<< Go Back

 Kata-kata Yeremia menentukan keselamatan umat Allah yang berada di dalam sidang Laodekia 

 
Tulisan berikut adalah kelanjutan pembahasan buku Yeremia yang mana dalam pembahasan tulisan tentang buku Yeremia sebelumnya kita mendapatkan bahwa ternyata nabi Yeremia mempunyai penugasan ganda yaitu sebagai nabi bagi zamannya sendiri yang bertugas untuk memperingatkan langkah-langkah pemimpin dan menyadarkan orang-orang Yehuda dahulu, dan sebagaimana yang ia lakukan bagi Yehuda pada zamannya ia juga ditugaskan untuk mengawal tingkah laku umat Allah di akhir zaman sampai dengan kondisi dan nasib bangsa-bangsa dimana mereka umat Allah nantinya akan dipanggil keluar.
Berikut ini kita akan membahas kembali pada beberapa ayat-ayat tertentu dalam buku Yeremia yang semakin memberikan keyakinan kita bahwa tulisan tersebut ditujukan kepada gereja yang terakhir yaitu sidang Laodekia dan sekaligus menguji pengertian yang selama ini telah diajarkan dan dianut oleh masing-masing kita orang Advent.
Untuk memulai pembahasan, marilah kita memulai dengan ayat berikut tentang pemanggilan dan diutusnya Yeremia, yaitu Yeremia 1:5, 9 dan 10:
1:5 “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”
 
1:9 Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.
 
1:10 Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.”
Dalam ayat tersebut kita dapat mengetahui bahwa Tuhan mempercayakan firmannya kepada nabi Yeremia, dan Tuhan tidak mempercayakan hanya untuk nasib bangsa dan kerajaan Yehuda saja yang merupakan bangsa dari Yeremia melainkan “bagi/atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan”, hal ini berarti pasal-pasal buku Yeremia selanjutnya sampai dengan pasal terakhir buku Yeremia adalah tidak hanya berbicara tentang bangsa Yehuda – bangsanya Yeremia tetapi seluruh nasib bangsa dan kerajaan di dunia. Kata-kata berikutnya “untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam” memberikan makna bahwa apa yang firman Tuhan katakan melalui Yeremia tidak berbicara bangsa dan kerajaan sebelum masa hidupnya melainkan bangsa dan kerajaan pada masa hidupnya dan sesudah generasi Yeremia sampai dengan akhir zaman, mengapa dapat kita katakan demikian karena :
1. Kata-kata “mencabut, merobohkan, membinasakan maupun membangun dan menanam” merupakan kalimat aktif dan mempunyai makna melakukan sesuatu pada masa sekarang dan masa yang akan datang, bukan suatu kegiatan telah selesai dilaksanakan dimasa lalu, dalam istilah bahasa Inggris jenis kata-kata tersebut bersifat kegiatan Present Tense dan Future Tense.
2. Yeremia tidak mungkin dapat mencabut atau merobohkan sesuatu bangsa dan kerajaan yang ada sebelumnya yaitu bangsa Israel 10 suku, karena bangsa dan kerajaan tersebut telah hancur sebelum kehadirannya dan sebelum ia sendiri diutus, dan kehancuran bangsa dan kerajaan Israel 10 suku yang telah terjadi tersebut bukan karena kata-kata Yeremia.
Kata-kata “mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam” juga menunjukkan bahwa firman Tuhan yang disampaikan melalui Yeremia mencakup jangka waktu yang panjang dan melebihi masa hidup dari Yeremia sendiri, yaitu dimulai dari Tuhan melalui nabi Yeremia memberikan amaran terlebih dahulu kemudian akan membalaskan dosa-dosa umatNya yang tidak setia dan pada akhirnya Tuhan akan mengangkat kembali atau memulihkan segala perkara. Hal tersebut terlihat dari kata-kata “membangun dan menanam” dalam urutannya berada setelah kata-kata “mencabut, merobohkan, membinasakan dan meruntuhkan” tentunya adalah merupakan suatu pekerjaan pembenahan atau perbaikan dari sesuatu kerusakan dan juga dapat dipastikan hal ini dilakukan di pengakhiran rencana Tuhan.
Memperhatikan kembali kepada kata-kata Yeremia pada pasal 23:20 yang telah dibahas pada tulisan sebelumnya, yaitu :
23:20 Murka TUHAN tidak akan surut, sampai Ia telah melaksanakan dan mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya; pada hari-hari yang terakhir kamu akan benar-benar mengerti hal itu.
 
Pada ayat di atas kita dapat peroleh lebih jelas lagi bahwa apa yang difirmankan Tuhan melalui Yeremia ini ternyata baharu dapat dipahami di akhir zaman, berarti Yeremia sebagai penyambung lidah Tuhan tidak mengerti apa yang telah ia tuliskan. Dengan demikian terhadap hal-hal yang baru dapat dipahami di akhir zaman. Permasalahan Ini sama dengan nabi Daniel yang setelah mengakhiri penulisan buku Daniel, ia tidak memahami maksud dan rencana Tuhan pada bukunya. 
Sebagaimana buku Daniel, bukan berarti seluruh buku Daniel tersebut merupakan sesuatu yang tidak dapat Daniel pahami, melainkan sudah barang tentu tulisan mengenai perjalanan pengalaman hidup dirinya sebagai umat Allah ia pahami, demikian pula dengan tulisan Yeremia sebagiannya berlaku bagi zamannya dan sebagian lagi adalah merupakan nubuatan. 
Murka Tuhan yang dimaksudkan pada ayat tersebut tentunya wujudnya adalah sama dengan yang disebutkan dalam Yeremia 1:9 yaitu “mencabut, merobohkan, membinasakan dan meruntuhkan.”
Oleh karena dikatakan “pada hari-hari yang terakhir kamu akan benar-benar mengerti hal itu”, maka dapatlah dipahami bahwa murka Tuhan yang dimaksudkan pada ayat tersebut baharu akan dicurahkan di akhir zaman dan tentunya akan menimpa Israel dan Yehuda akhir zaman bukan bangsa Yeremia pada saat nubuatan ini dituliskan. 
Selanjutnya berkaitan dengan pembahasan Yeremia 1:9 di atas maka dapat pula disimpulkan bahwa akan terjadi dua bagian kejadian yaitu terdapat bagian pertama, Tuhan akan melakukan “mencabut, merobohkan, membinasakan dan meruntuhkan” dan bagian kedua setelah itu Tuhan akan “membangun dan menanam”, kedua bagian ini terjadinya pada akhir zaman.
Pemahaman ini sejalan dengan apa yang Yeremia katakan dalam:
Yeremia 31:28 :
“Maka seperti tadinya Aku berjaga-jaga atas mereka untuk mencabut dan merobohkan, untuk meruntuhkan dan membinasakan dan mencelakakan, demikianlah juga Aku akan berjaga-jaga atas mereka untuk membangun dan menanam, demikianlah firman TUHAN.”
Kepada siapa Tuhan akan melakukan “mencabut, merobohkan, membinasakan dan meruntuhkan” serta “membangun dan menanam” adalah kepada bangsa Israel dan Yehuda atau umatNya, bukan bangsa lain, bukan bangsa kapir, baharu setelah ia memulihkan umatNya giliran bangsa-bangsa kapir atau bangsa lainnya memperoleh kesempatan untuk menjadi umat Tuhan.
Apabila kita membaca secara keseluruhan buku Yeremia, berbekal pemahaman diatas maka dapatlah dipahami bahwa terdapat dua murka Tuhan yaitu murka Tuhan yang berlaku bagi bangsa Yehuda zaman Yeremia sendiri dan murka Tuhan bagi kedua bangsa Israel dan Yehuda akhir zaman, yang satu merupakan contoh dan yang kemudian atau yang terjadi di akhir zaman merupakan contoh saingan.
Sebagaimana dimasa lalu pada zaman Yeremia Tuhan sebelum menyampaikan murkanya, mengutus dahulu Yeremia sebagai juru kabar Tuhan untuk menobatkan bangsa Yehuda, maka demikian pula pada masa akhir zaman ini Tuhan melalui juru kabarNya yaitu Yeremia akhir zaman akan menyampaikan pengungkapannya pengertian nubuatan Yeremia yang berlaku di akhir zaman untuk menobatkan umatNya agar dapat  terluputkan dari murka Tuhan.
Hal tersebut dapat kita pahami dari ayat-ayat berikut, antara lain:
1. Pihak yang ditujukan firman yang ditulis oleh Yeremia tersebut pada hari-hari terakhir.
a. Pihak yang diperintahkan untuk menyampaikan amaran Tuhan.
Selain perintah untuk menyampaikan amaran diberikan kepada pribadi nabi Yeremia, ternyata perintah tersebut berlaku lebih luas kepada pihak lain yang nantinya tidak dapat dikalahkan dan dilepaskan, sebagaimana pada Yeremia 1:17-19:
1:17 Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!
 
1:18 Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini.
 
1:19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.”
 
Berdasarkan ayat tersebut dapat diketahui bahwa :
1) Pada ayat 19 terdapat kata-kata “…..tetapi tidak akan mengalahkan engkau….melepaskan engkau” terlihat bahwa nabi Yeremia mendapatkan perlindungan dari Tuhan dan tidak akan dikalahkan, namun pada kenyataannya nabi Yeremia pribadi meninggal dunia sedangkan perkataan Tuhan bahwa Yeremia akan “membangun dan menanam” belum sama sekali terlaksana, pada kematiannya bangsa Yehuda masih dalam belenggu bangsa lain bahkan jauh sampai kehadiran Yesus bangsa Yehuda tetap dalam belenggu dan pada akhirnya setelah ditolak sebagai bangsa pilihan tahun 34 yang lalu, bangsa Yehuda dihancurkan sepenuhnya tahun 70 SM oleh bangsa kapir, ini berarti “engkau” yang dimaksud pada ayat tersebut belum sepenuhnya selesai oleh pribadi Yeremia, maka tentunya “engkau” yang dimaksud yaitu yang Tuhan akan lepaskan masih akan ada sampai di akhir zaman,  pada hari Tuhan akan memulihkan kembali segala perkara.
2) Ayat 18 dikatakan “Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu”, hal ini pun sama dengan ayat 19 tidak dapat dimaksudkan kepada nabi Yeremia karena ia adalah seorang pribadi, sehingga hal ini pun lebih tepat digenapi oleh umat Allah yang pada akhirnya benar-benar tidak akan dapat dikalahkan. 
b. Pihak yang menjadi sasaran firman Tuhan yang diberikan melalui nabi Yeremia.
Sesuai dengan ayat-ayat permulaan buku Yeremia yang tertulis dalam Yeremia 1:4-19 tentang “Yeremia dipanggil dan diutus”, antara lain pada ayat 14 dikatakan “Lalu firman Tuhan kepada ku: “ Dari utara akan mengamuk malapetaka menimpa segala penduduk negeri ini” dan pada ayat 17 “Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu.”
Pada kata-kata ayat tersebut disebutkan “negeri ini” dan “mereka” kedua kata-kata itu jelas menunjukkan bahwa bangsa yang Yeremia ditugaskan adalah kepada bangsanya Yeremia sendiri yaitu bangsa Yehuda, demikian pula pada akhir zaman amaran Tuhan disampaikan kepada umatNya terlebih dahulu.
c. Kondisi Israel dan Yehuda pada saat Yeremia diutus untuk memberikan amaran.
Yeremia 3:12 :
“Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.”
Perintah yang diberikan Tuhan kepada Yeremia pada ayat di atas berbeda dengan yang disampaikan pada pasal 1 yaitu kepada Yehuda – dua suku bangsa dan merupakan bangsanya nabi Yeremia sendiri. Sebagaimana telah kita mengetahui bahwa masa dimana Yeremia hidup adalah pada saat 10 suku bangsa Israel telah dihancurkan oleh kerajaan Asyur (Asyria) pada tahun 721 sebelum masehi, dicerai beraikan ke seluruh dunia dan ciri-ciri kebangsaan mereka sudah tidak diketahui lagi, dengan demikian bangsa Israel kepada siapa Yeremia diperintahkan adalah merupakan sesuatu bangsa lain dari bangsa Israel badani, yaitu bangsa Israel rohani dan dalam seluruh buku Yeremia tidak terdapat ayat yang menunjukkan ia telah pergi ke daerah utara, hal ini menunjukkan perintah ini merupakan penugasan kepada Yeremia-Yeremia dimasa sesudah hidupnya nabi Yeremia serta demikian pula dengan bangsa “Israel” yang dimaksud adalah bangsa Israel setelah hidup nabi Yeremia.
Pada ayat tersebut Yeremia menyebutkan bahwa bangsa Israel adalah perempuan murtad, kata-kata tersebut telah disebutkannya dari awal pasal 3, demikian pula bangsa Yehuda pada Yeremia 3:7 juga dikatakan sebagai perempuan yang tidak setia, pertanyaan timbul bukankah anak-anak Yakub 12 orang seluruhnya laki-laki, hal ini tentunya tidak dimaksudkan oleh Yeremia bahwa bangsa Israel dan Yehuda adalah perempuan yang sebenarnya. Melalui Yeremia 23:20 yang menyebutkan bahwa  “………pada hari-hari yang terakhir kamu akan benar-benar mengerti hal itu” diketahui bahwa sebagian tulisan Yeremia tersebut merupakan nubuatan atau rahasia, maka dapat dipahami penyebutan perempuan murtad dan tidak setia merupakan lambang atau nubuatan.
Pada perintah Tuhan kepada Yeremia dalam ayat tersebut terlihat bahwa kedua bangsa tersebut dikatakan sebagai perempuan yang murtad dan perempuan yang tidak setia, ini berarti sebelumnya mereka adalah perempuan yang setia dan pada saat Yeremia ditugaskan kondisi mereka telah berubah meninggalkan Tuhan dan tidak setia, hal ini sama halnya dengan contohnya di zaman Yeremia, ia ditugaskan pada saat bangsa Yehuda badani dalam pelanggaran hingga Tuhan berkehendak menuangkan murkaNya. Hal ini terlihat dari ayat berikut :
Yeremia 4:1-3:
4:1 “Jika engkau mau kembali, hai Israel, demikianlah firman TUHAN, kembalilah engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau menjauhkan dewa-dewamu yang menjijikkan, tidak usahlah engkau melarikan diri dari hadapan-Ku!
 
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia.”
 
4:3 Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: “Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh.
 
Ayat ini sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa Israel 10 suku pada saat nabi Yeremia dipanggil untuk memberikan amaran, mereka telah tercerai berai, dengan demikian ayat ini berlaku sepenuhnya untuk Israel dan Yehuda akhir zaman.
Kata-kata Yeremia yang disampaikan dalam Yeremia 23:20 dipertegas kembali olehnya pada Yeremia 30:24 yaitu “Murka TUHAN yang menyala-nyala itu tidak akan surut sampai Ia telah melaksanakan dan mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya; pada hari-hari yang terakhir kamu akan mengerti hal itu” menunjukkan bahwa Tuhan melalui Yeremia memperingatkan kepada kita yang hidup di akhir zaman untuk segera menyadari bahwa sekaranglah waktunya untuk bangun dan menyadari bahwa di masa akhir zaman ini Tuhan benar-benar akan mencurahkan murkanya kepada umatNya atas pelanggaran dan pengabaian kesempatan panggilan kembali Tuhan yang telah diberikan melalui amaran nabi Yeremia, sebelum Ia pada akhirnya memulihkan dan menyembuhkan mereka-mereka yang telah menyadari dan memanfaatkan kesempatan dan panggilan Yeremia sebagaimana janji yang dikatakan oleh Yeremia dalam Yeremia pasal 30 tersebut.
Setelah pembahasan dari beberapa ayat diatas dapatlah kita sekarang memilah dan memahami bahwa yang dimaksudkan oleh Yeremia tentang kondisi kerohanian bangsa Yehuda dan juga bangsa Israel serta peringatan Tuhan tentang akan dituangkan murkanya kepada kedua bangsa tersebut sebagaimana yang disampaikannya dari awal buku Yeremia yaitu pasal 2 dan seterusnya sampai ayat-ayat terakhir buku Yeremia, selain cerita pelanggaran bangsa Yehuda dan raja-raja adalah benar-benar berlaku bagi kita umat Tuhan di akhir zaman, di sidang Laodekia atau gereja Masehi Advent hari Ketujuh.
Bila kita perbandingkan dengan buku sekolah sabat kita pada triwulan IV tahun 2015 yang cenderung menyimpulkan bahwa ancaman dan peringatan serta amaran-amaran yang Tuhan berikan adalah bagi bangsa Yehuda di masa hidup nabi Yeremia apakah sudah sesuai dengan konteks yang dimaksudkan oleh nabi Yeremia, kemudian dengan membahas secara mendalam bagian cerita pelanggaran bangsa Yehuda berikut dengan raja-rajanya pada masa hidup nabi Yeremia berikut dengan membandingkan dengan kehidupan kita sehari-hari apakah menjadikan kita memahami apa yang hendak Tuhan sampaikan kepada kita tentang rencana Tuhan bagi umat sebagaimana yang Ia  katakan  “pada hari-hari yang terakhir kamu akan benar-benar mengerti hal itu”, bukankah yang seharusnya dipelajari secara mendalam adalah bagian nubuatan-nubuatan buku Yeremia yang berlaku dan baharu dapat dipahami di akhir zaman, bukankah oleh karena Tuhan akan menuangkan murkanya kepada sidang Laodekia di akhir zaman ini maka nubuatan Yeremia yang meramalkan Israel dan Yehuda akhir zaman tersebut adalah merupakan suatu amaran yang terpenting bagi kita, agar supaya kita dapat  berbenah diri dan dapat terluput dan lolos dari murkaNya?
Namun bagaimana yang saudara lihat dalam buku sekolah sabat kita adakah semua amaran-amaran yang benar-benar menentukan keselamatan kita sebagaimana dari beberapa ayat yang dibahas diatas terdapat dalam pembahasan buku sekolah ?
Saudara, sekaranglah waktunya bagi kita untuk bangun dan menyadari akan sedikitnya kesadaran kita bahwa kondisi kita adalah sebagaimana dikatakan oleh nabi Yeremia dalam :
Yeremia 30:12-15:
30:12 Sungguh, beginilah firman TUHAN: Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan!
 
30:13 Tidak ada yang membela hakmu, tidak ada obat untuk bisul, kesembuhan tidak ada bagimu!
 
30:14 Semua kekasihmu melupakan engkau, mereka tidak menanyakan engkau lagi. Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar.
 
30:15 Mengapakah engkau berteriak karena penyakitmu, karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu.
 
Agar supaya pada saat semua amaran dan peringatan yang telah disampaikan melalui nabi Yeremia ini terlaksana, tidak membuat kita menangis sejadi-jadinya dan keretak gigi serta menyuarakan :
Yeremia 8:20:

 

Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau, tetapi kita belum diselamatkan juga!

 

 
Kesimpulan Nubuatan Yeremia :
Hal-hal yang terpenting dari buku Yeremia yang patut menjadi perhatian dan menyadarkan kita orang Advent, khususnya pada saat nubuatan ini digenapi di akhir zaman adalah antara lain :
1. Tulisan Yeremia yang merupakan nubuatan akan berlaku di akhir zaman, dalam zaman kita sekarang ini dan pengertiannya dan disampaikannya adalah bagi gereja Advent.
2. Kondisi gereja pada saat nubuatan ini menemui kegenapannya adalah dikatakan “Murtad” bagi bangsa Israel dan “tidak setia” bagi bangsa Yehuda, berbeda dengan yang selama ini diajarkan oleh pimpinan organisasi berikut para pendetanya yang dari buah-buahnya menunjukkan kondisi kerohanian yang tinggi dan tidak merasa kekurangan apapun.
3. Karena kondisi gereja Advent, sidang Laodekia kondisinya “Murtad dan tidak setia” serta menolak untuk menerima panggilan kemurahan Tuhan, maka Tuhan akan menuangkan murkanya yang tidak akan ditahan-tahan dan akan terlaksana sebagaimana apa yang telah dirancangnya.
4. Sebelumnya akan ada pekabaran yang disampaikan terlebih dahulu untuk menghimbau dan mengamarkan sidang Laodekia dari pelanggarannya.
5. Sebagaimana di masa lalu pekabaran atau amaran yang disampaikan untuk menyadarkan orang-orang Yehuda disampaikan oleh Yeremia sebagai juru kabar Tuhan, maka oleh karena Yeremia telah meninggal jauh sebelum sampai dengan masa akhir zaman maka kata-kata “Kamu akan mengerti” tentunya akan beralih kepada seseorang yang merupakan Yeremia contoh saingan di akhir zaman, yang karakter dan perlakuan akan diterimanya dari umatNya diakhir zaman adalah sama yaitu dianggap sebagai pemberontak dan pengacau, juru kabar Tuhan ini kemudian berkembang menjadi Yeremia-Yeremia yang lebih dari seorang.
6. Oleh karena Yeremia di masa lalu adalah juru kabar Tuhan yang berasal dari dalam bangsa Yehuda sendiri, maka demikian pula dengan Yeremia contoh saingannya yang akan muncul di akhir zaman juga berasal dari dalam sidang Laodekia atau gereja Advent, bukan dari gereja lain.
7. Pihak yang membuat bangsa Yehuda di masa lalu berbalik meninggalkan Tuhan dan menentang kehendak Tuhan adalah dari dalam bangsanya sendiri yaitu para pemimpin bangsanya dan bukan dari pihak diluar bangsanya, maka demikian pula sebagaimana yang disampaikan dalam nubuatan Yeremia yang berlaku di akhir zaman, pihak yang merusak yang membuat murtad dan tidak setia sidang Laodekia atau gereja Advent adalah para pemimpin sidang atau gereja Advent sendiri yang secara terus menerus menyuarakan “Damai sejahtera, malapetaka tidak akan menimpa kamu!”
8. Setelah Tuhan menuangkan murkaNya barulah Ia memulihkan, membangun atau menanam kembali Israel dan Yehuda.
9. Kemudian setelah mereka dipulihkan, melalui mereka Tuhan memberikan amaran kepada umat-umat dari bangsa-bangsa untuk bertobat sebelum ia juga menuangkan murkanya kepada bangsa-bangsa sama seperti ia lakukan pada Israel dan Yehuda.
 
*****

 

 

 

 

 

 

 119 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart