<< Go Back

Perumusan “Penetapan Waktu” Di Bawah Terang Dari Tongkat

 

Siapakah yang akan dipersalahkan ?

 

Ada terdapat lima jabatan yang terkenal di dalam sejarah Sidang Wasiat Baru. Rasul Paulus mengatakannya sebagai berikut :

 

“Maka dia memberikan sebagian orang, rasul-rasul; dan sebagian orang, n a b i – n a b i, dan sebagian orang, penginjil-penginjil dan sebagian orang, gembala-gembala dan guru-guru; bagi penyempurnaan umat kesucian bagi tugas melayani, bagi m e m b a  n g u n tubuh Kristus; sampai kita semua masuk dalam persatuan iman, dan pengetahuan akan Anak Allah, menjadi manusia yang sempurna sesuai ukuran kedewasaan Kristus; agar supaya kemudian daripada itu jangan lagi kita menjadi seperti anak-anak yang ditonjok ke sana kemari, yang terombang-ambing oleh setiap angin doktrin, oleh orang-orang jahat dengan berbagai kelicikan mereka, oleh mana mereka itu menipu dan menyesatkan.” – Epesus 4 : 11 – 14.

 

Semua rasul-rasul itu sudah meninggal dunia dalam abad yang pertama, sehingga hanya ada empat jabatan yang masih ada sampai kepada akhir zaman ini. Nyonya White dan Sdr. Houteff pernah hidup di antara kita di akhir zaman, namun karena mereka sudah tidak  lagi  hidup di waktu ini, maka mereka akan  diwakili hanya oleh pekabaran-pekabarannya, yang kini sepenuhnya terhimpun di dalam mangkok emas dari Zakharia pasal 4, di tengah-tengah kita. Tuhan Allah telah memerintahkan kepada semua mereka itu, khususnya para penginjil, gembala-gembala dan guru-guru, yang kini hidup di antara kita, untuk melakukan pekerjaan yang sama, yaitu menyempurnakan umat kesucian bagi tugas melayani, dan membangun tubuh Kristus, sampai kita semua masuk dalam persatuan iman, dan pengetahuan akan Anak Allah …….. supaya kemudian daripada itu jangan lagi kita menjadi seperti anak-anak kecil yang ditonjok ke sana ke mari, yang terombang-ambing oleh setiap angin doktrin, oleh orang-orang jahat dengan berbagai kelicikan mereka, oleh mana mereka itu menipu dan menyesatkan.

 

Membangun tubuh Kristus ialah membangun dan mengembangkan moral atau akhlak dari semua umat Allah. Ini berarti, para penginjil, para gembala dan guru-guru harus mengajarkan seluruh pekabaran dari mangkok emas itu selengkap-lengkapnya sampai pekabaran itu sepenuhnya dimengerti oleh seluruh umat. Para penginjil, para gembala dan guru-guru memperoleh hak dan kesempatan istimewa dari Allah untuk memanfaatkan berbagai keahlian mereka dengan sebebas-bebasnya, sesuai kapasitas kemampuan dan berbagai talenta yang dimilikinya untuk berbicara dan menulis, untuk memungkinkan pekabaran itu sepenuhnya dipahami oleh umat. Tetapi bagaimanapun juga, demi untuk mempertahankan kemurnian kebenaran dari pekabaran itu, Tuhan Allah memperingatkan sebagai berikut:

 

“Tuhan berfirman, bahwa setiap firman Allah adalah  m u r n i…… Janganlah menambahkan apapun kepada firman-Nya, supaya jangan la menegur kamu, lain kamu akan didapati sebagai pembohong.” – Christ Object Lesson, p. 41.

 

“Apakah  tugas  dari  p e n d e t a  yang  memberitakan  Injil ?  lalah  m e m b a g i – b a gi k a n firman kebenaran itu dengan benar, b u k a n untuk menciptakan sesuatu Injil yang baru, melainkan untuk membagi-bagikan dengan benar Injil yang sudah ditugaskan kepada mereka.” – Review & Herald, Sept. 11, 1888.

 

Kita tidak diperkenankan oleh Allah untuk menambahkan ke dalam firman-Nya sesuatu Injil yang baru ciptaan sendiri, ataupun sesuatu pendapat kita sendiri yang tidak sesuai dengan terang dari pekabaran Tongkat. Kita tidak diperkenankan untuk memasukkan ke dalam pekabaran itu berbagai interpretasi ciptaan kita sendiri terhadap Alkitab ataupun terhadap tulisan-tulisan Roh Nubuatan  dari  Nyonya White.

 

Tetapi, hendaklah kita berhati-hati !

 

Para pemimpin yang berkwalitas sekam berikut faham fundamentalisme mereka yang sangat sempit itu akan sangat membatasi kita. Mereka tidak mengijinkan kita untuk terlalu banyak menambahkan ucapan kata-kata kita sendiri ke dalam firman Allah dari pekabaran Tongkat itu, sewaktu mengajarkan pekabaran itu secara tertulis kepada seluruh umat. Mereka mendasari pandangan mereka pada amaran dari Houteff berikut ini, yang telah disampaikannya di Los Angeles California di dalam The Symbolic Code, Vol. 1, No. 4, hal. 1, tertanggal 15 Oktober, 1934 sebagai berikut:

 

“Saudara-Saudara yang kekasih :

 

“Dengarlah dengan rajin dan dengan penuh perhatian. Agar jubah kita jangan ternoda oleh segala kesalahan dan teori-teori manusia yang terus menerus merusak “landasan” M A H K yang mula-mula, lalu menanggalkan “pakaian-pakaian Sion yang indah” (Jes. 52 : 1), maka semua peraturan yang berikut harus dipelihara dengan saksama, untuk membuat kita semua mampu membicarakan perkara-perkara yang sama – “memperbaiki landasan yang diletakkan oleh banyak keturunan,” lalu disebut, “Yang memperbaiki tembok yang tembus,” “yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni.” (Yes. 58 : 12).

 

Ajarkanlah pekabaran itu sebagaimana adanya jangan menambahkan apapun ke dalamnya, dan juga jangan mengurangi apapun dari dalamnya. Jangan mengira bahwa adalah kewajibanmu untuk menjawab semua pertanyaan dari setiap orang, atau menerangkan seluruh isi Alkitab dan Roh Nubuatan. Hanya orang bodoh saja yang mau berbuat perkara yang demikian. Sampai sejauh itu gulungan surat masih belum terbuka. Janganlah bertindak di luar apa yang sudah dijelaskan oleh Tongkat Gembala itu. Tanyakanlah kepada para penentangmu apakah mereka dapat memberi jawaban terhadap sesuatu yang tertulis. Hanya orang-orang dungu yang merasa mampu untuk berbuat demikian. Jawaban-jawaban mereka yang lalu sudah dikira benar sekarang dalam membuka gulungan surat itu, tetapi terbukti tidak ada jawaban sama sekali. Tidak pernah ada seorang nabi mengaku dapat menjelaskan segala sesuatu kepada lawan-lawannya walaupun pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab berhubungan dengan perkabarannya itu sendiri. Semua orang yang menuntut sesuatu penjelasan secara rinci sebelum menetapkan pendirian mereka, akan jatuh ke dalam “lobang yang tak terduga dalamnya.”

 

“Kita dapat memiliki bukti yang lebih banyak untuk menunjang pekabaran kita, daripada yang dapat diberikan oleh para nabi pada zaman mereka masing-masing. Sekarang tekad Setan sama seperti di masa lampau – yang menyebabkan umat itu untuk menghormati para nabi yang menyampaikan pekabaran kepada generasi-generasi yang terdahulu, tetapi sebaliknya menolak nabi yang menyampaikan satu pekabaran pada generasinya sendiri. Jika setan tidak berhasil melumpuhkan semua pekabaran itu, maka ia merasa senang jika mereka menolak pekabaran yang cukup untuk membuat mereka meragukan kata-kata utusan itu. Kesempatan mereka untuk ragu didorong oleh karena mereka tidak mau diganggu, atau karena motif-motif mereka tidak mau dibatasi.

 

Jangan sisipkan ke dalam Pekabaran Tongkat Gembala itu semua tafsiranmu sendiri terhadap Alkitab dan terhadap tulisan-tulisan Sister White, dan juga jangan memasukkan apa saja pun pendapatmu pada segala sesuatu yang tertulis di dalamnya sebelum terlebih dulu menyampaikan semua pendapatmu ke Kantor ini. Jika pengakuanmu pada sesuatu pokok masalah, yang mungkin Saudara pegang sebagai hal yang benar, dan didapati demikian lalu diterima sebagai yang bernilai oleh Kantor ini, setelah diadakan pemeriksaan secara cermat, maka kami dapat menerbitkannya serta membagi-bagikannya ke seluruh jajaran kita, jika hal itu Saudara kehendaki. Tetapi jika kami tidak melihat ada terang dalam penyajian perkataan atau dokumen pernyataan Saudara, maka kami akan memberitahukan hal ini kepada Saudara secepat mungkin. Kemudian jika Saudara merasa tidak yakin untuk menyerahkan masalah ini kepada pertimbangan kami, maka Saudara dipersilahkan untuk mengetahui bahwa kami tidak akan berusaha untuk merintangi cara Saudara mengajarkan hal yang sama dan juga tidak akan melarang mereka yang ingin membaca atau mendengarkan ceramah-ceramah Saudara. “Hendaklah setiap orang benar-benar yakin di dalam hatinya sendiri” adalah menjadi sikap kita. (Roma 14:5).

 

“Tetapi jika ada di antara Saudara-Saudara telah bersalah mengajarkan sesuatu dari tafsirannya sendiri dengan biaya Tongkat Gembala, maka kepada Saudara akan diberi waktu selama 30 hari, dalam mana Saudara dapat menulis dan memberitahukannya ke Kantor ini, serta menjelaskan tema dari ajaran Saudara dan juga tujuan Saudara untuk memberi keterangan pada ajaran Saudara. Jika Saudara berniat untuk menariknya kembali, perbuatlah demikian itu, dan tidak akan ada orang yang akan mempersalahkan Saudara. Tetapi jika Saudara lalai mematuhi semua keadaan yang ada di sini, maka Saudara hendaknya mengetahui sekarang, bahwa Saudara dapat mengirimkan surat pengunduran diri Saudara dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan, sehingga kami akan membebaskan Saudara dari setiap tugas pekabaran kita yang akan datang.

“Barangsiapa yang tidak mengindahkan perintah ini akan dianggap sebagai seorang penjaga yang tidak setia, sebagai seorang yang membunyikan trompet yang tidak menentu. Bacalah tractat No. 4, Berita-Berita Terakhir Bagi Ibu, pp. 65. 66.”

 

 

(Simpanlah keterangan ini dengan baik).

 

 

          Pekabaran Tongkat yang tersedia sampai dengan tahun 1934 yang lalu ditemukan hanya di dalam dua buah buku, yaitu : Tongkat Gembala, Jilid 1 dan 2. Tongkat Gembala Jilid 2 itu baharu saja selesai dicetak dalam tahun 1934. Dengan terbatasnya pengetahuan terhadap pekabaran Tongkat yang tersedia pada waktu itu,maka kepada para pengikutnya Houteff telah menganjurkan agar jangan mengira bahwa mereka berkewajiban untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari setiap orang, atau untuk menjelaskan keseluruhan Alkitab dan Roh Nubuatan, sebab lembaran suratan belum lagi terbuka sejauh itu. Itulah sebabnya, maka Houteff mengatakan: Ajarkanlah pekabaran itu sebagaimana adanya, jangan menambah-nambah apapun ke dalamnya, dan jangan mengurangi apapun dari dalamnya. Jangan memasukkan ke dalam pekabaran Tongkat Gembala (dari kedua buku itu) interpretasi-interpretasimu sendiri terhadap Alkitab maupun terhadap tulisan-tulisan dari Sister White, ataupun susunan ajaran-ajaranmu sendiri terhadap sesuatu hal yang tertulis di dalam buku-buku itu.

 

Kondisi pada waktu ini sudah sangat berubah. sebab gulungan suratan itu sudah sepenuhnya terbuka, dan minyak keemasan telah mengalir keluar mengosongkan dirinya dari cabang-cabang pohon zait, melalui pipa-pipa emas ke dalam mangkok emas, yang terdapat di atas tujuh pelita dari kakidian dari nubuatan Zakharia pasal 4. Tangan-tangan Zerubabel telah berhasil meletakkan pondasi rumah ini, yaitu tubuh Kristus di akhir zaman sekarang ini. Oleh sebab itu, sekiranya pembatasan-pembatasan yang sama yang pernah diterapkan oleh Houteff dalam tahun 1934 yang lalu, masih harus sepenuhnya diterapkan kembali kepada kita di waktu ini, maka beberapa kekeliruan Houteff yang telah menempatkan saat kebangkitan istimewa dan saat dari masa kesusahan Jakub, di dalam bela yang ke-enam dan ke-tujuh di dalam buku-buku Tongkat Gembalanya itu, sudah akan merupakan kebenaran yang harus tetap dipertahankan sampai kepada hari ini, bukan ? Bahkan pada kenyataannya, telah ditemukan lebih banyak lagi kekeliruan di dalam buku-buku Tongkat Gembala, Jilid 1, dan 2 itu. Sekaliannya itu tidak lagi dianut oleh umat Davidian di waktu ini, sebab sesudah gulungan suratan itu terbuka sepenuhnya, maka terungkap pula seluruh kekeliruan yang terdapat di dalam kedua buku itu. Sekalipun demikian, Houteff sendiri belum pernah meninggalkan sesuatu pesannya yang resmi bagi kita, yang mengakui berbagai kekeliruannya itu untuk segera dihapus dari pekabarannya yang  terdapat di dalam kedua buku Tongkat Gembala itu.

 

Para pemimpin di Pusat Gunung Carmel di Waco, Texas, sepenuhnya mengakui adanya kekeliruan-kekeliruan itu, yang telah ditemukan di dalam buku-buku Tongkat Gembala Jilid 1, dan 2. Dan itulah pula sebabnya, maka kedua buku itu tidak lagi disebar-luaskan di waktu ini. Sekalipun demikian betapa ironisnya, karena mereka masih mengakui dirinya sepenuhnya menjunjung tinggi tulisan Houteff yang disampaikannya di dalam Symbolic Code, vol. 1, No. 4, p. 1 tertanggal 15 Oktober 1934 itu, padahal gantinya mereka “Mengajarkanlah pekabaran itu sebagaimana adanya ….. jangan menambahkan apapun ke dalamnya, dan jangan mengeluarkan apapun juga dari dalamnya,” mereka ternyata secara berulangkali telah memasukkan berbagai artikel tulisan dari Majalah TIME dan sebagainya ke dalam The Symbolic Code itu. Di sinilah kembali terlihat ketidak-hadirannya Roh Kebenaran itu pada pribadi-pribadi mereka, sehingga berbagai perbuatannya sama sekali tidak sesuai dengan pengakuan kata-katanya sendiri.

 

Oleh sebab itu, marilah kita menyadari sekarang, bahwa karena lembaran suratan itu sudah sepenuhnya terbuka, maka kita tidak akan lagi dibatasi secara ketat untuk mengajarkan pekabaran itu seperti pada sebelumnya di tahun 1934 yang lalu. Kondisinya sudah berubah, sehingga Houteff sendiri telah mengatakan :

 

“…….. sebagai guru-guru dari Tongkat Gembala (penerbitan-penerbitan resmi dari Persekutuan Davidian MAHK), ajarankanlah h a n y a di dalam t e r a n g dari Tongkat bagian-bagian pekabaran itu yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan. H a n y a dengan demikian semua penganut Kebenaran Sekarang akan menjadi sepikir, sepakat, dan membicarakan perkara-pcrkara yang sama.” – Fundamental Beliefs, pp. 28, 29.

 

“Allah menghendaki para guru di sekolah-sekolah kita menjadi orang-orang yang tangkas cekatan. Jika mereka maju dalam pengertian kerohaniannya, mereka akan merasakan betapa pentingnya agar mereka tidak menjadi lemah dalam berbagai ilmu pengetahuan. Kejujuran dan suatu pengalaman beragama menjadi landasan utama dari pendidikan yang benar. Namun janganlah seorangpun mengira bahwa dengan memiliki kesungguhan dalam berbagai permasalahan agama sudah akan merupakan keseluruhan yang penting untuk menjadi pendidik-pendidik. Sementara tidak kurang kejujuran yang diperlukan oleh mereka, mereka juga membutuhkan suatu pengetahuan yang menyeluruh terhadap berbagai ilmu pengetahuan. Ini bukan saja akan membuat mereka baik sebagai orang-orang Kristen yang bergiat, melainkan juga akan memungkinkan mereka untuk mendidik orang-orang muda dan pada waktu yang sama mereka akan memperoleh kebijakan samawi untuk memimpin mereka itu kepada mata air kehidupan.” – The Leviticus of DSDA, p. 56, par. 2.

 

“Allah telah mengaruniakan kepada kita terang yang berkenan dengan perkara-perkara yang kini sedang terjadi dalam sisa waktu yang terakhir, maka dengan p e n a dan    s u a r a kita (sebagai pendeta-pendeta) harus memberitakan kebenaran itu kepada dunia (dimulai di dalam Sidang), bukan dengan cara merayu-rayu yang tidak bersemangat, melainkan dalam mendemonstrasikan Roh dan kuasa Allah” Testimonies to Ministers, p. 470. (dalam kurung sisipan kami).

 

Arti dari Penetapan Waktu

 

          Penetapan waktu ialah suatu perbuatan menetapkan waktu dari sesuatu peristiwa yang akan datang. Waktu itu dapat berupa jam, atau hari, atau minggu, atau bulan, ataupun tahun. Ada sesuatu waktu, yang oleh Tuhan Allah tidak akan dikuasakan kepada siapapun juga untuk secara bebas menetapkannya bagi peristiwa-peristiwa yang akan datang, sebab IA sendiri akan menetapkannya, dan kemudian mengumumkannya pada saat-saat dari pilihan-Nya sendiri. Apakah yang dimaksud dengan waktu yang khusus itu, dapat secara jelas diikuti dari kutipan-kutipan firman di bawah ini :

 

Dari  Alkitab :

 

1.     “Oleh sebab itu, maka berjagalah, karena tidak engkau ketahui baik hari maupun jamnya apabila Anak manusia akan datang.” Matius 25 : 13.

 

2.   Tetapi akan hari dan jam itu tidak seorangpun mengetahuinya, bahkan malaikat-malaikat sorgapun tidak, terkecuali Bapa-Ku saja. Tuan dari hamba itu akan datang pada sesuatu hari sewaktu ia tidak mengharap-harapkannya, dan pada sesuatu jam yang tidak disadarinya sama sekali.Matius 24 : 36, 50.

 

Dari Roh Nubuatan :

 

3.   Waktu tidak lagi merupakan sesuatu batu ujian sejak tahun 1844, dan waktu itu tidak akan pernah lagi menjadi sesuatu batu ujian“- Early Writings, p. 75.

 

4.   Saya melihat, bahwa ada beberapa orang telah memperoleh kesan menyenangkan yang palsu yang timbul karena menghotbahkan waktu. Tetapi pekabaran malaikat yang ketiga itu jauh lebih kuat daripada yang diberitakan oleh waktu. Aku tampak bahwa pekabaran ini dapat bertahan pada landasannya sendiri, tanpa membutuhkan waktu untuk menguatkannya, dan bahwa iaitu akan keluar dalam kuasa besar, dan akan melaksanakan tugasnya, lain akan dipersingkat dalam kebenaran.” {EW 75. 1}

 

5.    Berulangkali saya diberikan amaran berkenan dengan penetapan waktu. Tidak akan pernah ada lagi sesuatu pekabaran bagi umat Allah yang akan dilandasi pada waktu. Kita tidak akan mengetahui waktu yang tepat, balk bagi pencurahan Roh Suci itu maupun bagi kedatangan Kristus.” 1 Selected Messages, pg. 188 : 1.

 

6.   “Semua saudara-saudari kita hendaklah waspada terhadap siapa saja yang akan menetapkan sesuatu waktu bagi Tuhan untuk menggenapi firman-Nya yang berkenan dengan kedatangan-Nya, ataupun yang berkenan dengan sesuatu janji-Nya yang lain yang telah dibuat-Nya sebagai sesuatu yang sangat penting.”  TM pg. 55.

 

Dan buku-buku Tongkat Gembala :

 

7.    “Saya ingin agar saya dapat memberitahukan kepadamu semua yang kamu kehendaki, tetapi saya tidak dapat mengatakan betapa segeranya pemisahan itu, penyucian sidang itu (Testimonies, vol. 5, pg. 80) akan berlangsung. Allah saja yang mengetahui waktu itu.” 2 TG  #41 p. 3.

 

 

8.   “Pekabaran itu tidak menetapkan tanggal, baik yang tepat maupun yang dikira-kira, bagi berakhirnya pengadilan orang mati, ataupun bagi permulaan pengadilan bagi orang hidup. Waktu dari berakhirnya peristiwa yang satu dan dimulainya peristiwa yang lainnya, tidak akan dapat diketahui sampai kelak peristiwa yang satu berlalu dan peristiwa yang lainnya dimulai.” — Answerer Book 1, p. 94.

 

 

Pertanyaan No. 256 :

 

9.    Bagaimanakah mungkin Tongkat Gembala menetapkan tanggal-tanggal nubuatan lain juga dapat selaras dengan Testimonies to Ministers, p. 55, dan Early Writings, p. 75 ?

 

 

J a w a b :

 

Sekiranya Tongkat Gembala telah bersalah karena pelanggaran ini, maka tentunya iaitu tidak mungkin sesuai dengan Testimonies. Tetapi iaitu tidak pernah menentukan tanggal bagi sesuatu peristiwa yang akan datang. Iaitu hanya mengukuhkan tanggal-tanggal dari peristiwa-peristiwa nubuatan tertentu yang sudah terjadi. Dengan demikian tanggal-tanggal yang dibicarakan di dalam pekabaran Tongkat Gembala itu hanya mengenai peristiwa-peristiwa s e s u d a h sekaliannya itu digenapi, sekali-kali bukan s e b e l u m sekaliannya itu digenapi.”  S.C. Vol. 8 Nos. 1 – 12 p. 20 [1942].

 

“Tanggal dari peristiwa yang gilang-gemilang bagi umat kesucian, tetapi sangat mengerikan bagi orang-orang jahat itu, akan diberitahukan pada saat kegenapan dari ayat berikut ini : ‘Maka malaikat mengambil perukupan itu, lain mengisinya dengan api dari medzbah, lain mencampakkannya ke bumi, maka terdengarlah suara-suara, dan guntur-guntur, dan kilat sambar menyambar dan gempa bumi.” (Wahyu 8:5).Pencampakan api dari medzbah ke bumi itu ialah penuangan Roh Allah. Sudah kami kemukakan di depan bahwa buku Wahyu ialah sebuah ungkapan dari nubuatan-nubuatan, dan bukan merupakan sebuah nubuatan tersendiri. Oleh karena itu, maka kita akan menemukan ramalan dari peristiwa yang gilang-gemilang ini di dalam Yoel 2 : 28, 29. ‘Suara-suara, dan guntur-guntur, dan kilat-kilat itu’, menunjukkan pembukaan sidang pengadilan bagi orang-orang hidup, sama seperti juga yang ditunjukkannya pada pembukaan sidang pengadilan bagi orang-orang mati. (Lihat Wahyu 4:5). Gempa bumi itu akan merupakan pertanda dari peristiwa itu.” 2 Tongkat Gembala pgs. 220 – 221 (Bahasa Inggris).

 

Kini jelaslah sudah bahwa apa yang dimaksud dengan “waktu” pada tulisan-tulisan di atas adalah tak lain daripada “tanggal”, atau “hari dan jam“, yang hanya Tuhan Allah saja yang memiliki hak prerogatif-Nya untuk mengumumkannya pada waktunya yang tepat. Itulah tanggal dari dimulainya pembersihan sidang yang akan datang, dan hari dan jam dari kedatangan Jesus yang kedua kali. Para penginjil, para gembala dan guru-guru, dan bahkan para nabi sekalipun tidak diberi kuasa oleh Tuhan Allah untuk menetapkan sesuatu tanggal atau sesuatu hari dan jam bagi kedua peristiwa itu. Berkenan dengan kedua peristiwa yang penting itu, maka hamba Tuhan mengatakan :

 

 

Tanggal dari peristiwa yang gilang-gemilang bagi umat kesucian, tetapi sangat mengerikan bagi orang-orang jahat itu, akan diberitahukan pada saat kegenapan dari …………….(Wahyu 8 : 5).” – 2 Tongkat Gembala, hal. 220 – 221 (Bahasa Inggeris).

 

Suara Allah terdengar dari Sorga, yang menyatakan h a r i  dan  j a m kedatangan Jesus,” {GC 88 640. 2}.

 

“Maka sementara Allah mengucapkan h a r i dan j a m dari kedatangan Jesus EW p. 285.

 

“Segera kami mendengar suara Allah yang bagaikan banyak air, yang memberikan kepada kami hari dan jam dari kedatangan Jesus itu. Umat kesucian, yaitu mereka yang berjumlah 144.000 itu, tahu dan mengerti akan suara itu, tetapi orang-orang jahat menyangkanya guntur dan gempa bumi. Sewaktu Allah mengucapkan w a k t u itu, la menuangkan atas kami Roh Suci, lalu wajah-wajah kami mulai bercahaya dan bersinar-sinar dengan kemuliaan Allah, seperti halnya Musa sewaktu ia turun dari Gunung Sinai.” (1 T. 59. 1)

 

C a t a t a n :

 

Allah mengucapkan waktu = Allah mengumumkan Tanggal dan Hari dan Jam.

 

 

Waktu = Tanggal atau Hari dan Jam.

 

 

 

“Adalah  bukan bagimu   untuk  mengetahui  w a k t u – w a k t u  atau  m u s i m m u s i m itu, dimana Bapa telah menempatkannya di dalam kekuasaan-Nya sendiri.” Testimonies to Ministers, p. 55. Artinya, kita tidak akan mengetahui tanggal ataupun hari dan jam itu, sebab Allah Bapa telah menempatkannya di dalam kekuasaan-Nya sendiri untuk kelak mengumumkannya pada saat-saat pilihan-Nya sendiri.

 

Hasil dari Interpretasi ke dalam Mangkok Emas (Zakharia pasal 4) Tidak Berubah

 

Alkitab mengatakan: “Sesungguhnya Tuhan Allah tidak akan berbuat apapun, melainkan diungkapkan-Nya rahasianya kepada para hamba-Nya, yaitu n a b i – n a b i.” Amos 3 : 7. Nubuatan-nubuatan ialah rahasia yang akan diungkapkan di akhir zaman oleh Ny. Ellen G. White dan Sdr. Victor T. Houteff. Tetapi Injil Wasiat Baru, terkecuali buku Wahyu, adalah bukan sebuah buku yang rahasia. Oleh sebab itu, maka kedua ayat yang disampaikan oleh rasul Matius di bawah ini tidak lagi dapat diintrepretasikan. Hari atau Jam, atau Haridan Jam, yang dibicarakan oleh Matius di dalam Alkitab, sesudah iaitu diinterpretasikan ke dalam mangkok emas, akan tetap saja tidak berubah pengertiannya. Dari Alkitab Matius mengatakan :

 

·       “Oleh sebab itu berjagalah, karena tidak engkau ketahui akan hari atau jam dimana Anak manusia akan datang.” Matius 25 : 13.

 

·        Tetapi akan hari dan jam-nya itu tidak seorangpun tuhu, bahkan malaikat-rnalaikat sorgapun tidak, terkecuali Bapa-Ku saja. Titan dari hamba itu akan datang pada sesuatu hari sewaktu ia tidak mengharap-harapkannya sama sekali, dan pada sesuatu jam yang tidak disangkanya.” – Matius 24 : 36, 50.

 

Itu berarti, hanya Allah Bapa yang mengetahui tanggal atau hari dan jam dari peristiwa-peristiwa yang akan datang. Tidak seorang nabipun ataupun seseorang yang lain, apapun juga orangnya, yang akan diberi kuasa oleh Allah untuk mengetahui tanggal atau hari dan jam dari peristiwa-peristiwa yang akan datang, yaitu peristiwa dimulainya pembersihan di dalam sidang, dan peristiwa kedatangan Jesus yang kedua kali.

 

Bagaimanakah mengenai minggu, bulan, dan tahun ?

 

         Nubuatan mengenai 2.300 hari dari Daniel 8 : 14 itu berakhir pada tanggal 22 Oktober 1844. Sebelumnya, mangkok emas dari Zakharia pasal 4 itu belum pernah dikenal di antara umat Allah. Sekalipun demikian, dengan Alkitab yang ada di tengah-tengah mereka, mereka cukup menyadari bahwa kedatangan Jesus yang kedua kali itu benar-benar sudah dekat sekali, maka ayat-ayat yang terdapat di dalam Injil Matius pasal 24 dan 25 itu secara serius telah dibahas dan dipertimbangkan. Kemudian beberapa tahun sebelumnya mereka telah berhasil menemukan 22 Oktober 1844 sebagai tanggal, dan bulan, dan tahun, dari ujung akhir dari 2.300 hari nubuatan yang panjang dari Daniel 8 : 14 itu. Dengan perkataan lain, beberapa tahun sebelumnya William Miller dan para sekutunya telah berhasil m e n e tapkan waktu dari peristiwa yang akan jadi pada tanggal 22 Oktober 1844 itu. Untuk ini hamba Tuhan mengatakan: “Aku tampak bahwa mereka itu benar dalam menghitung masa-masa nubuatan itu; masa nubuatan itu berakhir dalam tahun 1844, lain Yesus memasuki Tempat Yang Maha Suci untuk menyucikan kaabah kesucian pada akhir dari hari-hari itu (2300 hari itu). Kekeliruan mereka adalah karena tidak memahami a p a yang dimaksudkan dengan kaabah kesucian itu dan bagaimana ia itu disucikan.” Early Writings, p. 243.

 

William Miller dan upaya penetapan waktunya itu oleh Ilham dinyatakan benar. Mengapakah ia tidak dipersalahkan karena upaya penetapan waktunya itu ? la ternyata telah menetapkan tanggal, dan bulan, dan tahun, yaitu 22 Oktober 1844. Pertanyaan yang sama dapat juga dikemukakan sebagai berikut: Mengapakah Tuhan telah mengijinkan Houteff untuk menulis di dalam bukunya, Tongkat Gembala, Jilid 2, hal. 397, 398 Edisi 2002. bahwa kedatangan Jesus yang kedua kali itu akan jatuh pada hari Rabu ? Ikutilah tulisannya sebagai berikut:

 

“Kita mungkin saja tidak menduga, bahwa Allah telah mengadakan semua peristiwa yang ada kesamaan-kesamaannya ini (peristiwa-peristiwa dari air bah di zaman Nuh) tanpa memikirkan sesuatu tujuan. Karena berhentinya hujan itu adalah suatu contoh waktu mengenai akhir dunia, maka dengan begitu kenaikan Kristus bersama-sama dengan orang-orang yang dibangkitkan dengan Dia, adalah sebuah  contoh dari kenaikan orang-orang suci pada kedatangan Tuhan. Inipun mengungkapkan bahwa kedatangan-Nya itu akan jadi pada hari R a b u, dan kereta kemuliaan akan bertolak ke Surga segala langit itu pada hari Kamis. Kembali lagi diberitahukan kepada kita, bahwa perjalanan orang-orang suci itu akan memakan waktu tujuh hari untuk sampai ke tahta Allah, dan bahwa kita akan beristirahat satu Sabat pada salah sebuah planet selama dalam perjalanan itu. Dari sini jelaslah bahwa Kristus akan datang di pertengahan minggu. Demikianlah kembali kita jumpai bahwa perkara yang satu membuktikan perkara yang lainnya. Kalkulasi-kalkulasi yang ketat sedemikian ini mengenai daftar rencana peristiwa-peristiwa yang tak lama lagi akan jadi itu membuatnya menjadi nyata, bahwa akhir daripada segala perkara sudah dekat sekali; sebab jika tidak, maka pemberitahuan ini belum akan dikeluarkan. Tongkat Gembala, Jilid II, hal. 397, 398 Edisi 2002.  

 

Ternyata tidak semua upaya untuk menetapkan waktu untuk peristiwa-peristiwa yang akan datang itu dipersalahkan. Tuhan Allah telah mengilhami hamba-hamba-Nya, Miller dan Houteff dan bahkan juga Ellen G. White, untuk menetapkan waktu-waktu tertentu, bukan saja untuk manfaat mereka masing-masing di zamannya, melainkan juga bagi kita. Janganlah dengan begitu mudah menuduh-nuduh apa yang disebut upaya penetapan waktu itu sebagai d o s a, sebab sebelum Tuhan Allah memberitahukan tanggal atau hari dan jam dari peristiwa-peristiwa yang akan datang, IA sudah akan lebih dulu, dan pertama sekali memberitahukan kepada kita bulan-bulan dan tahun-tahun dari peristiwa-peristiwa itu. Oleh sebab itu, dari kenyataan bahwa la akan memberitahukan hanya tanggal, dan haridan j a m, dari peristiwa-peristiwa itu, menunjukkan dengan jelas, bahwa pemberitahuan mengenai tanggal dimulainya peristiwa yang mulia dan gilang-gemilang bagi umat kesucian, tetapi sangat mengerikan bagi orang-orang jahat itu, sudah akan secepatnya diberitahukan satu bulan sebelumnya. Dan hari dan jam bagi kedatangan Jesus yang kedua kali itupun sudah akan secepatnya diberitahukan satu minggu sebelumnya.

 

Semenjak dari zaman Yahya pembaptis dahulu, ia telah menyerukan : “Bertobatlah kamu karena kerajaan sorga itu sudah dekat.” – Matius 3:2.Kita semua kini sudah menunggu-nunggu selama hampir 2000 tahun lamanya, dan masih akan terus menunggu entah untuk beberapa ribu tahun lagi ke depan terhadap kerajaan yang sama, yang telah berulang kali dikatakan “sudah dekat.” Padahal hanya untuk mendengarkan langsung dari suara Allah yang akan memberitahukan kepada kita tanggalnya, yang akan secepatnya diumumkan satu bulan sebelumnya.  Masuk akalkah, Saudara-Saudariku, jika Bapa samawi kita yang penuh kasih sayang itu, masih juga menutup-nutupi dari kita pengetahuan akan tahun-tahun dari peristiwa-peristiwa yang akan datang, padahal kita kini sudah berada dalam sisa-sisa akhir zaman itu ?

 

Merumuskan Penetapan waktu di bawah Terang dari Tongkat

 

Penetapan waktu untuk peristiwa-peristiwa yang akan datang yang dirumuskan di bawah terang dari Tongkat, hendaknya jangan dipersalahkan sebagai sesuatu upaya untuk menciptakan sesuatu injil yang baru dari hasil interpretasi sendiri, untuk dimasukkan ke dalam pekabaran Tongkat. Kita harus berhati-hati dalam menangani permasalahan “Penetapan waktu” itu, sebab ada beberapa pernyataan llham dari para nabi yang berkenan dengan pekabaran dari Tongkat yang tampaknya saling bertentangan. Sdr. Houteff memperingatkan kepada kita sebagai berikut :

 

“Kami tidak akan pernah mencoba membangun sesuatu pendapat berlandaskan pada kecocokan dengan sesuatu bagian buku-buku Alkitab, sementara bertentangan dengan bagian yang lain, karena penyimpulan yang sedemikian itu akan pasti salah, seolah-olah seseorang akan menyimpulkan bahwa apabila matahari masuk di sore hari, iaitu tidak akan pernah naik di pagi hari.” – The Symbolic Code, vol. 2, No. 1, p. 5.

 

“Penyebab dari kekacauan doktrin yang sangat umum di antara para penyelidik Alkitab, terletak pada kelalaian mcreka, yang sering sekali lalai mengamati sesuatu persoalan di bawah pandangan penuh (full perspective) dari pendapat penulisnya sendiri, suatu kelalaian yang akibatnya mereka melihat permasalahan itu dari sesuatu pandangan yang asing, yang makin menyempitkan pengertian mereka gantinya menemukan pendapat dari penulisnya sendiri terhadap permasalahan itu, sehingga mereka menemukan pengertian yang salah terhadapnya. Dan sekiranya pendapat itu sesuai dengan kehendak mereka, maka mereka akan mengembangkannya dan dengan penuh semangat mempromosikannya sebagai kebenaran, tetapi sebaliknya jika iaitu tidak sesuai dengan kehendak mereka, maka mereka akan sekuat tenaga menentangnya, lain kemudian membiarkannya kepada tanggungjawab penulisnya sendiri.” The Judgement and the Harvest, p. 91.

 

“………adalah tidak adil bagi seseorang untuk membela sesuatu  masalah berlandaskan pada bobot dari hanya pendapat yang berasal dari satu atau dua ayat, tanpa lebih dulu mempertimbangkan semua ayat dalam terang dari seluruh pasal, ya, bahkan dari seluruh Alkitab; karena jika interpretasi seseorang terhadap Alkitab tidak ditunjang oleh setiap kalimat dari Kitab Suci, maka itulah interpretasi yang salah, suatu penyimpulan yang buta tanpa landasan Alkitab.” Why Perish, pp. 75, 76.

 

Dengan berpegang pada petunjuk-petunjuk yang diberikan Houteff di atas ini, maka marilah kita memulai penyelidikan kita terhadap peristiwa-peristiwa yang akan datang dimulai dengan :

 

Empat ribu tahun Kristus bekerja bagi pengangkatan manusia

 

“Setan telah membawa manusia ke dalam dosa, lalu rencana penebusan dibuat untuk dilaksanakan. Selama 4000 tahun Kristus bekerja bagi pengangkatan manusia, sedangkan Setan mengusahakan kehancuran dan kehinaannya. Dan seluruh alam semesta menyaksikan sekaliannya.” The Desire of Ages, p. 759.

 

”Pada pertengahan minggu itu la akan menghentikan korban dan pembakaran itu. Dalam tahun 31 Tarikh Masehi, tiga setengah tahun sesudah baptisan-Nya, Tuhan kita telah disalibkan. Dengan korban yang besar itu yang dipersembahkan di Golgota, berakhirlah upacara mengenai berbagai  persembahun yang selama e m pat ribu  t a hun telah menunjuk ke depan kepada Anak Domba Allah. Contoh telah menemukan contoh saingannya, maka semua korban dan pembakaran dari upacara bayangan lain berakhirlah di situ.” The Great Controversy, pp. 327, 328.

 

Karena empat ribu tahun itu berakhir dalam tahun 31 Tarich Masehi, maka permulaan dari kejatuhan Adam dan Hawa itu sudah dapat dikalkulasikan jatuh pada tahun 3.969 s.Tarich Masehi.

 

Enam ribu tahun masa kasihan

 

“Pekerjaan pembinasaan Setan untuk selama-lamanya berakhir. Selama 6.000 tahun ia telah melaksanakan kehendaknya, memenuhi bumi ini dengan sengsara dan menimbulkan kesedihan di seluruh alam semesta. Seluruh mahluk ciptaan menggerutu dan bersama-sama gelisah kesakitan. Kini semua mahluk Allah untuk selama-lamanya lepas daripada kehadirannya dan gangguannya ….. Maka sebuah suara pujian dan kemenangan naik dari seluruh alam yang setia. ‘Suara orang-orang yang beramai-ramai’ seperti bunyi banyak air yang menderu, dan seperti bunyi guntur yang besar-besar terdengar mengatakan: Halleluyah, karena Tuhan kita, Allah yang maha kuasa memerintah.” Great Controversy, p. 673.

 

Masa kasihan adalah suatu periode yang disediakan Tuhan bagi semua penduduk bumi pria dan wanita untuk bertobat. Itulah sebabnya, maka masa kasihan itu dimulai semenjak dari kejatuhan Adam dan Hawa dalam dosa. dan akan berakhir pada ujung akhir dari 6000 tahun itu. Sdr. Houteff mengatakan : “Oleh sebab itu, maka angka bilangan simbolis kita mengenai masa Alkitab, 600, harus dikalikan dengan 10. Dengan demikian, 600 x 10 = 6.000 tahun masa kasihan. Ini membuktikan jangka waktu Kristus akan menjadi Juruselamat bagi orang-orang berdosa; dan bahwa dunia kita yang penuh dosa ini akan berusia 6.000 tahun pada waktu masa kasihan itu berakhir; dan bahwa kita kini hidup di masa akhir zaman.” – The Harvest, Parabolical – Ceremonial, p. 71.

 

Karena 4000 tahun pengorbanan Kristus itu berakhir dalam tahun 31 Tarich Masehi, maka 2000 tahun berikutnya untuk mencapai 6.000 tahun itu akan jatuh pada tahun 2031. Di sinilah masa kasihan bagi seluruh penduduk bumi berakhir untuk selama-lamanya.

 

Tetapi sebelum masa kasihan berakhir, Injil Kerajaan harus pertama sekali diberitakan kepada seluruh bumi. Oleh sebab itu, maka Kerajaan itu tak dapat tiada harus lebih dulu berdiri, dan para warganya yang pertama, yaitu mereka 144.000 orang-orang pilihan Allah yang sudah suci itu, harus pertama sekali muncul mendahului berakhirnya masa kasihan yang akan datang.

 

Kerajaan itu berdiri di Palestina

 

 

Hamba Tuhan Houteff mengatakan :

 

“Sidang di zaman Kristus telah bertekad untuk mendirikan kerajaan pada masa itu, sewaktu b e lum semua orang bersedia baginya. Sidang diwaktu ini bertekad bukan untuk mendirikannya sekarang, sewaktu ‘akhir dari segala perkara sudah dekat’ (1 Petrus 4 : 7), sewaktu masanya sepenuhnya sudah sampai! Orang-orang Yahudi itu ingin mendapatkan kembali kerajaan mereka yang telah lepas dari mereka – suatu kerajaan yang penuh dosa dan orang-orang berdosa. Mereka sangat bernafsu untuk bebas dari hanya belenggu Romawi, gantinya juga bebas dari dosa dan orang-orang berdosa.” Gunung Sion pada Jam Kesebelas, hal. 73 (bahasa Inggris).

 

“Para rasul itu sepenuhnya percaya bahwa Kristus akan mendirikan kerajaan-Nya p a d a kedatanganNya yang pertama, tetapi mereka pun harus merubah kepercayaan mereka.” – 1 Timely Greetings, No. 13, pp. 6, 7.

 

“Orang-orang Yahudi menghendaki sebuah kerajaannya sendiri, yaitu sebuah kerajaan dari dunia ini (orang-orang suci dan orang-orang berdosa di dalamnya). Mereka menghendaki sebuah kerajaan di bumi, bukan di dalam sorga. Apalagi, mereka menghendakinya 2000 (dua ribu) tahun lebih cepat daripada yang direncanakan. Secara bertentangan, dalam masa pendirian kembali kerajaan itu sekarang ini, ORGANISASI mengambil sikap sebaliknya : la menghendaki sebuah kerajaan di dalam sorga, bukan di bumi.” Timely Greetings, vol. 1, No. 15, p. 20.

 

Sesuai rencana, kerajaan yang akan datang itu sudah harus berdiri 2.000 tahun sesudah kedatangan Kristus yang pertama. Sejak kapankah harus kita mulai menghitung: semenjak dari tahun kelahiran-Nya ataukah semenjak dari tahun baptisan-Nya dalam tahun 27. Kita hendaknya waspada bahwa kita sedang membicarakan suatu permasalahan hukum kerajaan Allah, maka ilmu pengetahuan hukum yang berkaitan tak dapat tiada perlu juga ikut dipertimbangkan. Dengan demikian, maka tahun baptisan-Nya yang harus diambil untuk memulai menghitung. Justru dalam tahun itulah Yahya pembaptis telah memproklamirkan Jesus kepada orang-orang Yahudi sebagai Raja mereka. Dan dalam tahun itu juga telah ditandai oleh adanya orang-orang Yahudi menggelar berbagai demonstrasi di jalan-jalan untuk menyambut Jesus sebagai raja mereka. Hamba Tuhan menuliskannya sebagai berikut:

 

Sewaktu Anak Manusia dalam kemenangan-Nya mengendarai (seekor keledai) memasuki Jerusalem, mereka (orang-orang Yahudi) menghendaki Dia supaya dimahkotai sebagai Raja. Orang banyak itu berkerumun datang dari semua daerah sekeliling, lalu berseru dan berteriak : ‘Hosanah bagi P u t e r a D a u d ! Matius 21:9′ Life Sketches, p. 62.

 

Adalah rencana dari Tuhan Allah sendiri bahwa kerajaan yang akan datang itu akan berdiri di Palestina dalam tahun 2.027, yaitu 2.000 tahun sesudah orang-orang Yahudi menghendaki Jesus menjadi raja mereka, sesudah baptisan-Nya dalam tahun 27 Tarich Masehi yang lalu.

 

 

Anda dapat saja sekarang menanyakan kepada saya, Mengapakah Houteff mengatakan : “Saya ingin agar saya dapat memberitahukan kepadamu semua yang kamu kehendaki, tetapi saya tidak dapat mengatakan betapa segeranya pemisahan itu, penyucian sidang itu (Testimonies, vol. 5, pg. 80) akan berlangsung. Allah saja yang mengetahui waktu itu.” — 2 TG #41 p. 3. Bukankah lebih baik baginya untuk memberitahukan saja kepada mereka, bahwa Tuhan Allah telah memiliki rencana-Nya sendiri, bahwa pemisahan itu, yaitu pembersihan sidang itu, dan pendirian kerajaan itu sudah akan terlaksana dalam tahun 2.027, yaitu 2.000 tahun terhitung semenjak dari orang-orang Yahudi menghendaki Jesus menjadi Raja mereka setelah baptisan-Nya dalam tahun 27 ?

 

Di sini kembali terlihat dengan jelas, betapa konsistennya kedua hamba Allah yang sederhana itu (Ellen G. White dan Victor T. Houteff) dalam mempertahankan kata-kata ucapan mereka sebagai suara Allah. Keduanya secara jujur cukup menyadari, bahwa sekalipun tahun-tahun dari peristiwa-peristiwa yang akan datang itu sudah diberitahukan kepada mereka berdua, namun waktunya dalam arti “tanggal” dan “hari dan jam” dari kedua peristiwa yang utama itu (berdirinya kerajaan itu dan kedatangan Jesus yang kedua kali), “hanya Bapa saja yang telah meletakkannya dalam kekuasan-Nya.” Tuhan Allah saja yang mengetahui waktunya.

 

Waktu bagi penyelesaian pemberitaan Injil di seluruh dunia

 

         Waktu yang disediakan bagi kerajaan itu dan 144.000 warganya untuk menyelesaikan pemberitaan Injil ke seluruh dunia adalah (2.031 – 2.027) = 4 tahun. Selama empat tahun itu ular naga akan pergi memerangi mereka yang tersisa daripada benih perempuan itu, menggenapi nubuatannya di dalam Wahyu 12 : 17, atau dalam kata-kata nubuatan lainnya di dalam Yehezkiel 38 : 14 – 18 Sdr. Houteff menjelaskannya sebagai berikut: “Jelaslah, bahwa kerajaan Israel ini akan didirikan di hari-hari terkemudian (di akhir zaman), yaitu di hari-hari sebelum seribu tahun milenium, karena sesudah kerajaan itu berdiri, Gog akan memeranginya.” – 2 Timely Greetings, p. 19. Inilah masa kesusahan besar itu bagi umat Allah yang tersisa dari seluruh dunia, yaitu mereka yang akan menyambut seruan keras dari pekabaran itu, yang akan diberitakan kepada mereka dalam kuasa penuh dari Roh Suci Hujan Akhir yang akan datang, oleh 144.000 umat pilihan Allah itu, yang diikuti oleh Nyonya Ellen G. White, Sdr. Victor T. Houteff, dan orang-orang lainnya yang akan bangkit sesuai yang diberitakan di dalam Testimonies, vol. 7, p. 17.

 

Kemudian apabila masa kasihan itu kelak sampai kepada penutupannya, tepatnya dalam tahun 2.031, dan setelah ternyata tidak akan ada lagi rahmat yang tersedia untuk menyelamatkan Gog dan para pengikutnya, maka sampailah kita kepada kata-kata nubuatan dari Yehezkiel 39 : 1 – 7 yang akan sepenuhnya digenapi. Sdr. Houteff mengatakan : “Gog, sebagaimana anda saksikan, akan gagal merampok umat Allah. Sebagai gantinya ia akan binasa di atas gunung-gunung Israel. 2 Timely Greetings, p. 19.

 

Waktu dari Tujuh Bela yang terakhir itu

 

Tujuh bela yang terakhir itu akan meliputi suatu masa periode. Dari buku Tongkat Gembala Jilid 2, hal. 161 (Bahasa Inggeris) Sdr. Houteff mengatakan : “Dari tanda titik dari bagan itu (berakhirnya masa kasihan pada halaman 150) sampai kepada kedatangan Kristus yang kedua kali dan permulaan seribu tahun milenium, akan ada lima belas bulan – “satu musim dan satu masa.” (Dan 7 : 11,12).

 

Satu musim = 3 bulan; satu masa = satu tahun atau 12 bulan. Dari berakhirnya masa kasihan dalam tahun 2.031 sampai kepada kedatangan Kristus yang kedua kali, akan ada 15 bulan, atau 1 tahun dan 3 bulan. Masa periode yang sama inipun akan ditemukan di dalam nubuatan Yehezkiel 39 : 8 – 15 yang berbunyi:

 

“Bahwasanya, iaitu datang, dan iaitu terjadi, demikianlah firman Tuhan Hua; inilah hari itu oleh mana sudali Ku bicarakan. Maka mereka yang tinggal di dalam kota-kota Israel akan keluar, dan mereka akan menyalakan api, lain membakar habis segala alat senjata………………..maka mereka akan membakarnya dengan api tujuh  tahunlamanya.…………………. Maka  akan jadi  kelak pada hari itu, bahwa Aku akan memberikan kepada Gog suatu tempat pekuburan di sana di Israel, yaitu lembah orang-orang musafir pada sebelah timur lautannya, maka ini akan menyengat hidung orang-orang musafir yang berlalu lalang: maka di sanalah akan dikuburkan oleh mereka Gog berikut semua bala tentaranya yang banyak itu. Maka mereka akan menamai tempat itu, Lembah Hammon Gog. Maka seluruh isi rumah Israel akan menguburkan mereka itu t u j u h b u l a n lamanya, agar dapat mereka menyucikan tanah itu. Memang, semua orang penghuni tanah itu akan menguburkan mereka itu; maka kelak akan jadi terkenal hari itu bagi mereka itu, dimana Aku akan dipermuliakan, demikianlah firman Tuhan Hua. ………… ” – Yehezkiel 39 : 8 – 15.

 

Tujuh tahun dan tujuh bulan nubuatan itu masih lagi harus diinterpretasikan. Karena tujuh tahun dan tujuh bulan nubuatan itu merupakan masa periode sesudah Gog dan bala tentaranya yang banyak itu dihancurkan dalam tahun 2.031, maka iaitu akan meliputi suatu masa periode nubuatan selama tujuh tahun dan tujuh bulan, yang akan dimulai dari tahun 2.031. Dan karena angka “7” dalam nubuatan berarti “lengkap”, maka tak dapat tiada tujuh tahun dan tujuh bulan nubuatan itu akan memiliki pengertian yang samadengan satu tahun dan tiga bulan (atau 15 bulan) yang sesungguhnya dari tujuh bela yang terakhir yang akan datang.

 

Jadi, dengan menambahkan satu tahun dan tiga bulan kepada tahun 2.031, kita akan mendapatkan tahun 2.033 sebagai tahun dari kedatangan Kristus yang kedua kali. Demikianlah kedatangan Kristus kedua kali yang akan datang itu akan jadi dalam tahun 2.033.

 

 

Berhati-hatilah terhadap adanya kata-kata firman yang tampaknya bertentangan

 

Kebenaran-kebenaran penting yang perlu bagi penyelamatan telah dibuat jelas bagaikan cerahnya siang tengah hari, dan tidak seorangpun akan keliru dan kehilangan jalan mereka, terkecuali orang-orang yang mengikuti keputusan mereka sendiri gantinya mengikuti kehendak Allah yang sudah terungkap dengan jelas.” – 5 Testimonies, p. 331.

 

Hasil dari upaya penetapan waktu untuk peristiwa-peristiwa yang akan datang, sebagaimana yang sudah terungkap dengan jelas di bawah terang dari Tongkat,

 

1.      Berdirinya kerajaan itu dalam tahun 2.027,

 

2.    Berakhirnya masa kasihan dalam tahun 2.031, dan

 

3.    Kedatangan Kristus yang kedua kali dalam tahun 2.033,

 

hendaknya tidak perlu membuat kita kehilangan jalan, sebab adalah kehendak dari Tuhan Allah sendiri. yang secara tidak langsung telah menetapkan tahun-tahun dari peristiwa-peristiwa yang akan datang itu, melalui perantaraan hamba-hamba-Nya Ellen G. White dan Houteff, sementara IA terus menyembunyikan tanggaldari pemisahan atau pembersihan sidang, dan hari dan jam dari kedatangan Kristus yang kedua kali, bagi diri-Nya sendiri untuk kemudian akan diumumkan-Nya pada saat pilihan-Nya yang tepat.

 

Saudara-Saudariku, berikut ini disajikan kepada anda 4 kutipan yang pertama, yang tampaknya sangat bertentangan dengan 2 kutipan yang terakhir, nomor 5 dan nomor 6, yang telah dimanfaatkan oleh beberapa pemimpin kita di Pusat Gunung Carmel di Waco, Texas, untuk mempersalahkan saya, karena alasan menetapkan waktu.

 

1.     “Berulangkali saya diberikan amaran berkenan dengan penentuan waktu. Tidak akan pernah ada lagi sesuatu pekabaran bagi umat Allah yang akan dilandasi pada waktu. Kita tidak akan mengetahui waktu yang tepat, baik bagi pencurahan Roh Suci itu maupun bagi kedatangan Kristus.” 1 Selected Messages, pg. 188 : 1.

 

2.   “Semua saudara-saudari kita hendaklah waspada terhadap siapa saja yang akan menentukan sesuatu waktu bagi Tuhan untuk menggenapi firman-Nya yang berkenan dengan kedatangan-Nya, ataupun yang berkenan dengan sesuatu janji-Nya yang lain yang telah dibuat-Nya sebagai sesuatu yang sangat penting.” — TM pg. 55.

 

3.   “Saya ingin agar saya dapat memberitahukan kepadamu semua yang kamu kehendaki, tetapi saya tidak dapat mengatakan betapa segeranya pemisahan itu, penyucian sidang itu (Testimonies, vol. 5, pg. 80) akan berlangsung. Allah saja yang mengetahui waktu itu.” 2 TG #41 p. 3.

 

4.   “Pekabaran itu tidak menetapkan tanggal, baik yang tepat maupun yang dikira-kira, bagi berakhirnya pengadilan orang mati, ataupun bagi permulaan pengadilan bagi orang hidup. Waktu dari berakhirnya peristiwa yang satu dan dimulainya peristiwa yang lainnya tidak akan dapat diketahui sampai kelak peristiwa yang satu berlalu dan peristiwa yang lainnya dimulai.” — Answerer Book 1, p. 94.

 

5.    “Orang-orang Yahudi menghendaki sebuah kerajaannya sendiri, yaitu sebuah kerajaan dari dunia ini (orang-orang suci dan orang-orang berdosa di dalamnya). Mereka menghendaki sebuah kerajaan di bumi, bukan di dalam sorga. Apalagi, mereka menghendakinya 2000 (dua ribu) tahun lebih cepat daripada yang direncanakan. Secara bertentangan, dalam masa pendirian kembali kerajaan itu sekarang ini, ORGANISASI mengambil sikap sebaliknya: la menghendaki sebuah kerajaan di dalam sorga, bukan di bumi.” Timely Greetings, vol. 1, No. 15, p. 20.

 

6.   “Kita mungkin saja tidak menduga, bahwa Allah telah mengadakan semua peristiwa yang ada kesamaan-kesamaannya ini (peristiwa-peristiwa dari air bah di zaman Nuh) tanpa memikirkan sesuatu tujuan. Karena berhentinya hujan itu adalah suatu contoh waktu mengenai akhir dunia, maka dengan begitu kenaikan Kristus bersama-sama dengan orang-orang yang dibangkitkan dengan Dia, adalah sebuah contoh dari kenaikan orang-orang suci pada kedatangan Tuhan. Inipun mengungkapkan bahwa kedatangan-Nya itu akan jadi pada h a r i R a b u, dan kereta kemuliaan akan bertolak ke Sorga segala langit itu pada hari Kamis. Kembali lagi diberitahukan kepada kita, bahwa perjalanan orang-orang suci itu akan memakan waktu tujuh hari untuk sampai ke tahta Allah, dan bahwa kita akan beristirahat satu Sabat pada salah sebuah planet selama dalam perjalanan itu. Dari sini jelaslah bahwa Kristus akan datang di pertengahan minggu. Demikianlah kembali kita jumpai bahwa perkara yang satu membuktikan perkara yang lainnya. Kalkulasi-kalkulasi yang ketat sedemikian ini mengenai daftar rencana peristiwa-peristiwa yang tak lama lagi akan jadi itu membuatnya menjadi nyata, bahwa akhir daripada segala perkara sudah dekat sekali; sebab jika tidak, maka pemberitahuan ini belum akan dikeluarkan.” — Tongkat Gembala, Jilid II, hal. 397, 398. Edisi 2002.

 

Para pemimpin penganut faham fundamentalisme yang sempit di Waco, Texas, beranggapan bahwa “w a k t u  itu”dimaksudkan kepada semua jenis waktu: baik berupa tanggal, atau hari, atau jam, atau minggu, atau bulan, ataupun tahun. Kita tidak diperkenankan oleh mereka untuk mengajarkan perihal penetapan waktu itu, sekalipun tahun-tahun dari peristiwa-peristiwa yang akan datang itu secara tidak langsung sudah ditetapkan oleh pekabaran Tongkat itu sendiri. Di sinilah kembali terlihat dengan jelas dosa pelanggaran mereka karena telah mendurhaka melawan ketentuan yang diatur di dalam Wahyu 22 : 18, 19. Mereka telah melalaikan dengan sengaja firman Tuhan melalui hamba-Nya yang sederhana, yang sudah lebih dulu mengamarkan kepada kita sebagai berikut:

 

“Takut akan Tuhan ialah permulaan dari pengetahuan. Amzal Solaiman 1 : 7. Satu saja kalimat dari Kitab Suci adalah jauh lebih berharga daripada sepuluh ribu pendapat-pendapat atau hasil-hasil dari argumentasi manusia. Orang-orang yang menolak mengikuti jalan Allah, akan pada akhirnya menerima ucapan yang berbunyi: “Enyahlah kamu daripada-Ku.” 7 Testimonies, p. 71.

 

“Tuhan Allah tidak menempatkan siapapun untuk mengeluarkan keputusan atas Firman-Nya, yang memilih-milih sebagian perkara sebagai produk Ilham dan mengabaikan yang lain-lainnya sebagai bukan produk Ilham. Tulisan-tulisan kesaksian telah ditangani sedemikian ini; tetapi Tuhan Allah tidak berada dalam hal yang sedemikian ini – Letter 22, 1889.” — 1 Selected Messages, p. 23.

 

Pekabaran Tongkat tidak membutuhkan w a k t u untuk

menguatkannya

 

Hamba Tuhan mengatakan :

 

1.     “W a k t u  tidak  lagi  merupakan  batu  ujian sejak  tahun 1844,  dan w a k t u  i t u tidak akan pernah lagi menjadi batu ujian.” — Early Writings, p. 75.

 

2.   “Saya melihat, bahwa ada beberapa orang telah memperoleh kesan menyenangkan yang palsu, yang timbul karena menghotbahkan waktu. Tetapi pekabaran malaikat yang ketiga itu jauh lebih kuat daripada yang diberitakan oleh waktu. Aku tampak bahwa pekabaran ini dapat bertahan pada landasannya sendiri, tanpa membutuhkan waktu untuk menguatkannya. dan bahwa iaitu akan keluar dalam kuasa besar, dan akan melaksanakan tugasnya, lalu akan dipersingkat dalam kebenaran.” — {EW 75.1}

 

Waktu pernah menjadi batu ujian bagi umat Allah sebelum tahun 1844, sebab mereka yang tidak menyadari bahwa akhir dari nubuatan 2.300 had dari Daniel 8 : 14 akan menemui kegenapannya pada 22 Oktober 1844, sebagaimana secara luas telah diberitakan oleh Miller dan rekan-rekannya, mereka telah gagal memperoleh pilihan kasih Allah, lalu kemudian dinyatakan sebagai Babil yang sudah roboh sesuai pekabaran malaikat yang kedua. Tetapi karena dari buku Early Writings telah dinyatakan, bahwa waktu tidak akan pernah lagi menjadi batu ujian sesudah tahun 1844, maka kita tentunya akan bertanya: Waktu yang manakah itu yang tidak akan pernah lagi menjadi batu ujian bagi kita di waktu ini?

 

Karena tahun-tahun dari peristiwa-peristiwa yang akan datang, yang secara tidak langsung telah ditetapkan oleh pekabaran itu, telah merupakan bagian dari pekabaran itu sendiri, dan karena sekaliannya itu merupakan produk-produk Ilham dari Allah, maka kita tentunya akan bertanya: Apakah yang dimaksud oleh “waktu itu” yang tidak lagi menjadi batu ujian bagi kita di waktu ini? Jawabannya ialah, bahwa waktu yang dipertanyakan itu tak lain daripada t a n g g a l dari pemisahan yang akan datang, dan h a r i dan jam dari kedatangan Kristus yang kedua kali.

 

Para pemimpin yang berfaham fundamentalisme itu secara licik telah menggunakan kedua kutipan dari buku Early Writings di atas, sebagai alasan untuk membenarkan perbuatan mereka melarang kami di Indonesia, untuk berupaya merumuskan penetapan tahun-tahun dari peristiwa-peristiwa yang akan datang, di bawah terang dari Tongkat.

 

Dosa karena Menetapkan Waktu

 

Hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :

 

Hendaklah semua saudara-saudari kita waspada terhadap siapa saja yang hendak menetapkan sesuatu waktu bagi Tuhan untuk menggenapi firman-Nya berkenan dengan kedatangan-Nya, atau berkenan dengan sesuatu janji lainnya yang sudah dibuat-Nya sebagai hal yang sangat berarti. ‘Adalah bukan bagimu untuk mengetahui waktu-waktu atau musim-musim itu, yang oleh Bapa telah ditempatkan-Nya dalam kekuasaan-Nya sendiri. ‘Guru-guru palsu dapat saja muncul dengan sangat bersemangat bagi pekerjaan Tuhan, lalu dapat saja membelanjakan uang-uang untuk membawakan teori-teori mereka ke hadapan dunia dan sidang; tetapi karena mereka mencampur-adukkan kesalahan dengan kebenaran, maka pekabaran mereka itu merupakan sesuatu yang menyesatkan, dan akan menghantarkan jiwa-jiwa ke dalam jalan-jalan yang palsu. Mereka itu akan dihadapi dan ditentang, bukan karena mereka adalah orang-orang yang jelek, melainkan karena mereka adalah guru-guru yang mengajarkan kepalsuan, dan yang sedang berusaha untuk membubuhkan cap kebenaran di atas kepalsuannya.

 

“Betapa sedihnya dengan orang-orang itu yang mau bersusah-payah sedemikian itu untuk menemukan sesuatu teori yang salah, padahal ada tersedia sebuah perbendaharaan yang lengkap berisikan mutiara-mutiara kebenaran yang berharga, oleh mana orang-orang dapat dibuat menjadi kaya dalam iman yang sangat suci.” — Testimonies to Ministers, p. 55.

 

Adalah tak dapat dibantah bahwa tak dapat tiada akan datang di tengah-tengah kita guru-guru yang palsu, yaitu mereka yang akan menetapkan sesuatu waktu bagi Tuhan untuk menggenapi firman-Nya berkenan dengan kedatangan-Nya yang kedua kali, atau berkenan dengan sesuatu janji yang lain, misalnya mengenai pendirian kerajaan di Palestina. Namun karena mereka itu mencampur-adukkan kesalahan dengan kebenaran, maka kita harus mampu membuktikan pekabaran mereka itu sebagai pekabaran yang menyesatkan. Nabi Yesaya, dalam kata-kata nubuatan Yesaya 8 : 20, telah memberikan kepada kita suatu batu ujian untuk menguji kepalsuan dari upaya penetapan waktu mereka itu. “Akan hukum Torat dan akan Kesaksian (yang kini sudah berkembang menjadi ROH NUBUATAN di dalam mangkok emas), jika mereka itu berbicara tidak sesuai dengan perkataan ini, iaitu karena tidak ada terang di dalam mereka.” – Yesaya 8 : 20. (Dalam kurung sisipan kami).

 

Saya telah membuktikan di sini, bagaimana perbendaharaan dari mutiara-mutiara kebenaran yang berharga itu telah berhasil memperkaya kita dalam pengetahuan mengenai tahun-tahun dari peristiwa-peristiwa yang akan datang, yaitu mengenai pendirian kerajaan itu dalam tahun 2.027, mengenai berakhirnya masa kasihan dalam tahun 2.031, dan mengenai kedatangan Kristus kedua kali dalam tahun 2.033. Dan sekaligus saya berhasil membuktikan kepalsuan dari berbagai upaya orang-orang lainnya yang mencoba merumuskan penetapan waktu mengenai sesuatu peristiwa yang akan datang, di luar terang dari pekabaran Tongkat. Nyonya Houteff, adalah salah satu dari guru-guru palsu itu yang telah didapati salah, sebab perumusannya mengenai tahun 1959 sebagai saat pendirian kerajaan itu di Palestina, tidak sepenuhnya dilandasi pada terang dari pekabaran Tongkat. Teorinya itu telah didapati salah karena ia telah mencampur-adukkan kesalahan dengan kebenaran.

 

Segera setelah Houteff meninggal dunia dalam tahun 1955 yang lalu, maka Nyonya Houteff telah dikukuhkan, atau mungkin telah mengukuhkan dirinya sendiri menjadi Ketua dari Pusat Gunung Carmel di Waco. Texas, USA. Tak lama kemudian ia telah muncul dengan teorinya, yang telah menetapkan tahun 1959 sebagai saat pendirian kerajaan Daud di Palestina. Setelah penetapan waktunya itu gagal, maka ia kemudian telah memberitakan secara resmi kepada umum, bahwa ajaran Tongkat Gembala itu tidak sehat. Pusat Gunung Carmel di Waco, Texas, untuk sementara masih bertahan sampai tahun 1962, setelah mana tanah dan bangunannya itu kemudian telah dijual, dan tercerai-berailah umat Davidian ke berbagai tempat di Amerika Serikat dan Canada sampai kepada hari ini. Dalam tahun 1991 Pusat Gunung Carmel di lokasinya yang semula di Waco Texas, telah berhasil dibeli kembali. Dan kini telah dikuasai kembali oleh Persekutuan kita di sana.

 

Kejatuhan Nyonya Houteff dan tercerai-berainya umat Davidian itu sudah lebih dulu diramalkan oleh Houteff di dalam bukunya. Pembina Gedung Putih, edisi 1999, hal. 34, 35 sebagai berikut :

 

“Segala perkara yang dapat dilakukan melawan pekabaran Allah bagi zaman ini, akan dilakukan dengan dendam yang bahkan lebih besar daripada yang dimanifestasikan melawan pekabaran sorga di zaman kedatangan Kristus yang pertama, karena Iblis mengetahui, bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan kalah untuk selama-lamanya sehingga ia tidak akan memperoleh kesempatan lagi yang lain. Oleh sebab itu, keadaan pada waktu ini adalah sangat mendesak agar setiap anggota sidang dari jam ke-sebelas secepatnya dan dengan teguh memperkuat dirinya melawan usaha musuh untuk mengirimkan sebuah pukulan yang mematikan kepadanya. Kita juga harus waspada untuk menyadari bahwa pukulan itu akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus. Lagi pula, adalah terutama supaya diwaspadai, bahwa musuh itu akan menggunakan setiap sarana yang mungkin untuk menghalangi Tuhan mengeluarkan 144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu yang kini masih tersembunyi, yaitu mereka yang akan pergi mengumpulkan buah-buah kedua (Wahyu 7 : 9). Musuh itu akan mencoba apa saja yang mungkin untuk mengacau, untuk menggelapkan, dan untuk menudungi kebenaran, terutama mengenai masalah 144.000 itu.” – Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35.

 

Ramalan Houteff itu ternyata telah digenapi dimulai di Pusat Gunung Carmel itu sendiri, dan telah dilakukan bukan oleh para anggota biasa, melainkan justru oleh para pemimpin, yang umumnya tidak dicurigai. Dan kini setelah Pusat Gunung Carmel itu dikuasai kembali sejak tahun 1991 yang lalu, maka orang dapat saja bertanya : Mungkinkah Pusat Gunung Carmel itu sudah sepenuhnya bebas daripada musuh yang mengacau, menggelapkan, dan menudungi kebenaran, khususnya yang berkaitan dengan masalah 144.000 itu ?

 

Karena para pemimpin di Pusat Gunung Carmel kini menganut faham fundamentalisme yang sangat sempit, maka dapatlah disaksikan sendiri bagaimana mereka itu kini sedang mengacau, menggelapkan, dan menudungi kebenaran. Artinya, mereka kini sedang terlibat dalam dosa karena menambah-nambah atau mengurang-ngurangi sesuatu dari dalam pekabaran itu sendiri sebagaimana yang diatur di dalam Wahyu 22 : 18, 19. Dan itulah pula sebabnya, jauh-jauh hari sebelumnya Houteff juga telah meramalkan perihal mereka itu di dalam bukunya Amaran Sekarang, Jilid 1, No. 44 sebagai berikut:

 

Renungan untuk berdoa kita terdapat di dalam buku The Mount of Blessing, halaman 209:

 

“Tidak semua orang yang mengakui nama-Nya dan memakaikan lencana-Nya adalah milik Kristus. Banyak yang telah mengajar dalam nama-Ku, kata Jesus, kelak akan didapati gagal pada akhirnya. ‘Banyak orang akan mengatakan kepada-Ku pada hari itu, Tuhan, Tuhan, bukankah sudah kami bernubuat dengan nama-Mu, dan dengan nama-Mu sudah kami membuang segala Setan dan dengan nama-Mu sudah kami melakukan banyak pekerjaan yang mulia ? Dan kemudian Aku akan menegaskan kepada mereka itu, Aku tidak pernah mengenal kamu, pergilah daripada-Ku, kamu yang melakukan kejahatan.

 

“Ada orang-orang yang meyakini, bahwa mereka adalah benar, padahal mereka keliru. Sementara mereka mengakui Kristus sebagai Tuhannya, dan sementara mereka dengan keyakinannya melakukan berbagai pekerjaan besar dengan nama-Nya, mereka adalah pekerja-pekerja kejahatan. “Dengan mulutnya mereka menunjukkan banyak kasih, tetapi hatinya menyengajakan laba yang keji.’ Orang yang memberitakan firman Allah bagi mereka adalah ‘bagaikan suatu lagu merdu dari seseorang yang memiliki alunan suara emas, dan yang dapat bermain dengan sempurna pada alat musik; karena mereka mendengarkan firman-Mu, tetapi mereka tidak melakukannya.” The Mount of Blessing, p. 209.

 

Karena hanya umat Davidian di akhir zaman ini yang mampu bernubuat (dalam arti mengajarkan ROH NUBUATAN dari mangkok emas), maka mereka itulah yang dimaksud dengan para pemimpin yang berkuasa di Pusat Carmel di Waco, Texas, USA., yang kini sedang “bernubuat” dengan nama Tuhan, tetapi tidak di bawah kendali dari Roh Suci-Nya.

 

‘Penetapan Waktu’, sangat Membingungkan bagi para penguasa di Pusat Gunung Carmel

 

Masalah penetapan waktu kini merupakan persoalan yang paling membingungkan bagi mereka yang berkuasa di Pusat Carmel di Waco, Texas. Sesungguhnya, masalah itu adalah sangat sederhana, kalau saja para pemimpin itu mau menerima saja kata-kata firman yang tampaknya saling bertentangan itu, lalu kemudian mencarikan pemecahannya di dalam terang dari Tongkat, atau dari pandangan penuh dari penulisnya sendiri. Namun karena mereka telah mencampur-adukkan pendapatnya sendiri dengan kebenaran, maka akibatnya adalah s a m a dengan apa yang pernah diajarkan oleh Nyonya Houteff yang lalu. Untuk inilah hamba Tuhan Houteff mengatakan :

 

“Karena Alkitab dan buku-buku Roh Nubuatan merupakan satu satunya sumber dari pekabaran Tongkat Gembala, maka apabila Tongkat itu diajarkan, Alkitab dan Roh Nubuatan juga harus diajarkan. Dan karena tidak ada satupun yang lain selain Roh Kebenaran yang telah menurunkan rahasia-rahasia Ilham itu, yang dapat menginterpretasikannya, maka orang-orang yang mencoba mengajarkannya tanpa kuasa interpretasi Ilham ini, tak dapat tiada akan jatuh ke dalam praktik interpretasi sendiri (2 Petrus 1 : 20) yaitu kejahatan besar yang telah menjerumuskan dunia Kristen ke dalam kondisi pertikaiannya yang hampir-hampir tak ada batasnya sekarang ini, berikut akibat kekacauan, persaingan, dan ketidak-mampuannya yang ada.

 

Karena kita tidak berani mengikuti pada jalan yang sedemikian itu, maka sebagai guru-guru Tongkat Gembala (penerbitan-penerbitan resmi dari Persekutuan Davidian  MAHK)  kita  h a r u s  m e n g a j a r  h a n y a   di d a -l a m   t e r a n g  dari Tongkat bagian-bagian pekabaran, yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan. H a n y a dengan d e m i k i a n inilah semua penganut Kebenaran Sekarang akan menjadi s e p i k i r, s e p a -k a t, dan membicarakan perkara-perkara yang sama. (1 Kor. 1 : 10; 1 Pet. 3 : 8; Yesaya 52 : 8). – – Fundamental Beliefs, pp. 28, 29.  

 

Gantinya mengajar di bawah terang dari Tongkat, bahwa hanya t a n g g a l dari berakhirnya pengadilan bagi orang mati dan dimulainya pengadilan bagi orang hidup, dan h a r i dan j a m dari kedatangan Kristus yang kedua kali, yang telah dilarang untuk ditetapkan waktunya oleh akal manusia, mereka bahkan telah melarang juga semua t a h u n – t a h u n dari peristiwa-peristiwa yang akan datang, yang justru telah diajarkan oleh pekabaran itu sendiri. Bukankah ini suatu kejahatan besar, yang telah melibatkan para pemimpin kita sendiri, yang telah menjerumuskan orang-orang penganut Kebenaran Sekarang ke dalam kondisi pertikaiannya yang hampir-hampir tak ada batasnya sekarang ini, berikut akibat kekacauan, persaingan, dan ketidak-mampuan yang ada ?

 

Kesimpulan & Penutup

 

Menghadapi berbagai macam faham dan pendapat-pendapat pribadi terhadap pekabaran Tongkat Gembala, yang kini sedang mendominasi umat Davidian di dunia ini, maka hamba Tuhan Houteff memperingatkan kepada kita sebagai berikut:

 

A.

 

“Penyebab dari kekacauan doktrin yang sangat umum di antara para penyelidik Alkitab, terletak pada kelalaian mereka yang sering sekali lalai mengamati sesuatu persoalan di bawah pandangan penuh (full perspective) dari pendapat penulisnya sendiri, suatu kelalaian yang akibatnya mereka melihat permasalahan itu dari sesuatu pandangan yang asing, yang makin menyempitkan pengertian mereka gantinya menemukan pendapat dari penulisnya sendiri terhadap permasalahan itu, sehingga mereka menemukan pengertian yang salah terhadapnya.” – The Judgement and the Harvest, p. 91.

 

“Kami tidak akan pernah mencoba membangun sesuatu pendapat berlandaskan pada kecocokan dengan sesuatu bagian buku-buku Alkitab, sementara bertentangan dengan bagian yang lain, karena penyimpulan yang sedemikian itu akan pasti salah, seolah-olah seseorang akan menyimpulkan bahwa apabila matahari masuk di sore hari, iaitu tidak akan pernah naik di pagi hari.” The Symbolic Code, vol. 2, No. 1, p. 5.

 

“……...adalah tidak adil bagi seseorang untuk membela sesuatu  masalah berlandaskan pada bobot dari hanya pendapat yang berasal dari satu atau dua ayat, tanpa lebih dulu mempertimbangkan semua ayat dalam terang dari seluruh pasal, ya, bahkan dari seluruh Alkitab; karena jika interpretasi seseorang terhadap Alkitab tidak ditunjang oleh setiap kalimat dari Kitab Slid, maka itulah interpretasi yang salah, suatu penyimpulan yang buta tanpa landasan Alkitab.” Why Perish, pp. 75, 76.

 

B.

 

“Sidang di zaman Kristus telah bertekad untuk mendirikan kerajaan pada masa itu,  sewaktu  b e l u m  semua  orang  bersedia  baginya. Sidang  d i w a k t u  ini bertekad b u k a n untuk mendirikannya sekarang, sewaktu ‘akhir dari segala perkara sudah dekat’ (1 Petrus 4 : 7), sewaktu masanya sepenuhnya sudah sampai.! Orang-orang Yahudi itu ingin mendapatkan kembali kerajaan mereka yang telah lepas dari mereka – suatu kerajaan yang penuh dosa dan orang-orang berdosa. Mereka sangat bernapsu untuk bebas dari hanya belenggu Romawi, gantinya juga bebas dari dosa dan orang-orang berdosa.” – Gunung Sion pada Jam Kesebelas, hal. 73 (bahasa Inggris).

 

“Para rasul itu sepenuhnya percaya bahwa Kristus akan mendirikan kerajaan-Nya pada kedatangan-Nya yang pertama, tetapi mereka pun harus merubah kepercayaan mereka.” – 1 Timely Greetings, No. 13, pp. 6, 7.

 

“Orang-orang Yahudi menghendaki sebuah kerajaannya sendiri, yaitu sebuah kerajaan dari dunia ini (orang-orang suci dan orang-orang berdosa di dalamnya). Mereka menghendaki sebuah kerajaan di bumi, bukan di dalam sorga. Apalagi, mereka menghendakinya 2000 (dua ribu) tahun lebih cepat daripada yang direncanakan. Secara bertentangan, dalam masa pendirian kembali kerajaan itu sekarang ini, ORGANISASI mengambil sikap sebaliknya: la menghendaki sebuah kerajaan di dalam sorga, bukan di bumi.” Timely Greetings, vol. 1, No. 15, p. 20.

 

“Sewaktu Anak Manusia dalam kemenangan-Nya mengendarai (seekor keledai) memasuki Jerusalem, mereka (orang-orang Yahudi) menghendaki Dia supaya dimahkotai sebagai Raja. Orang banyak itu berkerumun datang dari semua daerah sekeliling, lalu berseru dan berteriak : ‘Hosanah bagi P u -t e r a  D a u d ! Matius 21 : 9′” Life Sketches, p. 62.

 

Perhatian:

 

Para pemimpin yang kini menguasai Pusat Gunung Carmel di Waco, Texas, USA, sedang berusaha untuk menutup-nutupi makna dari kutipan-kutipan di atas, seolah-olah kutipan-kutipan itu tidak perlu untuk diketahui. Mereka sepenuhnya mengakui akan keotentikan dari kutipan-kutipan itu sebagai firman Allah, tetapi, karena mereka bersikeras hendak mempertahankan kebenaran ciptaan pendapatnya sendiri, bahwa tidak ada “Penetapan Waktu” yang diperkenankan Allah untuk diajarkan kepada kita, maka mereka telah memperlakukan kutipan-kutipan firman Allah itu sebagai tidak perlu untuk diperhatikan. Dengan demikian mereka dengan sengaja telah mengabaikan amaran firman Allah yang telah disampaikan kepada kita oleh hamba-Nya, yang mengatakan :  

 

“Takut akan Tuhan ialah permulaan dari pengetahuan. Amzal Solaiman 1 : 7. Satu saja kalimat dari Kitab Suci adalah jauh lebih berharga daripada sepuluh ribu pendapat-pendapat atau hasil-hasil dari argumentasi manusia. Orang-orang yang menolak mengikuti jalan Allah, akan pada akhirnya menerima ucapan yang berbunyi : “Enyahlah kamu daripada-Ku.” 7 Testimonies, p. 71.

 

“Tuhan Allah tidak menempatkan siapapun untuk mengeluarkan keputusan atas Firman-Nya. yang memilih-milih sebagian perkara sebagai produk Ilham dan mengabaikan yang lain-lainnya sebagai bukan produk Ilham. Tulisan-tulisan kesaksian telah ditangani sedemikian ini; tetapi Tuhan Allah tidak berada dalam hal yang sedemikian iniLetter 22, 1889.” – 1 Selected Messages, p. 23.

 

C.

 

Berita dari “Bapa dari semua Terang”, tertanggal 15 Oktober 1934, dari Los Angeles, California, di dalam majalah The Symbolic Code News Items itu, sesungguhnya tidak mungkin lagi berlaku sepenuhnya di waktu ini, karena Gulungan Suratan itu sudah terbuka selengkapnya. Tetapi para pemimpin yang berkualitas sekam itu masih saja menganggap dirinya sebagai Penguasa yang sah, yang memperoleh kuasa penuh dari Allah untuk menghakimi siapa saja yang berani menghalangi mereka daripada mengembangkan peraturan-peraturan dari kebijaksanaannya.

 

Berlandaskan pada Berita yang sama dari “Bapa semua Terang”, Los Angeles, California, 15 Oktober 1934 itulah mereka tampaknya telah membangun untuk pertama kalinya faham fundamentalisme itu di tengah-tengahnya. Pendapat yang sedemikian itu, pada tahap-tahap permulaannya tampaknya sangat luhur dan jujur, namun kemudian sesudah kematian Houteff dalam tahun 1955, faham fundamentalisme itu ternyata telah menjadi batu penghalang besar bagi pengembangan pekabaran itu sendiri. Berbagai faham fanatikisme dan ektremisme telah muncul di antara para pemimpin Davidian sebagai akibatnya, sehingga kebebasan bagi para penginjil, gembala-gembala dan guru-guru untuk mengembangkan kapasitas kemampuan mereka mengajarkan pekabaran Tongkat Gembala dengan bebas di bawah terang dari Tongkat, mulai dibatasi. Di sinilah kembali terlihat dari ucapan Houteff sendiri sewaktu ia mengatakan :

 

“Penyebab dari kekacauan doktrin yang sangat umum di antara para penyelidik Alkitab, terletak pada kelalaian mereka, yang sering sekali lalai mengamati sesuatu persoalan di bawah pandangan penuh (full perspective) dari pendapat penulisnya sendiri, suatu kelalaian yang akibatnya mereka melihat permasalahan itu dari sesuatu pandangan yang asing, yang makin menyempitkan pengertian mereka gantinya menemukan pendapat dari penulisnya sendiri terhadap permasalahan itu, sehingga mereka menemukan pengertian yang salah terhadapnya. Dan sekiranya pendapat itu sesuai dengan kehendak mereka, maka mereka akan mengembangkannya dan dengan penuh semangat mempromosikannya sebagai kebenaran, tetapi sebaliknya jika iaitu tidak sesuai dengan kehendak mereka, maka mereka akan sekuat tenaga menentangnya, lain kemudian membiarkannya kepada tanggungjawab penulisnya sendiri.” The Judgement and the Harvest, p. 91.

 

D.

 

Sekalipun Houteff telah mengatakan di dalam The Symbolic Code, vol. 1, No. 4, hal. 1, tertanggal 15 Oktober 1934 sebagai di bawah ini :

 

“Ajarkanlah pekabaran itu sebagaimana adanya jangan menambahkan apapun ke dalamnya, dan juga jangan mengurangi apapun dari dalamnya. Jangan mengira bahwa adalah   kewajibanmu untuk menjawab semua pertanyaan dari setiap orang,   atau menerangkan seluruh isi Alkitab dan Roh Nubuatan. Hanya orang bodoh saja yang mau berbuat perkara yang demikian. Sampai sejauh itu gulungan surat masih belum terbuka. Janganlah bertindak di luar apa yang sudah dijelaskan oleh Tongkat Gembala itu. ……………….. . Tidak pernah ada seorang nabi yang mengaku dapat menjelaskan segala sesuatu kepada lawan-lawannya walaupun pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab itu berhubungan dengan perkabarannya sendiri.”

 

Namun kini, karena gulungan suratan itu sudah terbuka seluruhnya, maka kita tidak lagi dilarang untuk menjelaskan seluruh isi Alkitab dan Roh Nubuatan kepada siapa saja yang bertanya. Jika memang belum pernah ada seorang nabipun di masa lalu, yang mengaku telah menjelaskan setiap perkara kepada para penentangnya, sekalipun yang harus dijawab itu adalah berhubungan dengan pekabarannya sendiri, kini di akhir zaman sekarang ini, karena semua pekabaran dari para nabi sudah sepenuhnya terinterpretasikan ke dalam mangkok emas, maka tidak ada lagi maaf bagi para pemimpin Davidian untuk tidak mampu mengajarkan seluruh pekabaran dari mangkok emas itu kepada semua penentangnya, baik secara lisan maupun secara tertulis. Untuk inilah hamba Tuhan mengatakan :

 

“Allah telah mengaruniakan kepada kita terang yang berkenan dengan perkara-perkara yang kini sedang terjadi dalam sisa waktu yang terakhir, maka dengan p e n a dan s  u a r a kita (sebagai pendeta-pendeta) harus memberitakan kebenaran itu kepada dunia (dimulai di dalam Sidang), bukan dengan cara merayu-rayu yang tidak bersemangat, melainkan dalam mendemonstrasikan Roh dan kuasa Allah.” Testimonies to Ministers, p. 470. (dalam kurung sisipan kami).

 

P e n u t u p

 

Hamba Tuhan Ellen G. White sejak jauh-jauh hari telah memperingatkan kepada kita semua sebagai berikut :

 

“I m a n dalam sesuatu kepalsuan tidak akan memiliki pengaruh penyucian terhadap kehidupan ataupun tabiat. Tidak ada kesalahan yang dapat disebut k e b e n a ran, ataupun dapat dibuat menjadi kebenaran dengan cara terus menerus diulang-ulang, atau dengan jalan beriman di dalamnya. Kejujuran tidak pernah dapat menyelamatkan jiwa daripada akibat mempercayai sesuatu kesalahan. Tanpa kejujuran tidak akan terdapat peribadatan yang benar, tetapi kejujuran dalam peribadatan yang palsu tidak pernah dapat menyelamatkan manusia. Saya mungkin saja dengan sejujur-jujurnya mengikuti sesuatu jalan yang salah, tetapi itupun tak dapat merubah jalan itu menjadi jalan yang benar, ataupun dapat membawa saya ke tempat yang saya kehendaki. Tuhan tidak mengingini kita untuk memiliki kejujuran yang buta, lalu menyebutnya sebagai i m a n yang menyucikan. Kebenaran adalah p r i n s i p yang dapat menyucikan, maka olehnya itu wajib bagi kita untuk mengetahui apakebenaran itu.” –2 Selected Messages, p. 56.

 

Semoga para penginjil, para gembala, dan guru-guru yang kini memimpin di Pusat Gunung Carmel milik Tuhan Allah di Waco, Texas, USA, dapat kembali menyadari akan kelalaian dan kegagalan mereka, bahwa sampai kepada hari ini masih banyak yang belum sama sekali ditangani. Janganlah mereka itu berbangga hati akan berbagai kemampuannya untuk bernubuat, dan melakukan berbagai perkara besar, dalam nama Tuhan, karena jika mereka tidak juga bertobat, untuk kembali mengajarkan pekabaran itu dengan sepatutnya, maka akhirnya mereka akan mendengar sendiri dari mulut Tuhan kata-kata celakanya: Enyahlah kamu daripada-Ku ! Sekali lagi Tuhan mengingatkan kepadamu, para Pemimpin yang kekasih, agar patuhilah perintah-Nya yang berikut ini :

 

“Karena Alkitab dan buku-buku Roh Nubuatan merupakan satu satunya sumber dari pekabaran Tongkat Gembala. maka apabila Tongkat itu diajarkan, Alkitab dan Roh Nubuatan juga harus diajarkan. Dan karena tidak ada satupun yang lain selain Roh Kebenaran yang telah menurunkan rahasia-rahasia Ilham itu, yang dapat mengintrpretasikannya, maka orang-orang yang mencoba mengajarkannya tanpa kuasa interpretasi Ilham ini, tak dapat tiada akan jatuh ke dalam praktik interpretasi sendiri (2 Petrus 1 : 20) yaitu kejahatan besar yang telah menjerumuskan dunia Kristen ke dalam kondisi pertikaiannya yang hampir-hampir tak ada batasnya sekarang ini, berikut akibat kekacauan, persaingan, dan ketidak-mampuannya yang ada.

 

Karena kita tidak berani mengikuti pada jalan yang sedemikian itu, maka sebagai guru-guru Tongkat Gembala (penerbitan-penerbitan resmi dari Persekutuan Davidian MAHK) kita h a r u s  m e n g a j a r       h a n y a   di d a -l a m   t e r a n g  dari Tongkat bagian-bagian pekabaran, yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan. H a n y a dengan d e m i k i a n inilah semua penganut Kebenaran Sekarang akan menjadi s e p i k i r, s e p a -k a t, dan membicarakan perkara-perkara yang sama. (1 Kor. 1 : 10; 1 Pet. 3 : 8; Yesaya 52 : 8). – – Fundamental Beliefs, pp. 28, 29.  

 

Dan kepada semua Saudara-Saudariku yang kekasih, yang sedang terus berjaga dan berdoa sampai kepada hari ini hampir dua ribu tahun lamanya, untuk masuk ke dalam kerajaan itu, yang oleh Yahya Pembaptis telah diberitakan sudah dekat (Matius 3:2), kerajaan yang sama itu juga yang akan segera berdiri di Palestina dalam tahun 2.027 yang akan datang. Tetapi secara mengejutkan, t a n g g a l dari peristiwa yang mulia dan gilang-gemilang itu sudah akan diumumkan lebih dulu, sebulan lebih dulu, oleh Tuhan Allah sendiri. Berhati-hatilah agar pengumuman itu tidak akan mendapatkan anda dalam keadaan tidur, sehingga kedatangan-Nya bagimu kelak bagaikan pencuri di tengah malam.

 

*    *    *

 

 

 

 

 

 131 total,  2 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart