<< Go Back

A w a s !

Ada Musuh di dalam Selimut

Beberapa tahun sebelum meninggal dunia hamba Tuhan Victor T. Houteff  telah meninggalkan bagi kita suatu pesannya yang sangat penting sebagai berikut :


 

Segala perkara yang dapat dilakukan melawan pekabaran Allah bagi zaman ini, akan dilakukan dengan dendam yang bahkan lebih besar daripada yang telah dimanifestasikan di zaman kedatangan Kristus yang pertama, karena Iblis mengetahui, bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan  kalah untuk selama-lamanya sehingga ia tidak akan memperoleh kesempatan lagi yang lain. Oleh sebab itu, keadaan pada waktu ini sangat mendesak agar setiap anggota sidang dari jam sebelas secepatnya dan dengan teguh memperkuat diri melawan usaha Musuh untuk mengirimkan sebuah pukulan yang  mematikan kepadanya. Kita juga harus waspada dan awas, untuk menyadari bahwa pukulan itu juga akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — yaitu dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus. Lagi pula adalah terutama supaya diwaspadai, bahwa Musuh itu akan menggunakan setiap sarana yang mungkin untuk menghalangi Tuhan mengeluarkan 144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu yang kini masih tersembunyi, yaitu  mereka yang akan pergi mengumpulkan buah-buah kedua (Wahyu 7 : 9). Musuh itu akan mencoba apa saja yang mungkin untuk  mengacau, untuk menggelapkan, dan untuk menudungi Kebenaran, terutama perihal mereka 144.000 itu.” —————- Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35 (Edisi 1999).

 

            Tidak seberapa lama kemudian sesudah kematian Houteff dalam tahun 1955, maka Nyonya Houteff telah muncul menggantikan suaminya dengan ramalannya, bahwa Kerajaan Daud itu akan berdiri di Palestina bersama mereka 144.000 itu dalam tahun 1959. Setelah ramalannya itu gagal menemui kegenapannya, maka sebagai Pimpinan tertinggi dari Persekutuan Umum Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh, Nyonya Houteff lalu memberitakan secara resmi kepada umum, bahwa semua ajaran Tongkat Gembala dari Houteff adalah tidak sehat, dan kemudian melikwidasikan Organisasinya. Akhirnya seluruh harta kekayaan Organisasi dijual, dan secara resmi bubarlah seluruh Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh dalam tahun 1962. Demikian itulah bagaimana Setan telah berhasil mengirimkan sebuah pukulannya yang mematikan (a knockout blow), dan telah berhasil melumpuhkan umat Davidian MAHK sampai tahun 1991, baru kemudian Persekutuan Umum Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh kembali dipulihkan pada lokasinya yang semula di Pusat Gunung Carmel, di Waco, Texas, Amerika Serikat.

 

            Akibat dari pembubaran itu, maka umat Davidian MAHK telah tercerai berai ke beberapa tempat di Amerika Serikat dan Canada, bahkan sampai kepada hari ini. Sekalipun sudah banyak sekali yang kembali bergabung ke Waco, Texas, setelah pemulihannya, namun tidak sedikit juga dari mereka yang masih tetap bertahan pada lokasinya masing-masing dengan berbagai dalih, antara lainnya, bahwa  Pusat Carmel itu dapat saja berada di berbagai tempat, asalkan di bumi Amerika Serikat. Bahkan keadaan inilah yang telah dijadikan alasan oleh para Penguasa Gereja MAHK di Pusat General Conferencenya di Amerika Serikat untuk mengatakan, bahwa Persekutuan Umum Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh itu sesungguhnya sudah b u b a r sejak tahun 1962, karena ajaran ciptaan Victor T. Houteff itu tidak sehat.

 

Sesudah Pusat Gunung Karmel di

Waco, Texas, AS. berfungsi kembali 

 

            Setelah  berfungsi kembali Pusat Gumumg Carmel itu pada lokasinya yang semula di Waco, Texas, Amerika Serikat., sejak tahun 1991 yang lalu, maka hampir-hampir  tidak lagi seorangpun penganut ajaran Tongkat Gembala mengira, bahwa Setan sudah kembali berhasil menguasai  beberapa tokoh pemimpin kita di sana. Kita pada umumnya lupa pada ucapan hamba Tuhan Houteff yang mengatakan : “Kita juga harus waspada dan awas, untuk menyadari bahwa pukulan itu juga akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — yaitu dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus.“                

 

            Karena ternyata  masih ada lagi rekan-rekan penginjil Davidian MAHK yang lain sesudah Nyonya Houteff, yang akan mengacau, menggelapkan dan menudungi pokok permasalahan mereka 144.000 itu di dalam ROH NUBUATAN  daripada kita, maka secara bijaksana orang akan bertanya : Masih adakah lagi anak-anak dara bijaksana yang akan jatuh berpihak kepada Setan dan berbagai penipuannya ? Masih adakah lagi gandum yang sedianya sudah berpisah daripada lalang-lalang di GEREJA, yang masih akan jatuh kembali berpihak kepada Setan dan berbagai perbuatan penyesatannya ? Untuk dapat mengidentifikasi mereka itu secara lebih terinci, maka tak dapat tiada diperlukan penggalian yang lebih dalam lagi.  Kita mulai dengan membicarakan :


 

Banyak yang terpanggil,

tetapi sedikit (144.000) saja yang terpilih

(Matius 20 : 1 – 16)


 

            Dari perumpamaan Jesus perihal orang-orang upahan yang bekerja di kebun anggur pada Matius 20 : 1 – 16, kiranya sudah dapat diketahui, bahwa panggilan jam sebelas, yang melambangkan ROH NUBUATAN sebagai pekabaran yang terakhir kepada sidang jemaat Laodikea, iaitu disampaikan hanya kepada para penganggur di pasar. Pasar = Sidang Jemaat;  dan para penganggur =  para anggota sidang jemaat yang tidak menduduki jabatan-jabatan penginjil, gembala, dan guru.  Jadi mereka yang terpanggil oleh panggilan jam sebelas itu, akan masuk dalam kelas lima anak dara yang bijaksana atau kelas gandum. Dan mereka yang menolak panggilan itu tak dapat tiada akan masuk dalam kelas lima anak dara yang bodoh atau kelas lalang. Kedua kelas orang-orang ini akan tetap berada di dalam sidang jemaat Laodikea atau Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang sama sampai kepada saat pemisahannya yang akan datang. Tetapi pada saat pemisahan atau pada waktu Jesus datang di gunung Sion di Palestina, ternyata tidak semua yang menyambut panggilan jam sebelas itu terpilih untuk berdiri bersama-Nya di sana.  Yahya Pewahyu menuliskannya sebagai berikut :

 

            “Lalu ku pandang, maka heran, ada seekor Anak Domba berdiri di gunung Sion, dan bersama-sama dengannya ada 144.000  orang, yang memiliki nama Bapa-Nya tertulis pada dahi-dahi mereka. ………….. Inilah mereka itu yang tidak tercemar dirinya dengan wanita-wanita, karena mereka itu adalah a n a k – a n a k  d a r a. Inilah  mereka itu yang mengikuti Anak  Domba itu  kemana  saja  ia  pergi. Mereka ini ditebus dari antara manusia, merupakan  b u a h – b u a h  pertama bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan d i  d a l a m  mulut mereka tidak didapati t i p u, karena mereka itu tidak bercacad cela di hadapan tahta Allah.”— Wahyu 14 : 1, 4, 5.

 

            Masih dalam status-Nya sebagai Anak Domba atau Penebus Dosa umat manusia, Jesus akan turun berdiri di gunung Sion di Palestina, maka yang akan terpilih untuk berdiri bersama-Nya disana hanya 144.000 orang dari seluruh kelas lima anak dara yang bijaksana yang terpanggil itu. Hanya 144.000 orang yang tidak bercacad cela di hadapan tahta Allah pada waktu itu, dan hanya mereka itulah yang di dalam mulutnya tidak didapati t i p u. Lalu bagaimanakah dengan yang lainnya ?

 

Apakah semua anak dara yang tidak terpilih

 memiliki tipu di dalam mulut mereka ?

 

Hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :

 

 

            “Saudara-Saudaraku yang kekasih, hendaklah kiranya perintah-perintah Allah (Undang-Undang Dasar Torat) dan Kesaksian Jesus Kristus (yang telah berkembang menjadi ROH NUBUATAN) itu senantiasa berada di dalam pikiranmu. Dan hendaklah sekaliannya itu mengusir keluar semua ingatan dan perhatian keduniawian. Apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun, hendaklah perintah-perintah Allah dan Kesaksian Jesus Kristus itu selalu menjadi renunganmu. Hidupkan dan bertindaklah sepenuhnya  sambil  memandang   kepada  kedatangan  Anak  Manusia.  M a s a   p e – m e t  e r a i a n  itu adalah sangat singkat, dan akan segera berakhir. K i n i l a h  waktunya, selagi empat malaikat (dari Wahyu 7 : 1) masih menahan empat angin-angin itu, untuk menjamin dan memastikan  p a n g g i l a n   dan  p e m i l i h a n  k i t a.” – Early Writings, p. 58. (Tambahan di dalam kurung dari penulis).

 

            Empat malaikat dari Wahyu 7 : 1 itu kini masih terus menahan dan mengendalikan amarah orang-orang jahat di bumi ini, untuk menjamin dan memastikan panggilan kita  masuk dalam kelas lima anak dara yang bijaksana itu, dan juga untuk menjamin dan memastikan kita masuk dalam rombongan 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang. Artinya, sekalipun tidak semua anak-anak dara yang bijaksana akan masuk dalam rombongan 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang,  namun s e m u a  anak dara bijaksana yang memeliharakan perintah-perintah Allah dan Kesaksian Jesus Kristus selalu menjadi renungannya, akan pasti terjamin keselamatannya.

 

            Oleh sebab itu, maka anak-anak dara bijaksana yang lalai memeliharakan selalu perintah-perintah Allah dan Kesaksian Jesus Kristus di dalam renungannya, tak dapat tiada akan jatuh kembali ke dalam jerat Setan. Mereka itulah yang dikategorikan sebagai  “s e k a m” yang akan dibinasakan bersama-sama dengan lalang pada peristiwa besar pembersihan sidang jemaat Laodikea yang akan datang. Mereka itulah yang memiliki  t i p u  di mulutnya, yang akan menghalangi  mereka masuk dalam rombongan 144.000 umat pilihan Allah itu, sesuai yang diucapkan oleh Yahya Pewahyu pada Wahyu 14 : 5 di atas. Dan mereka itulah yang disebut di bawah ini :

 

            “Pertama sekali sabit digunakan menuai gandum, dan selanjutnya gandum itu diikat berberkas-berkas, kemudian diinjak-injak, sesudah mana iaitu dimasukkan ke dalam lumbung; dan kemudian daripada itu  s e k a m  dan  l a  l a n g  dibinasakan.” – Pehukuman dan Penuaian, hal. 65 (Bahasa Inggris).

 

            Untuk dapat mengidentifikasi mereka yang berkualitas s e k a m itu, maka Jesus sebagai Guru Besar telah memberikan kepada kita pedomannya. Hamba Tuhan Nyonya White mengatakan : “Para guru harus menyalin (meng c o p y) teladan dari Guru Besar itu, yang telah menarik berbagai ilustrasi dari berbagai pemandangan biasa di dalam  alam, yang lebih menyederhanakan ajaran-ajaran-Nya, lalu menanamkan sekaliannya itu dengan lebih dalam pada pikiran para pendengarnya.” – Patriarchs and Prophets, pp. 596, 599.


 

Bagaimana

mengidentifikasi S e k a m di antara kita


 

            Jesus dalam perumpamaan-Nya telah menggunakan sekam untuk melukiskan  identitas dari orang-orang yang ciri-ciri kerohaniannya sangat mirip dengan umat Allah dari kelas lima anak dara yang bijaksana itu, yang juga telah dilambangkan-Nya dengan gandum. Karena sudah diketahui bersama, bahwa lalang atau kelas anak-anak dara yang bodoh itu melambangkan malaikat sidang jemaat Laodikea berikut semua pengikut setianya di dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, maka gandum atau kelas anak-anak dara yang bijaksana itu akan melambangkan semua orang yang bersekutu di dalam BARISAN dari  Persekutuan Umum Davidian MAHK.

 

           Karena s e k a m itu berasal dari gandum, yang merupakan hasil dari berbagai pergesekan diantara butir-butir gandum itu sendiri, maka mereka yang dilambangkan oleh sekam tak dapat tiada hanya dapat ditemukan di dalam BARISAN dari Persekutuan Umum Davidian MAHK saja. Kita tidak mungkin dapat menemukan sekam di antara lalang-lalang yang ada di dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, sebab secara alamiah sekam dan lalang sama sekali tidak ada hubungannya. Jadi tepatlah kiranya apabila dinyatakan, bahwa sekam itu keluar dari gandum akibat dari pergesekan. Inilah yang diucapkan oleh hamba Tuhan sebagai berikut :

 

            “Allah akan membangunkan umat-Nya; jika cara-cara lain gagal, maka berbagai faham yang saling bertentangan akan masuk di antara mereka, yang akan menyaring mereka itu, memisahkan  s e k a m  daripada  g a n d u m. Tuhan menyerukan kepada semua yang percaya pada firman-Nya supaya bangun daripada tidur mereka. T e r a n g  yang berharga s u d a h  d a t a n g, yang sesuai bagi m a s a  i n i” —  5 Testimonies, p. 707.

 

            Jadi, dapatlah dimengerti bahwa sepintas lalu semua ciri kerohanian dari kelas lima anak dara yang bijaksana, akan juga merupakan ciri-ciri kerohanian dari mereka anak-anak dara bijaksana yang berkwalitas sekam itu, yaitu : 

  1. Penganut Hukum Dasar Torat, dan ROH NUBUATAN  sebagai kumpulan peraturan-peraturan pelaksanaannya,
  2. Menganut ROH NUBUATAN yang terdiri dari gabungan pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 dari Victor T. Houteff dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Nyonya White, yang telah mengungkapkan seluruh isi Alkitab berikut rahasia-rahasianya menjadi terang besar yang menerangi bumi.
  3. Menganut Hukum Kesehatan dari Reformasi Kesehatan tahun 1863 oleh Nyonya White, dan Reformasi Pakaian (Dress Reform) dari Victor T. Houteff.
  4. Berjuang dengan segala kekuatan karunia Allah untuk masuk dalam rombongan 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang,
  5. Mengakui Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, AS. sebagai satu-satunya lokasi yang telah dinubuatkan bagi Markas Besar Persekutuan Umum Davidian MAHK di akhir zaman.

            Tetapi dari ucapan hamba Tuhan Nyonya White di atas dapatlah diketahui, bahwa anak-anak dara yang berkualitas sekam itu kelak akan tersaring keluar dan  berpisah setelah terlebih dulu terjadi berbagai perselisihan faham di dalam Persekutuan Umum Davidian MAHK. Dan inilah yang telah dimulai di Pusat Gunung Karmel itu sendiri di Waco, Texas, AS, segera sesudah kematian Houteff dalam tahun 1955.

 

            Nyonya Houteff dengan ajarannya yang sangat kontroversial itu adalah sekam yang pertama sekali tersingkir keluar. Ia telah terlibat dalam dosa melawan Roh Suci karena telah menambah-nambahkan fahamnya yang kontroversial itu ke dalam ROH NUBUATAN.  Dan inilah dosa yang disebut pada Wahyu 22 : 18, dan 19 itu. Yahya Pewahyu mengatakan :

 

           “Karena aku membuktikan kepada setiap orang yang mendengarkan segala perkataan nubuatan dari kitab ini: Bahwa jika seseorang kelak menambahkan pada semua perkara ini, maka Allah akan menambahkan padanya bela-bela yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jika seseorang kelak mengeluarkan dari semua perkataan dari kitab nubuatan ini, maka Allah akan mengeluarkan bagiannya dari dalam kitab kehidupan, dan dari dalam kota suci itu, dan dari segala perkara yang tertulis di dalam kitab  ini.” –  Wahyu 22 : 18, 19.


 

              Kemudian setelah lokasi dari Pusat Gunung Karmel atau Persekutuan Umum Davidian MAHK yang berlokasi di Waco, Texas, AS itu berhasil dikuasai kembali dalam tahun 1991, dan setelah sebagian besar pengikut Houteff kembali bergabung ke sana, maka k i n i  makin jelas terlihat bagaimana anak-anak dara yang berkualitas sekam itu sudah muncul kembali menguasai Pusat Gunung Karmel itu di Waco, Texas, AS. Mereka bukannya berdosa karena mempromosikan sesuatu ajaran baru untuk ditambahkan pada ROH NUBUATAN yang ada, melainkan hanya karena secara diam-diam tetapi pasti, mereka telah mengembangkan sesuatu faham yang sangat ekstrim, yaitu Faham Fundamentalisme Sempit Yang Kaku (The Extreme Narrowminded Fundamentalism), yang sangat membatasi para penginjil, para gembala dan guru-guru yang bertalenta  untuk menggali lebih dalam lagi ke dalam tambang-tambang Kebenaran di dalam ROH NUBUATAN, untuk dihadapkan secara tertulis kepada semua umat. Tampaknya seolah-olah faham tersebut akan sangat bermanfaat untuk membatasi para penginjil, para gembala dan guru-guru agar tidak terlalu banyak menggunakan pemikirannya sendiri, agar supaya kemurnian doktrin yang diajarkan dapat lebih dipertahankan, supaya Kebenaran dari ROH NUBUATAN itu dapat menjelaskan dirinya sendiri, dan bahkan supaya kuasa Roh Suci yang membimbing dapat diyakini kehadiran-Nya. Namun akibatnya adalah sangat  bertentangan, sebab banyak penginjil, gembala dan guru-guru yang bertalenta menulis sama sekali tidak dapat mengembangkan talenta mereka, Roh Suci yang sedianya akan membantu membimbing para penulis itu telah dihalangi, yang akibatnya banyak sekali permasalahan di dalam Alkitab, Roh Nubuatan dan Tongkat Gembala, tidak atau tidak sepenuhnya berhasil diungkapkan sampai kepada hari ini. Alasannya adalah h a n y a karena iaitu belum sepenuhnya terungkap di dalam ROH NUBUATAN. Padahal sejak jauh-jauh hari sebelumnya hamba Tuhan Nyonya White sudah memperingatkan :

 

            “Banyak yang melayani injil sebagai p e n d e t a  perlu menyelidiki Firman. Wahyu berarti  sesuatu  yang  sudah terungkap, yang  akan  dimengerti  oleh  semua  orang.  G a l i – l a h  s e d a l a m – d a l a m n y a  untuk mendapatkan kebenaran. Mohonlah kepada Tuhan untuk mendapatkan pengertian akan Firman-Nya. ………….. Jangan sekali merasa p u a s dengan hanya sebagian pengetahuan akan kebenaran itu….” Manuscript Releasaes, vol. 1, p. 38.

 

            Artinya, permasalahan anak-anak dara yang memiliki tipu di mulut dari Wahyu 14 : 5 itupun sesungguhnya bukan lagi rahasia, namun untuk dapat mengidentifikasi mereka itu  para pendeta masih harus menggali lagi sedalam-dalamnya. Sekalipun Nyonya White dan Sdr. Houteff  belum mengungkapkannya secara tertulis, bukan berarti  iaitu masih tetap dirahasiakan daripada kita.

 

          Jadi, tanpa disadari faham fundamentalisme sempit yang kaku itu justru telah menjerumuskan mereka yang memimpin di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas ke dalam dosa yang disebut pada Wahyu 22 : 18, 19 karena telah mengurang-ngurangi sebagian pengertian dari ROH NUBUATAN yang diajarkannya. Jika Nyonya Houteff telah  jatuh berdosa  karena telah menambah-nambahkan ajarannya yang kontroversial itu pada ROH NUBUATAN, maka para penguasa yang memimpin di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas k i n i  sedang terlibat dalam jenis dosa yang sama, karena mengurang-ngurangi pengertian dari ROH NUBUATAN yang diajarkannya kepada kita.

 

Faham Fundamentalisme Sempit dan Kaku

 berasal mula dari para imam di zaman Kristus

 

            Akibat dari perbuatan Nyonya Houteff melikwidasikan Organisasi Persekutuan Umum Davidian MAHK dan melumpuhkan pergerakan reformasi Davidian MAHK  sejak tahun 1959, maka Setan telah berhasil mengirimkan suatu pukulan yang benar-benar mematikan seperti yang telah diramalkan oleh Houteff sendiri. Namun bukan itu saja yang harus kita waspadai, sebab Houteff masih lagi mengatakan : “Kita juga harus waspada dan awas, untuk menyadari bahwa pukulan itu juga akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — yaitu dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya  daripada p a r a  i m a m di zaman Kristus.“ Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35 (Edisi 1999).

 

Karena Nyonya Houteff telah muncul keluar dari Pusat Persekutuan Umum Davidian MAHK di Waco, Texas, AS., maka rekan-rekan penginjil yang sama itu tak dapat tiada akan muncul keluar juga dari Pusat Persekutuan Umum Davidian yang sama di tempat yang sama di Waco, Texas, AS. Ini berarti mereka itu baharu akan muncul kemudian, setelah Pusat Persekutuan Davidian MAHK berhasil dikuasai kembali sejak tahun 1991 yang lalu. Lalu bagaimanakah dapat kita mengidentifikasikan mereka itu ?  Houteff mengatakan, bahwa

 

  1. Mereka itu adalah musuh-musuh yang tidak dicurigai,  karena
  2. Mereka adalah rekan-rekan penginjil yang sama,  t e t a p i
  3. Kesetiaan mereka adalah s a m a dengan kesetiaan dari para imam di zaman Kristus.
      

Sekalipun para imam di zaman Kristus telah dikenal sebagai orang-orang yang setia, namun mereka telah menganut Hukum Torat itu secara sangat sempit dan kaku. Merekalah yang telah menuduh Jesus menajiskan kesucian Hari Sabat karena menyembuhkan orang-orang sakit pada Hari Sabat, dan karena telah memetik gandum di ladang pada hari perhentian yang suci itu. Para imam di zaman Kristus ternyata telah menganut Sepuluh Perintah dari Hukum Allah dengan berlandaskan pada faham  fundamentalisme sempit yang sangat kaku dan ekstrim. Dan akibatnya mereka telah gagal untuk mengenali Jesus yang telah datang kepadanya sebagai Juruselamatnya sendiri.

 

            Karena rekan-rekan penginjil yang sama di Pusat Persekutuan Umum Davidian MAHK di Waco, Texas, AS. telah dinyatakan s a m a kesetiaannya dengan kesetiaan para imam-imam di zaman Kristus, maka kita hendaknya waspada terhadap faham fundamentalisme sempit dan kaku yang sedang dianut mereka itu di waktu ini.  Sebagaimana para imam di zaman Kristus telah berusaha untuk tidak menambah-nambah atau mengurang-ngurangi  sesuatu dari apa yang tertulis di dalam Hukum Allah, maka para penguasa di Pusat Persekutuan Umum Davidian MAHK di Waco, Texas, AS. pada waktu inipun telah menghalangi para penginjil, para gembala dan guru-guru yang bertalenta untuk menggali lebih dalam lagi ke dalam ROH NUBUATAN untuk menjawab berbagai permasalahan yang muncul untuk disajikan kepada kita secara tertulis.  Akibatnya, tanpa disadarinya mereka telah terlibat dalam dosa karena tidak mau mengakui bahwa masih  banyak sekali permasalahan yang belum terungkap dari dalam ROH NUBUATAN, karena belum selengkapnya disajikan secara tertulis oleh hamba Tuhan Nyonya White dan Sdr. Houteff bagi kita.

 

            Pelanggaran yang diatur di dalam Wahyu 22 : 18, 19 itu adalah dosa melawan Roh Suci yang melibatkan h a n y a  orang-orang dari kelas lima anak dara yang bijaksana  atau kelas gandum atau orang-orang dari Pusat Persekutuan Umum Davidiuan MAHK, karena hanya mereka itulah yang tahu betul seluruh volume Kebenaran ROH NUBUATAN yang tersedia. Para penguasa General Conference of SDA dan semua pendetanya tidak mungkin ikut terlibat, sebab ROH NUBUATAN  itu sebagai  gabungan dari pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 dari Houteff dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Nyonya White, sejak mulanyapun sudah ditolaknya. Jadi, hanya anak-anak dara bijaksana yang berkualitas sekam, yang sepatutnya sudah dapat menduga apakah yang diajarkannya itu menambah-nambah atau mengurang-ngurangi dari seluruh volume Kebenaran ROH NUBUATAN yang tersedia. Perbuatan menambah-nambah atau mengurang-ngurang mereka itulah yang telah dinubuatkan pada Wahyu 14 : 5 dengan kata-kata, “t i p u  di dalam mulut,”  dan para pelakunya disebut “pelaku kejahatan.” Dan inilah dosa yang akan menggagalkan mereka masuk dalam rombongan 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang.


 

Bernubuat

dengan  Menambah-nambah atau

Mengurang-ngurangi  =  Melakukan Kejahatan


 

            Di akhir zaman sekarang ini akan ada banyak orang yang akan bernubuat dengan nama Tuhan, artinya mereka akan mengajarkan berbagai nubuatan Alkitab dengan nama Tuhan. Dalam salah satu naskahnya untuk berdoa hamba Tuhan Houteff menuliskannya sebagai berikut :


 

“Jadilah Kamu Pelaku-Pelaku Firman”


 

Renungan untuk berdoa kita terdapat di dalam buku The Mount of Blessing, halaman  209 :

 

            “Tidak  semua orang yang  mengakui nama-Nya dan memakaikan lencana-Nya adalah milik Kristus. Banyak yang telah mengajar dalam nama-Ku, kata Jesus, kelak akan didapati gagal pada akhirnya. ‘Banyak orang akan mengatakan kepada-Ku  pada hari itu, Tuhan., Tuhan,  bukankah sudah kami b e r n u b u a t  dengan nama-Mu, dan dengan nama-Mu sudah kami membuang  segala Setan, dan dengan nama-Mu  sudah kami melakukan  banyak pekerjaan yang mulia ? Dan kemudian Aku akan menegaskan  kepada mereka itu, Aku tidak pernah  mengenal kamu,  pergilah daripada-Ku, kamu yang melakukan kejahatan.


 

            Ada orang-orang yang  meyakini, bahwa mereka adalah benar, padahal mereka keliru. Sementara mereka mengakui Kristus sebagai Tuhannya, dan sementara  mereka dengan keyakinannya melakukan  berbagai pekerjaan besar dengan  nama-Nya,  mereka adalah pekerja-pekerja kejahatan. ‘Dengan mulutnya  mereka menunjukkan banyak kasih, tetapi hatinya menyengajakan laba yang keji.’ Orang yang memberitakan firman Allah bagi mereka itu adalah ‘bagaikan  suatu lagu merdu dari seseorang yang memiliki alunan suara emas, dan yang dapat bermain dengan sempurna pada alat musik; karena mereka mendengarkan firman-Mu, tetapi mereka tidak melakukannya.”

 

             Orang-orang yang digambarkan di sini senang mendengarkan Firman Allah, tetapi itu hanyalah sepintas lalu saja. Saya berharap tidak seorangpun yang ada di sini hanya mendengar, melainkan  akan melakukan sesuatu  dari hal itu.  Hanya pelaku-pelaku Firman yang dibenarkan. Marilah kita bertelut dan berdoa dengan sungguh-sungguh agar Allah dapat menolong kita,  bukan untuk hanya menjadi  orang-orang  yang mengakui Kebenaran, melainkan supaya menjadi pelaku-pelaku yang sesungguhnya dari  Kebenaran itu.” — Timely Greetings, vol. 1, No. 44.


 

            Karena tulisan ini oleh Nyonya White ditujukan kepada umat Masehi Advent Hari Ketujuh, dan kemudian oleh Houteff dialamatkan khusus  kepada  anak-anak dara bijaksana atau gandum, yang melambangkan umat Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh, maka  hendaklah dimengerti  bahwa karena h a n y a  umat Davidian penganut ROH NUBUATAN yang dapat bernubuat, dalam arti mengajarkan Roh Nubuatan dan Tongkat Gembala di akhir dunia ini, maka mereka itulah yang kelak akan  mengatakan kepada Jesus  “p a d a  h a r i  i t u” : Tuhan, Tuhan, bukankah sudah kami b e r n u b u a t  dengan nama-Mu ? Tetapi justru kepada mereka itulah Jesus akan mengatakan : ‘Aku tidak pernah mengenal kamu, enyahlah  kamu pelaku-pelaku kejahatan !’ Artinya, enyahlah kamu yang terlibat dosa melawan Roh Suci !

 

            Terbuktilah kini, bahwa segera setelah Victor T. Houteff meninggal dunia dalam tahun 1955, maka bermunculanlah pelaku-pelaku kejahatan itu dimulai di Pusat Gunung Karmel itu sendiri di Waco, Texas, USA. Kegenapan dari ramalan hamba-hamba Tuhan itu tidak mungkin dimulai di Indonesia ataupun di sesuatu negara lain, sebab jika demikian halnya, maka kegenapan dari kata-kata ramalan itu tidak mungkin dapat diketahui oleh umat Allah di bagian-bagian dunia yang lain. Sekalipun demikian, pelaku-pelaku kejahatan itu kini ternyata sudah banyak bermunculan di banyak tempat, termasuk pula di Jakarta, Indonesia.  Marilah kita amati kembali ucapan hamba-hamba Tuhan itu berikut ini :

 

          “Tidak semua orang yang mengakui nama-Nya (Kristus) dan memakaikan lencana-Nya (Torat dan ROH NUBUATAN) adalah milik Kristus. Banyak yang telah mengajar (Torat dan ROH NUBUATAN) dalam nama-Ku, kata Jesus, kelak akan didapati gagal pada akhirnya. ‘Banyak orang akan mengatakan kepada-Ku  pada hari itu, Tuhan., Tuhan,  bukankah sudah kami b e r n u b u a t  (= mengajar Torat dan ROH NUBUATAN) dengan nama-Mu ………..?”

 

            Terbukti ada suatu kelompok yang sekalipun  menyatakan dirinya telah bernubuat dengan nama Jesus, tetapi pada akhirnya mereka tidak akan diakui Jesus sebagai umat-Nya. Jadi, adanya dua kelompok umat yang sedang mengajarkan ROH NUBUATAN di waktu ini,  bukanlah dimaksudkan kepada kelas gandum di satu pihak dan kelas lalang di lain pihak, ataupun kelas lima anak dara yang bijaksana di satu pihak, dan kelas lima anak dara yang  bodoh di lain pihak; melainkan dimaksudkan kepada kelas gandum di satu pihak, yang telah memberitakan ROH NUBUATAN sesuai ajarannya yang lengkap, dan kelas sekam di lain pihak yang telah memberitakan pekabaran itu dengan penuh tipu di  mulutnya. Di sinilah terbukti bahwa dosa yang diakibatkan oleh tipu di mulut para pelakunya, yang berkualitas “sekam” itu benar-benar adalah sangat menyesatkan.


 

S e b a b terlalu mengagungkan

Houteff dan Tongkat Gembalanya

melebihi Ny. White dan Roh Nubuatannya

 

            Hamba Tuhan Houteff mengatakan : “Karena Alkitab dan buku-buku Roh Nubuatan merupakan satu-satunya  s u m b e r dari pekabaran Tongkat Gembala, maka apabila Tongkat itu diajarkan, Alkitab dan Roh Nubuatan juga harus diajarkan.”— Kepercayaan-Kepercayaan Dasar, hal. 26.

 

            Karena setiap “Terang Baru” yang datang tidak meniadakan Terang yang Lama, maka sebagaimana Pekabaran Malaikat yang Ketiga dari Nyonya White tidak meniadakan Pekabaran Malaikat yang Pertama maupun yang Kedua, maka Pekabaran Tongkat Gembalapun tidak akan meniadakan Pekabaran yang mendahuluinya dari Nyonya White. Itulah sebabnya, maka di dalam nubuatan Zakharia pasal 4, kedua pekabaran itu telah bergabung menjadi satu di dalam Mangkok Emas, dan diberi nama: ROH NUBUATAN. Dan inilah ROH NUBUATAN dari Wahyu 19 : 10 itu yang merupakan identitas utama dari umat Allah di akhir zaman. Karena para penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru di Pusat Gunung Karmel, tidak lagi menggali lebih dalam ke dalam tambang-tambang Kebenaran (ROH NUBUATAN), maka sebagian besar umat Davidian yang bergantung kepadanya tampaknya sudah cukup puas dengan kebenaran-kebenarannya yang dangkal. Akibatnya, setelah terjadi perselisihan doktrin yang cukup dalam di Jakarta, maka terungkaplah seluruh t i p u yang telah banyak sekali menyesatkan selama ini. Beberapa permasalahan yang belum terjawab sampai kepada hari ini  adalah sebagai berikut : 

    1. Permasalahan sekam, dan bagaimana mengidentifikasikannya
    2. Permasalahan anak-anak dara yang memiliki tipu di mulut
    3. Mengapa puncak managemen dari Organisasi Pusat Persekutuan Davidian MAHK di dunia ini dipimpin oleh hanya jabatan Wakil Presiden untuk selama berpuluh-puluh tahun lamanya, padahal Houteff sudah selengkapnya menata kembali Organisasi General Conference of SDA sesuai yang diamanatkan pada Seruan  Pembangunan dan Reformasi dari Nyonya White pada Review and Herald,  tertanggal 25 Pebruari 1902.
    4. Masalah jabatan “pendeta” yang diberikan kepada orang-orang  yang tidak        sepatutnya sesuai yang digariskan pada Buku Keimmamatan Davidian MAHK.
    5. Masalah penulisan buku yang dilarang, dan pembatasan penggalian lebih dalam ke dalam ROH NUBUATAN dari nubuatan Zakharia pasal 4 oleh pendeta.
    6. Masalah mengenai “Mengapa kita tidak boleh tahu berapa dekatkah kedatangan Jesus.”
    7. Masalah  “Penetapan waktu“.
    8. Masalah metode fundamentalisme sempit dan kaku yang ekstrim yang telah dianut.
    9. Beberapa bagian dari  nubuatan  Jehezkiel pasal 38 dan 39 yang oleh Houteff telah dinyatakan sangat jelas untuk dimengerti, tetapi belum juga dijelaskan, hanya karena alasan tidak tersedia secara tertulis.
    10. Mengapa tidak mewajibkan pendeta menggunakan gambar-gambar bagan ciptaan sendiri sewaktu mengajarkan nubuatan-nubuatan Alkitab. 

 

            Semua permasalahan di atas telah dibiarkan begitu saja tanpa diberikan penjelasannya. Alasannya hanya karena semuanya itu belum tersedia secara tertulis. Padahal kalau saja mau digali lebih dalam pengertiannya, maka sekaliannya itu sudah akan terungkap sejelas-sejelasnya, seperti yang sudah kami ungkapkan  di Indonesia. Jadi seyogyanya sudah dapat dimengerti, bahwa Roh Suci sesungguhnya tidak banyak lagi memimpin di Pusat Gunung Karmel  atau Persekutuan Umum Davidian MAHK di Waco, Texas, AS. Hamba Tuhan memperingatkan :

 

             “T i d a k  a d a  m a a f  sekarang bagi ketidak tahuan untuk melanggar h u k u m.  Terang menyinari cukup jelas, maka tidak seorangpun perlu menjadi bodoh, karena Allah yang Besar itu sendiri adalah Pembimbing manusia.” – Testimonies, vol. 3, p. 162.

 

            Mereka di pusat Gunung Karmel atau Pusat Persekutuan Umum Davidian MAHK tampaknya tidak lagi  menyadari, bahwa tugas mereka bukan saja untuk mengutamakan pekabaran Tongkat Gembala, melainkan juga Alkitab dan Roh Nubuatan sebagai sumbernya untuk diajarkan kepada kita. Bahkan  mereka juga tidak mau menyadari, bahwa  betapapun banyaknya hotbah yang diberikan, orang tidak akan mampu mempertahankan sekaliannya itu sepenuhnya di dalam ingatan saja. Lagi pula karena para pendeta secara pribadi tidak mungkin dapat menggapai semua umat di seluruh pelosok dunia, dan karena waktu juga terbatas bagi setiap pendeta untuk tinggal berlama-lama di sesuatu tempat, maka cara yang paling berkenan kepada Tuhan ialah melalui selebaran dan buku-buku. Selebaran dan buku-buku itu bukan dimaksud kepada sebuah Alkitab ditambah buku-buku terbitan Roh Nubuatan dan buku-buku terbitan Tongkat Gembala, melainkan h a n y a kepada semua yang diajarkan dan dihotbahkan oleh para penginjil, para pendeta, dan guru-guru.  Sekaliannya inilah yang oleh Nyonya White dipesankannya sebagai berikut :


 

            “Kepada saya telah diberikan petunjuk bahwa bahkan dimana orang-orang telah mendengarkan pekabaran itu dari penghotbah yang hidup,  penarik jiwa di lapangan harus terus melaksanakan tugasnya dalam kerjasama dengan pendeta; karena sekalipun pendeta mungkin  saja dengan setia telah menyampaikan pekabaran itu, orang-orang tidak akan mampu untuk mempertahankannya sepenuhnya dalam ingatan. Oleh sebab itu, maka lembaran-lembaran cetakan adalah sangat penting, bukan saja untuk membangkitkan mereka kepada pentingnya kebenaran itu bagi masa ini, melainkan juga untuk membuat mereka itu tertanam dan berakar dalam kebenaran serta untuk mengukuhkan mereka melawan kekeliruan yang menyesatkan.


 

             “Selebaran-selebaran dan buku-buku merupakan sarana-sarana kepunyaan Tuhan, untuk tetap mempertahankan pekabaran bagi zaman ini senantiasa berada di hadapan orang-orang. Dalam menerangi dan mengukuhkan jiwa-jiwa dalam kebenaran, berbagai penerbitan akan melakukan suatu tugas yang jauh lebih besar daripada yang dapat diselesaikan oleh pelayanan firman dari pendeta saja. Para  j u r u  k a b a r  yang  d i a m itu yang ditempatkan di dalam rumah-rumah orang melalui jasa para pencari jiwa di lapangan, akan memperkuat pelayanan injil dalam setiap cara; karena Roh Suci akan menggerakkan  pikiran orang-orang  sementara mereka membaca buku-buku itu, sama seperti halnya Roh itu menggerakkan pikiran orang-orang yang mendengarkan hotbah dari firman itu. Pelayanan yang sama dari malaikat-malaikat ikut mengiringi buku-buku itu yang berisikan kebenaran, sama seperti juga mereka mengiringi pekerjaan dari pendeta.”–Testimonies, vol. 6, pp. 315, 316 (1900).

 

              “Penerbitan adalah suatu alat yang ampuh, yang Tuhan Allah telah resmikan untuk dikombinasikan dengan tenaga dari para penghotbah yang hidup, untuk  menghantarkan kebenaran ke hadapan semua bangsa, suku-suku  bangsa, bahasa-bahasa dan umat.” — Life Sketches, p. 217 (1915).


 

            Selanjutnya perlu juga diketahui, bahwa Tuhan Allah mempunyai sebuah dinas pelayanan pilihan-Nya sendiri, yang terdiri dari rasul-rasul, nabi-nabi, penginjil-penginjil, pendeta-pendeta, dan guru-guru. Sebagaimana para rasul dan para nabi telah diilhami untuk menyajikan karya-karya mereka, maka para penginjil, pendeta-pendeta, dan guru-guru, akan juga ikut diilhami, tetapi bukan untuk menciptakan sesuatu Injil yang baru, melainkan untuk menggali kembali tambang-tambang Kebenaran dari dalam ROH NUBUATAN, untuk kemudian menyajikannya secara tertulis bagi kita. Semua mereka itu telah diilhami sesuai tugasnya masing-masing. Jadi, permasalahan yang sesungguhnya harus diwaspadai adalah bukan interpretasi pribadi dari para pendeta yang bertalenta menulis, melainkan apakah pengukuhan seseorang pada jabatan-jabatan pilihan Ilahi itu, sudah benar-benar sesuai dan berkenan kepada Allah ? Sesungguhnya, Tuhan Allah sendiri yang akan memberikan jabatan itu kepada seseorang, baru kemudian Organisasi bertugas mengukuhkannya bagi kita, tetapi bukan sebaliknya seperti yang telah dilakukannya di Jakarta pada beberapa waktu yang lalu.  Hamba Tuhan mengatakan :

 

“Kenyataan bahwa seseorang dapat berdoa dan berbicara dengan baik, adalah bukan bukti bahwa Allah telah memanggilnya ……… Tuhan tidak akan mempercayakan beban tanggung jawab atas kawanan domba-Nya kepada pribadi-pribadi yang  tidak bermutu. Orang-orang yang Allah panggil harus berupa orang-orang yang memiliki pengalaman yang dalam, yang teruji dan sudah terbukti, orang-orang yang  memiliki kemampuan menilai yang sehat, orang-orang yang berani menegor dosa dalam roh rendah hati, yaitu orang-orang yang mengerti bagaimana memberi makan kawanan domba. Allah mengenal hati manusia, maka IA tahu siapa yang akan dipilih-Nya.”1 Testimonies, pp. 208, 209.

 

Terkutuklah Orang
Yang Bergantung Pada Manusia

(Jeremiah 17 : 5)

 

            “Kita diperingatkan agar jangan menaruh harap pada manusia, dan jangan membuat manusia menjadi sandaran bagi kita. Suatu kutuk ada diucapkan bagi semua orang yang berbuat demikian.” – Testimonies to Ministers, p. 367 “Tuhan Allah tidak mungkin dapat memuliakan nama-Nya melalui umat-Nya sementara mereka bersandar pada manusia dan membuat  manusia menjadi pegangannya.” 5 Testimonies, p. 729. “Setan  sedang terus berusaha untuk menarik perhatian orang kepada manusia gantinya kepada Allah. Ia membawa orang-orang untuk memandang kepada para bishops, kepada para pendeta, kepada para professor theologia, sebagai pembimbing-pembimbing mereka, gantinya menyelidiki sendiri Alkitab untuk mencari tahu kewajiban-kewajiban mereka.” – Spirit of Prophecy, vol. 4, p. 414.

 

            Ucapan hamba Tuhan di atas ini tampaknya  bertentangan dengan apa yang diajarkan kepada kita oleh rasul Paulus, yang juga telah disampaikan sendiri oleh Nyonya White sebagai berikut :

 

            “Allah memiliki sebuah s i d a n g, dan sidang itu memiliki suatu dinas pelayanan pilihan ilahi. ‘ Maka Ia memberikan sebagian orang rasul-rasul, dan sebagian orang nabi-nabi, dan sebagian orang penginjil-penginjil, dan sebagian orang gembala-gembala dan guru-guru, untuk menyempurnakan umat kesucian bagi tugas melayani, bagi membangun moral tubuh Kristus, sampai kita semua masuk dalam kesatuan iman dan pengetahuan akan Anak Allah ……”Testimonies to Ministers, p. 52.

 

            Apakah setelah ditinggal mati Houteff dalam tahun 1955, kita tidak perlu  lagi menaruh harap dan bersandar pada para penginjil, para gembala (pendeta), dan para guru, yang justru telah membangun moral kita sampai kini ? Sesungguhnya ucapan hamba-hamba Tuhan di atas tidak mungkin saling bertentangan, sebab sekaliannya itu berasal dari Roh Kebenaran yang sama. Oleh sebab itu kita harus lebih dulu mengikuti perjalanan sejarahnya. Dan kemudian belajar dari pengalaman.

 

            Setelah sidang jemaat Laodikea  muncul dalam tahun 1844  dengan Nyonya White sendiri yang telah membangun tubuh Kristusnya, maka 44 tahun kemudian, malaikat sidang itu sudah jatuh berdosa karena menolak terang. Dan sekalipun kejatuhan mereka itu sudah sepenuhnya diungkapkan olehnya, namun sesudah 40 tahun kemudian, maka sejak tahun 1929 sampai kepada hari ini, mereka kembali jatuh dalam jenis dosa yang sama, yang pada akhirnya terludahkanlah mereka itu keluar dari dalam  mulut Jesus sejak kira-kira tahun 1935 yang lalu.

 

            Pada kenyataannya dari pengalaman itu, hanya orang-orang yang sepenuhnya bergantung dan berharap pada Tuhan melalui Alkitab dan Roh Nubuatan, yang masih celek penglihatan rohaninya, yang kemudian telah bergabung dengan Houteff dan pekabaran Tongkat Gembalanya. Tetapi setelah Houteff sendiri meninggal dunia, dan setelah satu demi satu kepemimpinan Tongkat Gembalanya silih berganti sampai kepada hari ini, maka ternyata belum ada satupun dari mereka itu yang berkuasa di Pusat Gunung Karmel, yang berhasil mengungkapkan kepada kita, identitas dari Davidian-Davidian yang berkualitas sekam itu, berikut tipu yang sangat  menyesatkan, yang ada di dalam mulut  mereka. Bahkan sampai kepada  hari inipun mereka belum juga mau mengungkapkan kepada kita  “k a p a n   d e k a t – n y a”   kedatangan Jesus itu, baik di gunung Sion maupun pada kedatangan-Nya yang kedua kali.

 

            Terungkaplah kini dengan jelas, bahwa sekalipun mungkin belum semua mereka itu terlibat, namun dosa sekam yang merupakan tipu di mulut itu kini telah juga melibatkan mereka di dalamnya.  Dalam kondisi kerohanian yang sedemikian itu, sebagaimana juga dengan kondisi kerohanian malaikat sidang jemaat Laodikea yang telah diludahkan dari mulut Jesus, maka tepatlah apabila kata-kata nubuatan Jeremiah berikut ini supaya dipatuhi.  Artinya,  jangan lagi kita menaruh harap dan bersandar pada mereka itu. Sejak jauh-jauh hari sebelumnya nabi Jeremiah telah menubuatkannya sebagai berikut :

 

            “Demikianlah firman Tuhan : ‘Terkutuklah orang yang menaruh harap pada manusia, dan membuat manusia menjadi sandarannya, dan yang hatinya berpaling daripada Tuhan. Karena ia akan jadi seperti semak bulus di tengah-tengah padang tandus, yang tidak akan melihat apabila kebaikan datang; melainkan ia akan mendiami tempat-tempat yang gersang di hutan belantara, pada suatu padang asin yang tidak dapat didiami. Berbahagialah orang yang  menaruh harap pada Tuhan, dan yang harapannya adalah Tuhan saja.”—   Jeremiah 17 : 5, 6.

 

           Terkutuklah orang yang bergantung dan bersandar pada malaikat sidang jemaat Laodikea yang sudah jatuh, karena merekapun akan ikut terlibat dalam dosa-dosanya melawan Roh Allah. Demikian pula akan terkena kutuk orang-orang yang masih mau bergantung dan bersandar pada para penguasa yang berkualitas sekam di Pusat Gunung Karmel, di Waco, Texas AS, yang kini sedang terlibat dalam dosa karena memiliki tipu di mulutnya.

 

            Dalam pengertian hukum Alkitab, “terkutuk” ialah dosa melawan Roh Suci yang tidak terampuni lagi.  Dan pelakunya disebut “orang jahat” (the wicked). Bacalah Daniel 12 : 10. Tidak sembarang orang dengan mudah jatuh terlibat dalam jenis dosa yang satu ini, sebab satu kali saja jatuh terjerumus ke dalamnya, maka Roh Allah akan meninggalkan pelakunya, sehingga ia tidak lagi dapat bertobat. Namun sudah dapat dipastikan berlandaskan kebenaran dari ROH NUBUATAN itu sendiri, bahwa malaikat sidang jemaat Laodikea yang melambangkan General Conference of SDA berikut para pendetanya itu  s u d a h  terlibat di dalamnya.

 

            Ucapan nubuatan nabi Jeremiah di atas ternyata bukan hanya melarang kita bergantung pada malaikat sidang jemaat Laodikea yang sudah jatuh itu, melainkan juga supaya kita tidak lagi bergantung dan bersandar pada para penguasa yang berkualitas sekam di Pusat Gunung Karmel, di Waco, Texas. Ini hendaknya dimengerti, sebab sampai kepada saat gandum dimasukkan ke dalam lumbungpun, mereka akan tetap didapati bersama-sama dengan lalang untuk dibakar. Bahkan sampai kepada saat pemeriksaan pengadilan bagi orang hidup pun, mereka itu masih akan datang membela dirinya kepada Jesus : ‘Tuhan, Tuhan, bukankah sudah kami b e r n u b u a t dengan nama-Mu, bukankah sudah kami melakukan berbagai perkara besar dengan nama-Mu ?’  Tetapi  Jesus akan menegaskan : ‘Enyahlah kamu,  Aku tidak mengenal kamu, hai pelaku-pelaku kejahatan !’  Ternyata  pada saat kegenapan nubuatan Jehezkiel pasal 9  yang akan datang,  setelah   gandum dimasukkan ke dalam lumbung, maka kemudian  General Conference of SDA dan para pengikut setianya di seluruh dunia (l a l a n g), dan sebagian besar para penguasa di Pusat Gunung Karmel, di Waco, Texas, AS. berikut semua orang yang bergantung dan bersandar padanya  (s e k a m) akan dibinasakan.

  

            Sekalipun demikian para penginjil, para gembala (pendeta) dan guru-guru pada waktu ini masih akan terus bertugas mempersiapkan umat kesucian bagi tugas melayani dan membangun moral tubuh Kristus sampai kepada saat kegenapan nubuatan Jehezkiel pasal 9 yang akan datang. Oleh sebab itu, maka waspadalah terhadap para penginjil, para gembala, dan guru-guru yang berkualitas sekam, karena  h a n y a  mereka itulah yang memiliki tipu di mulutnya. Terkutuklah orang yang bergantung dan bersandar pada  manusia-manusia yang berkualitas sekam itu, karena cepat ataupun lambat mereka sendiri akan ikut terlibat dalam dosa-dosanya.

 

            Sekalipun sudah dipecat dari keanggotaan sidang karena tidak lagi mengakui malaikat sidang jemaat Laodikea mewakili Tuhan Allah dan Kebenaran-Nya bagi kita di akhir zaman ini, namun tidaklah berarti bahwa kita sudah menarik diri keluar dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Sama halnya apabila kita tidak lagi bergantung dan bersandar pada para pemimpin yang berkuasa di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, tidak berarti kita tidak lagi  mengakui Gunung Karmel yang dinubuatkan itu berlokasi di Waco, Texas. Justru karena mengakui Houteff sebagai nabi dengan Kebenaran Tongkat Gembalanya  yang bersumber di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, maka kita seharusnya tidak lagi bergantung pada manusia-manusia yang berkualitas sekam di Pusat Gunung Karmel sekarang ini. Sekalipun demikian, ini bukan berarti bahwa kita tidak perlu lagi bergantung dan bersandar pada para penginjil, para gembala, dan guru-guru yang sedang membangun moral kita.  Selama  mereka itu tidak terlibat dalam dosa-dosa karena ikut memiliki tipu di mulut, maka tidak  ada alasan apapun untuk tidak lagi bergantung dan bersandar pada mereka. Untuk itulah, maka hamba Tuhan mengingatkan :

 

            “Kita telah cenderung mengira, bahwa dimana tidak terdapat pendeta-pendeta yang setia, tidak mungkin akan ada orang-orang Kristen yang sejati. Namun ini adalah bukan masalahnya. Allah telah berjanji, bahwa dimana para gembala didapati tidak benar, maka Ia akan menggembalakan sendiri kawanan domba itu. Allah tidak pernah membiarkan kawanan domba-Nya sepenuhnya bergantung pada alat-alat manusia. Tetapi hari-hari penyucian sidang itu sudah dekat sekali. Allah hendak memiliki suatu umat yang suci dan benar. Dalam penyaringan yang hebat, yang segera akan jadi kita akan lebih mampu mengukur kekuatan Israel. Tanda-tanda menunjukkan, bahwa masa itu sudah dekat apabila Tuhan akan menyatakan, bahwa sapu-Nya sudah ada di dalam tangan-Nya, dan Ia akan membersihkan sepenuhnya seluruh lantai-Nya.”— 5 Testimonies, p. 80.


 

K e s i m p u l a n


 

            Sesudah membaca seluruh uraian di atas orang mungkin saja akan bertanya :  Mengapakah Tuhan Allah membiarkan begitu saja Setan menerobos masuk sampai ke dalam Pusat Gunung Karmel atau Markas Besar Persekutuan Umum Davidian MAHK di Waco, Texas, AS,  lalu mengacau dan menyesatkan umat-Nya dari dalam ?  Tuhan Allah adalah Allah yang maha tahu. Dia cukup tahu mana jalan yang terbaik untuk menyelamatkan umat-Nya.  Yang jelas kita semua harus diuji.  “Hukum Torat dan Kesaksian Jesus itu sedang  menguji kita. Jika kita setia dan patuh, maka Allah akan berkenan pada kita, lalu memberkati kita sebagai  u m a t  p i l i h a n – N y a  sendiri yang istimewa.” – 1 Testimony Treasures, p. 288.


 

            “Allah akan membangunkan umat-Nya; jika cara-cara lain gagal, maka berbagai faham yang saling bertentangan akan masuk di antara mereka, yang akan menyaring mereka itu, memisahkan  s e k a m  daripada  g a n d u m. Tuhan menyerukan kepada semua yang percaya pada firman-Nya supaya bangun daripada tidur mereka. T e r a n g  yang berharga s u d a h  d a t a n g, yang sesuai bagi m a s a  i n i” — 5 Testimonies, p. 707.

 

            Ternyata Tuhan Allah telah membiarkan Setan memasukkan agen-agennya dengan berbagai faham yang kontroversial, yang akan menyaring umat-Nya, untuk memisahkan mereka yang tergolong sekam daripada gandum.  Pemisahan itu harus sudah mulai sekarang juga, sebab :  “Tidak ada lagi waktu kini untuk menjajarkan diri kita pada pihak orang-orang pelanggar hukum Allah itu, untuk melihat dengan mata mereka, untuk mendengar dengan telinga mereka, dan untuk mengerti dengan indera-indera  pemahaman mereka yang kacau  itu. Kita harus merapat bersama-sama. Kita harus bekerja untuk menjadi suatu kesatuan, untuk menjadi suci dalam kehidupan dan bersih dalam tabiat. Hendaklah orang-orang yang  mengaku dirinya hamba-hamba dari Allah  yang hidup jangan lagi tunduk kepada pendapat-pendapat manusia yang didewakan, jangan lagi memperbudak diri kepada setiap nafsu yang memalukan, jangan lagi menghantarkan kepada Tuhan suatu persembahan yang sudah kotor, yaitu suatu jiwa yang ternoda dosa.” – Testimonies to Ministers, p. 471.


 

            Saudara ! Waspadalah terhadap Davidian-Davidian yang berkualitas sekam, baik mereka yang kini berkuasa di Pusat Persekutuan Umum di Waco, Texas, AS. maupun terhadap mereka yang kini bergiat di Jakarta.  Untuk menutup-nutupi berbagai kekurangan dan ketidak-lengkapan doktrin mereka, maka mereka telah membangun  suatu organisasi badan pengurus yang sedikit lebih baik daripada kami. Mereka sedang  terus menertibkan  masing-masing anggotanya di Jakarta kepada lebih menghayati ajaran-ajaran reformasi pakaian (dress reform), kepada kewajiban memiliki kartu keanggotaan dari Pusat Persekutuan Umum Davidian MAHK di Waco, Texas, AS. dan kepada kepatuhan penuh kepada Pemimpin yang berkuasa di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas., yang kesemuanya untuk  memamerkan secara lahiriah, bahwa mereka kini jauh lebih banyak berada di bawah bimbingan Roh Kebenaran daripada kami.

 

            Oleh sebab itu, maka beragamalah dengan menggunakan r a t i o, dan jangan sekali mudah dipengaruhi oleh r a s a.  Orang yang bimbang dan ragu-ragu adalah mereka yang telah terpengaruhi oleh rasa.  Mereka itulah yang tidak pandai menggunakan r a t i o nya untuk memutuskan di antara mana yang b e n a r dan mana yang s a l a h. Nabi Tuhan Nyonya Ellen G. White memperingatkan :

 

“Agama Kristus adalah bukan suatu agama perasaan belaka. Anda tidak mungkin dapat bergantung pada perasaan-perasaan untuk sesuatu bukti perkenan oleh Allah, karena perasaan-perasaan itu berubah-ubah. Anda harus menanamkan kakimu pada janji-janji firman Allah ………dan belajar hidup oleh iman. Segera seseorang mulai mempertimbangkan perasaan-perasaannya, maka ia berada pada pijakan yang berbahaya.”In Heavenly Places, p. 126.

 

*  *  *

 

 

 

 

 

 76 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart