Bukan oleh Kuat, Bukan Juga oleh kuasa,
Melainkan Oleh R O H K U Saja
[ Zakharia 4 : 6 ]
Salah satu dari nubuatan-nubuatan yang diberikan oleh nabi Zakharia, yang patut diketahui di akhir zaman ini, ialah nubuatan dari buku Zakharia pasal 4. Setiap orang yang telah membaca interpretasi ilhamnya, sebagaimana yang telah diberikan kepada kita oleh nabi-nabi akhir zaman, yaitu Nyonya Ellen G. White dan Sdr. Victor T. Houteff, akan dapat menyaksikan sendiri bagaimana Setan telah menggunakan agen-agen pilihannya untuk menginterpretasikan berbagai rahasia yang ada di dalam Alkitab untuk menyesatkan kita. Sekalipun demikian setiap umat Allah yang bijaksana akan selalu waspada, sebab melalui perantaraan nabi Amos Tuhan juga telah memperingatkan bahwa, Sesungguhnya Tuhan Allah tidak akan berbuat apapun, melainkan diungkapkan-Nya rahasia-Nya kepada para hamba-Nya, yaitu n a b i – n a b i. Amos 3 : 7. Hamba Tuhan mengatakan :
Allah memiliki sebuah sidang jemaat, dan sidang jemaat itu memiliki suatu dinas pelayanan pilihan Ilahi (a divinely appointed ministry). ‘Maka Ia memberikan sebagian orang, rasul-rasul; dan sebagian orang, n a b i – n a b i; dan sebagian orang penginjil-penginjil; dan sebagian orang p e n d e – t a – p e n d e t a dan guru – guru, untuk menyempurnakan umat kesucian bagi tugas melayani, untuk membangun (edifying) t u b u h Kristus, sampai kita semua masuk dalam persatuan i m a n dan pengetahuan akan Anak Allah, supaya kemudian daripada itu seterusnya kita tidak lagi seperti anak-anak kecil, yang terombang-ambing ke sana ke mari, dan terbawa oleh setiap angin doktrin, oleh tipu daya orang-orang, dan berbagai siasat kelicikan mereka Testimonies to Ministers, p. 52.
Sepanjang sejarah Wasiat Baru Tuhan Allah telah memanggil dan mengangkat dinas pelayanan-Nya, yang terdiri dari jabatan-jabatan: rasul-rasul, nabi-nabi, penginjil-penginjil, pendeta-pendeta, dan guru-guru. Jabatan rasul itu hanya dikenal selama abad yang pertama. Empat jabatan lainnya mulai dikenal semenjak dari zaman reformasi Luther sampai dengan akhir zaman ini. Di akhir zaman, terhitung sejak tahun 1844 yang lalu, Ellen G. White telah muncul sebagai n a b i, yang dengan Roh Nubuatannya ia telah membangun tubuh Kristus dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dan kemudian disusul oleh Victor T. Houteff sebagai n a b i, dengan berbagai interpretasi nubuatan-nubuatan Alkitab dan perumpamaan-perumpamaan Jesus, ia telah membangun tubuh Kristus dari kelas lima anak dara yang bijaksana itu, di dalam sidang jemaat Laodikea atau Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di akhir zaman ini.
Semua umat Masehi Advent Hari Ketujuh seyogyanya mengerti, bahwa Sidang Jemaat Laodikea sejak tahun 1844 telah muncul sebagai penyandang Pekabaran Malaikat yang Ketiga yang dinubuatkan pada Wahyu 14 : 6 – 9. Karena sesuai prinsip dari Alkitab bahwa setiap terang baru tidak akan meniadakan terang yang lama, maka apa yang disebut,Pekabaran Malaikat yang Ketiga itu, tak lain daripada keseluruhan Pekabaran Tiga Malaikat dari Wahyu 14 : 6 – 9 itu saja, sebab Pekabaran Malaikat yang Ketiga itulah yang telah mencakup seluruh pekabaran yang dinubuatkan di dalam Wahyu 14 : 6 – 9 itu. Jadi, Pekabaran Malaikat Ketiga atau Pekabaran Tiga Malaikat dari nubuatan Wahyu 14 : 6 – 9 itulah yang telah disajikan sepenuhnya oleh hamba Tuhan Ellen G. White di dalam buku-bukunya: Roh Nubuatan. Dari Roh Nubuatan itulah kepada kita diberitahukan:
Nubuatan mengenai Pekabaran Malaikat yang Pertama, yang dikemukakan di dalam Wahyu 14 menemukan kegenapannya dalam pergerakan Advent tahun 1840 – 1844. The Story of Redemption, p. 356.
Pekabaran Malaikat yang Kedua itu disampaikan kepada Babil (Gereja-Gereja) memberitahukan kerobohan mereka, dan memanggil orang-orang untuk keluar daripadanya. Testimonies to Ministers, p. 59. Seruan, ‘Sudah roboh Babil itu disampaikan dalam musim panas tahun 1844, dan sebagai hasilnya kira-kira 50.000 orang menarik diri dari gereja-gereja itu. The Story of Redemption, p. 365.
Setelah pelayanan Jesus berakhir di dalam tempat suci, maka Ia melangkah memasuki tempat yang maha suci, lalu berdiri di depan tabut yang berisikan hukum Allah itu, Ia mengutus seorang malaikat perkasa yang lain dengan Pekabaran yang Ketiga kepada dunia.
Setelah Jesus membuka pintu tempat yang maha suci itu, maka terang mengenai Sabat lalu tampak, lalu umat Allah d i u j i, seperti halnya bani Israel dahulu diuji, untuk melihat apakah mereka mau memeliharakan hukum Allah. Early Writings, p. 254.
Pekabaran Malaikat Wahyu 18 : 1 |
|
|
+ |
= |
Terang Besar |
Pekabaran Malaikat Ketiga |
|
|
Sekalipun hamba Tuhan Nyonya Ellen G. White dengan Roh Nubuatannya, telah berhasil membangun tubuh Kristus dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, namun tak dapat disangkal bahwa ternyata sampai kepada saat kematiannya dalam tahun 1915, berbagai rahasia dari nubuatan-nubuatan Wasiat Lama dan perumpamaan-perumpamaan Jesus dari Wasiat Baru sama sekali belum terungkap pengertiannya. Itulah pula sebabnya, dalam mengomentari kegiatan dari malaikat Wahyu 18 : 1 itu, maka beliau menuliskannya sebagai berikut :
Maka sesudah segala perkara ini, aku tampak seorang malaikat lain turun dari langit, dengan kuasa besar; maka b u m i d i t e r a n g i dengan kemuliaannya. Maka berserulah ia dengan suara besar Wahyu 18 : 1.
Kemudian aku tampak seorang malaikat perkasa lainnya bertugas turun ke bumi, untuk menggabungkan suaranya dengan m a l a i k a t y a n g k e t i g a, dan memberikan kuasa dan tenaga bagi pekabarannya ….. Pekabaran ini tampaknya merupakan suatu t a m b a h a n bagi pekabaran yang ketiga, yang bergabung dengannya bagaikan seruan tengah malam yang telah bergabung dengan pekabaran malaikat yang kedua dalam tahun 1844. — Early Writings, p. 277.
Ini membuktikan bahwa sesudah datang Ellen G. White membawakan kepada kita pekabaran malaikat ketiganya itu, maka tak dapat tiada akan datang lagi seseorang n a b i yang lain, yang akan membawakan pekabaran dari malaikat Wahyu 18 : 1. Ciri-ciri berikut ini harus dipenuhi oleh pekabaran dari malaikat Wahyu 18 : 1 itu, yaitu:
Pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 itu harus bergabung dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Nyonya White, lalu memberikan kuasa dan tenaga bagi pekabarannya. Jadi, pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 itu tidak berdiri sendiri.
Penggabungan dari kedua pekabaran itu harus mampu menerangi bumi, artinya, gabungan kedua pekabaran itu harus mampu menginterpretasikan seluruh i s i Alkitab untuk menjadi terang bagi kaki kita dan obor bagi perjalanan kita (Mazmur 119 : 105). Ini akan lebih diperjelaskan lagi melalui nubuatan dari Zakharia pasal 4.
Pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 itu harus datang melalui seseorang n a – b i, yang juga seorang penganut pekabaran malaikat yang ketiga dari Nyonya White.
Pekabaran yang terakhir ini memiliki kuasa dan tenaga, sehingga mereka yang memberitakannya pada umumnya tidak bisa ditandingi di dalam Gereja manapun juga.
Demikian itulah, maka Sdr. Victor T. Houteff telah datang dalam tahun 1929 dengan pekabaran Tongkat Gembala nya, yang telah menggabungkan ajarannya dengan berbagai ajaran dari Nyonya Ellen G. White, yang akhirnya telah mengungkapkan seluruh isi Alkitab itu bagi kita. Di dalam bukunya, Fundamental Beliefs of the Davidian Seventh-Day Adventists, halaman 26, ia mengatakan:
Karena Alkitab dan buku-buku Roh Nubuatan merupakan satu-satunya sumber dari pekabaran Tongkat Gembala, maka apabila Tongkat itu diajarkan, Alkitab dan Roh Nubuatan akan diajarkan.
Dengan bergabungnya pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 dengan pekabaran tiga malaikat dari Wahyu 14 : 6 – 9, yang berupa gabungan pekabaran Tongkat Gembala dari Houteff dengan pekabaran Roh Nubuatan dari Nyonya White, maka terbentuklah Terang Besar itu di dalam sidang jemaat Laodikea atau Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh kita. Dan dengan demikian terbentuklah apa yang disebut, Kesaksian Jesus Kristus atau ROH NUBUATAN, yaitu kumpulan peraturan-peraturan pelaksanaan dari Hukum Torat yang khusus bagi umat akhir zaman, sesuai yang dinubuatkan pada Wahyu 19 : 10. Jadi, ringkasnya : Roh Nubuatan (dari malaikat-malaikat Wahyu 14 : 6 – 9) + Tongkat Gembala (dari malaikat Wahyu 18 : 1) = ROH NUBUATAN (dari Wahyu 19 : 10).
ROH NUBUATAN = KEBENARAN
Karena ROH NUBUATAN itu di akhir zaman ini dapat dijumpai hanya di dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, maka inilah satu-satunya Gereja milik Allah yang benar di akhir zaman ini, karena KEBENARAN yang dimilikinya. ROH NUBUATAN itulah yang membedakan Gereja ini daripada Gereja-Gereja lainnya. Sekalipun demikian sejak jauh-jauh hari sebelumnya Jesus telah memperingatkan:
Berbahagialah mereka yang dianiaya karena sebab k e b e n a r a n, karena mereka itulah yang memiliki kerajaan sorga itu. Berbahagialah kamu, apabila orang-orang akan kelak mencela kamu, dan menganiaya kamu, dan akan memfitnah kamu dengan segala yang jahat, karena sebab Aku. Bersuka-citalah dan bergembiralah karena besarlah kelak upahmu di sorga, karena demikian itu pula mereka telah menganiaya nabi-nabi yang telah mendahului kamu. Matius 5 : 10 – 12.
Dengarlah olehmu akan firman Tuhan, hai kamu yang gentar karena firman-Nya. Saudara-Sudaramu yang membenci kamu itu, yang membuang kamu karena sebab nama-Ku; sekalipun mereka itu mengatakan: Agar supaya nama Tuhan dipermuliakan; namun IA akan muncul bagi kegembiraan kamu, dan mereka itu akan dipermalukan. Yesaya 66 : 5.
Ucapan Berbahagialah .. pada Injil Matius pasal 5 di atas dan perkataan nubuatan dari Jesaya 66 : 5 itu adalah berasal dari Jesus sendiri. Karena nubuatan Jesaya baharu terungkap pengertiannya di akhir zaman, maka perkataan nubuatan itu baharu akan berlaku semenjak dari tahun 1930-an yang lalu, sejak pekabaran Tongkat Gembala pertama kali ditawarkan kepada para penguasa General Conference of Seventh-Day Adventists di Amerika Serikat. Mengapa baharu sejak tahun 1930-an, dan bukan semenjak tahun 1845 setelah Nyonya White pertama sekali menyampaikan Roh Nubuatannya di Amerika Serikat ? Jawabannya adalah, karena bumi baharu berhasil diterangi setelah pekabaran Tongkat Gembala dari malaikat Wahyu 18 : 1 itu bergabung suaranya dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Roh Nubuatan. Artinya, setelah terang kebenaran menerangi perjalanan umat Allah makin jelas ke depan, baharulah Iblis bertindak setelah menyadari bahwa masanya sudah sangat singkat.
Ternyata keberadaan ROH NUBUATAN itu sebagai KEBENARAN di dalam gereja-gereja kita, justru telah menimbulkan kebencian di pihak mereka yang mayoritas yang telah menentang ROH NUBUATAN itu semenjak dari permulaan kedatangannya. Dan inipun telah menimbulkan penderitaan bagi mereka yang minoritas yang telah dianiaya karena mempertahankannya sebagai satu-satunya KEBENARAN dari Gereja yang benar milik Allah di akhir zaman ini. Kondisi inilah yang telah memecah-belah umat Masehi Advent Hari Ketujuh menjadi dua kelas umat, yang sekaligus menggenapi perumpamaannya yang telah diucapkan sendiri oleh Jesus di dalam Injil Matius 25 : 1, 2, yang berbunyi: Pada waktu itu kerajaan sorga akan diumpamakan dengan sepuluh anak dara, yang membawa pelita-pelita mereka, lalu keluar hendak mengelu-elukan pengantin pria. Maka lima dari antara mereka itu adalah bijaksana, tetapi lima lainnya adalah bodoh. Mereka yang bodoh itu membawa pelita-pelita mereka, tetapi tidak membawa serta minyak bersamanya. Tetapi mereka yang bijaksana itu membawa minyak di dalam botol-botol mereka bersama-sama dengan pelita-pelitanya. Matius 25 : 1 – 4.
Perkataan pada waktu itu dimaksudkan kepada waktu dimana perumpamaan itu terungkap pengertiannya. Karena iaitu baharu terungkap di akhir zaman, maka tak dapat tiada perumpamaan itu akan berlaku hanya di dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh saja, karena hanya inilah satu-satunya Gereja yang disebut kerajaan sorga itu di bumi ini di akhir zaman, yang mewakili Kerajaan Sorga milik Tuhan Allah yang luas di angkasa raya. Oleh sebab itu para penganiaya itu hendaknya menyadari karena Jesus telah memperingatkan, bahwa: Berbahagialah mereka itu yang teraniaya karena sebab ROH NUBUATAN, karena mereka itulah pemilik yang sebenarnya dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di akhir zaman. Selanjutnya hamba Tuhan mengatakan :
Kita semua perlu menyelidiki lebih daripada sebelumnya akan perumpamaan tentang sepuluh anak dara itu. Lima dari mereka itu bijaksana, tetapi lima lainnya adalah b o d o h. Mereka yang bijaksana membawa minyak di dalam botol-botol mereka berikut pelita-pelitanya. Inilah minyak yang suci itu yang dilambangkan di dalam Z a k h a r i a (Zakharia 4 : 11 – 14). Gambaran ini memiliki konsekwensi yang sangat penting bagi orang-orang yang mengaku mengetahui kebenaran. Tetapi jika kita tidak mempraktikkan kebenaran itu, maka kita tidak akan memperoleh minyak itu, yang telah dialirkan habis melalui kedua pipa keemasan itu. Minyak itu diterimakan ke dalam botol-botol yang telah dipersiapkan bagi minyak itu. Itulah R o h S u c i di dalam hati yang bekerja oleh kasih lalu membersihkan jiwa. — EGW. Bible Commentary, Vol. 7 A , p. 189.
Bukan oleh kuat, Bukan juga oleh kuasa,
Melainkan oleh R o h K u saja
(Zakharia 4 : 6)
Karena nubuatan Zakharia pasal 4 memiliki konsekwensi besar terhadap keselamatan kita, maka marilah kita membicarakannya secara lebih terinci. Nabi Zakharia menuliskannya sebagai berikut: Maka kembalilah malaikat yang berbicara dengan aku itu, lalu dibangunkannya aku bagaikan orang yang dibangunkan daripada tidurnya. Maka katanya kepadaku, ‘ Apakah yang engkau lihat ? Maka jawabku, ‘Bahwasanya aku melihat sebuah kaki pelita yang dari emas seluruhnya, dan sebuah mangkok terdapat pada puncaknya, dan iaitu memiliki tujuh buah pelita, dan tujuh buah pipa yang berada di atasnya, yang menghubungkan tujuh pelita itu, dan ada dua pohon zaitun di sampingnya, yang sebuah pada sebelah kiri dari mangkok itu, dan yang lainnya pada sebelah kanannya. Demikian jawabku lalu kataku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu, Apakah artinya semuanya ini, Tuanku ?’
Maka jawab malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku: ‘Tiadakah engkau mengetahui artinya ini ?’ Maka jawabku, ‘Tidak Tuan.’ Maka jawabnya dan katanya kepadaku: ‘Inilah firman Tuhan kepada Zerubabel, bunyinya: Bukan oleh k e k u a t a n, juga bukan oleh k e k u a s a a n, melainkan oleh R o h – KU, demikianlah firman Tuhan sekalian alam..
Lagi pula firman Tuhan telah datang kepadaku, sambil mengatakan: Bahwa kedua tangan Zerubabel telah meletakkan landasan dari rumah ini; maka tangan-tangannya juga akan menyelesaikannya; maka akan diketahui olehmu bahwa Tuhan serwa sekalian alam telah mengutus aku kepadamu. …………………. Kemudian jawabku dan mengatakan kepadanya: ‘Apakah artinya kedua pohon zaitun ini yang terdapat pada sebelah kanan dan pada sebelah kiri dari kaki pelita itu ? Maka kembali sahutku, lalu kataku kepadanya: ‘Apakah artinya kedua cabang zaitun ini, yang melalui kedua p i p a keemasan itu mengosongkan minyak keemasan dari dalamnya ? Maka jawabnya kepadaku, katanya:’ ………………. Inilah keduanya yang diurapi itu yang berdiri di sisi Tuhan seluruh bumi. — Zakharia 4 : 1- 6 , 8 , 9 , 11, 12 , 14.
Apa yang telah dilihat oleh nabi Zakharia itu, telah dilukiskan kembali dalam sebuah gambar oleh Sdr. Victor T. Houteff, salah seorang nabi akhir zaman yang telah mengungkapkan nubuatan itu sebagai berikut :
Kaki Pelita dari Emas = Sidang Jemaat Laodikea
Kita selanjutnya mengikuti a p a sebenarnya yang dimaksud dengan gambar itu. Kita mulai dengan Kaki Pelita dari emas. Di bawah Ilham yang sama, Yahya Pewahyu pernah menuliskannya sebagai berikut: Rahasia dari tujuh bintang itu yang engkau lihat di dalam tanganku, dan tujuh kaki pelita emas itu. Tujuh bintang itu ialah malaikat-malaikat dari ketujuh Sidang Jemaat itu, dan tujuh kaki pelita itu yang engkau lihat ialah tujuh Sidang Jemaat itu. Wahyu 1 : 20.
Karena nubuatan ini terungkap di akhir zaman, dan karena diperuntukkan hanya bagi umat Allah di akhir zaman, dan karena tujuh kaki pelita dari nubuatan Wahyu itu melambangkan tujuh Sidang Jemaat yang di Asia, maka kaki pelita yang ketujuh yang tampak pada nubuatan Zakharia di atas tak dapat tiada harus juga melambangkan Sidang Jemaat yang ketujuh, yaitu Sidang Jemaat. Laodikea yang ada sekarang. Inilah satu-satunya Sidang Jemaat milik Allah yang sudah akan menjelajahi seluruh tujuh periode sejarah Wasiat Baru.
Dua Pohon Zaitun = Wasiat Lama dan Wasiat Baru
Ini dapat diketahui dari ucapan nabi Zakharia: Maka jawab malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya ……………. : Inilah f i r m a n T u – h a n kepada Zerubabel, bunyinya, ‘Bukan oleh kekuatan, juga bukan oleh kekuasaan, melainkan oleh ROHKU saja, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Zakharia 4 : 4, 5, 6.
Karena Zerubabel melambangkan seseorang yang harus ditemukan di akhir zaman, maka iaitu tak dapat tiada harus ditemukan di dalam Sidang Jemaat Laodikea, yang dilambangkan oleh kaki pelita itu. Jadi, sesuai dengan gambar di atas, maka firman Tuhan itu tidak mungkin turun langsung dari langit, melainkan harus datang melalui kedua buku Alkitab itu, setelah terlebih dulu diinterpretasikan oleh para nabi Wasiat Baru yang hidup di akhir zaman. Kedua buku Alkitab itu juga yang telah dinyatakan sebagai Keduanya yang diurapi itu yang berdiri di sisi Tuhan seluruh bumi, Zakharia 4 : 14, juga sebagai kedua Saksi dari Jesus bagi kita di akhir zaman ini. Jesus melalui mulut Yahya Pewahyu mengatakan: Maka Aku akan memberikan kuasa kepada k e – d u a s a k s i K u, maka keduanya itu akan b e r n u b u a t …… Wahyu 11 : 3. Pemazmur juga mengatakan: Bahwa firman-Mu ialah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Mazmur 119 : 105.
Kedua Pipa Keemasan itu = Saluran Ilham
Perlu diketahui bahwa pertama sekali ada terdapat d u a pipa keemasan yang utama, yang berfungsi mengalirkan sampai habis minyak keemasan dari dalam cabang-cabang pohon zaitun itu ke dalam mangkok keemasan. Bacalah Zakharia 4 : 12. Kemudian ada lagi 7 (tujuh) pipa yang lebih kecil, yang berfungsi mengalirkan minyak keemasan itu dari dalam mangkok emasnya ke dalam tujuh pelita dari kaki pelitanya itu yang berada di bawahnya. Kemudian kepada nabi Zakharia malaikat menjelaskan: Inilah firman Tuhan kepada Zerubabel, yang mengatakan, ‘Bukan oleh kekuatan, juga bukan oleh kekuasaan, melainkan hanya oleh ROH-KU, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Ayat 6. Artinya: Demikian itulah prosedurnya, bagaimana firman Allah yang bersumber dari kedua buku Alkitab itu disampaikan kepada Zerubabel di bumi di akhir zaman. Harus terlebih dulu disalurkan melalui 2 (dua) pipa emas yang utama ke dalam mangkok keemasannya. Baharu dari mangkok keemasan itu disalurkan kepada Sidang Jemaat Laodikea melalui tujuh pipa yang lebih kecil.
Mangkok emas itu tak dapat tiada melambangkan sesuatu wadah untuk menampung semua hasil interpretasi Alkitab di akhir zaman. Sekaliannya itu terdiri dari buku-buku, traktat-traktat, dan sebagainya, yang ditulis oleh para n a b i. Dalam bahasa nubuatan, Yahya Pewahyu menamakannya ROH NUBUATAN, yaitu kumpulan praturan-peraturan pelaksanaan dari Hukum Torat, yang diperuntukkan bagi semua umat Allah di akhir zaman. Bacalah Wahyu 19 : 10 Bag. B. Kedua pipa emas yang utama itu melambangkan saluran Ilham, yaitu n a b i – n a b i akhir zaman yang bertugas menginterpretasikan seluruh i s i Alkitab, lalu menyampaikannya berupa Segala kebenaran (Hujan Awal) dan Segala Perkara yang akan Datang (Hujan Akhir) ke dalam ROH NUBUATAN, untuk selanjutnya diteruskan kepada kita oleh para penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru yang telah diangkat oleh Jesus sendiri, sebagaimana yang dijanjikan oleh Rasul Paulus di dalam Epesus 4 : 11 – 14. Jadi, para penginjil, para p e n d e t a atau gembala, dan guru-guru itulah yang dilambangkan oleh 7 (tujuh) pipa yang menghubungkan mangkok keemasan dengan pelita-pelita pada kaki pelita yang ada di bawahnya.
Minyak Keemasan = Kebenaran Ilham
Minyak Keemasan itu tak dapat tiada melambangkan semua Kebenaran Ilham yang diperoleh dari seluruh hasil interpretasi Alkitab yang resmi. Minyak keemasan itulah yang kini ditemukan h a n y a di dalam ROH NUBUATAN. Interpretasi Alkitab yang resmi ialah interpretasi yang dilakukan sesuai prosedur Hukum Allah yang diperlihatkan di dalam nubuatan Zakharia pasal 4. Inilah satu-satunya interpretasi Alkitab yang dilakukan, b u k a n oleh kekuatan dan kemampuan pribadi dari para penguasa GEREJA, juga b u k a n oleh kekuasaan Organisasi GEREJA-GEREJA itu, melainkan oleh bimbingan dari ROH ALLAH saja, sesuai dengan prosedur yang telah digariskan. Bukan oleh kekuatan, bukan juga oleh kekuasaan, melainkan oleh Roh-Ku saja, demikian firman Tuhan serwa sekalian alam.
Zerubabel melambangkan n a b i yang terakhir
Zakharia 4 : 6, 8, 9. berbunyi: Kemudian ia menjawab dan berbicara kepadaku, katanya, ‘Inilah firman Tuhan kepada Zerubabel, bunyinya, bukan oleh kekuatan, bukan juga oleh kekuasaan, melainkan oleh ROH-KU saja, demikianlah firman Tuhan sekalian alam. …………. Lagi pula firman Tuhan datang lagi kepadaku, bunyinya: ‘Tangan-tangan Zerubabel telah meletakkan pondasi rumah ini; tangan-tangannya juga akan menyelesaikannya; maka akan diketahui olehmu, bahwa Tuhan serwa sekalian alam telah mengutus aku kepadamu.
Karena nubuatan Zakharia itu baharu terungkap pengertiannya di akhir zaman, maka kita tak dapat tiada akan menemukan 2 (dua) orang n a b i Tuhan Allah yang bertugas bagi kita di akhir zaman. Zakharia sebagai n a b i akan melambangkan n a- b i yang pertama, sebab dialah yang menyalurkan minyak keemasan dari kedua cabang Zaitun itu ke dalam mangkok untuk diteruskan kepada Zerubabel. Kemudian Zerubabel akan melambangkan n a – b i yang kedua, sebab dia juga meletakkan pondasi rumah. Kedua n a b i itu harus ditemukan di dalam Sidang Jemaat Laodikea karena hanya inilah GEREJA milik Tuhan Allah yang hidup di akhir zaman.
Di zaman Wasiat Lama Zerubabel dikenal sebagai kepala proyek pembangunan kembali Jerusalem di zaman Ezra dan Nehemia. Dalam nubuatan ini dinyatakan bahwa tangan-tangan Zerubabel meletakkan pondasi rumah ini (ayat 9). Karena ini adalah sebuah nubuatan, maka kata-kata, meletakkan pondasi rumah ini akan s a m a artinya dengan membangun moral tubuh Kristus pada Epesus 4 : 12 (Bag. Akhir). Membangun moral tubuh Kristus (Edifying the body of Christ) ialah membangun moral GEREJA Kristen dengan ajaran firman Allah. Ini adalah tugas dari nabi-nabi Wasiat Baru, maka inilah yang membuktikan, bahwa Zerubabel benar-benar melambangkan seorang n a b i, dan dialah n a b i yang kedua dan t e r a k h i r di akhir zaman karena Tangan-tangan Zerubabel telah meletakkan pondasi rumah ini; tangan-tangannya juga yang akan menyelesaikannya. (Zakharia 4 : 9).
Di dalam gambar dari nubuatan Zakharia di atas, kedua n a b i itu telah dilambangkan oleh dua pipa keemasan, yang telah mengalirkan sampai habis minyak keemasan ke dalam mangkok keemasannya yang melambangkan ROH NUBUATAN. N a b i yang pertama telah ditugaskan untuk menghimpunkan bagi kita Segala Kebenaran yang dilambangkan oleh Hujan Awal, dan n a b i yang kedua ditugaskan mengungkapkan Segala Perkara yang akan Datang yang dilambangkan oleh Hujan Akhir. Untuk ini bacalah nubuatan dari nabi Yoel di dalam bukunya Yoel 2 : 23. Kita sekarang sesungguhnya sudah berada di dalam bulan yang pertama itu.
Karena berasal dari Tuhan Allah yang s a m a, maka tugas dari nabi-nabi itu adalah saling melengkapi. Nabi yang datang kemudian akan melengkapi dan menyempurnakan semua hasil kerja dari para nabi sebelumnya. Dengan demikian, maka tidak akan ada satupun kebenaran ilham yang terbuang oleh datangnya nabi-nabi baru di akhir zaman.
Oleh datangnya nabi yang terakhir yang dilambangkan oleh Zerubabel, maka lengkaplah sudah ROH NUBUATAN yang diramalkan pada Wahyu 19 : 10 (Bag. akhir) itu tersedia bagi kita. Dengan demikian terbentuklah pula apa yang disebut k e j u dari nubuatan Jesaya 7 : 15 itu. Dan dengan demikian inilah Zerubabel telah meletakkan pondasi rumah Allah di akhir dunia sekarang ini. Jadi dengan adanya firman Tuhan kepada Zakharia bahwa Tangan-tangan Zerubabel telah meletakkan pondasi rumah ini; tangan-tangannya juga yang akan menyelesaikannya, maka ini berarti, bahwa seluruh Alkitab itu sudah habis diinterpretasikan ke dalam ROH NUBUATAN, dan tidak akan ada lagi n a b i yang lain yang akan datang kemudian.
Kedua n a b i akhir zaman itu k i n i sudah tiada, sebab mereka sudah lebih dulu meninggal dunia mendahului kita. Namun ROH NUBUATAN sajian mereka itu kini sudah menjadi pondasi i m a n kita umat Allah di akhir dunia sekarang ini.
M a k n a D a r i N u b u a t a n I n i
Semenjak dari mulanya nabi Musa telah menegaskan bahwa, Perkara-perkara yang rahasia itu adalah milik Tuhan Allah kita, tetapi perkara-perkara itu yang diungkapkan adalah bagi milik kita dan anak cucu kita sampai selama-lamanya, s u p a y a dapatlah kita melakukan semua perkataan dari Hukum Torat ini. Ulangan 29 : 29.
Sebuah contoh dari perkara perkara yang rahasia itu dapat dibaca pada Wahyu 10 : 4 yang berbunyi: Maka setelah t u j u h g u n t u r itu mengeluarkan suara mereka, aku sedang akan menulisnya, tetapi ku dengar sebuah suara dari langit mengatakan kepadaku, Meteraikanlah perkara-perkara itu yang diucapkan oleh tujuh guntur itu, dan jangan menuliskannya. Karena Yahya tidak diperkenankan untuk menuliskannya, maka apa yang dimaksud dengan suara-suara dari tujuh guntur itu tidak tersedia di dalam buku Wahyu. Itulah sebabnya, maka tidak ada yang dapat diinterpretasikan bagi kita dari hal tujuh guntur itu.
Tetapi semua yang lainnya ternyata sudah diungkapkan. Wasiat Lama adalah yang pertama sekali diungkapkan secara bertahap semenjak dari zaman Musa sampai dengan nabi Maleakhi. Kemudian Wasiat Baru telah diungkapkan oleh para rasul dalam abad yang pertama sampai dengan buku Wahyu yang telah ditulis dalam tahun 96 TM. Sesudah itu oleh datangnya masa aniaya besar dalam sejarah penindasan Romawi Katholik yang lalu, dan setelah Alkitab dilenyapkan dari peredarannya selama lebih dari 1000 (seribu) tahun penindasan itu, maka kembali Alkitab itu diungkapkan pengertiannya secara bertahap oleh para n a b i Wasiat Baru, yang telah dipelopori oleh Martin Luther. Demikianlah kita kemudian sampai kepada kedua n a b i akhir zaman, yang telah melaksanakan berbagai tugas mereka sebagaimana yang terungkap pada nubuatan Zakharia pasal 4 di atas.
Kiranya jelaslah sudah, mengapa Wasiat Lama dan Wasiat Baru yang dilambangkan oleh kedua pohon Zaitun pada nubuatan Zakharia pasal 4 itu, sudah harus diinterpretasikan kembali semenjak dari Luther, dan kemudian dihimpun kembali menjadi Segala Kebenaran (atau Hujan Awal) oleh n a b i akhir zaman yang pertama (Nyonya Ellen G. White) di atas. Demikian pula halnya, mengapa berbagai rahasia nubuatan dan perumpamaan-perumpamaan Jesus itu baharu terungkap di akhir zaman, untuk dihimpun menjadi Segala perkara yang akan datang (Hujan Akhir) oleh perantaraan Zerubabel, yang melambangkan n a b i akhir zaman yang kedua dan terakhir itu (Sdr. Victor T. Houteff) ! Untuk semuanya inilah nabi Yoel menyerukan kepada kita: Bersuka-citalah, hai kamu anak-anak Sion, dan bergembiralah dalam Tuhan Allahmu, karena IA telah memberikan kepadamu hujan awal itu dengan lunaknya, maka IA akan menurunkan atas kamu h u j a n, yaitu hujan awal dan hujan akhir dalam bulan yang pertama. Yoel 2 : 23. Hujan awal dan hujan akhir itu ternyata sudah turun sejak tahun 1929 yang lalu, dan kita kini sudah berada dalam bulan yang pertama itu. Itulah gabungan pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 dari Houteff dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Nyonya White, yang kini sedang menerangi bumi, dimulai di dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh kita.
Di dalam Ulangan 29 : 29 itu juga Musa telah memperingatkan, bahwa perkara-perkara yang diungkapkan itu adalah bagi kita, s u p a y a kita melakukan semua perkataan dari Hukum Torat. Jadi, ROH NUBUATAN itu saja yang akan berisikan semua petunjuk pelaksanaan bagi kita di akhir dunia sekarang ini, s u p a y a dapat kita melakukan semua perkataan dari Hukum Kasih itu selengkapnya dengan benar. Sepuluh Perintah dari Hukum Kasih itu baharu hanya berisikan garis – garis besarnya dari berbagai tabiat Allah yang harus ditiru dan dihayati di bumi ini. Rincian peraturan pelaksanaannya tersedia h a n y a di dalam ROH NUBUATAN. Oleh sebab itu, orang yang melalaikan ROH NUBUATAN akan kehilangan semua jalan yang menuju ke pertobatan. Inilah dosa yang tak terampuni lagi, sebab pelakunya tidak pernah lagi dapat kembali bertobat.
Kenyataan Sejarah dari Nubuatan ini
Karena nubuatan Zakharia pasal 4 itu baru terungkap pengertiannya di akhir zaman, maka kita tak dapat tiada akan menemukan kegenapan sejarahnya di waktu ini. Semua perkataan nubuatan itu harus digenapi di dalam Sidang Jemaat Laodikea, karena inilah GEREJA milik Tuhan Allah yang terakhir dalam sejarah Wasiat Baru. Ciri-ciri umat Allah di akhir dunia sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas ialah, Memegang Sepuluh Perintah dari Hukum Torat dan Menganut Kesaksian Jesus Kristus yang disebut ROH NUBUATAN itu. Jadi, GEREJA Tuhan Allah yang terakhir ini akan dikenal pertama sekali karena memelihara kesucian Hari Sabat dari Perintah Keempat Hukum Torat. Sekalipun kondisi kerohaniannya yang diramalkan pada nubuatan Jesaya 4 : 1 s a – m a rendahnya dengan GEREJA-GEREJA lainnya, namun hanya kepada GEREJA inilah berbagai nubuatan itu telah ditawarkan bagi pertobatannya.
Nabi Zakharia mengatakan: Kemudian i a (malaikat dari ayat pertama) menjawab dan mengatakan kepadaku, bunyinya: ‘Inilah f i r m a n Tuhan kepada Zerubabel, kata-Nya, ‘Bukan oleh kekuatan, bukan juga oleh kekuasaan, melainkan oleh ROH-KU saja. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam.’ Zakharia 4 : 6.
Karena Zerubabel melambangkan seseorang n a b i di akhir zaman di dalam GEREJA penganut Hari Sabat (kaki pelita), maka f i r m a n Tuhan kepadanya bukan datang langsung dari kedua pohon zaitun (Alkitab) oleh kekuatan (pribadi pendeta), bukan juga oleh kekuasaan (Organisasi GEREJA), melainkan dari Roh Nubuatan (dari mangkok emas), yaitu hasil interpretasi Alkitab dari n a b i yang mendahuluinya. Sejarah membuktikan, bahwa jika GEREJA Protestan sejak mulanya telah dibangun moralnya oleh Martin Luther berlandaskan pada ajaran Orang Benar Hidup oleh Iman, maka GEREJA dari Sidang Jemaat Laodikea sejak mulanya dalam tahun 1844 telah dibangun moralnya oleh Nyonya Ellen G. White berlandaskan pada Roh Nubuatan. Di dalam Roh Nubuatan dari Nyonya Ellen G. White itulah telah ditampung semua Kebenaran Alkitab yang telah diungkapkan sebelumnya semenjak dari zaman Luther. Ini seyogyanya dapat dimengerti, sebab sudah menjadi prinsip dalam Firman Allah, bahwa setiap Kebenaran Baru yang datang, iaitu tidak akan menghilangkan Kebenaran-Kebenaran yang sudah ada sebelumnya. Dengan demikian, maka Roh Nubuatan itulah yang melambangkan Segala Kebenaran atau S u s u atau Hujan Awal, yang masih akan dilengkapi lagi dengan Segala Perkara yang akan Datang, yaitu keju atau Hujan Akhir. Bertolak dari Roh Nubuatan dari Nyonya White yang berisikan Segala Kebenaran itu, maka Roh Kebenaran dari Yahya 16 : 13 itu kemudian menghantarkan Victor T. Houteff kepada Segala Perkara yang akan Datang yang kemudian telah dibukukannya bagi kita dengan nama Tongkat Gembala.
Pada waktu ini karena dikenal oleh karyanya mengungkapkan semua nubuatan Wasiat Lama, nubuatan Wahyu, dan berbagai perumpamaan Jesus dari Wasiat Baru, maka Zerubabel tak dapat tiada melambangkan Victor T. Houteff dengan buku-buku terbitan Tongkat Gembalanya. Semua Kebenaran dari Tongkat Gembala itu tidak meniadakan Roh Nubuatan (dari Nyonya Ellen G. White), melainkan justru bergabung untuk kemudian menjadi apa yang disebut K e j u atau ROH NUBUATAN itu. Dengan k e j u atau ROH NUBUATAN itu Zerubabel telah meletakkan pondasi rumah Allah atau GEREJA di akhir dunia ini. Demikian inilah, maka Victor T. Houteff menegaskan: Karena Alkitab dan buku-buku Roh Nubuatan merupakan satu-satunya sumber dari pekabaran Tongkat Gembala, maka apabila Tongkat itu diajarkan, Alkitab dan Roh Nubuatan juga harus diajarkan. Fundamental Beliefs of the Davidian SDA, p. 27. Dan kemudian Nyonya Ellen G. White juga mengatakan: Para p e n d e t a harus menyajikan perkataan nubuatan yang pasti sebagai l a n d a s a n I m a n dari Masehi Advent Hari Ketujuh. Gospel Workers, p. 148.
Nyonya Ellen G. White semenjak dari masa remajanya hanya menikmati pendidikan sampai setingkat Sekolah Dasar kelas IV. Kemudian karena sebab sesuatu kecelakaan, maka sampai meninggal dunia dalam tahun 1915 ia tidak pernah memiliki fisik yang sehat sempurna sebagaimana halnya dengan orang kebanyakan di waktu ini. Ia telah muncul sebagai salah seorang penerus reformasi Luther sejak tahun 1844. Dan iapun dikenal sebagai salah seorang pendiri GEREJA Masehi Advent Hari Ketujuh. Sekalipun dalam keadaan yang serba kekurangan itu ia telah berhasil menerbitkan Roh Nubuatan dalam buku-buku, traktat-traktat, majalah-majalah, yang sekian banyaknya, yang telah berhasil mentobatkan berjuta-juta umat Masehi Advent Hari Ketujuh sampai kepada hari ini. Buku-Bukunya itu kini tersebar di seluruh dunia, merupakan sesuatu karya yang belum pernah tertandingi oleh sarjana Alkitab manapun juga di zamannya sampai kepada hari ini. Manusia sekaliber Ellen G. White tak dapat tiada sudah lama tercatat di dalam sejarah dunia. Kita dapat saja menemukan namanya di dalam berbagai buku Encyclopedia yang ada.
Kemudian Victor T. Houteff, seorang immigran dari Bulgaria yang kemudian telah menetap dan menjadi warga negara Amerika Serikat, telah bergabung dengan GEREJA Masehi Advent Hari Ketujuh dalam tahun 1919. Setelah membaca sendiri Alkitab dan buku-buku Roh Nubuatan, maka ia kemudian telah berhasil secara mentaajubkan mengungkapkan rahasia dari berbagai nubuatan Alkitab dan perumpamaan-perumpamaan Jesus di dalam buku-buku dan traktat-traktat terbitan Tongkat Gembala. Seorang anggota gereja biasa (bukan pendeta), dengan latar belakang pendidikan yang tidak tinggi, Victor T. Houteff ternyata telah menggoncangkan seluruh dunia Masehi Advent Hari Ketujuh oleh buku-bukunya sampai kepada hari ini. Ia telah meninggal dunia dalam tahun 1955, namun namanya tidak begitu saja ikut lenyap bersamanya karena iapun telah ikut diabadikan bersama-sama dengan Ellen G. White di dalam berbagai dokumen sejarah dunia.
Dengan terungkapnya nubuatan Zakharia pasal 4 itu di antara kita, maka ingatlah selalu, bahwa sebagaimana firman Tuhan kepada Zerubabel dahulu, maka demikian pula firman Tuhan kepada masing-masing kita di waktu ini, kata-Nya, bukan oleh kekuatan (dari pribadi pendeta), bukan juga oleh kekuasaan (dari Organisasi GEREJA), melainkan oleh ROH-KU pada ROH NUBUATAN itu saja, yang akan mengungkapkan semua permasalahan keselamatan kita di akhir dunia sekarang ini; demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Zakharia 4 : 6. Kekuatan dan Kekuasaan yang menguasai mimbar gereja-gereja di waktu ini ternyata tidak lagi digunakan Tuhan untuk menyampaikan Kebenaran-Nya kepada kita. Sebab mereka menyalurkannya langsung dari pohon zaitun ke kaki pelita. Akibatnya pelita-pelita itu tidak pernah lagi menyala. Inilah pula sebabnya, maka kepada kita diwajibkan untuk membaca sendiri dan mendengarnya langsung kepada ketujuh pipa (para penginjil, para gembala, dan guru-guru) yang menghubungkan mangkok emas dengan kaki pelita di bawahnya. Berbahagialah d i a yang membaca, dan mereka yang mendengar (dari penginjil, gembala, guru) semua perkataan dari nubuatan ini (ROH NUBUATAN), lalu mematuhi semua perkataan itu yang terkandung di dalamnya, karena masa itu sudah dekat. Wahyu 1 : 3.
Hanya ROH NUBUATAN Yang Dapat Menyelamatkan
Dengan terungkapnya seluruh i s i Alkitab sesuai prosedur yang digariskan melalui nubuatan Zakharia pasal 4 itu, maka genaplah pula ucapan nabi Musa yang berbunyi: Semua perkara yang rahasia itu adalah milik Tuhan Allah saja, tetapi perkara-perkara itu yang akan diungkapkan adalah bagi milik kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, s u p a y a dapatlah kita melakukan semua perkataan dari hukum Torat ini. — Ulangan 29 : 29
Terbukti kini bahwa karena semua perkara-perkara itu (di dalam Alkitab) sudah terungkap seluruhnya, maka k i t a supaya mematuhi dan melakukan semua perkataan dari hukum Allah itu dengan benar. Semua perkara-perkara di dalam Alkitab sudah selengkapnya diungkapkan bagi kita, di dalam mangkok emas dari Zakharia pasal 4 sebagai wadahnya. Dan itulah ROH NUBUATAN yang berisikan berbagai peraturan pelaksanaan dari hukum Torat, untuk dipatuhi dan dihayati dalam peribadatan kita di akhir zaman ini. Hanya itulah peraturan-peraturan pelaksanaan yang s e l u r u h n y a harus dipatuhi dan dilaksanakan dalam rangka mematuhi Sepuluh Perintah dari hukum Allah di bumi ini.
Di sinilah terbukti, bahwa h a n y a Kebenaran dari ROH NUBUATAN yang l e n g k a p, yang dapat menyelamatkan manusia ke dalam Kerajaan Sorga. H a n y a Kebenaran dari ROH NUBUATAN yang lengkap yang dapat memungkinkan kita mematuhi Sepuluh Perintah Allah itu selengkapnya, bahkan sampai kepada yang sekecil-kecilnya. Sebaliknya, setiap kelalaian untuk mematuhi berbagai peraturan pelaksanaan dari hukum Torat, sebagaimana yang telah diatur di dalam ROH NUBUATAN, akan berarti d o s a atau pelanggaran hukum. Tanpa pertobatan, maka tidak akan ada pengampunan dosa. Jesus menyelamatkan manusia b u k a n d a l a m d o s a, melainkan d a r i d o s a, maka barangsiapa yang mengasihi Dia hendaklah menunjukkan kasihnya itu dalam penurutan. Review and Herald, vol. 6, p. 45.
Oleh karena itu, hendaklah disadari bahwa sekiranya dengan Kebenaran yang tidak sepenuhnya lengkap Tuhan Allah masih mau menyelamatkan manusia ke dalam Kerajaan-Nya, maka ini berarti semua Gereja-Gereja Babil di bumi ini sudah akan dapat diselamatkan ke sorga, tanpa sepenuhnya bertobat. Dan inilah sesuatu yang tidak mungkin, tidak masuk akal, dan justru melanggar hukum.
Dari ROH NUBUATAN itu juga akan diketahui, bahwa sebelum dapat diselamatkan ke dalam Kerajaan yang akan datang, kita harus terlebih dulu berjuang untuk masuk menjadi bagian dari kelas lima anak dara yang bijaksana itu. Kita semua perlu menyelidiki lebih dalam daripada sebelumnya akan perumpamaan tentang sepuluh anak dara itu. Lima dari mereka itu bijaksana, tetapi lima lainnya adalah b o d o h. Mereka yang bijaksana membawa minyak di dalam botol-botol mereka berikut pelita-pelitanya. Inilah minyak yang suci itu yang dilambangkan di dalam Z a – k h a r i a (Zakharia 4 : 11 – 14). Minyak itu diterimakan ke dalam botol-botol yang telah dipersiapkan bagi minyak itu. Itulah R o h S u c i di dalam hati yang bekerja oleh kasih lalu membersihkan jiwa. — EGW. Bible Commentary, Vol. 7 A, p. 189.
Di Dalam Kerajaan Yang Akan Datang
Karena buku Wahyu kini sudah seluruhnya terungkap pengertiannya, maka ucapan rasul Yahya berikut ini tak dapat tiada akan sangat bermakna bagi kita. Yahya mengatakan: Lalu ku pandang, maka tiba-tiba aku tampak seekor Anak Domba berdiri di gunung Sion, dan bersama-sama dengannya adalah mereka yang seratus empat puluh empat ribu itu, yang memiliki nama Bapa tertulis pada dahi-dahi mereka. Inilah mereka itu yang tidak tercemar dirinya dengan wanita-wanita, karena mereka adalah a n a k a n a k d a r a. Inilah mereka itu yang mengikuti Anak Domba itu kemana saja Ia pergi. Mereka ini ditebus dari antara manusia, merupakan b u a h b u a h pertama bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka itu tidak didapati t i p u, karena mereka adalah tanpa salah di hadapan tahta Allah. — Wahyu 14 : 1, 4 5.
Jesus yang disaksikan oleh Yahya di atas itu ternyata masih berstatus Anak Domba, yang bertugas sebagai Juru Selamat. Ini berarti bahwa peristiwa yang dinubuatkan itu tak dapat tiada akan jadi s e b e l u m masa kasihan berakhir, sebelum Jesus menanggalkan jubah keimammatan-Nya, untuk beralih tugas menjadi r a j a, jauh sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali ke bumi ini. Kemudian perihal mereka 144.000 itu, kepada kita hamba Tuhan Nyonya White mengatakan: Marilah kita berjuang dengan seluruh kekuatan yang sudah Allah karuniakan pada kita untuk masuk di antara mereka 144.000 itu. Review & Herald, March 9, 1905.
Karena seruan hamba Tuhan Nyonya White itu ditujukan khusus kepada umat Masehi Advent Hari Ketujuh, dan karena ternyata sampai kepada hari ini 144.000 umat kesucian itu belum juga muncul, maka seyogyanya kita menanyakan kembali kepada Yahya Pewahyu identitas mereka 144.000 itu yang sebenarnya. Dari Wahyu 14 : 4 di atas dapatlah diketahui sebagai berikut:
a. Mereka itu tidak tercemar dirinya dengan w a n i t a – w a n i t a, karena mereka adalah a n a k – a n a k d a r a. Karena kita sedang membicarakan sesuatu nubuatan, maka wanita-wanita itu tak dapat tiada melambangkan Gereja-Gereja, dan anak-anak dara itu tentunya dimaksudkan kepada Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh saja. Jadi jelaslah, bahwa mereka 144.000 itu bukan berasal dari Gereja-Gereja Babil di luar, sebab mereka itu berasal dari kelas lima anak dara yang bijaksana, penganut ROH NUBUATAN, di dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
b. Mereka itu ditebus dari antara manusia, dan merupakan buah-buah pertama bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Artinya, mereka 144.000 itu akan merupakan buah-buah dari hasil penuaian yang pertama di dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh saja. Buah-buah kedua baharu akan dituai dari luar Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di seluruh dunia, di bawah kuasa dari Roh Suci Hujan Akhir yang akan datang. Dan hasilnya akan berlimpah-limpah, tak terhitung banyaknya.
c. Di dalam mulut mereka itu tidak didapati t i p u, artinya, mereka 144.000 itu sama sekali tidak terlibat dalam sesuatu dosa apapun karena menambah-nambah atau mengurang-ngurang daripada sesuatu kebenaran yang ada di dalam ROH NUBUATAN. Jadi, mereka itu tidak pernah di dapati bersalah terhadap apa yang diatur di dalam Wahyu 22 : 18, 19.
Sekalipun demikian, karena ternyata tidak semua anak dara yang bijaksana akan masuk dalam rombongan 144.000 itu, maka tak dapat tiada akan ada sebagian dari mereka itu yang akan memiliki t i – p u di dalam mulutnya, karena terlibat dalam dosa yang diatur pada Wahyu 22 : 18, 19. Sebagian lagi akan diambil mati untuk kemudian bangkit dalam kebangkitan khusus dari Daniel 12 : 2 bersama-sama dengan Nyonya White, Sdr. Victor T. Houteff dan lain-lainnya. Memang, akan ada banyak yang terpanggil, tetapi hanya sedikit yang terpilih.
K e s i m p u l a n
Dari kata-kata nubuatan Zakharia itu yang berbunyi: Inilah firman Tuhan kepada Zerubabel, yang berbunyi: Bukan oleh kekuatan, bukan juga oleh kekuasaan, melainkan oleh R o h K u saja, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Zakharia 4 : 6, menunjukkan bahwa sewaktu nubuatan ini terungkap, firman Tuhan yang disampaikan di dalam gereja-gereja milik-Nya di akhir zaman ini sedang marak diciptakan hanya oleh kekuatan pribadi dari pendeta-pendeta dan oleh kekuasaan organisasi dari General Conference of SDA. Ini dapat kita saksikan sendiri pada setiap Sabat, baik melalui mimbar-mimbar gereja yang ada maupun melalui buku-buku Sekolah Sabat yang terbit setiap tiga bulan sekali.
Para penghotbah yang pada umumnya adalah para sarjana tamatan sekolah nabi-nabi ternyata sama sekali tidak mampu untuk mengungkapkan i s i Alkitab sampai tuntas. Bahkan pada kenyataannya belum pernah ada satupun nubuatan dari Wasiat Lama atau dari buku Wahyu yang berhasil dihotbahkannya dengan memuaskan sampai kepada hari ini. Hotbah-hotbah yang diberikan selama ini melalui mimbar-mimbar ternyata lebih banyak memberitakan pribadi dari penghotbahnya sendiri daripada menghotbahkan firman Allah. Sementara itu buku-buku Sekolah Sabat hanya menyajikan pelajaran-pelajaran yang itu-itu saja dari tahun ke tahun, tanpa satupun yang baru yang menyegarkan bagi pertumbuhan kerohanian umat. Bahkan untuk seolah-olah meningkatkan mutu, maka pelajaran-pelajaran yang disajikan itu telah dilengkapi dengan komentar dari para sarjana, disertai sedikit tambahan dari Roh Nubuatan dari Nyonya White. Kesemuanya telah disusun sedemikian rupa dengan bahasa yang sangat muluk, sehingga tampaknya sangat bermutu, padahal justru makin membingungkan. Untuk semuanya ini hamba Tuhan sejak jauh-jauh hari sebelumnya telah meramalkannya sebagai berikut :
Ada orang-orang yang berdiri di mimbar-mimbar bagaikan gembala-gembala, yang bertugas memberi makan kawanan domba, padahal domba-domba itu sedang lapar akan roti hidup. Ada banyak hotbah yang panjang-panjang, yang kebanyakan telah dibuat dikaitkan dengan lelucon-lelucon; tetapi hati para pendengarnya tidak tersentuh. P e r a s a a n sebagian orang mungkin tergerak, mereka mungkin saja mengeluarkan sedikit air mata, namun h a t i mereka itu tidak hancur. Tuhan Jesus ternyata hadir sewaktu mereka itu menyampaikan a p a yang disebut hotbah-hotbah, namun semua perkataan mereka itu adalah hampa akan embun dan hujan dari sorga. Mereka itu membuktikan, bahwa keduanya yang diurapi itu yang dilukiskan oleh nabi Zakharia (lihat pasal 4) belum melayani mereka, sehingga dapat mereka melayani orang-orang lainnya. Apabila keduanya yang diurapi itu mengosongkan dirinya melalui pipa-pipa keemasan, maka minyak keemasan dengan sendirinya mengalir keluar ke dalam mangkok-mangkok emas, untuk selanjutnya mengalir ke dalam pelita-pelita, yaitu gereja-gereja. Inilah pekerjaan dari setiap hamba yang benar dari Allah yang hidup, yang membaktikan dirinya kepada tugas. Tuhan Allah dari sorga tidak mungkin banyak merestui a p a yang dibawakan ke dalam mimbar oleh orang-orang yang bertugas membicarakan firman Allah. Mereka itu tidak menanamkan pendapat-pendapat yang akan menjadi suatu berkat bagi orang-orang yang mendengarkannya. Adalah makanan kuda, yaitu makanan kuda yang paling kasar yang telah disajikan ke hadapan umat. — Testimonies to Ministers, pp. 336, 337.
* * *
272 total, 1 views today