu-pintu gerbang kota itu, maka dengan kegembiraan kota itu menerima Rajanya. Kerajaan yang penuh damai dan kegembiraan dan kebenaran yang kekal itu berdirilah.

Kini sidang adalah berjuang. Kini kita sedang berhadapan dengan sebuah dunia dalam kegelapan tengah malam, yang hampir seluruhnya tunduk kepada penyembahan berhala. Tetapi  h a r i  i t u  s e d a n g  a k a n  d a t a n g dalam mana peperangan itu akan berlangsung, lalu kemenangan dicapai. Kehendak Allah akan jadi di bumi, seperti halnya di dalam sorga. Kemudian bangsa-bangsa tidak akan lagi memiliki hukum yang lain, selain dari hukum surga saja. Semua orang akan menjadi suatu keluarga yang bersatu dan berbahagia, yang akan berpakaikan jubah-jubah pujian dan syukur — yaitu jubah pembenaran Kristus. Semua alam dalam keindahannya yang begitu dominan, akan mempersembahkan kepada Allah suatu penghormatan yang tetap berupa pujian dan hormat. Dunia akan bermandikan terang dari surga. Tahun-tahun berikutnya akan berlalu dalam kegembiraan. Terang dari bulan akan kelak sama dengan terang dari matahari, maka terang dari matahari akan menjadi tujuh kali lebih besar daripada yang ada sekarang. Pada seluruh pemandangan itu bintang-bintang fajar akan bernyanyi bersama-sama, dan anak-anak Allah akan berteriak-teriak kegembiraan, sementara itu Allah dan Kristus akan bergabung dalam memberitakan: Tidak akan ada lagi dosa, juga tidak akan ada lagi kematian.

Inilah gambaran yang diperlihatkan kepada saya. Tetapi sidang masih harus berperang melawan musuh-musuh yang tampak maupun yang tidak tampak. Agen-agen dari Setan dalam bentuk manusia kini berada di tanah. Orang-orang telah bersekutu (berkonfederasi) untuk melawan Tuhan serwa sekalian alam. Semua persekutuan ini akan terus berlangsung sampai Kristus kelak meninggalkan tempat pembelaan-Nya di depan kursi grafirat lalu mengenakan jubah-jubah pembalasan. Agen-agen Setan berada di setiap kota, sementara sibuk mengorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok orang-orang yang menentang hukum Allah. Umat kesucian dan orang-orang yang tidak percaya mengambil pendirian lalu berpihak kepada kelompok-kelompok ini. Kini tidak ada lagi waktu bagi umat Allah untuk menjadi orang-orang yang lemah. Kita tidak bisa lagi lalai sejenakpun untuk berjaga. — Testimonies, vol. 8, pp. 41, 42.

Perhatian: Khayal ini secara khusus akan kami bicarakan tersendiri di lain kesempatan !

 

 ****

 

 

 

 

 129 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart