<< Go Back

BERAPA DEKATKAH

KEDATANGAN YESUS ?

(Bagian  I)

 

 

 

          “Maka tiba-tiba aku tampak Anak Domba itu berdiri di gunung Sion, dan beserta dengan Dia ada seratus empat puluh empat ribu orang yang memiliki nama Bapa-Nya tertulis pada dahi mereka.”— Wahyu 14 : 1.

 

Pendahuluan

BERBICARA tentang kedatangan Yesus, maka tanpa berpikir panjang orang akan selalu membayangkan kepada kedatangan Yesus kedua kali yang akan datang. Memang hanya inilah yang umumnya diketahui di dalam dunia Kristen selama ini. Pekabaran tentang kedatangan Yesus kedua kali itu telah dikhotbahkan secara luas dalam periode akhir zaman ini semenjak dari zaman William Miller dan rekan-rekannya sejak tahun 1831 yang lalu. Namun mereka ternyata telah keliru menafsirkan nubuatan 2300 hari dari Daniel 8 : 14 itu dengan mengatakan, bahwa kedatangan Yesus kedua kali itu akan jatuh pada tahun 1843 atau 1844, pada akhir dari masa 2300 hari nubuatan itu, untuk  membersihkan bumi ini.

 

Kekeliruan William Miller itu kemudian telah dikoreksi oleh hamba Tuhan Ny. White yang mengatakan, bahwa bukan bumi yang akan disucikan pada akhir dari nubuatan 2300 hari itu, melainkan kaabah kesucian Tuhan Allah saja yang akan dipulihkan kesuciannya. Oleh sebab itu, maka kedatangan Yesus itu bukan ke dunia ini, melainkan ke Tempat Yang Maha Suci dari kaabah kesucian yang di dalam sorga. Ny. White menuliskannya sebagai berikut :

 

“Seruan, Tengok, Pengantin Pria itu datang, ‘dalam musim panas tahun 1844 telah membuat beribu-ribu orang menunggui kedatangan Tuhan yang segera itu. Pada saatnya Pengantin Pria itu telah datang, tetapi bukan ke bumi ini seperti yang diharap-harapkan orang banyak itu, melainkan kepada Dia Yang Tiada Berkesudahan Hari-Nya itu di dalam sorga, ke perkawinan, ke resepsi kerajaan-Nya.” Great Controversy, p. 427.

 

Peristiwa besar yang jadi semenjak dari tahun 1844 itu telah diucapkan dalam berbagai ragam :

 

Daniel menyebutnya :

Penyucian kaabah kesucian (Daniel 8 : 14)

 

Yahya pewahyu menyebutnya :

Masa pehukuman atau pengadilan, (Wahyu 14 : 6 – 9).

 

Yesus dalam perumpamaanNya menyebutnya :

Pengantin Pria datang ke perkawinan (Matius 25 : 6)

 

Nyonya White dalam tahun 1888 menjelaskannya sebagai berikut :

 

“Pengadilan itu telah berjalan lebih dari 40 tahun terhadap semua perkara dari mereka yang sudah mati, dan kami belum tahu kapan secepatnya ia itu akan berlaku terhadap perkara-perkara dari orang-orang yang masih hidup. “ Testimonies, vol. 5, p. 692.

 

Sewaktu buku-buku catatan dibuka di dalam sidang pengadilan itu, maka kehidupan dari semua yang telah percaya pada Yesus muncul terbuka di hadapan Allah. Pembela kita menyampaikan perkara-perkara mereka dari masing-masing generasi secara berurutan, dimulai dengan mereka yang pertama sekali hidup di bumi ini, dan berakhir dengan orang-orang yang hidup. Setiap nama disebut, dan setiap perkara diperiksa dengan teliti. Ada nama-nama yang diterima, ada nama-nama yang ditolak.“ The Great Controversy, p. 483.

 

Jelaslah dipahami, bahwa pemulihan kesucian kaabah yang dimulai sejak tahun 1844 itu adalah melalui proses pengadilan. Orang-orang yang nama-namanya masih tercatat di dalam buku keanggotaan sidang dan yang dosa-dosanya belum diampuni oleh proses pembenaran oleh iman, maka melalui proses pengadilan ini akan dicoret keluar. Sidang pengadilan ini berlangsung dalam dua tahap, pertama terhadap orang-orang yang sudah mati semenjak dari Adam dan Hawa, dan kedua terhadap orang-orang yang masih hidup (Orang-orang MAHK).

 

     Pengadilan yang dimulai dalam tahun 1844 itu telah memproses perkara-perkara dari semua umat Tuhan yang sudah mati. Permulaan pengadilan itu telah ditandai oleh kedatangan Yesus yang tak terduga-duga (Matius 25 : 6) ke dalam Tempat Yang Maha Suci di dalam kaabah kesucian sorga. Kedatangan yang tak terduga itulah yang tak dapat disambut oleh sebagian besar umat Kristen di zaman Miller, sehingga mereka telah kehilangan statusnya sebagai umat Allah.

 

     Permulaan pengadilan terhadap orang-orang hidup (Orang-orang MAHK) yang akan datang pun akan sama halnya, karena pengalaman dari perumpamaan Sepuluh Anak Dara di zaman Miller itu akan digenapi sekali lagi diwaktu ini. Ny. White menuliskannya sebagai berikut :

 

     “Semua memegang lampu-lampu dan botol-botol minyak. Pada sesuatu waktu tidak tampak perbedaan diantara mereka. Demikianlah halnya dengan sidang yang hidup menjelang kedatangan Kristus yang kedua kali. Semua memiliki pengetahuan Firman Allah. Semuanya telah mendengarkan pekabaran tentang kedatangan Kristus yang sudah dekat itu, dan dengan sungguh-sungguh menunggui kedatangan-Nya. Tetapi sebagaimana dalam perumpamaan itu, demikian itu pula kelak di w a k t u  i n i.” — Positive Christian Living, pp. 407 – 408.

 

     Artinya, kedatangan Yesus yang tak terduga-duga menggenapi perumpamaan Matius 25 : 6 itu akan terulang sekali lagi. Dan banyak umat MAHK akan sekali lagi kehilangan status mereka sebagai anak-anak Allah. Nama-nama mereka akan dicoret dari buku keanggotaan kaabah di sorga dan mereka sendiri akan dibantai keluar dari sidang jemaat Laodikea di bumi ini sesuai nubuatannya di dalam Yeheskiel pasal 9.

 

KEKELIRUAN MILLER KEMBALI

DIULANGI OLEH PENGUASA

GEREJA MAHK

 

William Miller dan para pengikutnya telah mengajarkan bahwa kedatangan Yesus kedua kali akan jatuh dalam tahun 1843 atau 1844. Namun ternyata mereka telah keliru. Mengapa keliru ? Nabi Tuhan Ellen G. White menuliskannya sebagai berikut :

 

     “Aku tampak bahwa mereka itu benar dalam menghitung masa-masa nubuatan itu; masa nubuatan itu berakhir dalam tahun 1844, lalu Yesus memasuki Tempat Yang Maha Suci untuk menyucikan kaabah kesucian pada akhir dari hari-hari itu (2300 hari itu). K e k e l i r u a n mereka  adalah  karena  tidak  memahami  a p a yang dimaksudkan  dengan  k a a – b a h  k e s u c i a n  itu dan  b a g a i m a n a  ia  itu disucikan.” — Early Writings, p. 243.

 

“Yesus bukan datang ke bumi seperti yang di harap-harapkan oleh rombongan orang-orang yang menantikanNya dengan penuh kegembiraan itu, untuk menyucikan k a a b a h   k e s u c i a n  oleh membersihkan b u m i dengan a p i.” — Early Writings, p. 243.

 

Miller dan para pengikutnya keliru karena mereka belum memahami apa yang dimaksudkan dengan k a a b a h dan b a g a i m a n a ia itu disucikan. Dengan datangnya Nyonya E. G. White, maka semua kekeliruan itu baharu dikoreksi.

 

     Kedatangan Nyonya White dan para pengikutnya dalam tahun 1844 itu juga menggenapi munculnya Sidang Jemaat Laodikea di akhir zaman. Laodikea berasal dari dua suku kata Gerika : Lao + Dekei. Lao = Orang-orang atau Berkata; Dekei = Pehukuman. Jadi, Sidang Jemaat Laodikea ialah kaabah kesucian Tuhan yang bertugas memberitakan Pehukuman atau Pekabaran Tiga Malaikat; bukan untuk memberitakan Kedatangan Yesus Kedua Kali.

 

     Berita Pehukuman atau Pekabaran Laodikea yang dibawakan oleh Nyonya White itu memberitahukan, bahwa penyucian kaabah yang dimulai pada akhir masa nubuatan 2300 hari dari Daniel 8 : 14 itu dilaksanakan melalui proses pengadilan. Pengadilan itu sendiri berlangsung di dalam tempat yang maha suci dari kaabah kesucian yang di sorga. Sidang Pengadilan itu berlangsung dalam dua babak: babak pertama mengadili perkara-perkara dari semua umat Tuhan yang sudah mati, dan babak kedua mengadili perkara-perkara dari para umat yang masih hidup (umat MAHK).

 

     “Seruan, ‘Tengok, Pengantin Pria itu datang,’ dalam musim panas tahun 1844 telah membuat beribu-ribu orang menunggui kedatangan Tuhan yang segera itu. Pada saatnya Pengantin Pria itu telah datang, tetapi bukan ke bumi ini seperti yang diharap-harapkan orang banyak itu, melainkan kepada DIA Yang Tiada Berkesudahan Hari-Nya di dalam sorga, ke perkawinan . . . . . . . .  — Great Controversy, p. 427.

 

Sebagai Pembela Yesus telah datang ke Sidang Pengadilan itu menghadap HAKIM, yaitu Allah Bapa, menghadap para Juri, dua puluh empat tua-tua itu, dan menghadap para Saksi, malaikat-malaikat, yang akan mengadili perkara-perkara dari semua umat Tuhan semenjak dari Adam sampai dengan kita yang masih hidup (empat binatang itu). Sidang Pengadilan inilah yang dinubuatkan di dalam buku Wahyu pasal 4 dan 5 dan yang diberitakan melalui pekabaran Tiga Malaikat, yaitu Roh Nubuatan kepada dunia.

 

     Jadi, Pekabaran Tiga Malaikat dari nubuatan Wahyu 14 : 6 – 9 itu sesungguhnya berfungsi mempersiapkan kita untuk menghadapi Sidang Pengadilan itu. Bagi mereka yang mati dalam Pekabaran Tiga Malaikat dipersiapkan supaya lolos pada Sidang Pengadilan Babak Pertama; dan bagi kita yang masih hidup supaya masuk dalam rombongan 144.000 umat Allah yang akan datang.

 

     Tetapi apakah yang sedang diberitakan oleh malaikat sidang jemaat Laodikea atau Penguasa Gereja MAHK selama ini ? Benarkah mereka sedang memberitakan Pekabaran Tiga Malaikat atau Berita Pehukuman itu ? Pernahkan mereka memberitakan Jam Pehukuman yang dimulai dalam tahun 1844 berikut Sidang Pengadilannya yang dinubuatkan di dalam Wahyu pasal 4 dan 5 itu ? Sejarah membuktikan, bahwa Penguasa Gereja MAHK sesudah kegagalan General Conference Minneapolis 1888 yang lalu sampai kepada hari ini b e l u m  p e r n a h memberitakan Pekabaran Tiga Malaikat atau Pekabaran Laodikea atau Pekabaran Pehukuman itu selayaknya. Sekalipun hamba Allah Nyonya White telah berhasil mengoreksi semua kekeliruan William Miller dan rekan-rekannya, namun pada kenyataannya para pendeta Gereja MAHK masih terus saja mengulangi kekeliruan Miller itu dengan sengaja.

 

     Sementara pokok doktrin tentang Pembersihan Kaabah Kesucian melalui proses pengadilan (dari Pekabaran Tiga Malaikat yang terdapat di dalam Roh Nubuatan) terus dilalaikan, maka pokok doktrin tentang Mereka 144.000 itu dan Persiapan Roh Hujan Akhir juga terus diremehkan. Kekeliruan Miller itu justru terus diulangi dengan mengajarkan, bahwa Kedatangan Kristus Kedua Kali sudah dekat sekali di ambang pintu, padahal tidak juga disadarinya bahwa pembersihan kaabah itu sendiri belum selesai, mereka 144.000 umat pilihan itu belum muncul, Roh Suci Hujan Akhir juga belum dituangkan, masa kasihan belum berakhir, dan tujuh bela yang terakhir itu juga belum dituangkan ke bumi. Memang genaplah kata-kata Roh Nubuatan yang memperingatkan :

 

     “Gereja-gereja kita sedang akan mati karena kurangnya ajaran mengenai pembenaran oleh  i m a n  dalam Kristus dan mengenai b e r b a – g a i  k e b e n a r a n lainnya.” “Sedang diakui di dunia sekarang, bahwa Masehi Advent Hari Ketujuh sedang meniupkan trompet yang tidak menentu, sehingga mereka sendiri sedang ikut berjalan di dalam jalan orang-orang dunia.” — Gospel Workers, p. 301; Testimonies to Ministers, p. 86.

 

Sementara dunia Kristen Babil menyuarakan, bahwa kedatangan Kristus kedua kali sudah dekat di ambang pintu, maka Gereja MAHK pun tidak mau ketinggalan memberitakan dalam lagu: “Angkat Nafiri dan bunyikanlah : Yesus mau datang segera!” Terbukti, bahwa SUAM dan BABIL sama saja kondisi kerohaniannya.

 

     Saudara ! Peristiwa kekeliruan Miller dan kekecewaan besar yang lalu itu sesungguhnya telah menggenapi nubuatan Wahyu 10 : 8 – 11. Untuk memenuhi kata-kata : “Engkau harus bernubuat kembali ke hadapan banyak umat, dan bangsa-bangsa dan bahasa-bahasa, dan raja-raja,” (ayat 11), maka Nyonya Ellen G. White telah memberitakan kembali nubuatan Daniel 8 : 14 itu berikut kebenarannya. Tetapi Penguasa Gereja MAHK justru kembali mengulangi kekeliruan Miller itu sampai kepada hari ini.

 

MENELUSURI

PERISTIWA – PERISTIWA

NUBUATAN DI AKHIR ZAMAN

 

Apabila anda mengikuti dengan saksama semua buku kami, maka dapatlah diketahui, bahwa beberapa peristiwa penting sesungguhnya sudah dilewati. Namun masih ada beberapa peristiwa lagi yang harus dilewati sebelum kita sampai pada menyambut Kristus pada kedatangan-Nya yang kedua kali. Mari kita menelusuri peristiwa-peristiwa itu dibawah ini.

 

[1]

PERISTIWA TAHUN 1844

 

     Tahun 1844 adalah hujung akhir dari seluruh periode nubuatan 2300 hari dari Daniel 8 : 14. Semenjak dari tahun itu penyucian kaabah kesucian atau pembersihan sidang Tuhan melalui proses pengadilan di dalam sorga dimulai. Sekaliannya inilah yang diberitakan dalam pekabaran tiga malaikat itu. Dan periode sejak tahun 1844 itulah yang dikenal dengan sebutan Sidang Jemaat Laodikea, yaitu sidang yang bertugas “bernubuat kembali ke hadapan banyak umat, dan bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa, dan raja-raja.” — Wahyu 8 : 11.

 

[2]

PERISTIWA TAHUN 1888

 

     Ini adalah peristiwa Minneapolis yang sangat bersejarah itu. Hamba Tuhan menuliskannya sebagai berikut :

 

     “Dalam pertemuan General Conference tahun 1888 yang diselenggarakan di Minneapolis Malaikat Wahyu 18 itu telah turun melaksanakan tugasnya, tetapi telah ditertawakan, dikeritik dan ditolak; maka apabila pekabaran itu kembali lagi dibawakannya dan berkembang menjadi suatu seruan keras, maka itu pun akan ditertawakan dan dilawan, dan ditolak oleh pihak mereka yang mayoritas.” — EGW in “Taking up a Reproach.”

 

     “Betapa sedih dan penyesalan yang mendalam, bahwa pekabaran tentang pembenaran dalam Kristus ini, pada waktu kedatangannya, sudah harus menghadapi penolakan dari pihak orang-orang penting yang bersungguh-sungguh   dalam   pekerjaan  Allah.  Pekabaran   itu   t i d a k    p e r n a h  diterima, t i d a k  p e r n a h diberitakan, juga t i d a k diberi kebebasan sebagaimana seharusnya untuk menghantarkannya kepada Gereja berbagai berkat yang tak terhingga yang terkandung di dalamnya.” – Review and Herald, August 13, 1889.

 

Akibat dari peristiwa Minneapolis itu oleh hamba Tuhan Nyonya White dijelaskan sebagai berikut :

 

“Aku tampak bahwa Jones dan Waggoner telah merupakan contoh saingan dari Yuzak dan Kalep………… Aku juga tampak, bahwa sekiranya kamu telah menerima pekabaran mereka itu, kita sudah akan berada di dalam KERAJAAN dua tahun sejak dari saat itu, tetapi kini kita harus kembali ke padang belantara dan tinggal disana 40 tahun lamanya.” — Review and Herald, 1892 Melbourne, Australia, May 9, 1892.

 

     “KERAJAAN” ini dimaksudkan kepada kerajaan DAUD yang dipelopori oleh mereka 144.000 itu di gunung Sion, Palestina.

 

[3]

PERISTIWA TAHUN 1929

 

Sesudah 40 tahun kemudian setelah peristiwa Minneapolis yang bersejarah itu, maka Malaikat Wahyu 18 itu k e m b a l i turun melaksanakan tugasnya. Tepatnya dalam tahun 1929 pekabaran malaikat Wahyu 18 itu kembali ditawarkan kepada General Conference di Amerika Serikat, dan telah berkembang menjadi suatu seruan keras di dalam dunia MAHK sampai kepada hari ini. Namun sesuai yang diramalkan oleh Nyonya White sebelumnya, maka ini pun akan tetap ditolak, ditertawakan, dan dilawan oleh mayoritas umat MAHK di dunia ini. Ini berarti minoritas umat MAHK akan menyambutnya, dan sebagai akibatnya Gereja MAHK  terbagi dalam dua kelas umat, masing-masing kelas 5 anak dara yang bijaksana di satu pihak dan kelas 5 anak dara yang bodoh di lain pihak.

    

     Kedatangan malaikat Wahyu 18 itu pada kali yang kedua ini adalah oleh perantaraan Victor T. Houteff. Dengan demikian pekabaran malaikat Wahyu 18 itu juga merupakan pekabaran Eliyah, karena peristiwa tahun 1929 itu telah ditandai oleh munculnya Victor T. Houteff sebagai nabi terakhir di akhir zaman, menggenapi nubuatan Maleakhi pasal 3 dan 4. Hamba Tuhan Nyonya White menuliskannya sebagai berikut :

 

          “Nubuatan harus digenapi. Tuhan berfirman : ‘Bahwasannya, Aku akan mengutus kepadamu Eliyah nabi itu mendahului datangnya hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu.’   S e s e o r a n g akan datang dalam roh dan kuasa Eliyah, maka apabila ia muncul orang akan mengatakan : ‘Engkau terlalu bersungguh-sungguh. Engkau tidak menginterpretasikan Alkitab itu dalam cara yang sepatutnya.” — Testimonies to Ministers, p. 475.

 

     Sebagaimana Eliyah dahulu menegor raja Ahab, pemimpin Israel wasiat lama, karena penyelewengan-penyelewengannya dalam memimpin umat Allah, maka Victor T. Houteff pun dalam roh dan kuasa Eliyah (atau pekabaran Eliyah) kini terus menegor pemimpin-pemimpin kita supaya menyambut pekabaran malaikat Wahyu 18 itu untuk bereformasi. Betapa pentingnya pekabaran malaikat Wahyu 18 itu dapat diketahui dari penegasan hamba Tuhan di bawah ini :

 

     “Kemudian aku tampak seorang malaikat perkasa lainnya (malaikat Wahyu 18 : 1) bertugas turun ke bumi untuk menggabungkan suaranya dengan m a l a i k a t  y a n g  k e t ig a, dan memberikan kuasa dan kekuatan kepada pekabarannya. Kuasa besar dan kemuliaan telah diberikan kepada malaikat ini, maka sementara ia turun bumi diterangi oleh kemuliannya. . . . . . . . “ — Early Writings, p. 277. 

 

     Tetapi sudahkah General Conference dan para pendetanya menyambut pekabaran malaikat Wahyu 18 itu yang telah menggabungkan suaranya dengan pekabaran malaikat yang ketiga selama ini ?

 

     Gabungan pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 dan pekabaran malaikat yang ketiga kini justru sedang mempersiapkan 144.000 umat MAHK untuk menyambut Roh Suci Hujan Akhir yang akan datang, untuk kemudian terjun menyelesaikan pekerjaan Injil ke seluruh dunia dengan kuasa besar.

 

[4]

PERISTIWA BERTOBATNYA SERIBU JIWA

SEHARI YANG AKAN DATANG

 

          Perhatikanlah dengan saksama dua ucapan hamba Tuhan Nyonya White di bawah ini. Ternyata masih ada dua peristiwa besar dan penting di depan, yang masih harus ditunggu. Beliau mengatakan :

 

a.   “Allah akan segera melakukan perkara-perkara besar bagi kita, jika kita percaya dan berbaring merendah pada kaki-Nya . . . . . . . L e b i h dari s e r i b u  o r a n g akan segera bertobat d a l a m  s e – h a r i, yang kebanyakan dari mereka itu akan meninjau kembali pengakuan-pengakuan mereka yang mula-mula setelah membaca buku-buku terbitan kami.” — Review and Herald, November 10, 1885, p. 700.

 

b. “Curahan Roh di zaman rasul-rasul dahulu ialah ‘hujan awal‘, dan gilang gemilang hasilnya. Tetapi ‘hujan akhir’ itu akan menghasilkan lebih berlimpah-limpah lagi.” — Testimony Treasures, vol. 3, p. 211.   

    

Curahan Roh pada peristiwa Pentakosta yang pertama dahulu telah menghasilkan sampai tiga ribu jiwa yang bertobat dalam sehari, maka pada peristiwa Pentakosta kedua yang akan datang tak dapat tiada akan lebih besar lagi daripada tiga ribu jiwa. Mereka itulah yang akan bertobat keluar dari Babil yang besar itu, setelah menyambut seruan keras dari pekabaran malaikat yang ketiga, yang akan disampaikan ke seluruh dunia di bawah kuasa dari Roh Suci Hujan Akhir.

 

     Jadi, siapakah mereka yang seribu orang itu, yang akan segera bertobat pada setiap hari dalam masa mendatang ? Apakah mereka itu juga akan muncul keluar dari Babil, ataukah dari dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sendiri ?

 

          Karena peristiwa yang besar itu belum pernah jadi sampai kepada hari ini, dan karena pertobatan mereka yang seribu orang itu b u k a n dalam masa seruan keras dari pekabaran malaikat yang ketiga yang akan datang, maka jelaslah bagi kita, bahwa mereka itu akan bertobat karena membaca buku-buku dari pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 yang telah bergabung suaranya dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Nyonya White. Mereka itulah yang akan segera bergabung dengan kelas lima anak dara yang bijaksana di dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh kita, dan akan merupakan buah-buah pertama dari hasil penuaian yang pertama di dalam Sidang Tuhan. Dari antara mereka inilah 144.000 buah-buah pertama orang-orang hidup akan muncul keluar, yaitu orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh yang kelak tidak akan lagi merasai maut di bumi ini. Mereka itulah yang oleh Pewahyu dinubuatkan dengan kata-kata : “B e r b a h a g i a – l a h  d i a yang m e m b a c a  dan mereka yang m e n d e n g a r (dari para penginjil, gembala-gembala dan guru-guru yang sudah lebih dulu membaca) …………”— Wahyu 1 : 3.

 

Melalui pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 kepada kita diberitahukan sebagai berikut :

 

Nama D a v i d i a n, berasal dari nama raja Israel kuno yang lalu, yang muncul dengan Persekutuan ini oleh alasan beberapa pendapat sebagai berikut : Pertama, ia berdedikasi kepada tugas memberitakan dan menyampaikan kembalinya kerajaan Daud itu dalam contoh saingannya (seperti yang diramalkan di dalam Hosea 1 : 11; 3 : 5), yang di atas tahtanya Kristus “putera Daud itu” akan duduk. Kedua, ia menyatakan dirinya sendiri untuk menjadi yang pertama daripada buah-buah pertama orang-orang hidup, yaitu barisan terdepan dari antara orang-orang keturunan Yahudi yang ada sekarang yang telah membentuk Gereja Kristen yang mula-mula. Dengan munculnya barisan terdepan ini berikut bala tentaranya, buah-buah pertama itu, dari mana akan dipilih masing-masing 12.000 orang dari kedua belas suku bangsa Yakub, yaitu “mereka yang 144.000 itu” (Wahyu 14 : 1; 7 : 2 – 8) yang akan berdiri di Gunung Sion bersama-sama dengan Anak Domba itu (Wahyu 14 : 1; 7 : 2 – 8), maka dimulailah pemerintahan Daud contoh saingan itu.” — The Leviticus, p. 8.  

 

          Artinya, Persekutuan Davidian MAHK dengan jumlah anggotanya yang masih sangat terbatas sekarang ini, baharu merupakan yang pertama daripada buah-buah pertama orang-orang hidup yang 144.000 itu; a t a u juga disebut “b a r i s a n  t e r d e p a n.” Dengan demikian barisan terdepan ini masih akan dilengkapi lagi dengan bala tentaranya, yang akan bertobat sebanyak lebih dari seribu orang setiap harinya. Peristiwa yang sangat mempesona itu akan segera menjadi kenyataan sesudah tahun ini, dan bahkan beberapa tahun s e b e l u m tahun 2027 yang akan datang.

 

[5]

PERISTIWA TURUNNYA

ROH SUCI HUJAN AKHIR

 

          Mengenai turunnya Roh Suci Hujan Akhir yang akan datang hamba Tuhan, Nyonya White menuliskannya sebagai berikut :

 

          “Permulaan masa kesusahan besar itu, . . . . . . bukan dimaksudkan kepada masa bilamana bela-bela itu kelak mulai dituangkan, melainkan kepada suatu jangka waktu pendek s e b e  l u m bela-bela itu dituangkan, yaitu selagi Kristus masih berada di dalam kaabah kesucian. Pada waktu itu, sementara pekerjaan penyelamatan sedang akan berakhir kekacauan akan menimpa bumi, dan bangsa-bangsa akan naik amarahnya, namun ditahan sedemikian rupa supaya tidak menghalangi pekerjaan dari malaikat yang ketiga. P a d a  w a k t u  i t u “hujan akhir”, atau penyegar dari hadirat Tuhan akan datang, untuk memberikan kuasa kepada seruan keras dari malaikat yang ketiga, dan mempersiapkan umat kesucian untuk berdiri dalam masa apabila tujuh bela yang terakhir kelak dituangkan.” Early Writings, pp. 85, 86. 

 

          Pada waktu itu, yaitu pada permulaan masa kesusahan besar yang akan datang s e b e l u m tujuh bela yang terakhir dituangkan ke bumi, ROH SUCI HUJAN AKHIR akan turun. Ini berarti peristiwa Pentakosta yang lalu akan terulang kembali pada kedua kalinya. Kuasa besar dari Roh Hujan Akhir itulah yang akan menunjang seruan keras dari malaikat yang ketiga untuk disampaikan kepada dunia dalam menyelesaikan pekerjaan Injil di bumi. Kita tentunya akan bertanya : Siapa-siapakah yang akan menyelesaikan pekerjaan Injil di bumi ini ?

 

          Jawabannya : Hanya mereka yang memperoleh curahan Roh Suci Hujan Akhir itu. Untuk itu Roh Nubuatan memperingatkan :

 

          “Tidak seorang pun dari kita akan kelak memperoleh m e t e r a i Allah itu selagi tabiat kita masih bercacat cela. Terserah kepada kita untuk mengobati semua cacat dalam tabiat-tabiat kita, menyucikan kaabah jiwa daripada setiap kotoran. Baharu HUJAN AKHIR akan turun atas kita seperti halnya HUJAN AWAL dahulu turun atas murid-murid pada hari Pentakosta.” — 5 Testimonies, p. 214.

 

          Jelaslah, bahwa seruan keras dari gabungan malaikat Wahyu  18 : 1 dan malaikat yang ketiga semenjak dari tahun 1929 yang lalu itulah yang mempersiapkan pemeteraian 144.000 umat pilihan itu di dalam Gereja MAHK. Hamba Tuhan menegaskan lagi :

 

          “Terutama dalam pekerjaan penghabisan b a g i  s i d a n g, dalam masa pemeteraian mereka 144.000 itu, yaitu orang-orang yang akan berdiri dengan tiada tercela di hadapan tahta Allah . . . . . . . . Hal ini dikemukakan dengan keras sekali dalam ilustrasi n a b i itu (nabi Yeheskiel pasal 9) mengenai pekerjaan terakhir dalam gambaran orang-orang yang masing-masingnya membawa senjata yang membinasakan di dalam tangannya.” — 3 Testimonies, p. 266.

 

          Hanya 144.000 umat MAHK yang akan memperoleh Roh Suci Hujan Akhir yang akan datang, karena hanya mereka itulah yang berhasil dimeteraikan  dalam  pekerjaan  penyelamatan  yang  penghabisan  bagi  s i – d a n g sejak dari tahun 1929 yang lalu.

 

[6]

MASA KASIHAN BERAKHIR

BAGI DUNIA

 

        Masa kasihan berakhir artinya berakhir sudah semua upaya penyelamatan di dunia ini, dan berakhir sudah semua kesempatan untuk bertobat. Pekerjaan pemulihan kesucian kaabah melalui proses pengadilan di dalam sorga, yang dimulai sejak tahun 1844 itu akan berakhir di sini.

 

          Berakhirlah status Yesus sebagai Anak Domba yang bertugas membela dan menebus umat manusia di bumi ini. Dan berakhirlah semua pekabaran dari malaikat yang ketiga di seluruh bumi. Hamba Tuhan Nyonya White menuliskannya sebagai berikut :

 

          “Kepada saya ditunjukkan kepada masa dimana pekabaran malaikat yang ketiga akan berakhir. Kuasa Allah telah berada dengan umat-Nya; mereka telah menyelesaikan tugasnya dan telah bersiap-siap menghadapi jam-jam cobaan di depan mereka. Mereka telah memperoleh Hujan Akhir atau Penyegar itu dari hadirat Tuhan, dan kesaksian yang hidup itu telah dikembangkan kembali. Amaran terakhir yang besar telah diserukan dimana-mana, dan ini telah membangkitkan dan menaikkan amarah penduduk bumi yang tidak mau menyambut pekabaran itu.

 

          “Aku tampak malaikat-malaikat bergegas-gegas pergi datang di dalam sorga. Seorang malaikat dengan sebuah botol tinta penyurat pada sisinya kembali dari bumi dan melaporkan kepada Yesus bahwa tugasnya telah selesai dilaksanakan, dan semua umat kesucian telah dihitung dan dimeteraikan. Kemudian aku tampak Yesus, yang melayani di depan tabut perjanjian yang berisikan Sepuluh Perintah itu, membuang ke bawah pedupaan itu. Ia kemudian mengangkat kedua tangan-Nya, lalu dengan suara besar mengatakan : “SUDAH GENAP.” Lalu semua malaikat yang banyak itu menanggalkan mahkota-mahkota mereka, sementara Yesus memberikan suatu pernyataan penting : ‘Orang yang jahat biarlah ia terus melakukan kejahatan, dan orang yang cemar biarlah ia terus cemar, dan orang yang benar biarlah ia terus berlaku benar, dan orang yang suci biarlah ia terus suci. “Setiap perkara telah diputuskan bagi hidup atau mati.” — Early Writings, pp. 279, 280.

 

          Sesudah masa kasihan berakhir, maka tujuh bela atau tujuh celaka yang terakhir itu kemudian dituangkan ke bumi ini, yang satu menyusul yang lainnya. Peristiwa berikutnya ialah,

 

[7]

KEDATANGAN YESUS KEDUA KALI

 

          Peristiwa kedatangan Yesus kedua kali ini telah ditulis oleh Nyonya White di dalam bukunya Early Writings sebagai berikut :

 

          “Segera terlihat awan putih yang besar pada mana duduk Anak Manusia. Sewaktu ia itu pertama kali tampak dalam kejauhan, awan itu terlihat kecil sekali. Malaikat itu mengatakan bahwa ia itulah pertanda mengenai anak Manusia. Sementara ia itu mendekat, kami dapat melihat kemuliaan dan kebesaran Yesus yang sempurna sementara Ia maju terus dengan kemenangan. Suatu barisan pengawal malaikat-malaikat berikut mahkota-mahkota mereka yang berkilau-kilauan di atas kepalanya mengawal-Nya sepanjang perjalanan. Tak ada bahasa yang dapat melukiskan kemuliaan kebesaran pemandangan itu . . . . . . . . . . . . . .

 

          “Bumi bergetar dengan kuatnya sementara suara Anak Allah memanggil keluar orang-orang suci yang tidur. Mereka menyambut panggilan itu lalu muncul keluar berpakaikan keadaan tiada mati yang mulia, sambil berseru: ‘Kemenangan, kemenangan, atas kematian dan kubur ! Hai maut, dimanakah sengatmu ? Hai kubur, dimanakah kemenanganmu ?’ Kemudian orang-orang suci yang hidup berikut mereka yang bangkit mengangkat suaranya bersama-sama dalam suatu seruan kemenangan panjang yang saling menunjang. Tubuh-tubuh mereka yang telah masuk ke kubur dengan berbagai cacat penyakit dan kematian muncul keluar dalam kesehatan dan kekuatan yang tidak mengenal mati. Orang-orang suci yang hidup diobahkan dalam sekejab mata, lalu dibawa bersama-sama dengan orang-orang yang bangkit, bersama-sama mereka b e r t e m u  d e n g a n  T u h a n  d i  a n g k a s a. Betapa meriah pertemuan itu ! Teman-teman yang telah dipisahkan oleh kematian bertemu kembali, tidak pernah lagi berpisah. “ — Early Writings, pp. 286, 287.

 

P E R H A T I A N !

 

          Pada kedatangan Yesus yang kedua kali ini, Ia tidak sampai menjejakkan kaki-Nya di bumi. Ia hanya melayang-layang di angkasa sambil menyambut semua umat tebusan-Nya dari bumi. Oleh sebab itu, jangan sekali mencampur-adukkan kedatangan yang kedua kali ini dengan kedatangan-Nya yang dinubuatkan di dalam buku Wahyu 14 : 1 yang berbunyi :

 

          “Maka tiba-tiba aku tampak seekor Anak Domba berdiri di gunung Sion, dan bersama-sama dengan-Nya mereka 144.000 itu, yang memiliki nama Bapa-Nya tertulis pada dahi-dahi mereka.”

 

          Kedatangan Yesus di gunung Sion itu akan jadi di Palestina, dalam status-Nya sebagai Anak Domba. Artinya sewaktu masa kasihan atau masa penyelamatan bagi orang-orang berdosa masih terbuka. Dan kedatangan-Nya itu adalah untuk melantik mereka 144.000 itu untuk menyelesaikan tugas pekerjaan Injil ke seluruh bumi. Tugas yang terakhir inilah yang diucapkan hamba Tuhan di bawah ini :

 

          “Aku tampak bahwa Allah mempunyai anak-anak yang belum melihat dan memeliharakan Sabat itu. Mereka tidak menolak terang yang ada padanya; maka pada permulaan masa kesusahan besar itu (the time of trouble) kita akan dipenuhi dengan R o h  S u c i sambil kita maju dan mengabarkan Sabat itu dengan lebih sempurna lagi.” — Early Writings, p. 85.

 

          Sesudah pelantikan mereka 144.000 itu oleh Yesus di Gunung Sion, dan sesudah mereka diberi kuasa Roh Suci Hujan Akhir, maka mereka akan pergi memberitakan Sabat dengan lebih sempurna lagi. Tugas ini tentunya ditujukan kepada semua orang yang belum mengenal Sabat Hari Ketujuh dan Khalik semesta alam yang telah menciptakan langit dan bumi ini dalam enam hari saja.

 

MENELUSURI TAHUN-TAHUN

PENTING SEJARAH DUNIA

 

Beberapa petunjuk Roh Nubuatan berikut ini hendaklah diikuti dengan saksama agar kelak akan kita jumpai suatu gambaran sejarah yang lengkap mengenai permulaan sampai kepada akhir sejarah dunia yang akan datang. Sekaliannya itu telah digambarkan berikut sejumlah tahun-tahunnya, sehingga dengan mudah dapat diperkirakan berapa dekatnya kedatangan Yesus yang akan datang, baik mengenai kedatangan-Nya di Gunung Sion di Palestina maupun mengenai kedatangan-Nya yang kedua kali di dalam awan-awan di langit.

 

A. Tahun Permulaan Sejarah Manusia

 

          Perlu kiranya diketahui, bahwa sejarah manusia di bumi ini dimulai pada hari keenam dari minggu pertama sejarah dunia. Adam adalah manusia yang pertama yang telah diciptakan Tuhan. Kapan mulainya sejarah manusia di bumi dapat diikuti dari petunjuk Roh Nubuatan berikut ini :

 

   “Sepanjang 2500 tahun pertama dari sejarah manusia tidak ada terdapat satupun wahyu yang tertulis. Mereka yang diajari oleh Allah meneruskan pengetahuan mereka kepada orang-orang lain, maka ini diturunkan dari bapa kepada anak cucu dan seterusnya sepanjang generasi-generasi berikutnya. Dipersiapkannya firman yang tertulis itu dimulai di zaman Musa. Wahyu-wahyu yang diilhami kemudian dibukukan ke dalam sebuah buku Ilham. Pekerjaan ini berlangsung selama suatu masa periode yang panjang 1600 tahun, semenjak dari Musa, penulis sejarah kejadian dunia dan hukum Torat itu, sampai kepada Yahya, pencatat kebenaran-kebenaran yang termulia dari Alkitab”. — The Great Controversy, p. 7.

 

          Petunjuk Roh Nubuat di atas menunjukkan, bahwa dari ADAM sampai ke MUSA terdapat 2500 tahun, dan dari MUSA sampai ke YAHYA PEWAHYU terdapat 1600 tahun; maka keseluruhannya dari ADAM sampai ke YAHYA PEWAHYU akan terdapat 4100 tahun. Kalau saja tahun penulisan buku Wahyu itu dapat diketahui, maka tahun permulaan sejarah manusia di dunia ini akan mudah dihitung. Tahun penulisan buku Wahyu itu memang dapat diketahui dengan pasti, karena Sdr. James White (suami dari Nyonya White) bersama-sama dengan Nyonya White telah menuliskannya di dalam sebuah buku kecil mereka sebagai berikut:

 

Saya mengetahui bahwa itu merupakan suatu pendapat yang amat popular di antara orang-orang Adventists bahwa tidak ada lagi apa pun yang akan dinyatakan oleh perantaraan khayal-khayal setelah Yahya mengakhiri buku Wahyu dalam tahun 96 Tarikh Masehi.” — A Word to the Little Flock, p. 13.

 

Dengan diketahui tahun 96 TM sebagai tahun dimana buku Wahyu telah ditulis, maka akan kita dapatkan tahun 4004 sebelum TM sebagai tahun permulaan sejarah manusia di dunia. Perhitungannya adalah (2500 tahun + 1600 tahun) – 96 tahun = 4004 tahun sebelum Tarikh Masehi.

 

B. Tahun Permulaan Kejatuhan Manusia Dalam Dosa

 

Alkitab mengajarkan bahwa manusia yang pertama telah ditempatkan Tuhan di Taman Eden. Adam dan Hawa sebagai leluhur-leluhur kita yang pertama telah diciptakan dalam kondisi kerohanian yang suci, maka hanya dalam kondisi kesucian mereka diperkenankan menikmati alam suasana di dalam taman itu dengan sepuas-puasnya. Kesucian merupakan syarat mutlak untuk mendiami taman yang indah permai itu. Tetapi kemudian ternyata mereka telah gagal mempertahankan kesuciannya. Berapa lama mereka telah berkesempatan menikmati taman yang indah itu tidak jelas diberitahukan kepada kita, namun Alkitab menunjukkan bahwa mereka telah berhasil menikmati kehidupan di taman itu untuk beberapa lamanya sebelum kejatuhan mereka dalam dosa. Setan adalah pangkal kejatuhan mereka karena ialah yang pertama sekali menjerumuskan mereka ke dalam dosa. Roh Nubuatan menuliskannya sebagai berikut :

 

“Setan telah membawa manusia ke dalam dosa, lalu rencana penebusan dibuat untuk dilaksanakan. Selama 4000 tahun Kristus bekerja bagi pengangkatan manusia, sedangkan Setan mengusahakan kehancuran dan kehinaannya. Dan seluruh alam semesta menyaksikan sekaliannya.”The Desire of Ages, p. 759.

 

“Kristus tidak menyerahkan nyawa-Nya sebelum Ia menyelesaikan tugas untuk mana Ia telah datang untuk melaksanakannya, maka dengan hembusan nafas-Nya yang terakhir Ia berseru : “Sudah Genap”. Yahya 19 : 30. Peperangan telah dimenangkan. Tangan kanan-Nya dan lengan-Nya yang suci telah membawakan kepada-Nya kemenangan. Sebagai pemenang Ia telah menanamkan panji-panji-Nya pada semua ketinggian yang kekal. Tidakkah terdapat kegembiraan di antara malaikat-malaikat ? Seluruh sorga bersukaria kemenangan oleh kemenangan Juruselamat. Setan telah dikalahkan, dan ia mengetahui bahwa kerajaannya telah hilang.

 

“Bagi malaikat-malaikat dan penduduk dunia-dunia yang tidak jatuh, seruan “Sudah Genap,” itu mempunyai arti yang dalam. Bagi mereka maupun bagi kita tugas besar penebusan itu sudah berhasil diselesaikan.” – Sda. p. 758.

 

“Pada pertengahan minggu itu Ia akan menghentikan korban dan pembakaran itu. Dalam tahun 31 Tarikh Masehi, tiga setengah tahun sesudah baptisan-Nya, Tuhan kita telah disalibkan. Dengan korban yang besar itu yang dipersembahkan di Golgotha, berakhirlah upacara mengenai berbagai persembahan yang selama e m p a t  r i b u  t a h u n telah menunjuk ke depan kepada Anak Domba Allah. Contoh telah menemukan contoh saingannya, maka semua korban dan pembakaran dari upacara bayangan lalu berakhirlah di situ.” — The Great Controversy, pp. 327, 328.

 

Semenjak dari kejatuhan Adam dan Hawa dalam dosa sampai kepada kematian Kristus di Golgotha terdapat 4000 tahun. Karena tahun kematian Kristus di Golgotha sudah diketahui dengan pasti sesuai kata-kata hamba Tuhan berikut ini :

 

“Dalam musim semi pada tahun 31 Tarikh Masehi, Kristus, korban yang sebenarnya itu telah dipersembahkan di Golgotha.”Prophets and Kings, p. 699.

 

Maka kita akan mendapatkan tahun 3969 sebelum TM sebagai tahun kejatuhan manusia dalam dosa. Penghitungannya adalah : 4000 tahun – 31 tahun = 3969 tahun sebelum Tarikh Masehi.

 

Demikian dapat pula diketahui, bahwa Adam dan Hawa telah menikmati kehidupan di TAMAN EDEN 35 tahun lamanya sebelum kejatuhan mereka berdua dalam dosa.

 

C. Tahun Kelepasan Manusia dari D o s a (Masa kasihan Berakhir).

 

     Roh Nubuatan oleh perantaraan Nyonya White mengatakan :

 

     “Pekerjaan pembinasaan Setan untuk selama-lamanya berakhir. Selama 6000 tahun ia telah melaksanakan kehendaknya, memenuhi bumi ini dengan sengsara dan menimbulkan kesedihan di seluruh alam semesta. Seluruh mahluk ciptaan menggerutu dan bersama-sama gelisah kesakitan. Kini semua mahluk Allah untuk selama-lamanya lepas daripada kehadirannya dan gangguannya . . . . . Maka sebuah suara pujian dan kemenangan naik dari seluruh alam yang setia. ‘Suara orang-orang yang beramai-ramai’ seperti bunyi banyak air yang menderu, dan seperti bunyi guntur yang besar-besar terdengar mengatakan : Halleluyah, karena Tuhan kita, Allah yang maha kuasa memerintah.” — Great Controversy, p. 673.

 

Tuhan Allah belum pernah sedetik pun berhenti memerintah. Oleh sebab itu kata-kata di atas : ‘Halleluyah, karena Tuhan kita, Allah Yang Maha Kuasa memerintah’  membuktikan bahwa Kristus baru saja menanggalkan jubah keimammatan-Nya untuk kembali menjadi raja. Peristiwa ini terjadi pada akhir dari masa kasihan, pada saat Ia mengumumkan dengan resmi : “Orang yang jahat biarlah ia terus melakukan kejahatan, dan orang yang cemar biarlah ia terus cemar, dan orang yang benar biarlah ia terus berlaku benar, dan orang yang suci biarlah ia terus bertambah suci.” — Early Writings, p. 280.

 

Karena tahun kejatuhan manusia dalam dosa telah diketahui Tahun 3969 sebelum Tarikh Masehi, maka ujung akhir dari periode 6000 tahun itu tak dapat tiada akan jatuh pada Tahun 2031 yang akan datang. Penghitungannya adalah : 6000 tahun – 3969 tahun = 2031 tahun, yaitu Tahun 2031 yang akan datang. Penghitungan ini juga dikukuhkan oleh Sdr. Victor T. Houteff, nabi terakhir di akhir zaman, yang mengatakan :

 

“Oleh sebab itu, angka bilangan simbolis kita mengenai masa Alkitab, 600, harus dikalikan dengan 10. Dengan demikian 600 x 10 = 6000 tahun masa kasihan. Ini membuktikan jangka waktu Kristus akan menjadi Juruselamat bagi orang-orang berdosa; dan bahwa dunia kita yang penuh dosa ini akan mencapai 6000 tahun usianya apabila masa kasihan berakhir; dan bahwa kita sekarang hidup dalam masa akhir zaman.” Penuaian (Traktat No. 3, Pengembangan), hal. 7.

 

Sesudah masa kasihan berakhir, maka segera menyusul tujuh bela yang terakhir dituangkan ke bumi. Orang-orang jahat dan semua mereka yang melalaikan keselamatan selama masa kasihan, akan disiksa dalam masa tujuh bela yang terakhir itu.

 

D. Tahun Kedatangan Yesus Yang Kedua Kali

 

Segera setelah bela yang ketujuh selesai dituangkan ke bumi, maka muncullah Yesus dalam kejauhan di langit. Kapan tepatnya peristiwa itu belum dapat diketahui dengan pasti. Namun karena masa kasihan akan berakhir dalam Tahun 2031 yang akan datang, maka apabila periode tujuh bela yang terahir itu dapat diketahui, maka tahun kedatangan Yesus yang kedua kali itu pun  sudah akan dapat diperkirakan.

 

Periode selama tujuh bela yang terakhir itu memang sudah dapat diketahui. Hamba Tuhan Victor T. Houteff menuliskannya sebagai berikut:

 

“Kepala Binatang yang tak tergambarkan dari Daniel tujuh, di dalam api yang bernyala-nyala bersama-sama dengan “wanita” itu, sebagaimana terlukis pada gambar bagan, adalah melambangkan peristiwa yang sama. “Binatang” itu ialah sebuah nubuatan, dan “wanita” itu ialah wahyu dari nubuatan itu. Kemudian empat malaikat dari Wahyu tujuh, yang “memegang empat angin bumi (mengendalikan bangsa-bangsa) agar angin itu tidak bertiup ke bumi, atau ke laut, atau ke sesuatu pohon kayu”, akan membiarkan angin itu “bertiup”; maka karena tidak ada lagi apa pun yang menahan bangsa-bangsa dan orang-orang dan untuk mengekang semua permusuhan, pertikaian di dalam dan di luar, maka sekaliannya itu akan berakhir dalam perang “Armagedon” yang terakhir. (Wahyu 16 : 14, 16). Dari butir gambar bagan itu (masa kasihan berakhir) sampai kedatangan Kristus yang kedua kali dan permulaan seribu tahun millennium, akan terdapat lima belas bulan — “satu musim dan satu masa” (Daniel 7 : 11, 12).” — Tongkat Gembala, Jilid 2 hal. 161 (Bahasa Inggris)

 

Demikianlah tahun kedatangan Yesus yang kedua kali diperkirakan akan jatuh pada Tahun 2033 yang akan datang. Penghitungannya adalah : Tahun 2031 + 15 bulan = Tahun 2033.

 

CATATAN : 1 masa = 1 tahun; 1 musim = 3 bulan.

 

PERHATIAN !

 

     Dari berbagai petunjuk Roh Nubuatan itu sendiri, maka kini telah dapat diperkirakan bahwa: (1) Tahun 4004 s.TM adalah tahun permulaan sejarah dunia. (2) Tahun 3969 s.TM merupakan tahun permulaan kejatuhan manusia dalam dosa. (3) Tahun 2031 merupakan tahun masa kasihan berakhir bagi dunia, dan (4) Tahun 2033 merupakan tahun kedatangan Yesus kedua kali.

 

 

Dengan terus berkembangnya kebenaran-kebenaran baru sampai kepada hari ini, maka tahun kedatangan Yesus yang kedua kali itu tampaknya tidak lagi dirahasiakan dari kita. H a n y a  h a r i dan  j a m kedatangan itu yang masih tetap dirahasiakan. Hari dan jam kedatangan itu baharu diucapkan oleh Tuhan Allah sendiri m e n je l a n g kedatangan Yesus kedua kali. Hamba Tuhan Nyonya White menuliskannya sebagai berikut :

 

“Tak lama kemudian kami mendengar s u a r a  A l l a h yang bagaikan bunyi air yang banyak, yang memberikan kepada kami h a r i dan j a m dari kedatangan Yesus. Umat kesucian yang hidup yang berjumlah 144.000 itu tahu dan mengerti akan bunyi suara itu, tetapi orang-orang jahat menyangkanya guntur dan gempa bumi.” — Early Writings, p. 15.

 

Memang, “W a k t u  yang t e p a t dari kedatangan yang kedua kali Anak Manusia adalah r a h a s i a Allah saja.” — The Desire of Ages, p. 633. Tidak seorang manusia pun dapat mengetahuinya, karena itulah “hari dan jam” dari kedatangan itu yang baru akan diberitahukan oleh Tuhan Allah sendiri  menjelang kedatangan itu.

 

 

 

 

– Bersambung Ke bagian ke II –

 

 

 

 

 

 135 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart