<< Go Back

“Inilah firman Tuhan
kepada Zerubbabel, bunyinya : Bukan oleh kekuatan, bukan juga oleh kekuasaan, melainkan oleh ROH-KU, demikianlah firman Tuhan sekalian alam.”
— Zakhariah 4 : 6. —

P e n g a n t a r

Nubuatan dari nabi Zakharia pasal 4 itu secara lengkapnya kami kutip di bawah ini sebagai berikut :

“Maka kembalilah malaikat yang berbicara dengan aku itu, lalu dibangunkannya aku bagaikan orang yang dibangunkan daripada tidurnya. Maka katanya kepadaku, ‘Apakah yang engkau lihat ?  Maka jawabku, ‘Bahwasanya  aku melihat sebuah kaki pelita  yang dari emas seluruhnya, dan sebuah mangkok terdapat pada puncaknya, dan  iaitu memiliki tujuh buah pelita, dan tujuh buah pipa yang berada di atasnya, yang menghubungkan tujuh pelita itu, dan ada dua pohon zaitun di sampingnya, yang sebuah pada sebelah kiri dari mangkok itu, dan yang lainnya pada sebelah kanannya. Demikian jawabku lalu kataku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu, Apakah artinya semuanya ini, Tuanku ?’

Maka jawab malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku: ‘Tiadakah engkau mengetahui artinya ini ?’ Maka jawabku, ‘Tidak Tuan.’ Maka jawabnya dan katanya kepadaku: ‘ Inilah firman Tuhan kepada Zerubabel, bunyinya:  Bukan  oleh k e k u a t a n,  juga bukan oleh  k e k u a s a a n, melainkan oleh R o h – KU, demikianlah firman Tuhan sekalian alam.”

“Siapakah engkau hai gunung yang besar? Di hadapan Zerubbabel engkau akan menjadi sebuah padang yang rata : maka ia akan mengeluarkan batu utamanya dengan sorakan dan teriakan orang-orang, bagus, bagus baginya.

“Lagi pula firman Tuhan telah datang kepadaku, sambil mengatakan: ”Bahwa kedua tangan Zerubabel telah meletakkan landasan dari rumah ini; maka tangan-tangannya juga akan menyelesaikannya;  maka akan diketahui olehmu bahwa Tuhan serwa sekalian alam telah mengutus a – k u kepadamu. Sebab siapakah yang telah meremehkan hari dari perkara-perkara kecil ? Karena mereka akan bergembira, dan akan menyaksikan bandulan pada tali pengukur di dalam tangan Zerubbabel bersama-sama dengan yang tujuh itu; mereka itulah mata (the eyes of the Lord) Tuhan, yang pergi datang di seluruh bumi. Kemudian jawabku dan mengatakan kepadanya:  ‘Apakah artinya kedua pohon zait ini yang terdapat pada sebelah kanan dan pada sebelah kiri dari  kaki pelita itu? Maka kembali sahutku, lalu kataku kepadanya: ‘Apakah artinya kedua cabang zaitun ini, yang melalui kedua  p i p a keemasan itu mengosongkan minyak keemasan  dari dalamnya ? Maka jawabnya kepadaku, katanya: ‘ ………………. Inilah keduanya yang diurapi itu yang berdiri di sisi Tuhan seluruh bumi.“Zakharia  4  :  1 – 12, 14.

Gambar bagan dan arti dari bagian-bagiannya

Bacalah dengan saksama nubuatan Zakariah pasal 4 di atas, dan ikutilah selanjutnya rincian pengertian dari gambar bagan itu sebagai berikut :

  1. Kedua pohon zait, yang juga disebut “keduanya yang diurapi itu” melambangkan Alkitab Wasiat Lama dan Wasiat Baru.
  2. Produk Ilham atau hasil interpretasi rahasia-rahasia Alkitab dari nabi-nabi akhir zaman dilambangkan mengalir keluar dari kedua pohon zait melalui  kedua pipa utama itu ke dalam mangkok emas yang melambangkan ROH NUBUATAN dari Wahyu 19 : 10. Jadi kedua pipa utama itulah yang melambangkan nabi-nabi akhir zaman dari  Amos 3 : 7, yaitu William Miller, Nyonya White, dan Victor T. Houteff,
  3. Kaki pelita itu melambangkan Sidang Jemaat Laodikea di akhir zaman ini. Sedangkan tujuh pelitanya itu melambangkan tujuh pokok doktrin reformasi semenjak dari doktrin “Pembenaran oleh Iman” dari Martin Luther sampai dengan “Pembersihan Sidang Jemaat Laodikea dan munculnya 144.000 umat kesucian” yang akan datang dari Victor Houteff.
  4. Tujuh pipa kecil yang mengalirkan ROH NUBUATAN turun kepada semua umat dari Sidang Jemaat Laodikea, melambangkan guru-guru pilihan Ilahi, yaitu semua mereka yang dedikasinya kepada tugas adalah tanpa tumpangan tangan, artinya, bukan melalui pilihan Organisasi.
  5. Tujuh pelita yang menyala itu berikut semua minyak dari mangkok emas akan merupakan pelita bagi kaki kita dan suluh atau obor bagi perjalanan kita sebagai umat Laodikea sampai kepada hari Tuhan yang besar dan mengerikan yang akan datang apabila nubuatan-nubuatan Jesaya 66 : 16 – 19, Jehezkiel 9, dan Maleakhi 3 : 1, 2 kelak digenapi di depan. Ingat Raja Daud dan ucapannya : “Bahwa  Firman-Mu  itu  merupakan  pelita  bagi kaki-ku  dan  sebuah  t e – r a n g  bagi jejak langkahku.”Mazmur 119 : 105.

Sesuai prosedur yang resmi
bagaimana Firman Allah  itu sampai pada kita
masing-masing

Nubuatan ini sebagai salah satu dari nubuatan-nubuatan dari para nabi Wasiat Lama telah ditulis bagi kita sebelum kedatangan Yahya Pembatis. Baca Matius 11 : 13. Jadi, inilah bagian dari rahasia-rahasia Alkitab yang baru diungkapkan pengertiannya di akhir zaman sekarang ini sesuai yang dinubuatkan pada Amos 3 : 7.

Melalui ucapan nabi Zakharia di atas Tuhan Allah berfirman :  “Inilah firman Tuhan kepada Zerubbabel, yang bunyinya : ‘Bukan oleh kekuatan, bukan juga oleh kekuasaan, melainkan oleh ROH-KU’, demikianlah firman Tuhan sekalian alam.” Zakhariah 4 : 6.

Karena nubuatan ini baharu terungkap di akhir zaman, maka sesuai ucapan nabi Amos 3 : 7 di atas, Zerubbabel itu tak dapat tiada harus melambangkan seseorang nabi akhir zaman, yang berasal dari Sidang Jemaat Laodikea. Dan karena telah dikatakan juga bahwa :

”Bahwa kedua tangan Zerubabel telah meletakkan landasan dari rumah ini; maka tangan-tangannya juga akan menyelesaikannya;……”Zakharia 4 : 9.

Jelaslah bahwa Zerubbabel itu tak dapat tiada melambangkan nabi Victor T. Houteff yang telah ikut meletakkan landasan dari Sidang Jemaat Laodikea  menyusul Nyonya White, yang telah bekerja semenjak dari tahun 1844. Dan karena tangan-tangannya juga yang akan menyelesaikan landasan dari “r u m a h“ itu, yang kemudian kelak merupakan Sidang Jemaat Laodikea dari sebuah nama baru di Palestina yang akan datang, maka Zerubbabel tak dapat tiada melambangkan hanya Victor T. Houteff sebagai nabi yang terakhir di akhir zaman ini. Tidak akan ada lagi nabi yang lain. Dan landasan yang dimaksud itu ialah Hukum dan Pekabaran Tongkat Gembala dari pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 yang telah digabungkannya dengan Roh Nubuatan dari pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu 14 : 6 – 9 ke dalam ROH NUBUATAN dari Wahyu 19 : 10. Gabungan dari kedua pekabaran itulah yang sesuai dengan ucapan Nyonya White di dalam Buku Early Writings, p. 277, yang akan menerangi bumi sekarang ini sampai kepada akhir masa kasihan yang akan datang.

Jadi, ucapan nabi Zakharia di atas yang berbunyi : “Inilah firman Tuhan kepada Zerubbabel, yang bunyinya : ‘Bukan oleh kekuatan, bukan juga oleh kekuasaan, melainkan oleh ROH-KU’, demikianlah firman Tuhan sekalian alam.“Zakhariah 4 : 6,  firman itu juga yang kelak akan kita temukan di dalam ROH NUBUATAN berikut seluruh interpretasinya yang lengkap dari hamba Tuhan Nyonya White dan Houteff. 

Firman Tuhan kepada Zerubabbel itu  juga, yang pada setiap hari Sabat  seharusnya telah dihotbahkan kepada kita dari atas mimbar-mimbar Gereja oleh kekuatan para Pendeta, dan yang oleh kekuasaan dari Pusat Organisasi General Conference of SDA di Amerika Serikat sudah seharusnya  diajarkan kepada kita di dalam buku-buku Sekolah Sabat.

Tetapi bagaimanakah hasil kenyataannya kini setelah nubuatan Zakhariah 4 : 6 itu menemui kegenapan sejarahnya di dalam gedung-gedung Gereja MAHK  di akhir zaman sekarang ini ?

B u k a n  oleh kekuatan pendeta, b u k a n juga
oleh kekuasaan Organisasi, melainkan oleh ROH-Ku saja

“Inilah firman Tuhan kepada Zerubbabel, bunyinya : ‘Bukan oleh kekuatan, bukan juga oleh kekuasaan, melainkan oleh ROH-KU’, demikianlah firman Tuhan sekalian alam.“ Zakhariah 4 : 6.

Setelah mengetahui bahwa Zerubbabel melambangkan nabi Houteff, maka firman Tuhan kepada Zerubbabel itu tak dapat tiada sudah harus diteruskan kepada kita sebagai Sidang Jemaat Laodikea dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Demikian inilah, maka Pekabaran Tongkat Gembala itu mulai memasuki Sidang Jemaat Laodikea semenjak dari tahun 1929 yang lalu. Dan sesudah Organisasi General Conference of SDA dire-organisir menjadi General Association of Davidian SDA, di Waco, Texas, sejak tahun 1935 yang lalu, maka terludahkanlah keluar dari mulut Jesus “Malaikat Sidang Jemaat Laodikea” sejak itu untuk selama-lamanya. Dan sejak itu pula, maka genaplah firman Tuhan kepada Zerubbabel pada Zakharia 4 : 6 di atas.  

Artinya semenjak dari tahun 1935 yang lalu firman Tuhan kepada umat Laodikea dari Gereja MAHK tidak lagi datang melalui kekuatan para pendetanya dengan hotbah-hotbah mereka dari atas mimbar-mimbar gereja, juga bukan lagi melalui kekuasaan Organisasi General Conference of SDA di dalam buku-buku pelajaran Sekolah Sabatnya, melainkan oleh Roh Allah saja yang telah mengisi ROH NUBUATAN di dalam mangkok emas dari nubuatan Zakharia pasal 4 itu saja.  

Dengan demikian, maka tak mungkin lagi dipungkiri, bahwa Sidang Jemaat Laodikea dari Gereja MAHK tak dapat tiada semenjak dari kedatangan hamba Tuhan Victor T. Houteff yang lalu, sudah akan terpecah menjadi dua : Mereka Sidang Jemaat Laodikea dari Davidian SDA dari kelas lima anak dara yang bijaksana atau kelas gandum itu di satu pihak, dan mereka Sidang Jemaat Laodikea dari MAHK dari kelas lima anak dara yang bodoh atau kelas lalang itu di lain pihak. 

Mereka Sidang Jemaat Laodikea dari Davidian SDA atau kelas lima anak dara yang bijaksana atau gandum itupun hanya bertahan selama hamba Tuhan Houteff atau Zerubbabel yang dinubuatkan di atas masih hidup. Pada kenyataannya, setelah hamba Tuhan Houteff atau Zerubbabel meninggal dunia, maka semenjak dari tahun 1955 sampai kepada saat inipun  Sidang Jemaat Laodikea dari Davidian SDA itu sudah kembali terpecah dua : Sidang Jemaat Laodikea dari  Davidian SDA dari kelompok anak-anak dara bijaksana atau kelompok gandum di satu pihak, dan Sidang Jemaat Laodikea dari Davidian SDA dari kelompok anak-anak dara yang memiliki tipu di mulut atau kelompok s e k a m di lain pihak. Sesungguhnya setelah ditinggal mati Zerubbabel dalam tahun 1955 sampai kepada hari ini, Sidang Jemaat Laodikea dari Gereja MAHK itu kini sudah terbagi dalam 3 (tiga) kelompok  saja :

  1. Sidang Jemaat Laodikea  dari Gereja MAHK
  2. Sidang Jemaat Laodikea dari Davidian SDA kelompok anak-anak   dara yang bijaksana atau kelompok gandum,
  3. Sidang Jemaat Laodikea dari Davidian SDA dari anak-anak dara  bijaksana yang memiliki tipu di mulut atau mereka yang masuk kategori sekam.

Sebagaimana halnya dengan Gereja-Gereja Kristen lainnya di luar, sekalipun semua mereka itu sudah roboh menjadi Babil menggenapi pekabaran malaikat yang kedua dari Wahyu pasal 14, dan masih tetap berdiri dengan megahnya, maka demikian itu pula halnya dengan Organisasi malaikat Sidang Jemaat Laodikea dari Gereja MAHK. Sekalipun malaikat Sidang Jemaat Laodikea sudah diludahkan Jesus keluar dari mulutNya sejak tahun 1935 yang lalu, Organisasi malaikat Sidang itu berikut semua pengikut setianya masih tetap berdiri dengan megahnya sampai kepada hari ini.

Namun kepada semua mereka itu sekali lagi diingatkan, bahwa FIRMAN TUHAN KEPADA MEREKA ITU BUKAN LAGI DATANG MELALUI HOTBAH-HOTBAH DARI PARA PENDETANYA, JUGA BUKAN LAGI MELALUI BUKU-BUKU SEKOLAH SABATNYA, MELAINKAN MELALUI HANYA ROH ALLAH, yang telah mengendalikan Ellen G. White dan Victor T. Houteff sebagai nabi-nabi akhir zaman menyajikan kepada kita ROH NUBUATAN itu. Demikianlah yang dinubuatkan oleh nabi Zakharia pasal 4 di atas. 

 Jangan sekali melalaikan ROH NUBUATAN

Nabi Zakharia mengatakan : “Lagi pula firman Tuhan telah datang kepadaku, sambil mengatakan: ”Bahwa kedua tangan Zerubabel telah meletakkan landasan dari rumah ini; maka tangan-tangannya juga akan menyelesaikannya;  maka akan diketahui olehmu bahwa Tuhan serwa sekalian alam telah mengutus a k u kepadamu.” Zakharia 4 : 8, 9.

Sesudah Zerubbabel yang melambangkan nabi Houteff itu datang menggabungkan pekabarannya dari malaikat Wahyu 18 : 1 dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Nyonya White ke dalam ROH NUBUATAN dari Wahyu 19 : 10 sesuai yang digariskan di dalam buku Early Writings, p. 277, maka ROH NUBUATAN itulah yang telah diletakkannya menjadi landasan dari Rumah Sidang Jemaat Laodikea. Dan karena tangan-tangannya juga yang akan menyelesaikan pembangunan rumah Sidang Jemaat Laodikea itu sampai kelak sepenuhnya berdiri di Palestina yang akan datang, maka dapatlah dibayangkan betapa pentingnya ROH NUBUATAN itu bagi semua umat akhir zaman sampai kepada saat kelepasan kita  yang akan datang.

ROH NUBUATAN = peraturan-peraturan pelaksanaan dari Hukum Torat. Apakah hanya ROH NUBUATAN saja yang diletakkan menjadi landasan dari pembangunan rumah Sidang Jemaat Laodikea itu ? Rasul Yahya mengatakan : “Pada mula pertama ada Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah. DIA yang sama itu pada mula pertama bersama-sama dengan Allah. ………… Dan Firman itu telah dibuat menjadi manusia, lalu tinggal di antara kita……”Yahya 1 : 1, 2, 14.

Semua Firman itu merupakan peraturan-peraturan pelaksanaan dari Hukum Dasar Torat, maka Allah Bapa itulah yang melambangkan Hukum Dasar Torat. Sejak dari mula pertama keduanya tidak terpisahkan. Hukum Dasar Torat dan ROH NUBUATAN itulah yang telah diletakkan oleh Houteff menjadi landasan dari Sidang Jemaat Laodikea sampai kelak berdiri Sidang Jemaat Laodikea dari mereka 144.000 umat pilihan yang akan datang dengan sebuah nama baru, yang akan diucapkan oleh Jesus sendiri. Baca : Jesaya 62 : 2. 

Nubuatan ini sesungguhnya hanya ingin menunjukkan kepada kita, bahwa akibat dari penolakan General Conference of SDA sebagai Penguasa Gereja MAHK melawan nabi Houteff sejak tahun 1929 yang lalu, dan setelah Organisasi mereka dire-organisasikan kembali oleh hamba Allah itu dalam tahun 1935 yang lalu, maka sejak itulah kita harus mengakui, bahwa sesuai nubuatan Wahyu 3 : 16 mereka sudah diludahkan  Jesus  keluar  dari  dalam mulutNya. Akibatnya, maka t i – d a k  a k a n  a d a  l a g i  ROH NUBUATAN itu dapat diharapkan datang melalui mereka bagi penyelamatan kita umat Laodikea di akhir dunia sekarang ini.

Ringkasnya dan Penutup 

Karena semua nubuatan dari para nabi meramalkan hanya satu sejarah yang sama dari Sidang Jemaat Laodikea kita sekarang ini, maka melalui nubuatan dari nabi Jesaya 66 : 16, kepada kita semua Tuhan berfirman:

“Karena oleh a p i  dan oleh p e d a n g – N y a Tuhan hendak menghimbau kepada semua manusia : maka orang yang akan dibunuh Tuhan itu kelak banyak sekali. Mereka yang menyucikan diri dan membersihkan diri mereka di dalam taman-taman di balik sebuah pohon kayu di tengah-tengah, ………………… Sekalian mereka itu akan dihabiskan sama sekali, demikianlah firman Tuhan. Karena Aku tahu segala perbuatan mereka dan semua pemikiran mereka.” Jesaya 66 : 16 – 18.

Catatan : Api = Roh Allah ; pedang-Nya = firman Kebenaran ; taman-taman = gedung-gedung gereja ; pohon kayu = pemimpin/pendeta.

Karena nubuatan ini berlaku di akhir zaman sekarang ini, maka “pedang-Nya” itu tak dapat tiada dimaksud kepada ROH NUBUATAN saja. Tidak mungkin lagi yang lain.

Karena tidak ada lagi ROH NUBUATAN ditemukan di dalam gereja-gereja MAHK di dunia ini, maka tidaklah mengherankan apabila orang-orang Advent yang terus saja mencari pembersihan diri dan penyucian diri mereka di dalam gereja-gereja sudah akan kelak dibantai. Dan kelak akan banyak sekali orang-orang Advent yang akan dibunuh Tuhan.

Sekalipun demikian, sebelum hari Tuhan yang besar dan  mengerikan itu tiba, maka kini “oleh a p i  dan oleh p e d a n g N y a“ (artinya : oleh ROH NUBUATAN-NYA) Tuhan akan lebih dulu menghimbau kepada kita semua umat dari Sidang Jemaat Laodikea-Nya.  

Sekalipun demikian jauh-jauh hari sebelumnya kepada kita sudah diberitahu, bahwa : “…………  orang yang akan dibunuh Tuhan itu kelak banyak sekali. Mereka yang menyucikan diri dan membersihkan diri mereka di dalam taman-taman di balik sebuah pohon kayu di tengah-tengah.” — Yesaya 66 : 16 – 18.

Semoga tulisan ini bermanfaat agar kita tidak ikut binasa bersama-sama dengan semua mereka yang disebut di atas.

*****

 

 

 

 

 

 173 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart