<< Go Back

Perang Dunia dari Zakharia pasal 14.

Amerika dan sekutu-sekutunya gagal mengusir keluar orang-orang kapir yang menduduki Tanah Perjanjian

 

 Zakharia 14 : 2  —-

Karena Aku akan menghimpun segala bangsa untuk berperang melawan Jerusalem; maka kota itu akan direbut, dan rumah-rumah akan dijarah, dan wanita-wanita digagahi, maka setengah penduduk kota itu akan keluar ke dalam tawanan, dan yang tersisa dari orang-orangnya tidak akan ditumpas habis dari kota itu.

 

* *

 

Kita semua pernah mendengar perihal Perang Dunia Pertama, yang berlangsung dari tahun 1914 sampai 1918. Kemudian perihal Perang Dunia Kedua yang berlangsung dari tahun 1939 sampai tahun 1945. Dan kini oleh perantaraan nabi-nabi Wasiat Lama kembali dinubuatkan kepada kita perihal sesuatu Perang Dunia berikutnya sebagaimana yang diramalkan pada buku Zakharia 14 : 2. Hamba Tuhan, Sdr. Victor T. Houteff, dalam penyelidikannya yang berjudul  : Berbagai keadaan dunia sewaktu umat Allah dilepaskan. telah memberikan kepada kita dua kali ceramahnya, pertama pada 3 April 1943, dan yang kedua pada 15 Juni 1945. Kami mengutip sebagian dari ceramah tersebut di bawah ini sebagai berikut :    

 

Berbagai keadaan

 dunia sewaktu Umat Allah dilepaskan.  

(The Symbolic Code, Vol. 13, No. 1, 2)

 

Masih ingatkah anda sewaktu kita mempelajari Daniel pasal 11 dan Jesaya pasal 7 dan 8 dan seterusnya, sekaliannya itu menunjukkan kepada kita suatu peperangan dan kelepasan umat Allah dalam suatu masa yang sangat menyedihkan. Itulah pokok permasalahan yang hendak saya tekankan pada sore hari ini. Kita akan membaca pertama sekali. 

 

Zakharia  1 : 18, 19 —- Kemudian ku angkat mataku, lalu melihat, maka bahwasanya ada empat tanduk. Lalu kataku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu, Apakah arti dari sekaliannya ini ? Maka sahutnya kepadaku, Sekaliannya ini adalah tanduk-tanduk yang telah menceraikan Jehuda, Israel, dan Jerusalem.

 

Nabi itu melihat empat buah tanduk, dan malaikat yang berbicara dengannya itu membuatnya mengerti, bahwa tanduk-tanduk itu melambangkan bangsa-bangsa kapir yang telah mencerai-beraikan Jehuda (kerajaan dua suku itu), Israel (kerajaan sepuluh suku itu), dan juga Jerusalem (ibu kota dari kerajaan dua suku Jehuda). Dengan lain perkataan, dalam lambang dari empat tanduk itu Zakharia menyaksikan bangsa-bangsa kapir itu yang mencerai-beraikan umat Allah dan membinasakan kerajaan mereka.

 

Zakharia 1 : 20, 21 —- Maka Tuhan menunjukkan kepadaku empat orang tukang kayu. Kemudian kataku, Untuk maksud apakah mereka ini datang? Maka berbicaralah ia, katanya, Mereka inilah tanduk-tanduk yang telah mencerai-beraikan Jehuda, sehingga tidak seorangpun dapat mengangkat kepalanya ; tetapi mereka ini sekarang datang untuk menghancurkan mereka itu, untuk membuang tanduk-tanduk bangsa-bangsa kapir itu, yang telah mengangkat tanduk-tanduk mereka atas tanah Jehuda untuk mencerai-beraikannya.

 

Nabi itu pertama sekali menyaksikan empat tanduk yang dengan tepat melambangkan bangsa-bangsa kapir itu yang telah mencerai-beraikan umat Allah, karena tanduk-tanduk digunakan untuk mendesak dan mencerai-beraikan. Sungguhpun demikian, ia kemudian menyaksikan empat orang tukang kayu, sehingga memberi kesan, bahwa mereka itu datang untuk membangun karena memang itulah pekerjaan tukang kayu. Setelah nabi itu melihat para tukang kayu itu ia ingin mengetahui maksud daripada kehadiran mereka. Dalam jawabannya, malaikat itu pertama sekali mengatakan kepadanya bahwa para tukang kayu ini tak lain daripada keempat tanduk itu juga (bangsa-bangsa kapir) yang telah mencerai-beraikan Israel, Jehuda, dan Jerusalem. Dan tanduk-tanduk yang sama ini yang telah mencerai-beraikan Jehuda, Israel, dan Jerusalem kini datang kembali sebagai tukang-tukang kayu untuk membuang keluar bangsa-bangsa kapir itu dan dengan demikian melepaskan umat Allah. Oleh sebab itu jelaslah sudah bahwa keempat tanduk yang pertama sekali Zakharia saksikan itu menunjuk ke belakang kepada masa sewaktu Israel dan Jehuda dicerai-beraikan, dan lambang dari keempat tukang kayu tak dapat tiada harus menunjuk ke depan kepada sesuatu masa bertahun-tahun kemudian apabila Allah kelak akan memulihkan dan membangun kembali kerajaan itu. Jadi, singkatnya, lambang dari tanduk-tanduk itu menunjuk ke belakang kepada kehancuran kerajaan itu yang lalu, sedangkan yang lainnya, para tukang kayu itu, memandang ke depan kepada pemulihannya.  

 

Persoalan yang harus kita pikirkan berikutnya ialah apakah kegenapan dari pekerjaan para tukang kayu itu terjadi dalam masa sewaktu orang-orang Yahudi kembali dari Babil setelah 70 tahun perhambaan mereka, atau apakah itu menunjuk kepada sesuatu masa yang lain; karena Saudara ingat, bahwa orang-orang Yahudi itu tercerai-berai, dan tanah air mereka dirampas, lalu mereka masuk ke dalam tawanan di Babil selama 70 tahun nubuatan Jeremiah, setelah mana mereka telah kembali dan kota itu telah dibangun kembali.

 

Zakharia mengatakan ada terdapat empat tanduk yang akan meliputi semua bangsa yang telah mengambil bagian dalam mencerai-beraikan umat Allah. Lagi pula, jika ramalan ini menemui kegenapannya di masa Nehemiah dan Hajai, maka semua orang kapir sudah akan terusir keluar untuk selama-lamanya. Tetapi ternyata tidak. Di samping itu, tanduk-tanduk itu ialah bangsa-bangsa yang telah mencerai-beraikan Jehuda, Israel dan Jerusalem, dan kini mereka telah kembali untuk melepaskan mereka itu dan memperbaiki kerajaan itu, dan di dalam pasal 2 dari nubuatan Zakharia, Allah menyatakan, bahwa bukan saja kerajaan umat-Nya akan dipulihkan, melainkan juga banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan. Karena baik Israel maupun Jehuda tidak kembali, dan karena bangsa-bangsa lain tidak menggabungkan diri kepada Tuhan dan umat-Nya sewaktu orang-orang Jahudi kembali dari Babil, kita tidak mungkin dapat mengatakan bahwa nubuatan ini menemukan kegenapannya pada waktu orang-orang Yahudi kembali dari Babil. Dan karena nubuatan ini belum pernah digenapi, iaitu tak dapat tiada harus jadi pada sesuatu masa di depan.    

 

Melalui sekaliannya itulah kita dapat menyaksikan dalam nubuatan Zakharia sebuah ramalan bahwa pada sesuatu hari kelak bangsa-bangsa kapir akan terlibat dalam membangun kembali kerajaan Israel itu di Palestina yang pernah dihancurkan. Kita juga menyaksikan bahwa akan ada kelak suatu perang dunia dimana bangsa-bangsa kapir dari luar Palestina dan bangsa-bangsa kapir di dalam Palestina akan terlibat di dalamnya. Dalam peperangan itu, umat Allah, Jehuda, Israel, dan Jerusalem akan diluputkan dan dibebaskan, dan kerajaan itu akan dibangun kembali. Sedemikian itulah jelasnya sesuai sejauh yang sudah saya saksikan. 

 

Di dalam Lukas 21 : 24 kita menemukan kata-kata ini : Maka mereka akan rebah jatuh oleh mata pedang, dan akan dibawa pergi dengan tertawan ke dalam semua bangsa : maka Jerusalem akan dipijak-pijak oleh bangsa-bangsa kapir, sampai semua masa bangsa-bangsa kapir itu akan digenapi.  

 

Adalah pada masa kegenapan nubuatan Zakharia —- apabila keempat tukang kayu itu mengusir keluar bangsa-bangsa kapir — sehingga Jerusalem tidak akan lagi diinjak-injak oleh bangsa-bangsa kapir, karena masa mereka menduduki Tanah Suci akan kelak berakhir. 

 

Orang-orang Yahudi akan kembali dan menguasai tanah itu. Jesaya, Daniel, dan Nahum juga memberikan kesaksian nubuatan akan kenyataan itu, bahwa akan terjadi perang dan kekacauan dan kelepasan umat Allah pada waktu kerajaan-Nya dipulihkan di bumi ini. — The Symbolic Code, Vol. 13, No. 1, 2, pp. 6, 7.

 

Komentar !

 

Empat tanduk itu melambangkan bangsa-bangsa kapir yang telah mencerai-beraikan umat Allah di masa lalu. Kerajaan Israel sepuluh suku itu dicerai-beraikan oleh kerajaan Assyria dalam tahun 721 sebelum Tarich Masehi. Mereka kemudian telah tercerai-berai ke seluruh dunia, dan karena berassimilasi dengan banyak bangsa di dunia ini, mereka telah kehilangan seluruh identitas rasialnya sampai kepada hari ini. 

 

Sedangkan kerajaan Jehuda dua suku bangsa lainnya kemudian juga dikalahkan oleh kerajaan Babil dalam tahun 539 s.T.M. Dan sesudah 70 tahun perhambaan mereka di Babil, mereka kemudian telah kembali di bawah pemerintahan raja Koresh dari Medo-Persia. Dan semenjak itulah mereka telah diperintahkan untuk membangun kembali kota Jerusalem yang hancur. Mereka itulah yang telah menyalibkan Jesus dalam tahun 31. yang lalu. Dan kemudian dalam tahun 70 mereka kembali dihancurkan secara sangat mengerikan oleh Jenderal Titus dari Romawi, dan Jerusalemnya kembali dihancurkan. Kemudian daripada itu kita mungkin tidak banyak lagi ingat akan mereka itu, namun secara tiba-tiba dalam tahun 1948 mereka kembali merebut tanah Palestina dan menguasai   sebagian besar Jerusalem yang ada sampai kepada hari ini. 

 

Karena tidak mau mengakui Jesus sebagai Juruselamatnya, maka mereka telah kehilangan statusnya sebagai umat Allah, dan kemudian di dalam nubuatan ini mereka telah dinyatakan sebagai bangsa kapir yang kini sedang menguasai Tanah Perjanjian itu di Palestina.

  

 Para pihak yang terlibat dalam perang yang akan datang di Palestina

 

Karena perang yang akan datang di Palestina akan melibatkan semua bangsa, maka nubuatan Zakharia ini tidak sendirian meramalkan peristiwa-peristiwa itu. Itulah sebabnya, maka Sdr. Victor T. Houteff mengatakan : 

 

Jesaya, Daniel, dan Nahum, juga memberikan kesaksian nubuatan pada kenyataan itu, bahwa akan terjadi peperangan, dan kekacauan dan kelepasan bagi umat Allah pada waktu Kerajaan-Nya di pulihkan di bumi ini.The Symbolic Code, Vol. 13, No. 1, 2, pp. 6, 7.

 

Demikian itulah, maka dalam bukunya yang berjudul : DUNIA KEMARIN, HARI INI, ESOK, dalam kesaksiannya perihal raja dari utara dan raja dari selatan dari nubuatan Daniel 11, hamba Tuhan Houteff mengatakan : 

 

Sesudah pembagian daerah kekuasaan Alexander, Mesir dan Palestina sebagaimana tampak sebelumnya diperintah, pertama oleh Ptolemies, kedua oleh Romawi kapir (Daniel 11 : 15, 16); ketiga oleh orang-orang Mohammedans pada waktu runtuhnya Romawi Kristen (ayat 22); dan keempat, kembali diperintah oleh orang-orang Kristen khususnya oleh Britania Raya (Daniel 11 : 41).  

 

Hanya sekalian inilah pergantian-pergantian yang tercatat, baik secara nubuatan maupun sejarah yang melibatkan tanah-tanah Mesir dan Palestina kuno yang lalu.  Penyerahan negeri-negeri ini, dari raja nubuatan yang satu kepada raja nubuatan yang lainnya, menandai secara pasti raja dari utara dan raja dari selatan itu semenjak dari saat pemecahan kerajaan Alexander sampai sekarang, sehingga tidak mungkin lagi untuk diragukan ataupun diperdebatkan.

 

Masuknya Romawi (raja dari utara) pada kedua kalinya ke dalam tanah yang permai itu (Daniel 11 : 41), menunjukkan bahwa walaupun sebagaimana dikatakan sebelumnya, ia sekali pernah merebut tanah itu dari orang-orang Ptolemy (Daniel 11 : 16), ia kemudian dalam tahun 633 AD telah melepaskannya kepada orang-orang Turki, dan dalam tahun 1919 — di akhir zaman — keseluruhannya itu dikuasai kembali. 

 

Di sini terdapat bukti sederhana  bahwa dalam zaman modern, para penguasa pemerintahan Mohammedan itu di dalam nubuatan disebut raja dari selatan, sedangkan raja-raja Inggris berikut keluarga raja-raja Kristen yang kacau itu, yang oleh nubuatan dikatakan tidak dapat bersatu di antara sesamanya (Daniel 2 : 43), disebut raja dari utara. 

 

Dalam masa periode kapirnya Romawi dilambangkan oleh kedua paha besi dari patung besar itu, dan dalam masa periode Kristennya ia dilambangkan oleh kaki-kaki dan jari-jari kaki dari besi yang bercampur tanah liat dari patung besar itu

 

Kini jelaslah terlihat bahwa beralihnya Mesir dan Palestina dari tangan bangsa yang satu kepada tangan bangsa lainnya akan merupakan kunci yang berhasil membuka rahasia dari Daniel pasal 11 . THE WORLD YESTERDAY, TODAY, TOMMOROW, pp. 86 88.

 

Komentar !

Kedua belah pihak, yaitu raja dari utara dan raja dari selatan itu tak dapat tiada sudah akan kembali terlibat dalam peperangan dari Zakharia 14 : 2 itu. Dan iaitu harus jadi untuk menggenapi ucapan hamba Tuhan Nyonya E. G. White berikut ini: 

 

Kita kini berdiri pada ambang pintu dari peristiwa-periswa besar dan serius di depan. Banyak dari nubuatan-nubuatan sedang akan digenapi secepatnya satu demi satu. Setiap unsur kekuatan sedang akan bergerak.  Sejarah masa lampau akan berulang kembali, berbagai pertikaian akan bangkit hidup kembali, maka bahaya akan menggangu umat Allah pada segala sisi. Testimonies to Ministers, p. 116.

 

Sdr. Houteff mengatakan: Kita juga menyaksikan bahwa akan ada sesuatu perang dunia dimana orang-orang kapir dari luar Palestina dan orang-orang kapir di dalamnya akan terlibat. Dalam peperangan itu, umat Allah, Jehuda, Israel, dan Jerusalem akan diluputkan dan dibebaskan, lalu kerajaan itu akan dibangun kembali. Demikian itulah jelasnya sebagaimana yang pernah saya saksikan. The Symbolic Code, Vol. 13, No. 1, 2, p. 6.

 

Semua bangsa yang menentang negara Yahudi menguasai tanah Palestina di waktu ini pada umumnya adalah orang-orang Mohammedan atau Islam. Negara-negara mereka itu di akhir zaman ini sesuai nubuatan Daniel pasal 11 telah dikategorikan sebagai raja dari selatan. Dengan demikian, peperangan di antara bangsa-bangsa kapir dari luar Palestina (orang-orang Mohammedan) melawan bangsa kapir Yahudi di Jerusalem, tak dapat tiada sudah akan melibatkan raja dari utara. yang secara nubuatan kini menguasai Mesir dan Palestina. Dalam peperangan itu sesuai nubuatan Zakharia 14 : 2 Jerusalem akan sepenuhnya dikalahkan. Tetapi mereka yang tersisa dari orang-orang Yahudi itu tidak akan habis tertumpas, sebab mereka itulah anak-anak keturunan Jakub milik Tuhan Allah, yang akan diluputkan untuk masuk ke dalam Kerajaan kekal di Palestina. 

 

Keterlibatan raja dari utara dalam peperangan itu tak dapat tiada untuk mengusir keluar bangsa-bangsa kapir yang telah menguasai Jerusalem dan Palestina. Untuk inilah nabi Zakharia menubuatkannya sebagai berikut:

 

Zakharia 1 : 20, 21 —- Maka Tuhan menunjukkan kepadaku empat orang tukang kayu. Kemudian kataku, Untuk maksud apakah mereka ini datang? Maka berbicaralah ia, katanya, Mereka inilah tanduk-tanduk yang telah mencerai-beraikan Jehuda, sehingga tidak seorangpun dapat mengangkat kepalanya; tetapi mereka ini sekarang datang untuk menghancurkan mereka itu, untuk membuang keluar tanduk-tanduk bangsa-bangsa kapir itu, yang telah mengangkat tanduk-tanduk mereka atas tanah Jehuda untuk mencerai-beraikannya.

 

Jika semua bangsa melawan Jerusalem merupakan raja dari selatan, khususnya mereka orang-orang Mohammedan itu, maka keempat orang tukang kayu itu tak dapat tiada akan meliputi raja dari utara dan rekan-rekannya. Hamba Tuhan Houteff menjelaskannya sebagai berikut : 

 

Malaikat itu pertama sekali memberi tahu kepadanya (Zakharia) bahwa para tukang kayu ini adalah tak lain daripada keempat tanduk (bangsa-bangsa kapir) itu juga yang telah mencerai-beraikan Israel, Jehuda dan Jerusalem. Maka tanduk-tanduk yang sama ini yang telah mencerai-beraikan Jehuda, Israel dan Jerusalem itu, kini telah kembali sebagai tukang-tukang kayu untuk membuang keluar bangsa-bangsa kapir lalu  dengan demikian membebaskan umat Allah. Oleh karena itu jelaslah bahwa keempat tanduk yang pertama kali Zakharia saksikan itu menunjuk ke belakang kepada saat sewaktu Israel dan Jehuda tercerai-berai, dan lambang keempat orang tukang kayu itu harus menunjuk ke depan kepada sesuatu masa bertahun-tahun kemudian apabila Allah akan memulihkan dan membangun kembali kerajaan itu. Symbolic Code, vol. 13, No. 1, 2, p. 4.

 

Keempat orang tukang kayu itu akan datang di akhir zaman ini, untuk membuang keluar bangsa-bangsa kapir dari Tanah Suci dan untuk membebaskan umat Allah. Tetapi siapakah mereka itu yang dilambangkan oleh empat orang tukang kayu itu yang akan datang, apabila nubuatan Zakharia ini kelak digenapi ? Di masa lalu mereka itu adalah kerajaan Assyria dan kerajaan Babil yang dilambangkan oleh empat tanduk. Dalam salah satu hotbahnya di dalam Timely Greetings, Vol. 1, No. 23, p. 2 hamba Tuhan Houteff mengatakan :  

 

Oleh karena itu, Assyria ini merupakan sebuah contoh saingan dari Assyria kuno yang lalu sama seperti juga halnya Babil dari Wahyu 17 dan 18 merupakan contoh saingan dari Babil kuno yang lalu.

 

Assyria, demikian Ilham menuduhnya, adalah sebuah kota yang penuh kegembiraan, yang tinggal tanpa mempedulikan orang lain, yang mengatakan dalam dirinya, Aku adalah sendiri, dan tidak ada seorang pun yang lain di sampingku. Zephania 2 : 15.

 

Keempat orang tukang kayu yang akan datang akan melambangkan Assyria contoh saingan, yaitu bangsa-bangsa berbahasa Inggris di akhir zaman. 

 

Assyria melambangkan bangsa-bangsa berbahasa Inggris, khususnya Amerika Serikat. Bagaimanakah kondisi kerohaniannya kini ?

(Dari : Amaran Sekarang, Jilid 1, No. 23)

 

Mari kita membuka buku Zefanya pasal 3, dan mulai dengan ayat pertama  

 

Zefanya 3 : 1Celaka baginya yang kotor dan tercemar, kepada kota yang penuh penindasan itu !

 

Pengantar kata benda her (perempuan itu) ditemukan pada ayat tiga belas dari pasal sebelumnya. Di dalamnya terlihat bahwa kota itu yang disebut di sini adalah Nineweh, yaitu ibu kota dari Assyria kuno yang lalu. Kini untuk menentukan apakah Nineweh ini benar-benar ibu kota dari Assyria kuno ataukah dari sesuatu Assyria yang lain, kita akan menyelidiki ayat-ayat yang tersisa dari pasal itu.

 

Zefanya 3 : 2Ia tidak mau mematuhi SUARA itu, ia tidak mau menerima teguran, ia tidak menaruh harap pada Tuhan, ia tidak mau datang hampir kepada Allah-nya.

 

Ayat ini menunjuk kepada kenyataan bahwa kota itu berikut bangsa yang disebut di sini memiliki kesempatan istimewa untuk mendengarkan suara Ilham, untuk mengenal Kebenaran Allah, tetapi telah lalai mematuhinya —tetapi tidak mau menerima teguran, tidak menaruh harap pada Tuhan, tidak mau datang hampir kepada Allah-Nya. 

 

Zephaniah 3 : 3Para pemukanya di dalam lingkungannya itu adalah bagaikan singa-singa yang mengaum, para hakimnya bagaikan serigala-serigala malam, yang tidak meninggalkan apapun sampai pagi. 

 

Karena para pemukanya itu bagaikan singa-singa yang mengaum, tak dapat tiada merupakan pribadi-pribadi yang menakutkan yang ternyata mengira kekuatan membuat kebenaran. Para hakimnya seolah-olah bagaikan serigala-serigala malam, artinya, mereka itu berbisnis, bukan untuk menegakkan hukum, keadilan, dan kebenaran., melainkan untuk merampas dan mencabik-cabik, untuk mengisi kandang mereka dengan mangsa sekalipun mereka mungkin memiliki lebih banyak daripada yang mereka ketahui untuk apa sekaliannya itu. Mereka tidak menyisakan  apapun sampai pagi.  

 

Zefanya 3 : 4Para nabinya adalah orang-orang ceroboh : para imamnya telah mencemarkan kaabah kesucian. Mereka telah berlaku kejam terhadap hukum.

 

Dalam pengertian bahasa sekarang ayat ini akan terbaca sebagai berikut,  Guru-gurunya meremehkan segala perkara, tidak bersungguh-sungguh dan berpikir gampangan, mereka menyepelekan perkara-perkara, mereka tidak bertanggung jawab, mereka adalah pribadi-pribadi yang berbahaya. Para pendetanya, gantinya memeliharakan kebersihan gereja, mereka justru menajiskannya, dan berlaku kejam terhadap hukum (menyatakan hukum tidak berlaku).

 

Sedemikian jauh terlihat bahwa Assyria dari pasal ini melambangkan suatu umat yang telah terbina baik dalam perkara-perkara Allah, yaitu hukum dan kaabah kesucian. Namun gantinya mematuhi Tuhan lalu memimpin dengan adil dan benar, mereka telah sangat mendurhaka, telah jatuh berdosa sedemikian dalamnya, sejauh yang mungkin dapat dilakukan oleh sesuatu bangsa.  

 

Zefanya 3 : 5Tuhan yang adil berada di tengah-tengah mereka, Ia tidak mau melakukan kejahatan; setiap pagi Ia menjelaskan hukum-Nya, Ia tidak pernah lalai, tetapi mereka yang lalim itu tidak tahu malu.

 

Mengingat akan kenyataan bahwa Allah ada berada di tengan-tengah mereka, mereka seharusnya sudah faham dalam perkara-perkara Allah, cukup menyadari bahwa pada waktunya kelak Ia akan memberitahukan kepada mereka hukum-Nya. Mengingat akan semuanya ini, maka satu-satunya kesimpulan yang mungkin dapat diambil ialah, bahwa Sidang milik Allah tak dapat tiada ada berada di tengah-tengah mereka itu.

 

Zefanya 3 : 6 8Bahwa Aku sudah menumpas bangsa-bangsa dan membinasakan kota-kota bentengnya, dan menjadikan sunyi semua jalannya, sehingga tidak seorangpun berjalan melaluinya : segala kota mereka itu sudah binasa, sehingga seorangpun tiada lagi, tidak ada lagi seorangpun penduduknya. Maka kata-Ku, Sesungguhnya engkau akan takut akan Daku, engkau akan menerima petunjuk, supaya tempat tinggal mereka tidak akan dimusnahkan sama sekali, apabila patut Aku membalas kepada mereka: tetapi mereka itu telah bangun pagi-pagi dan berbuat jahat makin banyak. Oleh sebab itu tungguilah Aku, demikian firman Tuhan, sampai pada hari apabila Aku bangkit akan menyerang, karena keputusan-Ku untuk menghimpun segala bangsa, supaya Aku dapat mengumpulkan segala kerajaan, untuk menuangkan atas mereka itu murka-Ku, bahkan semua kehangatan amarah-Ku : karena seluruh bumi akan ditelan oleh api cemburuan-Ku.

 

Tuhan sendiri memperingatkan bahwa Ia telah menumpas bangsa- bangsa, sehingga Ia telah membinasakan kota-kota bentengnya dan membuat sunyi segala jalannya, bahwa Ialah yang membinasakan semua kota, dan tidak membiarkan satupun penduduk di dalamnya. Ia tunjukkan bahwa semuanya ini Ia perbuat sebagai sebuah pelajaran bagi kebaikan di hari depan, supaya mereka sebagai suatu bangsa dapat takut kepada-Nya lalu menerima petunjuk, supaya tempat tinggal mereka tidak dibinasakan. Tetapi sekalipun adanya semua contoh teladan ini, mereka itu bangun pagi-pagi lalu berbuat jahat makin banyak lagi. Demikian itulah, maka pada akhirnya Tuhan bangkit untuk menyerang, menghimpun segala bangsa, mengumpulkan segala kerajaan, dan Assyria lalu menerima hukumannya.

 

Dari sinilah kita melihat bahwa Assyria yang dibicarakan ini ada terdapat di akhir zaman, masa dimana hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu berlaku. Oleh karena itu, maka Assyria ini merupakan contoh saingan daripada Assyria kuno yang lalu, sama seperti juga halnya Babil dari Wahyu 17 dan 18 merupakan contoh saingan daripada Babil kuno yang lalu.    

 

Assyria, demikian Ilham menuduhnya, adalah sebuah kota yang penuh kegembiraan, yang tinggal tanpa mempedulikan orang lain, yang mengatakan dalam dirinya, Aku adalah sendiri, dan tidak ada seorang pun yang lain di sampingku.Zephania 2 : 15.

 

Sampai disini marilah kita berhenti sejenak dan menyimpulkan beberapa sifatnya oleh mana Assyria modern ini dapat diidentifikasi. (1) Sesuai pandangan orang pada beberapa hal, dia adalah sedemikian besarnya sehingga tak ada yang lain yang dapat menyamainya. Ia memperoleh cukup amaran dalam perkara-perkara Allah. (2) Dia adalah penindas, suatu bangsa yang memerintah dengan kekerasan. (3) Dia telah mencemarkan kaabah kesucian dan telah menyatakan hukum Allah itu sebagai tidak berlaku. (4) Dia telah menumpukkan kekayaan dengan cara mengejarnya bagaikan serigala malam yang mengejar mangsanya. (5) Dia memberi tumpangan kepada Sidang Allah. (6) Dia berada pada masa apabila Tuhan kelak menyatakan kuasanya dan membinasakan semua bangsa yang jahat. (7) Dia adalah suatu bangsa yang sama dengan Assyria, yang luas dimana-dimana, suatu bangsa yang penuh kemenangan.  

 

Hanya ada satu-satunya  bangsa di bumi ini yang memenuhi keseluruhan ciri-ciri di atas, dan bahwa bangsa itu, tentunya, adalah bangsa yang berbahasa Inggris, yang ditengah-tengahnya terdapat sidang, dan dari tengah-tengahnya Injil dan Alkitab mengalir keluar kepada segala bangsa. Sejauh dan sejelas bahasa yang menjelaskannya, maka beban tanggung jawab nabi Zefanya itu adalah bagi dunia Kristen yang berbahasa Inggris.  

 

Allah kini sedang berbicara kepada ibu kota Assyria: Bahwa sesungguhnya, engkaulah yang sedang melakukan semua kekejian ini, tetapi kamu tidak akan lama untuk terus berbuat sedemikian itu. Masanya sudah dekat. Berhentilah kamu daripada semua kesia-siaanmu itu.

 

Zefanya 3 : 9Karena kemudian Aku akan mengembalikan kepada bangsa itu suatu bahasa yang murni, supaya mereka semuanya dapat menyebut nama Tuhan, dan supaya mereka berbakti kepadanya dengan sefaham.

 

Ilham dengan pasti menyatakan, bahwa sesudah Assyria menerima hukumannya, dan sesudah orang-orang jahat disingkirkan keluar dari sidang-Nya, maka kelak Injil akan diberitakan dengan suatu bahasa yang murni (dalam kemurnian Kebenaran Injil), sehingga barangsiapa yang mau, mereka boleh menyebutkan nama Tuhan, berbakti kepada-Nya dengan hati dan jiwa. Kemudian adalah bahwa hanya orang-orang yang sudah melawan godaan dengan kuasa Dia Yang Maha Tinggi yang akan memperoleh hak untuk memberitakannya (Pekabaran Malaikat Yang Ketiga) apabila iaitu akan berkembang menjadi Seruan Keras. –Review and Herald, Nov. 19, 1908.

 

Komentar !

Hanya setelah selesai pembersihan sidang sebagaimana yang dinubuatkan melalui nubuatan Jehezkiel 9, dan sesudah berdiri Kerajaan dari mereka 144.000 itu, baharulah Injil dapat diberitakan dengan suatu bahasa yang murni (dalam Kebenaran Injil yang murni).  

 

Di Akhir Zaman :

E m p a t tukang kayu itu sesuai Daniel pasal. 11 melambangkan raja dari utara, yaitu Britania Raya dan

negara-negara dari dunia Protestan    

 

Karena kita kini hidup di akhir zaman, maka marilah kita sejenak melihat pada sejarah dunia yang dilambangkan oleh seekor harimau kumbang pada nubuatan Wahyu 13 : 1 3. Rasul Yahya menuliskannya sebagai berikut :

 

Dan aku berdiri di pasir laut, lalu ku lihat seekor binatang keluar dari dalam laut, memiliki tujuh kepala dan sepuluh tanduk, dan di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota, dan di atas kepala-kepalanya itu ada ‘n a m a  h o j a t’.  Binatang yang kulihat itu adalah bagaikan seekor harimau kumbang (macan tutul).  Kaki-kakinya seperti kaki beruang, dan mulutnya seperti mulut singa; maka naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan tahtanya, dan otoritas kekuasaan yang besar. Wahyu 13 : 1, 2.

 

                        

 

Hamba Tuhan Houteff mengatakan :

Susunan bentuk dari pada binatang ini — mulutnya dari mulut singa, kaki-kakinya dari kaki beruang, tubuhnya daripada harimau kumbang, dan sepuluh tanduk — adalah kesaksian yang jujur, bahwa iaitu adalah keturunan dari Babil (singa), Medo-Persia (beruang), Grika (harimau kumbang), dan Romawi kapir (sepuluh tanduk). Oleh karena binatang ini merupakan gentong tempat meleburnya keempat kerajaan dunia kuno yang lalu, maka tak dapat tiada iaitu berikut tujuh kepalanya dan sepuluh tanduk yang bermahkota memberikan gambaran sifat dari dunia pada waktu ini.    

 

Masa periode empat puluh dua bulan binatang itu (dari 538 1798) jatuh dalam masa Romawi Kristen — kekaizaran sesudah Romawi kapir, sedangkan keadaannya yang terluka (Wahyu 13 : 3) itu melambangkan nya selama masa sejarah Protestan. Lagi pula, binatang itu melambangkan tiga masa periode: yaitu (1) masa periode sebelum keadaannya yang terluka itu; (2) masa periode selama ia terluka; dan (3) masa periode sesudah lukanya itu sembuh. — THE WORLD YESTERDAY, TODAY, TOMORROW, p. 21- 22.

 

Komentar !

 

Para pembaca dimohon membaca kembali artikel kami yang berjudul : YANG TERUNGKAP DARI BUKU WAHYU 13 dan 17.!

 

Terlukanya salah satu kepala dari binatang harimau kumbang dari Wahyu 13 itu melambangkan runtuhnya kekuasaan Paus yang begitu besar dari Gereja Romawi Katholik yang hendak meneruskan penindasan dan aniaya terhadap umat Kristen selama zaman kegelapan agama yang lalu, dari tahun 538 sampai tahun 1798. Demikian itulah, maka konfederasi di antara Gereja Roma Katholik dan penguasa-penguasa sipil negara-negara di waktu itu telah dihancurkan oleh kekuatan dari Protestantisme, yang telah dipelopori oleh DR. Martin Luther berikut perjuangan reformasinya. Kembali dapat kita saksikan bagaimana konfederasi atau persekongkolan jahat di antara Gereja Romawi Katholik dan negara-negara untuk menindas umat Allah telah dihancurkan oleh Assyria modern atau Assyria contoh saingan. Lalu sejak itulah mulailah kembali tanduk-tanduk dari binatang harimau kumbang itu memperoleh mahkota-mahkota mereka. Artinya sejak itulah semua negara yang dilambangkan oleh sepuluh tanduk binatang harimau kumbang itu kembali memperoleh kedaulatan mereka, untuk tidak lagi berada di bawah pengaruh dari Gereja Romawi Katholik.    

 

Kini dapatlah terlihat dengan segera bahwa tanduk-tanduk yang bermahkota dari binatang harimau kumbang itu sudah akan melambangkan bangsa-bangsa Protestan berikut penguasa-penguasa sipilnya di dunia pada waktu ini. Mereka itulah Britania Raya sebagai raja dari utara yang sangat dominan di waktu itu yang telah diramalkan pada Daniel 11, dan bangsa-bangsa yang berbahasa Inggris, khususnya Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.  

 

Di samping dilambangkan oleh sepuluh tanduk yang bermahkota dari binatang harimau kumbang dari Wahyu 13, dan sebagai raja dari utara sesuai nubuatan dari Daniel pasal 11, mereka itu juga diidentifikasikan di dalam buku Jesaya pasal 7 dan 8 sebagai Assyria Modern atau Assyria contoh saingan, yang telah menghancurkan konfederasi di antara Gereja Romawi Katholik dan para penguasa sipil negara-negara di Eropa untuk meneruskan penindasan dan aniaya terhadap umat Allah selama 1260 tahun, (atau satu masa, dan dua masa dan setengah masa) zaman kegelapan agama yang lalu. Dan itulah sebabnya, maka tanduk-tanduk yang bermahkota itu kini melambangkan bangsa-bangsa Protestan.

 

Binatang yang menyerupai harimau kumbang itu akan berakhir periode sejarahnya pada akhir peperangan dari Zakharia pasal 14 yang akan datang., karena pada waktu itulah Kerajaan kekal dari mereka 144.000 umat kesucian itu sudah akan berdiri di Palestina. Kemudian akan datang periode dari binatang merah kirmizi dari Wahyu pasal 17, yang akan ditunggangi oleh seorang perempuan.  Hamba Tuhan mengatakan : Oleh sebab itu, maka Assyria ini merupakan contoh saingan dari Assyria kuno yang lalu sama seperti juga halnya Babil dari Wahyu 17 dan 18 merupakan contoh saingan dari Babil kuno yang lalu. Apa yang akan jadi selama masa periode dari Babil, binatang merah kirmizi dari Wahyu pasal 17 akan kita bicarakan lagi di lain kesempatan.

 

 Assyria akan menerima hukumannya selama perang di Palestina 

 

Assyria yang dilambangkan oleh empat orang tukang kayu itu, akan datang untuk mengusir keluar bangsa-bangsa kapir yang menduduki Tanah Perjanjian di Palestina. Sdr. Houteff mengatakan :

 

Jerusalem akan diduduki oleh bangsa-bangsa kapir sampai segala masa dari bangsa-bangsa kapir itu digenapi. Adalah pada waktu nubuatan Zakharia ini digenapi — apabila keempat tukang kayu itu mengusir keluar bangsa-bangsa kapir — maka Jerusalem kelak tidak akan lagi diduduki oleh bangsa-bangsa kapir itu, karena masa mereka untuk menguasai Tanah Suci itu akan berakhir. Kemudian orang-orang Yahudi akan kembali dan menguasai tanah itu. Symbolic Code , Vol. 13, No. 1, 2, pp. 6, 7.

 

Komentar  !

 

Sekalipun Assyria yang dilambangkan oleh keempat orang tukang kayu itu pertama sekali diramalkan akan mengusir keluar bangsa-bangsa Kapir  dari Tanah Suci, namun kenyataannya adalah bahwa mereka sendiripun sudah akan diusir keluar. 

 

Hamba Tuhan, Sdr. Houteff mengatakan : 

 

Orang-orang Assyria itu akan rebah mati dimakan pedang, yang akan didatangkan oleh Tuhan Allah sendiri. Assyria bukan rebah mati oleh   seseorang biasa. Kejatuhannya itu akan datang karena beberapa hal yang akan menunjukkan dengan jelas bahwa Tuhan Allah yang menyebabkannya demikian itu. Sewaktu Israel kuno yang lalu jatuh, adalah Tuhan Allah sendiri yang menyebabkannya, Tuhan Allah sendiri yang bertanggung jawab untuk itu. Demikian itu pula halnya dengan Assyria, kalau saja dia juga tidak mau kembali kepada Allah. Lagi pula, adalah sia-sia belaka bagi mereka untuk mengharapkan bantuan kepada sesuatu bangsa yang lain. Tidak ada seorangpun dapat menolak menghindar daripada hukuman dari Allah. Hanya Tuhan Allah yang dapat membantu pada masa yang sedemikian itu. (Sekalipun Amerika Serikat mungkin ditunjang oleh sekutu-sekutunya, tidak ada seorangpun dapat menahan hukuman dari Tuhan Allah).

 

Jesaya  31 : 9 — Maka ia akan lari kembali ke benteng pertahanannya karena takut, dan para, dan para pemukanya akan ketakutan terhadap tanda alamat, demikianlah firman Tuhan, yaitu DIA yang api-Nya berada di Zion, dan dapur api-Nya di Jerusalem.  

 

Pada waktu api pembersih milik Allah berada di Zion dan dapur api pembersihNya itu di Jerusalem, maka Assyria akan lari ke benteng pertahanannya karena takut, dan para pemukanya akan gentar takut terhadap tanda alamat. Dari sini dapat kita lihat bahwa Nineweh tidak akan sepenuhnya kalah sewaktu ia kalah di Palestina. Ia akan pertama sekali kalah di Palestina baharu kemudian melarikan diri ke kubu pertahanannya. Ini menunjukkan kepada saat sewaktu Kerajaan itu diperdirikan sebelum binatang merah kirmizi itu datang, sebelum perempuan itu memerintah atas binatang itu. Memang, nubuatan ini sedang berbicara mengenai Assyria, bukan Babil. Iaitu menunjukkan bahwa Assyria akan kalah di Tanah Perjanjian, sebelum ia kehilangan kubu pertahanannya. Jadi Kerajaan itu akan berdiri sebelum Assyria sepenuhnya runtuh. Symbolic Code, Vol. 13, No. 1, 2, pp. 30, 31.

 

Jesaya 30 : 30, 31 — Maka Tuhan akan memperdengarkan suara-Nya yang mulia, dan akan memperlihatkan lengan-Nya yang turun menimpa dengan murka yang hebat, dan dengan nyala api yang memakan habis, dengan hujan lebat dan angin ribut dan hujan batu. Karena oleh suara Tuhan Assyria akan dipukul rubuh, dipukul dengan sebuah tongkat   

 

Assyria akan dipukul rubuh di Tanah Perjanjian melalui suara Tuhan. Engkau tidak akan mengerti sekarang apa yang akan dikatakan oleh suara itu, tetapi apabila iaitu datang engkau akan mengetahuinya, dan sekalipun engkau belum perlu mengetahuinya sekarang, engkau sudah akan harus  mengetahuinya kemudian. Jika engkau mengharapkannya engkau akan mengenalnya tanpa ragu-ragu.Symbolic Code, Vol. 13, No. 1, 2, p. 26.

 

Bagaimana anak-anak keturunan

Jakub terbebas dari gelang ikatan Assyria

 

Berkenan dengan para pemimpin kita baik mereka yang memimpin di General Conference of SDA maupun mereka yang memimpin di Markas Besar Davidian MAHK di Waco, Texas, USA, hamba Tuhan Houteff telah mengamarkan sebagai berikut :  

 

Sekaliannya ini tentunya adalah pernyataan-pernyataan secara lambang, yang dimaksud kepada orang-orang yang sombong dan yang merasa kecukupan diri sendiri, yang pada pemandangan mata umat adalah bagaikan pohon-pohon araz di Lebanon, dan bagaikan pohon jati di Bashan.

 

Jesaya  2 : 17 20Maka pada hari itu segala kebesaran manusia akan ditundukkan, dan segala ketinggian orang laki-laki akan direndahkan, maka pada hari itu hanya Tuhan sendiri juga yang dipuja. Maka segala berhala pun akan dilenyapkan-Nya sama sekali. Maka pada hari itu mereka akan pergi masuk ke dalam gua-gua di gunung dan ke dalam lubang-lubang di tanah, karena takut terhadap Tuhan, dan karena kemuliaan kebesaran-Nya, apabila Ia bangkit mengguncangkan bumi dengan hebatnya. Pada hari itu setiap orang akan membuang dewa-dewanya yang daripada perak, dan dewa-dewanya yang daripada emas kepada  dandam dan kelelawar., yang telah dibuat mereka masing-masing bagi dirinya untuk disembah.     

 

Dewa-dewa apakah yang akan dihapuskan? — Dewa-dewa yang berjalan. Oleh sebab itu, maka mereka itulah orang-orang yang didewakan oleh orang banyak. Mereka berikut semua orang yang mendewakan mereka akan lari ke dalam lobang-lobang batu karang, dan ke gua-gua di bumi. Hanya orang-orang yang membuang dewa-dewa mereka yang akan diluputkan. Di dalam ayat-ayat ini ada tiga jenis dewa yang disebut : (1) berbagai perbuatan tangan manusia, (2) manusia-manusia yang disembah-sembah, (3) emas dan perak yang disembah. Sekaliannya ini akan dihapuskan, kelak tidak akan ada lagi dewa-dewa itu. Timely Greetings, vol. 1, No. 5, p. 15.

 

Komentar !

 

Sesudah mengetahui bahwa Assyria melambangkan bangsa-bangsa yang berbahasa Inggris, khususnya Amerika Serikat, yaitu mereka yang memperoleh bimbingan cukup dalam perkara-perkara Allah, dan yang ditengah-tengahnya terdapat sidang, dan dari tengah-tengah mereka Injil dan Alkitab mengalir keluar kepada segala bangsa di dunia, kita akan cepat mengerti mengapa umat Allah telah membuat diri mereka sedemikian rupa eratnya terikat kepada Organisasi Markas Besar Gereja mereka di Amerika Serikat, maupun kepada para pendeta dan guru-guru yang memimpin di sana. Bukankah ini yang dilambangkan oleh Gelang Ikatan Assyria itu, yang karena sedemikian erat ikatannya, sehingga sulit sekali untuk dilepaskan ? 

 

Adalah karena penyembahan berhala mereka itu mereka telah kehilangan tanah itu (di masa lalu), maka Allah tidak akan mau membawa mereka kembali ke tanah airnya bersama-sama dengan penyembahan berhala mereka. Oleh sebab itu, kita dan semua umat Allah hendaknya tidak lagi berlambatan untuk membuang semua dewa-dewa kita. Lebih baik kita membuang sekaliannya itu dan bersiap-siap pada waktunya, untuk pergi ke tempat dimana iaitu akan jauh lebih baik daripada di dunia sekarang ini. Karena disana kelak tidak akan ada orang yang sakit, atau letih dan kesepian maupun ketakutan.Symbolic Code, Vol. 13, No. 1, 2, p. 29.  

 

Sebelum Assyria menerima hukumannya yang akan datang, sidang Tuhan sudah harus terlebih dulu menerima hukumannya sebelum itu. Kita harus memahami bahwa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sebagai sidang nubuatan Laodikea milik Allah, kini sudah jatuh sedemikian dalamnya dalam dosa melawan Roh Suci., karena penolakan mereka yang terus menerus menentang Terang Baru dari pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1. Akibatnya, malaikat sidang jemaat Laodikea berikut semua pengikut setianya di seluruh dunia, sudah harus terludahkan keluar dari mulut Jesus dalam tahun 1935 yang lalu. Bahkan bukan hanya itu, Markas Besar General Conference of SDA yang sudah direorganisir kembali menjadi General Association of Davidian SDA di Amerika Serikat sejak tahun 1935 yang lalu itupun, kemudian telah dinyatakan sendiri oleh nabi pendirinya sebagai Sanhedrin contoh saingan di waktu ini, karena kesetiaan dan kejujuran mereka itu tidak kurang daripada para imam Yahudi dari Sanhedrin di masa Jesus dahulu. Dan untuk sekaliannya inilah, maka umat Allah sendiri sudah harus lebih dulu mengalami pembersihan di dalamnya sebagaimana yang dinubuatkan pada Jeheskiel pasal 9.   

 

Bukankah sekaliannya inilah hukuman yang akan terlebih dulu dikenakan kepada sidang Tuhan mendahului Assyria menerima hukumannya? Bukankah ini merupakan amaran kepada kita mendahuluinya, bahwa Allah yang maha mengasihi sidangNya itu kini sedang berusaha melepaskan kita daripada gelang Assyria dan berbagai penyembahan kepada berhala-berhala berjalan dan berhala-berhala buatan manusia di bumi Assyria itu ? 

 

Tuhan sendiri akan mengusir keluar

bangsa-bangsa Kapir itu,  karena Assyria dari empat tukang kayu yang melambangkan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya gagal menyelesaikan tugas itu.

 

Ini akan jelas dimengerti dari penjelasan hamba Tuhan Houteff di bawah ini :

 

Zakharia 14 : 3, 4 — Kemudian Tuhan akan pergi keluar, dan berperang melawan bangsa-bangsa itu, bagaikan sewaktu Ia bertempur dalam masa peperangan. Maka kakinya akan berdiri pada hari itu di gunung Zaitun, yang berada di depan Jerusalem pada sebelah timur, maka Gunung Zaitun itu akan terbelah di tengah-tengahnya arah ke timur dan arah ke barat, maka akan ada suatu lembah yang luas sekali, maka separuh dari gunung itu akan pindah arah ke utara, dan separuhnya arah ke selatan.

 

Pada waktu itu Jerusalem, yang ada sekarang, akan jatuh, kaki-kaki Tuhan akan berdiri di Gunung Zaitun dan di sana membuat sebuah lembah yang luas sekali, artinya, menyingkirkan semua halangan dan rintangan, dengan demikian mempersiapkan tanah itu bagi umat-Nya kembali. Kemudian bahwa nubuatan Zakharia 10 : 8 bahwa Tuhan akan bersiul memanggil umat-Nya akan menemui kegenapannya.   

 

Zakharia 14 : 5Maka kamu akan berlarian ke lembah dari gunung-gunung itu, karena lembah gunung-gunung itu akan membentang sampai ke Azal : benar, kamu akan berlarian, bagaikan kamu melarikan diri dari hadapan gempa bumi di zaman raja Uzziah dari Jehuda : maka Tuhan Allahku akan datang, dan semua umat kesucian besertamu.   

 

Sesudah terbuka jalan sedemikian ini bagi pendirian kembali isi rumah Jehuda, yaitu umat-Nya, mereka yang sebelumnya telah diberitahu akan hal itu melalui Kebenaran sekarang, mereka akan berlarian ke lembah itu, ke tempat dimana kaki Tuhan berdiri, secepat-cepatnya bagaikan mereka melarikan diri dari sesuatu gempa bumi, dan kemudian semua umat kesucian akan menyusul mereka itu. Ada terdapat beberapa fakta di dalam perkataan firman ini sendiri yang membuktikan bahwa peristiwa ini adalah sebelum seribu tahun millennium yang akan datang : (1) Perhatikanlah bahwa kaki Tuhan berdiri di atas gunung pada hari peperangan itu berlangsung, dalam mana Jerusalem akan direbut oleh bangsa-bangsa kapir. (2) Mereka yang berlarian ke lembah itu bukan turun dari langit. (3) Mereka itu tidak mungkin orang-orang jahat karena mereka tidak lari menjauhkan diri dari Tuhan, melainkan berlarian datang kepada-Nya, ke tempat kaki-Nya itu berdiri. (4) Semua umat kesucian menyusul mengikuti mereka. Buku Early Writings, p. 53, mengaplikasikan perkataan firman ini sekali lagi bagi peristiwa yang lain sesudah seribu tahun millennium yang akan datang. 

 

Pada hari itu, demikian firman Tuhan, Aku akan memalu setiap ekor kuda dengan kebingungan, dan penunggangnya dengan penyakit gila : dan Aku akan membuka mata-Ku terhadap isi rumah Jehuda, tetapi akan memalu setiap ekor kuda dari bangsa itu dengan kebutaan. Zakharia 12 : 4. Artinya, Allah secara mengejutkan akan mengacaukan orang-orang jahat, sehingga mereka akan mulai bertindak bagaikan orang-orang gila. Pada masa Tuhan melaksanakan ini, Ia juga melindungi isi rumah Jehuda.  

 

Pada hari itu Aku akan membuat para penguasa Jehuda menjadi bagaikan sebuah tungku perapian di antara kayu-kayu bakar, dan bagaikan sebuah obor api di dalam sebuah berkas ikatan, maka mereka akan menelan semua orang disekeliling, pada sebelah kanan dan pada sebelah kirinya, maka Jerusalem akan didiami kembali di tempatnya sendiri, bahkan di Jerusalem itu Zakharia 12 : 6.    

Apabila Tuhan kelak memalu segala bala tentara dari bangsa-bangsa, Ia juga akan membuat para pemuka Jehuda menjadi bagaikan sebuah tungku perapian di antara kayu-kayu bakar. Demikianlah kelak mereka bersama dengan Injil yang kekal akan menelan semua orang kapir yang disekeliling, lalu demikianlah Jerusalem kelak akan didiami dengan aman dan damai oleh umat Allah yang setia.

Demikian itulah bahwa dalam zaman raja-raja ini (bukan sesudah zaman mereka) Allah di surga akan mendirikan sebuah Kerajaan, yang tidak akan pernah dapat dibinasakan: maka Kerajaan itu tidak akan ditinggalkan bagi bangsa lain, melainkan iaitu akan menghancurkan berkeping-keping dan menghabiskan semua kerajaan ini, dan ia akan berdiri untuk selama-lamanya. Daniel 2 : 44.   

Kemudian akan jadi kelak bahwa banyak bangsa akan datang, dan mengatakan, Datanglah, dan mari kita naik ke gunung Tuhan, dan ke rumah Allah Jakub itu, maka Ia akan mengajarkan kepada kita segala jalan-Nya, dan kita akan berjalan pada semua jejak-Nya : karena hukum akan keluar dari Zion, dan Firman Tuhan dari Jerusalem. — Mikah 4 : 2.

Zakharia 14 : 6, 7 — Maka akan jadi kelak pada hari itu, bahwa terang tidak akan cerah, juga tidak akan gelap. Tetapi akan jadi pada sesuatu hari, yang akan diketahui Tuhan, bukan siang, bukan malam : melainkan  akan jadi kelak, bahwa pada waktu sore akan kelak ada terang.       

Ayat-ayat ini mengandung arti bahwa sampai kepada hari ini berbagai kondisi yang berubah-ubah, c e r a h  dan g e l a p  telah diterima, tetapi bahwa iaitu kelak tidak akan lagi terus begitu. Karena perkataan c e r a h, dalam batas terakhir, anda melihat, memberikan arti m a h a l dan untuk perkataan g e l a p iaitu memberi arti ketebalan, menunjukkan bahwa terang itu bukan secara bergantian antara hemat dan melimpah, tebal dan tipis, terang dan gelap. Melainkan, iaitu akan stabil, konstan. Tentunya, firman sedang membicarakan terang rohani. — Terang Kebenaran, pengetahuan dari Allah. Misalnya, selama masa sebelum kedatangan Kristus yang pertama terdapat kegelapan rohani. Kemudian kehadiran-Nya memberikan terang bagi sesuatu masa, setelah mana disusul oleh Zaman Kegelapan Agama. Sesudah itu, melalui Reformasi terang kembali mulai bercahaya namun masih dengan sangat hemat. Kemudian melalui pemberitaan pekabaran-pekabaran malaikat Pertama, Kedua, dan Ketiga, terang itu menjadi makin lebih cerah. Sekalipun demikian, pada waktu ini melalui nabi Zakharia Tuhan menjanjikan terang yang konstan (tetap tidak berubah-ubah) dan cukup.     

Zakharia 14 : 8Maka akan jadi kelak pada hari itu, bahwa air-air hidup akan mengalir keluar dari Jerusalem, sebagiannya arah ke laut timur, dan sebagiannya ke arah laut barat : iaitu akan terus berlangsung selama musim panas dan musim dingin.      

Air-air hidup itu tak dapat tiada harus melambangkan pengetahuan yang hidup, Kebenaran yang hidup — artinya, orang-orang yang meminumnya, mereka itu tidak akan pernah mati.   

Gunung di utara dan di selatan itu membuat air-air itu mengalir hanya ke timur dan ke barat dari Jerusalem. Demikianlah kelak keadaannya selama masih ada musim panas dan musim dingin, — selama dunia tua yang sudah lapuk ini masih ada.      

Oleh sebab itu Jerusalem, tempat dimana kaki Tuhan akan berdiri, iaitu akan menjadi bagian rohani internasional yang luas bagi pemberitaan Injil yang kekal. Dari Jerusalem di lembah dari gunung-gunung itu malaikat akan memberitakan kembali dengan suatu suara keras : Takutlah akan Allah, dan muliakanlah Dia, karena jam pehukumanNya (bagi orang hidup) ada datang; maka sembahlah Dia yang telah menciptakan langit dan bumi, dan laut, dan segala mata air. Wahyu 14 : 7. Kemudian pengumpulan orang banyak itu akan dimulai dengan himbauan sebagai berikut :  Keluarlah daripadanya (Babil yang pada waktu itu menunggangi benatang itu memerintah dunia), hai umat-Ku, supaya jangan kamu terbabit dengan semua dosanya, dan supaya kamu tidak ikut menerima bela-belanya. Wahyu 18 : 4. Demikian itulah bumi kelak akan diterangi dengan kemuliaan dari malaikat itu, dan demikian itulah semua umat kesucian kelak akan dikumpulkan dari seluruh empat penjuru bumi.    

Zakharia 14 : 9 — Maka Tuhan akan menjadi Raja atas seluruh bumi : pada hari itulah kelak akan ada satu Tuhan, dan nama-Nya hanya satu.       

Tuhan akan pertama memerintah atas Jerusalem, dan akhirnya setelah semua umat kesucian terhimpun dari empat penjuru bumi, Ia akan memerintah atas seluruh bumi. 

Zakharia 14 : 10, 11 — Seluruh tanah itu akan berubah bagaikan sebuah padang rata mulai dari Geba sampai ke Rimmon di selatan Jerusalem : dan iaitu akan dijunjung tinggi, dan didiami pada tempatnya, mulai dari pintu gerbang Benjamin sampai ke tempat dari pintu gerbang yang pertama, sampai ke pintu gerbang terujung., dan dari menara Hananeel sampai ke kilang anggur milik raja. Maka orang-orang akan tinggal di dalamnya, maka tidak akan lagi terdapat kehancuran besar, melainkan Jerusalem akan didiami dengan aman dan damai.     

Ayat-ayat ini tidak lagi memerlukan komentar, terkecuali bahwa pendapat umum yang lama tentang pendirian Kerajaan itu, sebagaimana yang anda ketahui, adalah bukan pikiran dari Allah. Kita sebaiknya memegang pikiran dari Allah dan meninggalkan saja pikiran kita itu.

Sekalipun demikian, sebelum tutup, marilah kita menyimpulkan kembali dalam beberapa kata apa yang sudah kita pelajari pada sore hari ini. Tepatnya sebelum kerajaan Jehuda diperdirikan di Jerusalem, kota itu akan dikepung, rumah-rumah akan dijarahi dan wanita-wanita digagahi. Sekalipun demikian tidak semua akan masuk ke dalam tawanan. Mereka yang sisanya tidak akan ditumpas dari kota itu, mereka itu ternyata akan menjadi sebagian dari isi rumah Jehuda. Pada waktu itu, sewaktu Jerusalem runtuh dan setelah Tuhan menyingkirkan semua halangan dan gangguan bagi berhimpun semua umat-Nya, pada waktu itulah bahwa isi rumah Jehuda akan didirikan. Umat Allah akan berlarian ke lembah itu secepat-cepatnya bagaikan mereka melarikan diri dari sesuatu gempa bumi. Tuhan memalu pasukan bala tentara dari bangsa-bangsa itu, sementara pada waktu yang sama Ia melindungi dan menjunjung tinggi umat-Nya sendiri.

Melalui nabi Zakharia, Tuhan Allah menjanjikan kepada umat-Nya di zaman kita ini terang rohani yang cukup lengkap dan konstan (tidak berubah-ubah). Dari Jerusalem pada hari itu akan kelak mengalir keluar Kebenaran yang hidup. Kemudian adalah bahwa banyak bangsa akan datang mengatakan, Datanglah, marilah kita naik ke gunung Tuhan.  Betapa indahnya kelak ! Dan betapa bahayanya jika ada seseorang dari kita kelak lalai menyambut hari yang gilang gemilang itu. — Timely Greetings, Vol. 1,  No. 19.

 

 Ringkasan dari Ceramah,     

“Berbagai keadaan dunia sewaktu umat Allah dilepaskan.”

(The Symbolic Code, Vol. 13, No. 1, 2 , pp. 32, 33)

 

Hamba Tuhan, Sdr. Victor T. Houteff mengatakan :  

 

Kita telah membaca sejumlah perkataan firman pada hari ini. Kini marilah kita menyimpulkan secara singkat apa yang sudah kita ketahui daripadanya. 

  1. Apa artinya masa kesusahan Jakub ;
  2. Kerajaan itu akan didirikan dalam masa perang
  3. Angin puyuh dan pedang (perang) ialah kejahatan, kutukan yang akan dikirim kepada semua bangsa, kepada siapa Tuhan hendak mengirimkannya. 
  4. Kejahatan itu (perang) akan datang dari bangsa yang satu kepada bangsa lainnya dan akan berlangsung lama.
  5. Umat Allah akan dilepaskan dalam suatu masa kesusahan besar ;
  6. Mereka harus membuang semua dewa-dewa sebagai prasyarat bagi kelepasannya.
  7. Orang-orang Kapir akan mengalami masa kesusahan mereka apabila mereka kelak dipanggil keluar dari Babil. 

Komentar !

 

Angin puyuh dan pedang ialah kejahatan, yaitu perang yang akan mendatangi dari bangsa yang satu ke bangsa lainnya, dan akan berlangsung lama. Karena kita kini berada hanya beberapa tahun lagi dari berdirinya Kerajaan yang akan datang di Palestina, apabila kelak terjadi perang dari banyak bangsa-bangsa itu, maka kita hendaknya sudah dapat menyadari, bahwa perang-perangan dari skala ukuran kecil yang akan menimpa dari satu bangsa ke bangsa lainnya, yang akan berlangsung lama itu, tak dapat tiada sudah dimulai

 

Perang itu sudah dimulai dengan penyerangan terhadap Gedung Pusat Perdagangan Dunia di New York, Amerika Serikat, yang dilakukan oleh Organisasi Terrorist Islam pada 11 September 2001. Iaitu kemudian diteruskan ke perang Irak. Kemudian berlanjut ke Afganistan, dan dari Afganistan  terus ke Pakistan, dan kemudian ke India. Sesudah itu iaitu berlanjut ke Philipina, dan kemudian ke Indonesia, dan terus kemudian ke Malaysia sampai ke Thailand selatan. Belum terhitung perang yang sama yang terjadi dari satu tempat ke tempat lainnya di Afrika, dan kemudian ke Rusia dan negara-negara sekitarnya. Perang itu terjadi dari satu negara ke negara lainnya, dan biang keladinya tak lain daripada organisasi-organisasi terrorist Islam. 

 

Perang ini tampaknya hanya merupakan ajang pemanasan untuk memperluas kebencian bangsa-bangsa Islam di seluruh dunia untuk menentang negara Yahudi yang kini menguasai Jerusalem dan Palestina, yang disponsori oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Bahkan juga merupakan latihan-latihan persiapan bagi kelompok-kelompok Jihad Islam garis keras, yang sama-sama memiliki keyakinan bahwa nasib Jerusalem dan Tanah Suci di Palestina sudah harus kembali kepada mereka sebagai pemilik yang sah.   

 

Sesudah berdirinya

 Kerajaan yang kekal itu di Palestina

 

Hamba Tuhan Houteff mengatakan :

 

Iaitu menunjukkan bahwa Assyria akan kalah di Tanah Perjanjian sebelum ia kehilangan kubu pertahanannya. Kemudian, Kerajaan itu akan didirikan sebelum kejatuhan Assyria selengkapnya terjadi.Symbolic Code, Vol. 13, NO. 1, 2, pp. 30, 31.

 

Adalah nubuatan Nahum, pekabaran yang terkandung di dalam Buku Traktat 14, Kabar-Kabar Perang Meramalkan, yang akan membawakan penyelamatan bagi Assyria contoh saingan. Ia tidak akan diselamatkan dari bangsa-bangsa yang tidak mengalahkannya, karena mereka itu akan mengalahkannya. Namun dalam kekalahannya itu ia akan dibawa kepada pertobatan, lalu diperdamaikan dengan Allah lalu diselamatkan.Symbolic Code, Vol. 11, No. 8, p. 12.

 

Komentar !

 

Assyria dalam nubuatan ini melambangkan bangsa Amerika. Dan Nineweh sebagai ibukota bangsa itu tak dapat tiada melambangkan Amerika Serikat di bumi Amerika.  

 

Ini menunjukkan dengan jelas, bahwa Assyria sebagai bangsa Amerika yang berbahasa Inggris sudah akan gagal untuk muncul dalam penuaian buah-buah pertama 144.000 umat kesucian Allah yang akan datang. Sekalipun demikian, dalam kekalahannya dalam peperangan itu, mereka akan dibawa kepada pertobatan, lalu diperdamaikan dengan Allah dan diselamatkan. Ini akan tampak dari perkataan nubuatan berikut ini yang disajikan oleh hamba Tuhan Houteff sebagai berikut : 

 

Maka bukan hanya Assyria contoh saingan yang akan diselamatkan, melainkan juga Mesir pada akhirnya akan diselamatkan sesuai dengan perkataan nubuatan yang lebih pasti.

 

Maka akan jadi kelak pada hari itu, bahwa trompet yang besar akan dibunyikan, maka mereka itu akan datang, yaitu mereka yang sudah siap binasa di tanah Assyria, dan semua mereka yang terbuang di tanah Mesir, maka mereka akan menyembah Tuhan di gunung kesucian di  Jerusalem.  Isaiah 27 : 13.

 

Pada hari itu akan ada sebuah jalan raya dari Mesir ke Assyria, maka orang-orang Assyria akan datang memasuki Mesir, dan orang-orang Mesir memasuki Assyria, maka orang-orang Mesir akan saling melayani dengan orang-orang Assyria. Pada hari itu Israel akan menjadi yang ketiga bersama-sama dengan Mesir dan dengan Assyria, bahkan merupakan sebuah berkat di tengah-tengah tanah itu : yang akan diberkahi oleh Tuhan serwa sekalian alam, yang mengatakan, Berbahagialah Mesir umat-Ku, dan Assyria hasil perbuatan tangan-Ku, dan Israel pusaka-Ku. Isaiah 19 : 23 25.    

 

Memang, inilah pembangunan dan reformasi yang besar, yang kita kini sedang mendoakannya, sedang mengerjakannya, sedang merindukannya. Inilah harapan bagi dunia karena di dalamnya terdapat penyelamatan bagi dunia. Marilah kita dengan hati yang diterangi oleh matahari Kebenaran dan diisi dengan kasih Kristen yang sejati bagi kemanusiaan, dan yang dibakar oleh semangat pemberian Roh Allah, menyediakan diri kita untuk dimanfaatkan oleh Dia untuk menawarkan keselamatan kepada dunia. Symbolic Code , Vol. 11, No. 8, pp. 12, 13.

 

Catatan !

Orang-orang Mesir melambangkan bangsa-bangsa kapir, orang-orang Assyria itu melambangkan bangsa-bangsa Protestan di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, dan Israel melambangkan anak-anak keturunan Jakub dari dua belas suku bangsa Israel.    

 

P e n u t u p  

 

Pekabaran yang kita peroleh dari Alkitab berkenan dengan Nineweh mengatakan bahwa Nineweh akan dikalahkan. Pada kenyataannya semua nabi yang berbicara perihal Nineweh mengatakan bahwa Nineweh akan dikalahkan. Namun dari contoh dan kata-kata firman lainnya mengatakan ia akan diselamatkan.

 

Sebagai penutup kami lampirkan bersama ini sebuah hikayat pengalaman dari nabi Junus, berikut interpretasinya di bawah ini : 

 

  Junus dan umat Allah

(Dikutip dari The Symbolic Code, Vol. 11, No. 8)

 

Hampir tidak diragukan lagi bahwa kita semua mengenal betul apa yang terkandung di dalam buku Junus. Anda mungkin saja sudah terbiasa dengan semua rincian dari pengalaman Junus karena sekaliannya itu tersaji di dalam Alkitab. Anda juga ingat bahwa tanda alamat yang diberikan kepada orang-orang Yahudi merupakan tanda alamat dari Junus — yaitu tiga hari dan tiga malam yang ia habiskan di dalam perut ikan. Kita ketahui bahwa karena Junus berada disana tiga hari dan tiga malam, maka demikian itu pula Kristus akan berada di dalam hati dari bumi tiga hari dan tiga malam. Kristus sendiripun mengatakan itu. Tetapi bagaimanapun, dari sini saja Ia tidak mungkin bermaksud bahwa Ia berada di dalam perut bumi, juga tidak mungkin dimaksud-Nya bahwa Ia akan berada di dalam kubur tiga hari dan tiga malam, karena fakta-faktanya adalah bahwa Ia tidak pernah berada di dalam perut bumi ataupun di dalam kubur tiga hari dan tiga malam lamanya.

 

Tanpa h a t i, tidak akan ada sesuatu dapat hidup. Hati itulah yang membuat seseorang hidup, dan karena sebab itulah tak dapat tiada hati bumilah yang mempertahankan bumi ini hidup. Oleh sebab itu, maka hati bumi itu melambangkan Kebenaran milik Allah, umat-Nya, dan Roh-Nya. Tanpa keseluruhan tiga komponen ini, maka dunia tidak mungkin ada keberadaannya di waktu ini. Kebenaran saja adalah diam. Tetapi apabila Kebenaran, Alkitab, keduanya dikombinasikan dengan umat dan Roh Allah, maka akan ada kehidupan di bumi. Memang, saya ulangi, Kebenaran Alkitab saja adalah diam, bersama dengan orang-orang iaitu akan bergerak; dan apabila sekaliannya ini memiliki juga Roh Allah, maka sesuatu kemudian dapat diselesaikan. Adalah oleh kombinasi dari ketiganya ini yang membentuk sidang Allah, hati bumi itu.

 

Dalam penyelidikan kita terhadap tiga hari dan tiga malam, terang apakah yang diperoleh untuk membantu kita? — Bahwa hati bumi itu bukan dimaksudkan kepada kubur, melainkan sebaliknya Jesus sesungguhnya berada dalam kekuasan atau dalam tangan-tangan dari sidang selama tiga hari dan tiga malam, bahkan sekalipun sebagian dari waktu itu Ia mati dan berada di dalam kubur.  

 

Kalau saja Jesus maksudkan bahwa Ia akan berada di dalam kubur tiga hari dan tiga malam Ia tidak mungkin mengatakan hati dari bumi. Sebab itulah iaitu menunjukkan bahwa bertentangan dengan yang tampak, Jesus sesungguhnya sedang beristirahat di dalam kekuasaan Allah selama tiga hari dan tiga malam itu, dan karena sebab itulah Ia berada di sesuatu tempat yang baik dan aman. Sewaktu Junus dibuang ke laut dan ditelan oleh ikan yang telah disediakan baginya oleh Tuhan Allah, iaitu tampak bagi Junus merupakan ajalnya yang terakhir. Sama halnya dalam kasus Jesus selama tiga hari dan tiga malam yang terakhir itu, sebelum Ia dibangkitkan, iaitu memperlihatkan kekalahan bagi pekerjaan pembenaran-Nya. Sekalipun demikian, pengalaman Junus itu membawakan penyelamatan bagi Nineweh, dan pengalaman Kristus membawakan penyelamatan bagi dunia.        

 

Sedemikian itulah tanda alamat dari Junus bagi orang-orang Yahudi.di zaman Kristus. Marilah kita sekarang pikirkan, apakah ada kemungkinan bahwa yang tersisa dari pengalaman Junus itu merupakan juga sebuah contoh bagi sisa masa hidup kita. Jika benar demikian, maka apakah contoh saingan dari Junus, dari Nineweh, dari laut, dari ikan, dan dari hal ikan membuang keluar Junus setelah ia memengerti sebagian yang merupakan contoh dari pelajarannya ?

 

Keseluruhan pengalaman Junus dapat merupakan sebuah contoh dari umat Allah dengan sebuah pekabaran yang akan mereka beritakan kepada dunia. Iaitu dapat merupakan sebuah contoh dari berbagai tugas kewajiban yang diberikan Allah kepada umat-Nya, lalu mereka, seperti halnya Junus, ingin mengesampingkannya lalu membiarkan saja George yang melaksanakannya, demikian  misalnya. 

 

Maksud dari penyelidikan ini adalah untuk membantu kita semua untuk melihat, bahwa pengalaman Junus itu merupakan sebuah tanda alamat bukan saja kepada orang-orang Jahudi di zaman Kristus, melainkan juga kepada anda dan saya. Siapakah yang dilambangkan oleh Junus oleh pelariannya itu ? — Bukan mereka 144.000 itu, karena mereka itu tidak melarikan diri. Sebaliknya, mereka itu mengikuti anak Domba itu kemana saja Ia pergi. (Wahyu 14 : 4). 

 

Kita kini secara singkat akan menyebut beberapa hal penting dalam pengalaman Junus itu lalu melihat pelajaran apakah yang dapat kita peroleh daripadanya pada hari ini.

 

Telah terjadi suatu angin ribut besar di laut dimana Junus berada, dan  Junus sedang tertidur sepanjang sekaliannya itu berlangsung. Ini merupakan sebuah contoh yang tepat perihal suatu umat yang mengerti bahwa mereka sedang ditugaskan untuk membawakan sebuah pekabaran,  tetapi mereka itu sedang mengantuk dan sama sekali tidak acuh terhadap kewajibannya. Kemudian anda ingat bahwa orang-orang di atas kapal telah menemukan Junus menjadi penyebab dari kesusahan besar mereka itu, lalu dengan demikian itulah mereka telah melemparkannya ke laut. Laut sebagaimana yang sudah kita ketahui, adalah sebuah simbol dari Negeri Tua (Old Country), yaitu gudang dari segala air, yaitu orang-orang. Selama Junus berada di sana di laut itu, ia telah ditelan oleh ikan dan karena menyadari bahwa ia berada di dalam kedalaman laut dan dalam bahaya, mulailah ia berdoa kepada Allah memohon kelepasan. Inilah contoh dari sebuah pengalaman yang dialami umat Allah pada sesuatu masa selagi mereka itu berada di laut — di Negeri Tua (Old Country).   

 

Allah telah mempersiapkan ikan itu untuk menelan Junus, sebab Ia telah memutuskan bahwa Junus harus menjadi orang yang akan membawa pekabaran itu kepada Nineweh, sekalipun Junus, yang sama sekali tidak cenderung untuk melakukannya, justru telah mengatur perjalanannya ke tempat lain daripada Nineweh. Dan demikian itulah ikan itu lalu menelan Junus untuk membawanya ke tempat yang dikehendaki Allah baginya untuk pergi. Pengalaman yang dimiliki Junus selagi ia berada di dalam perut ikan adalah sebuah pengalaman yang baik baginya, karena iaitu membuat dia sadar sampai kepada sesuatu tingkat kebutuhannya akan Allah. Ia menyadari bahwa ia telah hilang tanpa pertolongan Allah yang cepat. 

 

Berikutnya, Junus telah dimuntahkan di pantai oleh ikan itu. Bumi, karena  merupakan kebalikan dari laut (Negeri Tua itu), melambangkan atau merupakan contoh dari umat Allah yang dibawa ke Dunia Baru. Adalah setelah Junus sampai di pantai, maka Allah telah menemuinya untuk kedua kali, dan memberitahukannya untuk membawakan sebuah pekabaran kepada Nineweh. Ini menunjukkan bahwa sebuah pekabaran akan muncul keluar pada sesuatu masa di Dunia Baru disertai sebuah ramalan mengenai Nineweh. Dan ikan itu merupakan contoh dari beberapa keadaan takdir Ilahi yang Allah gunakan untuk menghantarkan umat-Nya ke Dunia Baru itu. Pekabaran yang akan dibawa Junus kepada Nineweh itu merupakan contoh dari pekabaran kita yang muncul keluar di Dunia Baru, Amerika.  

 

Senantiasa telah menjadi rencana Allah, bahwa manusia harus memiliki bumi sebagai kerajaannya. Maka setelah mereka itu yang sejak mulanya Ia ciptakan untuk menguasai dan memerintah bumi gagal melakukannya Ia menugaskan orang-orang Yahudi untuk menjadi sebuah bangsa yang akan menjadi kepala dan bukan ekor dan untuk menjadi pemberi-pemberi pinjaman dan bukan peminjam-peminjam dan supaya sangat dijunjung tinggi. Tetapi mereka itu tertidur tidak tahu akan adanya hak istimewa mereka yang besar lalu melalaikannya. Namun mereka itu sebagai Junus-Junus dari dunia ini, adalah orang-orang yang Allah telah bertekad pada sesuatu waktu harus membawakan Injil Kerajaan bukan hanya kepada bangsa mereka sendiri, melainkan juga kepada dunia. Mereka itulah tempat-tempat penyimpanan semua firman Allah. Maka dengan demikian itu semua keturunan dari Jakub, karena gagal membuktikan dengan baik kerajaan itu di tanah yang telah dikaruniakan kepada mereka bagi maksud itu, mereka tak dapat tiada harus terusir keluar dari tanah mereka dan tidak lagi memiliki sebuah negeri kepunyaan nya sendiri. Kemudian mereka harus keluar melewati suatu pengalaman yang contohnya ialah berassimilasi di laut dan kemudian secara takdir Ilahi dibawa ke Dunia Baru dimana akhirnya mereka akan kembali ditugaskan untuk membawakan sebuah pekabaran kepada Nineweh, yang akan menyelamatkan bukan hanya diri mereka sendiri melainkan juga Nineweh. Dan karena sebagaimana Junus pada akhirnya telah membawakan pekabarannya, maka demikian itu pula umat Allah pada waktu ini akan membawakan pekabaran-pekabaran mereka.    

 

Disini kembali terbukti dari suatu sudut pandang yang lain : Kerajaan sepuluh suku itu telah dikeluarkan dari tanah mereka, Palestina, dan telah berassimilasi dengan bangsa-bangsa kemana mereka itu telah pergi., dan ciri-ciri rasial mereka telah hilang sehingga mereka tidak lagi dikenal di waktu ini. Tetapi pekabaran yang kita miliki ini telah datang untuk menghimpun kembali seluruh dua belas suku bangsa itu. Sebagai persiapan untuk ini, maka melalui takdir Ilahi Allah telah menghantarkan sidang itu ke pantai — ke Dunia Baru dimana kita menemukan diri kita sekarang. Oleh karena itulah pekabaran Junus itu akan muncul keluar dari Dunia Baru. Dalam perjalanan waktu kita menemukan bahwa orang-orang Yahudi akan membawakan sebuah pekabaran yang menyelamatkan.  

 

Kini dapatlah kita bertanya, kapankah pekabaran Junus itu tiba di Amerika? — Pekabaran Junus adalah sebuah pekabaran kepada Nineweh secara tersendiri, tetapi satu-satunya pekabaran kepada Nineweh bagi waktu ini ialah yang terkandung di dalam Kebenaran yang diberikan di dalam KABAR-KABAR PERANG MERAMALKAN TRAKTAT NO.14. Tidak ada lagi pekabaran lainnya bagi Nineweh. Dan ingatlah selalu bahwa sidang adalah bukan Nineweh.  

 

Pekabaran di dalam Buku TRAKTAT NO.14 menunjukkan kepada zaman yang mana umat Allah telah datang. Iaitu menunjukkan bahwa sidang kini sudah tumbuh dewasa dalam Kebenaran dan sudah dapat menjadi petani-petani pemilik kebun, penguasa-penguasa, dan sebagainya. Maka sebab itu masanya sudah tiba bahwa Kerajaan Kristus akan diperdirikan. Maka buku TRAKTAT itu juga berisikan pekabaran bagi Nineweh. Kedua perkara inilah semuanya, yang akan ditunjukkan di dalam buku TRAKTAT NO.14 itu.   

 

Pekabaran kita bagi waktu ini terdapat dalam dua Bab, yaitu dua bagian : (1) Pekabaran bagi sidang, dan (2) pekabaran bagi Nineweh. Dengan lain perkataan, kita memiliki pekabaran Eliyah, dan juga pekabaran Junus.  Sesudah Junus tiba di pantai menyusul pengalamannya di laut, langkahnya yang berikut ialah memberitakan sebuah pekabaran kepada Nineweh yang ternyata untuk menyelamatkannya atau sama sekali tidak perlu bagi Junus untuk dikirim. Pada akhir dari empat puluh hari yang telah diberikan itu Nineweh berdiri. Untuk ini Junus seharusnya sudah bersukaria karena ia telah menjadi seseorang juruselamat bagi Nineweh. Namun sebaliknya justru Junus telah jatuh sakit lalu merindukan mati.  

 

Anda ingat, Nineweh telah bertobat dan telah mengumumkan suatu puasa. Dan bahkan ternak pun sadar bahwa NIneweh telah bertobat, tetapi Junus tidak mengetahuinya. Junus seharusnya sudah merasa bangga dan lebih memperhatikan bagaimana nubuatannya itu digenapi, daripada ia tadinya memikirkan penyelamatan kota itu, karena ia telah meratapi layunya tumbuhan labunya yang justru hanya suatu tanaman daripada bergembira karena bertobatnya Nineweh.     

 

Ini hendaknya menjadi sebuah contoh pelajaran besar bagi kita. Dalam membawakan pekabaran Eliyah milik kita itu, kita hendaknya tidak mengharapkan mereka itu supaya dibantai pada pembersihan sidang dari nubuatan Jehezkiel 9, melainkan kita hendaknya serius bagi jiwa-jiwa dari orang banyak itu. Sama juga halnya dalam membawakan pekabaran Junus kepunyaan kita itu, kita hendaknya tidak mengharapkan kejatuhan Assyria, melainkan supaya ia bertobat dan selamat.   

 

Pekabaran yang kita miliki dari Alkitab mengenai Nineweh mengatakan bahwa Nineweh akan dikalahkan. Kenyataannya semua nabi yang berbicara tentang Nineweh atau Assyria mengatakan bahwa ia akan dikalahkan. Namun contoh dan kata-kata Injil lainnya mengatakan bahwa ia akan diselamatkan.

 

Adalah nubuatan Nahum, pekabaran yang terkandung di dalam Buku Tractat 14, yang akan membawakan penyelamatan bagi Assyria contoh saingan. Ia tidak akan diselamatkan dari bangsa-bangsa yang tidak mengalahkannya, karena mereka itu akan mengalahkannya. Namun dalam kekalahannya itu ia akan dibawa kepada pertobatan, lalu diperdamaikan dengan Allah, dan diselamatkan

 

Pada Hari Penyerbuan (Invasion Day) banyak doa telah diucapkan oleh bangsa-bangsa Kristen yang terlibat dalam peperangan itu, namun doa-doa itu hanya memohonkan kemenangan militer, bukan bagi penyelamatan. Nineweh pada waktu ini sedang berbuat perkara-perkara yang sama, yang ia lakukan setahun yang lalu. Tidak ada perubahan. Oleh sebab itu kekalahannyalah yang akan merupakan satu-satunya jalan untuk membawanya kepada keselamatan

 

Keseluruhan ceritera tentang pengalaman Junus, anda saksikan, bukan hanya sekedar sebuah catatan perihal apa yang telah menimpanya. Iaitu merupakan sebuah gambaran perihal pengalaman dari sidang Allah yang kekal.    

 

Maka bukan hanya Assyria contoh saingan yang akan diselamatkan, melainkan juga Mesir pada akhirnya akan diselamatkan sesuai  perkataan nubuatan yang lebih pasti.

 

Maka akan jadi kelak pada hari itu, bahwa trompet yang besar akan dibunyikan, maka mereka itu akan datang, yaitu mereka yang sudah siap binasa di tanah Assyria, dan semua mereka yang terbuang di tanah Mesir, maka mereka akan menyembah Tuhan di gunung kesucian di  Jerusalem.  Isaiah 27 : 13.

 

Pada hari itu akan ada sebuah jalan raya dari Mesir ke Assyria, maka orang-orang Assyria akan datang memasuki Mesir, dan orang-orang Mesir memasuki Assyria, maka orang-orang Mesir akan saling melayani dengan orang-orang Assyria. Pada hari itu Israel akan menjadi yang ketiga bersama-sama dengan Mesir dan dengan Assyria, bahkan merupakan sebuah berkat di tengah-tengah tanah itu : yang akan diberkahi oleh Tuhan serwa sekalian alam, yang mengatakan, Berbahagialah Mesir umat-Ku, dan Assyria hasil perbuatan tangan-Ku, dan Israel pusaka-Ku. Isaiah 19 : 23 25.    

 

Memang, inilah pembangunan besar dan reformasi itu, yang akan kita doakan sekarang, yang akan kita kerjakan, dan yang kita rindukan. Itulah harapan dari seluruh dunia, karena di dalamnya terdapat penyelamatan bagi dunia. Marilah kita dengan hati yang diterangi oleh matahari Kebenaran, dan yang diisi dengan kasih Kristen yang sejati bagi kemanusiaan, dan yang dibakar oleh semangat pemberian Roh Allah menyediakan diri kita untuk dimanfaatkan oleh DIA untuk mengantarkan datang penyelamatan itu bagi dunia.  

 

Demikian bantulah kami, Ya, Allah kami.  

 

* *

 

 

 

 

 

 88 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart