<< Go Back
<< Go Back
AJARAN TENTANG DAMAI SEJAHTERA
Kata-kata “DAMAI SEJAHTERA” adalah sebuah kata-kata yang sering kita dengar dari para pembicara-pembicara di atas mimbar-mimbar gereja-gereja, maupun berbagai forum diskusi Alkitab, tidak tertinggal gereja Advent juga sering kita dapatkan berbicara mengenai kata-kata ini, berikut hasil penelusuran kita terhadap beberapa ayat-ayat Alkitab khususnya dalam Perjanjian Baru yang mengilhami para pembicara-pembicara Alkitab :
Lukas : 1
1:79 untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”
Lukas : 2
2:14 “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”
Lukas : 10
10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.
Lukas : 10
10:6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
Lukas : 19
19:38 Kata mereka: “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang maha tinggi!”
Lukas : 24
24:36 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!”
Yohanes : 14
14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Yohanes : 16
16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
Yohanes : 20
20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!”
Yohanes : 20
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”
Kisah Para Rasul : 10
10:36 Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.
Roma : 1
1:7 Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.
Roma : 2
2:10 tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani.
Roma : 5
5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
Roma : 14
14:19 Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.
Roma : 15
15:13 Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
Roma : 15
15:33 Allah, sumber damai sejahtera, menyertai kamu sekalian! Amin.
Roma : 16
16:20 Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!
I Korintus : 1
1:3 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
I Korintus : 14
14:33 Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.
II Korintus : 1
1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
II Korintus : 13
13:11 Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!
Galatia : 1
1:3 kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus,
Efesus : 1
1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Efesus : 2
2:17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat”,
Efesus : 4
4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
Efesus : 6
6:15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
Efesus : 6
6:23 Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara.
Filipi : 1
1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Filipi : 4
4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Filipi : 4
4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Kolose : 1
1:2 kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu.
Kolose : 3
3:15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
I Tesalonika : 1
1:1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.
I Tesalonika : 5
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
II Tesalonika : 1
1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
II Tesalonika : 3
3:16 Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian.
I Timotius : 1
1:2 kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
II Timotius : 1
1:2 kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
Titus : 1
1:4 Kepada Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau.
Filemon : 1
1:3 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
I Petrus : 1
1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
I Petrus : 5
5:14 Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.
II Petrus : 1
1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.
II Yohanes : 1
1:3 Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.
III Yohanes : 1
1:15 Damai sejahtera menyertai engkau! Salam dari sahabat-sahabatmu. Sampaikanlah salamku kepada sahabat-sahabat satu per satu.
Yudas : 1
1:2 Rahmat, damai sejahtera dan kasih kiranya melimpahi kamu.
Wahyu : 1
1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhtaNya,
Ayat-ayat tersebut di atas adalah hasil penelusuran kita terhadap kata-kata DAMAI SEJAHTERA yang diucapkan oleh Yesus dan Rasul-Rasul dahulu, bila kita amat-amati dapat kita pahami bahwa kedatangan Yesus ke dalam bangsa Yahudi dahulu dan pekerjaan yang dilakukan oleh para Rasul-Rasul dahulu adalah menawarkan pertama-tama kepada bangsa Yahudi terlebih dahulu untuk mau menjadi pengikut Yesus atau menjadi murid-muridNya. Yesus bekerja menobatkan orang-orang Yahudi selama 31 tahun, kemudian dilanjutkan oleh Rasul-Rasul hingga tahun 34, tetapi oleh karena mereka menolak kesempatan yang diberikan terlebih dahulu kepada mereka orang Yahudi, maka selanjutnya pekerjaan Rasul-Rasul dahulu beralih kepada bangsa-bangsa kapir.
Bila kita perhatikan penulisan kisah Yesus dan perjalanan Rasul-Rasul yang terdapat di dalam Perjanjian Baru, maka kita akan membagi penyampaian pekabaran saat itu ke dalam dua kelompok yaitu:
1. Kepada bangsa umat Allah yaitu bangsa Yahudi keturunan dari 2 suku Yehuda, dan
2. Kepada bangsa bukan umat Allah atau orang-orang yang sebelumnyanya adalah penyembah berhala atau orang-orang Kapir. (antara lain Kisah Para Rasul, Roma, Korintus, Galatia, Efesus, Pilipi, Tesalonika, Titus).
Dan bila kita evaluasi perjalanan pekerjaan Yesus dan Rasul-Rasul kita harus akui bahwa sebagian besar isi dari tulisan Perjanjian Baru menceritakan tentang seluruh pekerjaan Rasul-Rasul mengajar kepada bangsa-bangsa kapir yaitu mengajak mereka dari bukan umat menjadi umat, sedikit sekali bercerita tentang usaha menobatkan orang-orang Yahudi dari pengikut Sanhedrin dan Parisi menjadi pengikut Yesus, itulah sebabnya mengapa orang-orang Yahudi hingga saat ini masih saja tidak mengakui kehadiran Yesus sebagai anak Allah.
Penyampaian pekabaran kepada bangsa-bangsa kapir tersebut merupakan suatu pekerjaan yang baru yang belum pernah kita temui dalam seluruh perjalanan umat Allah di periode Perjanjian Lama, sehingga dari hal yang pembahasan yang sederhana tersebut kita pahami bahwa dalam periode Perjanjian Baru inilah kesempatan orang-orang yang bukan berasal dari bangsa Israel badani dapat memperoleh kesempatan untuk menikmati berbagai janji-janji yang seperti dahulu dijanjikan kepada orang-orang Israel.
Untuk maksud tersebut, maka pekerjaan Yesus dahulu dalam rangka menebus kembali seluruh manusia yang telah terjerumus di dalam dosa diawali dengan adanya kewajiban untuk menerima seremoni baptisan yang diajarkan oleh Yohanes Pembaptis yang mana kewajiban tersebut merupakan suatu perintah yang baru yang belum pernah diajarkan atau diperintahkan kepada generasi manapun sebelumnya karena sejak Tugu Babel yang lalu hingga tampilnya nabi Meleakhi seluruh pekerjaan juru-juru kabar Tuhan selalu diutus hanya kepada bangsa Israel yaitu bangsa pilihan.
Mengenai baptisan Ellen G. White menyampaikan kepada kita:
Kristus telah membuat baptisan menjadi tanda masuk ke kerajaan kerohanian-Nya. Ini telah dibuat-Nya menjadi persyaratan yang pasti dengan mana semua orang harus mengikutinya, yaitu setiap orang yang ingin diakui berada di bawah kekuasaan BAPA, ANAK dan ROH SUCI. Sebelum orang dapat menemukan suatu tempat tinggal di dalam sidang, sebelum ia melewati ambang pintu kerajaan kerohanian Allah, ia harus terlebih dulu memperoleh c a p nama Ilahi, “Tuhan Pembenaran kita.” – Jeremiah 23 : 6.
“Baptisan adalah suatu penolakan terhadap dunia yang sangat bersungguh-sungguh. Mereka yang dibaptis dalam tiga rangkap nama dari BAPA, ANAK, dan ROH SUCI, pada permulaan mereka memasuki kehidupan Kristennya, menyatakan di depan umum bahwa mereka telah meninggalkan pelayanan Iblis dan telah menjadi anggota dari keluarga kerajaan, yaitu anak-anak dari Raja Samawi. Mereka telah mematuhi perintah yang berbunyi: “Keluarlah dari antara mereka itu, dan berpisahlah kamu . . . . . dan janganlah menjamah barang yang keji.” Maka kepada mereka akan digenapi janji yang berbunyi: “Aku akan menerima kamu, dan akan menjadi Bapa bagimu, dan kamu akan menjadi putera-putri-Ku, demikianlah firman Tuhan Serwa Sekalian Alam.” 2 Korinthi 6 : 17, 18.” – 6 Testimonies for the Church, p. 91.
Dari kata-kata Ellen G. White tersebut kita dapat pahami dengan jelas bahwa antara lain melalui baptisan adalah merupakan sarana bagi orang-orang yang bukan umat menjadi umat, maka sekaranglah kesempatan bagi bangsa-bangsa mulai dari saat Rasul-Rasul dahulu bekerja hingga kita sekarang dapat menjadi umatNya. Dan sejak saat Yohanes pembaptis dahulu upacara baptisan ini menjadi syarat mutlak yang dituntut kepada orang-orang yang hendak mengikut Yesus baik ia berasal dari bangsa Israel maupun dari bangsa lainnya yang bukan Israel, seperti kita orang-orang Advent.
Kata-kata DAMAI SEJAHTERA bila kita baca perjalanan Rasul-Rasul dahulu disampaikan, hampir memenuhi seluruh isi pembicaraan dan ajaran para Rasul-Rasul dahulu dalam perjalanan mengajar bangsa-bangsa kapir di luar bangsa Yahudi dalam rangka menawarkan suatu hidup DAMAI SEJAHTERA kepada orang-orang bila mereka mau meninggalkan berbagai berhala-berhalanya dan bersedia menerima dan mengikut Yesus, kata-kata tersebut disampaikan dalam usaha melaksanakan penugasan Yesus dalam:
Matius 28:19-20:
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Yohanes 14:6;
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Kurang lebih 2000 tahun sudah berlalu sejak Yesus mengajar berikut para Rasul-Rasul telah membukukan ajaran dan perjalanannya dalam usaha menjadikan semua orang murid Yesus, gereja-gereja Kristen termasuk gereja Advent juga masih banyak kita temui mengajarkan kepada para anggota-anggota gerejanya hotbah-hotbah yang menyejukkan dan menenangkan hati sebagaimana para Rasul-Rasul dahulu baik kata-kata tersebut kita dengar secara eksplisit maupun secara implisit. Sedangkan pada kenyataannya perjalanan umat Allah setelah Rasul-Rasul dahulu telah mengalami banyak peristiwa-peristiwa yang telah terjadi yaitu antara lain adanya masa kegelapan agama selama 1260 tahun dari tahun 538 sampai dengan tahun 1798 yang mana dalam periode tersebut agama Kristen yang dibangun oleh Rasul-Rasul dahulu telah digelapkan di dalam masa Romawi Katolik dahulu, hingga munculnya reformasi-reformasi yang dimaksudkan untuk memulihkan kondisi kerohanian umatNya.
Maka karena materi DAMAI SEJAHTERA ini sesuatu hotbah-hotbah yang masih disuarakan oleh para pendeta-pendeta, oleh sebab itu pertanyaan kita sekarang ini adalah:
Masih tepatkah di periode akhir zaman ini orang-orang di atas mimbar-mimbar khususnya orang-orang Advent berbicara tentang DAMAI SEJAHTERA MENYERTAIMU, dan apakah hotbah-hotbah semacam itu dapat menyelamatkan kita?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita perlu mencari tahu apakah saat ini Tuhan masih menugaskan para pekerjaNya untuk “pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu” ?
Perintah dalam Matius 28:19 tersebut diberikan ketika Yesus telah bangkit dari kubur dan sebelum ia meninggalkan murid-muridnya, perintah tersebut dilaksanakan oleh Rasul-Rasul dahulu dibawah bimbingan Roh Suci hujan Awal sebagai orang-orang Kristen mula-mula hingga mereka satu persatu meninggal dibunuh oleh orang-orang penentang ajaran Yesus. Kemudian selanjutnya agama Kristen dikacaukan atau digelapkan oleh pemerintahan Romawi Katolik di dalam periode 1260 tahun hingga hadirnya reformasi Marthin Luther dalam tahun 1530an sebagai reformator yang pertama.
Ny. Ellen G. White menjelaskannya kepada kita:
“Masa-masa periode yang disebut di sini — “Empat puluh dua bulan“ dan “Seribu dua ratus enam puluh hari“ – adalah s a m a, sama-sama melambangkan masa dimana Gereja Kristus harus mengalami penindasan dari Romawi. Masa 1260 tahun kekuasaan Paus itu dimulai dalam tahun 538, maka oleh karena itu akan berakhir dalam tahun 1798. Pada waktu itu sebuah pasukan tentara Perancis memasuki Romawi lalu menangkap Paus, maka ia kemudian mati dalam pengasingan. Sekalipun tak lama sesudah itu seorang Paus yang baru telah dipilih, namun semenjak dari saat itu hirarkhi kepausan tidak pernah lagi dapat membangun kekuasaan seperti yang dimilikinya sebelumnya.
“Aniaya terhadap Gereja tidak lagi terus berlanjut selama seluruh masa periode 1260 tahun itu. Allah dalam kemurahan-Nya telah memperpendek masa ujian mereka yang berat itu. Dalam meramalkan masa kesusahan besar itu yang akan menimpa Gereja, Juruselamat mengatakan: ‘Terkecuali hari-hari itu diperpendek, maka tidak seorangpun akan selamat. Tetapi demi kepentingan umat pilihan itu hari-hari itu akan diperpendek.’ Matius 24 : 22. Oleh pengaruh dari r e f o r m a s i, maka a n i a y a itu telah dihentikan mendahului tahun 1798.” – Great Controversy, p. 266, 267.
“R e f o r m a s i itu tidaklah sebagaimana banyak orang mengira telah berakhir dengan Luther. Itu akan diteruskan sampai kepada akhir sejarah dunia ini. Luther memiliki suatu tugas besar dalam memantulkan kepada orang-orang lain terang yang Allah telah berkenan memancarkan atasnya. Tetapi ia belum memperoleh semua terang yang akan dikaruniakan kepada dunia. Semenjak dari waktu itu sampai kepada hari ini, terang baru terus menerus menyinari Alkitab, maka kebenaran-kebenaran baru terus menerus diungkapkan.” – The Story of Redemption, p. 353.
“Kristus berdiri di sisi Luther, dan di sisi semua para reformator yang telah ditugaskan-Nya untuk pergi keluar melakukan berbagai pergerakan yang agresif untuk memajukan pekabaran Allah di dalam dunia kita. IA tidak mengutus mereka itu keluar sendirian saja.” – Review and Herald, Vol. 2, p. 385.
Perbaikan atau pemulihan yang dilakukan oleh Tuhan sebagaimana yang kita baca di atas dilakukan melalui Langkah-langkah “reformasi” yaitu mengangkat kembali kerohanian umatNya dari kejatuhan rohani yang telah dihempaskan ke tanah oleh Paus pemimpin Romawi Katolik dikatakan bahwa tahun 1798 adalah akhir periode 1260, namun oleh karena sesuai kata-kata usaha memulihkan melalui reformasi tersebut belumlah selesai, sebagaimana ia katakan “R e f o r m a s i itu tidaklah sebagaimana banyak orang mengira telah berakhir dengan Luther. Itu akan diteruskan sampai kepada akhir sejarah dunia ini”, maka dengan demikian perintah Yesus untuk “pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu” tetap tidak dapat dilaksanakan, perintah tersebut haruslah ditunda dahulu sampai para pekerjaNya yaitu dunia Kristen yang telah dikacaukan selama 1260 tahun itu telah diperbaiki dipulihkan.
Dengan demikian walaupun dalam Matius 28:20 dikatakan bahwa penyertaan Yesus dalam usaha “pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu” dikatakan akan sampai di akhir zaman, namun demikian dalam mewujudkan perintah tersebut kita harus memahami harus ada pekerjaan reformasi terdahulu yang harus dilakukan diantara umatNya, baru kemudian perintah tersebut dapat dilakukan kembali menuntaskan seluruh rencana pekerjaan penebusan di seluruh dunia.
Terkait hal tersebut khususnya bagi kita yang hidup di periode akhir zaman ini, Ny. Ellen G. White mengatakan:
“Menjelang kenaikan-Nya Kristus mengatakan kepada murid-murid-nya: ‘Semua kuasa telah dikaruniakan kepadaKu di sorga maupun di bumi. Oleh sebab itu pergilah kamu dan ajarkanlah semua bangsa, sambil membaptiskan mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Suci : sambil mengajarkan kepada mereka supaya mematuhi s e g a l a p e r k a r a apapun juga yang sudah Kuperintahkan kepadamu; maka tengoklah, Aku menyertai kamu selalu, bahkan sampai kepada akhir dunia.’ Umat Allah pada waktu ini sedang tidak menggenapi penugasan ini sebagaimana yang seharusnya. Sifat mementingkan diri menghalangi mereka daripada menyambut semua perkataan ini dalam pengertiannya yang penting.” – Review and Herald, February 25, 1902.
Lebih lanjut Ny. Ellen G. White berbicara kepada kita terkait dengan kewajiban bereformasi tersebut:
“Kita memerlukan suatu reformasi yang menyeluruh di dalam semua gereja-gereja kita. Kuasa Allah yang menobatkan itu harus datang memasuki sidang. Carilah Tuhan dengan sungguh-sungguh, buangkanlah semua dosamu, dan t u n g g u l a h d i J e r u s a l e m sampai kamu kelak diisi dengan k u a s a yang dari a t a s. Biarkanlah Allah menempatkan kamu secara terpisah bagi pekerjaan itu. Sucikanlah jiwamu oleh mematuhi kebenaran. I m a n tanpa perbuatan adalah mati.” – Testimonies to Ministers, p. 443.
“Terhadap para pendeta dan umat, Allah menyampaikan tuduhan berat karena kelemahan rohani, kata-Nya: ‘Aku tahu segala perbuatanmu bahwa engkau adalah dingin tidak hangatpun tidak; Aku ingin engkau dingin atau hangat. Sebab itu karena engkau adalah s u a m, dan dingin tidak hangatpun tidak, maka Aku akan meludahkan engkau keluar dari mulut-Ku. Sebab engkau mengatakan: Aku kaya, dan telah melimpah kekayaanku, sehingga tidak memerlukan apa-apa lagi, padahal tidak engkau ketahui bahwa engkau adalah orang yang malang dan sengsara, dan miskin, dan buta dan bertelanjang. Aku menasehatkan kamu supaya membeli kepada-Ku emas yang teruji di dalam api supaya engkau menjadi kaya; dan pakaian putih supaya engkau berpakaian dan supaya malu ketelanjanganmu tidak tampak, dan supaya menggosok matamu dengan salp mata supaya engkau dapat melihat.
“Allah menyerukan suatu pembangunan rohani dan suatu reformasi rohani. Jika ini tidak terlaksana, maka mereka yang suam itu akan terus bertumbuh makin menjijikkan di hadapan Tuhan, sampai kelak Ia akan menolak mengakui mereka sebagai anak-anak-Nya.” “Allah menegur mempersalahkan umat-Nya karena dosa-dosa mereka, supaya dapat Ia merendahkan hati mereka itu, lalu menghantarkan mereka untuk mencari wajah-Nya. Sementara mereka bereformasi, dan kasih-Nya kembali hidup di dalam hati mereka, maka berbagai jawaban-Nya yang penuh kasih sayang akan datang memenuhi berbagai permintaan mereka. Ia akan menguatkan mereka dalam kegiatan bereformasi, meninggikan bagi mereka sebuah standard untuk melawan musuh. Berkat-Nya yang limpah akan menetap pada mereka, maka dalam sinar-sinar cahaya yang cerah mereka akan memantulkan terang dari sorga. Kemudian serombongan besar orang banyak yang berasal bukan dari iman mereka, setelah menyaksikan Allah berada bersama umat-Nya, maka mereka itu akan menggabungkan diri dengan mereka dalam perbaktian kepada Juruselamat.” — Review and Herald, February 25, 1902.
Apabila kita membandingkan misi dari kedua periode yaitu saat Yesus dan Rasul-Rasul dahulu bekerja pada masa Kristen mula-mula dan periode kita di akhir zaman ini dari pembahasan singkat kita ini, maka kita dapat kembali melihat perbedaannya secara umum yaitu:
1. Periode Yesus dan Rasul-Rasul usaha yang dilakukan adalah memprioritaskan menjadikan bangsa-bangsa (diluar orang-orang Yahudi) bukan umat menjadi umat,
2. Sedangkan periode kita di akhir zaman ini misi utama yang dilakukan adalah melakukan Pembangunan dan Reformasi yang artinya pekerjaan di akhir zaman ini dilakukan hanya di dalam lingkungan sidang saja tidak ditujukan sebagaimana dalam periode Kristen mula-mula yang lalu, hal ini dikarenakan:
“Tuhan Allah sekarang tidak bekerja untuk membawa b a n y a k j i w a ke dalam kebenaran-Nya karena adanya anggota-anggota GEREJA yang b e l u m p e r n a h bertobat, dan mereka yang pernah bertobat tetapi sudah murtad kembali.” —- Testimonies, vol. 6, p. 371.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa periode Yesus dan Rasul-Rasul dahulu mengajar ke luar ke bangsa-bangsa diluar bangsa Yahudi sedangkan periode akhir zaman ini Tuhan bekerja ke dalam rumah tangga sidang Laodekia sendiri.
Dari pembahasan kita di atas sekarang kita telah mampu menjawab pertanyaan di atas bahwa kewajiban dan terpenting yang perlu diajarkan kepada umat-umat Advent saat ini dan sangat menentukan bagi keselamatan mereka adalah kebenaran-kebenaran berkaitan dengan “Pembangunan dan Reformasi” dan kebenaran-kebenaran tersebut adalah “emas, pakaian putih, dan salp mata”, yaitu:
“Ada banyak kebenaran-kebenaran yang berharga terdapat dalam firman Allah, namun kebenaran sekarang itulah yang diperlukan kawanan domba pada waktu ini.” —– Early Writing, p. 63.
Jadi mengajarkan dengan semangat tentang DAMAI SEJAHTERA, walaupun berbagai pengajaran dari Rasul-Rasul dahulu dapat menyelamatkan orang-orang pada generasinya, namun sekarang di dalam periode akhir zaman ini hotbah-hotbah yang menghibur dan menyenangkan telinga tersebut tidak lagi membawa berkat, melainkan merupakan sandaran untuk dimanfaatkan banyak orang yang sudah puas dengan keadaannya dan tidak lagi mau beranjak dari segala perilakunya yang telah dilakukannya sekian lama dan tidak rela dosa-dosa kesayangannya harus dilepaskan.
Perbedaan mencolok dari hotbah-hotbah zaman Yesus dan Rasul-Rasul dahulu dengan hotbah-hotbah tentang Pembangunan dan Reformasi bagi zaman akhir ini adalah bila hotbah zaman Yesus dan Rasul-Rasul secara umum berisikan tawaran kepada orang-orang yang masih menyembah kepada berhala-berhala untuk berganti serta beralih menerima Yesus sebagai juru selamatnya, sedangkan pekabaran bagi zaman akhir sekarang ini berbicara tentang akan disampaikannya murka-murka Tuhan kepada umat-umatNya yang tidak mau melakukan Pembangunan dan Reformasi, berikut beberapa gambaran pekabaran-pekabaran sekarang bagi orang-orang yang hidup di akhir zaman ini yang harus dipelajari dan dipahami:
Matius 10:34 :
“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.”
I Petrus 4:17, 18 :
“Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita bagaimanakah kesudahnnya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?
Daniel : 12
12:9 Tetapi ia menjawab: “Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.
Yoel 2:
2:11 Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?
2:12 “Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.”
2:13 Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.
2:14 Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu.
Amos 9:
9:8 Sesungguhnya, TUHAN Allah sudah mengamat-amati kerajaan yang berdosa ini: Aku akan memusnahkannya dari muka bumi! Tetapi Aku tidak akan memusnahkan keturunan Yakub sama sekali,” demikianlah firman TUHAN.
9:9 “Sebab sesungguhnya, Aku memberi perintah, dan Aku mengiraikan kaum Israel di antara segala bangsa, seperti orang mengiraikan ayak, dan sebiji batu kecil pun tidak akan jatuh ke tanah.
9:10 Oleh pedang akan mati terbunuh semua orang berdosa di antara umat-Ku yang mengatakan: Malapetaka itu tidak akan menyusul dan tidak akan mencapai kami.”
Yesaya 5:
5:5 Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak.
Yesaya 13:
13:9 Bahwasanya, hari Tuhan itu datang, bengis disertai amarah dan murka yang bernyala-nyala, untuk menghancurkan tanah itu menjadi sunyi: dan Ia akan membinasakan habis orang-orang berdosa.”
Yesaya 65:
65:12 Aku akan menentukan kamu bagi pedang, dan kamu sekalian akan menekuk lutut untuk dibantai! Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku.”
65:15 Kamu harus meninggalkan namamu kepada orang-orang pilihan-Ku untuk dipakai sebagai sumpah kutuk ini: Tuhan ALLAH kiranya membuat engkau seperti mereka! Tetapi hamba-hamba-Ku akan disebut dengan nama lain
Mikha 2:
2:3 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini, dan kamu tidak dapat menghindarkan lehermu dari padanya; kamu tidak dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan.
Yehezkiel 9
9:4 Firman TUHAN kepadanya: “Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana.”
9:5 Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: “Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan.
9:6 Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudusKu!” Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.
9:7 Kemudian firman-Nya kepada mereka: “Najiskanlah Bait Suci itu dan penuhilah pelataran-pelatarannya dengan orang-orang yang terbunuh. Pergilah!” Mereka pergi ke luar dan memukuli orang-orang sampai mati di dalam kota.
Yesaya 10:
10:22 Sebab sekalipun bangsamu, hai Israel, seperti pasir di laut banyaknya, namun hanya sisanya akan kembali. TUHAN telah memastikan datangnya kebinasaan dan dari situ timbul keadilan yang meluap-luap.
Yeremia : 30
30:24 Murka TUHAN yang menyala-nyala itu tidak akan surut sampai Ia telah melaksanakan dan mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya; pada hari-hari yang terakhir kamu akan mengerti hal itu.
Matius : 13
13:49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar,
Yohanes : 12
12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
Wahyu : 6:
6:4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.
Bila kita perhatikan ayat-ayat di atas yang terlihat jelas akan berlakunya di akhir zaman di dalam periode kita sekarang ini, tampak berbeda jauh secara umum dengan hotbah-hotbah yang kita dapat baca dari perjalanan Rasul-Rasul dahulu dari usaha menyampaikan misi “pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu”, tampak dari ayat-ayat di atas tidak berbicara tentang DAMAI SEJAHTERA, melainkan peringatan agar kita sesegera mungkin melakukan suatu PEMBANGUNAN DAN REFORMASI.
Ayat-ayat penyampaian murkaNya tersebut saudara saksikan umumnya disampaikan hanya ke dalam “rumah Allah sendiri atau bangsa atau negeri atau tanah itu atau kebun anggurKu atau Israel atau kaum” bukan kepada seluruh dunia ini, setelah Tuhan selesai menyampaikan murkaNya diantara umatNya dengan memisahkan dari antara mereka siapa yang tidak memakaikan pakaian kawin dan siapa yang memakaikan pakaian kawin, barulah Ia menugaskan para hambanya sisa dari antara umatNya dari dalam sidang tersebut bekerja melanjutkan misi penugasan yang terbengkalai yaitu “pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu”.
Berikut ayat-ayat yang menunjukkan penugasan tersebut akan dilanjutkan oleh orang-orang yang luput dari dalam sidangNya:
Yesaya 12:
12:4 Pada waktu itu kamu akan berkata: “Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, beritahukanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi luhur!
12:5 Bermazmurlah bagi TUHAN, sebab perbuatan-Nya mulia; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi!
12:6 Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!”
Yesaya 66:
66:19 Aku akan menaruh tanda di tengah-tengah mereka dan akan mengutus dari antara mereka orang-orang yang terluput kepada bangsa-bangsa, yakni Tarsis, Pul dan Lud, ke Mesekh dan Rosh, ke Tubal dan Yawan, ke pulau-pulau yang jauh yang belum pernah mendengar kabar tentang Aku dan yang belum pernah melihat kemuliaan-Ku, supaya mereka memberitakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa.
66:20 Mereka itu akan membawa semua saudaramu dari antara segala bangsa sebagai korban untuk TUHAN di atas kuda dan kereta dan di atas usungan, di atas bagal dan unta betina yang cepat, ke atas gunung-Ku yang kudus, ke Yerusalem, firman TUHAN, sama seperti orang Israel membawa korban dalam wadah yang tahir ke dalam rumah TUHAN.
Yesaya 42:
42:1 Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh RohKu ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
42:6 “Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa.
Yesaya 49:
49:6 “Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Yesaya 56:
56:8 Demikianlah firman Tuhan ALLAH yang menghimpun orang-orang Israel yang terbuang: Aku akan menghimpunkan orang kepadanya lagi sebagai tambahan kepada orang-orangnya yang telah terhimpun.”
Yesaya 62:
62:2 Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.
Mikha 5:
5:7 Maka sisa-sisa Yakub akan ada di tengah-tengah banyak bangsa seperti embun dari pada TUHAN seperti deras hujan ke atas tumbuh-tumbuhan yang tidak menanti-nantikan orang dan tidak mengharap-harapkan anak manusia.
5:8 Maka sisa-sisa Yakub akan ada di antara suku-suku bangsa, ditengah-tengah banyak bangsa seperti singa di antara binatang-binatang hutan, seperti singa muda di antara kawanan kambing domba: ke mana pun ia pergi, maka ia membanting dan menerkam, sedang tidak ada yang melepaskan.
Yehezkiel 6:
6:8 Tetapi sebagian, yaitu yang terluput dari pedang, akan Kutinggalkan hidup di antara bangsa-bangsa, bilamana kamu dihamburkan ke negeri-negeri itu.
6:9 Di sana, di tengah-tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka dibawa tertawan, orang-orang yang terluput dari antara kamu akan mengingat kepada-Ku, tatkala Aku mengembalikan hati mereka yang berzinah itu, yang sudah menjauh dari pada-Ku dan mengalihkan mata mereka, yang selalu berzinah dengan mengikuti berhala-berhala mereka; maka mereka sendiri akan merasa mual melihat kejahatan yang mereka lakukan dan melihat segala perbuatan mereka yang keji.
Demikian kita dapat lihat bagaimana Tuhan akan menyelesaikan penugasan yang tertunda dari sejak perintah tersebut dikeluarkan kepada Rasul-Rasul dahulu. Bagaimana saudara-saudara sekalian apakah saudara telah melihat bahwa orang-orang akhir zaman sekarang ini lebih membutuhkan mengetahui kebenaran bagi zamanNya dari pada bagi zaman Rasul-Rasul dahulu? Jika saudara-saudara perhatikan di berbagai generasi orang-orang banyak yang tertinggal karena tidak bersedia mengikuti kebenaran yang berkembang, maka apakah mungkin Tuhan akan memperlakukan umatNya di akhir zaman ini berbeda? Jika di masa lalu Tuhan memperlihatkan tidak ada toleransi terhadap kekurangan pengetahuan terhadap kebenaranNya yang telah sampai dalam masing-masing generasi, adakah Tuhan memaafkan orang-orangNya yang tetap saja berada di dalam kondisinya yang miskin, buta dan bertelanjang sebagaimana telah dinubuatkannya di dalam Wahyu pasal 3 dan tidak mau berubah? Jika Tuhan sedemikian tegasnya di masa yang lalu, maka tidaklah mungkin Tuhan akan berlaku berbeda di akhir zaman ini, terlebih kita benar-benar berada di penghujung dunia ini, dimana tidak ada lagi tawaran kesempatan kedua akan ada setelah segala waktunya telah mencapai akhirnya.
Sekali lagi renungkanlah kata-kata Ny. Ellen G. White ini:
“Ada banyak kebenaran-kebenaran yang berharga terdapat dalam firman Allah, namun kebenaran sekarang itulah yang diperlukan kawanan domba pada waktu ini.” —– Early Writing, p. 63.
Sebagaimana setelah pembahasan di atas telah kita pahami perbedaan antara periode masa Yesus dan Rasul-Rasul dahulu dengan periode masa akhir zaman kita sekarang, dimana masa kita sekarang bukanlah usaha Tuhan sedang menawarkan orang-orang untuk menjadi muridNya, akan tetapi saat ini penugasan yang diberikan kepada umatNya yang ada di dalam sidang Laodekia adalah melakukan Pembangunan dan Reformasi, maka tentunya perintah tersebut sebagaimana Wahyu pasal 3 tersebut ditujukan pertama-tama kepada para pemimpin kemudian juga semua mereka yang telah tercatat nama-namanya di dalam buku-buku sidang dan terhadap mereka itulah Ia akan memilah-milah siapa yang nanti didapati pantas dan tidak pantas dipertahankan dalam buku kehidupan, kata-kata Ny. Ellen G. White berikut ini sangat tepat untuk kita renungkan:
“Saudara-Saudaraku yang kekasih, hendaklah kiranya perintah-perintah Allah (Undang-Undang Dasar Torat) dan Kesaksian Jesus Kristus (yang telah berkembang menjadi ROH NUBUATAN) itu senantiasa berada di dalam pikiranmu. Dan hendaklah sekaliannya itu mengusir keluar semua ingatan dan perhatian keduniawian. Apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun, hendaklah perintah-perintah Allah dan Kesaksian Jesus Kristus itu selalu menjadi renunganmu. Hidupkan dan bertindaklah sepenuhnya sambil memandang kepada kedatangan Anak Manusia. M a s a p e m e t e r a i a n itu adalah sangat singkat, dan akan segera berakhir. K i n i l a h waktunya, selagi empat malaikat (dari Wahyu 7 : 1) masih menahan empat angin-angin itu, untuk menjamin dan memastikan p a n g g i l a n dan p e m i l i h a n k i t a.” – Early Writings, p. 58.
****
143 total, 2 views today