<< Go Back
<< Go Back
Adakah kita sedang BER-AGAMA ataukah sedang BER-ORGANISASI?
Secara umum ketika seseorang bergabung ke dalam sesuatu agama atau sesuatu keyakinan terdapat beberapa alasan-alasan yang masing-masingnya kesemuanya mengaku ia dapat bergabung adalah merupakan hasil pekerjaan bimbingan dari Roh Allah, tidak ada orang yang secara jujur akan mengaku mempunyai hal-hal yang lain, terhadap alasan tersebut bila diperbincangkan satu sama lain diantara kita dapat menimbulkan pertentangan hebat, dan masing-masing cenderung mengunggulkan pandangan-pandangan pribadinya.
Selain daripada oleh karena sesuatu kebenaran yang berkembang yang menuntut para pencari kebenaran meninggalkan pemahaman sebelumnya, secara umum penyebab utama dari seseorang dengan cepat dan mudahnya beralih atau mengubah keyakinannya oleh karena sesuatu peristiwa atau mempercayai sesuatu kesan yang dibagikan seseorang adalah disebabkan rapuhnya pemahaman-pemahaman mendasar dari apa itu BER-AGAMA.
Berikut ini secara singkat kita menelusuri pemahamannya ke dalam Alkitab dan petunjuk Roh Nubuatan. Berbicara mengenai BER-AGAMA, kita perlu pertama-tama mengingat kepada pencipta dan pemilik seluruh alam semesta yaitu Tuhan Allah, karena melalui perintah-perintah atau perkataannya yang disebut firmanNya hanya satu-satunya jalan untuk seseorang dapat dibenarkan atau dipersalahkan. Beberapa ayat dan kutipan Roh Nubuatan dibawah ini menggambarkan pemahaman tersebut:
1 Yohanes 3:4
Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah sebab dosa ialah pelanggaran hukum
Roma 6:23
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yg kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
1 Yohanes 2:4,5
2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. 2:5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.
SDA Bible Commentary Vol. 7A, p. 395:
Dosa adalah pelanggaran terhadap hukum. Ini adalah satu-satunya defenisi mengenai dosa. Tanpa hukum, maka tak akan ada pelanggaran. Oleh hukum terdapat pengetahuan dari hal dosa. Standar ukuran kebenaran adalah sangat luas, melarang setiap perkara yang jahat.
Patriarchs and Prophets, p. 52.
“Hukum Allah itu adalah sama suci-Nya dengan Allah sendiri. Iaitu merupakan suatu ungkapan dari kehendak hati-Nya, suatu cerminan dari tabiat-Nya, dan pernyataan kasih dan kebijakan ilahi.”
Dari ayat-ayat dan kutipan Roh Nubuatan tersebut kita dapat pahami dengan jelas bahwa dosa adalah hasil dari pelanggaran terhadap hukum dan yang dimaksud kepada hukum Allah adalah perintah-perintah atau firmanNya yang telah disampaikan kepada umatNya melalui para juru kabar yang telah diutus membimbing umatNya pada setiap generasi dan apa yang disampaikan tersebut adalah “cerminan dari tabiat-Nya, dan pernyataan kasih dan kebijakan ilahi”.
Ulangan 29:29:
29:29 Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.”
Lebih lanjut dari ayat Ulangan di atas kita dapat petunjuk bahwa perintah atau firmanNya tersebut cakupannya sangat luas dan menuntut tanggung jawab yang berkembang untuk masing-masing generasi. Oleh karena dikatakan dalam ayat tersebut “sampai selama-lamanya” maka kata-kata ayat ini merupakan suatu prinsip dasar struktur hukum Allah yang harus dipahami umatNya dan prinsip inipun meletakan hukum Taurat atau hukum 10 dari dua log batu itu sebagai hukum utama dan kemudian perintah atau firmanNya yang dinyatakan atau dibukakan sebagai peraturan pelaksanaan dari hukum utama tersebut. Oleh karena dikatakan “sampai selama-lamanya”, Maka prinsip inipun tentunya juga berlaku di dunia-dunia lainnya yang tidak jatuh dalam dosa, namun tentunya mereka mempunyai peraturan-peraturan pelaksanaannya sendiri yang berbeda dengan kita di dunia yang masih terdapat dosa.
Dengan demikian dapatlah dari ulasan secara singkat ini kita dapat menyimpulkan bahwa BER-AGAMA ADALAH SUATU PERBUATAN MELAKSANAKAN PERINTAH ATAU FIRMAN TUHAN dan firman Tuhan yang dimaksud adalah seluruh firman Tuhan yang diungkapkan atau dibukakan hingga sampai pada periode masing-masing umat Allah tersebut berada.
Selanjutnya berbicara mengenai MELAKSANAKAN PERINTAH ATAU FIRMAN TUHAN, kita tentunya harus berbicara tentang ROH ALLAH, mengapa harus demikian? Jawabannya adalah berikut:
Yohanes 14:
14:15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Yohanes 16:
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
Matius 12:31, 32:
Sebab itu aku berkata kepadamu : Segala dosa dan hujat melawan anak manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang anak manusia ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang roh kudus, ia tidak akan diampuni di dunia ini tidak dan di dunia yang akan datangpun tidak.
Desire of Ages, p. 669:
Roh Suci adalah wakil Kristus, tetapi bebas dari kepribadian manusia, dan olehnya itu tak terikat. Terhalang oleh kemanusiaanNya, maka Kristus tak dapat berada di setiap tempat secara pribadi. Olehnya itu adalah demi kepentingan mereka sehingga Ia harus pergi kepada Bapa lalu mengirimkan Roh itu sebagai penggantiNya di bumi….. oleh Roh itu, maka Juru Selamat dapat mencapai semua orang.
Christ’s Objects Lessons, pp. 408, 409:
Tanpa Roh Allah, maka pengetahuan akan firman Nya tidak akan berguna. Teori kebenaran yang tidak diikuti dengan Roh Suci tidak akan dapat menghidupkan jiwa maupun menyucikan hati. Seseorang mungkin saja telah mengenal baik akan perintah-perintah dan janji-janji di dalam Alkitab, namun tanpa Roh Allah membuktikan kebenaran itu kepadanya, maka tabiat tidak akan dapat diobahkan. Tanpa penerangan dari Roh, maka manusia tidak akan mampu untuk membedakan kebenaran dari pada kesalahan.
Evangelism, pp. 255, 256:
Di masa lalu Allah berbicara kepada manusia melalui mulut para nabi-nabi dan rasul-rasul. Di waktu ini Ia berbicara kepada mereka melalui Kesaksian-Kesaksian RohNya.
Review and Herald, Februari 25, 1902:
Suatu pembangunan dan suatu reformasi harus dilaksanakan dibawah pengendalian Roh Suci.
Step to Christ, p. 95:
Mereka yang berlapar dan berhaus akan kebenaran, yaitu mereka yang rindu akan Allah boleh merasa pasti bahwa mereka kelak akan dikenyangkan. Hati harus dibuka bagi pengaruh Roh, atau sebaliknya berkat Allah tidak akan didapat.
Dari ayat-ayat dan kutipan-kutipan Roh Nubuatan di atas kita lihat bahwa sekembalinya Yesus ke sebelah kanannya Bapa di sorga, Ia mengutus penghibur yaitu Roh Kebenaran atau Roh Kudus atau Roh Suci untuk menggantikannya dan melalui Roh Suci inilah para pekerja-pekerjaNya mulai dari Rasul-Rasul yang lalu dibimbing dalam menulis dan menyampaikan firmanNya kepada umatNya. Khususnya bagi kita yang hidup di akhir zaman ini produk bimbingan Roh Suci tersebut telah dituangkan di dalam kesaksian-kesaksian RohNya atau sesuai Wahyu 19:10 dikatakan sebagai Roh Nubuatan.
Keberadaan Roh Suci ini sesuai kata-kata Matius 12 sangatlah penting karena dikatakan apabila seseorang menentang atau menolak produk dari Roh Suci ini tidak akan ada sesuatu maaf yang dapat diberikan, dengan demikian oleh karena semua penyampaian firmanNya di akhir zaman ini dilakukan melalui kesaksian-kesaksian RohNya atau Roh Nubuatan maka jika seseorang meremehkan atau menolaknya tentunya orang tersebut tidak akan mematuhi dan melaksanakan perintah atau bagian firman yang ia tolak tersebut, sehingga oleh karena defenisi BER-AGAMA di atas adalah melaksanakan firman dalam artian keseluruhannya, tentunya dapatlah disimpulkan bahwa orang tersebut pada dasarnya tidak BER-AGAMA, namun demikian apabila orang tersebut tetap bersikukuh mengatakan mereka BER-AGAMA apabila pemahaman mereka diuji sesuai petunjuk Yesaya 8:20 (Akan Torat dan Kesaksian) hasilnya mereka sebenarnya sedang melaksanakan PERINTAH pikirannya dirinya sendiri atau orang lain yang membangun suatu pemahaman-pemahaman pribadi dan kemudian mereka menggantungkan kepercayaannya.
Jadi melalui pembahasan singkat ini,sekarang pertanyaan apakah kesetiaan saya terhadap sesuatu agama atau keyakinan yang telah saya pegang ataupun alasan beralihnya maupun berubah-ubahnya saya dari kepercayaan saya sebelumnya kepada keyakinan saya yang baru telah sesuai dengan petunjuk-petunjuk prinsip-prinsip dasar mengenai firman Allah dari Alkitab dan Roh Nubuatan yang makin terbuka pengertiannya di akhir zaman ini? Ataukah oleh pengaruh-pengaruh pikiran sendiri atau orang lainnya, kita sudah dapat menilainya sendiri, RENUNGKANLAH SAUDARA.
Melanjutkan pembahasan kita sesuai materi judul di atas, sekarang marilah kita mencoba menelusuri apa yang dimaksudkan dengan BER-ORGANISASI.
Efesus 4:11, 12:
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
1 Korintus 12:28:
12:28 Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk memberi pertolongan, pemimpin-pemimpin (pemerintahan-pemerintahan), berbagai macam karunia lidah. (diterjemahkan sesuai Bible King James Version).
Dari kutipan di atas kita dapatkan bahwa inilah dinas kependetaan Ilahi yang Tuhan punyai untuk pekerjaan pelayanan di periode Perjanjian Baru, mengapa kita simpulkan struktur pekerjaan Tuhan ini berlakunya di Perjanjian Baru? Jawabannya adalah karena kata-kata atau nama “tubuh Kristus” tidak pernah dikenal di Perjanjian Lama walaupun kehadirannya telah dinubuatkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama.
Perhatikan sesuai urutannya jabatan karunia “nabi-nabi” kehadirannya setelah para rasul-rasul dan rasul Yohanes pewahyu tercatat hidup paling terakhir hingga di tahun 96 yang lalu, dengan demikian kehadiran “nabi-nabi” ini baru ada setelah tahun 96 Sesudah Masehi, kemudian yang bertugas mengajarkan ajaran rasul-rasul dan nabi-nabi Perjanjian Baru tersebut Tuhan memperkerjakan “pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar” atau jabatan tersebut yang kita kenal sekarang adalah penginjil, pendeta-pendeta dan guru-guru.
Jabatan-jabatan tersebut juga disebutkan dalam 1 Korintus 12:28 dan ditambahkan adanya karunia lainnya yaitu “pemerintahan-pemerintahan, berbagai macam karunia lidah” yaitu suatu kemampuan yang dapat kita simpulkan untuk memimpin atau berorganisasi dan kemampuan berbicara atau mempengaruhi orang.
Apabila kita amat-amati saat ini kemampuan-kemampuan memimpin atau berorganisasi dan berbicara yaitu sesuai 1 Korintus 12:28 tersebut merupakan karunia yang terakhir dari urutan dinas kependetaan Ilahi, pada kenyataannya kedua kemampuan inilah yang mendominasi dalam praktek-praktek beragama dunia Kristen termasuk gereja Advent yaitu terlihat dalam buah-buahnya cenderung mengutamakan kegiatan seremonial tata cara berbakti dan hotbah-hotbah yang menyentuh perasaan anggota gereja dari pada mengungkapkan sesuatu ajaran nabi terkait nubuatan bagi zaman akhir, maka dengan demikian jelaslah bahwa mereka para pemimpin gereja Advent dengan sadar sedang meremehkan karunia nabi-nabi tetapi meninggikan karunia memimpin atau pemerintahan dan karunia lidah, ini berarti mereka sedang menarik kereta dari bagian belakangnya.
Hal ini juga kita saksikan dari kenyataan bahwa banyak para pemimpin gereja dan para anggota-anggota gereja Advent tidak mengenal siapa “nabi-nabi” Perjanjian Baru, mereka para pendeta-pendeta secara umum hanya membawakan ke mimbar-mimbar gereja ajaran-ajaran para rasul-rasul dan pokok lainnya dari kehidupan sehari-hari, sedangkan apabila diajarkan beberapa tulisan dari Ny. Ellen G. White itupun bukanlah tulisan-tulisan Ny. Ellen G. White yang berbicara perkara-perkara akhir zaman. Karunia nabi-nabi yang dikatakan dalam Epesus 4:11 dan 1 Korintus 12:28 adalah sejalan dengan kata-kata dalam Amos 3:7 yaitu dimaksudkan untuk mengungkapkan “Rahasia” atau nubuatan :
Amos 3:7:
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan Rahasia-Nya kepada para hamba-hamba-Nya yaitu para nabi. (diterjemahkan sesuai Bible King James Version).
Secara umum setiap orang di dalam gereja-gereja Advent dimanapun diwajibkan untuk memiliki pengertian yang sama dengan kebijakan-kebijakan para pemimpin dari organisasi General Conference, pengangkatan seseorang dalam jabatan-jabatan di dalam organisasi cenderung dikarenakan kemampuan berbicara atau karena jumlah baptisan yang telah seseorang pendeta lakukan bukan dikarenakan seberapa besar ia mengenal Allah (kebenaran). Demikianlah roh yang telah menghasut pembunuhan terhadap para nabi zaman dahulu di tangan para pemimpin Yahudi itu, kini sedang melakukan jenis perbuatan penghancuran yang hampir sama melalui perantaraan tantangan yang TER-ORGANISASI.
Ny. Ellen G. White mengatakan :
Testimonies, vol. 4, p. 217:
“Sidang telah berbalik daripada mengikuti Kristus pemimpinnya, dan sedang terus mundur kembali ke Mesir. Namun ada sedikit orang yang waspada atau tercengang karena mereka kekurangan kuasa rohani. Keragu-raguan, dan bahkan ketidak-percayaan terhadap kesaksian-kesaksian dari Roh Allah sedang meracuni gereja-gereja kita dimana-mana. Setan menghendakinya demikian. Pendeta-pendeta yang menghotbahkan dirinya sendiri sebagai pengganti Kristus menghendakinya demikian. Kesaksian-kesaksian itu tidak dibaca dan tidak disukai. Allah telah berbicara kepadamu. Terang telah menyinari dari firman-Nya, dan dari kesaksian-kesaksian itu, tetapi kedua-duanya telah diremehkan.”
Testimonies, vol. 7, pp. 178-181:
“Orang-orang ….. oleh perantaraan sifat mementingkan diri …. Menindas orang-orang yang justru sedang Allah gunakan untuk menyebarkan terang yang telah dikaruniakan Nya kepada mereka … Keahlian Setan telah dipakai …… ia bekerja membatasi kebebasan beragama …. Organisasi-organisasi ….. akan bekerja di bawah pengendalian Setan untuk menghantarkan manusia ke bawah pengawasan manusia; maka pemalsuan dan penipuan akan memperlihatkan kesamaan semangat mencari kebenaran dan semangat bagi memajukan kerajaan Allah ….. orang-orang yang sedemikian ini mencoba melaksanakan hak-hak kekuasaan istimewa Allah, yaitu mereka mengira dapat melakukan apa yang Allah sendiri tidak akan perbuat dalam usaha mengontrol pikiran manusia. Demikian inilah mereka mengikuti jejak faham orang Romawi …. Dalam pengaturan-pengaturan yang sedemikian ini orang yang membiarkan pikirannya diatur oleh pikiran orang lain akan sedemikian inilah dipisahkan dari Allah lalu terbuka bagi cobaan…… tetapi Allah telah menyajikannya dengan jelas ke hadapan kita. FirmanNya : “Terkutuklah orang yang menaruh harap pada manusia, dan menjadikan daging sebagai pegangannya.”
Counsels on Sabbath School Work, p. 28:
“Apabila sebuah pekabaran datang dalam nama Tuhan kepada umat-Nya, maka tidak seorangpun boleh menghindarkan diri untuk tidak menyelidiki tuntutan-tuntutannya. Tidak seorangpun boleh berdiri dibelakang dengan sikap acuh dan percaya diri sendiri, sambil mengatakan: ‘saya tahu artinya kebenaran. Saya puas dengan kedudukan saya. Saya sudah berketetapan hati, dan saya tidak mau beralih dari kehidupan sebab, apapun yang terjadi. Saya tidak mau mendengarkan pekabaran dari juru kabar ini, karena saya tahu bahwa ia itu tidak mungkin kebenaran.’ ADALAH KARENA MENGIKUTI JALAN YANG SEDEMIKIAN INI, MAKA GEREJA-GEREJA YANG TERKENAL TELAH TERTINGGAL DALAM K E G E L A P A N S E B A G I -A N, DAN INILAH SEBABNYA MENGAPA PEKABARAN-PEKABARAN SORGA TIDAK BERHASIL MENCAPAI MEREKA.”
Dari kutipan-kutipan Roh Nubuatan tersebut kita dapatkan bahwa melalui organisasi-organisasi “Keahlian Setan telah dipakai …… ia bekerja membatasi kebebasan beragama”, sebagaimana telah kita sebutkan di atas wujud pembatasan tersebut terlihat dari bahan pelajaran-pelajaran Alkitab yang salah satunya berupa buku-buku Sekolah Sabat yang diperkenankan disampaikan kepada anggota gereja adalah hasil dari ketetapan komite-komite penyelidik Alkitab organisasi pusat. Selain itu dengan tegas Ny. Ellen G. White mengatakan bahwa organisasi-organisasi “akan bekerja di bawah pengendalian Setan untuk menghantarkan manusia ke bawah pengawasan manusia”, tanpa mereka sadari para pemimpin organisasi bukannya menuntun orang untuk bergantung kepada Tuhan melalui kebenarannya yang telah diungkapkan di akhir zaman melainkan mereka menarik anggota-anggota sidang untuk menggantungkan diri kepada para pemimpin-pemimpin organisasi berikut dengan ajaran-ajaran ciptaannya.
Pada pernyataan dalam kutipan Counsels on Sabbath School Work, p. 28 Ellen G. White kita diberikan petunjuk bahwa dalam generasi kita disaat organisasi sedang dipergunakan oleh Setan untuk menuntun manusia ke bawah manusia lainnya akan ada suatu penawaran pekabaran yang datang ke gereja Advent dan oleh karena itu ia mengingatkan untuk setiap anggota sidang melakukan penyelidikan dan petunjuk yang diberikan oleh Ellen G. White melaksanakan kata-kata Yesaya 8:20 yaitu menguji dengan mempergunakan Alkitab dan Roh Nubuatan dari Ellen G. White, sebagaimana dikatakan dalam Review and Herald , vol. 2 , p. 513:
“Ada banyak orang yang mengaku memiliki I m a n, tetapi bagaimanakah dapat kita ketahui bahwa imannya itu murni ? Tuhan telah memberikan kepada kita suatu alat penguji oleh mana kita dapat menguji pengakuan kita maupun pengakuan dari orang-orang lain. Nabi itu mengatakan : ‘Akan hukum Torat dan akan Kesaksian jika mereka berkata-kata tidak sesuai dengan perkataan ini, maka itu disebabkan karena tidak terdapat t e r a n g dalam mereka.’
Ellen G. White juga memberikan gambaran bahwa kejatuhan Gereja-Gereja sebelum gereja Advent yang tentunya berikut dengan organisasi-organisasinya diakibatkan oleh keengganan para pemimpin gereja-gereja untuk melakukan penyelidikan karena merasa sudah berada dalam tingkat kedudukan kerohanian yang tinggi, keadaan seperti ini juga menggambarkan bagaimana nubuatan Wahyu pasal 3 yang meramalkan tentang kondisi malaikat sidang Laodekia digenapi dan sebagai akibatnya pekabaran yang datang tersebut tidak berhasil masuk melalui para pemimpin gereja-gereja atau organisasi Advent.
Demikian saudara-saudara saksikan bahwa pekerjaan Tuhan tidak akan berhasil dilaksanakan apabila kita sampai hari ini masih saja menggantungkan kepercayaan kita kepada para manusia-manusia yang menduduki jabatan-jabatan di dalam organisasi-organisasi, dan tentunya bila kita mengharapkan ia itu harus datang dari atas mimbar-mimbar gereja, maka kita tidak akan mungkin mengenal dan melaksanakan tututan dari pekabaran tersebut.
Melalui pembahasan singkat ini sekarang kita dapat memahami bahwa BER-AGAMA dan BER-ORGANISASI adalah dua hal yang berbeda, BER-AGAMA menuntut kita untuk menuruti perintah dari firmanNya yang telah diungkapkan sampai dengan saat kita hidup tanpa memperdulikan pandangan atau pikiran orang lain dari sesuatu kelompok manapun, sehingga orang-orang yang melaksanakannya telah benar-benar mengikuti kata-kata dari Wahyu 1:3 (Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat), sedangkan BER-ORGANISASI menuntut seseorang untuk patuh kepada keputusan dari para komite-komite penyelidik yang dibentuk oleh organisasi sehingga secara tidak langsung melalui organisasi orang ditarik untuk berada dalam pengendalian manusia lainnya yang berada di pucuk pimpinan organisasi, hal ini kita berani simpulkan demikian karena kata-kata Ny. Ellen G. White yang menyebutkan “Organisasi-organisasi akan bekerja di bawah pengendalian Setan”.
Mari evaluasi diri kita masing-masing, jika saudara-saudara sekarang masih saja mempercayakan segala pengertian terhadap suatu firman Tuhan kepada manusia lainnya, maupun juga hanya menunggu kepada keputusan-keputusan suatu organisasi terhadap sesuatu tawaran pekabaran, silahkan saudara-saudara menilai sendiri bagi diri anda, apakah saudara sedang BER-AGAMA ataukah BER-ORGANISASI, dan adakah terhadap sesuatu penawaran pekabaran yang datang saudara telah lakukan penyelidikan tanpa menunggu pandangan dan pemikiran orang lain? Jika saudara masih belum merasa memerlukan adanya pekabaran yang datang dan tidak memperdulikannya, maka melalui pembahasan ini semoga dapat membuka akal pikiran saudara untuk menganalisa terhadap praktek beragama saudara……. adakah saya sedang BER-AGAMA atau kah saya sedang BER-ORGANISASI.
Pertanyaan selanjutnya adalah…… mengapa Ny. Ellen G. White menyampaikan petunjuknya yang ditujukan kepada sidang Laodekia mengatakan “organisasi-organisasi”, apakah selain organisasi gereja Advent sebagai sidang yang terakhir masih ada lagi organisasi lainnya yang dimaksudkan olehnya? Dan bila pekerjaan Tuhan di akhir zaman ini tidak dilakukan melalui kepemimpinan suatu organisasi, lalu melalui cara bagaimanakah pekerjaan penyelesaian di dalam sidang Laodekia ini akan dituntaskan?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut akan sangat menentukan bagi kepantasan kita menghadapi hari kedatanganNya ke baitNya dari Malekhi pasal 3 yang akan segera kita hadapi.
*****
287 total, 2 views today