PERMASALAHAN
Waco, Texas
Dari Engedi sampai ke Eneglaim
Oleh :
General Association of
Davidian Seventh-day Adventist
Dewan Eksekutif
1988 / 1990
(bag. 2)
Kepada dua belas suku bangsa itu yang tercerai-berai di luar
“Tanggung jawab yang sudah diletakkan Allah pada kita pada waktu ini adalah sedemikian besarnya sehingga tidak ada satupun pikiran manusia dapat sepenuhnya memahaminya ataupun menanggapinya secara serius; artinya Tuhan Allah telah memberikan kepada kita “firman kehidupan” untuk disampaikan kepada sidangNya yang bersalah, dengan demikian menempatkan terang itu bagi umat di dalam tangan kita ! Dengan perkataan lain, kita berdiri seolah-olah memegang kemudi dari kapal besar yang di dalamnya terdapat umat Allah, maka jika kita merusak kapal itu, setiap orang sudah akan jatuh ke laut. Oleh sebab itu, kalau saja dapat kita menyadari betapa besarnya kejatuhan mereka itu, kita pun sudah akan cemas dan mengeluarkan butir-butir keringat darah yang besar-besar. Mungkin saja, bahwa Dia yang telah menenangkan air-air yang bergelora dengan ucapan kata-kata, “Tenanglah,” itu akan membagi lautan, lalu dengan demikian, tanpa bantuan dari kapal itu, menghantarkan ke pantai orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk kejatuhan kapal itu. Tetapi celakalah bagi kita apakah karena kita acuh tak acuh saja berusaha dengan setengah hati, ataupun karena sesuatu semangat yang bukan datang dari kuasa Ilahi telah menimbulkan bencana yang sedemikian hebatnya.
“Pada waktu ini kita harus membuat sesuatu gerakan yang maha penting semenjak pekabaran itu mencapai kita. Oleh sebab itu, kami memohon dengan sungguh-sungguh doa-doa dari setiap penganut Kebenaran Sekarang, agar jangan lagi berbuat apapun yang Allah tidak mungkin memberkahi.
“Firman Tuhan sedang mendengung di telinga kita, mengatakan : “Engkau juga, hai anak Adam, ambillah olehmu sebuah batu bata, lalu letakkan itu di hadapanmu, lalu gambarkanlah di atasnya kota itu, yaitu Jerusalem; lalu kepunglah dia, dan bangunkanlah sebuah benteng pertahanan menghadapinya, dan timbunlah sebuah bukit menghadapinya ………………” Yehezkiel 4 : 1, 2.
“Kemudian, kita harus menjawab panggilan yang datang atau sebaliknya kita mungkin akan membawa kapal yang bermuatan penuh itu kepada kehancurannya yang kekal.
“Membangun ‘benteng’, membuat ‘bukit’, membangun ‘kemah’ dan ‘balok penggempur’ akan membutuhkan suatu pasukan Gideon yang gagah berani, yang tidak mau tunduk berlutut untuk minum air. Jehuda 7 : 2 – 7. Umat Allah dahulu, selagi mereka itu membangun tabernakel, dua tempat ibadah (temples) pada zaman rasul-rasul, mereka itu menjawab panggilan mereka dengan sangat setia. Tetapi akankah kita sekarang pada akhir dunia sekarang ini, selagi membuat sejarah yang akan berdiri untuk kekal selamanya, menarik diri atau akan berbuat lebih sedikit ? Tuhan Allah telah memberikan kepada kita berkat-berkat yang lebih besar daripada yang telah diberikan-Nya kepada sesuatu umat yang lain kapanpun juga. Oleh karena itu, hendakkah kita oleh berbagai perbuatan kita lalai menunjukkan kepada-Nya bahwa kita berkenan terhadap karunia-Nya yang besar sama halnya dengan mereka itu ? Hendaklah setiap pemimpin dari the Symbolic Code menjawab sendiri pertanyaan ini.
“Untuk memenuhi panggilan kita harus membangun “benteng”, membuat ‘bukit’, dan membuat ‘kemah’, dan ‘balok penggempur mengelilinginya’ — “Ini akan menjadi pertanda kepada isi rumah Israel.” – Yehezkiel 4 : 3. Sebab itu, maka pertanyaan pertama yang akan ditanyakan adalah, Dimanakah hendak kita membangun ? Jawaban akan datang dari Dia yang sedang memegang kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri” (TM 300) : “Pada hari itu Israel akan menjadi ……………. yaitu suatu berkat di tengah-tengah tanah itu.” (Yesaya 19 : 24).
“Karena tidak ada orang yang meletakkan sesuatu terang di sudut ruangan, melainkan di tengah-tengahnya, maka demikian itulah pemilik kebun anggur yang bijaksana membangun ‘sebuah menara di tengah-tengah kebun anggurnya. Kita kini hidup dalam masa nubuatan itu, apabila orang-orang berlarian pergi datang (Daniel 12 : 4) dan dimana suatu pekerjaan yang singkat akan Tuhan buat. (Rum 9 : 28).
“Sebagai akibatnya, pemerintah negara bagian Lone Star, yang karena berada di tengah-tengah tanah itu bagi kedua belah Amerika, yaitu Utara dan Selatan, akan merupakan tempat dimana kita harus membangun “kemah” itu, supaya terang dapat secara merata menyebar masuk ke timur dan ke barat, utara dan selatan. Lagi pula, perkemahan itu dari mana balok-balok penggempur dikirim, dengan sendirinya harus berlokasi di tengah sehingga jarak di antara “balok-balok penggempur” itu dengan perkemahan dapat diperpendek menjadi separuhnya, dengan demikian mengurangi waktu dan biaya pengangkutan dan perbekalan maupun biaya pengiriman pos. Kami bersyukur kepada Allah untuk perencanaan yang bijaksana sedemikian ini.
“Oleh karena itu, DIA telah memberikan kepada kita salah satu dari bukit-bukit disekitar danau yang indah yang ada di sekitar Waco, Texas, sebuah kota yang berpendudk kira-kira 60.000 jiwa, tetapi cukup jauh dari kota itu, dan jauh dari dunia dan lingkungannya yang jahat — kira-kira sekitar 5 mil dari pusat kota, dan kira-kira 2 setengah mil dari perbatasan kota. Di sanalah terbentang 189 hektare tanah bagi ‘perkemahan’ kita.
“……… Itulah sebabnya, adalah perlu mengutus beberapa Saudara ke Waco, Texas, untuk mempersiapkan jalan bagi pemindahan markas besar oleh mendirikan sebuah bangunan sementara dan sebagainya, supaya kita dapat pindah barangkali dalam dua bulan ke depan, sesudah mana kita dapat merencanakan membangun bangunan-bangunan lain sehingga kita akan mampu dengan berhasil memberitakan pekabaran kepada Gereja, mempersiapkan pekerjaan bagi orang-orang kita, dan mengawasi orang-orang miskin, orang sakit, mereka yang berusia lanjut maupun anak-anak yang ada di antara kita. . .
“….. Saudara-Saudara yang kekasih dalam kebenaran sekarang : Banyak surat-surat yang berisikan dorongan telah diterima selama beberapa minggu yang lalu, yang kebanyakan menunjukkan bahwa saudara-saudara telah berdoa dengan sungguh-sungguh agar Tuhan berkenan mengendalikan hamba-hamba-Nya dalam hikmah dan nasehat sambil mencarikan sebuah lokasi sentral bagi markas besar dari mana mengoperasikan pekerjaan pemberitaan pekabaran kepada Gereja. Sekaliannya itu telah sangat disambut dengan senang hati oleh semua, dan khususnya oleh mereka yang seolah-olah sedang memata-matai tanah itu, maka kami benar-benar merasa berbahagia untuk membawakan kepada saudara sebuah laporan yang baik dan sedikit buah anggur dari perjalanan ini, dan dalam bahasa dari orang-orang yang setia dahulu, kami dapat mengatakan, “Kita akan benar-benar mampu merebut kota itu, namun kita tahu bahwa ini dapat dilakukan hanya apabila dilakukan sama dengan yang diperbuat oleh kedua perajurit kuno yang lalu, yaitu, “Ikutilah Tuhan sepenuhnya.”
“Sudah menjadi kenyataan selama sesuatu waktu bahwa akan segera diperlukan mencari suatu lokasi yang benar-benar di tengah bagi kantor untuk melayani seluruh di lapangan dengan baik. Dengan demikian mereka yang di markas besar sudah berdoa dengan sungguh-sungguh selama berbulan-bulan untuk masalah ini, maka sementara mereka itu terus berdoa memohon terang, maka pada akhirnya Tuhan menunjukkan secara pasti bahwa California Selatan yang indah itu tidak lagi menjadi pusat pekerjaan-Nya bagi “domba-domba yang sesat dari isi rumah Israel’, melainkan akan tampak suatu arah perjalanan ke timur dalam aliran dari “mata air“ itu yang akan berkembang ke dalam sungai besar dari nubuatan Jehezkiel, maka berbagai rencana segera dirumuskan oleh mana suatu pencarian yang menyeluruh dapat dibuat di dalam daerah teritorial yang ditunjukkan oleh Tuhan dimana markas besar yang akan datang itu akan ditemukan.
“Dalam jawaban kepada suatu undangan untuk menjadi anggota dari kelompok orang-orang yang dipilih untuk mencari lokasi yang baru itu, maka kami bertiga bertemu di San Antonio, Texas sekitar hari pertama dari bulan Pebruari, maka lebih dari dua bulan lamanya kami dengan sekuat tenaga telah menelusuri setiap petunjuk dari Pemimpin Ilahi kita, menelusuri tanah itu seluruhnya dari San Antonio ke Dallas dan Forth Worth, yang berada di dalam daerah yang diindikasikan dimana Tuhan menghendaki kita tinggal.
“Satu hal adalah jelas di dalam pikiran kita mengenai rumah baru bagi tugas pekerjaan kita, dan itu adalah bahwa kita harus memiliki sebuah landasan desa dari mana mulai bekerja — sebuah yang cukup luas untuk mendemonstrasikan bahwa Tuhan tidak keliru sewaktu IA memberitahu kita melalui utusan-Nya bahwa kita harus berada di luar kota dan dalam suatu lingkungan yang kondusif bagi kesehatan, dan sebuah dimana dapat kita peduli terhadap orang-orang yang kekurangan di antara kita, dan untuk menyediakan lapangan kerja bagi orang-orang yang akan belajar bagaimana memberitakan pekabaran itu.
“Selagi di Waco perhatian kita telah diarahkan kepada sebuah harta tetap yang terletak sekitar lima miles dari pusat kota, dan dekat dengan sebuah danau buatan dari mana penyediaan air bagi kota diambil, dengan demikian makin kami memikirkan lokasi ini, maka makin meyakinkan kami bahwa Tuhan sedang mengarahkan kami ke tempat ini, sebagaimana ternyata dari ’banyak bukti yang tidak gagal’, yang kami sendiri tidak berani mempertanyakan, karena keseluruhan adegan dari gambaran itu pada mulanya bertentangan dengan setiap rencana manusia dari kami sendiri………” – 1 SC 10 : 3.
Dari semua referensi yang baru dikutip di atas, kami melihat hal-hal berikut ini :
- Tuhan Allah mengendalikan nabi untuk membangun “perkemahan” itu.
- Tuhan Allah mengendalikan nabi itu ke daerah Dallas San Antonio dan Forth Worth.
- Bahwa dalam daerah itulah melalui “berbagai bukti yang tidak dapat gagal”, Allah telah mengindikasikan sebuah harta kekayaan desa yang berada di luar kota Waco.
- Daerah inilah yang letaknya di tengah-tengah bagi Amerika
- California Selatan tidak lagi menjadi pusat bagi pekerjaan Allah.
- Suatu “perjalanan arah ke timur” akan tampak dari “aliran” dari “mata air” yang akan berkembang ke dalam sungai besar dari Jehezkiel 47 — ia telah mengikuti arahan dari aliran itu di dalam Jehezkiel 47.
Mengapakah Allah tidak memilih sebuah lokasi yang lain pada waktu itu ?
Texas pernah merupakan negara bagian yang ideal bagi markas besar Davidian dalam tahun 1930 an, ternyata karena sebab Allah mengarahkan umat-Nya ke sana. Tetapi juga, pada waktu itu pemusatan terbesar orang-orang MAHK berada di Amerika (Utara, Pusat dan Selatan) dengan mayoritas berada di Canada, di United States of America, dan India Barat. Sebagai contoh, 20 tahunan kemudian dalam tahun 1950an Ilham menunjukkan kepada sekitar 300.000 an orang-orang MAHK di USA saja dan hanya sekitar 500.000 orang-orang MAHK di seluruh dunia di luar Amerika Serikat dan negeri-negeri asing. (Lihat Jezreel Letters, No. 9, p. 9 (ukuran kecil). Kembali membuktikan bahwa pemusatan orang-orang MAHK yang lebih besar terdapat di Americas, khususnya USA untuk “memancing” dan “berburu” jiwa-jiwa (Jeremiah 16 : 16) secara efektif. Texas merupakan negara bagian yang ideal karena letaknya di tengah-tengah.
Lagi pula, tarif pos selama tahun 1930 an di USA, bahkan untuk barang kiriman kelas satu setiap ons dan kurang telah dihargai berdasarkan pada jarak yang akan ditempuh. Lokasi ini akan banyak sekali berpengaruh pada biaya pengiriman, belum lagi membicarakan pengiriman luar negeri.
Tentu saja, pada waktu ini biaya pengiriman secara radikal telah berubah. Dengan paket-paket pengiriman yang lebih besar (satu ons ke atas), harga-harganya bervariasi tergantung pada dimana barang-barang itu dikirim di USA. Ini adalah penting karena 1/3 sampai ½ barang-barang pengiriman kita adalah 2 ons ke atas. Meskipun demikian, kebanyakan dari paket-paket kami yang besar-besar dikirim di luar USA, dan harga-harganya adalah sama apabila engkau mengirimnya dari negara-negara Pantai Barat, Negara-negara di tengah ataupun di timur. Sekali iaitu meninggalkan USA dimana saja ke luar negeri, maka biayanya sama. Kini ingatlah, bahwa pada waktu ini, dalam tahun 1990 an, mayoritas orang-orang MAHK benar-benar berada di negara-negera asing, melewati Lautan Atlantik (2 SR 297). Divisi-Divisi yang bertumbuh cepat bagi MAHK pada waktu ini terdapat di inter-American division (West Indies, Central America, dan bagian-bagian dari Amerika Selatan), divisi Afrika dan Divisi Timur Jauh. Dengan demikian, Persekutuan mendapatkan dirinya bertanggung jawab bagi berbagai kepentingan di luar USA hampir tiga kali lebih besar daripada bagi USA dan Canada. Dari laporan Afrika dan Timur Jauh adalah merupakan divisi-divisi yang tercepat bertumbuh di seluruh dunia pada pertengahan tahun 1990 an, bahkan melewati pertumbuhan dari divisi inter-American, namun biayanya tidak lagi terlalu besar untuk mengirim sebuah paket dari West Coast daripada dari Central atau Timur USA. Kembali, banyak hal sudah banyak berubah semenjak dari tahun 1930 an.
Sebuah alasan lain yang cukup jelas bagi takdir memilih Texas di tahun 1930 an ialah karena iaitu memberikan suatu landasan bagi pertumbuhan dan perluasan. Texas pada waktu itu adalah sebuah negara bagian yang bertumbuh dengan penuh harapan, dengan tanah yang luas. Tentu saja, karena ini adalah ditengah-tengah depresi ekonomi di waktu itu.
Tetapi yang terpenting kita saksikan bahwa nabi itu mengikuti arah ke timur dari “aliran” dari Jehezkiel 47. Texas yang berada di sebelah timur California adalah sesuai dengan nubuatan dari Jehezkiel.
Tahun-Tahun dari Gunung Karmel — Manis pahitnya selama tahun-tahun itu
Dua puluh sampai dua puluh lima tahun pertama dari sejarah Gunung Karmel adalah menakjubkan dan manis karena Kebenaran Sekarang terus mengalir dari Allah oleh perantaraan utusan-Nya, dan akhirnya sampai ke dunia MAHK. Laodikea tergoncang, ya terombang-ambing, tergulung-gulung dan terhempas terkena balok-balok penggempur dari kebenaran. Firman Allah yang menghantam tembok-tembok ketidak-percayaan/syakwasangka, kepalsuan dan tradisi. Pertama sekali “memancing” (Jeremiah 16 : 6); berjuta-juta buku-buku yang berisikan kebenaran yang gratis dikirim ke tanah-tanah yang jauh maupun dekat. Sedemikian rupa kampanye “memancing” yang tak ada taranya ini yang belum pernah ada sebelumnya. Inilah sebabnya, maka pada hari ini dimanapun saja engkau pergi, khususnya di Amerika, seseorang dimana saja sudah akan mengenal nama Tongkat Gembala.
Perkemahan itu bertumbuh dan berkembang makmur. Pada sesutu titik telah tercatat bahwa ada kira-kira 100 orang atau lebih telah tinggal di kampus itu dan hampir 100.000 nama sudah ada dalam daftar pengiriman dan masih terus bertambah.
Ya, ada banyak pengorbanan dan kerja keras, perkemahan itu sedang memenuhi maksudnya. Iaitu tampak bahwa tak lama lagi sidang sudah akan disucikan lalu kerajaan berdiri.
Oleh datangnya Perang Dunia II, maka iaitu khususnya tampak bahwa nubuatan-nubuatan tentang Kerajaan sudah akan segera digenapi. Tetapi, perang itu sudah lewat. Dan kemudian iaitu menjadi jelas, bahwa tugas Gunung Karmel belum selesai terlaksana dan orang-orang Davidian belum siap.
“Kalau sekiranya perang dunia yang ada itu (Perang Dunia II) ialah perang yang diramalkan oleh Nahum, dan sekiranya pemeteraian atau pembubuhan tanda pada “hamba-hamba Allah” harus diselesaikan tanpa malaikat-malaikat itu kembali menahan angin-angin itu (Wahyu 7 : 1; Early Writings, p. 38), maka waktu untuk memulihkan kembali kebesaran Jakub dan Israel itu sudah akan dekat. Akhirnya tibalah jam bagi kelepasan Sion dari perhambaan orang-orang Kapir, dan bagi anak-anaknya untuk kembali ke negeri Bapa-Bapanya (Jehezkiel 36 : 23 – 38), yaitu kebun anggur milik Tuhan serwa sekalian alam. Olehnya itu hendaklah ia berdiri siap dan bersemangat, menunggu perintah Tuhan untuk mulai berbaris ke sana.” – 14 TR 24. (Dalam kurung tambahan)
“Dari semua yang tampak rasa-rasanya seolah-olah kita sudah sangat-sangat dekat kepada kegenapan dari nubuatan-nubuatan ini. Hanya ada satu perkara yang menghalanginya, dan itu adalah karena kita belum menyelesaikan pekerjaan kita. Kalau saja kita sudah membawa pekabaran amaran itu kepada sidang, maka sekaliannya ini sudah akan dapat diselesaikan sekarang, karena bangsa-bangsa semuanya sudah siap. Allah akan menahannya sampai kita menyelesaikan pekerjaan kita. Suatu perkara lain yang pasti ialah bahwa adalah bagi kebaikan kita sendiri apapun yang akan jadi dan siapapun juga yang menang, kalau saja kita adalah pengikut-pengikut Allah dalam Roh dan Kebenaran.“ – 12 SC 1 : 24.
Memang, iaitu telah menjadi sangat jelas bahwa kebanyakan orang-orang Davidian belum siap; mereka itu belum memperbolehkan Kebenaran menyucikan diri mereka, mereka belum memperoleh pembenaran Kristus yang telah ditawarkan. Dalam tahun 1951 didalam buku kecil, Pembina Gedung Putih Sdr. Houteff telah mengumumkan ramalannya yang berikut ini :
“Segala perkara yang dapat dilakukan melawan pekabaran Allah bagi zaman ini, akan dilakukan dengan dendam yang bahkan lebih besar daripada yang telah dimanifestasikan melawan pekabaran sorga di zaman kedatangan Kristus yang pertama, karena Iblis mengetahui, bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan kalah untuk selama-lamanya sehingga ia tidak akan memperoleh kesempatan lagi yang lain. Oleh sebab itu, keadaan pada waktu ini sangat mendesak agar setiap anggota sidang dari jam ke sebelas secepatnya dan dengan teguh memperkuat diri melawan usaha Musuh untuk mengirimkan sebuah pukulan yang mematikan (a knockout blow) kepadanya. Kita juga harus waspada dan awas, untuk menyadari bahwa pukulan itu akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — yaitu dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus.” ———- Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35 (Edisi 1999).
Ada banyak kesaksian yang dapat diberikan oleh para penghuni (Waco) yang masih setia menganut pekabaran itu sebagai manis pahitnya tahun-tahun selama di Gunung Karmel dahulu. Sdr Houteff telah sangat bersedih hati karena melihat apa yang terjadi di antara orang-orang yang pada waktu itu mempersiapkan diri menunggu Kerajaan itu. Di antara tahun 1952 – 1954 surat-surat Jezreel telah ditulis dan kampanye “Pemburuan” (Jeremiah 16 : 16) telah dimulai. Suatu tahap baru dari pekerjaan itu telah dimulai. Kini pada waktu itulah para penginjil diutus keluar untuk mengunjungi orang-orang “satu per satu” dimana saja mereka itu berada. Mereka akan diburu — dihubungi secara pribadi. Pekerjaan yang utama kini adalah pemburuan. Di sinilah kata-kata dari Ilham sendiri yang mengatakan :
“Di sinilah kepada anda diberitahukan dengan jelas, bahwa dalam masa pengumpulan hamba-hamba Allah akan didesak pertama sekali memancing umat-Nya, kemudian memburu mereka itu. Karena komunikasi kita yang pertama dengan mereka itu adalah melalui buku-buku bacaan, maka iaitu tak dapat tiada berarti memancing. Demikian itu juga, karena sebagaimana iaitu tersebar dimana-mana bagaikan daun-daun luruh di musim gugur, maka ikan-ikan akan datang memeriksanya, menemukannya baik untuk dimakan, dan memakannya lalu tertangkap. Demikian itulah misalnya. Tetapi kini, kita sedang berada dalam masa periode pemburuan, dan kita sudah mulai memburu mereka itu, apakah mereka itu di dalam kota ataupun di luar kota, pada tempat-tempat yang mudah dijangkau ataupun pada tempat-tempat yang sulit dijangkau.” 9 JL 6 (jenis kecil).
Dimulainya Penjualan Seluruh Gunung Karmel di bawah Petunjuk dari Tuhan Allah
Adalah Tuhan Allah sendiri yang mulai menjual kekayaan harta tetap itu, karena iaitu diumumkan dan direncanakan oleh nabi itu sendiri. Berapa banyakkah yang hendak Tuhan jual ? S e m u a — “keseluruhannya.” Iaitu merupakan persiapan bagi suatu “usaha habis-habisan”.
“Kampanye pemburuan yang dimulai tahun lalu telah memprakarsai dan memelopori suatu kemajuan perkembangan Kebenaran sekarang yang penuh haru.
“Kini kembali, bahkan dengan tekanan yang lebih besar terhadap pencapaian tujuannya, maka Pusat Gunung Karmel membuat pemberitahuan berikut ini kepada semua umat Davidian yang setia yang mau menyadari bahwa berita baik ini barangkali tidak kurang daripada sebuah pertanda. Pusat Gunung Karmel, oleh mulai pertama sekali menjual kelebihan harta kekayaannya, kemudian KESELURUHANNYA akan secara simbolis membuka jalan kepada rencana yang digariskan di dalam Alkitab dan Roh Nubuatan dalam kata-kata berikut ini :
“Kembali, Kerajaan Sorga itu adalah bagaikan suatu harta yang tersembunyi di dalam sebuah ladang, yang mana apabila seseorang menemukannya, maka ia sembunyi, dan karena gembiranya atas penemuan itu ia lalu pergi dan menjual semua yang dimilikinya, lalu membeli ladang itu.” Matius 13 : 44. Tuhan sendiri yang sedang mengarahkan jalan itu.
“……..Jesus telah memungkinkannya bagimu untuk menyambut kasih-Nya, lalu dalam kerja-sama yang berbahagia dengan-Nya bekerja di bawah pengaruhnya yang harum. IA meminta dari kamu untuk menggunakan semua harta milikmu dalam pelayanan yang tidak mementingkan diri, agar rencana-Nya bagi penyelamatan jiwa-jiwa akan dapat dimajukan dengan kekuatan. Dia mengharapkan kamu untuk memberikan kekuatan-kekuatan penuhmu untuk pekerjaanNya.
“Maukah anda membuat aman harta kekayaanmu ? Letakkanlah itu di dalam tangan yang terdapat bekas paku dari penyaliban yang lalu. Tetap mempertahankannya dalam pemilikanmu, maka iaitu akan menjadi kerugianmu yang kekal. Serahkanlah itu kepada Allah, maka semenjak dari saat itu padanya akan terdapat tulisan ukiran-Nya. Iaitu akan dimeteraikan dengan kekekalanNya. Hendakkah anda menikmati hartamu? Gunakanlah itu bagi keberkatan orang-orang yang menderita.” – 9 T 50, 51.
“…….. Kita menyaksikan setiap hari berlalu makin lebih banyak Allah meminta dari umat-Nya supaya menunjang pekerjaan-Nya dengan senang hati, pertama-tama oleh perpuluhan-perpuluhan dan persembahan-persembahan mereka (Maleakhi 3 : 8 – 10), dan terakhir oleh menjual semua apabila Allah mengeluarkan perintah. Hanya dengan demikian itulah dapatlah ia dengan suka-cita membeli “ladang” itu berikut “kekayaannya” yang besar.
“Iaitu kini menjadi makin jelas bahwa waktunya sudah singkat, bahwa dia yang ingin bersiap-siap bagi pesta “perjamuan yang besar“ dan bagi rumahnya yang kekal, sudah akan membuka matanya terhadap Kebenaran dan hatinya terhadap kebahagiaan kekalnya. Allah akan mengarahkan dia dari hari ke hari.
“Jadi tentu saja gerakan ini sudah akan dapat menjadi sebuah tanda patok baik bagi orang-orang Davidian maupun bagi orang-orang Laodikea, bahwa pekabaran Panggilan Jam Ke – 11 itu sudah mendekati akhir dari suatu usaha habis-habisan untuk memenangkan kembali sidang dari tangan-tangan Musuh.
“Oleh sebab itu, hendaklah diketahui bahwa sebagian dari harta tetap tanah Gunung Karmel itu sedang dibagi-bagi untuk perumahan tempat tinggal orang-orang kaya dimulai pada peach orchard yang tua itu yang dekat dengan pintu masuk Gunung Karmel ……….
“……..Kemudian siapa tahu, kalau bukan Tuhan, bahwa contoh yang menggemparkan hati ini dapat segera berbalik menjadi suatu bunyi ketakutan lalu diikuti oleh setiap penganut Davidian yang setia di seluruh negeri. Bahkan kini, teladan Tuhan untuk menghimpun dana oleh menjual harta-harta milik-Nya, adalah sebuah seruan keras bagi setiap Davidian untuk bangkit kepada kenyataan bahwa ia berkewajiban untuk bergabung dengan kampanye itu pertama-tama dengan perpuluhan dan persembahan yang setia, dan terakhir mengembangkan dana-dana itu oleh memberikan apa saja supaya pekerjaan dapat diselesaikan dan umat kesucian dikumpulkan.” – 10 SC 1 : 3 – 6 (Sept 1954).
Dalam bulan Desember 1954 Sdr. Houteff menerbitkan Kesaksian-Kesaksian dan hotbah-hotbah dari Hari Sejarah tahun 1954. Ia tidak menulis sendiri yang berikut ini tetapi ia menerbitkannya, menunjukkan bahwa ia memberi pengakuan (mengakui = authorize) akan isi tulisan-tulisan itu. Di sini dikutip sebagian dari the Symbolic Code itu sebagai berikut :
“Adalah harapan kami yang setulus-tulusnya semoga Saudara dan saudara-saudara lainnya akan selalu ingat kami ke hadapan tahta rahmat, karena penuaian adalah benar-benar melimpah, tetapi para pekerjanya masih sedikit.
“Masih terngiang-ngiang dalam telinga dari Gunung Karmel ialah pemberitahuan yang mengejutkan dalam bulan Juli 1954, yang memberitahukan perihal mulainya penjualan harta tetap (tanah) Gunung Karmel dan mengenai persiapan bagi suatu usaha habis-habisan untuk merebut kembali Sidang daripada tangan-tangan Musuh.
“Iaitu terbawa ke perhatian kita, bahwa dengan berlalunya setiap jam iaitu menjadi makin hari makin jelas kepada semua orang Davidian, bahwa Tuhan mengharapkan dari umat-Nya untuk membantu pekerjaan-Nya dengan senang hati, pertama-tama dengan perpuluhan dan persembahan, dan kemudian oleh menjual semua, jika mereka mau masuk ke dalam hidup yang kekal. Telah ditegaskan bahwa dia yang dengan setia memenuhi persyaratan-persyaratan-Nya yang pertama, dalam perpuluhan dan persembahan, akan pada akhirnya dengan suka-cita pergi menjual semua apabila Allah mengeluarkan perintah. Dengan demikian ia akan dapat dengan suka cita membeli ladang itu berikut harta kekayaannya.
“Penjualan harta kekayaan Gunung Karmel telah digambarkan merupakan suatu gerakan yang harus membangkitkan kita semua kepada kenyataan, bahwa pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu sudah mendekati suatu usaha habis-habisan yang terakhir untuk memenangkan kembali Sidang dari tangan-tangan penabur lalang.
Pengumuman ini telah dibawakan ke lapangan dalam bentuk cetakan dari The Symbolic Code itu. Demikianlah The Symbolic Code itu kembali memainkan peranannya yang penting untuk menyampaikan berita-berita ini ataupun yang lainnya kepada orang-orang Davidian di seluruh dunia.
The Symbolic Code itu sudah tidak dicetak selama sebelas tahun, tempatnya sementara diisi oleh penerbitan-penerbitan lain. Terbitannya yang pertama tertanggal September 1954 Jilid 10 No. 1 telah disambut oleh semua umat Davidian baik yang jauh-jauh maupun dekat, dan sementara iaitu bergulir dari percetakan ke Kantor Pos, dan akhirnya sampai ke rumah-rumah tangga umat, maka iaitu ditemukan bersisikan tulisan-tulisan perihal kepentingan-kepentingan umum maupun khusus yang tepat waktu, berikut sebuah kantong surat Pos yang menarik.
“Pada tanggal 11 Agustus penataan “Clearing and landscaping” terhadap pembagian tanah yang baru itu sementara berlangsung. Nama jalan yang pertama, Charboneau Drive, telah diberikan untuk mengenang ibu dari Sister Hermanson, yaitu Sister Florence Charboneau, yang bukan saja merupakan pioneer yang pertama orang-orang percaya pada waktu itu, melainkan juga bendahara dari Persekutuan Davidian MAHK, ia juga merupakan kelompok pertama yang datang ke Karmel, yang juga yang pertama sekali meninggal dunia di Mt. Carmel’s Memorial Park.”
“Jalan-jalan lainnya mungkin telah diberi nama menurut kedua belas pioner yang pertama dan yang lainnya yang sudah meninggal bersama dengan Sister Charboneoau.”
“Pada 19 Agustus, nama “Lake Shore Hills” telah dipilih dari antara sejumlah nama yang diberikan, bagi suatu bagian tanah yang baru (new sub-division). Jalan masuk utama telah diberi nama Mt. Carmel Boulevard.”
Tempat penghunian tambahan pilihan yang baru ini, yang telah dibuka oleh Saudara-Saudara. Fayne dan Vaughn Worth, sudah menjadi lokasi dari enam rumah yang menarik, yang mewakili kelima tukang pendiri Davidian.”
Ya, dengan datangnya Kota sampai ke pintu-pintu rumah kami, maka kebun peach orchad itu sudah harus hilang. The peach orchard ! Betapa banyaknya kenangan dari tanaman itu dengan dahan-dahannya yang menunduk bergantungan dengan buah-buahnya yang indah menarik. Anak-anak lelaki dan gadis-gadis, pria dan wanita, yang mengisi keranjang-keranjang dengan buah-buah Elbertas yang berair jus yang kuning keemasan ! Begitu banyaknya yang tersedia bagi setiap orang, dan hampir selama tiga bulan setiap tahun kami berpesta pora menikmatinya. The Cannery menjadi tempat yang sibuk pada hari-hari itu, untuk ribuan liter persik yang dikemas untuk digunakan pada musim dingin, dan masih banyak lagi. Jadi Saleway dibuka, dan mobil-mobil datang dari jauh dan dekat untuk membeli pohon-pohon persik Gunung Karmel.”
“Sekaliannya ini berlangsung sebelum kekeringan datang. Kini pohon-pohon itu sudah tua, sudah layu sebagiannya, dan hanya sekedar bertahan hidup. Tetapi mengapakah kita harus bersedih ? Sekaliannya itu sudah melayani dengan baik sesuai maksudnya selama kita membutuhkan mereka. Kini tanah itu akan dijual dengan sebuah keuntungan dan uang-uangnya akan digunakan untuk mencari dan menyelamatkan domba-domba yang sesat di Rumah Israel. Selamat tinggal pohon-pohon peach orchard tua yang tersayang.” 10 SC 2 : 11 – 13, Desember 1954.
Di dalam the Symbolic Code yang sama Sdr. Houteff telah menerbitkan kesaksian ini dari seseorang siswa di Gunung Karmel sebagai berikut :
“Saya sangat terkesan oleh hal-hal yang saya saksikan dan dengar perihal pembangunan Gunung Karmel pada hari-hari permulaannya dan penjualan secara bertahap tanah itu dan traktat-traktat setelah maksudnya sudah terpenuhi. Saya juga terkesan dengan perlunya memberi suatu teladan kepada semua orang percaya untuk berbuat yang sama sebagaimana yang ditunjukkan Tuhan jalannya. Perhatian saya selanjutnya dibangunkan oleh beberapa gedung yang menonjol, juga oleh gedung amphitheater yang besar-besar yang dapat menampung beribu-ribu orang, dan yang dapat dipersiapkan untuk dioperasikan dalam beberapa hari saja. Alasan mengapa saya lebih terkesan oleh perkara-perkara ini daripada yang lain-lainnya adalah karena saya tidak berharap menemukan semuanya itu, tetapi iaitu membuktikan adanya sebuah kesaksian yang menonjol lainnya bagi saya bahwa tangan Tuhan sedang mengarahkan pekerjaannya dari titik ini.” — Seorang siswa baru dari California. 10 SC 2 : 18, Desember 1954.
Dalam sebuah wawancara yang diselenggarakan oleh Dr. Mc Gee di Universitas Bailer, Waco, Texas, dengan Sdr. George Saether, seorang bekas anggota Dewan Eksekutif dan pioner dari Gunung Karmel tua, maka wawancara itu telah didokumentasikan sebagai berikut :
MC GEE : Oh ya, mari kita angkat ceritera kita tempo hari. Saudara keluar mengumpulkan nama-nama ini. Ia (Sdr. Houteff) telah memanggil Saudara kembali dan meminta Saudara untuk mulai bekerja di pembakaran roti untuk mengumpulkan sedikit uang bagi pusat itu (center). Bagaimana kemajuan projek tersebut ?
SAETHER : Baik, saya akan berceritera. Pada suatu hari ia (Sdr. Houteff) mengatakan, “Kami sedang akan membagi-bagikan lagi tanah itu.” Itu terjadi dalam tahun 1954. Demikian itulah, maka saya berada di pembakaran itu dalam tahun 1954. Ia mengatakan.” Kami akan membagi-bagikan kembali tanah itu.” Katanya, “Kami tidak melakukan itu” — ya ia memberitahu aku sebelumnya pada sesuatu waktu, “Kami akan menjual tempat ini untuk seharga sejuta dollar.” Itu tidak lama sesudah saya sampai ke sini (1937). Ia adalah seseorang yang benar-benar cerdas. Ia mengatakan, “Ini adalah sebuah lokasi yang bagus untuk membangun. Kita akan menjual semua bagian untuk sejuta dollar dan kemudian kita akan ke luar kemana saja dimana tanahnya lebih murah. Ini terlalu mahal bagi kami, terlalu dekat dengan kota Waco.” Waco pada waktu itu sedang berkembang datang ke arah sini. Batas-batas kota — tiga setengah mile adalah jarak sewaktu kami pertama kali datang ke sini. Tiga setengah mile ! Kita kini menyaksikan kota ini berkembang. Kini jalannya sudah melampaui kami di sini, jalan keluar di Woodway. “Itulah yang akan kami perbuat,” katanya. “Kami akan menjual tanah.” – George Saether memoirs of Old Mount Carmel, pp. 307, 308. (Dalam kurung dari kami)
Pada tanggal 5 Pebruari 1955, sesudah menjual 35 hektar, Sdr. Houteff meninggal dunia, berakhirlah tugasnya.
Tahun-Tahun terakhir dari Gunung Karmel
Sesudah kematian Sdr. Houteff, maka Sister Houteff, isterinya, bersama-sama dengan Dewan Eksekutif akan menentukan apa yang akan diperbuat dengan kekayaan tanah itu. Akankah mereka stop menjual atau melanjutkan penjualan “keseluruhan” tanah itu ? Bukankah Tuhan sudah memerintahkan kepada nabi itu untuk menjual “keseluruhannya” ? Ya benar.
Memang, sesungguhnya mereka tidak dapat berbuat sebaliknya, melainkan mengikuti saja semua pengarahan dari nabi itu untuk menjual “seluruhnya”. Harap dicatat bahwa ini semua terjadi sebelum Sister Houteff jatuh murtad. Dalam bulan Juni 1956 Sister Houteff telah mengeluarkan pengumuman sebagai berikut :
“Tertapi adalah keprihatinan yang mendalam dari Sdr. Houteff pada waktu kematiannya, bahwa pembagian kembali sisa tanah itu akan membutuhkan sejumlah besar pelanggan yang banyak, yang Waco mungkin belum punya kalau saja sejumlah industri-industri baru atau instalasi-instalasi lainnya belum dibawa masuk ke Waco, sehingga dengan demikian menyebabkan diperlukannya banyak perumahan. Dan sebagaimana yang sudah saya ceriterakan kepada Saudara-Saudara agak terinci beberapa malam yang lalu banyak perubahan kemudian telah terjadi di Waco, yang secara materi telah merubah keadaan kita berkenaan dengan penjualan tanah itu. Perubahan-perubahan itu terjadi oleh beberapa factor yang berbeda, yang utama di antaranya adalah 1) persaingan yang meningkat makin tajam; dan 2) peraturan-peraturan baru dan beberapa persyaratan dari kota yang berkaitan dengan terbawanya kita masuk ke dalam batas tata kota.
Faktor-faktor ini, ditambah lagi dengan unsur pembatasan waktu yang mengikat pada kami, dan keadaan dunia yang tidak aman dan kemungkin-kemungkinan perang yang menghantui, memberikan kepada Dewan Eksekutif bukti yang jelas akan kepemimpinan Allah melalui semua keadaan yang ditakdirkan ini, dan adalah sebelum sebab-sebab yang mendasar dari keputuan Dewan untuk mulai menjual tanah dalam kawasan hektar sementara masih ada sebagian tuntutan terhadap kekayaan tanah Waco itu di antara orang-orang yang businessnya adalah pengembangan tanah.” SC 8 23, 24, Juni 1956. Hotbah ini diberikan oleh Sister Houteff dalam tahun 1956, dalam tahun yang sama Gunung Karmel telah dimasukkan ke dalam batas-batas tata kota. 11 SC : 22 – 23, Juni 1956.
Jadi jelaslah bahwa sekalipun sidang belum berhasil dimenangkan, Tuhan Allah sendiri sudah mengarahkan untuk menjual kekayaan tanah itu sebelum kematian nabi dan membolehkan Sister Houteff bersama Dewan untuk meneruskan apa yang DIA Sendiri telah perintahkan sejak dari pertama kalinya. Apakah Dewan itu sudah bertindak melawan perintah Tuhan untuk menjual keseluruhan tanah ? Pada tahapan apapun juga Tuhan Allah tidak tidur. IA tahu apa yang akan terjadi di waktu itu, namun IA tidak menghentikannya ! Benar, para pembeli telah datang lalu membeli “keseluruhannya.” Bapa pengasih kita itu tahu bahwa orang-orang Davidian pada waktu itu adalah bukan orang-orang yang akan menyelesaikan pekerjaan itu. Bagaimanakah kita mengetahuinya ? Karena bagian terbesar dari mereka itu pada waktu ini telah menyangkal kebenaran, atau sudah meninggal dunia.
Sementara bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun berlalu, maka datanglah pukulan mematikan yang diramalkan itu
Dalam tahun 1959 Sister Houteff dan Dewan Eksekutif telah tersesat jalannya, mereka mengumumkan bahwa pada tanggal 22 April 1959 nubuatan Jehezkiel pasal 9, pendirian Kerajaan itu, dan berbagai ramalan lainnya sudah akan digeapi. Ini pada akhirnya telah menjadi suatu kekecewaan besar bagi siapa saja yang menganutnya secara buta. Dalam tahun 1962, Sister Houteff telah mempersalahkan Roh Nubuatan dan Tongkat Gembala. Kemudian dalam bulan itu juga ia secara diam-diam lari meninggalkan seluruh Persekutuan ke dalam tangan seorang pengacara hukum untuk menjual semua asset kekayaan di antara para anggota dan pihak-pihak yang cocok.
Pada waktu ini harta kekayaan itu sudah dimasukkan ke dalam batas-batas tata kota, dan bahkan kubur dari nabi tidak boleh lagi tertinggal di tanah itu.
Kuburnya berikut kubur-kubur dari para pioner lainnya telah digali lalu dipindahkan ke suatu penguburan umum dengan maksud agar bagian dari tanah itupun dapat ikut dijual. Sebuah rumah kini berdiri di atas apa yang tadinya merupakan lokasi kuburan dari para pioner itu.
Sewaktu sepuluh suku bangsa pecah berpisah dari pada dua suku bangsa, siapakah yang akhirnya bertanggung jawab terhadap peristiwa itu ? “Adalah aku karena sebab perkara ini.” 1 Raja-Raja 12 : 24. Benar, sekalipun itu bukan rencana-Nya bagi umat-Nya, namun karena ketiidak setiaan umat-Nya, Ia telah memisahkan mereka demi untuk kebaikan mereka sendiri.
Kekecewaan Besar tahun 1844, kepada siapakah kita pada akhirnya membebankan tanggung jawab ? Itulah Tuhan Allah yang menguji umat-Nya karena banyak dari mereka itu tidak benar. IA telah meletakkan tangan-Nya ke atas nubuatan. Apapun saja yang jadi semuanya itu masih berada dalam pengawasan Allah. Adalah jelas bahwa “maksud” dari Gunung Karmel yang tua itu sudah “digenapi”
Ingatlah, bahwa Allah yang sama yang telah memerintahkan nabi itu untuk pindah ke Waco, yang telah memerintahkan kepadanya untuk mengumumkan sebuah pukulan yang mematikan untuk memeteraikan nubuatan. IA memperbolehkan Sister Houteff dan Dewan Eksekutif menutup pusat Karmel, dan membubarkannya, namun IA tidak pernah memerintahkan ataupun mengisyaratkan kepada mereka bahwa umat-Nya akan kembali seperti halnya IA memberitahukan kepada Jehuda kuno yang lalu. IA membiarkan batas-batas kota bergerak masuk; ingat akan berbagai keadaan dalam mana nabi itu bergerak masuk ke Waco, daerah umum yang luas, bahkan keseluruhan keadaannya telah berubah secara radikal. Kembali, dengan berbagai kondisi keadaan yang sedemikian rupa berubah dan tidak ada satupun nubuatan ataupun petunjuk ilham untuk kembali, maka kita harus memandang kepada hanya firman-Nya yang suci karena “maksud” dari Gunung Karmel itu sesungguhnya sudah ”digenapi.”
Adakah sesuatu nubuatan yang menunjukkan kepada kita arah mana yang harus diikuti oleh pekerjaan
Benar, di dalam nubuatan Jehezkiel pasal 47. Inilah alasan Alkitab yang ditegaskan oleh nabi sebagai landasaan untuk bergerak arah ke timur dari California
Penyelidikan terhadap Jehezkiel pasal 47
Pokok pembicaraan mengenai Jehezkiel 47 telah menjadi suatu judul yang sangat kontroversial / bertentangan. Adalah harapan kami agar Sdr berlaku objektif, penuh doa, dandengan setia mengikuti sementara kami menelusuri persoalan itu LANGKAH DEMI LANGKAH melalui 2 SR 290 – 298, HALAMAN DEMI HALAMAN karena itulah satu-satunya tempat yang digambarkan secara lengkap oleh Ilham.
Tetapi sebelum dimulai, beberapa hal perlu disebut.
(1) Bahwa penyelidikan ini TIDAK mengidentifikasi nama Mountain dale, New York sebagai tempat dimana markas besar Allah seharusnya berada.
(2) Namun, iaitu MENUNJUKKAN dengan jelas arah dimana markas besar Allah itu akan berdiri — Pusat dari Pekerjaan dari mana kebenaran Allah akan ditata dan diteruskan ke seluruh lapangan.
(3) Iaitu MENUNJUKKAN bahwa SUNGAI itu berlaku bagi masa dari seruan Keras — Isi Rumah Daud.
(4) Iaitu juga MENUNJUKKAN bahwa ALIRAN di dalam kaabah itu berlaku bagi Gereja MAHK yaitu sebelum Seruan Keras.
(5) Iaitu MENUNJUKKAN bahwa MATA AIR dari Zakharia pasal 13 itu belum lagi terbuka bagi dosa DAN kecemaran.
(6) Iaitu MENUNJUKKAN bahwa MATA AIR dari Zakharia pasal 13 itu belum lagi terbuka bagi dosa DAN kecemaran, tetapi sebaliknya bahwa mata air pembersih dari Zakharia pasal 13 dari mana mengalir keluar aliran itu sudah terbuka SEKARANG untuk membersihkan umat Allah, PERTAMA dari dosa — Sebelum Seruan keras, dan kemudian dari kerusakan fisik — dalam masa Seruan Keras. Dengan demikian, maka pembersihan sidang dari dosa terjadi SEKARANG, sebelum Seruan Keras, dalam masa periode yang dilambangkan oleh aliran itu, yang dibuat efektif oleh Roh Suci di dalam kebenaran — Firman Allah selama iaitu mengalir dari Tongkat Gembala.
Kembali, kami menghimbau saudara agar berpikir Objektif dan penuh Doa. Marilah sekarang kita memandang ke dalam Jehezkiel pasal 47 itu tanpa berpikiran yang berprasangka demi Kristus. Marilah kita kembali ke Jehezkiel pasal 47. Untuk menghemat ruang, bacalah keseluruhan pasal, kemudian marilah kita melihat ke The Shepherd’s Rod (Tongkat Gembala) Jilid 2, hal. 290. Karena terbatasnya ruang, maka kami tidak dapat mengutip seluruh penjelasan. Tetapi Saudara dapat mengikutinya pada buku The Shepherd’s Rod (Tongkat Gembala) Jilid 2 sementara kami mengutip dan mengangkat masalahnya halaman demi halaman.
The Shepherd’s Rod (Tongkat Gembala) Jilid 2, hal 290 — “Telah dijelaskan sebelumnya bahwa nubuatan Zakharia itu berlaku bagi siang masa “Seruan Keras.” Dengan demikian iaitu menjadi Kebenaran Sekarang. Kami kutip dari Zakharia 12 : 8 sebagai berikut : “Pada hari itu Tuhan akan melindungi semua penduduk di Jerusalem; maka dia yang lemah di antara mereka itu pada hari itu akan jadi seperti Daud, dan rumah Daud akan jadi seperti Allah, seperti malaikat Tuhan di hadapan mereka itu” — di hadapan rombongan besar orang banyak dari Wahyu 7 : 9.
Dengan demikian sebutan “Rumah Daud“ adalah salah satu dari gelar-gelar bagi sidang dalam kondisinya yang suci — selama masa Seruan Keras. Apakah yang dijelaskan sebelumnya ? Menurut pasal sebelumnya (2 The Shepherd’s Rod (Tongkat Gembala), hal. 283/289 ia menjelaskan permasalahan dari Zakharia pasal 4 dan menunjukkan bahwa kakidian yang seluruhnya dari emas itu melambangkan bagian terakhir dari Sidang Allah — masa periode dari Seruan Keras – (Lihat 2 The Shepherd’s Rod (Tongkat Gembala) hal. 284), Sidang Allah — masa periode Seruan Keras — (Lihat 2 The Shepherd’s Rod (Tongkat Gembala) hal. 284, 286). Dengan demikian, maka Zakharia pasal 4 ialah nubuatan yang telah dijelaskan sebelumnya.
Paragrap kedua dari halaman 290 memberikan contoh tentang bagaimana sidang dipersamakan “bagaikan Allah di hadapan mereka itu.” Ilham mengutip Keluaran 7 : 1, Kisah Segala Rasul 5 : 4, 5, 7, 9, 10.
Paragrap yang ketiga dikutip sebagai berikut :
“Pada hari itu akan ada kelak sebuah mata air terbuka bagi rumah Daud dan bagi para penghuni di Jerusalem bagi dosa dan bagi kecemaran. (Zakharia 13 : 1) Perhatikanlah bahwa mata air ini mampu membersihkan dua perkara; pertamadosa dan kedua kecemaran. Apakah perbedaan di antara yang satu dengan yang lainnya ? “Dosa ialah pelanggaran hukum.” (1 Yahya 3 : 4). Dan akibat dari dosa ialah kebinasaan tubuh. Berbicaralah kepada bani Israel dan katakan kepada mereka, bahwa apabila aurat seorang lelaki mengeluarkan lelehan, maka cemarlah ia karena lelehannya itu. (Immamat 15 : 2). Terminologi Alkitab bagi penyakit ialah kecemaran. Juga, memasukkan ke dalam tubuh dalam bentuk makanan yang terlarang dalam firman Allah, ialah pelanggaran hukum dan kerusakan bagi tubuh (kecemaran) 2 The Shepherd’s Rod (Tongkat Gembala), hal. 290, 291.
Disinilah nabi itu memperkenalkan Mata Air dari Zakharia pasal 13 itu yang akan pertama sekali membersihkan dosa dan kemudian kecemaran. Dosa ialah pelanggaran hukum dan kecemaran menurut Alkitab ialah penyakit. Perhatikanlah, kita sedang mengikuti nubuatan itu sama seperti yang ditulis oleh nabinya, halaman demi halaman, pokok demi pokok. Marilah kita melanjutkan.
Paragraf yang pertama dari halaman 291, Ilham mengutip 2 Korinthi 6 : 17, dan Ephesus 5 : 5 – 8 untuk selanjutnya menjelaskan sebutan “dosa” dan “kecemaran.” Kami kutip kini dari tengah-tengah dari paragraf yang pertama sampai kepada akhir dari paragraf yang pertama itu.
“Allah mampu untuk menyembuhkan jiwa dan tubuh ; tetapi Ia tidak mau menyembuhkan yang kedua itu (tubuh) sebelum Ia berhasil menyembuhkan yang pertama (jiwa) — “dosa” lebih dulu, baharu “kecemaran.” “Aku juga akan menyelamatkan kamu dari semua kecemaranmu : lalu aku akan mendatangkan gandum, dan akan meningkatkannya, dan tidak akan mendatangkan kelaparan atas kamu.” (Jehezkiel 36 : 29). Kekuasaan yang mampu membersihkan kecemaran dari seseorang, ada “terbuka bagi rumah Daud dan bagi semua penduduk Jerusalem” dan iaitu dilambangkan oleh “mata air” dari nubuatan Zakharia.” (Dalam kurung adalah tambahan).
Di sinilah suatu kebenaran yang sangat penting telah dikemukakan. Allah akan pertama sekali menyembuhkan “jiwa” baharu kemudian tubuh. IA harus pertama sekali menyingkirkan dosa dari kita, baharu kemudian semua penyakit tubuh kita. KUASA yang menyembuhkan baik tubuh maupun jiwa itu DILAMBANGKAN oleh MATA AIR dari nubuatan Zakharia. Mari kita lanjutkan sambil memandang pada paragraf yang kedua pada halaman 291 :
96 total, 1 views today