<< Go Back
<< Go Back
LAMPIRAN 1
Kunci petunjuk menelusuri waktu yang tepat penggenapan nubuatan di akhir zaman:
1. Cara VTH memperoleh tanggal 3 April dalam menghitung 14 hari domba paskah akan disembelih dari Buku Tanya Jawab Jilid 3 halaman 7.
2. Dalam bagan tahun suci dan perayaan-perayaannya, VTH mencantumkan catatan terdapat 10 hari untuk musim dingin dengan matahari terjauh dari khatulistiwa dan 10 hari musim panas dengan matahari terjauh dari khatulistiwa.
3. Oleh karena terdapat beberapa hari-hari pertemuan kudus yang harus dikuduskan selain hari Sabat, maka Victor T. Houteff mengingatkan untuk berhati-hati supaya tidak menjadi kacau karena menganggap bahwa semua hari pertemuan kudus itu adalah hari Sabat:
Buku Pehukuman dan Penuaian hal 70:
“Dapat diperhatikan bahwa perintah mengenai kepatuhan terhadap Sabat hari ketujuh maupun mengenai kepatuhan terhadap perayaan-perayaan upacara bayangan setiap tahun itu, ada tercatat di dalam Imamat 23:3. Oleh sebab itu, hendaklah berhati-hati, janganlah mengacaukan kebenaran yang satu dengan yang lainnya.”
Buku Lambang Yunus hal. 3:
“Sungguhpun di dalam Alkitab suatu kelompok hari-hari perayaan seringkali disebut hari-hari sabat, atau sabat-sabat, namun Paskah itu dalam dirinya sendiri tidak pernah disebut ‘the Sabbath. Ini terutama adalah benar melalui seluruh Wasiat Baru. Maka bagi seseorang dari para rasul untuk menyebut hari Paskah itu, hari Sabat (the Sabbath day) adalah bagi mereka bukan saja mengabaikan dasar pikiran yang ada, melainkan juga mengacaukan Paskah itu dengan “Sabat hari yang ketujuh”, yaitu satu-satunya hari yang pernah disebut “the Sabbath.”
Ketepatan jatuhnya hari Sabat yang ditunjukkan dalam nubuatan menjadi penentu apakah hitungan hari yang kita hitung sesuai atau tidak sesuai dengan ayat terkait:
Imamat 23:32:
“Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu.“
4. Tibanya Israel rohani di tanah Kanaan pada hari ke 18 haruslah merupakan hari sesudah Sabat:
Imamat 23; 10, 11:
10 “Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, 11 dan imam itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan TUHAN, supaya TUHAN berkenan akan kamu. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat itu.
Buku Pehukuman dan Penuaian hal. 70 paragraf akhir:
Ikatan gandum timangan itu barus dipersembahkan “pada esok harinya setelah Sabat”, artinya, pada hari yang pertama dari minggu itu.
5. Penuaian akan terjadi dalam musim gugur, yaitu musim setelah musim panas berlalu:
Yeremia 8:20:
Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau, tetapi kita belum diselamatkan juga!
Penerapan dari kunci petunjuk
1. Oleh karena Victor T. Houteff dalam menghitung 14 hari domba paskah akan disembelih ia memulainya dari tanggal 20 Maret bukan tanggal 21 Maret, maka perhitungan tiap bulan hingga sampai ke bulan yang ke tujuh jadinya adalah sebagai berikut:
a. 20 Maret + 30 hari bulan lunar → 18 April
b. 18 April + 29 hari bulan lunar → 17 Mei
c. 17 Mei + 30 hari bulan lunar → 16 Juni
d. 16 Juni + 29 hari bulan lunar → 15 Juli
e. 15 Juli + 30 hari bulan lunar → 14 Agustus
f. 14 Agustus + 29 hari bulan lunar → 12 September
Pada gambar bagan Victor T. Houteff mencantumkan bagan Bulan ke 7 sesuai kalender Romawi (Masehi) jatuh pada tanggal 22 September, dengan demikian terdapat perbedaan sebanyak 10 hari (22-12), perbedaan tersebut di dalam gambar bagan Victor T. Houteff telah mencantumkan karena adanya beda 10 hari musim panas dengan matahari terjauh dari khatulistiwa yang dicatat antara kalender bulan Lunar dengan kalender Romawi (Masehi).
2. Walaupun Victor T. Houteff menetapkan awal dari bulan ke 1 kalender Yahudi tanggal 20 Maret, namun dalam menghitung 14 hari dalam bulan yang pertama jatuh pada tanggal 3 April, ia menghitungnya dimulai satu hari setelah tanggal 20 yaitu tanggal 21 Maret, hal ini disebabkan perhitungan pergantian hari kalender Yahudi adalah pada petang hari, yaitu petang hari tanggal 20 kalender Romawi bagi orang Yahudi sudah merupakan tanggal 21, demikian pula pada periode akhir zaman dalam memahami kalender Yahudi dan Romawi kita juga harus menerapkan hal yang sama, sehingga dalam menghitung 10 hari dari awal bulan ke 7 kita memulainya dari tanggal 23 September dan kita akan dapatkan tanggal 2 Oktober 2027 yaitu hari Sabat, jika kita memperhitungkannya mulai tanggal 22 September jatuhnya akan kita peroleh tanggal 1 Oktober 2027 hari Jumat, hal ini tentunya tidak sesuai dengan petunjuk di dalam Imamat 23:32:
“Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu.”
3. Demikian pula hari ke 18 dari bulan ke 7 dengan menghitung dimulai tanggal 23 September tersebut akan jatuh tanggal 10 Oktober 2027 yaitu hari minggu atau hari sesudah sabat sehingga perhitungannya akan sesuai dengan petunjuk dalam Imamat 23:10, 11 dan buku Pehukuman dan Penuaian hal. 70 yang mengatakan “Ikatan gandum timangan itu harus dipersembahkan pada esok harinya setelah Sabat.”
4. Penyimpulan pelaksanaan hari grafirat yang jatuh hari ke 10 bulan ke 7 atau tanggal 2 Oktober 2027 sesuai gambar bagan telah memasuki musim gugur, sudah melewati musim panas dan musim penuaian, hal ini sesuai dengan kata-kata dalam Yeremia 8:20 dan kata-kata VTH dalam Buku Pehukuman dan Penuaian halaman 57 “Karena pekerjaan ini diselesaikan selama musim gugur, maka ia itu menunjukkan bahwa penuaian adalah suatu periode musim setelah musim panas berlalu, dan ia itu diikuti dengan periode musim gugur yang tidak menghasilkan buah.”
*****
103 total, 1 views today