<< Go Back

Perihal Kedatangan Jesus Kedua Kali. Akan “Hari dan Jamnya” tidak seorangpun tahu. Malaikat-malaikat Sorga tidak tahu, terkecuali BAPA saja.

“TETAPI AKAN HARI DAN JAM DARI KEDATANGANNYA, KRISTUS TIDAK MENGUNGKAPKANNYA. …………… WAKTU YANG TEPAT DARI KEDATANGAN KEDUA KALI ANAK MANUSIA ITU AKAN MERUPAKAN RAHASIA ALLAH SAJA.” – The Desire of Ages, pp. 632, 633.

* * *

Menjelang akhir misiNya di bumi dalam tahun 31 TM yang lalu, maka untuk terakhir kalinya Jesus telah berkunjung ke kaabah Jerusalem.  Dalam kunjunganNya itu IA telah diikuti oleh beberapa orang muridNya. Sesudah berbicara secara panjang lebar kepada para imam dan para tua-tua di kaabah berikut semua orang yang hadir, maka IA kemudian pergi beristirahat ke bukit Zaitun. Pada sesuatu kesempatan sewaktu IA sedang duduk sendirian, maka telah datang kepadaNya Petrus, Jahya, Jakub, dan Andreas menanyakan, kapan segala perkara yang telah dibicarakanNya itu akan digenapi, apakah yang kelak merupakan pertanda dari kedatanganNya itu, dan apakah yang merupakan pertanda dari akhir dunia ini. Semua cerita ini dapat dibaca pada Injil Matius pasal 24.

Sesungguhnya ada dua permasalahan besar yang telah dibicarakan Jesus pada waktu itu, yaitu (1) akan hancurnya Jerusalem sebagai kota benteng kebanggaan bangsa Jahudi di masa itu, dan (2) hari besar dari kedatanganNya yang kedua kali di akhir dunia ini. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para muridNya itu Jesus tidak menjelaskan kedua peristiwa besar itu secara terpisah : peristiwa kehancuran kota benteng Jerusalem sendiri, dan baharu peristiwa-peristiwa besar dari kedatanganNya yang kedua kali. Kedua peristiwa besar itu telah digabungkan dalam satu gambaran saja. Kalau saja IA sudah membuka ke hadapan mereka itu peristiwa-peristiwa masa depan yang dibicarakanNya itu, maka mereka itu tidak akan mampu tahan menyaksikan semua peristiwa-peristiwa yang sangat mengerikan itu. Demikian kata Nyonya White. Oleh sebab itu, maka dalam rahmatNya yang besar telah dibiarkannya mereka itu memikirkan sendiri pengertiannya yang sangat mengerikan itu. Hamba Tuhan Nyonya White selanjutnya mengatakan :

“Keseluruhan pembicaraan-Nya itu telah diberikan bukan hanya bagi murid-murid itu, melainkan juga bagi semua orang yang akan hidup di bawah berbagai gambaran sejarah dari akhir dunia ini.” — The Desire of Ages, p. 628.

Artinya, seluruh pembicaraan Jesus kepada para imam dan tua-tua Jahudi di Jerusalem dahulu itu bahkan tidak kurang pentingnya bagi kita yang hidup di akhir zaman sekarang ini.

Oleh sebab itu, maka perlu sekali diketahui, bahwa kedatangan Jesus yang dibicarakan pada Injil Matius pasal 24 itu adalah hanya dimaksudkan kepada kedatangan Jesus yang kedua kali di akhir dunia yang akan datang. Itulah satu-satunya kedatangan kembali Jesus untuk kedua kalinya yang akan datang yang telah ditanyakan oleh murid-murid Petrus, Yahya, Jakub dan Andreas sewaktu berada bersama Jesus di bukit Zaitun.    

Oleh karena pada waktu itu, tahun 31 yang lalu, semua nubuatan Alkitab, buku Wahyu, dan berbagai perumpamaan Jesus sama sekali belum terungkap pengertiannya di dalam ROH NUBUATAN, sementara sampai pada waktu ini sudah hampir 2000 tahun berlalu, maka kita hendaknya tidak mencampur adukkan peristiwa kedatangan Jesus kedua kali yang akan datang dengan beberapa peristiwa kedatanganNya yang lain yang mendahului kedatangan itu.

Peristiwa kedatangan Jesus yang pertama dan yang kedua kali adalah kedatanganNya yang formal bagi kepentingan seluruh umat manusia di bumi, sementara kedatangan-kedatanganNya yang lain adalah kedatangan yang tidak formal, karena hanya bagi kepentingan umatNya sendiri.

Dalam pada itu, karena hanya “h a r i dan j a m” dari kedatangan Jesus kedua kali yang masih dirahasiakan, dan karena Jesus sendiri tidak mengungkapkannya, maka kita hendaknya memaklumi bahwa ROH NUBUATAN sebagai Kesaksian dari Jesus Kristus yang sudah tersedia di di tengah-tengah kita di waktu ini, tidak akan dapat mengungkapkannya.  Jadi, pada akhirnya Tuhan Allah Bapa sendiri yang akan mengungkapkannya di akhir dunia yang akan datang, sedikit waktu menjelang kedatangan itu. 

H a n y a Suara Allah Bapa saja yang akan mengumumkannya secara langsung dari langit di akhir dunia yang akan datang

Hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :

“Suara Allah terdengar dari langit mengumumkan h a r i dan j a m dari kedatangan Jesus, dan menyampaikan perjanjian yang kekal itu kepada umat-Nya. Bagaikan dentuman-dentuman suara guntur yang keras ucapan kata-kata firmanNya itu mendengung di seluruh bumi. Orang-orang Israel milik Allah itu berdiri sambil mendengarkan, sementara mata mereka terus terpaku ke atas. Wajah-wajah mereka bersinar-sinar dengan kemuliaanNya, dan bercahaya seperti wajah Musa sewaktu ia kembali turun dari Sinai. Orang-orang jahat tidak dapat memandangi mereka itu. Dan sewaktu berkat diumumkan bagi mereka yang telah menyembah Allah oleh mematuhi pemeliharaan hari Sabat-Nya yang suci, maka terdengarlah suatu suara kemenangan yang besar.

“Tak lama kemudian muncullah di sebelah timur sebuah awan hitam kecil, sebesar kira-kira setengah ukuran tangan manusia. Itulah awan yang melingkungi Juruselamat dan yang tampaknya di kejauhan terselubung dalam kegelapan. Umat Allah tahu bahwa inilah tanda dari Anak manusia.“ — The Great Controversy, p. 640.

S e b e l u m munculnya Jesus dari kejauhan di langit Tuhan Allah sudah akan lebih dulu mengumumkan kepada semua umatNya di bumi akan hari dan jam dari kedatangan Jesus yang kedua kali itu.

Jadi jelaslah dimengerti, bahwa karena Jesus sendiri tidak mengetahui akan hari dan jam kedatanganNya yang kedua kali yang akan datang, maka sia-sialah apabila ada di antara kita mau mencoba mengetahuinya dari dalam Kesaksian Jesus atau ROH NUBUATAN yang ada. Untuk inilah, maka hamba Tuhan Houteff pun telah menegaskannya sebagai berikut : 

“Tongkat Gembala sama sekali tidak menetapkan waktu bagi kedatangan kembali Kristus. Walaupun dari penyelidikan Air Bah itu telah tersimpulkan, bahwa Ia mungkin datang bagi milikNya pada sesuatu malam di pertengahan minggu, iaitu sama sekali tidak mempersyaratkan pada malam Rabu yang mana kemungkinan iaitu akan jadi. Tongkat Gembala tidak menganggap dirinya mengetahui akan hari ataupun jamnya itu.” Tanya Jawab, BUKU 2 Pertanyaan No. 15.

Karena pekabaran Tongkat Gembala itu juga adalah bagian dari ROH NUBUATAN, maka akan hari dan jam dari kedatangan kembali Jesus pada kedua kalinya yang akan datang, akan tetap tidak akan terungkapkan di dalamnya.

Setelah gulungan suratan firman Allah terus terbuka sampai kepada hari ini

Sesudah gulungan suratan firman Allah terus terbuka sampai kepada hari ini, maka ternyata ada 2 (dua) lagi peristiwa besar kedatangan Jesus yang akan jadi mendahului kedatangan kembaliNya yang kedua kali di akhir dunia yang akan datang. Kedua peristiwa besar kedatangan Jesus itu adalah sebagai berikut :

(1)   Kedatangan yang dinubuatkan oleh nabi Daniel pada bukunya Daniel 8 : 14 yang berbunyi : “Maka katanya kepadaku : Sampai 2.300 hari, kemudian kaabah kesucian itu akan dibersihkan.”

Pembersihan kaabah kesucian di dalam sorga itu ditempuh melalui sidang pengadilan. Allah Bapa dan Jesus Kristus sama-sama akan hadir pada sidang pengadilan itu. Allah Bapa akan bertindak sebagai Hakim, sementara Jesus sebagai Pembela. Para tertuduh adalah semua umat Allah di bumi ini, semenjak dari Adam dan Hawa. Malaikat-malaikat akan hadir sebagai saksi-saksi dan ada pula disana 24 orang tua-tua yang bertindak sebagai juri. Nubuatan perihal pembersihan kaabah melalui sidang pengadilan itu mulai digenapi semenjak tanggal 22 Oktober 1844 yang lalu, yaitu pada akhir dari  2300 hari atau tahun dari nubuatan Daniel 8 : 14 itu.

Nubuatan itulah yang telah menjadi pokok pekabaran dari nabi William Miller yang telah naik ke atas pentas sejarah sejak tahun 1831 yang lalu. Pekabaran itu juga yang telah menggenapi pekabaran dari malaikat yang pertama dari Wahyu 14.  Bacalah kembali nubuatan itu berikut pembahasan kami yang berjudul : “SAMPAI 2300 HARI BAHARU KAABAH KESUCIAN ITU AKAN DIBERSIHKAN.” William Miller dan rekan-rekannya telah menemukan 22 Oktober 1844 sebagai hari, bulan dan tahun kedatangan Jesus memasuki tempat yang maha suci dari kaabah kesucian di dalam sorga. Penemuannya itu ternyata tidak salah, sebab hamba Tuhan Nyonya White sendiri telah mengukuhkan kebenaran perihal waktu dari kedatangan itu sebagai berikut : “Aku tampak bahwa mereka itu b e n a r dalam menghitung masa-masa nubuatan itu; masa nubuatan itu berakhir dalam tahun 1844, lalu Yesus memasuki Tempat Yang Maha Suci untuk menyucikan kaabah kesucian pada akhir dari hari-hari itu (2300 hari itu). K e k e l i r u a n mereka adalah karena tidak memahami a p a yang dimaksudkan dengan k a a b a h  k e s u c i a n  itu dan b a g a i m a n a  iaitu dibersihkan.” — Early Writings, p. 243. (2)   Kedatangan yang dinubuatkan pada Maleakhi 3 : 1  yang berbunyi : “Bahwasanya, Aku akan mengirim utusanKu, maka ia akan mempersiapkan jalan di hadapanKu : maka TUHAN YANG KAMU CARI ITU AKAN SECARA TIBA-TIBA DATANG KE KAABAHNYA, yaitu utusan perjanjian, yang kamu rindukan itu. Tengoklah, Dia akan datang, demikianlah firman Tuhan  serwa sekalian alam.” – Maleakhi 3 : 1. Kedatangan yang sama ini juga yang dinubuatkan oleh Yahya Pewahyu di dalam Wahyu 14 : 1  yang berbunyi : “Lalu ku pandang, maka heran, ada seekor anak Domba berdiri di Gunung Sion, maka bersama denganNya ada 144.000 orang, yang memiliki nama Bapa tertulis pada dahi-dahi mereka.” – Wahyu 14 : 1. Kedatangan yang sama ini juga yang dinubuatkan pada Jehezkiel pasal 9 yang sangat mengerikan itu, maupun yang dinubuatkan pada buku Jesaya 66 : 15, 16 dan juga dalam perumpamaan perihal Sepuluh Anak Dara dari Matius pasal 25. Ternyata pada waktu ini peristiwa besar kedatangan Jesus dari nubuatan Maleakhi 3 : 1 atau Wahyu 14 : 1, atau Jehezkiel pasal 9  ataupun Jesaya 66 : 15, 16, dan yang diperumpamakan oleh Sepuluh Anak Dara dari Matius pasal  25, sekaliannya itulah yang paling banyak dipermasalahkan di antara kita. Peristiwa besar kedatangan Jesus yang satu ini adalah dalam rangka membersihkan sidang jemaatNya, agar supaya apabila Dia datang kembali pada kedua kali di dalam awan-awan di langit, cahaya kemulian-Nya yang sangat mematikan itu tidak akan sampai membinasakan seorangpun dari antara kita. Oleh karena itu, maka tahukah saudara apakah yang telah sangat dipermasalahkan oleh Organisasi Pusat Gunung Karmel dan para pengikut setianya sampai kepada hari ini ? Karena nubuatan-nubuatan itu sudah terungkap pengertiannya di dalam ROH NUBUATAN dengan cukup jelas, maka yang dipermasalahkan sampai kepada hari ini adalah hanya “w a k t u n y a” yang tepat dari kedatangan itu. Untuk itu hamba Tuhan Houteff mengingatkan kepada kita di bawah ini : “Sebab itu hendaklah kamu berjaga-jaga karena tiada kamu ketahui akan hari ataupun jam kapan Anak Manusia akan datang.” (Matius 25 : 13). Ini menunjuk kepada masa pehukuman itu, dan b u k a n dari hal kedatanganNya ke bumi; sebab orang-orang suci mengetahui akan hari dan jam dari kedatangan Kristus di dalam awan-awan untuk menyambut orang-orang tebusan, karena iaitu akan diumumkan oleh Bapa tak lama menjelang kedatangan-Nya.” (Lihat the Great Controversy, hal. 640.).” – The Shepherd’s Rod, Vol. 2, pp. 184, 185. Tegasnya, perlu sekali diketahui bahwa kedatangan Jesus yang disebut pada Matius 25 : 13 ialah kedatangan secara tiba-tiba ke kaabah kesucianNya yang dinubuatkan pada Maleakhi 3 : 1, Wahyu 14 : 1, Jehezkiel 9, Jesaya 66 : 15, 16, Matius 25 : 6, sedangkan kedatanganNya yang disebut pada Matius 24 : 36 ialah kedatanganNya yang kedua kali di dalam awan-awan di langit yang juga telah dijanjikan bagi kita oleh rasul Paulus pada 1 Tesalonika 4 : 16, 17. Dunia Kristen pada waktu ini sudah tidak lagi dapat membedakan di antara kedua kedatangan Kristus di atas, sebab mereka sudah tidak lagi mengenal apa yang disebut ROH NUBUATAN itu. KedatanganNya dari Matius 25 : 13  itu diketahui oleh Jesus, maka hari, bulan dan tahunnya akan dapat ditemukan di dalam kesaksianNya yang disebut ROH NUBUATAN itu, tetapi sebaliknya kedatanganNya yang kedua kali dari Matius 24 : 36 itu hanya BAPA  saja yang tahu, maka hari dan jam dari kedatangan itu tidak akan bisa ditemukan di dalam Kesaksian Jesus yang disebut ROH NUBUATAN itu.

Mereka yang menolak “penetapan waktunya” (22 Oktober 1844)  bagi kedatangan  Jesus di zaman William Miller
Perihal kedatangan Jesus ke kaabah kesucianNya pada 22 Oktober 1844 itu memang oleh Nyonya White sudah dinyatakan benar. Tetapi itu bukan kedatanganNya yang kedua kali untuk membersihkan kaabah dengan cara membakar bumi ini dengan api, seperti yang diajarkan oleh nabi William Miller. Oleh karena itulah, maka “penetapan waktu” 22 Oktober 1844 dari kedatangan itu telah ditentang oleh banyak orang. Hamba Tuhan Nyonya White menuliskannnya sebagai berikut : “Pemberitaan mengenai sesuatu waktunya yang tepat bagi kedatangan Kristus telah mengundang pertentangan besar dari banyak lapisan masyarakat orang-orang, mulai dari pendeta di mimbar turun sampai kepada orang-orang biasa yang sangat gegabah, yaitu orang-orang berdosa yang berani melawan Sorga. Genaplah kata-kata nubuatan yang berbunyi : “Akan datang kelak di akhir zaman para pengolok-olok, yang berjalan mengikuti nafsu hati mereka sendiri, lalu mengatakan, Manakah janji tentang kedatanganNya itu ? Karena semenjak dari para leluhur meninggal dunia, segala perkara terus saja berlanjut seperti biasa halnya semenjak dari mula pertama kejadian dunia.” 2 Petrus 3 : 3, 4. Banyak orang yang mengaku mencintai Juruselamat menyatakan bahwa mereka tidak menentang ajaran perihal kedatangan Jesus yang kedua kali itu; mereka hanya keberatan terhadap penetapan waktunya itu. Tetapi Allah yang maha tahu dapat membaca isi hati mereka. Mereka itu tidak suka mendengar perihal kedatangan Jesus yang akan mengadili dunia dalam kebenaran. Mereka adalah hamba-hamba yang tidak setia. Semua perbuatan mereka itu tidak tahan uji di hadapan Allah yang mampu membaca hati manusia, maka mereka itu takut bertemu dengan Tuhan mereka. Sama halnya dengan orang-orang Yahudi di zaman kedatangan Kristus yang pertama, mereka itu tidak siap untuk menyambut Jesus.” – The Great Controversy, p. 370. “Tidak seorangpun tahu akan hari maupun akan jamnya,” adalah argumentasi yang paling sering dikemukakan oleh para penentang iman kepada kedatangan Jesus yang kedua kali. Alkitab mengatakan : “Akan hari dan jamnya tidak seorangpun tahu, tidak seorangpun, malaikat-malaikat sorga pun tidak, melainkan hanya BapaKu saja.” Matius 24 : 36. Suatu pengungkapan yang jelas dan seimbang terhadap ayat ini telah diberikan oleh orang-orang yang sedang menunggu-nunggui Tuhan, tetapi penggunaan ayat ini secara salah oleh para penentang mereka itu sudah diperlihatkan dengan jelas .…………………………………………… Sesuatu ucapan dari Juruselamat t i d a k  b o l e h  digunakan untuk merusak sesuatu ucapan yang lainnya. Sekalipun tidak seorangpun tahu akan hari ataupun jam dari kedatanganNya, kita diperintahkan dan diharuskan untuk mengetahui kapan ia itu sudah dekat. Lebih jauh kita diajarkan bahwa mengabaikan amaranNya, dan menolak atau lalai untuk mengetahui kapan dekatnya kedatanganNya itu, akan kelak sama bahayanya  bagi kita seperti halnya bagi mereka yang hidup di zaman Nuh, yang tidak mengetahui kapan Air Bah itu datang.” — The Great Controversy, pp. 370, 371.    Penolakan orang banyak di zaman William Miller terhadap penetapan waktu, 22 Oktober 1844 itu sesungguhnya cukup beralasan,  sebab Jesus sama sekali tidak tampak datang. Dan pengumuman perihal hari dan jam kedatangan Jesus itu belum pernah keluar dari Allah Bapa sampai kepada masa itu.  Tetapi sebaliknya sesuai penjelasan hamba Allah Nyonya White mereka itu tetap dipersalahkan seperti di bawah ini : “Banyak orang yang mengaku mencintai Juruselamat menyatakan bahwa mereka tidak menentang ajaran perihal kedatangan Jesus yang kedua kali itu; mereka hanya keberatan terhadap penetapan waktunya. Tetapi Allah yang maha tahu dapat membaca isi hati mereka. Mereka itu tidak suka mendengar perihal kedatangan Jesus yang akan mengadili dunia dalam kebenaran. Mereka adalah hamba-hamba yang tidak setia. Semua perbuatan mereka itu tidak tahan uji di hadapan Allah yang mampu membaca hati manusia, maka mereka itu takut bertemu dengan Tuhan mereka. Sama halnya dengan orang Yahudi di zaman kedatangan Kristus yang pertama, mereka itu tidak siap untuk menyambut Jesus.” – The Great Controversy, p. 370. William Miller dikenal di dalam ROH NUBUATAN sebagai reformator yang ke-lima semenjak dari DR. Martin Luther sebagai reformator Kristen yang pertama, selama zaman kegelapan agama yang lalu. Nyonya E. G. White dikenal sebagai reformator yang ke-enam. Sementara Nyonya White datang dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu pasal 14, maka genaplah sudah pemberitaan dari pekabaran malaikat kedua dari Wahyu 14 yang sama yang berbunyi : ”Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua menyusul dia dan berkata : ‘Sudah roboh, sudah roboh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur  hawa napsu cabulnya.” – Wahyu 14 : 8. Semenjak dari 22 Oktober 1844 itulah dunia Kristen terbagi dua : Kristen Babil di satu pihak, dan Kristen Laodikea atau Kristen Masehi Advent Hari Ketujuh di bawah bimbingan hamba Tuhan Nyonya White cs. di lain pihak. Babil artinya kacau. Ingatlah kepada kekacauan pembangunan menara Babel pada sesudah Air Bah di zaman Nuh. Karena kedatangan Jesus kedua kali yang diberitakan oleh Miller itu gagal menemui kegenapannya, maka kacaulah semua pengikutnya dan kacaulah iman dari dunia Kristen sampai kepada hari ini.  Sesudah itu setelah hamba Tuhan Victor T. Houteff datang dalam tahun 1929 memberitakan perihal kedatangan Jesus secara tiba-tiba ke kaabah kesucianNya untuk menyucikan umatNya yang masih hidup sesuai yang dinubuatkan pada Maleakhi 3 : 1 – 3, Jehezkiel pasal 9, dan Jesaya 66 : 15, 16, maka Kristen Laodikea inipun kembali terbagi dua, terdiri dari mereka yang menolak Houteff dan pekabaran Tongkat Gembalanya di satu pihak (kelas lima anak dara yang bodoh), dan mereka yeng menyambut pekabaran itu (kelas lima anak dara yang bijaksana). Atau dengan perkataan lain kelas lalang di satu pihak dan kelas gandum di lain pihak. Tetapi setelah “penetapan waktu” perihal kedatangan Jesus yang tiba-tiba ke kaabah kesucianNya yang akan datang bagi penyucian umat yang masih hidup sekarang ini, kembali dipermasalahkan, maka seluruh umat Laodikea penganut Kebenaran Sekarang dari hamba Tuhan Houteff kembali terpecah dua. Mereka kelas lima anak dara yang bijaksana itu kembali pecah, terdiri dari mereka calon-calon bagi 144.000 itu di satu pihak, dan mereka anak-anak dara bijaksana yang masih memiliki tipu di   mulut di lain pihak. Atau dengan perkataan lain : mereka yang menganut perlu adanya penetapan waktu kedatangan Jesus secara tiba-tiba ke kaabahNya di satu pihak (kelompok gandum murni), dan mereka yang menolak penetapan waktu itu pada pihak yang lainnya (kelompok sekam).
Mereka yang menolak “penetapan waktunya itu” bagi kedatangan Jesus secara tiba-tiba ke kaabahNya (kelompok sekam)
Mereka yang menolak “penetapan waktunya itu” bagi kedatangan Jesus secara tiba-tiba ke kaabahNya yang akan datang, sesungguhnya tidak lain daripada orang-orang penganut terang baru dari hamba Tuhan Victor T. Houteff sendiri. 

Kita semua sama-sama memahami, bahwa pada 22 Oktober 1844 yang lalu Jesus telah datang ke kaabah kesucianNya di dalam sorga, maka sidang pengadilan terhadap semua umatNya yang sudah mati telah berlangsung semenjak itu sampai kepada hari ini.

Pekabaran Tongkat Gembala sebagai pekabaran dari malaikat Wahyu 18 : 1 telah bergabung dengan pekabaran malaikat yang ketiga di dalam ROH NUBUATAN untuk menerangi bumi. Karena tidak mungkin lagi dapat dibantah kebenaran perihal kedatangan Jesus secara tiba-tiba ke kaabah kesucianNya yang akan datang, maka banyak umat Laodikea kini akhirnya mengakui akan kebenaran perihal kedatangan Jesus ini, yang akan menggenapi nubuatannya pada Wahyu 14 : 1, Maleakhi 3 : 1, Jehezkiel pasal 9,  Jesaya 66 : 15, dan 16 dan lain-lain. Namun sebagaimana halnya di zaman William Miller, maka dosa yang sama dari mereka itu ternyata sudah kembali berulang di waktu ini. Hamba Tuhan Nyonya White mengatakan : “……….mereka hanya keberatan terhadap penetapan waktunya itu. Tetapi Allah yang maha tahu dapat membaca isi hati mereka. Mereka itu tidak suka mendengar perihal kedatangan Jesus yang akan mengadili dunia dalam kebenaran. ……..” – The Great Controversy, p. 370. Umat Kristen di zaman William Miller sesungguhnya tidak suka mendengar perihal kedatangan Jesus yang akan mengadili dunia dalam kebenaran. Sekalipun demikian mereka tidak mengungkapkan hal itu secara terbuka. Yang mereka ungkapkan hanyalah permasalahan “penetapan waktunya” dari kedatangan Jesus itu. Sekalipun demikian Jesus ternyata sudah datang. Dan waktunya yang tepat sudah ditemukan oleh hamba Tuhan William Miller, dan itulah 22 Oktober 1844. Sebentar lagi Jesus akan datang kembali secara tiba-tiba ke kaabah kesucian-Nya yang sama untuk mengadili kita yang masih hidup sekarang ini. Para pembaca mungkin perlu juga bertanya : Mengapakah sidang pengadilan itu perlu diselenggarakan ? Kita perlu sekali memahami, bahwa Kerajaan Sorga adalah sebuah Negara Hukum yang meliputi seluruh planet bumi di seluruh alam semesta, baik yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni. Planet bumi kita ini tak lama setelah diciptakan ternyata telah jatuh berdosa, setelah leluhur kita yang pertama, Adam dan Hawa, jatuh dalam dosa karena melanggar hukum Allah. Sekalipun ternyata kemudian Jesus, Anak tunggal Allah itu sudah berhasil menebus kembali kita dari bawah kekuasaan Iblis, kepatuhan kita kembali kepada Tuhan oleh mematuhi kembali semua peraturan hukumNya masih perlu diuji. Pengujian itulah yang perlu diselenggarakan secara terbuka, yang perlu disaksikan oleh semua malaikat sorga yang belum pernah jatuh berdosa. Masing-masing kita sebagai orang berdosa tak dapat tiada harus dihadapkan kepada pengadilan itu. Dan untuk itulah, maka kapan pengadilan itu berlangsung, kita sebagai tertuduh tak dapat tiada sudah harus lebih dulu diberitahu sedikit-dikitnya mengenai tempat dan kapan persidangan itu berlangsung. Untuk inilah, maka hamba Tuhan Houteff mengatakan : “Adakah sesuatu cara dengan mana kita dapat menentukan waktu dari pembukaan meterai itu, dan permulaan pehukuman bagi orang-orang hidup ? Jika Allah begitu setia mengungkapkan kepada semua orang hidup permulaan pehukuman bagi orang-orang mati, maka tidak akan mungkin bahwa IA akan tetap merahasiakan masa pehukuman bagi orang-orang hidup itu. Jika IA tetap merahasiakannya, maka kita tidak akan memiliki kebenaran sekarang apapun dalam masa meterai yang terakhir; juga tidak akan ada keadilan dalam pengrahasiaan yang sedemikian itu, dan juga pehukuman yang sedemikian itu tidak mungkin sah secara hukum. Oleh sebab itu, sebuah ungkapan tentang pehukuman bagi orang-orang hidup adalah sangat penting sama seperti ungkapan injil itu sendiri. Karena pehukuman itu (penghapusan dosa-dosa) ialah tindakan yang termulia di dalam Injil Kristus. Dengan demikian kita menyimpulkan, bahwa apabila meterai itu dibuka, dan pehukuman bagi orang-orang hidup dimulai, maka kita harus mengetahuinya. Hari grafirat itu dalam contohnya membuktikan sama, karena orang-orang Israel telah diberitahu dengan sebaik-baiknya akan peristiwa itu, mengenai kewajiban-kewajiban mereka, dan akibat-akibatnya.” — Tongkat Gembala, Jilid 2, hal. 341. Jika Allah begitu setia mengungkapkan kepada semua orang hidup 22 Oktober 1844 itu sebagai permulaan pehukuman/pengadilan bagi orang-orang yang sudah mati, maka tidak akan mungkin IA akan tetap merahasiakan daripada kita kapan permulaan pehukuman/pengadilan bagi orang-orang  hidup, yaitu k i t a yang masih hidup sekarang ini.

Sesungguhnya tidak akan ada satupun kedatangan Jesus yang akan dirahasiakan waktunya daripada kita
Hamba Tuhan Houteff tahu betul, bahwa hanya “hari dan jam” dari kedatangan Jesus yang kedua kali, yang masih dirahasiakan daripada kita, sebab iaitu baharu akan diumumkan oleh Tuhan Allah sendiri pada akhir dunia yang akan datang. Tetapi beliau juga tak dapat tiada cukup memahami, bahwa “hari, bulan dan tahun” dari kedatangan Jesus yang tiba-tiba ke kaabah KesucianNya itu harus lebih dulu diketahui, sebab itulah sidang pengadilan yang terakhir sebelum seluruh masa kasihan berakhir di dalam kaabah kesucian di dalam sorga. Itulah sebabnya, maka beliau mengatakan :

“Tetapi bagaimanapun saya yakin, bahwa Allah tidak akan mau membiarkan kita tetap bodoh (ignorant) mengenai segala perkara yang patut untuk diketahui oleh kita. Jika iaitu perlu bagi kita untuk diketahui mendahului masanya mengenai hari dan jam dari pembersihan sidang itu, maka tentunya kita akan diberitahu mengenai Paskah contoh saingan itu. Tentu kita akan mengetahui sedikit-dikitnya sama banyak sebelumnya seperti yang diketahui oleh Musa dari hal Paskah di masa hidupnya. Berbulan-bulan sebelumnya ia tidak tahu mengenai hari dan jam dari peristiwa-peristiwa yang akan jadi pada waktu itu, tetapi kepadanya telah diberi petunjuk mengenai kewajiban-kewajiban pribadinya maupun dari orang banyak itu dan mengenai apa yang harus ditunggu dari hari ke hari.“ — Amaran Sekarang, Jilid II, No. 41, hal. 92.

“Sampai kepada sesuatu waktu tertentu umat Allah tidak akan mengetahui hari dan jam itu, tetapi jika mereka terus menerus menerima makanan pada waktunya, maka sesuatu hari akan datang apabila hamba ini akan dibuat sadar akan jam itu, akan hari itu. “Ilustrasi ini bukan diberikan kepada kita saja, melainkan juga kepada semua umat Allah semenjak dari saat iaitu ditulis, maka kepada mereka telah diamarkan supaya bersedia pada segala waktu karena tidak seorangpun tahu akan hari dan jam kedatanganNya. Namun sebagaimana Kebenaran terus berkembang dan gulungan suratan firman Allah terus terbuka, maka umat Allah pada akhirnya akan sadar mengenai hari dan jam itu. Bukankah begitu dikatakan ? Justru itulah yang dikatakannya.” — The Symbolic Code Vol. 11, No. 12, p. 8. Inilah yang dimaksud dengan “hari dan jam” dari kedatangan Jesus secara tiba-tiba ke kaabah kesucianNya untuk bertugas pada sidang pengadilan orang hidup yang akan datang. “Hari dan Jam” dari kedatanganNya inilah yang pasti akan diketahui  apabila kita terus menerus menerima makanan pada waktunya, artinya apabila kita terus menerus menggali untuk menemukannya di dalam ROH NUBUATAN yang terdiri dari pekabaran malaikat ke-3 dari Nyonya White dan pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 dari hamba Tuhan Houteff yang sudah terungkap sampai kepada hari ini. Ingatlah, bahwa kepada kita sudah diperingatkan dengan tegas, bahwa Sesuatu ucapan dari Juruselamat t i d a k  b o l e h digunakan untuk merusak sesuatu ucapan yang lainnya. Sekalipun tidak seorangpun tahu akan hari ataupun jam dari kedatanganNya, kita diperintahkan dan diharuskan untuk mengetahui kapan ia itu sudah dekat. Lebih jauh kita diajarkan bahwa mengabaikan amaranNya, dan menolak atau lalai untuk mengetahui kapan dekatnya kedatanganNya itu, akan kelak sama bahayanya  bagi kita seperti halnya bagi mereka yang hidup di zaman Nuh, yang tidak mengetahui kapan Air Bah itu datang.” — The Great Controversy, pp. 370, 371.   

Akan H a r i dan J a m nya akan diumumkan oleh Allah Bapa sendiri

Hamba Tuhan Nyonya White mengatakan : “Suara Allah terdengar dari langit mengumumkan h a r i dan j a m dari kedatangan Jesus, dan menyampaikan perjanjian yang kekal itu kepada umat-Nya. Bagaikan dentuman-dentuman suara guntur yang keras ucapan kata-kata firmanNya itu mendengung di seluruh bumi. Orang-orang Israel milik Allah itu berdiri sambil mendengarkan, sementara mata mereka terus terpaku ke atas. Wajah-wajah mereka bersinar-sinar dengan kemuliaanNya, dan bercahaya seperti wajah Musa sewaktu ia kembali turun dari Sinai. Orang-orang jahat tidak dapat memandangi mereka itu. Dan sewaktu berkat diumumkan bagi mereka yang telah menyembah Allah oleh mematuhi pemeliharaan hari Sabat-Nya yang suci, maka terdengarlah suatu suara kemenangan yang besar.“ – The Great Controversy, p. 640. Perhatikanlah bahwa orang-orang Israel milik Allah atau mereka 144.000 itu berdiri sambil mendengarkan, sementara mata mereka terus terpaku ke atas. Pertanyaannya adalah : Kapankah mereka itu mulai berdiri dan mulai memandang ke atas ?

Karena hanya pemberitahuan perihal “hari dan jam” dari kedatangan Jesus yang harus ditunggu, maka tidaklah mungkin mereka 144.000 Israel milik Allah itu akan terus menunggu dan memandang ke atas selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, tanpa lebih dulu mengetahui berapa dekatnya kedatangan itu yang sebenarnya. Sangatlah tidak mungkin, bukan ?   Oleh karena itulah, maka kita telah diperintahkan dan diharuskan untuk tahu berapa dekatnya kedatangan Jesus secara tiba-tiba ke kaabah kesucianNya. Sesudah mengetahui berapa dekatnya kedatangan itu dalam hitungan hari, bulan, dan tahun, maka kita juga sudah akan mengetahui kapan sidang pengadilan di dalam kaabah kesucian itu akan berakhir. Sesudah sidang pengadilan berakhir dan masa kasihan bagi seluruh penduduk bumi ditutup, maka akan turun ke bumi ini tujuh celaka yang terakhir untuk selama 15 bulan lamanya. Pada akhir dari lima belas bulan lamanya itulah, maka mereka 144.000 Israel milik Allah itu sudah akan keluar, dan sudah akan mulai memandang ke atas. “Wajah-wajah mereka bersinar-sinar dengan kemuliaanNya, dan bercahaya seperti wajah Musa sewaktu ia kembali turun dari Sinai. Orang-orang jahat tidak dapat memandangi mereka itu. Dan sewaktu berkat diumumkan bagi mereka yang telah menyembah Allah oleh mematuhi pemeliharaan hari Sabat-Nya yang suci, maka terdengarlah suatu suara kemenangan yang besar.“ – The Great Controversy, p. 640.

Kesimpulan akhir dan penutup

Apabila makalah ini dapat direnungkan dengan seksama, maka ingatlah bahwa selama masih ada di antara kita kelima anak dara bijaksana yang  memiliki t i p u di dalam mulutnya, maka selama itu pula mereka akan  selalu menggunakan kutipan-kutipan hamba Tuhan yang di bawah ini untuk menunjang sanggahan mereka terhadap penetapan waktu kedatangan Jesus ke pengadilan orang hidup yang akan datang. Kutipan-kutipan itu adalah sebagai berikut :

  1. “Berulangkali saya diberikan amaran berkenan dengan penentuan waktu. Tidak akan pernah ada lagi sesuatu pekabaran bagi umat Allah yang akan dilandasi pada waktu. Kita tidak akan mengetahui waktu yang tepat, baik bagi pencurahan Roh Suci itu maupun bagi kedatangan Kristus.” — 1 Selected Messages, pg. 188 : 1.
  2. “Semua saudara-saudari kita hendaklah waspada terhadap siapa saja yang akan menentukan sesuatu waktu bagi Tuhan untuk menggenapi firman-Nya yang berkenan dengan kedatangan-Nya, ataupun yang berkenan dengan sesuatu janji-Nya yang lain yang telah dibuat-Nya sebagai sesuatu yang sangat penting.” TM pg. 55.
  3. “Saya ingin agar saya dapat memberitahukan kepadamu semua yang kamu kehendaki, tetapi saya tidak dapat mengatakan betapa segeranya pemisahan itu, penyucian sidang itu (Testimonies, vol. 5, pg. 80) akan berlangsung. Allah saja yang mengetahui waktu itu.” — 2 TG # 41 p. 3.
  4. “Pekabaran itu tidak menetapkan tanggal, baik yang tepat maupun yang dikira-kira, bagi berakhirnya pengadilan orang mati, ataupun bagi permulaan pengadilan bagi orang hidup. Waktu dari berakhirnya peristiwa yang satu dan dimulainya peristiwa yang lainnya, tidak akan dapat diketahui sampai kelak peristiwa yang satu berlalu dan peristiwa yang lainnya dimulai.” Answerer Book 1, p. 94.
  5. “Kita tidak akan  mengetahui waktu yang tepat  baik  bagi  penuangan Roh Suci itu ataupun bagi kedatangan Kristus ……. Kamu tidak akan dapat mengatakan bahwa Ia akan datang dalam satu, dua, atau lima tahun, juga kamu tidak akan dapat mengesampingkan  kedatangan-Nya  itu dengan mengatakan bahwa iaitu tidak mungkin jadi  untuk sepuluh atau dua puluh tahun yang akan datang.”Review and Herald, March 22, 1892.

Oleh karena gulungan suratan kebenaran masih terus terbuka, bahkan akan terus terbuka sampai kelak kebenarannya menjadi bagaikan matahari yang kelak ditingkatkan 7 kali lipat cahayanya, (bacalah Jesaya 30 : 26 yang dijelaskan di dalam Amaran Sekarang, Jilid 1, no. 32) dan karena nabi Houteff sendiri meyakini, bahwa tidak mungkin Tuhan mau membiarkan kita bodoh (ignorant) terhadap berbagai peristiwa penting yang akan datang, maka ingatlah selalu akan ucapannya yang berikut ini :   

“Tetapi bagaimanapun saya yakin, bahwa Allah tidak akan mau membiarkan kita tetap bodoh (ignorant) mengenai segala perkara yang patut untuk diketahui. Jika iaitu perlu bagi kita untuk diketahui mendahului masanya mengenai hari dan jam dari pembersihan sidang itu, maka tentunya kita akan diberitahu mengenai Paskah contoh saingan itu. Tentu kita akan mengetahui sedikit-dikitnya sama banyak sebelumnya seperti yang diketahui oleh Musa dari hal Paskah di masa hidupnya.” — Amaran Sekarang, Jilid II, No. 41, hal. 92. “Sampai kepada sesuatu waktu tertentu umat Allah tidak akan mengetahui hari dan jam itu, tetapi jika mereka terus menerus menerima makanan pada waktunya, maka sesuatu hari akan datang apabila hamba ini akan dibuat sadar akan jam itu, akan hari itu. “Ilustrasi ini bukan diberikan kepada kita saja, melainkan juga kepada semua umat Allah semenjak dari saat iaitu ditulis, maka kepada mereka telah diamarkan supaya bersedia pada segala waktu karena tidak seorangpun tahu akan hari dan jam kedatanganNya. Namun sebagaimana Kebenaran terus berkembang dan gulungan suratan firman Allah terus terbuka, maka umat Allah pada akhirnya akan sadar mengenai hari dan jam itu. Bukankah begitu dikatakan ? Justru itulah yang dikatakannya.” — The Symbolic Code Vol. 11, No. 12, p. 8. Akhirnya ingin kembali kami ingatkan, bahwa : “SESUATU UCAPAN DARI JURUSELAMAT T I D A K  B O L E H DIGUNAKAN UNTUK MERUSAK SESUATU UCAPANNYA YANG LAIN. SEKALIPUN TIDAK SEORANGPUN TAHU AKAN HARI ATAUPUN JAM DARI KEDATANGANNYA, KITA DIPERINTAHKAN DAN DIHARUSKAN UNTUK TAHU KAPAN IAITU SUDAH DEKAT. LEBIH JAUH KITA DIAJARKAN BAHWA MENGABAIKAN AMARANNYA, DAN MENOLAK ATAU LALAI UNTUK MENGETAHUI KAPAN DEKATNYA KEDATANGANNYA ITU, AKAN KELAK SAMA BAHAYANYA BAGI KITA SEPERTI HALNYA BAGI MEREKA YANG HIDUP DI ZAMAN N U H, YANG TIDAK MENGETAHUI KAPAN AIR BAH ITU DATANG.” — The Great Controversy, pp. 370, 371.    

 

* * *

   

 112 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart