Reformasi Luther
yang masih harus diselesaikan
Jesus :
“Karena kemudian akan ada kelak masa kesusahan besar yang sedemikian itu belum pernah ada semenjak dari permulaan dunia sampai kepada masa ini, bahkan tidak akan pernah ada lagi. Maka terkecuali hari-hari itu kelak diperpendek, tidak akan ada seorangpun selamat : maka demi kepentingan umat pilihan itu, hari-hari itu akan diperpendek.” – Matius 24 : 21 – 22.
P e n d a h u l u a n
Ucapan Jesus di atas ini sesungguhnya bukan lagi hal yang baru bagi kita umat Kristen, sebab sekaliannya itu sudah sejak lama digenapi dalam sejarah yang lalu. MASA KESUSAHAN BESAR itu telah digenapi sejak tahun 538 TM yang lalu selama 1260 tahun Zaman Kegelapan Agama di bawah kuasa penindasan dari PAUS – PAUS dari Gereja Romawi Katholik. Ia itu baharu berakhir sewaktu PAUS ditangkap dan dipenjarakan sampai mati oleh tentara Perancis dalam tahun 1798. Untuk lebih jelas gambaran perihal penindasan PAUS-PAUS yang lalu itu terhadap berjuta-juta umat Kristen yang telah mati sahid di tangan mereka, maka ikutilah artikel kami di website : www.nubuatan-berbicara.org, yang berjudul : 1260 TAHUN ZAMAN KEGELAPAN AGAMA YANG LALU, YANG SUDAH HAMPIR TERLUPAKAN SAMA SEKALI. Selanjutnya anda dipersilahkan membaca sendiri semua peristiwa itu di dalam buku tulisan Nyonya Ellen G. White yang berjudul : THE GREAT CONTROVERSY, atau yang berbahasa Indonesia : KEMENANGAN AKHIR.
Ellen G. White sebagai salah satu nabi Tuhan Allah di akhir zaman ini mengatakan sebagai berikut :
“Aniaya terhadap Gereja tidak lagi terus berlanjut selama seluruh masa periode 1260 tahun itu. Allah dalam kemurahan-Nya telah memperpendek masa ujian mereka yang berat itu. Dalam meramalkan masa kesusahan besar itu yang akan menimpa Gereja, Juruselamat mengatakan: ‘Terkecuali hari-hari itu diperpendek, maka tidak seorangpun akan selamat. Tetapi demi kepentingan umat pilihan itu hari-hari itu akan diperpendek.’ – Matius 24 : 22. Oleh pengaruh dari r e f o r m a s i, maka a n i a y a itu telah dihentikan mendahului tahun 1798.” – Great Controversy, p. 266, 267.
Reformasi dari DR. Martin Luther dan teman-temannya sejak tahun 1500 yang lalu telah menghentikan masa aniaya itu mendahului tahun 1798.
Bagaimana Luther menggerakkan reformasinya
Tuhan Allah oleh perantaraan hamba-Nya Luther telah muncul memelopori pemulihan kembali semua firman kebenaran Alkitab yang telah dilenyapkan selama zaman kegelapan agama 1260 tahun oleh Gereja Katholik di bawah Paus-Pausnya yang sangat kejam itu. DR. Marthen Luther telah muncul ke permukaan dalam tahun 1500 yang lalu dengan Pokok Doktrinnya yang terkenal : ORANG BENAR HIDUP OLEH I – M A N. Untuk itu dia telah mengatakan sebagai berikut :
“Saya akan menghotbahkan, membicarakan, dan menulis, tetapi saya tidak akan memaksakan kepada siapapun, karena iman adalah sesuatu perbuatan sukarela. Lihatlah apa yang sudah kulakukan ……… Saya kemukakan firman Allah, saya berkhotbah dan menulis …….. semua ini saya lakukan. Dan walaupun selagi saya tidur, …….. perkataan yang sudah saya khotbahkan itulah yang meruntuhkan kuasa kepausan, sehingga bukan putera mahkota ataupun kaizar yang telah melakukan pukulan yang besar itu. Tetapi pun tidak kulakukan apa-apa; perkataan itu sendiri yang telah melakukannya.” – dikutip dari buku The Great Controversy, p. 190.
Namun perlu sekali diketahui, bahwa karena yang telah digelapkan oleh para penguasa Romawi Katholik itu s e m u a kebenaran Alkitab yang sudah terungkap sampai di waktu itu, maka pemulihan kembali s e m u a K e b e n a r a n itu tak dapat tiada harus melalui beberapa tahapan. Untuk itulah hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :
“R e f o r m a s i itu tidaklah sebagaimana banyak orang mengira telah berakhir dengan Luther. Itu akan diteruskan sampai kepada akhir sejarah dunia ini. Luther memiliki suatu tugas besar dalam memantulkan kepada orang-orang lain terang yang Allah telah berkenan memancarkan atasnya. Tetapi ia belum memperoleh semua terang yang akan dikaruniakan kepada dunia. Semenjak dari waktu itu sampai kepada hari ini, terang baru terus menerus menyinari Alkitab, maka kebenaran-kebenaran baru terus menerus diungkapkan.” – The Story of Redemption, p. 353.
Ucapan hamba Tuhan Nyonya White di atas ini ternyata telah juga membuktikan kegenapan sejarah dari nubuatan Jehezkiel pasal 4, yang telah diungkapkan selengkapnya oleh hamba Tuhan Victor T. Houteff di dalam buku-buku terbitan TONGKAT GEMBALA-nya (The Shepherd’s Rod publications). Anda dipersilahkan mengunjungi website : www.nubuatan-bebicara.org, dan membaca artikel kami yang berjudul : KACANG-KACANGAN DARI NUBUATAN JEHEZKIEL PASAL 4 ! Orang-orang yang masih saja menolak hamba Tuhan Houteff dengan pekabarannya, mereka tak dapat tiada sudah akan tertinggal dalam kegelapan sebagian. Dan akibatnya mereka akan terlibat dalam dosa MELAWAN Roh Allah, yaitu dosa yang tak akan terampuni lagi.
Bagaimana reformasi Luther itu berlanjut
Karena reformasi Luther itu masih harus terus berlanjut, maka kegenapan sejarah dari para reformator Kristen semenjak dari hamba Tuhan Luther yang lalu sampai kepada hari ini adalah sebagai berikut :
No. |
NAMA |
Pokok Ajarannya |
AGAMA |
1. |
Martin Luther |
Orang benar hidup oleh iman |
Gereja Protestan |
2. |
John Knox |
Roh Suci |
Gereja Presbyterian |
3. |
John Wesley |
Kasih Karunia |
Gereja Methodist |
4. |
Alexander Campbell |
Baptisan secara diselamkan |
Gereja Baptist |
5. |
William Miller |
Kedatangan Jesus kedua kali
|
Gereja Masehi Advent Hari Pertama |
6. |
Ellen G. White |
Sabat Hari Ketujuh |
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh |
7. |
Victor T. Houteff |
Penyucian Gereja |
Kelas anak dara yang bijaksana |
Ternyata ada 7 (tujuh) tahapan pemulihan kembali semua kebenaran Alkitab yang telah dimanipulasi dan digelapkan selama zaman kegelapan agama yang lalu, tetapi kita mungkin bertanya : Mengapa sampai memerlukan tujuh tahapan untuk memulihkan seluruh kebenaran dari Alkitab? Hamba Tuhan menuliskannya sebagai berikut :
“Angka bilangan “7” (tujuh) menunjukkan lengkap (completeness), maka iaitu melambangkan kenyataan bahwa pekabaran-pekabaran itu berlangsung sampai kepada akhir zaman ….” – The Acts of the Apostles, p. 585.
“Masa yang berbeda-beda dalam sejarah Gereja masing-masingnya ditandai oleh berkembangnya sesuatu kebenaran tertentu, yang sesuai bagi berbagai kebutuhan umat Allah pada masa itu. Kedatangan dari setiap kebenaran baru itu selalu menghadapi kebencian dan tantangan; orang-orang yang diberkahi dengan terangnya mengalami ujian dan cobaan. Tuhan memberikan suatu kebenaran khusus bagi umat dalam sesuatu keadaan yang mendesak. Siapakah yang berani menolak memberitakannya?” — The Great Controversy, p. 609.
Bacalah dengan saksama tulisan hamba Tuhan Nyonya White di atas, lalu tanyakanlah pada diri kita sendiri : Mengapa kedatanagan Houteff dan pekabaran Tongkat Gembalanya itu selalu diragukan dan ditentang di dalam gereja-gereja kita selama ini ? Apakah karena pekabaran itu salah ataukah memang karena berasal dari Tuhan Allah sendiri ? Hamba Tuhan Nyonya White selanjutnya mengingatkan dengan tegas :
“Apabila sebuah pekabaran datang dalam nama Tuhan kepada umat-Nya, maka tidak seorangpun boleh menghindar untuk tidak menyelidiki tuntutan-tuntutannya. Tidak seorangpun boleh berdiri di belakang dengan sikap acuh dan percaya diri sambil mengatakan: Saya tahu apa artinya kebenaran, saya sudah puas dengan kedudukan saya. Saya sudah berketetapan hati, dan saya tidak mau beralih daripada kedudukan saya, apapun juga yang akan terjadi. Saya tidak mau mendengarkan pekabaran dari juru kabar ini, karena saya tahu iaitu tidak mungkin kebenaran. ADALAH KARENA MENGIKUTI JALAN YANG SEDEMIKIAN INI, MAKA GEREJA-GEREJA YANG TERKENAL (Protestan, Presbyterian, Methodist, Baptist, Adventist Hari Pertama, bahkan Masehi Advent Hari Ketujuhpun, dan lain-lain) SUDAH TERTINGGAL DALAM KEGELAPAN SEBAGIAN, DAN INILAH SEBABNYA MENGAPA PEKABARAN-PEKABARAN SORGA TIDAK BERHASIL MENCAPAI MEREKA.” – Counsels on Sabbath School Work, p. 28. (tambahan dalam kurung dari penulis).
Kegelapan sebagian = terang sebagian. Ini menunjukkan bahwa kebenaran Alkitabnya belum cukup lengkap untuk menyelamatkan mereka ke akhirat. Setiap generasi umat Allah dari sejarah Wasiat Baru memperoleh takaran kebenaran Alkitabnya sendiri-sendiri. Masing-masing generasi diselamatkan oleh Undang-Undang Dasar Torat dan takaran Kebenaran Alkitabnya sendiri-sendiri. Sebagai contoh : Umat Allah di zaman rasul Paulus diselamatkan berdasarkan UUD Torat dan semua peraturan pelaksanaannya di dalam Injil Wasiat Baru saja. Berbagai kebenaran dari nubuatan-nubuatan Wasiat Lama, buku Daniel dan Wahyu dan berbagai perumpamaan Jesus belum terungkap di masa itu, sehingga mereka belum diwajibkan untuk mematuhinya.
Tetapi umat Allah di akhir dunia sekarang ini, wajib mematuhi semua peraturan pelaksanaan dari Hukum Torat, yang kini sudah lengkap tersedia di dalam ROH NUBUATAN. Seluruh isi Alkitab yang sudah selengkapnya terungkap di dalam ROH NUBUATAN sekarang ini wajib dipatuhi seluruhnya. Atau sebaliknya, kita juga akan tertinggal dalam kegelapan sebagian. Dan akibatnya binasa di akhirat.
Semenjak dari Reformasi Luther yang lalu, dunia Kristen ternyata sudah berkembang menjadi begitu banyak sekte Gereja Kristen di waktu ini. Sidang Jemaat Laodikea dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sebagai Gereja Kristen yang terakhir dalam nubuatan itupun sudah pecah menjadi 2 (dua) kelas umat, masing-masing kelas lima anak dara yang bijaksana (atau gandum) di satu pihak, dan kelas lima anak dara yang bodoh (atau lalang) di lain pihak. Ini semua sesuai dengan perumpamaannya pada Matius 25 : 1, 2; 13 : 24 – 25. Bahkan kelas anak-anak dara yang bijaksana itupun setelah kematian nabi Houteff dalam tahun 1955 sudah harus kembali terpecah dua : anak-anak dara bijaksana calon 144.000 umat kesucian yang akan datang di satu pihak, dan anak-anak dara bijaksana yang memiliki t i p u di dalam mulutnya / Wahyu 14 : 5 di lain pihak. Perumpamaan-perumpamaan Jesus itupun merupakan peraturan-peraturan pelaksanaan dari Hukum Dasar Torat yang patut dipatuhi supaya tidak berdosa.
Bagaimana reformasi itu digerakkan di akhir zaman ini
Hamba Tuhan nabi Nyonya Ellen G. White telah datang di akhir zaman ini sejak tahun 1844 yang lalu, di samping sebagai pendiri Sidang Jemaat Laodikea, dia sesungguhnya adalah reformator yang ke – 6 sesudah Marthen Luther. Itulah sebabnya, maka di samping menyampaikan kepada kita seluruh 5 (lima) pokok ajaran reformasi sebelumnya dalam semua pekabarannya (Roh Nubuatan), dia juga memulihkan bagi kita “Perintah ke-IV dari UNDANG-UNDANG DASAR TORAT perihal Sabat Hari yang ketujuh, yang harus disucikan dan diperingati sesuai berbagai petunjuk pelaksanaannya di dalam ROH NUBUATAN. Dan inilah pokok pekabaran reformasi yang ke – 6 itu semenjak dari DR. Marthen Luther dengan reformasinya yang pertama.
Kita perlu sekali memahami, bahwa setiap TERANG BARU atau Doktrin Alkitab yang baru tidak meniadakan yang lama, maka sekaliannya itulah yang pada akhirnya akan kita temukan di dalam buku-buku terbitan Roh Nubuatan dari Nyonya White. Namun karena Nyonya White merupakan reformator yang ke – 6, maka tak dapat tiada masih akan datang satu lagi reformator yang terakhir, baharu seluruh ALKITAB berikut seluruh nubuatan-nubuatan, dan perumpamaan-perumpamaan Jesus di dalamnya yang masih misterius itu diungkapkan.
Bagaimana nabi Houteff menggerakkan reformasinya
Sebagaimana halnya reformasi Marthen Luther telah memelopori pemulihan kembali doktrin-doktrin Alkitab yang telah digelapkan oleh penguasa Gereja Romawi Katholik yang lalu, maka hamba Tuhan Houteff terakhir bertugas mengungkapkan semua nubuatan-nubuatan Alkitab dan perumpamaan- perumpamaan Jesus yang telah ditutup-tutupi dan dirahasiakan oleh malaikat Sidang Jemaat Laodikea dan para pendetanya sebagai Penguasa dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di akhir zaman ini. Perbuatan yang sangat menyesatkan itu telah dimulai di Pertemuan General Conference yang diselenggarakan di Minneapolis, USA, dalam tahun 1888. Karena setiap “terang baru” tidak meniadakan yang lama, maka oleh menolak “terang” perihal “Pembenaran oleh Iman” dari Pendeta-Pendeta Jones dan Waggoner di sana sebagai permulaan dari TERANG BARU dari HOUTEFF, maka Organisasi dan Pendeta-Pendetanya sudah akan juga menolak semua Kebenaran Baru yang akan datang kemudian dari hamba Tuhan Victor T. Houteff.
Untuk itulah, maka jauh-jauh hari sebelumnya Tuhan Allah telah menugaskan Nyonya White untuk menyampaikan : “SEBUAH PANGGILAN BAGI SUATU PEMBANGUNAN DAN REFORMASI ROHANI,” melalui majalah Review and Herald, ttg. 25 Pebruari 1902. Ternyata sampai pada saat hamba Tuhan yang sederhana itu meninggal dunia dalam tahun 1915, seruannya itu belum juga pernah dipatuhi.
Catatan : V. T. Houteff baharu dibaptis ke dalam Gereja MAHK dalam tahun 1919. Sepuluh tahun kemudian dalam tahun 1929 beliau menawarkan Buku Tongkat Gembala Jilid 1 kepada General Conference of SDA. Kebenaran Barunya perihal 144.000 umat kesucian yang akan datang itu, kemudian telah ditolak, dan Houteff kemudian dipecat dari keanggotaan Gerejanya sampai kepada ajalnya dalam tahun 1955.
Karena dari seruan Nyonya White di atas, “Reformasi rohani” itu mewajibkan perlunya Organisasi di tata kembali, maka demikian itulah, sejak tahun 1935 Organisasi General Conference of SDA telah direorganisir menjadi General Association of Davidian SDA, yang berpusat di Waco, Texas, USA. Dengan demikian, maka hendaklah dimengerti, bahwa sesuai yang telah dinubuatkan pada Wahyu 3 : 16, maka sejak tahun 1935 itulah malaikat sidang jemaat Laodikea dan semua pendetanya diludahkan keluar dari mulut Jesus. Artinya, semenjak dari tahun 1935 yang lalu Tuhan Allah tidak lagi mengakui Organisasi General Conference of SDA berikut pendeta-pendetanya untuk mewakili-NYA di akhir zaman ini.
Bagaimana Reformasi Houteff itu
berlangsung Sesudah kematiannya dalam tahun 1955
Oleh datangnya Houteff dan keberhasilannya mengre-organisasikan Organisasi General Conference of SDA menjadi General Association of Davidian SDA di Waco, Texas dalam tahun 1935, maka genaplah perumpamaan Jesus perihal Sepuluh Anak Dara itu pada Matius pasal 25, dan perihal gandum dan lalang di dalam Matius 13 : 24, 25. Artinya, Sidang Jemaat Laodikea yang mewakili Kerajaan Sorga di akhir zaman ini sudah akan terbagi ke dalam dua kelas umat. Mereka yang masuk kelas anak-anak dara yang bijaksana atau kelas gandum itu berada pada pihak hamba Tuhan Houteff dan Markas Besarnya di Pusat Gunung Karmelnya di Texas, sedangkan mereka dari kelas anak-anak dara yang bodoh atau kelas lalang itu sudah akan berada pada pihak General Conference of SDA berikut para pendetanya yang sudah diludahkan keluar dari mulut Jesus.
Tetapi sesudah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia dalam tahun 1955, maka ternyata sesuai yang dinubuatkan pada Wahyu 14 : 5, dan Matius 3 : 12, Pusat Gunung Karmelnya di Waco, Texas, USA itu berikut para pengikutnya di lapangan sudah akan kembali disusupi unsur-unsur jahat, yaitu mereka yang dilambangkan oleh anak-anak dara bijaksana yang memiliki tipu di dalam mulut atau mereka yang dilambangkan dengan sampah “s e k a m”.
Unsur-unsur jahat itu harus terlebih dulu disaring keluar, maka untuk itulah hamba Tuhan Nyonya White dan Houteff meramalkannya sebagai berikut :
Nyonya E. G. White :
“Allah akan membangunkan umat-Nya; jika cara-cara lain gagal, maka berbagai faham yang bertentangan (heresies) akan masuk di antara mereka, yang akan m e n y a r i n g mereka itu, m e m i s a h k a n s e – k a m daripada g a n d u m. Tuhan menyerukan kepada semua yang percaya pada firman-Nya untuk bangun daripada tidur. Terang yang bernilai mahal sudah datang, yang sesuai bagi waktu ini. Itulah kebenaran dari Alkitab, yang menunjukkan berbagai bahaya yang sedang akan menimpa kita. T E R A N G I N I (Terang yang bernilai mahal Itu) hendaknya membimbing kita kepada suatu penyelidikan yang tekun terhadap Alkitab, dan suatu pemeriksaan yang saksama terhadap posisi kita sekarang.” – Testimonies, vol. 5, p. 707 – 708.
Mereka yang dilambangkan oleh “sekam” itu belum pernah digenapi di masa hidup kedua hamba Allah, Nyonya White dan Sdr. Houteff, yang lalu. Karena “sekam” itu baharu akan ada di tengah-tengah umat Davidian setelah ditinggal mati hamba Tuhan Houteff, maka ucapan Nyonya White di atas baharu akan digenapi sesudah tahun 1955.
Victor T. Houteff :
……………., maka sebagai g u r u – g u r u dari Tongkat Gembala …….. k a m i harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu bagian-bagian pekabaran (those passages) yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan. H a n y a dengan demikian inilah semua penganut Kebenaran Sekarang akan senantiasa memiliki pemikiran yang sama, sependapat dan membicarakan perkara-perkara yang sama (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8 ; Jesaya 52 : 8).” — Kepercayaan-Kepercayaan Dasar Davidian MAHK, hal. 26 – 27.
Guru-guru Tongkat Gembala di atas ini baharu akan muncul sesudah tahun 1955, sesudah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia. Jadi, apabila banyak umat Davidian sudah dapat dibuat sepakat, sehati dan sepikir, dan membicarakan perkara-perkara yang sama, maka tandailah, bahwa “BAGIAN-BAGIAN PEKABARAN YANG DALAM SATU DAN LAIN HAL PERLU UNTUK DIINTERPRETASIKAN OLEH G U R U – G U R U TONGKAT GEMBALA ITULAH” yang sudah akan menjadi “TERANG YANG BERNILAI MAHAL ITU, YANG SESUAI BAGI WAKTU INI.”
“TERANG YANG BERNILAI MAHAL” itu juga yang sudah akan menyaring keluar semua sampah “sekam” yang masih terus mengacau di tengah-tengah kita selama ini.
K i n i R e f o r m a s i
sudah mencapai tahap penyelesaiannya
Setelah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia, dan setelah Organisasi Malaikat Sidang Jemaat Laodikea yang sudah dire-organisasikannya itu dilikwidasi dan dijual kepada Gereja Presbyterian dalam tahun 1962, maka selama kurang lebih 30 tahun kemudian Tuhan Allah ternyata tidak lagi merestui sesuatu Organisasi-Nya yang lain untuk menyelesaikan tugas Reformasi itu di akhir dunia sekarang ini. Tuhan Allah justru mengatakan melalui ucapan nubuatan hamba-Nya Zakhariah sebagai berikut :
“Maka seseorang akan mengatakan kepadanya : Luka-luka apakah ini pada tangan-tanganmu ? Maka akan dijawabnya : Sekaliannya itu aku terluka di rumah rekan-rekanku. Bangkitlah hai pedang, melawan gembalaku, dan melawan orang itu yaitu rekanku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, maka domba-domba itu akan tercerai-berai : maka aku akan mengalihkan tanganku ke atas mereka yang kecil-kecil.” – Zakhariah 13 : 6, 7.
Nubuatan ini pertama sekali menemui kegenapannya pada pribadi JESUS JURU- SELAMAT kita di Palestina dahulu. Namun karena iaitu kembali menemui contoh saingannya pada pribadi gembala kita Houteff dalam tahun 1955 yang lalu, maka sesuai dengan yang telah dinubuatkan itu juga semua persekutuan Davidian MAHK yang tercerai-berai di seluruh Davidian sudah akan dikendalikan langsung oleh tangan Tuhan sendiri. Dengan demikian, maka sesudah kematian hamba Tuhan Houteff itu, maka akan muncul guru-guru Tongkat Gembala yang pelantikannya tidak lagi melalui tumpangan tangan. Artinya, bukan lagi dari pilihan Organisasi manapun juga. Mereka itu akan mengajar di bawah terang dari Tongkat Gembala bagian-bagian pekabaran itu, yang akan menjadi sebuah TERANG YANG BERNILAI MAHAL, YANG COCOK BAGI MASA INI, yang akan membuat kita sehati dan sepikir, sepakat, dan membicarakan perkara-perkara yang sama. Demikian inilah mereka 144.000 umat kesucian yang akan datang itu akan segera muncul ke permukaan.
P e n u t u p
R e f o r m a s i yang sedemikian inilah satu-satunya,
yang kelak akan menghasilkan 144.000 umat kesucian yang akan datang, yang akan senantiasa sepakat, sehati dan sepikir dan membicarakan perkara-perkara yang sama.
Selamat Bereformasi !
*****
132 total, 1 views today