<< Go Back
<< Go Back
Penelusuran cara Tuhan dengan menggunakan Sidang Laodekia atau Gereja Advent untuk menyelesaikan pekerjaan di dunia
Berikut ini pembahasan yang lebih menyeluruh terhadap mengenai berbagai pemahaman kita orang-orang Advent dari beberapa kutipan tulisan-tulisan Ellen G. White, dimana terdapat keyakinan yang berkembang di kalangan orang-orang Advent bahwa gereja walaupun diakui masih terdapat berbagai kelemahan dan kekurangan yang dimilikinya Tuhan tetap akan mempercayakan pekerjaan penyelesaian pengabaran injil ke dunia. Sehingga beberapa orang-orang Advent merasa oleh karena adanya suatu pernyataan yang menjamin sedemikian itu tidaklah perlu mereka bersusah-susah untuk melakukan perbaikan atau perubahan terhadap praktek-praktek beragama, maupun perlu berlelah-lelah mempelajari lebih jauh mencari tahu berbagai tuntutan yang harus dipenuhi sebagaimana pandangan beberapa kelompok-kelompok yang gencar menyuarakan pembangunan dan reformasi.
Berikut ini kita membaca beberapa tulisan-tulisan Ellen G. White yang melandasi pandangan beberapa orang Advent yang menyakini bahwa Tuhan memaklumi dan tidak mempermasalahkan berbagai kelemahan dan kekurangan yang ada di dalam tubuh gereja:
…. Allah telah menginvestasikan kepada gerejaNya otoritas dan kuasa khusus yang tak seorangpun dibenarkan untuk mengabaikan dan menganggap hina, karena dia yang berbuat demikian menganggap hina suara Allah. —– Acts of the Apostles pp. 163, 164 (1911).
Allah mempunyai sebuah gereja di bumi ini yang mengangkat tinggi hukum yang sudah diinjak-injak, dan memperkenalkan kepada dunia ini Anak Domba Allah yang menghapuskan dosa dunia ini….
Di dunia ini hanya ada satu gereja yang sekarang ini sedang berdiri di tembok yang rusak dan sedang memperbaiki pagar dan membangun tempat-tempat yang sudah rubuh…..
Hendaklah semua orang berhati-hati jangan berteriak menentang satu-satunya umat yang sedang memenuhi gambaran yang diberikan tentang umat yang sisa itu, yang menuruti semua hukum Allah dan memiliki iman akan Kristus…. Allah memiliki umat yang khusus, sebuah gereja di atas bumi ini yang tak ada duanya melainkan unggul dengan semua sarananya untuk mengajarkan kebenaran, untuk membela hukum Alllah…. Saudaraku, kalau engkau mengajarkan bahwa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh adalah Babel, engkau salah. —- Testimonies to Ministers pp. 50, 58, 59 (1893).
Umat Masehi Advent Hari Ketujuh sudah dipilih Allah sebagai satu umat yang khusus, yang terpisah dari dunia. Dengan pisau besar kebenaran Ia telah memisahkan mereka dari buruan dunia ini dan membawa mereka dalam hubungan dengan diriNya. Ia telah mengangkat mereka menjadi wakil-wakilNya dan Ia telah memanggil mereka untuk menjadi duta-duta bagiNya dalam pekerjaan terakhir keselamatan. Kekayaan kebenaran terbesar yang pernah dipercayakan kepada mahluk-mahluk yang fana, amaran-amaran yang paling serius dan dahsyat yang pernah disampaikan oleh Allah kepada manusia, telah dipercayakan kepada mereka untuk disampaikan kepada dunia ini. — Testimonies for the Church vol. 7 p. 138 (1902).
Dalam arti khusus umat Masehi Advent Hari Ketujuh telah ditempatkan di dunia ini sebagai pengawal dan pembawa obor. Kepada mereka telah dipercayakan amaran terakhir untuk disampaikan kepada satu dunia yang sedang binasa. Terang ajaib dari firman Allah ada pada mereka. Mereka telah diserahi tugas yang paling khidmat, yakni mengumandangkan pekabaran malaikat yang pertama, kedua dan ketiga. Tidak ada pekerjaan lain yang begitu penting. Mereka tidak membiarkan hal lain apa pun untuk mengalihkan perhatian mereka —- Testimonies for the Church vol. 9 p. 19 (1909).
Allah telah memberikan kepada gerejaNya wewenang khusus dan kuasa dimana tak seorangpun dapat dibenarkan lalu menghina atau melecehkannya, karena dengan berbuat demikian berarti dia menghina suara Allah. —- Testimonies for the Church vol. 3 p. 417 (1875).
Saya berbesar hati dan senang ketika saya mengetahui bahwa Allah Israel masih membimbing umatNya dan bahwa Ia akan terus bersama mereka, bahkan sampai kesudahan. —- Selected Messages book 2 p. 406 (1913).
Kita harus ingat bahwa gereja ini, sekalipun lemah dan cacat adalah satu-satunya sasaran di bumi ini di mana Kristus mencurahkan perhatianNya yang tinggi. Ia senantiasa mengawasinya dengan perhatian, dan menguatkannya dengan Roh KudusNya. —- Selected Messaes book 2 p. 396 (1902).
Bila kita memperhatikan kutipan Ellen G. White tersebut di atas, masing-masing kita patutlah berbesar hati dan bahagia bahwa ternyata Tuhan mengistimewakan gereja kita daripada gereja-gereja yang terkenal lainnya di dunia ini walaupun tidaklah kita pungkiri bahwa gereja kita adalah gereja yang paling sederhana dalam banyak hal daripada gereja-gereja tersebut, namun dalam mempelajari Alkitab yang merupakan Hukum Kerajaan Sorga dapatkah kita lantas dengan mudah cepat puas dengan hanya berpegang kepada beberapa kutipan tersebut, bila di dalam ilmu dunia saja para pelajar maupun orang-orang pandai tidak akan berhenti berpegang hanya kepada beberapa pernyataan hukum sebelum mereka mempelajari berbagai produk-produk hukum yang berkaitan lainnya dan pada akhirnya membuat penyimpulan dari pandangan secara menyeluruh tanpa mengabaikan sesuatu pernyataan yang terlihat bersilangan. Terlebih apa yang kita bahas adalah sesuatu yang menentukan bagi keselamatan kita, maka sama halnya demikian kita pun juga perlu melanjutkan penelusuran lebih secara seksama, bahkan seharusnya lebih teliti daripada orang-orang dunia menggali sesuatu ilmu kepada pernyataan-pernyataan Ellen G. White lainnya yang relevan dan juga membuat penyimpulan akhirnya tanpa mengabaikan adanya pernyataan yang tampaknya bertentangan, dengan perlu memunculkan pemikiran kepada pertanyaan berikut:
Adakah Tuhan akan tetap menggunakan sidang Laodekia atau gereja Advent dengan kondisinya yang masih terdapat kelemahan dan cacat di dalamnya?
Langkah pertama-tama memperoleh jawaban atas pertanyaan kita di atas adalah perlu kita mengenali maksud kata-kata “lemah dan cacat” terkait kondisi gereja Advent yang dimaksud oleh Ellen G. White tersebut seperti apa?
Tentunya untuk mengetahui kelemahan dan kecacatan dari kondisi anggota-anggota gereja Advent tidak akan mungkin kita dapatkan dari diri orang-orang Advent sendiri yang dalam hal ini sebagai pihak yang tertuduh dari pernyataan tersebut, melainkan kita perlu mencarikannya dari penulis itu sendiri yang menyatakannya.
Ellen G. White menggambarkannya berikut:
Testimonies, vol. 5, p. 203:
“Kata-kata Kristus itu ditujukan kepada sidang: ‘Apakah sebabnya kami berdiri di sini dengan sia-sia sehari suntuk? Mengapa tidak mau bekerja pada sesuatu jenis pekerjaan pada kebun anggur-Nya? Berulang kali Ia mengundang kamu:’Pergilah kamu juga ke kebun anggur itu, maka seberapa yang pantas itu akan diberikan kepadamu. Tetapi panggilan kemurahan dari sorga ini telah dilalaikan oleh sebagian besar orang-orang. Bukankah sudah tiba waktunya bagimu untuk mematuhi perintah-perintah Allah itu? Ada tersedia tugas bagi setiap pribadi yang menyebutkan nama Kristus.”
Review and Herald, vol. 2, p. 355:
“Ada banyak orang yang hanya memiliki iman dasar, namun ini tidak akan menyelamatkan anda. Banyak orang percaya pada Kristus karena ada seseorang yang percaya, karena pendeta telah mengajarkan kepada mereka ini dan itu; namun jika anda menggantungkan imanmu hanya pada perkataan pendeta, maka anda akan hilang. Janganlah anda berbuat seperti yang dilakukan anak-anak dara yang bodoh itu, yang apabila seruan datang, ‘Tengoklah, Pengantin itu datang,’ mereka tidak menemukan minyak di dalam botol-botol mereka.”
Testimonies, vol. 4, p 217:
“Sidang telah berbalik daripada mengikuti Kristus pemimpinnya, dan sedang terus mundur kembali ke Mesir. Namun ada sedikit orang yang waspada atau tercengang karena mereka kekurangan kuasa rohani Keragu-raguan, dan bahkan ketidak-percayaan terhadap kesaksian-kesaksian dari Roh Allah sedang meracuni gereja-gereja kita dimana-mana. Setan menghendakinya demikian. Pendeta-pendeta yang menghotbahkan dirinya sendiri sebagai pengganti Kristus menghendakinya demikian. Kesaksian-kesaksian itu tidak dibaca dan tidak disukai. Allah telah berbicara kepadamu. Terang telah menyinari dari firman-Nya, dan dari kesaksian-kesaksian itu, tetapi kedua-duanya telah diremehkan.”
Manuscript Releases, vol. 1, p. 38:
“Sembilan persepuluh bagian dari umat kita, sudah merasa puas dengan kebenaran-kebenaran yang dangkal. “
SDA Bible Commentary, vol. 7-A, p. 407:
“Orang-orang Kristen yang setengah hati adalah jauh lebih buruk daripada orang-orang kapir, karena berbagai perkataan mereka yang menyesatkan dan berbagai pendirian mereka yang tidak menentu menyesatkan banyak orang. Orang kapir menunjukkan belangnya. Kristen yang suam menipu kedua belah pihak. Ia bukan seorang duniawi yang baik, juga bukan seorang Kristen yang baik. Setan menggunakannya untuk melakukan sesuatu tugas yang tidak seorangpun yang lain dapat melakukannya.”
Review and Herald, vol. 2, p. 337:
“Ada banyak pendeta yang tidak pernah bertobat. Mereka itu datang ke pertemuan doa lalu mengucapkan doa-doa yang sama yang sudah tua dan tidak hidup itu berulang-ulang, mereka menghotbahkan hotbah-hotbah yang sama yang sudah kering itu berulang-ulang, dari minggu ke minggu, dan dari bulan ke bulan. Mereka tidak memiliki apapun yang baru dan menghidupkan untuk disampaikan kepada para hadirinnya, maka iaitu terbukti bahwa mereka sedang tidak memakan daging dan meminum darah dari Anak manusia, karena sekaliannya itu tidak memiliki kehidupan di dalam mereka. — Kristus tidak tinggal di dalam hati mereka itu oleh iman.”
Review and herald, May 21, 1901:
“Terlalu banyak pekerjaan yang terburu-buru yang telah dilakukan dalam memasukkan nama-nama anggota baru ke dalam pendaftaran buku sidang. Kejelekan-kejelekan yang serius kini tampak pada sifat beberapa orang yang telah bergabung dengan sidang. Mereka yang telah menerima orang-orang ini mengatakan:’Kami akan pertama-tama memasukkan mereka ke dalam sidang baru selanjutnya mereformir kehidupan mereka.’ Tetapi ini tidak benar. Usaha yang pertama sekali harus dilakukan ialah usaha mereformasikan. Jangan membiarkan mereka bergabung dengan umat Allah dalam persekutuan sidang sebelum dapat mereka menunjukkan bukti-bukti nyata tentang adanya Roh Allah yang bekerja di dalam hatinya. Banyak nama yang terdaftar pada buku-buku sidang adalah bukan orang-orang Kristen.”
Testimonies to Ministers, p. 86:
Sedang diakui di dunia sekarang, bahwa orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh sedang meniupkan trompet yang tidak menentu, sehingga mereka sendiri sedang ikut berjalan pada jalan-jalan orang-orang dunia.
Christ Our Righteousness, p. 36 (1941 edition).
“Mati rohani telah menghinggapi umat, yaitu mereka yang seharusnya sedang memanifestasikan hidup dan semangat yang bernyala-nyala, kesucian dan penyerahan diri, oleh membaktikan diri yang sangat bersungguh-sungguh kepada kepentingan kebenaran, telah berbicara lebih jelas dari pada pengakuan mereka dan telah membuktikan bahwa sesuatu kuasa telah memotong putus tali kawat yang menambatkan jangkar mereka pada batu karang kekal itu, dan bahwa mereka sedang hanyut ke lautan bebas tanpa peta ataupun kompas.”
Testimonies to Ministers, pp. 336, 337:
Ada orang-orang yang berdiri di mimbar-mimbar bagaikan gembala-gembala, yang bertugas memberi makan kawanan domba, padahal domba-domba itu sedang lapar akan roti hidup. Ada banyak khotbah yang panjang-panjang, yang kebanyakan telah dibuat dikaitkan dengan lelucon-lelucon; tetapi hati para pendengarnya tidak tersentuh. P e r a s a a n sebagian orang mungkin tergerak, mereka mungkin saja mengeluarkan sedikit air mata, namun h a t i mereka itu tidak hancur. Tuhan Jesus ternyata hadir sewaktu mereka itu menyampaikan a p a yang disebut khotbah-khotbah, namun semua perkataan mereka itu adalah hampa akan embun dan hujan dari sorga. Mereka itu membuktikan, bahwa keduanya yang diurapi itu yang dilukiskan oleh nabi Zakharia (lihat pasal 4) belum melayani mereka, sehingga dapat mereka melayani orang-orang lainnya. Apabila keduanya yang diurapi itu mengosongkan dirinya melalui pipa-pipa keemasan, maka minyak keemasan dengan sendirinya mengalir keluar ke dalam mangkok-mangkok emas, untuk selanjutnya mengalir ke dalam pelita-pelita, yaitu gereja-gereja. Inilah pekerjaan dari setiap hamba yang benar dari Allah yang hidup, yang membaktikan dirinya kepada tugas. Tuhan Allah dari sorga tidak mungkin banyak merestui a p a yang dibawakan ke dalam mimbar oleh orang-orang yang bertugas membicarakan firman Allah. Mereka itu tidak menanamkan pendapat-pendapat yang akan menjadi suatu berkat bagi orang-orang yang mendengarkannya. Adalah makanan kuda, yaitu makanan kuda yang paling kasar yang telah disajikan ke hadapan umat.
Testimonies, vol. 3, pp. 254 – 255:
“Dalam khayalku yang terakhir kepada saya diperlihatkan, bahwa bahkan pekabaran dari Saksi Yang Benar yang menentukan inipun tidak berhasil menyelesaikan rencana Allah. Orang banyak itu (orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh) terus saja tidur dalam dosa-dosa mereka. Mereka terus saja menyatakan dirinya kaya dan tidak berkekurangan. Banyak yang bertanya: Mengapa semua tegoran ini diberikan? Mengapa Kesaksian-Kesaksian itu terus menerus menuduh kami murtad dan berdosakan dosa-dosa besar? Kami mencintai kebenaran, kami sedang maju berkembang, kami tidak membutuhkan Kesaksian-Kesaksian yang berisikan amaran dan tegoran ini ……
“Kepada saya ditunjukkan bahwa a l a s a n yang u t a m a mengapa umat Allah kini ditemukan dalam kondisi buta rohani ini, ialah karena mereka itu t i d a k m a u menerima t e g u r a n.”
Review & Herald, May 21, 1901:
“Banyak dari mereka yang nama-namanya tercatat pada buku-buku sidang adalah bukan orang-orang Kristen.”
Testimonies to ministers, p. 16:
“Anggota-anggota dari gereja Iblis senantiasa berusaha untuk membuang keluar hukum Allah, dan mengacaukan perbedaan di antara yang baik dan yang jahat. Iblis sedang berusaha dengan kuasa besar di dalam mereka dan melalui anak-anak durhaka itu untuk menjunjung tinggi penghianatan dan kemurtadan sebagai KEBENARAN dan KESETIAAN.”
Review and Herald, March 22, 1887:
“Bagaimanakah keadaan kita dalam masa yang serius dan mengerikan sekarang ini? Celaka, betapa kesombongan sedang merajalela di dalam sidang, betapa kemunafikan, kesesatan cinta akan mode pakaian, tingkah laku yang sembrono, dan lelucon, betapa kerinduan akan keunggulan! Semua dosa ini telah menggelapkan pikiran, sehingga perkara-perkara samawi tidak tampak.”
Testimonies treasure, vol. 1, p. 327.
“Disini Tuhan tunjukkan kepada kita, bahwa pekabaran yang akan dibawakan kepada umatNya oleh para pendeta yang telah dipanggilNya untuk memberi amaran kepada umat bukanlah sebuah pekabaran damai dan sentausa. Pekabaran itu bukan hanya bersifat teori-teori belaka, melainkan bersifat praktis dalam setiap hal. Umat Allah dilukiskan di dalam pekabaran kepada orang-orang Laodikea itu bagaikan berada dalam kondisi kesentausaan yang fana. Mereka sedang bersantai-santai, sambil merasa yakin dirinya berada dalam kondisi kerohanian yang tinggi. “Sebab katamu ‘Aku kaya dan telah berlimpah kekayaanku, sehingga tidak memerlukan apa-apa lagi; padahal tidak engkau ketahui, bahwa engkau adalah tidak terkasihan, dan sengsara dan miskin dan buta dan bertelanjang.”
EGW. Bible Commentary, Vol. 7 – A, p. 189.
“Kita semua perlu menyelidiki lebih dalam daripada sebelumnya akan perumpamaan tentang sepuluh anak dara itu. Lima dari mereka itu bijaksana, tetapi lima lainnya adalah b o d o h. Mereka yang bijaksana membawa minyak di dalam botol-botol mereka berikut pelita-pelitanya. Inilah minyak yang suci itu yang dilambangkan di dalam Z a k h a r i a (Zakharia 4 : 11 – 14). …………… Minyak itu diterimakan ke dalam botol-botol yang telah dipersiapkan untuk itu. Itulah R o h S u c i di dalam hati yang bekerja oleh kasih lalu membersihkan jiwa ……….”
Testimonies to Ministers and Gospel Workers, p. 46.
“Sementara Tuhan membawa masuk ke dalam Sidang Jemaat orang-orang yang sungguh-sungguh bertobat, maka Setan juga pada waktu yang sama memasukkan orang-orang yang tidak bertobat ke dalam persekutuannya. Sementara Kristus menaburkan benih-benih yang baik, maka Setanpun menaburkan benih-benih lalang. Ada dua pengaruh yang saling bertentangan yang terus berusaha terhadap anggota-anggota GEREJA. Pengaruh yang satu sedang bekerja bagi penyucian GEREJA, sementara yang satunya berusaha untuk membuat umat Allah menyeleweng.”
Testimonies for the church, vol. 5, p. 211.
“Orang-orang bangsawan, yaitu mereka yang telah diberikan Allah terang besar, dan yang telah berdiri sebagai pengawal-pengawal dari segala kepentingan kerohanian umat, mereka telah menghianati kepercayaan yang diberikan kepadanya. Mereka telah mengambil pendirian agar kita tidak perlu lagi mengharapkan keajaiban-keajaiban dan manifestasi kuasa Allah yang nyata seperti halnya di zaman dahulu. Sejarah sudah berobah. Kata-kata ini menguatkan ketidak percayaan mereka, sehingga mereka mengatakan, “Tuhan tidak mau berbuat baik, Ia juga tidak mau berbuat yang jahat. Ia adalah sangat pemurah untuk menghukum umatNya.”
Testimonies, vol. 1, p. 129.
“Aku tampak, bahwa banyak orang yang mengaku percaya pada kebenaran bagi zaman akhir ini menganggapnya aneh, mengapa umat Israel bersungut-sungut sepanjang pengembaraan mereka, sehingga setelah campur tangan Tuhan Allah yang begitu ajaib bagi mereka, mereka begitu tidak berterima kasih sampai melupakan apa yang telah Ia lakukan bagi mereka. Kata malaikat: “Justru kamulah yang telah berbuat jauh lebih jahat daripada mereka.”
(penjelasan yang sama dengan Nubuatan Yeremia 16 : 12 : Dan kamu sendiri berlaku lebih jahat dari pada nenek moyangmu! Lihat, kamu masing-masing mengikuti kedegilan hatinya yang jahat dari pada mendengarkan kepada-Ku).
Testimonies, vol. 5, p. 217.
“Tuhan belum menutup Sorga dari pada kita, namun jalan kita sendiri yang terus menerus murtad telah memisahkan kita dari Allah. Kesombongan, tamak, dan cinta akan dunia ini telah hidup di dalam hati tanpa takut akan pembuangan atau hukuman. Dosa-dosa yang sangat menyedihkan dan dosa-dosa kesombongan telah tinggal menetap diantara kita. Namun pendapat umum mengira bahwa sidang sedang berkembang maju, dan bahwa kedamaian dan kemakmuran rohani terdapat di dalam semua perbatasannya.
“Sidang telah berbalik dari mengikuti Kristus Pemimpinnya dan sedang terus menerus mundur menuju Mesir. Namun ada sebagian kecil yang waspada atau tercengang karena mereka kekurangan kuasa rohani. Keraguan-keraguan dan bahkan ketidakpercayaan terhadap kesaksian-kesaksian dari Roh Allah sedang meracuni gereja-gereja kita dimana-mana.”
Testimonies, vol. 5, p. 72.
“Sementara Yesus memandang pada keadaan para pengikutNya di waktu ini, Ia melihat sifat-sifat tidak mengenal terima kasih yang rendah, berbagai upacara formalitas yang hampa, ketidak jujuran yang munafik, kesombongan Parisi dan kemurtadan.”
Testimonies, vol. 8 p. 250.
“Siapakah dengan jujur dapat mengatakan, bahwa Emas kita sudah teruji di dalam api; pakaian-pakaian kita tidak ternoda oleh dunia? Aku tampak pembimbing kita menuding pakaian-pakaian mereka yang disebut orang-orang benar itu. Sambil menelanjangi mereka Ia menyajikan secara terbuka kekotoran mereka itu di bawah. Kemudian firmanNya kepadaku: ‘Tidakkah engkau melihat bagaimana mereka itu dengan berpura-pura menutup-nutupi kekotoran dan kebusukan tabiat mereka? “Bagaimana sampai negeri yang setia itu menjadi seorang pelacur?” Suatu tempat dari mana kehadiran dan kemuliaan ilahi telah lenyap! Karena sebab inilah terdapat kelemahan dan tidak ada kekuatan.”
Testimonies, vo. 3, p. 253.
“Demikian dengan kepastian yang memalukan kita disuruh melihat dan mengakui bahwa kondisi sidang “adalah menyedihkan pada pemandangan Allah.”
Dari kutipan-kutipan di atas kita dapat baca mengenai kondisi kelemahan dan kecacatan tabiat atau kerohanian dari orang-orang Advent baik pimpinan maupun para anggotanya yang menggantungkan kepercayaannya kepada mereka, sekaligus dari kutipan diatas juga kita saksikan ketidak puasan Tuhan terhadap kondisi kerohanian umatNya tersebut, tampak dari kekesalan-kekesalan atas kondisi tersebut tidak ada sesuatu pemaafan atau toleransi yang Tuhan nyatakan, sehingga terhadap pernyataan-pernyataan hasil penelusuran kita yang lebih lanjut ini membuat kita perlu berpikir kembali dan mengoreksi kegembiraan atau kepuasan kita dari pegangan kita atas pernyataan-pernyataan diawal pembahasan.
Selanjutnya sebagaimana seluruh dunia Kristen dan gereja Advent mempercayai bahwa Yesus adalah Alfa dan Omega sesuai kitab Wahyu yaitu Ia adalah yang terdahulu dan terkemudian (Yesaya 44 : 6), maka terhadap adanya kelemahan dan cacat-cacat yang masih dimiliki orang-orang Advent, kita perlu memperhatikan bagaimana sikap Tuhan terhadap masih adanya kelemahan atau cacat-cacat dari antara umatNya di perjalanan sejarah umat Tuhan di masa lalu agar kita dapat memperoleh gambaran perlakuan Tuhan bagi kondisi yang sama di akhir zaman ini.
Berikut ini perlakuan Tuhan atas kelemahan dan cacat umatNya dimasa lalu:
Ya Tuhan Hua!” teriaknya, “mengapa maka Engkau sudah menyuruh orang banyak itu menyeberang Yarden? Supaya kami diserahkan ke tangan orang Amorikah? Supaya kami dibinasakankah? …. Ya Tuhan! Apakah boleh hamba katakan setelah sudah Israel membuang belakang di hadapan musuhnya? Bahwa perkara ini kedengaranlah kelak kepada orang Kanani dan kepada segala orang isi negeri ini, maka kami akan dikepungnya dan dihapuskannya nama kami dari atas bumi! Maka apakah akan kuperbuat karena namaMu yang besar?” — Para Nabi dan Bapa vol. 2 hal. 86.1.
Jawab dari Tuhan adalah, “Bangkitlah engkau berdiri. Apa guna engkau tersungkur demikian? Israel telah . . . melangkah perjanjian yang telah Kupesan kepada mereka.” Itu adalah saat untuk bertindak dengan cepat dan tegas, dan bukan untuk bersusah hati dan kecewa. Ada satu dosa tersembunyi di perkemahan mereka, dan itu harus diselidiki dan dibuangkan sebelum berkat dan hadirat Tuhan dapat menyertai mereka. “Jikalau tiada kamu membuang tumpas itu dari tengah-tengahmu, maka tiada boleh lagi Aku menyertai akan kamu.” — Para Nabi dan Bapa vol. 2 hal. 86.2.
Perintah Allah telah diabaikan oleh salah seorang dari antara mereka yang telah ditetapkan untuk melaksanakan peraturan-peraturanNya. Dan bangsa itu harus bertanggung jawab atas kesalahan orang yang melanggar itu:
……….
Dosa Akhan dilakukan dengan menentang amaran-amaran yang paling nyata dan khidmat dan pernyataan kuasa Allah yang paling hebat. “Hendaklah kamu memeliharakan dirimu daripada barang tumpas itu, supaya jangan kamu mendatangkan kutuk tumpas,” adalah pengumuman kepada segenap bangsa Israel. Perintah itu diberikan segera setelah mereka menyeberangi Yarden dengan secara ajaib… — Para Nabi dan Bapa vol. 2 hal. 87.4.
Dari antara jutaan orang Israel hanya satu orang saja, yang di tengah-tengah suasana yang khidmat daripada kemenangan dan pehukuman itu, yang telah berani melanggar perintah Allah. Sifat tamak Akhan telah dirangsang oleh penglihatan akan jubah-jubah Babiloni yang indah… — Para Nabi dan Bapa vol. 2 hal. 88.1.
Bukankah dosa-dosa yang sama masih tetap dilakukan, di hadapan amaran-amaran yang sama khidmat dan jelasnya? Larangan yang sama tegasnya terhadap pemanjaan sifat tamak diberikan kepada kita seperti kepada Akhan pada waktu ia mengambil barang-barang rampasan di Yerikho. … — Para Nabi dan Bapa vol. 2 hal. 88.3.
Dan kejahatan ini ada bukan hanya di dalam dunia saja tetapi juga di dalam gereja. Betapa lazimnya sekalipun di dalam gereja kita dapati sifat mementingkan diri, kejahatan, perbuatan yang berlebih-lebihan, melalaikan belas kasihan, dan merampok Allah “dalam perpuluhan dan persembahan.” Di antara anggota-anggota gereja “dalam status yang baik dan tetap” amat disayangkan, terdapat banyak Akhan. Banyak orang yang datang dengan rajin ke gereja, duduk pada meja perjamuan Tuhan, sementara itu di antara harta bendanya terdapat laba yang keji, perkara-perkara yang telah dikutuk oleh Allah. Untuk sehelai kain Babiloni yang indah, banyak orang telah mengorbankan bisikan hati nuraninya dan harapan mereka untuk memperoleh sorga. Banyak orang memikirkan sifat kejujuran mereka, dan kesanggupan mereka untuk menjadi manusia yang berguna, untuk memperoleh sekarung uang perak. Teriakan dari orang-orang miskin yang menderita tidak dipedulikannya lagi; terang Injil telah terhalang dalam perjalanannya; ejekan orang-orang dunia telah ditimbulkan oleh praktek-praktek yang bertentangan dengan pengakuan Kristen; namun demikian orang-orang yang bersifat tamak ini terus menimbun harta benda. “Bolehkah manusia menipu Allah? Maka kamu hendak menipu Aku?” (Maleakhi 3 : 8), kata Tuhan. — Para Nabi dan Bapa vol. 2 hal. 89.1.
Ingatlah baik-baik, jagalah dirimu daripada segala tamak.” Lukas 12 : 15. “Jangan sampai namanyapun di antara kamu.” Efesus 5 : 3. Kita melihat di hadapan kita kutuk yang mengerikan yang telah menimpa Akhan, Yudas, Ananias dan Sapira. Di belakang dari semuanya ini kita juga melihat hal yang sama dari Lucifer, “anak fajar itu,” yang dengan mengingini satu kedudukan yang lebih tinggi, telah kehilangan terang serta kemuliaan sorga. Namun demikian, sekalipun adanya segala amaran ini, sifat tamak tetap merajalela. — Para Nabi dan Bapa vol. 2 hal. 88.3.
Dosa Akhan telah mendatangkan malapetaka ke atas segenap bangsa itu. Untuk dosa satu orang murka Allah telah turun ke atas segenap sidangNya sampai pelanggaran itu diselidiki dan dibuangkan. Pengaruh yang harus paling ditakuti oleh gereja bukanlah pengaruh dari orang-orang yang menentang dengan terang-terangan, orang-orang kapir, dan penghujat-penghujat, tetapi pengaruh dari orang-orang yang mengaku diri Kristen tetapi tidak hidup seperti orang Kristen. Mereka inilah yang telah menahan berkat-berkat Allah Israel dan menyebabkan kelemahan di antara umatNya. — Para Nabi dan Bapa vol. 2 hal. 89.2. —– Sejarah Para Nabi bab 45 hal. 98 – 102.
Pengalaman yang sama terhadap perlakuan Tuhan atas adanya cacat-cacat ketidak setiaan umatNya juga kita dapatkan ketika bangsa Israel telah berada di tanah Kanaan dari beberapa ayat berikut:
Bilangan 14 : 26 – 30:
14 : 26 Lagi berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun:
14 : 27 “Berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut kepada-Ku? Segala sesuatu yang disungut-sungutkan orang Israel kepada-Ku telah Kudengar.
14 : 28 Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu.
14 : 29 Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.
14 : 30 Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun!
Hakim-hakim 2 : 13 – 23; 3 : 1 – 3:
2 : 13 Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret.
2 : 14 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka.
2 : 15 Setiap kali mereka maju, tangan TUHAN melawan mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka, sesuai dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak.
2 : 16 Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan perampok itu.
2 : 17 Tetapi juga para hakim itu tidak mereka hiraukan, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Mereka segera menyimpang dari jalan yang ditempuh oleh nenek moyangnya yang mendengarkan perintah TUHAN; mereka melakukan yang tidak patut.
2 : 18 Setiap kali apabila TUHAN membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka.
2 : 19 Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; dalam hal apa pun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar itu.
2 : 20 Apabila murka TUHAN bangkit terhadap orang Israel, berfirmanlah Ia: “Karena bangsa ini melanggar perjanjian yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyang mereka, dan tidak mendengarkan firman-Ku,
2 : 21 maka Aku pun tidak mau menghalau lagi dari depan mereka satu pun dari bangsa-bangsa yang ditinggalkan Yosua pada waktu matinya,
2 : 22 supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel, apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, atau tidak.”
2 : 23 Demikianlah TUHAN membiarkan bangsa-bangsa itu tinggal dengan tidak segera menghalau mereka; mereka tidak diserahkan-Nya ke dalam tangan Yosua.
3 : 1 Inilah bangsa-bangsa yang dibiarkan TUHAN tinggal untuk mencobai orang Israel itu dengan perantaraan mereka, yakni semua orang Israel yang tidak mengenal perang Kanaan.
3 : 2 — Maksudnya hanyalah, supaya keturunan-keturunan orang Israel yang tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN.
3 : 3 Yang tinggal ialah kelima raja kota orang Filistin dan semua orang Kanaan, orang Sidon dan orang Hewi, yang mendiami pegunungan Libanon, dari gunung Baal-Hermon sampai ke jalan yang menuju ke Hamat.
3 : 4 Mereka itu ada di sana, supaya Ia mencobai orang Israel dengan perantaraan mereka untuk mengetahui, apakah mereka mendengarkan perintah yang diberikan TUHAN kepada nenek moyang mereka dengan perantaraan Musa.
Sehubungan dengan dosa Akhan dan kondisi masih adanya kelemahan dan kecacatan tersebut pada orang-orang Advent, Ny. Ellen G. White juga menambahkan terkait akan berhasilkah gereja kita saat ini bila masih ada Akhan-Akhan diantara kita ?:
“Kita mengakui dikuasai oleh prinsip-prinsip yang sama, dipengaruhi oleh roh yang sama. Namun gantinya memberikan semua kepada Kristus, banyak orang telah menahan bagi dirinya batangan pasak emas dan selembar baju Babilonian yang indah lalu menyembunyikannya di dalam kemah. Kalau kehadiran seorang Akhan saja sudah cukup untuk melemahkan seluruh perkemahan Israel, maka anehkah bagi kita oleh begitu sedikitnya keberhasilan yang dicapai dari berbagai usaha kita. Sementara setiap gereja dan bahkan hampir setiap keluarga sedang memiliki Akhannya sendiri?” —- 5 Testimonies, p. 157.
“Sementara Tuhan membawa masuk ke dalam Sidang Jemaat orang-orang yang sungguh-sungguh bertobat, maka Setan juga pada waktu yang sama memasukkan orang-orang yang tidak bertobat ke dalam persekutuannya. Sementara Kristus menaburkan benih-benih yang baik, maka Setanpun menaburkan benih-benih lalang. Ada dua pengaruh yang saling bertentangan yang terus berusaha terhadap anggota-anggota GEREJA. Pengaruh yang satu sedang bekerja bagi penyucian GEREJA, sementara yang satunya berusaha untuk membuat umat Allah menyeleweng.” —– Testimonies to Ministers and Gospel Workers, p. 46.
“Aku tampak, bahwa banyak orang yang mengaku percaya pada kebenaran bagi zaman akhir ini menganggapnya aneh, mengapa umat Israel bersungut-sungut sepanjang pengembaraan mereka, sehingga setelah campur tangan Tuhan Allah yang begitu ajaib bagi mereka, mereka begitu tidak berterima kasih sampai melupakan apa yang telah Ia lakukan bagi mereka. Kata malaikat: “Justru kamulah yang telah berbuat jauh lebih jahat daripada mereka” —— Testimonies, vol. 1, p. 129. (penjelasan yang sama dengan Nubuatan Yeremia 16 : 12 : Dan kamu sendiri berlaku lebih jahat dari pada nenek moyangmu! Lihat, kamu masing-masing mengikuti kedegilan hatinya yang jahat dari pada mendengarkan kepada-Ku).
“Tuhan tidak bekerja pada waktu ini untuk membawa banyak jiwa kepada kebenaran, sebab adanya anggota-anggota gereja yang belum pernah bertobat, dan mereka yang pernah bertobat namun sudah jatuh kembali. Pengaruh apakah dari para anggota yang tidak berserah diri ini bagi orang-orang yang baru bertobat? Tidakkah mereka itu menyia-nyiakan pekabaran karunia Allah yang justru harus dibawa oleh umat-Nya?” —- 6 Testimonies, p. 371.
Saudara-saudara saksikan, oleh karena Yesus itu adalah Alfa dan Omega, demikian juga walaupun bangsa Israel dahulu berkali-kali melakukan pendurhakaan terhadap perintah-perintah Tuhan dari sejak perjalanan keluar dari Mesir ke tanah Kanaan dan ternyata kita lihat mereka juga masih saja melakukan segala dosa-dosa yang sama setelah berada di tanah Kanaan, namun Tuhan tetap setia dan memilih bangsa Israel, maka sidang Laodekia atau gereja Advent yang merupakan contoh saingan dari bangsa Israel pun tetap Tuhan memilihnya.
Dengan demikian terjawablah pertanyaan kita di atas yaitu Tuhan tetap akan menggunakan sidang Laodekia atau gereja Advent sebagai satu-satunya umatNya untuk menyelesaikan pekerjaan bagi seluruh dunia, namun memperhatikan pernyataan Ny. Ellen G. White yang menyatakan oleh karena masih adanya Akhan-Akhan di antara sidang Laodekia yang menghalangi jiwa-jiwa datang ke dalam kebenaran dan apabila di masa lalu terhadap bangsa Israel Tuhan melakukan penyaringan-penyaringan yang pada akhirnya hanya Kaleb dan Yosua saja yang berumur diatas dua puluh tahun yang diijinkan masuk tanah Kanaan, lalu pertanyaan berikutnya adalah :
Bagaimana Tuhan menerapkan cara-cara yang sama yang Ia lakukan pada pengalaman bangsa Israel dahulu keluar dari Mesir demikian pula setelah tiba di tanah Kanaan terhadap sidang Laodekia atau gereja Advent untuk dapat diijinkan tiba di Kanaan akhir zaman?
Apabila Tuhan sedemikian tegasnya di masa lalu dan tidak sama sekali bergeming walaupun berkali-kali pula Musa berusaha mencoba untuk menawar untuk meringankan hukuman kepada bangsa Israel ketika Tuhan akan menyampaikan murkaNya, maka adakah Tuhan akan melunak kepada sidang Laodekia atau gereja Advent yang merupakan contoh saingan bangsa Israel badani dahulu? Hal berikut inilah yang akan dilakukan Tuhan terhadap gereja Advent, sidangNya yang terakhir sebelum Ia akan menggunakan untuk memenangkan seluruh manusia dari berbagai bangsa dari belenggu dosa:
“Waktunya telah tiba untuk berusaha dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh kekuatan untuk melepaskan sidang dari lumpur dan kekotoran yang sedang menodai kesuciannya.” —– Testimonies to Ministers, p. 450.
“Pelajarilah Yeheskiel pasal 9. Semua perkataan ini akan digenapi tepat sesuai yang tertulis (These words will be literally fulfilled). Namun waktu sedang terus berlalu, dan umat itu terus tidur. Mereka menolak merendahkan jiwanya untuk bertobat. Tidak terlalu lama lagi Tuhan mau mensabari orang banyak itu yang telah memperoleh kebenaran-kebenaran penting yang sedemikian besarnya yang telah diungkapkan kepada mereka, tetapi mereka menolak untuk memasukkan kebenaran-kebenaran itu ke dalam pengalaman pribadinya. Waktunya sudah singkat Allah sedang memanggil; maukah engkau mendengar? Maukah engkau menyambut pekabarannya? Maukah engkau bertobat sebelum terlambat? Segera, sangat segera, setiap perkara akan diputuskan bagi kekekalan.” —- Manuscript Releases, vol. 1. p. 260.
Mengenai adanya pembersihan di dalam sidang sebelum Tuhan lakukan kepada dunia, diramalkan pula antara lain dalam 1 Petrus 4 : 17, 18 :
“Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?
“……..Yah kiranya setiap orang yang mengaku dirinya umat dapat menginsafi akan pekerjaan pembersihan yang Allah sedang akan lakukan diantara umatNya” —- Testimonies, vol. 1. 190.
‘Malaikat-malaikat mencatat dengan setia setiap perbuatan orang, maka sementara pehukuman mengadili isi rumah Allah, hukuman dari setiap orang akan dicatat pada sisi namanya, lalu malaikat ditugaskan untuk tidak meloloskan hamba-hamba yang tidak setia itu, melainkan menumpas habis mereka pada masa pembataian itu.” —– Testimonies, vol. 1, p. 198.
“Di sini kita lihat bahwa sidang—- kaabah kesucian Tuhan — adalah yang pertama sekali merasakan pukulan dari murka Allah. Orang-orang bangsawan, mereka itu kepada siapa Allah telah memberikan terang besar dan yang telah berdiri sebagai pengawal-pengawal dari semua kepentingan umat, mereka telah menghianati kepercayaan yang diberikan kepada mereka ….. Anjing-anjing yang bisu ini, yang tidak mau penggonggong, adalah orang-orang yang akan merasakan pembalasan yang adil dari suatu Allah yang murka. Laki-laki, perempuan-perempuan dan anak-anak kecil, semuanya binasa bersama-sama.” —– Testimonies, vol. 5, pp. 211, 212.
Pekerjaan pembinasaan itu dimulai di antara orang-orang yang mengaku sebagai pengawal-pengawal kerohanian umat. Para penjaga yang palsu itu adalah yang pertama sekali akan binasa. Tidak seorangpun yang akan menaruh sayang ataupun menaruh belas kasihan. Pria, wanita, gadis, dan anak-anak kecil, semuanya binasa bersama-sama.” —– The Great Controversy, p. 656.
Oleh sebab itu perlu, bahwa “Sementara pemeriksaan pengadilan berlangsung di dalam sorga, sementara dosa-dosa orang-orang percaya yang bertobat disingkirkan dari kaabah, maka akan ada suatu pekerjaan pembersihan khusus, yaitu pembuangan dosa dari antara umat Allah di bumi.” —– The Great Controversy, p. 425.
“Masa penuaian itu akan sepenuhnya membedakan sifat-sifat dari kedua golongan itu yang telah dipisahkan oleh lambang lalang dan gandum. Pekerjaan pemisahan itu diserahkan kepada malaikat-malaikat Allah, dan bukan dipercayakan ke dalam tangan seseorangpun.” —— Testimonies to Ministers, p. 47.
Kini karena pekerjaan khusus itu sedang berlangsung, maka tidak dapat diragukan lagi bahwa “hari-hari penyucian sidang itu sedang mendekat dengan cepatnya. Allah hendak memiliki suatu umat yang suci dan benar. Dalam penyaringan yang kuat itu yang segera akan jadi, kita akan lebih mampu untuk mengukur kekuatan Israel. Tanda-tanda mengungkapkan bahwa masa itu sudah dekat apabila Tuhan akan memanifestasikan bahwa kipasnya terdapat di dalam tanganNya, maka Ia hendak membersihkan seluruh lantaiNya.” —– Testimonies, vol. 5, p 80.
Kutipan-kutipan Ny. Ellen G. White di atas menjawab pertanyaan di atas secara sangat jelas bahwa Tuhan akan melakukan pemisahan terlebih dahulu diantara umatNya di dalam sidang sebelum Ia akan menugaskan kepada orang-orang di dunia.
Dari kutipan-kutipan di atas sekarang kita dapatlah sepenuhnya memperoleh gambaran bagaimana Tuhan akan menyelesaikan pekerjaan baik di dalam sidang Laodekia dan juga menuntaskan pekerjaan penebusanNya atas belenggu dosa pada seluruh belahan dunia, jadi secara singkat dapatlah kita peroleh kesimpulan secara menyeluruh bahwa Tuhan tetap akan memilih sidang Laodekia atau gereja Advent sebagai gerejaNya yang paling terakhir yaitu sidang yang ketujuh dari langkah-langkah reformasi, dan cara Tuhan menggunakan gereja Advent adalah dengan melakukan penyaringan atau pemisahan diantara umatNya dahulu untuk memperoleh umat yang benar-benar bersih, sebagaimana bangsa Israel dahulu untuk dapat kemudian memenangkan peperangan kembali melawan bangsa-bangsa kapir mereka harus terlebih dahulu menyingkirkan sesuatu kutuk yang ada diantara mereka.
Kembali kepada adanya pandangan-pandangan orang Advent yang memandang beberapa kutipan tulisan Ny. Ellen G. White yang kita sama-sama baca diawal pembahasan seakan-akan Tuhan memaklumi atau toleran terhadap berbagai “lemah dan cacat”, sehingga sebagian merasa yakin akan keterpilihannya ternyata setelah kita menerapkan penelusuran kepada banyak tulisan-tulisan Ny. Ellen G. White termasuk beberapa ayat-ayat Alkitab tentang bagaimana kepemimpinan Tuhan kepada umatNya di masa lalu, maka kita secara jujur harus bersedia meninggalkan pengertian yang tidak sejalan dengan rencana penyelesaian pekerjaan yang Tuhan rencanakan melalui gereja Advent apabila kita hendak ikut dalam pekerjaan penghabisan yang akan datang bagi dunia.
Atas adanya kesalahan pengertian yang didapat dari tulisan-tulisan Ny. Ellen G. White tersebut. Ny. Ellen G. White memberikan gambaran penyebabnya kepada kita :
Mengapa orang-orang tidak melihat dan menghidupkan kebenaran? Banyak yang mempelajari Kitab Suci demi maksud untuk membuktikan bahwa ide-ide mereka adalah benar. Mereka mengubah arti Firman Allah untuk disesuaikan dengan opini-opini mereka sendiri. Dan demikianlah yang mereka lakukan dengan kesaksian-kesaksian yang Ia kirimkan. Mereka mengutip setengah kalimat, mengabaikan setengah lainnya, yang jika dikutip, akan menunjukkan bahwa alasan mereka adalah keliru. Allah memiliki suatu pertentangan dengan orang-orang yang memilah-milah Kitab Suci, dengan membuatnya supaya disesuaikan dengan ide-ide mereka.—– Manuscript 22, 1890.
Ada beberapa orang yang mengaku percaya yang menerima bagian tertentu dari kesaksian tersebut sebagai pekabaran dari Allah, sementara mereka menolak bagian yang menyalahkan kegemaran mereka. Orang seperti itu sedang bekerja bertentangan dengan kesejahteraan mereka dan kesejahteraan gereja. Adalah penting bahwa kita berjalan dalam terang saat kita mendapatkan terang itu. — Manuscript 71, 1908.
Dari beberapa penjelasan Ny. Ellen G. White tersebut di atas, terlihat bahwa Ny. Ellen G. White menginginkan dalam kita mempelajari kebenaran, kita wajib membaca dan mempelajari keseluruhan konteks dari pesan yang disampaikan oleh juru kabar Allah, tidak memilah-milah dengan menjunjung tinggi sesuatu bagian dianggap penting dan diilhami sedangkan bagian lainnya diabaikan dan dianggap tidak diilhami.
Demikianlah pembahasan kita tentang “Penelusuran cara Tuhan akan menggunakan Sidang Laodekia atau Gereja Advent dalam menyelesaikan pekerjaan di dunia”, dari urut-urutan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Ny. Ellen G. White kita dapatkan bahwa memang benar bahwa sidang Laodekia yang merupakan sidang yang ke tujuh dan terakhir adalah sidang atau gereja yang Tuhan pergunakan untuk maksudNya yang terakhir dengan tahapan yang sedang kita tunggu-tunggu sekarang adalah pemisahan dari antara orang-orang Advent adalah penyingkiran Akhan-Akhan atau lalang-lalang dan sekam dari antara gandum, barulah setelah mereka benar-benar bersih kepada mereka Tuhan akan lakukan:
Yesaya 62 : 2:
Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.
Kemudian mereka akan membawa keluar dari antara bangsa-bangsa
Yesaya 66 : 20:
Mereka itu akan membawa semua saudaramu dari antara segala bangsa sebagai korban untuk TUHAN di atas kuda dan kereta dan di atas usungan, di atas bagal dan unta betina yang cepat, ke atas gunung-Ku yang kudus, ke Yerusalem, firman TUHAN, sama seperti orang Israel membawa korban dalam wadah yang tahir ke dalam rumah TUHAN.
*****
142 total, 1 views today