Berhati-hatilah, Bahwa Markas Besar Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, kini bukan lagi mewakili Victor T. Houteff dan Pekabarannya
Pengantar
Sesudah mempelajari dengan saksama makalah, yang berjudul, “PERMASALAHAN WACO, TEXAS, DARI EN-GEDI SAMPAI KE EN-EGLAIM,” yang dibuat oleh Dewan Eksekutif dari Markas Besar Davidian MAHK tahun 1988 – 1990 yang berlokasi sementara di New York, USA, maka para penganut Kebenaran Sekarang hendaknya meninjau kembali posisi mereka masing-masing.
Kita perlu sekali memahami, bahwa segera setelah Houteff meninggal dunia dalam tahun 1955 yang lalu, maka ramalannya di bawah ini langsung mulai digenapi. Dalam ramalannya itu ia mengatakan sebagai berikut :
“Segala perkara yang dapat dilakukan melawan pekabaran Allah bagi zaman ini, akan dilakukan dengan dendam yang bahkan lebih besar daripada yang dimanifestasikan melawan pekabaran sorga di zaman kedatangan Kristus yang pertama, karena Iblis mengetahui, bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan kalah untuk selama-lamanya — sehingga ia tidak akan memperoleh kesempatan lagi yang lain. Oleh sebab itu, keadaan pada waktu ini adalah sangat mendesak agar setiap anggota sidang dari jam ke-sebelas secepatnya dan dengan teguh memperkuat dirinya melawan usaha musuh untuk mengirimkan sebuah pukulan yang mematikan kepadanya.
Kita juga harus waspada untuk menyadari bahwa pukulan itu akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus. Lagi pula, adalah terutama supaya diwaspadai, bahwa musuh itu akan menggunakan setiap sarana yang mungkin untuk menghalangi Tuhan mengeluarkan 144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu yang kini masih tersembunyi, yaitu mereka yang akan pergi mengumpulkan buah-buah kedua (Wahyu 7 : 9). Musuh itu akan mencoba apa saja yang mungkin untuk mengacau, untuk menggelapkan, dan untuk menudungi kebenaran, terutama mengenai masalah 144.000 itu.” – Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35.
Victor T. Houteff sebagai pencetus dari pekabaran Tongkat Gembala atau Pekabaran Panggilan Jam Ke-Sebelas berikut Pusat Pekabarannya di Waco, Texas, USA, setelah kematiannya itu, telah diambil alih oleh Nyonya Houteff dan rekan-rekan pekerjanya dalam kedudukan sebagai Vice President dan para pembantunya. Artinya, segera setelah kematiannya itu ia telah diganti oleh organisasinya di bawah pimpinan Nyonya Houteff. Dengan demikian, maka untuk sementara Organisasi Pusat Gunung Karmel buatan Houteff itu masih dapat bertahan untuk beberapa tahun kemudian. Dalam tahun 1962 seluruh aset kekayaan Pusat Gunung Karmel itu telah dijual kepada Gereja Presbiterian, dan Pusat Gunung Karmel milik Allah itu kemudian lenyaplah sudah dari pentas sejarah.
Peristiwa di atas ini ternyata telah menggenapi ucapan Houteff pada buku Pembina Gedung Putih di atas, maka Nyonya Houteff dan rekan-rekannya adalah orang-orang yang pertama sekali menjadi korban dari pukulan Musuh yang mematikan itu. Tetapi ternyata pukulan yang mematikan itu datang kembali, tetapi bukan langsung dari Musuh, melainkan justru dari rekan-rekan penginjil yang sama sekali tidak dicurigai, yaitu dari para penginjil yang kesetiaannya sama dengan para imam Yahudi di zaman Kristus yang lalu. Ini berarti, sesudah Pusat Gunung Karmel milik Allah itu sepenuhnya dilikwidasi dalam tahun 1962, maka telah berdiri kembali di lokasinya yang semula Sanhedrin contoh saingan di akhir zaman ini.
Ternyata, terjualnya Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, itu belum melenyapkan sama sekali Gunung Karmel itu daripada ingatan kita. Dan terbukti setelah hampir 30 tahun berlalu, telah berdiri kembali di lokasinya yang semula Sanhedrin contoh saingan itu dengan menamakan dirinya The General Associations of Davidian SDA atau Markas Besar Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, USA semenjak dari tahun 1991 yang lalu.
Karena tidak ada lagi yang lain yang harus menggenapi ucapan hamba Tuhan Houteff pada buku Pembina Gedung Putih di atas, maka semua umat penganut Kebenaran Sekarang di waktu ini tak dapat tiada harus meyakini bahwa Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, USA itulah satu-satunya Sanhedrin contoh saingan di akhir zaman ini. The General Conference of SDA tidak perlu lagi menjadi pertimbangan kita, sebab iaitu sebagai malaikat sidang jemaat Laodikea sudah sejak tahun 1935 terludahkan keluar dari mulut Kristus.
Pekabaran Tongkat Gembala = Pekabaran Panggilan Jam Ke-11, Landasan Hukum dari Markas Besar Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas
Pekabaran Panggilan Jam ke-sebelas atau pekabaran Tongkat Gembala pertama sekali datang melalui hamba Tuhan Victor T. Houteff dalam tahun 1929 di Amerika Serikat. Pekabaran itu langsung ditawarkan kepada malaikat sidang jemaat Laodikea yang melambangkan Organisasi General Conference of SDA. Tetapi pada kenyataannya pekabaran Panggilan Jam Ke-11 atau pekabaran Tongkat Gembala, yang dilambangkan oleh pekabaran dari Malaikat Wahyu 18 : 1, yang sedianya akan bergabung dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu 14 : 6 – 9 untuk menerangi bumi itu, terus saja ditolak sampai kepada hari ini.
Hamba Tuhan Nyonya White di dalam lembaran resmi dari Review and Herald tertanggal 25 Pebruari 1902 telah menyampaikan sebuah seruan penting yang berjudul : ”SERUAN BAGI SUATU PEMBANGUNAN ROHANI DAN SUATU REFORMASI ROHANI.” Sampai kepada akhir hayatnya dalam tahun 1915, seruan itu tampaknya sudah tidak lagi dihiraukan sama sekali.
Baharu setelah datang hamba Tuhan Houteff dengan pekabaran Tongkat Gembalanya atau Panggilan Jam Ke-11 itu, baharu kita semua terbangun kepada kenyataan perlunya suatu reformasi rohani, yaitu suatu r e – o r g a n i s a s i, yaitu menata kembali Organisasi General Conference of SDA menjadi General Association of Davidian SDA.
Sebagaimana umumnya Organisasi diperlukan di zaman Nyonya White, maka demikian itu pula Organisasi diperlukan di zaman hamba Tuhan Houteff. Untuk Organisasi di zaman Nyonya White, kita dapat membaca pernyataannya antara lain sebagai berikut :
“Karena jumlah anggota kita terus meningkat, maka ternyata tanpa sesuatu bentuk organisasi akan terjadi banyak kekacauan, dan pekerjaan tak akan dapat dimajukan dengan berhasil. Untuk menyediakan bantuan bagi dinas pelayanan, untuk membawakan pekabaran masuk ke dalam ladang-ladang yang baru, untuk melindungi baik gereja-gereja maupun dinas pelayanannya dari para anggota yang tidak patut, untuk menjaga kekayaan gereja, untuk pemberitaan kebenaran melalui penyiaran, dan bagi banyak lagi tujuan lainnya, maka organisasi tak dapat tiada diperlukan.” – Testimonies to Ministers, p. 26.
Dan untuk menata kembali Organisasi General Conference of SDA di zaman Houteff, Tuhan Allah ternyata telah menugaskannya untuk menemukan sendiri sebuah lokasinya yang tepat di Gunung Karmel, kurang lebih 3 kilo meter dari kota Waco, Texas di Amerika Serikat. Jadi, dengan berdirinya General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, dalam tahun 1935, maka dengan sendirinya malaikat sidang jemaat Laodikea yang melambangkan organisasi General Conference of SDA berikut semua pendetanya sudah akan terludahkan keluar dari mulut Jesus menggenapi nubuatannya pada Wahyu 3 : 16.
Berdirinya Markas Besar Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas dalam tahun 1935 itu sudah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dari Keimmamatan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh, yang sudah dipersiapkan oleh hamba Tuhan Houteff sendiri.
Jadi, kemudian oleh adanya petunjuk Ilham di dalam lembaran yang resmi the Symbolic Code, Vol. 10, No. 1, hal. 3 – 6 dalam tahun 1954 di bawah ini, maka jelaslah bahwa Pusat Gunung Karmel itu sudah akan mengakhiri tugas dan keberadaannya. Sdr. Houteff mengatakan :
“Kampanye pemburuan yang dimulai tahun lalu telah memprakarsai dan memelopori suatu kemajuan perkembangan Kebenaran sekarang yang penuh haru.
“Kini kembali, bahkan dengan tekanan yang lebih besar terhadap pencapaian tujuannya, maka Pusat Gunung Karmel membuat pemberitahuan berikut ini kepada semua umat Davidian yang setia yang mau menyadari bahwa berita baik ini barangkali tidak kurang daripada sebuah pertanda. Pusat Gunung Karmel, oleh mulai pertama sekali menjual kelebihan harta kekayaannya, kemudian KESELURUHANNYA akan secara simbolis membuka jalan kepada rencana yang digariskan di dalam Alkitab dan Roh Nubuatan dalam kata-kata berikut ini :
“Kembali, Kerajaan Sorga itu adalah bagaikan suatu harta yang tersembunyi di dalam sebuah ladang, yang mana apabila seseorang menemukannya, maka ia sembunyi, dan karena gembiranya atas penemuan itu ia lalu pergi dan menjual semua yang dimilikinya, lalu membeli ladang itu.” Matius 13 : 44. Tuhan sendiri yang sedang mengarahkan jalan itu.
“……..Jesus telah memungkinkannya bagimu untuk menyambut kasih-Nya, lalu dalam kerja-sama yang berbahagia dengan-Nya bekerja di bawah pengaruhnya yang harum. IA meminta dari kamu untuk menggunakan semua harta milikmu dalam pelayanan yang tidak mementingkan diri, agar rencana-Nya bagi penyelamatan jiwa-jiwa akan dapat dimajukan dengan kekuatan.
“Maukah anda membuat aman harta kekayaanmu ? Letakkanlah itu di dalam tangan yang terdapat bekas paku dari penyaliban yang lalu. Tetap mempertahankannya dalam pemilikanmu, maka iaitu akan menjadi kerugianmu yang kekal. Serahkanlah itu kepada Allah, maka semenjak dari saat itu padanya akan terdapat tulisan ukiran-Nya. Iaitu akan dimeteraikan dengan kekekalanNya. Hendakkah anda menikmati hartamu ? Gunakanlah itu bagi keberkatan orang-orang yang menderita.” – 9 Testimonies, hal. 50, 51.
“……..Kita menyaksikan setiap hari berlalu makin lebih banyak Allah meminta dari umat-Nya supaya menunjang pekerjaan-Nya dengan senang hati, pertama-tama oleh perpuluhan-perpuluhan dan persembahan-persembahan mereka (Maleakhi 3 : 8 – 10), dan terakhir oleh menjual semua apabila Allah mengeluarkan perintah. Hanya dengan demikian itulah dapatlah ia dengan suka-cita membeli “ladang” itu berikut “kekayaannya” yang besar.
“Iaitu kini menjadi makin jelas bahwa waktunya sudah singkat, bahwa dia yang ingin bersiap-siap bagi pesta “perjamuan yang besar“ dan bagi rumahnya yang kekal, sudah akan membuka matanya terhadap Kebenaran dan hatinya terhadap kebahagiaan kekalnya. Allah akan mengarahkan dia dari hari ke hari.
“Jadi tentu saja gerakan ini sudah akan dapat menjadi sebuah tanda patok baik bagi orang-orang Davidian maupun bagi orang-orang Laodikea, bahwa pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu sudah mendekati akhir dari suatu usaha habis-habisan untuk memenangkan kembali sidang dari tangan-tangan Musuh.
“Oleh sebab itu, hendaklah diketahui bahwa sebagian dari harta tetap tanah Gunung Karmel itu sedang dibagi-bagi untuk perumahan tempat tinggal orang-orang kaya dimulai pada peach orchard yang tua itu yang dekat dengan pintu masuk Gunung Karmel ……….
“……..Kemudian siapa tahu, kalau bukan Tuhan, bahwa contoh yang menggemparkan hati ini dapat segera berbalik menjadi suatu bunyi ketakutan lalu diikuti oleh setiap penganut Davidian yang setia di seluruh negeri. Bahkan kini, teladan Tuhan untuk menghimpun dana oleh menjual harta-harta milik-Nya, adalah sebuah seruan keras bagi setiap Davidian untuk bangkit kepada kenyataan bahwa ia berkewajiban untuk bergabung dengan kampanye itu pertama-tama dengan perpuluhan dan persembahan yang setia, dan terakhir mengembangkan dana-dana itu oleh memberikan apa saja supaya pekerjaan dapat diselesaikan dan umat kesucian dikumpulkan.” – 10 Symbolic Code 1 : 3 – 6 (Sept 1954).
Keberadaan hamba Tuhan Houteff berikut berdirinya Markas Besar Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, USA semenjak dari mulanya dalam tahun 1935 ternyata benar-benar sesuai dengan kehendak dari Tuhan Allah sendiri. Oleh karena itu, apabila ucapannya kemudian pada lembaran resmi the Symbolic Code Vol. 10, No. 1, hal. 3 – 6 di atas mewajibkan menjual semua harta kekayaannya, maka iaitu membuktikan Tuhan Allah sudah akan segera mengakhiri fungsi kerja dari Markas Besar itu di Waco, Texas USA.
Demikian itulah, maka setelah bekerja 20 tahun lamanya bersama Markas Besar Pusat Gunung Karmelnya di Waco, Texas, maka pada tanggal 5 Pebruari 1955 hamba Allah yang sederhana itu meninggal dunia dalam usia yang masih cukup produktif, 70 tahun. Victor Tasho Houteff lahir pada 2 Maret 1885 dan meninggal dunia pada 5 Pebruari 1955.
Pekabaran Panggilan Jam Ke-11 h a n y a bagi penyelamatan para penganggur di pasar, dan bukan bagi penyelamatan Organisasi dan pendeta-pendetanya
Jesus dalam perumpamaanNya perihal panggilan bagi para pekerja untuk bekerja di dalam kebun anggur-Nya, telah mengeluarkan lima kali panggilan. Panggilan yang terakhir, memanggil k i t a semua untuk bekerja di dalam kebun anggurNya satu jam sebelum masuk matahari pada jam 12 (jam 6 sore standar waktu Indonesia). Rasul Matius menuliskannya sebagai berikut :
“Maka pada kira-kira jam ke-11 ia pergi keluar lalu menemukan orang-orang lain berdiri-diri saja menganggur, lalu katanya kepada mereka itu, Mengapakah kamu berdiri-diri saja menganggur sepanjang hari ? Mereka mengatakan kepadanya, Sebab tidak ada orang mau mempekerjakan kami. Katanya kepada mereka, Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggur itu, maka apapun yang pantas iaitu akan kamu terima.” Matius 20 : 6, 7.
Kalau saja kita mengakui secara jujur, bahwa pekabaran panggilan jam ke-11 itu berasal dari Jesus dan langsung disampaikanNya sendiri kepada para penganggur di Pasar, maka kita juga harus mengakui bahwa Pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu setelah keluar dari Houteff sebagai Juru bicara Jesus, sekaliannya itu harus langsung sampai ke pihak para penganggur di pasar. Para penganggur di pasar ialah para anggota sidang biasa (the laymen) yang sama sekali tidak menduduki jabatan apapun di dalam Organisasi, yang dilambangkan oleh malaikat sidang jemaat Laodikea.
Sejarah membuktikan Pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu sejak dari mulanya tidak pernah mau diterima oleh pihak Organisasi Gereja dan pendeta-pendetanya. Dan ini berarti pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu tidak mungkin lagi datang dari Pihak Organisasi kepada para penganggur di Pasar, sebab pekabaran itu sendiri tidak berhasil menyelamatkan Organisasi dan pendeta-pendetanya. Pasar = Gereja.
SESUDAH V. T. HOUTEFF MENINGGAL DUNIA
Sesudah Houteff meninggal dunia, maka Markas Besar Pusat Gunung Karmelnya itu telah dilanjutkan oleh Nyonya Houteff sebagai Vice President, yang dibantu oleh semua rekan-rekan pekerjanya, yang telah ditinggal mati oleh Houteff. Oleh karena sudah sedemikian terpengaruh oleh seruan Houteff untuk menjual seluruh aset kekayaan Organisasi untuk membiayai usaha habis-habisan mereka, maka mereka telah menetapkan tahun 1959 sebagai tahun berdirinya kerajaan Daud di Palestina, dan tahun kegenapan dari nubuatan Jehezkiel pasal 9.
Akibat dari kegagalan penetapan waktu tahun 1959 itu, maka mereka telah jatuh berdosa lebih dalam lagi, karena telah memberitakan kepada publik bahwa pekabaran Tongkat Gembala atau Panggilan Jam Ke-11 itu tidak lagi sepenuhnya sehat. Markas Besar Pusat Gunung Karmel kemudian dilikwidasi, semua harta kekayaannya dijual, dan lenyaplah Pusat Gunung Karmel milik Allah itu dari sejarah keberadaannya di Waco, Texas, USA.
Karena penjualan seluruh asset kekayaan Pusat Gunung Karmel itu sudah sesuai dengan perintah Tuhan sendiri melalui hambaNya V. T. Houteff (lihat the Symbolic Code, Jilid 10, No. 1 di atas), maka dapatlah dimengerti, bahwa semenjak dari kematian hamba Allah yang sederhana itu dalam tahun 1955, maka semenjak itu pula berakhirlah sudah fungsi kerja Houteff berikut Pusat Gunung Karmelnya di bumi ini. Namun karena ternyata berdirinya Kerajaan Daud dan kegenapan nubuatan Jehezkiel pasal 9 belum juga digenapi sampai kepada hari ini, maka Tuhan Allah sudah akan menentukan kembali bagaimana rencana penyelesaian pekerjaanNya itu selanjutnya.
Tetapi sementara itu, sesudah kurang lebih 30 tahun berlalu, maka telah berdiri kembali tepat di lokasinya yang semula sejak tahun 1991 apa yang kini dikenal di antara kita : Markas Besar Pusat Gunung Karmel atau the General Associations of Davidian SDA Headquarters di Waco, Texas, USA.
Melihat kepada namanya, lokasinya, dan landasan hukum pendirian kembalinya Pusat Gunung Karmel yang terakhir ini, semuanya sudah sesuai dengan Pusat Gunung Karmel yang pertama, tetapi belum ada satupun petunjuk dari nubuatan maupun dari pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu sendiri yang dapat membenarkan pendirian kembali Pusat Gunung Karmel milik Allah yang sudah diperintahkan untuk dibubarkan itu.
Oleh karena itu, maka permasalahannya sekarang adalah,
- Panggilan kepada para penganggur di pasar itu seharusnya dari siapakah datangnya, dari Jesus melalui nabinya, ataukah dari Organisasi?
- Pernahkah Organisasi menyambut pekabaran Panggilan jam ke-11 itu dalam sejarah yang lalu ? Organisasi yang manakah itu ?
- Mengapakah Organisasi Pusat Gunung Karmel milik Allah yang dipertahankan oleh Ny. Houteff dan rekan-rekannya, setelah kematian Houteff dalam tahun 1955, malahan telah jatuh berdosa sedemikian dalamnya ?
- Apakah Pusat Gunung Karmel yang telah menguasai kembali lokasi Gunung Karmel yang lama sejak tahun 1991 sampai kini lebih kuat daripada Pusat Gunung Karmel di zaman Nyonya Houteff dan rekan-rekan pekerjanya yang lalu sehingga tidak terpukul jatuh oleh Musuh?
- Lalu siapakah mereka itu yang dinyatakan sebagai rekan-rekan penginjil yang sama yang tidak dicurigai yang kesetiaannya tidak kurang daripada para imam Yahudi di zaman Yesus?
Kelima pertanyaan di atas sesungguhnya akan menguji kerohanian kita masing-masing. Untuk itulah, maka hamba Tuhan Houteff sejak jauh-jauh hari sebelumnya telah memperingatkan :
Organisasi akan pertama sekali jatuh oleh pukulan-pukulan yang mematikan dari Musuh
Ucapan hamba Tuhan Houteff berikut ini baharu digenapi sesudah kematiannya. Ia mengatakan :
“Segala perkara yang dapat dilakukan melawan pekabaran Allah bagi zaman ini, akan dilakukan dengan dendam yang bahkan lebih besar daripada yang dimanifestasikan melawan pekabaran sorga di zaman kedatangan Kristus yang pertama, karena Iblis mengetahui, bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan kalah untuk selama-lamanya — sehingga ia tidak akan memperoleh kesempatan lagi yang lain. Oleh sebab itu, keadaan pada waktu ini adalah sangat mendesak agar setiap anggota sidang dari jam ke-sebelas secepatnya dan dengan teguh memperkuat dirinya melawan usaha Musuh untuk mengirimkan sebuah pukulan yang mematikan kepadanya.
Kita juga harus waspada untuk menyadari bahwa pukulan itu akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus. Lagi pula, adalah terutama supaya diwaspadai, bahwa musuh itu akan menggunakan setiap sarana yang mungkin untuk menghalangi Tuhan mengeluarkan 144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu yang kini masih tersembunyi, yaitu mereka yang akan pergi mengumpulkan buah-buah kedua (Wahyu 7 : 9). Musuh itu akan mencoba apa saja yang mungkin untuk mengacau,untuk menggelapkan,dan untuk menudungi kebenaran, terutama mengenai masalah 144.000 itu.” – Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35.
Karena kelalaiannya, maka Nyonya Houteff sebagai Vice President dan rekan-rekan pekerjanya dari Pusat Gunung Karmel yang pertama telah terpukul jatuh (knocked out) langsung oleh Musuh, yaitu Iblis itu sendiri, sebelum seluruh asset kekayaan dari Organisasi Pusat Gunung Karmel dijual dan dilikwidasi dalam tahun 1962.
Nyonya Houteff dan rekan-rekannya ternyata telah dijatuhkan oleh hanya s a t u Musuh, yaitu Iblis. Tetapi kepada kita diperingatkan akan adanya lebih banyak lagi musuh-musuh yang tidak dicurigai, yaitu rekan-rekan penginjil dari sebuah Organisasi Sanhedrin contoh saingan di akhir zaman ini. Justru rekan-rekan penginjil yang sama itulah yang akan memukul jatuh kita (knockout) sampai tak sadarkan diri.
Siapakah sebenarnya mereka itu, sehingga pada umumnya tidak dicurigai sama sekali, bahwa Setan sedang menjatuhkan kita sedalam-dalamnya oleh rekan-rekan penginjil dari Organisasi Sanhedrin contoh saingan itu ? Mereka itu sesungguhnya sudah juga jatuh, lalu kini bekerja sebagai agen-agen utama dari Musuh atau Ular Tua yang disebut Iblis itu. Mereka itu adalah musuh-musuh yang sama sekali tidak dicurigai, sebab mereka berasal dari Markas Besar yang sama di New York, yang sama-sama menyaksikan sendiri bagaimana mayoritas umat Davidian dalam session tahun 1988 dan session 1990 terus menolak untuk membangun kembali Markas Besar mereka di lokasi yang semula di Waco, Texas. Mereka telah jatuh karena melawan ucapan hamba Tuhan berikut ini :
“Kepada saya telah ditunjukkan bahwa tidak seorangpun boleh melepaskan keputusan pribadinya untuk tunduk kepada keputusan dari setiap orang yang lain. Tetapi apabila keputusan dari General Conference (yang sama dengan Session kita), yang merupakan penguasa tertinggi yang dimiliki Allah di bumi, ditegakkan, maka kebebasan pribadi maupun keputusan pribadi tidak boleh dipertahankan, melainkan harus tunduk.” 3 Testimonies, p. 492 (dalam kurung adalah tambahan).
Karena pekabaran Tongkat Gembala atau Panggilan Jam Ke-11 mengenal dan mengakui hanya s a t u Markas Besarnya di Waco, Texas, yang dimulai sejak tahun 1935 sampai tahun 1962, setelah seluruh aset kekayaannya habis terjual sesuai kehendak Allah, maka setiap Markas Besar Pusat Gunung Karmel yang muncul kembali sesudah itu, sekalipun telah melandaskan organisasinya sepenuhnya pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dari Keimmamatan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh, iaitu akan dikategorikan ke dalam Sanhedrin contoh saingan. Hamba Tuhan Houteff mempersamakan kesetiaan mereka itu dengan para imam Yahudi di zaman Jesus.
Para imam Yahudi di zaman Jesus dahulu sangat terkenal oleh faham fundamentalisme sempit yang sangat kaku. Sampai-sampai Jesus sendiri telah dipersalahkan sebagai seorang pencemar kesucian Hari Sabat, sebab memetik gandum pada hari Sabat, dan karena menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat.
Sementara itu Sanhedrin contoh saingan di Waco, Texas, sekarang ini sangat membatasi guru-guru Tongkat Gembala pilihan Ilahi menulis makalah-makalah mereka. Guru-guru dilarang menulis buku-buku, bahkan terlalu banyak menulis adalah dilarang. Bahkan untuk mencetak kembali buku-buku Tongkat Gembala, sekaliannya itu harus sesuai ukuran format yang asli. Tidak boleh mengajar dengan gambar-gambar bagan buatan sendiri, agar supaya mengajarkan saja gambar-gambar yang sudah disediakan oleh hamba Tuhan Houteff. Kebijakan-kebijakan sedemikian ini telah ditempuh demi untuk mempertahankan kemurnian doktrin dari pekabaran Tongkat Gembala itu sendiri.
Tetapi akibatnya Tuhan Allah tidak akan membiarkan guru-guru Tongkat Gembala pilihan-Nya berada di dalam Organisasi yang sedemikian itu. Karena mereka itu telah berdosa karena telah menambah-nambah dan mengurang-ngurang, yaitu perbuatan-perbuatan yang dilarang di dalam Wahyu 22 : 18, 19.
SESUDAH V. T. HOUTEFF MENINGGAL DUNIA TUHAN LALU MEMEGANG KENDALI PEMERINTAHAN DALAM TANGANNYA SENDIRI
“Mari kuberitahukan kepadamu, bahwa Tuhan akan bekerja dalam pekerjaan yang terakhir ini dalam suatu cara yang sama sekali berbeda daripada biasanya, dan dalam cara yang bertentangan dengan setiap rencana manusia. Akan ada orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, untuk mendikte sampai kepada pergerakan apa saja yang akan dibuat apabila pekerjaan itu bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu yang bergabung dengan malaikat yang ketiga dalam pekabaran (ROH NUBUATAN) yang akan diberikan kepada dunia. Allah akan menggunakan cara-cara dan sarana oleh mana iaitu akan tampak, bahwa IA sedang memegang kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri. Para pekerja akan terpesona oleh sarana-sarana yang sederhana yang akan digunakan-Nya untuk membuat dan memantapkan pekerjaan pembenaran-Nya.” — Testimonies to Ministers, p. 300. – (dalam kurung tambahan)
Kalau memang sudah sampai waktunya kini, bahwa IA sudah akan memegang kendali pemerintahan di dalam tanganNya sendiri, maka pada waktu inilah genap ucapan kata-kata nubuatan dari nabi Zachariah yang mengatakan :
“Maka seseorang akan mengatakan kepadanya : Luka-luka apakah ini pada tangan-tanganmu ? Maka akan dijawabnya : Sekaliannya itu aku terluka di rumah rekan-rekanku. Bangkitlah hai pedang, melawan gembalaku, dan melawan orang itu yaitu rekanku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, maka domba-domba itu akan tercerai-berai : maka aku akan mengalihkan tanganku ke atas mereka yang kecil-kecil.” – Zakharia 13 : 6, 7.
Nubuatan ini pertama sekali digenapi pada pribadi Jesus pada kedatanganNya yang pertama di Palestina. Namun karena semua nubuatan Wasiat Lama itu berlaku terutama bagi akhir zaman, maka nubuatan Zakharia 13 : 6, 7 itu tak dapat tiada harus kembali berlaku terhadap Houteff dan semua umat pengikutnya di akhir zaman.
Karena pekabaran Tongkat Gembala itu juga merupakan pekabaran Panggilan Jam Ke-11, yang dialamatkan kepada para penganggur di pasar (sidang), maka guru-guru Tongkat Gembala pilihan ilahi itu berikut para penganut ajaran-ajaran mereka tak dapat tiada harus berasal dari pasar-pasar (Gereja) MAHK. Jadi mereka itu tidak mungkin berasal dari dalam General Conference of SDA ataupun dari dalam General Association of Davidian SDA di Amerika Serikat. Mereka itu tidak mungkin berasal dari apa yang dikenal di waktu ini dengan, “The Davidic Leviticus Institute,” atau “Lembaga Keimmamatan Davidian,” yaitu suatu lembaga pendidikan pendeta di zaman Houteff, yang kini dihidupkan kembali di Waco, Texas oleh Sanhedrin contoh saingan itu. Tegasnya, mereka itu tidak mungkin muncul keluar dari Organisasi Pusat Davidian manapun juga di akhir zaman ini. Sesuai perumpamaannya, maka Jesus mengatakan :
“Maka pada kira-kira jam ke-11 ia pergi keluar lalu menemukan orang-orang lain berdiri-diri saja menganggur, lalu katanya kepada mereka itu, Mengapakah kamu berdiri-diri saja menganggur sepanjang hari ? Mereka mengatakan kepadanya, Sebab tidak ada orang mau mempekerjakan kami. Katanya kepada mereka, Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggur itu, maka apapun yang pantas iaitu akan kamu terima.” Matius 20 : 6, 7.
Kegenapan perumpamaan itu di akhir zaman ini telah ditandai oleh Victor T. Houteff sendiri yang telah mewakili Jesus menyampaikan panggilan jam ke-11 itu langsung kepada semua umat Laodikea. Setelah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia, maka beberapa penganggur di pasar sudah akan muncul untuk dipekerjakan menggantikannya sampai kepada hari Tuhan yang besar dan mengerikan pada saat kegenapan nubuatan Jehezkiel pasal 9 yang akan datang. Demikian itulah, maka genaplah ramalan hamba Tuhan Nyonya White yang mengatakan :
“Allah akan mengutus keluar ke dalam kebun anggur-Nya (Sidang Laodikea) banyak orang yang belum pernah didedikasikan ke dalam tugas kependetaan melalui tumpangan tangan.” – The Acts of the Apostles, p. 110.
Artinya, akan kelak muncul keluar banyak guru-guru Tongkat Gembala pilihan Ilahi, yang belum pernah didedikasikan melalui tumpangan tangan karena mereka itu tidak dikenal oleh Organisasi Pusat Gunung Karmel manapun juga di waktu ini.
Memegang kendali pemerintahan dalam tanganNya sendiri
Jika memang Tuhan Allah kini memegang Kendali pemerintahan dalam tanganNya sendiri, maka ini berarti apa yang telah dinubuatkan oleh nabi Zakharia 13 : 6, dan 7 di atas, yang kemudian disusul oleh ucapan Nyonya White berikutnya pada buku Testimonies to Ministers, p. 300 sudah seharusnya berlaku di waktu ini. Hasilnya pasti akan tampak jelas dan mempesona. Tuhan Allah sudah akan mengeluarkan lebih banyak lagi orang-orang yang akan bekerja sebagai gembala-gembala dan guru-guru pilihanNya sendiri, lalu genaplah ucapan hamba Tuhan Houteff di dalam buku KEPERCAYAAN-KEPERCAYAAN DASAR DAVIDIAN M A H K sebagai berikut :
HANYA ITU YANG DIAJARKAN !
“Karena Alkitab dan buku-buku Roh Nubuatan merupakan satu-satunya sumber dari pekabaran Tongkat Gembala, maka apabila Tongkat itu diajarkan, Alkitab dan Roh Nubuatan juga diajarkan. Dan karena tidak satupun selain ROH KEBENARAN yang telah mengirim rahasia-rahasia Ilham itu, yang dapat menginterpretasikan sekaliannya, maka orang-orang yang mencoba mengajarkannya tanpa otoritas interpretasi yang diilhami ini, tak dapat tiada akan jatuh ke dalam praktik interpretasi sendiri yang terlarang itu (2 Petrus 1 : 20) — yaitu kejahatan besar yang telah menjerumuskan dunia Kristen ke dalam perpecahannya yang hampir tak menentu sekarang ini, berikut kekacauan, persaingan, dan ketidakmampuannya yang ada.
“Karena kami tidak berani ikut berjalan pada jalan yang sedemikian itu, maka sebagai guru-guru (bukan nabi) dari Tongkat Gembala (terbitan-terbitan resmi dari Persekutuan Davidian MAHK), kami harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu bagian-bagian pekabaran (passages) yang dalam satu dan lain hal p e r l u untuk diinterpretasikan. HANYA DENGAN DEMIKIAN INILAH SEMUA PENGANUT KEBENARAN SEKARANG AKAN SENANTIASA MEMILIKI PEMIKIRAN YANG SAMA, SEPENDAPAT DAN MEMBICARAKAN PERKARA-PERKARA YANG SAMA (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8; Jesaya 52 : 8).“ — Kepercayaan-Kepercayaan Dasar Davidian MAHK, hal. 26, 27.
* *
Karena sesuai perumpamaannya, bahwa pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu dari Jesus langsung kepada para penganggur di pasar, maka dalam kenyataannya semenjak dari mulanya dalam tahun 1929 Jesus telah diwakili oleh nabi pilihanNya, Sdr. Victor T. Houteff.
Demikian pula halnya, bahwa setelah hamba pilihanNya Victor T. Houteff meninggal dunia dalam tahun 1955, maka sesuai ucapannya di atas GURU-GURU TONGKAT GEMBALA akan harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat bagian-bagian pekabaran (passages) yang terdapat di dalam MANGKOK EMAS dari zakharia pasal 4, yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan lebih lanjut.
Guru-guru harus mengajar dalam terang dari Tongkat banyak bagian dari ROH NUBUATAN di dalam mangkok emas, yang ternyata masih perlu diinterpretasikan lebih lanjut. Hanya dengan demikian itulah baharulah semua umat penganut Kebenaran Sekarang dapat memiliki pemikiran yang sama, sependapat dan sepakat, dan membicarakan perkara-perkara yang sama. Artinya, hanya dengan demikian itulah baharu calon-calon mereka 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang itu muncul ke permukaan.
Mengapa guru-guru masih dibebani tugas melakukan interpretasi ? Bukankah itu hanya tugas dari para nabi ?
Sesuai nubuatan Zakharia pasal 4, maka seluruh Alkitab sudah habis diinterpretasikan ke dalam mangkok emas yang melambangkan ROH NUBUATAN. Namun karena para nabi (Ellen G. White dan V. T. Houteff) sudah lebih dulu meninggal dunia, jauh sebelum semua nubuatan yang sudah diungkapkan pengertiannya itu sepenuhnya menemui kegenapannya di akhir zaman ini, maka tidaklah mengherankan apabila untuk lebih tepat dan terinci kegenapan nubuatan-nubuatan itu dengan peristiwa-peristiwa sejarahnya yang baru jadi kemudian, maka Tuhan telah juga menugaskan guru-guru Tongkat Gembala pilihanNya untuk menyelesaikan tugas tersebut. Dengan demikian, maka s u a r a dari guru-guru Tongkat Gembala itu juga akan wajib menjadi bagian dari landasan iman umat akhir zaman, khususnya mereka calon-calon 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang.
Berbahagialah d i a yang membaca, dan mereka yang mendengar ….. !
(Wahyu 1 : 3)
Karena para penulisnya sudah meninggal dunia, maka kita diwajibkan untuk membaca sendiri-sendiri : Alkitab, Roh Nubuatan, dan Tongkat Gembala atau Pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu. Tetapi sekaliannya itu saja belum cukup untuk berbahagia. Kita masih harus lagi mendengar kepada guru-guru Tongkat Gembala, yang akan mengajarkan kepada kita bagian-bagian pekabaran dari ROH NUBUATAN di dalam mangkok emas dari Zakharia pasal 4, yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diin- terpretasikan lebih lanjut. “HANYA DENGAN DEMIKIAN INILAH SEMUA PENGANUT KEBENARAN SEKARANG AKAN SENANTIASA MEMILIKI PEMIKIRAN YANG SAMA, SEPENDAPAT DAN MEMBICARAKAN PERKARA-PERKARA YANG SAMA (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8; Jesaya 52 : 8).“ — Kepercayaan-Kepercayaan Dasar Davidian MAHK, hal. 26, 27.
Tetapi sebaliknya “Kita juga harus waspada untuk menyadari bahwa pukulan itu akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — dari REKAN-REKAN PENGINJIL YANG SAMA, YANG TIDAK KURANG SETIANYA DARIPADA PARA IMAM DI ZAMAN KRISTUS….….” Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35.
Ada dua jenis guru-guru Tongkat Gembala yang kita hadapi di akhir zaman sekarang ini, yaitu :
(1)“Guru-guru yang harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu bagian-bagian pekabaran (passages) yang dalam satu dan lain hal p e r – l u untuk diinterpretasikan …..” – Kepercayaan-Kepercayaan Dasar Davidian MAHK, hal. 26, 27.
Guru-guru pilihan ilahi ini tidak diakui oleh Organisasi Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, sebab semua hasil interpretasinya itu dianggap sebagai hasil dari perbuatan menambah-nambah atau mengurang-ngurang yang dilarang pada Wahyu 22 : 18, 19.
Jadi, guru-guru pilihan Ilahi itu tidak akan pernah ada di dalam Organisasi Pusat Gunung Karmel di waktu ini di Waco, Texas, USA.
(2)“……rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus ….” — Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35.
Ciri-ciri mereka itu yang diberikan oleh Houteff membuktikan bahwa mereka itulah benar-benar Sanhedrin contoh saingan di akhir zaman ini.
Sekarang terserah kepada masing-masing kita mau berguru kepada yang mana. Apabila kita memilih untuk berguru kepada mereka yang kini berkuasa di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, maka pukulan “knock out blow” yang telah menjatuhkan Nyonya Houteff dan rekan-rekan pekerjanya itu akan kembali menjatuhkan kita. Mungkin tanpa disadari sama sekali.
Tetapi apabila kita memilih untuk berguru kepada guru-guru yang akan mengajar dalam terang dari Tongkat bagian-bagian pekabaran (ROH NUBUATAN di dalam mangkok emas) yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan lebih lanjut, maka dengan sendirinya landasaan iman kita akan makin sempurna. Demikianlah landasan iman dari mereka 144.000 umat pilihan yang akan datang akan terdiri dari : HUKUM TORAT + ALKITAB + Roh Nubuatan + Tongkat Gembala + Bagian-Bagian Pekabaran dari ROH NUBUATAN yang sudah diinterpretasikan lebih lanjut. Atau singkatnya : HUKUM TORAT + ROH NUBUATAN + Bagian-Bagian ROH NUBUATAN yang perlu diinterpretasikan lebih lanjut.
* * *
135 total, 2 views today