<< Go Back

Beragamalah Yang Benar !

J e s u s  :

“Jika engkau mengasihi Aku patuhilah perintah-perintah-Ku.” – Yahya 14 : 15.

 

P e n d a h u l u a n

Jika kita benar-benar mengasihi Jesus, maka beragamalah yang benar. Perintah-perintah-Nya itulah yang dimaksud dengan Sepuluh Perintah dari Undang-Undang Dasar Torat. Kesepuluh Perintah itulah yang telah dilengkapi dengan berbagai Peraturan Pelaksanaannya sampai di akhir zaman ini, yang disebut : Kesaksian Jesus Kristus. Dan itulah yang terakhir berkembang menjadi ROH NUBUATAN, menggenapi nubuatannya pada Wahyu 19 : 10, setelah dilengkapi dengan berbagai interpretasi nubuatan-nubuatan dari Wasiat Lama, buku Wahyu, dan berbagai perumpamaan Jesus dari Wasiat Baru. Hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :

“B e r a g a m a yang benar artinya menghayati firman dalam praktik kehidupanmu. Pengakuanmu tidak akan bernilai apapun tanpa mempraktikkan firman itu.”Testimonies to Ministers, p. 127.

Menghayati firman ialah mematuhi seluruh Hukum Allah berikut semua peraturan pelaksanaannya di dalam ROH NUBUATAN. Tuhan Allah mau menyelamatkan kita, tetapi b u k a n hanya dengan kelengkapan Firman-Nya yang tersedia di zaman nabi Daud dahulu, yang telah mengatakan, “BAHWA FIRMANMU MERUPAKAN SEBUAH PELITA BAGI KAKIKU, DAN SEBUAH TERANG BAGI JALANKU.” – Mazmur 119 : 105. Juga bukan saja dengan h a n y a  kelengkapan firman yang tersedia di zaman nabi Daniel, sebab malaikat Jibrail masih juga mengatakan kepadanya : “PERGILAH DANIEL, KARENA SEMUA PERKATAAN ITU TERTUTUP DAN TERSEGEL SAMPAI DI AKHIR ZAMAN.” – Daniel 12 : 9. Bahkan juga tidak saja dengan hanya kelengkapan firman yang tersedia di zaman JESUS dahulu di Palestina, sebab pada waktu itu buku Wahyu sama sekali belum ada dan belum dikenal. Tuhan Allah mau menyelamatkan kita h a n y a  dengan firman kebenaran-Nya yang lengkap, yang sudah terungkap seluruhnya sampai dengan di akhir zaman ini.

Sekalipun semua Gereja ( = wanita-wanita dari Jesaya 4 : 1 ) di dunia pada waktu ini, sedang berlomba-lomba dengan sekuat tenaga untuk memperoleh restu  Allah untuk diselamatkan, namun pada kenyataannya b e l u m  satupun dari mereka itu yang berhasil menemukan kelengkapan firman Allah itu sebagaimana yang sudah selengkapnya terungkap di akhir zaman di dalam ROH NUBUATAN. Bagaimanakah mungkin orang dapat beragama dengan benar, sementara firmannya saja belum lengkap tersedia ? Persoalan beragama yang benar ini ternyata sangat ditentukan oleh sedikit-dikitnya tiga faktor yang utama, yaitu : (1) Tersedianya firman kebenaran yang lengkap, yaitu HUKUM DASAR TORAT dan ROH NUBUATAN, (2) Adanya kemauan yang sungguh-sungguh, yaitu lapar dan dahaga akan kebenaran dari pihak orang-orang yang mau beragama, (3) Adanya Roh Suci yang membimbing, yang sekaligus membuktikan adanya restu Allah terhadap orang-orang itu.

Kita bersyukur kepada Tuhan Allah karena sudah memiliki sebuah Alkitab dan buku-buku ROH NUBUATAN sebagai kumpulan peraturan-peraturan pelaksanaan dari Hukum Dasar Torat. Para nabi Wasiat Lama dan para rasul telah mempersiapkan bagi kita Alkitab itu, dan para nabi Wasiat Baru di akhir zaman  telah menginterpretasikan semuanya itu di dalam ROH NUBUATAN. Rasul Paulus sejak di masa hidupnya telah mengatakan, bahwa Tuhan Allah telah memilih sendiri orang-orang-Nya untuk menduduki  jabatan-jabatan rasul-rasul, nabi-nabi, penginjil-penginjil, gembala-gembala dan guru-guru ( Epesus 4 : 11 – 14 ) untuk membangun moral orang-orang yang benar-benar mau beragama, sampai mereka itu masuk dalam kesatuan iman dan pengetahuan akan Anak Allah, dan sampai mereka tidak lagi terombang-ambing oleh berbagai ajaran yang menyesatkan di akhir zaman ini. Setelah nabi yang terakhir meninggal dunia dalam tahun 1955, maka tugas untuk membangun moral orang-orang yang disebut tubuh Kristus itu beralih seluruhnya menjadi tanggung jawab para penginjil, para gembala, dan guru-guru saja. Karena mereka itu adalah bukan n a b i, maka tugas mereka itu telah dibatasi hanya sebagai berikut :

“Apakah tugas dari para p e n d e t a yang melayani Injil ? Ialah membagi-bagikan dengan benar firman kebenaran itu, b u k a n  untuk menciptakan sesuatu Injil yang baru, melainkan untuk membagi-bagikan dengan benar Injil yang sudah dipercayakan kepada mereka.”Review and Herald, September 11, 1888.

“Para p e n d e t a wajib menyajikan perkataan nubuatan yang pasti sebagai landasan iman dari Masehi Advent Hari Ketujuh. Nubuatan –nubuatan Daniel  dan Wahyu harus dipelajari dengan teliti.”Gospel Workers, p. 148.

Jadi, faktor kelengkapan firman kebenaran inilah yang sangat menentukan bagi keberhasilan orang-orang yang mau beragama dengan benar. Karena Roh Suci selalu siap mengiringi firman kebenaran yang lengkap itu, untuk diajarkan kepada semua umat, maka asalkan ada terdapat kerinduan pada diri seseorang, maka ia itu pasti akan dijamu sampai kenyang. Demikianlah beberapa tahapan yang normal yang harus ditempuh bagi setiap orang yang mau beragama dengan benar, yaitu berusaha mendapatkan firman kebenaran yang berupa HUKUM DASAR TORAT dan ROH NUBUATAN itu kepada para penginjil, gembala-gembala, atau guru-guru pilihan Allah yang resmi, merindukannya dengan sungguh-sungguh, maka yakinilah bahwa Roh Suci akan memantapkan sekaliannya itu di dalam hati.

Namun beragama yang benar di akhir dunia sekarang ini tampaknya tidak lagi semulus yang dibicarakan di atas. Sekalipun tiga faktor utama untuk mencapai keberhasilan beragama yang benar itu masih tetap sama dan menentukan, namun untuk menemukan faktor yang pertama itu saja sudah tidak lagi  mudah. Setan ternyata tidak lagi berpangku tangan sambil menonton umat Allah beragama dengan benar, sebab waktunya sudah hampir habis.

Jauh sebelum nabi Houteff meninggal dunia

Kita sudah lebih dulu diperingatkan sbb :

“Segala perkara yang dapat dilakukan melawan pekabaran Allah bagi zaman ini, akan dilakukan dengan dendam yang bahkan lebih besar daripada yang telah dimanifestasikan di zaman kedatangan Kristus yang pertama, karena Iblis mengetahui, bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan  kalah untuk selama-lamanya sehingga ia tidak akan memperoleh kesempatan lagi yang lain. Oleh sebab itu, keadaan pada waktu ini sangat mendesak agar setiap anggota sidang dari jam sebelas secepatnya dan dengan teguh memperkuat diri melawan usaha Musuh untuk mengirimkan sebuah pukulan yang  mematikan kepadanya. Kita juga harus waspada dan awas, untuk menyadari bahwa pukulan itu juga akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — yaitu dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus. Lagi pula adalah terutama supaya diwaspadai, bahwa Musuh itu akan menggunakan setiap sarana yang mungkin untuk menghalangi Tuhan mengeluarkan 144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu yang kini masih tersembunyi, yaitu mereka yang akan pergi mengumpulkan buah-buah kedua (Wahyu 7 : 9). Musuh itu akan mencoba apa saja yang mungkin untuk mengacau, untuk menggelapkan, dan untuk menudungi Kebenaran, terutama perihal mereka 144.000 itu.” —————- Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35 (Edisi 1999).

Ucapan hamba Tuhan Houteff di atas ini adalah berkenan dengan Organisasi Pusat Gunung Karmel  di Waco, Texas, yaitu General Association of Davidian SDA sebagai sebuah Organisasi hasil penataan kembali General Conference of SDA oleh Houteff dalam tahun 1935, sesuai yang diperintahkan Tuhan kepadanya  di dalam seruan pembangunan dan reformasi dari Nyonya White tahun 1902. Segera setelah Nyonya Houteff muncul sebagai penguasa menggantikan Houteff yang meninggal dunia dalam tahun 1955, maka tak lama kemudian ia telah mengajarkan bahwa Kerajaan itu akan berdiri di Palestina dalam tahun 1959. Setelah Injil ciptaannya itu gagal menemui kegenapannya, maka ia kemudian memberitakan secara resmi kepada umum, bahwa ajaran Tongkat Gembala itu tidak sehat. Akhirnya, dalam tahun 1962 seluruh harta kekayaan Organisasi yang berupa tanah dan gedung-gedungnya dijual kepada Gereja Presbyterian dan semua umat Davidian tercerai berai di sana sini dalam kelompok-kelompok kecil mereka masing-masing di seluruh Amerika Serikat. Demikianlah bagaimana Musuh telah berhasil memukul jatuh para pengikut Houteff setelah ditinggal mati dalam tahun 1955 yang lalu.

Kemudian daripada itu, sekalipun tanah dan sebagian gedung-gedungnya di lokasi Pusat Gunung Karmel itu sudah berhasil dibeli kembali dalam tahun 1991, dan  bahkan sudah banyak umat Davidian yang kembali bergabung ke sana, namun pada kenyataannya musuh-musuh di sana masih terus mengacau, menggelapkan, dan menudungi Kebenaran, terutama perihal Kerajaan dari mereka 144.000 itu dan kapan dekatnya kerajan itu kelak berdiri. Ternyata apa yang diramalkan pada ucapan Houteff di atas, tidak begitu saja berakhir dengan Nyonya Houteff dan penghianatannya. Terbukti kini rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam Yahudi di zaman Jesus, yaitu Sanhedrin contoh saingan di Waco, Texas sekarang ini,  justru telah berbalik menjadi musuh-musuh yang hampir-hampir tidak dapat dicurigai sama sekali. Bukankah  ini  yang  telah  dilambangkan  juga oleh “s e k a m – s e k a m” itu, yaitu anak-anak dara  bijaksana  yang  memiliki “t i p u”  di dalam mulutnya, yang kini sedang berkuasa di Pusat Karmel di Waco, Texas, USA ?

Perhatian ! Rekan-rekan penginjil yang sama yang tidak kurang setianya daripada para imam ( Sanhedrin )  di zaman Jesus di Palestina dahulu tak dapat tiada sudah harus menemukan Sanhedrin contoh saingannya di akhir zaman ini. Dan itulah  yang berkedudukan di Waco, Texas, USA. Tidak mungkin lagi ada yang lain.

Contoh menemukan Contoh Saingannya

Tandailah dengan saksama ucapan hamba Tuhan Houteff di atas sebagai berikut :

“Kita juga harus waspada dan awas, untuk menyadari bahwa pukulan itu juga akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — yaitu dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus. ……….. “Sda, hal. 34, 35.

Jika para imam parisi dari Organisasi Sanhedrin di zaman Kristus di Palestina dahulu adalah contohnya, maka Organisasi Sanhedrin contoh saingannya di waktu ini tak dapat tiada dimaksud kepada mereka yang menguasai Organisasi Pusat Gunung Karmel  di Waco, Texas, USA sekarang ini. Tidak mungkin lagi yang lain, sebab hanya Organisasi Pusat Gunung Karmel  itulah satu-satunya yang dikenal di dalam ROH NUBUATAN sebagai satu-satunya Organisasi dari Malaikat Sidang Jemaat Laodikea yang sudah direorganisir kembali oleh hamba Tuhan Houteff  dalam tahun 1935 sesuai seruan Pembangunan dan Reformasi Rohani tahun 1902 dari Nyonya White.  

Perlu sekali diketahui, bahwa setelah Organisasi malaikat Sidang Jemaat Laodikea atau General Conference of SDA  berhasil dire-organisir oleh Houteff dalam tahun 1935 yang lalu, maka  sejak itu pula JESUS sudah akan melaksanakan ucapan-Nya, yaitu meludahkan Malaikat Sidang Jemaat Laodikea keluar dari mulut-Nya. Kata-kata “diludahkan keluar dari mulut” itu menunjukkan bahwa mereka itu tidak mungkin lagi dapat dijilat kembali. Artinya, semenjak dari tahun 1935 yang lalu Organisasi Pusat General Conference of SDA berikut seluruh pendeta-pendetanya di seluruh muka bumi ini tidak lagi direstui Allah untuk mewakili-Nya di bumi ini. 

Sementara itu, maka sesudah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia dalam tahun 1955, maka terbukti Tuhan Allah tidak lagi memperlihatkan sedikitpun tanda-tanda-Nya bahwa IA sudah akan mempertahankan Organisasi Pusat Gunung Karmel-Nya di Waco, Texas itu  untuk terus bekerja. IA justru sudah lebih dulu mengamarkan kepada kita melalui ucapan hamba-Nya Houteff di atas sebagaimana yang diucapkan pada buku Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35 di atas.  

Sesudah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia 

Setelah meninggalnya hamba Tuhan Houteff, maka genaplah ucapan nubuatan nabi Zakhariah 13 : 6, dan 7 sebagai berikut :   

“Maka seseorang akan mengatakan kepadanya : Luka-luka apakah ini pada tangan-tanganmu ? Maka akan dijawabnya : Sekaliannya itu aku terluka di rumah rekan-rekanku. Bangkitlah hai pedang, melawan gembalaku, dan melawan orang itu yaitu rekanku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, maka domba-domba itu akan tercerai-berai : maka aku akan mengalihkan tanganku ke atas mereka yang kecil-kecil.”Zakharia 13 : 6, 7.

Nubuatan ini pertama sekali digenapi pada pribadi Jesus pada kedatanganNya yang pertama di Palestina. Namun karena semua nubuatan Wasiat Lama itu berlaku terutama bagi akhir zaman, maka nubuatan Zakharia 13 : 6, 7 itu tak dapat tiada harus kembali menemukan contoh saingannya pada Houteff dan semua umat pengikutnya di akhir zaman ini. Jadi, sesudah nabi Houteff meninggal dunia, dan sesudah Pusat Gunung Karmelnya itu dijual, maka cabang-cabang Karmel berikut semua umat pengikut Houteff sudah akan tercerai-berai. Dan Tuhan tidak lagi menghendaki mereka itu kembali bersatu, sebab dalam keadaan yang tercerai berai itulah Tuhan sudah akan mengangkat tanganNya ke atas mereka untuk mengendalikan sendiri mereka itu sampai kepada saat kelepasannya yang akan datang. Untuk inilah, maka genaplah kelak ucapan Houteff yang berikut ini :

……………., maka sebagai g u r u – g u r u  dari Tongkat Gembala …….. k a m i  harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu bagian-bagian pekabaran (those passages) yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan. H a -n y a dengan demikian inilah semua penganut Kebenaran Sekarang akan senantiasa memiliki pemikiran yang sama, sependapat dan membicarakan perkara-perkara yang sama (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8 ; Jesaya 52 : 8).” —  Kepercayaan-Kepercayaan Dasar Davidian MAHK, hal. 26 – 27.

Karena ternyata masih ada lagi bagian-bagian pekabaran (di dalam mangkok emas dari nubuatan Zakhariah pasal 4, yang melambangkan ROH NUBUATAN) yang masih perlu diinterpretasikan lebih lanjut oleh guru-guru Tongkat Gembala, dan karena umat Laodikea dari Davidian MAHK itu baharu akan dapat dibuat sepakat, sehati dan sepikir, dan membicarakan perkara-perkara yang sama, sesudah itu, maka jelaslah bahwa ucapan hamba Tuhan Houteff itu baharu akan digenapi sesudah kematiannya dalam tahun 1955. Dan bahkan justru sesudah kematiannya itulah akan digenapi pula ucapan nubuatan dari nabi Zakhariah  13 : 7 di atas.

Beragamalah : Berbahagialah d i a yang membaca sendiri dan mendengar kepada g u r u – g u r u  pilihan Allah

“Berbahagialah d i a (tunggal) yang  m e m b a c a, dan m e r e – k a (jamak) yang mendengar segala perkataan dari nubuatan ini, dan mematuhi segala perkara itu yang tertulis di dalamnya : karena masa itu sudah singkat.”Wahyu 1 : 3.

Masing-masing kita harus membaca sendiri Hukum dan Kesaksian atau ROH NUBUATAN itu, sebab para penulisnya sudah lama meninggal dunia. Sesudah itu   k i t a  s e m u a  harus mendengar pada guru-guru Tongkat Gembala pilihan Allah, sebab mereka itulah yang masih hidup. Bahkan kita harus membaca sendiri tulisan-tulisan mereka apabila keberadaan mereka itu di luar jangkauan kita. Sebab setelah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia, maka guru-guru Tongkat Gembala itulah yang akan mengajar di bawah terang dari Tongkat bagian-bagian pekabaran di dalam ROH NUBUATAN, yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan lebih lanjut.  H a n y a  dengan demikian inilah, baharulah kita dapat dibuat s e p a k a t, s e h a t i  dan s e p i k i r, dan mampu  m e m b i c a r a k a n  p e r k a r a – p e r k a r a  y a n g  s a m a. Artinya, baharulah mereka 144.000 umat pilihan Allah itu dapat muncul ke permukaan.

Karena Tuhan Allah tidak lagi merestui sesuatu Organisasi Pusat manapun sebagai sarana pemersatu umat-Nya di akhir dunia sekarang ini, maka j a b a t a n   P e n d e t a  sebagai salah satu jabatan pilihan Ilahi yang  diucapkan  oleh rasul Paulus di dalam Ephesus 4 : 11 – 14 itu mungkin sekali tidak lagi berlaku di akhir dunia sekarang ini sampai kelak berdirinya kerajaan Daud yang akan datang di Palestina.  Artinya,  Tuhan Allah tidak lagi mengakui adanya P e n d e t a – P e n d e t a  pilihan Organisasi yang ada sekarang, sebab terbukti mereka itulah yang oleh Houteff dinyatakan sebagai rekan-rekan penginjil yang sama yang tidak kurang setianya daripada para imam/Parisi di zaman Jesus di Palestina dahulu.

*******

 

 

 

 

 

 

 67 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart