<< Go Back

Pekabaran
“Panggilan Jam Ke-Sebelas” hanya bagi penyelamatan para penganggur di Pasar

 

Pendahuluan

Pekabaran Panggilan Jam Kesebelas itu, sebagaimana yang kita semua ketahui adalah tak lain dari pada hanya Pekabaran Tongkat Gembala itu saja. Tidak ada lagi yang lain. Dan nabinya yang mewakili JESUS sebagai Pemilik Kebun Anggur di bumi ini adalah Sdr. Victor T. Houteff sendiri. Dialah satu-satunya nabi yang terakhir dari para nabi akhir zaman yang disebut di dalam nubuatan Amos 3 : 7.  Nabi Amos pernah menubuatkannya sebagai berikut : “Haruskah sebuah trompet ditiupkan di dalam negeri itu, dan orang banyak itu tidak takut ? Akankah ada kejahatan di dalam sebuah negeri yang Tuhan tidak menindaknya ? Sesungguh-sungguhnya Tuhan Hua tidak akan melakukan apa-apa, sebelum  diungkapkan-Nya r a h a s i a  N y a  kepada para hamba-Nya, yaitu n a b i – n a b i.” Amos 3 : 6, 7.  (Terjemahan yang lebih cocok dari Alkitab bahasa Inggeris versi King James).

Pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu adalah pekabaran yang terakhir dari lima buah pekabaran yang disampaikan oleh Jesus sebagai Pemilik Kebun Anggur kepada semua penganggur di Pasar untuk dipekerjakan di dalam kebun anggur-Nya. Dalam perumpamaan-Nya itu rasul Matius menceriterakannya kembali sebagai  berikut :

“Karena kerajaan sorga  itu adalah bagaikan seorang tuan rumah yang pergi keluar pada pagi-pagi sekali hendak mengupah para pekerja untuk bekerja di kebun anggurnya. Dan setelah ia bersepakat dengan para pekerja itu untuk satu dinar sehari, maka disuruhnya mereka itu masuk ke kebun anggurnya. Lalu pergi lagi ia keluar kira-kira pada jam tiga, maka dilihatnya orang-orang lain berdiri menganggur di pasar. Maka katanya kepada mereka itu : Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggur itu, maka apapun yang pantas akan ku berikan kepadamu. Lalu pergilah mereka itu keluar. Dan kembali pergilah ia keluar kira-kira pada jam enam dan jam sembilan, lalu diperbuatnya hal yang sama. Dan kira-kira pada jam ke-sebelas pergilah ia keluar, lalu ditemukannya orang-orang lainnya berdiri menganggur. Maka katanya kepada mereka itu :  Mengapa kamu berdiri di sini sepanjang hari dengan menganggur ? Jawab mereka itu kepadanya : “Karena tidak ada seorangpun mempekerjakan kami.” Maka katanya kepada mereka itu : “Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggur itu, maka apapun yang pantas, iaitu akan kamu terima.“Matius 20 : 1 – 7.

Karena sidang jemaat Laodikea adalah yang terakhir di akhir zaman sekarang ini, maka “Panggilan Jam Ke-11” itu sebagai sebuah doktrin Alkitab tak dapat tiada berlaku hanya bagi semua umatnya, khususnya mereka yang tidak memiliki hubungan kerja apapun dengan Organisasi Malaikat Sidang Jemaat Laodikea. Jesus sebagai Pemilik kebun anggur hendak mempekerjakan para penganggur itu di kebun anggur-Nya semenjak dari jam 11 sore sampai masuk matahari pada jam 12.  Jadi, apabila masuk matahari pada jam 12 sore, maka itu berarti berakhir masa kasihan bagi seluruh penduduk bumi yang akan datang, sehingga jelaslah bahwa para pekerja dari jam ke-11 yang akan datang itu tak lain daripada h a n y a mereka 144.000 umat kesucian pilihan Allah yang akan datang itu saja. Tidak ada lagi yang lain. Mereka itulah yang akan menyelesaikan semua pekerjaan penyelamatan jiwa-jiwa di seluruh dunia dengan kuasa besar dari ROH SUCI HUJAN AKHIR yang akan datang.

Sebagai Pemilik kebun anggur
JESUS tak dapat tiada harus diwakili di antara kita

Kita harus mengerti, bahwa Jesus tidak mungkin lagi dapat berbicara langsung dengan kita. Untuk itulah, maka fakta sejarahnya membuktikan, bahwa Sdr. Victor T. Houteff sebagai “penganggur” yang pertama sekali menyambut “panggilan jam ke-11” itu langsung dari JESUS, maka dialah yang telah menjadi juru-bicara dari JESUS untuk menyampaikan pekabaran “Panggilan Jam Ke-11” itu di akhir zaman sekarang ini.

Victor T. Houteff baharu dikenal namanya semenjak dari tahun 1929 setelah ia menawarkan kepada Malaikat Sidang Jemaat Laodikea atau Organisasi Pusat General Conference of SDA di Amerika Serikat pekabaran Tongkat Gembalanya yang sangat mempesona itu. Ia baharu saja dibaptis di dalam Gereja MAHK dalam tahun 1919, dan setelah menekuni seluruh doktrin Advent yang terdiri dari Alkitab dan Roh Nubuatan dari pekabaran malaikat yang ketiga dari Malaikat Wahyu pasal 14, maka baharulah ia muncul ke permukaan sejarah.

Victor T. Houteff belum pernah mengenal Nyonya Ellen G. White, sebab Ny. White sudah lebih dulu meninggal dunia dalam tahun 1915. Dalam pada itu Houteff juga belum pernah tahu sebelumnya, bahwa Organisasi Pusat General Conference of SDA sebagai malaikat sidang jemaat Laodikea sudah jatuh miskin, buta dan telanjang kerohaniannya semenjak dari peristiwa kegagalan General Conference yang bersidang di kota Minneapolis dalam tahun 1888 sebelumnya.

Jadi, kedatangan hamba Tuhan Houteff dengan pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 bergabung dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Nyonya White untuk menggenapi petunjuknya di dalam buku Early Writings, hal. 277, iaitu benar-benar membuktikan, bahwa sekaliannya itu telah dikendalikan oleh ROH KEBENARAN itu sendiri. Tetapi sayang,  pekabaran yang sangat bermakna itu justru ditolak, dan hamba Tuhan yang sederhana itu telah dipecat dari keanggotaan sidangnya.

Perlu sekali diketahui, bahwa akibat dari kegagalan General Conference tahun 1888 di kota Minneapolis itu, maka hamba Tuhan Nyonya White telah menulis di dalam organ resmi “Review and Herald” tertanggal 25 Pebruari 1902 : “SERUAN BAGI SUATU PEMBANGUNAN ROHANI DAN SUATU REFORMASI ROHANI.“ (Anda dipersilahkan membaca sendiri seruan itu pada makalahnya di dalam Situs Internet kami : www.nubuatan-berbicara.org Karena sampai kepada kematiannya dalam tahun 1915 Ny. White belum juga mengeluarkan petunjuk pelaksanaan bagi SERUAN itu, maka baharulah kemudian seluruh petunjuk pelaksanaannya dikeluarkan oleh hamba Tuhan Houteff di dalam pekabaran Tongkat Gembalanya. Melalui seruan “reformasi” yang berarti re-organisasi, maka Organisasi Pusat General Conference of SDA telah ditata kembali oleh Houteff menjadi General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, USA.

Dengan demikian, maka jelaslah, bahwa hamba Tuhan Houteff adalah “PENGANGGUR” di Pasar Sidang Jemaat Laodikea, yang pertama sekali menyambut panggilan dari Jesus sebagai Pemilik Kebun Anggur. Sedangkan organisasinya, sekalipun sejak semula semua mereka itu adalah penganggur-penganggur di pasar yang telah menyambut seruan panggilan jam ke-11 itu dari Houteff, mereka tidak lagi dapat disebut penganggur setelah bekerja pada Organisasi General Conference of SDA yang sudah dire-organisir kembali itu.

Perhatian : Dalam pengertian ROH NUBUATAN para penganggur di pasar ialah para anggota gereja biasa (bahasa Inggeris : l a y m e n), yang tidak terikat oleh sesuatu hubungan kerja dengan Organisasi Gereja MAHK ataupun dengan General Association of Davidian SDA sebagai Organisasi Gereja MAHK yang sudah dire-organisir kembali.

Bagaimana General Conference of SDA
dire-organisir menjadi General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, USA

Perlu sekali dipahami, bahwa kerajaan sorga itu telah diwakili di bumi ini oleh GEREJA TUHAN ALLAH. Khususnya Gereja kita Sidang Jemaat Laodikea, karena sebab kejatuhannya dalam dosa suam rohani, maka Gereja ini telah terbagi ke dalam dua kelas umat. Untuk itulah, maka umat Tuhan dari kelas lima anak dara yang bijaksana itu perlu dire-organisir kembali, menjadi General Association of Davidian SDA, sedangkan General Conference of SDA sudah harus diludahkan keluar dari mulut Jesus. Tuhan Allah tidak mungkin memiliki dua Organisasi umat-Nya yang saling berbeda faham untuk mewakili-Nya di bumi ini.

Demikian  inilah, maka Organisasi General Association of Davidian SDA telah dibangun sendiri oleh hamba Tuhan Houteff sesuai peraturan pelaksanaannya di dalam buku : KEIMMAMATAN DARI DAVIDIAN MASEHI ADVENT HARI KETUJUH.  Perlu kiranya diperhatikan dari buku KEIMMATAN itu di bawah ini ialah, 


B A B   IV — PARA PEGAWAI DAN TUGAS TUGASNYA

B a g i a n  1.

  1. Pegawai-pegawai tetap dari Persekutuan ini akan berupa seorang ketua, seorang wakil ketua, seorang sekretaris, dan seorang bendahara.
  2. Ketua akan dipanggil dan dipilih sesuai dengan tata-cara yang dikemukakan di dalam buku Keluaran pasal 3 : 10, 15 dan 16; pasal 4 : 17; Jehezkiel 3 : 17 dan Lukas 6 : 13.
  3. Semua pegawai lainnya dari Persekutuan ini akan ditunjuk         ………. dst.

B a g i a n  2.

K e t u a, seperti contohnya di dalam Keluaran pasal 4, dan di dalam Bilangan 16 : 12, 25 – 32, akan bertindak sebagai pemimpin dari Majelis Pelaksana, sebagai administrator utama daripada semua persoalan Persekutuan, dan sebagai seorang pekerja dan pendeta dalam kepentingan umum Persekutuan.

B a g i a n  3. 

Wakil ketua, sesuai dengan contoh teladan yang terdapat di dalam buku Keluaran 7 : 1, 2, harus membantu Ketua dalam memimpin segala persoalan Persekutuan.

(Dikutip dari buku KEIMMAMATAN  dari Davidian MAHK, hal. 5, 6.)


* *

Dalam kata-kata Pengantarnya bagi buku KEIMMATAN itu, hamba Tuhan Houteff telah mengingatkan, bahwa Undang-Undang Dasar dan Undang-undang Pelengkapnya seperti yang dirumuskan di dalam buku Keimmatan itu baharu berlaku sepenuhnya di dalam Kerajaan yang akan datang.  Jadi, karena di dalam Kerajaan dari mereka 144.000 itu yang akan datang tidak lagi dikenal adanya kematian, maka pengaturan perihal bagaimana setelah hamba Tuhan Houteff sebagai K E T U A  kelak meninggal dunia atau berhalangan tetap, iaitu sama sekali belum diatur di dalam buku KEIMMAMATAN  yang ada. 

Jadi pengangkatan Nyonya Houteff sebagai wakil ketua/vice President segera sesudah kematian hamba Tuhan Houteff dalam tahun 1955 yang lalu, sekalipun iaitu sudah benar sesuai ilmu pengetahuan, namun ia  itu ternyata tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Tuhan Allah ternyata sama sekali tidak tampak ikut melindungi Organisasi Pusat Davidian MAHK itu di Waco, Texas, USA dari Musuh yang telah mengirimkan pukulan yang mematikan kepadanya. Baca Pembina Gedung Putih, hal. 33 (Bahasa Inggeris). Akibatnya, bukan saja Nyonya Houteff jatuh murtad sampai kepada akhir hayatnya, namun seluruh asset dari Pusat Gunung Karmel dari Davidian MAHK milik Tuhan Allah itupun habis terjual kepada Gereja Presbyterian dalam tahun 1962. 

Tampak jelas, bahwa sampai dengan tahun 1962 itu Tuhan Allah sebagai Pemilik Kebun Anggur belum lagi memiliki seorang penganggur pun yang akan mewakili-Nya memberitakan pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu di pasar Laodikea. 

Kemudian dalam tahun 1991 setelah lokasi Markas Besar Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas itu, berhasil dibeli kembali, maka telah berdiri kembali di sana, tepatnya di lokasinya yang semula, apa yang kini dikenal dengan nama General Association of Davidian SDA atau Markas Besar Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, USA.  Kita semua pernah kembali ke sana. Dengan penuh syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih kita kembali ke sana dengan penuh pengharapan.

Namun karena masih begitu banyak persoalan yang belum terpecahkan, maka orang yang bijaksana sudah akan bertanya-tanya :

(1)    Mungkinkah nabi Houteff sebagai penganggur di pasar, yang selama ini mewakili Jesus Pemilik kebun anggur memberitakan seruan Panggilan Jam Ke-11 kepada semua penganggur di pasar Laodikea, hanya karena kematiannya, dapat diganti oleh sesuatu Organisasi Pusat Gunung Karmel yang baru ?

(2)    Sekiranya mungkin, mengapakah Jesus membiarkan begitu saja Organisasi yang telah dibangun sendiri oleh hamba-Nya Houteff untuk jatuh ke bawah pukulan yang mematikan dari Musuh ? Apakah Organisasi yang baru ini jauh lebih baik daripada Organisasi yang telah dibangun sendiri oleh hamba-Nya Houteff ?

Justru sejak dari jauh-jauh hari sebelum kematiannya dalam tahun 1955, Jesus sudah lebih dulu mengamarkannya kepada kita oleh perantaraan nabi Houteff sendiri sebagai berikut :

“Segala perkara yang dapat dilakukan melawan pekabaran Allah bagi zaman ini, akan dilakukan dengan dendam yang bahkan lebih besar daripada yang dimanifestasikan melawan pekabaran sorga di zaman kedatangan Kristus yang pertama, karena Iblis mengetahui, bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan kalah untuk selama-lamanya — sehingga ia tidak akan memperoleh kesempatan lagi  yang lain. Oleh sebab itu, keadaan pada waktu ini adalah sangat mendesak agar setiap anggota sidang dari jam ke-sebelas secepatnya dan dengan teguh memperkuat dirinya melawan usaha musuh untuk mengirimkan sebuah pukulan yang mematikan kepadanya.

“Kita juga harus waspada untuk menyadari bahwa pukulan itu akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus. Lagi pula, adalah terutama supaya diwaspadai, bahwa musuh itu akan menggunakan setiap sarana yang mungkin untuk menghalangi Tuhan mengeluarkan 144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu yang kini masih tersembunyi, yaitu mereka yang akan pergi mengumpulkan buah-buah kedua (Wahyu 7 : 9). Musuh itu akan mencoba apa saja yang mungkin untuk mengacau, untuk menggelapkan, dan untuk menudungi kebenaran, terutama mengenai masalah 144.000 itu.” – Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35.

Bacalah dengan seksama kedua tulisan di atas, maka paragraf yang pertama itulah yang memberitakan bagaimana Musuh telah berhasil menjatuhkan Nyonya Houteff dan Organisasinya sampai terjualnya seluruh asset Markas Besar itu dalam tahun 1962.

Tetapi paragraf yang kedua di atas membicarakan bagaimana Musuh itu kini sudah diwakili oleh rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus di Palestina dahulu. Karena para imam yang lalu itu adalah Sanhedrin contohnya, maka rekan-rekan penginjil yang sama di akhir zaman ini tak dapat tiada adalah Sanhedrin contoh saingannya. Siapakah lagi mereka itu kalau bukan Pusat Gunung Karmel yang ada sekarang yang sudah berdiri kembali dengan megahnya di lokasinya yang semula dahulu ?

Sesudah hamba Tuhan Houteff
sebagai penganggur yang pertama sekali menyambut seruan panggilan jam ke-11 itu dari Jesus
meninggal dunia dalam tahun 1955

Kita perlu sekali mengerti bahwa semua nubuatan dari Wasiat Lama, buku Wahyu dan berbagai perumpamaan dari Jesus itu baharu menemui kegenapannya di akhir zaman. Kematian hamba Tuhan Houteff dalam tahun 1955 yang lalu telah menemui kegenapan nubuatan dari Zakharia 13 : 6, 7  yang berbunyi sebagai berikut :

“Maka seseorang akan mengatakan kepadanya : Luka-luka apakah ini pada tangan-tanganmu ? Maka akan dijawabnya : Sekaliannya itu aku terluka di rumah rekan-rekanku. Bangkitlah hai pedang, melawan gembalaku, dan melawan orang itu yaitu rekanku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, maka domba-domba itu akan tercerai-berai : maka aku akan mengalihkan tanganku ke atas mereka yang kecil-kecil.Zakharia 13 : 6, 7.

Nubuatan ini pertama sekali digenapi pada pribadi Jesus pada kedatanganNya yang pertama dahulu di Palestina. Namun karena semua nubuatan Wasiat Lama itu berlaku terutama bagi akhir zaman, maka nubuatan Zakharia 13 : 6, 7 itu tak dapat tiada harus kembali berlaku terhadap Houteff dan semua umat pengikutnya di akhir zaman ini. Jadi, sesudah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia, dan sesudah Pusat Gunung Karmelnya itu dijual kepada Gereja Presbyterian, maka cabang-cabang Karmel yang tercerai berai di seluruh dunia berikut semua umat pengikut Houteff sudah akan tercerai-berai. Dan Tuhan tidak lagi menghendaki mereka itu kembali bersatu, sebab dalam keadaan yang tercerai berai itulah Tuhan sudah akan mengangkat tanganNya ke atas mereka untuk mengendalikan sendiri mereka itu sampai kepada saat kelepasannya yang akan datang. 

Sebelum Tahun 1955

Nabi Houteff telah mendirikan Pusat Gunung Karmelnya di Waco, Texas, dalam tahun 1935 yang lalu sesuai berbagai petunjuk Firman yang ada, baik yang berupa nubuatan-nubuatan dari Wasiat Lama maupun dari beberapa tulisan ROH NUBUATAN yang tersedia. Namun kita harus waspada, sebab tidak seluruh petunjuk firman itu masih berlaku setelah hamba Tuhan yang sederhana itu meninggal dunia dalam tahun 1955. 

Kita harus awas, sebab mereka yang kini berkuasa di Sanhedrin contoh saingan di Waco, Tx, untuk membuktikan keabsahan pendirian kembali Pusat Gunung Karmelnya itu dalam tahun 1991 yang lalu, mereka telah kembali menggunakan petunjuk-petunjuk firman yang sama. Justru inilah caranya bagaimana “rekan-rekan penginjil yang sama yang tidak kurang setianya daripada para imam Yahudi di zaman Kristus yang lalu” kini memukul knockout semua pengikut mereka.

Sesudah tahun 1955

Jika selama missinya yang lalu nabi Houteff telah bertindak mewakili JESUS Pemilik kebun anggur, menyampaikan “Panggilan Jam Ke-11” itu dengan berhasil kepada semua penganggur di pasar Laodikea, maka yang patut ditandai dengan saksama sekarang ini ialah sesudah kematiannya. Segera sejak tahun 1955 itu juga telah muncul beberapa Organisasi Pusat Pekabaran Tongkat Gembala di Amerika Serikat, yang telah dibangun sesuai buku KEIMMAMATAN DARI DAVIDIAN M A H K. Semua mereka itu tampaknya siap untuk mewakili Jesus sebagai Pemilik kebun anggur dan menggantikan nabi Houteff untuk meneruskan missinya di akhir zaman ini.

Namun karena JESUS sebagai Pemilik kebun anggur hanya mengakui hamba-Nya Houteff dan Organisasi Pusat Gunung Karmelnya di Waco, Texas, USA untuk mewakili-Nya, maka setelah Houteff meninggal dunia dalam tahun 1955, Tuhan tidak lagi berkenan pada Organisasi Pusat Gunung Karmel-Nya itu, sebab semua mereka itu adalah pekerja, dan   b u k a n penganggur-penganggur di pasar Laodikea. Tampak jelas, bahwa semua Pusat Gunung Karmel yang muncul sesudah tahun 1955 itupun, tidak mungkin lagi dapat dikategorikan sebagai “penganggur-penganggur” di Pasar Laodikea.  

Jadi, jelaslah bahwa segera setelah kematian hamba Tuhan Houteff sebagai penganggur di Pasar Laodikea, maka Organisasi Pusat Gunung Karmel yang ditinggalkannya itu agar hendaknya membubarkan diri. Dan ternyata telah dibiarkan begitu saja oleh JESUS sampai bubar dengan sendirinya, setelah dilikwidasi dan dijual kepada Gereja Presbyterian dalam tahun 1962 yang lalu.

Para penganggur di pasar yang
bertugas menggantikan Houteff sampai selesai  masa  pemeteraian yang akan datang

Tuhan Allah memiliki sebuah dinas pelayanan pilihan Ilahi, yang terdiri dari rasul-rasul, n a b i – n a b i, penginjil-penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru. Bacalah : Ephesus 4 : 11 – 14. Hamba Tuhan Houteff mengatakan : “ ……… sebagai guru-guru dari Tongkat Gembala (terbitan-terbitan resmi dari Persekutuan Davidian MAHK, k a m i  harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu bagian-bagian pekabaran (passages) yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan. Hanya dengan demikian inilah semua penganut Kebenaran Sekarang akan senantiasa memiliki pemikiran yang sama, sependapat, dan membicarakan perkara-perkara yang sama (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8; Jesaya 52 : 8).” – Kepercayaan-kepercayaan Dasar Davidian MAHK, hal. 27.

Ucapan hamba Tuhan Houteff di atas itu baharu berlaku sesudah kematiannya, sebab yang harus mengajar itu adalah g u r u – g u r u, bukan n a b i – n a b i. Dan hasil dari upaya guru-guru itu mengajarkan bagian-bagian pekabaran yang ada di dalam mangkok keemasan dari nubuatan Zakharia pasal 4, maka semua calon dari 144.000 umat pilihan yang akan datang akan kelak dibuat sepakat, sehati-sepikir, dan membicarakan perkara-perkara yang sama.  


K e s i m p u l a n  d a n  P e n u t u p

“Adalah suatu kekeliruan yang berbahaya untuk mengira bahwa pekerjaan penyelamatan jiwa itu bergantung hanya pada dinas pelayanan kependetaan. Orang percaya yang rendah hati dan yang berserah diri pada siapa Tuan Pemilik kebun anggur itu telah meletakkan beban tangggung jawab bagi jiwa-jiwa, akan diberikan dorongan oleh orang-orang pada siapa Tuhan telah meletakkan berbagai tanggung jawab yang lebih besar. Mereka yang berdiri sebagai pemimpin di dalam sidang Allah akan menyadari bahwa penugasan dari Juruselamat itu diberikan kepada semua yang percaya pada nama-Nya. Allah akan mengutus keluar ke dalam kebun anggur-Nya banyak orang yang belum didedikasikan ke dalam dinas pelayanan oleh tumpangan tangan.

“Beratus-ratus, bahkan beribu-ribu orang yang telah mendengar pekabaran penyelamatan itu masih menganggur di pasar, apabila mereka dapat dilibatkan dalam sesuatu bagian pelayanan yang aktif. Kristus mengatakan, “Mengapakah kamu berdiri-diri saja di sini sepanjang hari menganggur ?” Lalu Ia menambahkan, “Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggur.” Matius 20 : 6, 7. Mengapakah masih banyak lagi yang belum mau menyambut panggilan itu ? Apakah karena mereka mengira diri mereka dibebaskan karena mereka tidak berdiri di mimbar gereja ? Hendaklah mereka mengerti bahwa ada tersedia suatu tugas besar untuk diselesaikan di luar mimbar oleh beribu-ribu anggota biasa yang berserah dirinya.” – The Acts of the Apostles, pp. 110, 111.

JESUS sebagai Pemilik Kebun Anggur ternyata tidak mau lagi diwakili oleh Organisasi Pusat Gunung Karmelnya setelah kematian hamba-Nya Houteff dalam tahun 1955. Bahkan para tokoh dari Organisasi-Organisasi Pusat Gunung Karmel lainnya yang telah muncul sejak tahun 1955 itupun tidak lagi berkenan pada-Nya, sebab semua mereka itu b u k a n penganggur-penganggur di pasar Laodikea. Satu-satunya jalan bagi semua mereka itu untuk bertobat, ialah membubarkan diri, lalu kembali mematuhi petunjuk dari nubuatan Zakharia 13 : 7 itu sebagaimana mestinya.

 

* * *

 

 

 

 

 

 108 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart