Perihal
Orang-Orang Davidian Sewaktu
Puncak Karmel kelak layu di depan
Pengantar
Kita sekarang sudah berada di akhir zaman, bahkan sudah berada pada bagian terakhir dari akhir zaman itu sendiri. Jangan lagi seorangpun mengira, bahwa akhir zaman itu masih akan terus berlanjut untuk sesuatu jangka waktu yang tak terduga ke depan.
Sebagai penduduk bumi yang berdosa semenjak dari kejatuhan leluhur kita Adam dan Hawa yang lalu, maka terhitung semenjak dari tahun 31 yang lalu kita sudah ditebus kembali dengan suatu harga yang tak ternilai harganya, yaitu dengan nyawa dari Jesus Anak Allah, yang tak lain adalah Pencipta kita sendiri semenjak dari mulanya. Dengan tertebusnya kita kembali sejak itu, maka kita pada waktu ini sudah seyogyanya mengerti, bahwa status kita pada waktu ini bukan lagi “anak-anak manusia”, melainkan adalah “anak-anak Allah”, yaitu warga kerajaan sorga yang akan dikenal di bumi ini sebagai penganut Hukum-Hukum Allah dari kesepuluh Perintah Torat dan seluruh Peraturan Pelaksanaannya di dalam ROH NUBUATAN. Wahyu 12 : 17 ; dan Wahyu 19 : 10. (Bag. Akhir).
Jadi, ROH NUBUATAN itu bukanlah dimaksud kepada Roh Nubuatan dari Pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu pasal 14, melainkan ROH NUBUATAN dari Wahyu 19 : 10, yang terdiri dari gabungan pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu 14 dari nabi Nyonya Ellen G. White dengan pekabaran dari malaikat Wahyu 18 : 1 dari nabi Victor T. Houteff.
ROH NUBUATAN dari kedua hamba Allah yang sederhana itulah yang akan mengungkapkan bagi kita, bagaimana nasib Sidang Jemaat Laodikea kita sewaktu Sidang Pengadilan di dalam sorga kelak sampai pada giliran masing-masing kita untuk diadili dalam rangka pembersihan / penyucian sidang Jemaat, sebelum berakhir masa kasihan di dalam sorga, dan sebelum kedatangan Jesus kedua kali yang akan datang.
Makalah ini adalah kelanjutan dari makalah kami sebelumnya yang berjudul : “ORGANISASI, PERMASALAHAN HIDUP ATAU MATI BAGI UMAT AKHIR ZAMAN.”
Permasalahan utama
yang terungkap dari buku Wahyu
Permasalahan yang pertama sekali terungkap dari buku Wahyu itu adalah “Penolakan Pekabaran Pembenaran Oleh Iman” oleh malaikat sidang jemaat Laodikea di Minneapolis dalam tahun 1888. Akibat dari penolakan itu, maka kondisi kerohanian dari Organisasi Malaikat Sidang Jemaat Laodikea atau General Conference of SDA merosot jatuh menjadi s u a m.
Untuk itulah, maka Jesus oleh perantaraan hamba-Nya Nyonya White telah menyampaikan kepada kita seruan untuk bangun dan reformasi secara rohani. Seruan itulah yang dituangkan di dalam Review and Herald, 25 Pebr. 1902.
Seruan itulah yang baru direalisasikan oleh hamba Tuhan Houteff yang baru datang kemudian sejak tahun 1929. Karena seruan yang terakhir inipun ditolak, dan Houteff sebagai utusan Sorga juga dipecat dari keanggotaan sidang jemaatnya, maka terhitung sejak tahun 1935 sesuai seruan reformasi rohani itu juga, maka Organisasi General Conference of SDA telah di-reorganisasikan kembali menjadi Organisasi General Association of Davidian SDA atau Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, USA. Demikian itulah, maka sejak tahun 1935 itu juga Organisasi General Conference of SDA sebagai malaikat sidang jemaat Laodikea telah diludahkan Kristus keluar dari mulutNya.
Sementara itu melalui seruan pembangunan rohani yang telah disampaikan, kita semua dibina untuk berjuang dengan segala kemampuan yang telah dikaruniakan Allah kepada kita untuk masuk dalam rombongan 144.000 itu yang dinubuatkan pada Wahyu 14 : 1.
Dengan demikian, maka pembangunan rohani berarti seluruh nubuatan Wasiat Lama, buku Wahyu, dan berbagai perumpamaan Jesus di dalam Wasiat Baru sudah harus dapat dimengerti untuk dipatuhi, karena inilah satu-satunya cara bagi kita untuk masuk menjadi bagian dari rombongan 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang. Dan seluruh nubuatan-nubuatan dari Wasiat Lama, buku Wahyu dan berbagai perumpamaan Jesus dari Wasiat Baru itulah yang sudah akan diungkapkan pengertiannya di akhir zaman ini sesuai ucapan nubuatan dari nabi Amos yang mengatakan : “SESUNGGUHNYA TUHAN ALLAH TIDAK AKAN BERBUAT SESUATU PERKARA APAPUN, MELAINKAN DIUNGKAPKANNYA R A H A S I A N Y A KEPADA P A R A H A M B A N Y A, YAITU N A B I – N A B I.” — AMOS 3 : 7.
Semua umat Davidian
pengikut nabi Houteff sudah harus terbagi d u a
Yahya Pewahyu meramalkannya sebagai berikut :
“Lalu aku tampak, maka heran seekor anak domba berdiri di Gunung Sion, maka bersama-sama dengan-Nya ada 144.000 orang, yang memiliki nama Bapa-Nya tertulis pada dahi-dahi mereka. ………………………………
Inilah mereka itu yang tidak tercemar dirinya dengan wanita-wanita, karena mereka adalah anak-anak dara. …………….. Dan di dalam mulut mereka itu tidak didapati tipu: karena mereka adalah tanpa salah apapun di hadapan tahta Allah.” — Wahyu 14 : 1, 4, 5.
Mereka 144.000 itu ternyata berasal dari hanya Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, karena hanya Gereja inilah yang oleh Jesus telah diumpamakan dengan sepuluh anak dara. Oleh sebab itu, maka mereka 144.000 itu akan berasal dari kelima anak dara yang bijaksana itu saja.
Namun karena ternyata dari antara kelima anak dara yang bijaksana itupun masih ada lagi diantaranya yang memiliki tipu di dalam mulut mereka, maka sebagaimana halnya kelima anak dara yang bijaksana itu sudah akan terdiri dari mereka yang tidak memiliki tipu di dalam mulutnya di satu pihak, dan mereka yang memiliki tipu di dalam mulutnya di lain pihak, maka demikian itu pula umat Davidian MAHK pengikut nabi Houteff di waktu ini sudah akan terbagi dua : terdiri dari mereka calon 144.000 itu di satu pihak, dan mereka para pengikut Houteff yang masih memiliki tipu di dalam mulutnya di lain pihak.
Karena selama dalam asuhan nabi Houteff di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, kebenaran ROH NUBUATAN dan ROH SUCI masih ikut berada di sana, maka dunia sudah dapat menyaksikan sendiri, bagaimana kesatuan dan persatuan umat Davidian di markas besar Davidian SDA di Waco, Texas, masih terus dapat dipertahankan dengan utuh.
T e t a p i dalam tahun 1954, setahun sebelum kematian hamba Tuhan yang sederhana itu, ia telah menulis di dalam the Symbolic Code, organ resmi mereka di waktu itu antara lainnya sebagai berikut :
“Kini kembali, bahkan dengan tekanan yang lebih besar untuk mencapai tujuannya, maka PUSAT GUNUNG KARMEL membuat pemberitahuan berikut ini kepada semua umat Davidian yang setia mau menyadari bahwa berita yang baik ini barangkali juga penting sebagai sebuah pertanda. Oleh mulai pertama sekali menjual kelebihan harta miliknya, kemudian s e l u r u h h a r t a, maka PUSAT GUNUNG KARMEL secara simbolis sedang memelopori rencana yang digariskan di dalam Alkitab dan ROH NUBUATAN ……………………….” – The Symbolic Code Vol. 10, No. 1, halaman 4.
Di zaman hamba Tuhan Houteff PUSAT GUNUNG KARMEL sudah mulai menjual sebagian dari luas tanah miliknya. Tetapi sampai kepada akhir hayatnya dalam tahun 1955, PUSAT GUNUNG KARMEL itu ternyata belum sampai menjual seluruh harta miliknya.
Tetapi dalam tahun 1962 di bawah kepemimpinan Nyonya Houteff sebagai wakil Presiden, maka PUSAT GUNUNG KARMEL ternyata telah melikwidasi PUSAT GUNUNG KARMEL itu, dan menjual seluruh harta kekayaan miliknya kepada Gereja Presbyterian, lalu membubarkan diri.
Demikian itulah, maka Gereja Presbyterian telah menguasai seluruh kompleks Gunung Karmel itu selama kurang lebih 30 tahun lamanya sampai tahun 1991, setelah mana iaitu baru dikuasai kembali oleh mereka yang menamakan dirinya GENERAL ASS. OF DAVIDIAN SDA atau PUSAT GUNUNG KARMEL di WACO, TEXAS, USA. sampai kepada hari ini. Setiap orang yang berakal sehat tak dapat tiada akan bertanya : Adakah pendirian kembali PUSAT GUNUNG KARMEL di Waco, Texas sekarang ini membantu JESUS membimbing “mereka yang kecil-kecil” dari nubuatan Zakharia 13 : 7, ataukah justru mewakili Musuh mengirimkan pukulan yang mematikan (knockout blows) kepada semua pengikutnya ?? Bacalah kembali dengan teliti amaran hamba Tuhan Houteff itu di bawah ini :
“Oleh sebab itu, keadaan pada waktu ini sangat mendesak agar setiap anggota sidang dari jam ke sebelas secepatnya dan dengan teguh memperkuat diri melawan usaha Musuh untuk mengirimkan sebuah pukulan yang mematikan (a knockout blow) kepadanya. Kita juga harus waspada dan awas, untuk menyadari bahwa pukulan itu akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — yaitu dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus. Lagi pula adalah terutama supaya diwaspadai, bahwa Musuh itu akan menggunakan setiap sarana yang mungkin untuk menghalangi Tuhan mengeluarkan 144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu yang kini masih tersembunyi, yaitu mereka yang akan pergi mengumpulkan buah-buah kedua (Wahyu 7 : 9). Musuh itu akan mencoba apa saja yang mungkin untuk mengacau, untuk menggelapkan, dan untuk menudungi Kebenaran, terutama perihal mereka 144.000 itu.” ———- Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35 (Edisi 1999).
Ucapan hamba Tuhan Houteff di atas ini dikeluarkannya jauh sebelum kematiannya dalam tahun 1955. Akan ada dua kali pukulan yang mematikan yang akan dilontarkan Musuh terhadap para pengikut setia Houteff yang akan ditinggalkannya setelah kematiannya dalam tahun 1955. Pukulan pertama akan datang dari Musuh atau Iblis tua itu. Tetapi pukulan yang kedua akan datang “secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — yaitu dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus.”
Karena para imam di zaman Kristus dahulu adalah organisasi Sanhedrin di masa itu, maka rekan-rekan penginjil yang sama itu tak dapat tiada dimaksudkan kepada organisasi Sanhedrin contoh saingannya di akhir zaman ini. Mereka itu oleh nabi Houteff disebut, “rekan-rekan penginjil yang sama” (professed friends of the gospel), berarti mereka juga adalah penginjil-penginjil Davidian pengikut setia nabi Houteff. Agar lebih jelas mengenali identitas mereka itu, kita hendaknya lebih dulu mengenali berbagai akibat dari pukulan yang pertama dari Musuh di atas. Ikutilah kegenapan sejarahnya sebagai berikut :
Sesudah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia, maka Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, telah dialihkan ke bawah pimpinan Nyonya Houteff. Semenjak dari saat itu kejatuhan demi kejatuhan telah menimpa Pusat Gunung Karmel milik Allah itu, sehingga pada akhirnya dalam tahun 1962 seluruh asset kekayaan Pusat Gunung Karmel itu dijual kepada Gereja Presbyterian, yang telah menguasainya sampai tahun 1991 yang lalu. Nyonya Houteff ternyata sejak itu telah jatuh murtad bahkan sampai kepada kematiannya tidak pernah bangun kembali.
Dan semenjak dari tahun 1991 Pusat Gunung Karmel itu telah berhasil dibeli kembali oleh mereka yang kini telah menguasainya dengan nama : The General Association of Davidian SDA in Waco, Texas, USA. Atau Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, USA.
Jadi jelaslah, bahwa setelah Nyonya Houteff dan rekan-rekannya terpukul jatuh oleh Musuh, dan setelah Pusat Gunung Karrmel peninggalan hamba Tuhan Houteff itu berhasil lepas ke dalam kekuasaan Musuh, maka semenjak dari sanalah baharu ucapan nabi Houteff berikut ini digenapi : “Kita juga harus waspada dan awas, untuk menyadari bahwa pukulan itu akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — yaitu dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus “
Kita harus waspada dan awas, sebab mereka itu adalah musuh-musuh yang tidak dicurigai, yaitu rekan-rekan penginjil Davidian yang sama yang kini sedang menguasai Pusat Gunung Karmel itu di Waco, Texas, sampai kepada akhir masa kasihan yang akan datang. Salah satu ciri dari identitas mereka itu yang sama dengan para imam di zaman Kristus yang lalu, yaitu fanatisme sempit yang kaku (the narrow minded fundamentalism). Ini akan tampak dari beberapa hal yang berikut ini :
- Para guru maupun para pendeta tidak boleh banyak menulis agar tidak terlibat dalam dosa karena menambah-nambah ataupun mengurang-ngurang yang dilarang pada Wahyu 22 : 18, 19. Dan apabila sudah menulis, naskah tulisan-tulisan itu harus terlebih dulu disetujui kebenarannya oleh Komite Penyelidik Alkitab di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, baharu boleh disebarkan. Padahal mereka itu tidak mampu berbahasa Indonesia.
- Buku-buku terbitan Tongkat Gembala harus semuanya dicetak dalam format kecil sesuai aslinya.
- Guru tidak boleh mengajar dengan menggunakan alat bantu buatan sendiri (seperti misalnya gambar bagan), selain daripada gambar bagan buatan nabi Houteff sendiri.
- Mereka tidak mengakui adanya pendeta-pendeta ataupun guru-guru pilihan Allah yang berasal dari luar Pusat Gunung Karmel, sekalipun hamba Tuhan Nyonya White sudah mengatakan :
“Allah akan mengutus keluar ke dalam kebun anggur-Nya (Sidang Jemaat Laodikea) banyak orang yang belum pernah didedikasikan ke dalam tugas kependetaan melalui tumpangan tangan.” – The Acts of the Apostles, p. 110.
Sesudah kematian hamba Tuhan
Houteff semua umat pengikutnya tercerai-berai
(Zakharia 13 : 6, 7)
Sesudah kematian hamba Tuhan Houteff dalam tahun 1955, maka para pengikutnya telah membangun beberapa Pusat Gunung Karmel di beberapa Negara Bagian di luar Karmel di Amerika Serikat sebagai berikut:
a. Pusat Gung Karmel di Mountain Dale, New York
b. Pusat Gunung Karmel di Salem, Carolina Selatan
c. Pusat Gunung Karmel di Elk, Texas, dan terakhir
d. Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas
e. Dan lain-lain
Masing-masing Pusat Gunung Karmel di atas menamakan dirinya : The General Association of Davidian SDA atau Persekutuan Umum Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh, yang terdiri dari Persekutuan-Persekutuan Davidian MAHK yang lebih kecil yang tersebar di seluruh dunia Laodikea.
Perlu sekali diketahui, bahwa semua mereka itu sejak mulanya memiliki niat yang luhur dan suci, dan tidak seorangpun dari mereka bermaksud buruk. Sekalipun demikian, nabi Zakaharia sejak jauh-jauh hari sebelumnya sudah menubuatkannya sebagai berikut :
“Bangkitlah, hai pedang, melawan gembalaku, dan melawan orang itu yaitu temanku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam : bunuhlah gembala itu, maka domba-dombanya akan tercerai-berai : lalu aku akan mengalihkan tanganku ke atas mereka yang kecil-kecil itu.” – Zakharia 13 : 6, 7.
Artinya, sesudah kematian hamba Tuhan Houteff sebagai gembala mereka, maka Tuhan Allah sudah akan mengalihkan tangan-Nya ke atas semua mereka (persekutuan-persekutuan Davidian MAHK) yang kecil-kecil itu saja. Sementara mereka Persekutuan-Persekutuan Umum yang besar-besar (atau Pusat-Pusat Gunung Karmel yang disebut di atas) tidak lagi berada di bawah bimbingan tangan Tuhan yang langsung. Lalu bagaimanakah caranya Tuhan Allah mengendalikan mereka itu di seluruh dunia Laodikea di akhir dunia sekarang ini ? Hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :
“Allah akan mengutus keluar ke dalam kebun anggur-Nya (Sidang Jemaat Laodikea) banyak orang yang belum pernah didedikasikan ke dalam tugas kependetaan melalui tumpangan tangan.” – The Acts of the Apostles, p. 110.
Dan apakah kelak tugas mereka itu nanti? Hamba Tuhan Houteff mengatakan :
“………….. sebagai guru-guru (bukan nabi) dari Tongkat Gembala (terbitan-terbitan resmi dari Persekutuan Davidian MAHK), k a m i harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu bagian-bagian pekabaran (passages) yang dalam satu dan lain hal p e r l u untuk diinterpretasikan. HANYA DENGAN DEMIKIAN INILAH SEMUA PENGANUT KEBENARAN SEKARANG AKAN SENANTIASA MEMILIKI PEMIKIRAN YANG SAMA, SEPAKAT DAN MEMBICARAKAN PERKARA-PERKARA YANG SAMA (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8; Jesaya 52 : 8).“ — Kepercayaan-Kepercayaan Dasar Davidian MAHK, hal. 26, 27.
Jadi, jelaslah kiranya, bahwa sesudah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia, maka guru-guru dan pendeta-pendeta pilihan Allah, yang tidak dikenal oleh Organisasi-Organisasi Pusat Gunung Karmel di atas, sudah akan meneruskan pemberitaan Panggilan Jam Kesebelas itu kepada para penganggur di pasar, di gereja-gereja MAHK di seluruh dunia Laodikea sampai semua calon 144.000 umat kesucian pilihan Allah yang akan datang sehati sepikir, sepakat, dan membicarakan perkara-perkara yang sama. Artinya, sampai berakhir masa kasihan yang akan datang bagi Sidang Jemaat Laodikea.
Sesuai yang telah dinubuatkan,
maka umat Davidian hanya akan terbagi dua
Hamba Tuhan Ellen G. White mengatakan :
“Allah akan membangunkan umat-Nya. Jika cara-cara lain gagal, maka berbagai pertentangan faham akan masuk di antara mereka, yang akan menyaring mereka itu, memisahkan s e k a m (bukan lalang) daripada g a n d u m. Tuhan memanggil kepada semua yang percaya pada firman-Nya agar bangun daripada tidur. Terang yang bernilai mahal sudah datang, yang cocok bagi waktu ini. Itulah kebenaran Alkitab, yang menunjukkan berbagai bahaya yang akan langsung menimpa kita. Terang inilah yang seharusnya menghantarkan kita kepada suatu penyelidikan yang saksama terhadap Alkitab dan suatu pemeriksaan yang sangat teliti terhadap posisi-posisi yang kita pertahankan.” — 5 Testimonies for the Church, pp. 707 – 708. (Dalam kurung tambahan).
Umat Allah yang disebut di atas ini adalah tak lain daripada umat Davidian MAHK pengikut hamba Tuhan Houteff. Dalam buku Wahyu 14 : 4 dan 5 di atas mereka itu dilambangkan dengan anak-anak dara yang bijaksana, yang akan kembali terbagi dua menjadi kelompok dara-dara calon 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang di satu pihak, dan mereka dara-dara bijaksana yang memiliki tipu di dalam mulutnya. Dalam ucapan hamba Tuhan Nyonya White di atas, mereka itu dilambangkan dengan kelompok gandum calon 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang di satu pihak, dan mereka dari kelompok “s e k a m” yang memiliki tipu di dalam mulutnya di lain pihak.
Demikian pula halnya yang dinubuatkan pada buku Zakharia 13 : 7 di atas. Sesudah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia sampai kepada kelepasan kita ke Palestina yang akan datang, maka semua umat penganut Pekabaran Tongkat Gembala atau Pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu sejak sekarangpun sudah terbagi dua : Mereka yang kecil-kecil dari kelompok-kelompok Persekutuan Davidian MAHK di seluruh Laodikea di dunia ini, yang berada di bawah kendali tangan Tuhan sendiri, sudah akan masuk dalam 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang, sementara mereka dari Pusat-Pusat Gunung Karmel di Amerika Serikat berikut semua pengikut setia mereka di seluruh Laodikea di dunia ini sudah akan masuk dalam pihak mereka yang masih memiliki tipu di dalam mulutnya.
Semua mereka yang masih memiliki tipu di dalam mulutnya itu pada umumnya tidak pernah lagi mengenali guru-guru pilihan Allah mereka yang diucapkan oleh hamba Tuhan Houteff pada Buku Kepercayaan-Kepercayaan Dasar Davidian MAHK, hal. 26, dan 27 di atas. Akibatnya, maka tidak akan ada lagi seorangpun yang akan mampu membuat mereka itu “sehati sepikir, sepakat, dan membicarakan perkara-perkara yang sama.” Berarti semenjak dari sekarang inipun mereka sudah tidak akan lagi masuk dalam rombongan 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang.
Mengapakah Guru-Guru
Pilihan Ilahi itu sangat dibutuhkan di waktu ini ?
Hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :
“Allah mempunyai sebuah sidang, maka sidang itu memiliki sebuah dinas pelayanan pilihan ilahi. ‘Maka IA memberikan sebagian orang rasul-rasul; dan sebagian orang nabi-nabi, dan sebagian orang penginjil-penginjil, dan sebagian orang gembala-gembala dan guru-guru bagi menyempurnakan umat kesucian, bagi tugas melayani, bagi memberi makan tubuh Kristus …….. dstnya.” — Testimonies to Ministers, p. 52.
Perhatikanlah dengan saksama, bahwa gembala-gembala dan guru-guru pilihan ilahi itu tidak sama dengan gembala-gembala dan guru-guru pilihan Organisasi. Oleh sebab itu hendaklah dipahami, bahwa dalam masa penuaian atau masa pengirikan buah anggur di akhir zaman sekarang ini hamba Tuhan Nyonya White telah mengatakan, bahwa :
“Allah akan mengutus keluar ke dalam kebun anggur-Nya (Sidang Jemaat Laodikea) banyak orang yang belum pernah didedikasikan ke dalam tugas kependetaan melalui tumpangan tangan.” – The Acts of the Apostles, p. 110.
Dan sesudah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia, maka ucapannya di bawah inipun benar-benar sudah harus digenapi. Beliau mengatakan :
“………….. sebagai guru-guru (bukan nabi) dari Tongkat Gembala (terbitan-terbitan resmi dari Persekutuan Davidian MAHK), k a m i harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu bagian-bagian pekabaran (passages) yang dalam satu dan lain hal p e r l u untuk diinterpretasikan. …………” — Kepercayaan-Kepercayaan Dasar Davidian MAHK, hal. 26, 27.
Dalam gambar bagan dari nubuatan Zakharia pasal 4 posisi dan tugas dari guru-guru atau gembala-gembala pilihan ilahi itu akan jelas tampak sbb :
Ucapan hamba Tuhan Houteff di atas itu baharu sepenuhnya berlaku setelah ia meninggal dunia. Bagian-bagian pekabaran (passages) itu adalah bagian-bagian dari ajaran-ajaran Tongkat dan Roh Nubuatan di dalam mangkok emas. Tidak sedikit bagian-bagian pekabaran di dalam mangkok emas itu yang masih perlu diinterpretasikan lebih lanjut sesudah hamba-hamba Allah itu meninggal dunia. Namun tugas dari para guru dan gembala-gembala pilihan Ilahi itu hanya terbatas pada menginterpretasikan lebih lanjut bagian-bagian pekabaran itu saja yang ada di dalam mangkok emas. Mereka tidak boleh lagi menginterpretasikan sesuatu rahasia dari Alkitab, sebab sekaliannya itu sudah selesai dikerjakan oleh nabi-nabi akhir zaman. Ikutilah prosedur kerja mereka itu pada gambar bagan di atas.
Jadi jelaslah, bahwa setelah hamba Tuhan Houteff juru bicara dari pekabaran panggilan jam ke-11 itu meninggal dunia, maka ia sudah akan diwakilkan kepada para guru dan gembala-gembala pilihan ilahi itu. Mereka itu saja yang akan memberitakan pekabaran panggilan jam ke-11 itu sampai kepada akhir masa kasihan yang akan datang.
Namun karena pelantikan mereka itu adalah tanpa tumpangan tangan di depan umum (sidang), maka Organisasi Pusat Gunung Karmel dan para pengikutnya tidak mau mengakui keberadaan mereka itu. Dan itulah pula sebabnya, maka sampai kepada hari ini terhitung semenjak dari berdirinya kembali Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, dalam tahun 1991 yang lalu, para gembala di Pusat Gunung Karmel itu belum pernah memiliki seorangpun guru ataupun gembala pilihan ilahi di tengah-tengah mereka.
Akibatnya, maka sebagai anak-anak dara yang bijaksana calon 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang, dalam memberitakan pekabaran panggilan jam ke-11 itu selama ini, mereka justru telah dikategorikan sebagai anak-anak dara bijaksana yang memiliki t i p u di dalam mulutnya. Inilah dosa karena menambah-nambah dan atau mengurang-ngurangi sesuatu kebenaran yang dilarang di dalam Wahyu 22 : 18, 19. Dan semuanya itu akan tampak jelas dari berbagai r e k a y a s a yang sengaja dibuat demi untuk membenarkan dan mengukuhkan pendirian kembali Pusat Gunung Karmel mereka itu di Waco, Texas, USA dalam tahun 1991 yang lalu.
Perhatian : Orang boleh saja dibenarkan mengajar bahwa nubuatan Zakharia 13 : 6 dan 7 itu sudah digenapi pada pribadi Jesus di Palestina. Tetapi apabila mengatakan bahwa khusus nubuatan Zakharia 13 : 6, 7 itu sudah tidak lagi berlaku di akhir zaman ini, maka itulah rekayasa yang sangat hina dan bodoh dan yang paling mencolok kebodohannya.
Bagaimana caranya Tuhan Allah
memanggil keluar 144.000 umat pilihan-Nya
dari antara mereka anak-anak dara yang bijaksana itu
Untuk inilah sejak jauh-jauh hari sebelumnya hamba Tuhan Nyonya White sudah memberitahukannya kepada kita sebagai berikut :
“Allah akan membangunkan umat-Nya. Jika cara-cara lain gagal, maka berbagai pertentangan faham akan masuk di antara mereka, yang akan menyaring mereka itu, memisahkan s e k a m (bukan lalang) daripada g a n d u m. Tuhan memanggil kepada semua yang percaya pada firman-Nya agar bangun daripada tidur. Terang yang bernilai mahal sudah datang, yang cocok bagi waktu ini. Itulah kebenaran Alkitab, yang menunjukkan berbagai bahaya yang akan langsung menimpa kita. Terang inilah yang seharusnya menghantarkan kita kepada suatu penyelidikan yang saksama terhadap Alkitab dan suatu pemeriksaan yang sangat teliti terhadap posisi-posisi yang kita pertahankan.” — 5 Testimonies for the Church, pp. 707 – 708. (Dalam kurung tambahan).
Hamba Tuhan Nyonya White benar-benar telah diilhami untuk menyampaikan pesan-pesannya di atas bagi kita, jauh jauh hari sebelumnya, bahkan jauh sebelum hamba Tuhan Victor T. Houteff muncul di muka bumi ini dengan pekabaran Tongkat Gembalanya yang sangat mempesona itu. Ini hendaknya dimengerti, sebab sewaktu ucapannya itu keluar Sidang Jemaat Laodikea sebagai kerajaan sorga belum pernah terbagi dua ke dalam kelas gandum di satu pihak dan kelas lalang di lain pihak. Bahkan belum pernah terpikirkan di dalam benaknya Ellen G. White bahwa umat Davidian dari kelompok gandum itupun sudah harus pecah lagi ke dalam kelompok gandum murni di satu pihak dan kelompok sekam di lain pihak. Benar-benar mentaajubkan, bukan ?
Jadi hendaknya dimengerti, bahwa mereka yang hendak dibangunkan oleh Tuhan Allah di atas tak dapat tiada adalah hanya orang-orang Davidian pengikut nabi Houteff yang telah ditinggal mati olehnya sesudah tahun 1955 yang lalu. Mereka itu kini sedang tercerai berai dimana-dimana bersama-sama dengan beberapa Pusat Gunung Karmel ciptaan mereka itu di Amerika Serikat. Salah satu dari mereka itulah yang kini menetap di Gunung Karmel di Waco, Texas, di lokasinya yang permanen itu yang terdapat di dalam nubuatan. Dan mereka itulah yang telah berhasil menarik banyak pengikutnya di Indonesia. Kami sendiripun adalah salah satu dari para pengikut setia mereka itu, yang telah keluar meninggalkan Pusat Gunung Karmel mereka itu setelah terjadi pertikaian doktrin yang tak habis-habisnya dengan mereka sampai kepada hari ini. Jadi, kiranya dapatlah dimengerti, bahwa ucapan nubuatan dari Zakharia 13 : 6 dan 7 yang berbunyi : “Bangkitlah, hai pedang, melawan gembalaku, dan melawan orang itu yaitu temanku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam : bunuhlah gembala itu, maka domba-dombanya akan tercerai-berai : lalu aku akan mengalihkan tanganku ke atas mereka yang kecil-kecil itu.” – Zakharia 13 : 6, 7.
……. benar-benar telah digenapi juga sepenuhnya di Indonesia. Artinya, sesudah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia, maka semenjak dari tahun 1955 yang lalu Tuhan Allah tidak lagi memimpin sendiri Pusat-Pusat Gunung Karmel di Amerika Serikat, yaitu mereka yang besar-besar itu. Karena IA sudah akan mengalihkan tangan-Nya ke atas semua kita yang kecil-kecil, yaitu persekutuan-persekutuan Davidian MAHK yang kecil-kecil yang kini sedang tercerai-berai di seluruh dunia Laodikea.
Tandailah dengan saksama, bahwa ucapan hamba Tuhan Nyonya White di atas tidak akan mungkin gagal. Kita akan menyaksikan kegenapan dari kata-kata ucapannya itu satu demi satu, dimulai dari :
- munculnya guru-guru pilihan Ilahi tanpa melalui tumpangan tangan di banyak Persekutuan-Persekutuan “mereka yang kecil-kecil” Davidian MAHK di dunia ini.
- mereka akan menginterpretasikan bagian-bagian pekabaran dari ROH NUBUATAN yang ada di dalam mangkok emas dari Zakharia pasal 4, terutama bagian-bagian pekabaran yang belum sepenuhnya jelas setelah ditinggal mati Houteff dalam tahun 1955 yang lalu.
- mereka akan menginterpretasikan seluruh bagian-bagian pekabaran dari ROH NUBUATAN sampai genaplah ucapan Nyonya White di dalam bukunya Early Writings, p. 277, bahwa gabungan dari pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 dari Houteff dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu 14 dari Nyonya White, di dalam ROH NUBUATAN dari Wahyu 19 : 10, akan benar-benar kelak menerangi bumi. Baharulah kelak digenapi pula ucapan nubuatan nabi Jesaya yang berbunyi : “Lagi pula cahaya bulan akan kelak jadi seperti cahaya matahari, dan cahaya matahari akan ditingkatkan tujuh kali lipat bagaikan cahaya terang dari tujuh hari, yaitu pada hari apabila Tuhan kelak membalut luka umat-Nya, dan menyembuhkan luka-luka bekas hantaman pada tubuh mereka itu.” – Jesaya 30 : 26. Anda dipersilahkan membaca sendiri pengertian dari Jesaya 30 : 26 itu dan seterusnya pada buku Amaran Sekarang Jilid 1 No. 32. Artinya, sampai kepada akhir masa kasihan bagi seluruh umat Laodikea yang akan datang, seluruh permasalahan yang ada di dalam ROH NUBUATAN sudah akan terungkap melalui guru-guru pilihan Allah itu juga.
- baharu terjadilah pertikaian faham yang luas di seluruh Davidian di di dunia Laodikea kita di bumi ini. Untuk itu kita hendaknya waspada, sebab mungkin sekali pertikaian itu adalah akibat dari penolakan gembala-gembala Karmel melawan guru-guru dan gembala-gembala pilihan ilahi yang datang menawarkan kepada mereka “bagian-bagian pekabaran dari ROH NUBUATAN” yang dalam satu dan lain hal memang perlu untuk diinterpretasikan lebih lanjut. Dalam pertikaian yang sedemikian itulah, maka semua umat Davidian sudah akan d i – s a r i n g. Lalu dari penyaringan yang sedemikian itu akan muncul orang-orang Davidian yang sehati sepikir, sepakat, dan yang membicarakan perkara-perkara yang sama. Dan justru mereka itulah yang pada akhirnya akan berjumlah 144.000 umat kesucian pilihan Allah yang akan datang.
Saudara ! Tuhan Allah pada waktu ini sedang berusaha oleh perantaraan guru-guru dan gembala-gembala pilihan-Nya untuk memanggil keluar mereka 144.000 umat pilihan-Nya itu dari Organisasi-Organisasi Pusat Gunung Karmel ciptaan manusia yang kami sebutkan di atas. Semenjak dari permulaan berdirinya Organisasi-Organisasi itu, mereka belum pernah memperoleh pengakuan resmi dari Tuhan Allah, sekalipun semua mereka itu sudah resmi berdiri sesuai buku Keimammatan Davidian MAHK yang ada. Semua mereka memperlihatkan, bahwa adalah karena kesalahan besar dari Nyonya Houteff, maka Organisasi Pusat Gunung Karmel milik Allah itu telah jatuh ke bawah kekuasaan Gereja Presbyterian, maka mereka adalah juruselamatnya untuk melanjutkan tugas pemberitaan pekabaran panggilan jam ke-11 itu sampai kepada akhir masa kasihan yang akan datang.
Padahal tidak mereka sadari bahwa sesuai nubuatan Zakharia 13 : 7, sesudah kematian gembala yang terakhir di akhir zaman, Tuhan Allah lalu mengalihkan tangan pimpinanan-Nya ke atas mereka yang kecil-kecil. Artinya, mereka sebagai Organisasi-Organisasi Pusat yang besar-besar malahan sama sekali tidak dikenal pada ucapan nubuatan itu.
S e w a k t u P u n c a k
K a r m e l k e l a k l a y u d i d e p a n
Sewaktu Puncak Karmel layu di depan, maka pada waktu itulah masa kasihan berakhir. Berakhir pulalah semua pemberitaan pekabaran panggilan jam ke-11 di dalam Sidang Jemaat Laodikea untuk selama-lamanya. Mari kita baca selanjutnya penjelasan dari hamba Tuhan Houteff di bawah ini :
Bagian Pertama :
“Adalah menarik bagi Pendeta G. untuk mengetahui bahwa pemberian nama kepada ‘perkemahan’ kita dengan “PUSAT GUNUNG KARMEL” telah datang secara kebetulan dalam cara yang sama dengan pemberian nama kepada penerbitan-penerbitan ‘TONGKAT GEMBALA’ kita, sebab kami tidak mengetahui sebelumnya bahwa iaitu terdapat di dalam nubuatan, sampai kemudian perhatian kami terbawa kepada tulisan Mikha 7 : 14 dan Amos 1 : 2. Di dalam nubuatan Amos kita baca,
“Tuhan akan bergemuruh suara-Nya dari Sion, dan mengeluarkan suara-Nya dari Jerusalem ; maka rumah-rumah tempat tinggal para gembala akan meratap, dan puncak Karmel akan layu.” – Amos 1 : 2.
“Sebagaimana Amos mengatakan : ‘Rumah-Rumah tempat tinggal para gembala akan meratap,’ jelaslah bahwa nubuatan Amos itu baharu akan digenapi di depan., …………….
Sebagaimana diketahui, sebutan ‘para gembala’ adalah sama dengan ‘para tua-tua yang berada di depan rumah itu’ — yaitu para pendeta. Testimonies for the Church, vol. 5, p. 211. Perhatikanlah bahwa para gembala itu sendiri tidak meratap, melainkan ‘rumah-rumah tempat tinggal mereka’ yang meratap; yaitu para anggota dari gereja-gereja mereka, kenyataan mana mengungkapkan bahwa demikian itulah yang akan jadi pada waktu apabila orang banyak yang tertidur di dalam gereja-gereja kelak bangkit dari mati rohani mereka, dan menemukan bahwa para gembala yang telah mereka menaruh harap sepenuhnya bagi penyelamatannya telah menyesatkan semua mereka itu.”
“Nabi Yeremiah ………. menjelaskan bahwa ratapan ini oleh orang-orang yang sedemikian itu telah disesatkan akan jadi pada akhir masa kasihan.” – The Symbolic Code, vol. 11, No. 12, hal. 30, 31.
Pada bagian yang pertama ini nabi Houteff sedang membicarakan perihal Pusat Gunung Karmel atau Organisasi General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, USA sewaktu Puncak Karmel kelak layu di depan. Dia mengatakan, bahwa rumah-rumah tempat tinggal para gembala (the habitations of the shepherds) akan meratap. Rumah-rumah tempat tinggal para gembala itu banyak, dan gembala-gembala pemilik rumah-rumah tinggal itu juga banyak. Gembala-gembala pemilik rumah-rumah tinggal itu adalah sama seperti para tua-tua yang berada di depan rumah — para pendeta Mission. Testimonies, vol. 5, p. 211. Dan rumah-rumah tinggal para gembala itu melambangkan gereja-gereja atau persekutuan-persekutuan umat Davidian yang berada di bawah pimpinan gembala-gembala Karmel itu.
Rumah-rumah tempat tinggal para gembala itu setelah sadar, bahwa masa kasihan sudah berakhir dan mereka tidak juga selamat, maka merataplah mereka sejadi-jadinya melawan para gembalanya itu. Para gembala itu yang bermarkas besar di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, akan dihojat habis-habisan oleh semua pengikutnya dari seluruh Laodikea, termasuk juga dari Indonesia. Sementara itu para gembala Karmel itu sendiri tidak menangis, sebab kepada siapakah hendak mereka lampiaskan penyesalannya ?
Bagian Kedua :
Di dalam majalah the Symbolic Code yang sama, The Symbolic Code Vol. 11, No. 12 hamba Tuhan Houteff kembali mengatakan :
“Demikianlah kelak puncak Karmel itu akan layu, maka orang-orang yang tidak mau menghiraukan perkataan firman yang berbunyi : “Pada hari ini jika engkau kelak mendengar suara-Nya, janganlah mengeraskan hatimu,” mereka pada akhirnya akan gempar karena kesempatan untuk menyambut kebenaran itu sudah lepas. Kemudian dalam keadaan yang tergesa-gesa dan dalam usaha yang meluap-luap untuk dapat memperkenalkan dirinya kepada kebenaran sekarang yang keluar dari puncak Karmel, dalam keadaan yang sangat terperanjat itu mereka akan menemukan bahwa Karrmel telah menyelesaikan tugasnya, p a r a p e n g h u n i n y a sudah pindah, dan masa kasihan sudah berakhir, pada waktu mana para penghuni “Karmel” hanya dapat mengulangi perkataan : Penuaian sudah berlalu, musim panas sudah berakhir, kami sudah tidak lagi memiliki apa-apa bagimu.” — The Symbolic Code, Vol. 11, No. 12, p. 33.
Para penghuni Karmel (the inhabitants of Carmel) di atas ini tak dapat tiada dimaksudkan kepada mereka 144.000 itu saja, yang akan ditemukan di seluruh Laodikea di muka bumi ini. Pada waktu Puncak Karmel layu, mereka itu akan sangat dicari-cari oleh orang-orang yang baharu sadar akan kesesatan mereka.
Karena sangat erat kaitannya dengan pekabaran Tongkat Gembala yang sudah tersebar luas di seluruh Laodikea, maka Puncak Karmel berikut penghuninya yang 144.000 umat pilihan itu, tak dapat tiada sudah akan terdapat di seluruh Laodikea. Apabila mereka 144.000 umat pilihan itu kelak terkumpul, maka pekabaran pemeteraian di seluruh Laodikea sudah akan berakhir. Dan demikian itulah Puncak Karmel akan layu, dan masa kasihan akan berakhir bagi seluruh umat Laodikea untuk selama-lamanya.
K e s i m p u l a n A k h i r
Karena hanya ada dua faham Davidianisme yang bertentangan di akhir dunia sekarang ini, maka tandailah dengan saksama, bahwa Organisasi Pusat Gunung Karmel yang berkedudukan di Waco, Texas, USA sekarang ini yang paling banyak diungkapkan di dalam nubuatan-nubuatan Alkitab. Mereka itu mengajarkan bahwa Pusat Gunung Karmel itu akan tetap berdiri sampai kepada akhir masa kasihan yang akan datang. Bahwa terjualnya Organisasi itu kepada Gereja Presbyterian yang lalu adalah semata-mata kesalahan dari Nyonya Houteff, dan bukan sesuai kehendak dari Tuhan Allah. Inilah yang akan tampak dari Puncak Managemen Organisasi mereka yang dipimpin oleh hanya seorang W a k i l Presiden, yang berarti Presidennya sedang berhalangan. Padahal selama hampir 30 tahun lamanya dikuasai oleh Gereja Presbyterian, Pusat Gunung Karmel mereka itu belum pernah ada. Bukankah ini sebuah r e k a y a s a untuk menunjukkan kepada kita bahwa merekalah yang menggantikan Houteff dan Organisasi Pusat Gunung Karmelnya untuk memberitakan pekabaran panggilan jam ke-11 itu sampai kepada akhir masa kasihan yang akan datang ? Ingatlah, bahwa setiap rekayasa akan berakibatkan menambah-nambah ataupun mengurang-ngurang pada kelengkapan kebenaran yang sudah ada. Dan itulah bentuk dosa yang disebut di dalam Wahyu 22 : 18, 19.
Kenyataan inilah yang hendaknya membuka mata setiap umat Davidian, bahwa genaplah sudah ucapan dari hamba Allah Houteff sejak jauh-jauh hari sebelumnya yang memperingatkan :
“KITA JUGA HARUS WASPADA DAN AWAS, UNTUK MENYADARI BAHWA PUKULAN ITU AKAN DATANG SECARA MENGEJUTKAN DARI MUSUH-MUSUH YANG TIDAK DICURIGAI — YAITU DARI REKAN-REKAN PENGINJIL YANG SAMA, YANG TIDAK KURANG SETIANYA DARIPADA PARA IMAM DI ZAMAN KRISTUS.” —- PEMBINA GEDUNG PUTIH, HAL. 34, 35 —–
*****
114 total, 1 views today