<< Go Back

 Pembahasan mengenai Matius 24 : 36

Matius 24:36
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri.”
 
Diseluruh dunia Kristen termasuk juga Gereja Advent selama ini memiliki pemahaman mengenai kedatangan Yesus yang kedua kali antara lain didasari oleh pemahaman dari ayat Matius tersebut dan waktunya sebagaimana disebut  di dalam ayat tersebut tidak diketahui, namun setelah berkembangnya kebenaran saat ini yaitu mendekati waktu kelepasan 144.000, apakah ayat tersebut tetap dimaksudkan kepada kedatanganNya yang kedua kali ataukah kedatanganNya yang lain dan apakah waktu kedatanganNya yang disebutkan masih tidak akan diketahui ?
Untuk menjawab pertanyaan diatas, berikut beberapa hal yang perlu kita pahami yaitu sebagai berikut :
1. Menelusuri ayat-ayat Alkitab dan sebagian tulisan EGW yang membicarakan tentang kedatangan Yesus yang kedua kali 
a. 1 Tesalonika 4:16-18 (TB)  

 

Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; 
sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
 
Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini. 
b. Lukas 21:27 (TB)  
Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang di dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
c. Wahyu 1:7 (TB) 
Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
d. Matius 24:30 (TB)
Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
e. Wahyu 16:15 (TB)  
“Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan. 
f. Lukas 21:36 (TB)  
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
g. Lukas 12:39
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
h. 1 Tesalonika 5:2
Karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.  
i. 2 Petrus 3:10
Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.  
j. Wahyu 3:3
Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
k. Wahyu 16:15
“Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.”
l. Maleakhi 3:1-2 (TB) 

 

Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam. 
 
Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. 
Dari ayat-ayat tersebut diatas dapat kita cermati bahwa ternyata terdapat perbedaan jenis kedatangan Yesus yaitu pada ayat-ayat huruf (a) sampai dengan (d) dapat kita ketahui bahwa kedatanganNya dikatakan tampak semua mata dapat memandang dan  orang-orang akan menyongsongNya, sedangkan kedatanganNya yang disebutkan dalam ayat-ayat huruf (e) sampai dengan huruf (k) adalah seperti pencuri atau tidak diketahui, dengan mendadak atau secara tiba-tiba, dengan demikian kita sebagai siswa Alkitab yang jujur tidak akan dapat menyimpulkan bahwa kedua jenis kedatangan Yesus pada ayat-ayat tersebut sebagai kedatangan yang sama, karena sifat dari kedua jenis kedatangan di atas sangat berbeda yang satunya oleh karena dikatakan semua mata memandang dan orang-orang menyongsong atau menyambutNya dapat dipahami bahwa orang-orang tersebut telah mengetahui dan telah bersedia, sedangkan kedatangan yang disebutkan pada 8 ayat yang terakhir yang dikatakan seperti pencuri menunjukkan bahwa akan ada  orang-orang yang kedapatan tidak siap sedia dan tidak mengetahui akan kedatanganNya, selain itu pada kedatangannya yang disebutkan orang-orang akan menyongsong diawan-awan terlihat bahwa Yesus tidak menjejakkan kakinya di bumi atau mendatangi umatNya melainkan orang-orang yang menemuinya sedangkan kedatangannya yang tiba-tiba dikatakan Yesus yang akan turun datang dan di dalam ayat Maleakhi 3:1 ternyata kedatanganNya hanya ke kaabahnya saja tidak kepada semua orang.
Lebih lanjut dari tulisan EGW kita dapatkan beberapa penjelasannya tentang kedatanganNya yang secara tiba-tiba yang berbeda dengan kedatangan yang selama ini telah diketahui dan dipegang dunia Kristen dan Advent:
  • Sebagaimana orang-orang pada zaman Nuh, tidak mengetahui sampai Air Bah datang demikian juga pada kedatangan Anak Manusia Matius 24:39. Bila orang-orang yang mengaku Umat Allah bergabung dengan mereka di dalam kesenangan yang dilarang; Bilamana kemewahan dunia menjadi kemewahan gereja; bila lonceng perkawinan dibunyikan dan semua memandang ke depan kepada tahun-tahun keuntungan badani – kemudian, dengan tiba-tiba kilat berpancar dari surga, akan datanglah akhir dari pandangan mereka yang terang dan pengharapan yang menipu. GC 338, 339.
  • Pada waktu pemikiran dari filsafat sudah menghabiskan ketakutan kepada penghukuman Allah; waktu guru-guru keagamaan menunjukkan ke depan kepada masa damai dan makmur dan dunia ini terserap di dalam putaran usaha dan kesenangan, menanam dan membangun, berpesta dan bersenang, menolak akan amaran dari Allah dan mencela akan pesuruhNya — Kemudian kehancuran yang tiba-tiba akan menimpa dan mereka tidak akan dapat menghindar.PP 104.
  • Hari Tuhan akan datang dengan tidak disadari kepada orang yang tidak takut Tuhan. Bila kehidupan berjalan seperti biasanya, bila manusia terserap di dalam kesenangan, usaha-usaha mereka dan usaha mencari uang; bila pemimpin keagamaan membesarkan kemajuan-kemajuan dunia dan penemuannya dan orang-orang terbujuk kepada perasaan aman yang palsu — maka sebagaimana pencuri pada tengah malam mendekat kepada tempat tinggal yang tidak di jaga, demikian juga kehancuran yang mendadak datang kepada orang yang tidak percaya dan mereka tidak akan dapat menghindar. – GC 38.
  • Kenyataan yang penting haruslah diingat bukan hanya dihadapan orang dunia, tetapi dihadapan gereja kita sendiri juga, bahwa hari Tuhan akan datang dengan tiba-tiba dan tidak diharapkan.FE 336.
  • Kalau pintu kasihan berakhir, itu akan datang dengan tiba-tiba tidak diharapkan — pada waktu dimana kita tidak mengharapkannya atau kurang mengharapkannya. Tetapi kita boleh mempunyai catatan yang bersih di surga sekarang ini, dan mengetahui bahwa Allah menerima akan kita.7 BC 989.
Dengan demikian dari ayat-ayat dan uraian EGW dapatlah kita memperoleh kesimpulan bahwa kedatangan-kedatangan tersebut tidak dapat digeneralisasi menjadi kedatangan Yesus kedua kali, yang mana kedatangan yang satu benar-benar kedatangan yang diharap-harapkan dan kedatangan lainnya tidak diduga dan tidak diharap-harapkan. Kita harus merubah pengertian yang telah lama dipegang sebagai kebenaran, dan mengakui bahwa terdapat dua jenis kedatangan Yesus yang kedua kali yang akan terjadi didepan kita, yaitu kedatangan Yesus di awan-awan yang disebutkan semua mata memandang sebagaimana yang telah dipahami semua orang sebagai kedatangan Yesus yang kedua kali dan kedatangan Yesus yang secara tiba-tiba atau seperti pencuri yang hanya datang kepada KaabahNya.
Setelah kita memperoleh gambaran tentang adanya kedatangan Yesus yang berbeda-beda dari beberapa ayat-ayat Alkitab dan tulisan EGW, berikut kita menelusuri jawaban terhadap pertanyaan kita diatas “apakah ayat tersebut (Matius 24:36) tetap dimaksudkan kepada kedatanganNya yang kedua kali ataukah kedatanganNya yang lain dan apakah waktu kedatanganNya yang disebutkan masih tidak akan diketahui ?” :

 

2. Memperoleh pemahaman atas Nubuatan Matius 24:36 tersebut dari Roh Nubuatan
a. Tulisan EGW
Mengenai apakah waktu kedatanganNya sebagaimana disebutkan dalam Matius 24:36 masih tidak akan diketahui ataukah dapat diketahui, berikut kita pelajari dari kutipan-kutipan dibawah ini:
Dalam buku Last Day Events (Peristiwa-peristiwa akhir zaman) Bab 3 “Bilamanakah itu akan terjadi?” diawali dari penjelasan dari Matius 24:2 tentang pertanyaan murid-murid kepada Yesus yang menanyakan “Bilamanakah itu akan terjadi?” terdapat beberapa uraian EGW yang menunjukkan bahwa waktu dari kedatangan Yesus tidak boleh diketahui :
“Banyak orang yang menamakan diri umat Advent sudah menjadi bagaikan pengatur waktu. Waktu demi waktu sudah ditentukan bagi Kristus untuk datang, tetapi yang terjadi ialah kegagalan yang berulang. Waktu yang pasti dari kedatangan Tuhan kita di luar pengetahuan makhluk hidup. Para malaikat pun yang melayani mereka yang akan menjadi sebagai pewaris keselamatan, tidak mengetahui hari atau saatnya” tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri.”4T 307 (1879).
Kita tidak mengetahui saat yang pasti tentang kecurahan Roh Kudus atau tentang kedatangan Kristus… Mengapa Allah tidak memberikan pengetahuan ini kepada kita? Karena kita tidak akan memanfaatkannya secara benar sekiranya Ia mengatakannya. …. Kita tidak boleh hidup atas rangsangan waktu…. Kamu tidak akan dapat mengatakan bahwa Ia akan datang dalam satu, dua atau lima tahun, dan kamu pun tidak akan dapat menunda kedatanganNya dengan mengatakan bahwa mungkin itu tidak akan terjadi dalam sepuluh atau dua puluh tahun.RH, 22 Maret 1892.
Kita sedang mendekati hari besar Allah itu. Tanda-tanda sedang digenapi. Namun tak ada pekabaran yang mengatakan kepada kita tentang hari dan saatnya kedatangan Kristus. Tuhan secara bijaksana telah menyembunyikan hal ini dari kita agar kita senantiasa berada dalam keadaan berharap dan bersedia bagi kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus yang kedua kali di awan-awan surga.Surat 28, 1897.
Waktu yang tepat dari kedatangan Anak Manusia yang kedua kali itu adalah rahasia Allah.DA 633 (1898).
Dengan tegas saya menyatakan kepada kelompok-kelompok fanatik ini di acara perkemahan Jackson, bahwa mereka sedang melakukan pekerjaan dari musuh jiwa-jiwa itu; mereka berada dalam kegelapan. Mereka mengaku menerima terang besar bahwa pintu kasihan ditutup pada bulan Oktober 1884. Di sana saya membuat pernyataan di depan umum bahwa Tuhan merasa dengan senang hati menunjukkan kepada saya bahwa tidak akan ada waktu yang pasti dalam pekabaran yang diberikan Allah sejak 1844. 2 SM 73 (1885).
Pendirian kita ialah menunggu dan berjaga-jaga, tanpa ada pernyataan soal waktu antara penutupan masa nubuatan tahun 1844 dengan waktu kedatangan Tuhan. 10 MR 270 (1888).
Dari kata-kata  EGW di atas dapatlah kita pahami bahwa pemahaman EGW dari kata-kata Matius 24 khususnya ayat yang ke 36 dimengerti sebagai saat kedatangan Yesus yang kedua kali dan terhadap kedatangan tersebut tidak akan seorangpun mengetahuinya, kita tidak diperbolehkan untuk mengetahui waktunya, tidak boleh hidup atas rangsangan waktu, secara bijaksana telah disembunyikan dan merupakan rahasia Allah dari kita, sedangkan usaha-usaha untuk memperoleh pengetahuan tentang waktu adalah sedang melakukan pekerjaan dari musuh dan dalam kegelapan. Dengan demikian kita perhatikan bahwa pemahaman yang dimiliki orang-orang dari zaman Matius menulis kata-kata tersebut yaitu disimpulkan sebagai kedatangan Yesus kedua kali dan mengenai waktu kedatanganNya adalah sesuatu yang tersembunyi, ternyata masih sama dipahami demikian melewati bertahap-tahap reformasi hingga kedatangan EGW di tahun 1844, walaupun saat itu sudah berada di akhir zaman.
Penelusuran lebih lanjut lagi kita dapatkan penjelasan yang diberikan EGW yang berbeda dalam buku Great Controversy:
“Tak seorangpun yang mengetahui hari atau jamnya, adalah argumentasi yang paling sering dikemukakan oleh para penolak iman kedatangan kedua kali itu. Alkitab mencatat, “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat yang di Surga tidak dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Matius 24:36). Keterangan yang jelas dan harmonis serta selaras mengenai ayat ini telah diberikan oleh mereka yang mencari Tuhan, dan penggunaan yang salah dari ayat ini oleh penentang-penentang telah dinyatakan dengan jelas. Firman itu diucapkan oleh Kristus dalam suatu percakapan yang tak terlupakan dengan murid-muridNya di Bukit Zaitun setelah untuk terakhir kalinya Ia meninggalkan Bait Suci. Murid-murid itu bertanya, “Apakah tanda kedatanganMu dan tanda kesudahan dunia?” (Matius 24:3). Yesus memberikan tanda-tanda kepada mereka dan berkata, “Jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.“ (Matius 24:33). Suatu ucapan Juruselamat tidak akan dibuat untuk merusakkan ucapan-Nya yang lain. Walaupun tak seorang pun yang tahu tentang hari dan saat kedatangan-Nya, kita diberi petunjuk (instructed) dan diwajibkan (dalam terjemahan Alfa dan Omega diterjemahkan menjadi “kita diajar dan diharuskan”) untuk mengetahui kapan kedatangan-Nya itu sudah dekat. Lebih jauh kita diajar bahwa mengabaikan amaran-Nya dan menolak atau tidak mau mengetahui kapan kedatangan-Nya itu, akan sama fatalnya kepada kita seperti kepada mereka pada zaman Nuh. Mereka tidak mengetahui kapan air bah itu datang. —– Great Controversy 389 (bhs Indonesia).
Dari kata-kata EGW tersebut dapat dipahami bahwa :
1) Kata-kata Matius 24:36 sering kali digunakan dan disalah artikan oleh orang-orang penentang dengan beragumentasi “Tak seorangpun yang mengetahui hari atau jamnya”, pemahaman seperti ini berdampak kepada tidak bersedianya orang-orang tersebut untuk rela menerima adanya pengungkapan kebenaran lain yang berkembang.
2) Kata-kata Matius 24:36 tersebut walaupun tampaknya membatasi pengetahuan mengenai dapat diketahuinya waktu, namun ayat tersebut tidak akan (dan tidak boleh dipergunakan) merusakkan ucapan Yesus lainnya (termasuk tulisan kesaksian Yesus – Roh Nubuatan).
3) Dari tulisan tersebut jelas bahwa Ny. White tidak memandang kaku terhadap kata-kata Matius tersebut dan kita tidak harus terhenti atau mengabaikan untuk melakukan usaha lebih jauh mengetahui mengenai kapan kedatanganNya itu sudah dekat.
4) Mengenai kapan kedatanganNya tersebut kita diberi petunjuk, artinya mengenai kapan kedatanganNya Tuhan tidak akan memberitahukan secara langsung atau dengan Cuma-Cuma sebagaimana dengan kata-kata EGW yang sebelumnya “tidak akan ada waktu yang pasti atau tepat”, melainkan kepada kita hanya diberikan berupa kunci-kunci, hal seperti ini sebagaimana yang disampaikan EGW:
 
“Kebenaran-kebenaran dari Alkitab itu adalah bagaikan mutiara-mutiara yang tersembunyi. Sekaliannya itu harus dicari, digali keluar oleh usaha yang cukup melelahkan. Mereka yang mengambil hanya suatu gambaran Firman yang dangkal, dengan pengetahuan mereka yang dangkal itu, yang disangkanya sangat dalam, akan berbicara tentang berbagai kontradiksi dari Alkitab, lalu mempertanyakan otoritas dari Firman itu. Tetapi mereka yang hatinya sesuai dengan kebenaran dan kewajiban akan menyelidiki Firman dengan suatu hati yang siap untuk menerima pemantapan kesan Ilahi.” —- Selected Messages, book 1. P 20.
Ini berarti masih diperlukan adanya suatu usaha-usaha yang tidak sederhana atau “usaha yang cukup melelahkan“ untuk menggali dan merangkai petunjuk-petunjuk tersebut menjadi suatu rangkaian utuh yang tentunya dilakukan sesuai orang-orang sebagaimana Efesus 4:11. 
5) Dari kalimat uraian EGW tersebut kita dapat lihat bahwa kata-kata “diberi petunjuk” disampaikan kepada “kita” artinya kata-kata tersebut dimaksudkan bukan kepada nabi, melainkan hanya kepada kita penganut dan pembaca tulisan-tulisan Roh Nubuatan yaitu domba-domba.
6) Selain itu oleh karena kita telah tiba di akhir zaman maka petunjuk-petunjuk tersebut sudah harus ada, jika kita masih saja tidak mengetahui dan menemukan petunjuk-petunjuk tersebut dan belum memiliki pengetahuan lebih berkembang dari pada yang dimiliki oleh orang-orang gereja Advent yaitu pemahaman yang tidak lebih jauh dari yang telah dimiliki orang-orang di zaman Matius, maka patut kita berhati-hati bahwa roh Allah yang memimpin EGW dalam menulis kata-kata tersebut tidak berada dengan kita.
7) Selanjutnya sesuai urutannya, setelah kita dapat mengetahui petunjuk-petunjuk yang telah diberikan, kita pun “diwajibkan untuk mengetahui kapan kedatangan-Nya itu sudah dekat”, dari kata-kata ini menunjukkan bahwa untuk sampai kepada “mengetahui kapan kedatanganNya” dari petunjuk-petunjuk yang telah diperoleh kita harus berusaha merangkai, menyelidiki dan membuat analisa yang pada akhirnya memperoleh kesimpulan mengenai “kapan kedatangan-Nya”, baru kemudian “wajib” di pegang sebagai kebenaran sekarang. Jadi bukan sesuatu yang boleh dipegang ataupun tidak atau hanya dipandang sebagai tambahan pengetahuan.
8) Secara implisit dari kata-kata “mengabaikan amaran-Nya dan menolak atau tidak mau mengetahui kapan kedatangan-Nya itu” menunjukkan bahwa pada saat waktunya tiba perintah tersebut harus dilaksanakan, akan ada orang-orang yang akan mengabaikan, tidak mau dan menolak untuk mengetahui atau menerima mengenai waktu kedatanganNya dan tentunya mereka ini sesuai dengan kata-kata EGW tersebut berasal dari kelompok “para penolak iman kedatangan kedua kali itu” (dalam perkembangannya di akhir zaman ini bahkan penggunaan yang salah dari kata-kata Matius 24:36 tersebut juga digunakan oleh orang-orang yang percaya kepada kedatangan Yesus kedua kali).
9) Dari kewajiban tersebut bila mengabaikan atau menolak telah diberikan peringatan bahwa nasib kita akan sama seperti orang-orang di zaman nabi Nuh, maka bagi kita bila ingin untuk dapat tergabung dalam “mereka yang 144.000” tersebut, tidak ada sesuatu maaf yang dapat diberikan Tuhan sebagaimana mereka yang hidup di zaman nabi Nuh dahulu tanpa berusaha mencari tahu untuk “mengetahui kapan kedatangan-Nya itu.”
 
Atas adanya perbedaan pemahaman yang diberikan oleh EGW terhadap penerapan kata-kata Matius 24:36 tersebut, menimbulkan sebagian orang pada akhirnya berpegang kepada pemahaman sebagaimana yang diberikan oleh EGW pada beberapa kutipan di atas bahwa ”tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri” dan mengabaikan kata-kata EGW dalam buku Great Controversy.
Dari pemahaman yang berkembang seperti tersebut diatas, timbul pertanyaan apakah dapat kita sebagai domba-domba membuat penyimpulan-penyimpulan dengan mengabaikan sesuatu tulisan dari nabi akhir zaman?
Berikut ini salah satu pedoman yang EGW dan VTH berikan dalam mempelajari Alkitab yang dapat kita gunakan untuk berpegang kepada suatu pemahaman, yaitu:
“Roh kekeliruan akan memimpin kita dari kebenaran dan Roh Allah akan memimpin kita ke dalam kebenaran. Tetapi katamu, seseorang mungkin berada dalam suatu kekeliruan, namun disangkanya ia memiliki kebenaran. Jadi bagaimana? Kami menjawab, Roh dan firman adalah sepaham. Jika seseorang menguji dirinya dengan firman Allah, lalu menemukan kecocokan yang sempurna melalui keseluruhan firman itu, maka ia harus percaya bahwa ia telah memiliki kebenaran; tetapi jika ditemukannya bahwa roh yang mengendalikannya itu tidak sejalan dengan keseluruhan isi dari hukum Allah atau bukuNya (hanya sebagian-sebagian saja), maka hendaklah ia berjalan berhati-hati supaya ia jangan jatuh ke dalam jerat iblis.” Great Controversy, hal 397.
 
“Tidak ada satu pun siswa Alkitab yang jujur yang mau membangun suatu teori berlandaskan pada suatu interpretasi yang akan mengendalikannya mengesampingkan ayat-ayat lain yang membicarakan masalah itu, ia akan berusaha membuat analisa terakhirnya sedemikian rupa sampai sepenuhnya cocok dengan semuanya, atau sebaliknya ia akan mengaku bahwa ia belum memperoleh terang atas masalah itu.” Tanya Jawab buku 3, halaman 44.
 
“Tuhan Allah tidak menempatkan siapapun untuk mengeluarkan keputusan atas Firman-Nya, yang memilih-milih sebagian perkara sebagai produk Ilham dan mengabaikan yang lain-lainnya sebagai bukan produk Ilham. Tulisan-tulisan kesaksian telah ditangani sedemikian ini; tetapi Tuhan Allah tidak berada dalam hal yang sedemikian ini – Letter 22, 1889.”  1 Selected Messages, p. 23.
 
Dari pedoman diatas kita dapat saksikan penyimpulan sebagian orang-orang tersebut khususnya bagi kita yang hidup di masa telah bergabungnya malaikat Wahyu 18:1 dengan Pekabaran Tiga Malaikat memperlihatkan bahwa bukanlah roh Allah yang membimbing mereka dalam mengambil suatu kesimpulan melainkan roh kekeliruan, karena terdapat ketidak cocokan pengertian yang dimilikinya dengan uraian kebenaran lainnya.
Dari pedoman tersebut juga kita perhatikan bahwa secara implisit VTH menyadari bahwa tulisan-tulisan dari kebenaran yaitu Alkitab dan pengungkapannya melalui tulisan EGW dan tulisan VTH sendiri akan dapat ditemukan  perbedaan-perbedaan, dengan demikian adanya perbedaan dari suatu pengertian yang kita miliki dengan suatu penjelasan kebenaran adalah dimungkinkan, namun atas hal seperti itu kita dituntut untuk “berusaha membuat analisa terakhirnya sedemikian rupa sampai sepenuhnya cocok dengan semuanya.” Melalui pedoman tersebut kita juga diingatkan untuk menyikapi perbedaaan-perbedaaan tersebut tidak dengan lancang melakukan pemilahan sendiri dengan mengatakan sebagian kebenaran EGW tersebut diilhami dan sebagian lagi tidak diillhami.  
Selanjutnya untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaaan tentang Matius 24:36 diatas dan mencoba memperoleh jawaban atas perbedaan yang kita dapatkan dari tulisan EGW, sesuai prosedur dari mangkok keemasan Zakharia pasal 4, berikut kita membaca beberapa tulisan dari:  
b. Tulisan VTH
Adakah sesuatu cara dengan mana kita dapat menentukan saat dari pembukaan meterai itu, dan permulaan pehukuman bagi orang-orang hidup ? Jika Allah begitu setia mengungkapkan kepada semua orang hidup permulaan pehukuman bagi orang-orang mati, maka tidak akan mungkin bahwa Ia akan tetap merahasiakan masa pehukuman bagi orang-orang hidup itu. Jika Ia tetap merahasiakannya, maka kita tidak akan memiliki kebenaran sekarang apapun dalam masa meterai yang terakhir; juga tidak akan ada keadilan dalam pengrahasiaan yang sedemikian ini, dan juga pehukuman yang sedemikian tidak mungkin sah secara hukum. Oleh sebab itu, sebuah ungkapan tentang pehukuman bagi orang-orang hidup adalah sangat penting sama seperti ungkapan injil itu sendiri. Karena pehukuman itu (penghapusan dosa-dosa) ialah tindakan yang termulia di dalam injil Kristus. Dengan demikian kita menyimpulkan, bahwa apabila meterai itu dibuka, dan pehukuman bagi orang-orang hidup dimulai, maka kita harus mengetahuinya. Hari grafirat itu dalam contohnya membuktikan sama, karena orang-orang Israel telah diberitahu dengan sebaik-baiknya akan peristiwa itu, mengenai kewajiban-kewajiban mereka, dan akibat-akibatnya. —– Tongkat Gembala, jilid II hal 397, 398 (1932).
“…. Bahwa akhir daripada segala perkara sudah dekat sekali; sebab jika tidak, maka pemberitahuan ini belum akan dikeluarkan” —— Tongkat Gembala, jilid II hal 397, 398 (1932).

 

BOLEHKAH KITA MENGETAHUI JAMNYA ?

 

Pertanyaan No. 15:

 

Buku “Early Writings,” halaman 285 mengatakan, bahwa Allah akan memberitahukan hari dan jam kedatangan kembaliNya. Dan “Tongkat Gembala,” Jilid 2, halaman 364 menyimpulkan dari pembicaraannya terhadap air bah itu bahwa peristiwa besar dari segala zaman itu akan datang pada sesuatu malam Rabu. Tetapi Kristus mengatakan: ” …. mengenai hari dan jam itu tidak seorang pun yang tahu, bahkan malaikat-malaikat sorga pun tidak tahu, terkecuali Bapa saja.” Matius 24 : 36. Bagaimanakah kedua pernyataan itu dapat dicocokkan?
J a w a b:

 

“Tongkat Gembala sama sekali tidak menetapkan waktu kembalinya Kristus. Walaupun dari penyelidikan Air Bah itu tersimpul, bahwa ia mungkin datang bagi milikNya pada sesuatu malam pertengahan minggu, ia itu sama sekali tidak mempersyaratkan pada malam Rabu yang mana kemungkinan hal itu terjadi. Tongkat Gembala tidak menganggap dirinya mengetahui akan hari atau jam itu. Dan mengenai kata-kata di dalam Early Writings, kata-kata Kristus di dalam Matius 24:36 itu tidak mengabaikan kemungkinan ia kelak memberitahukan hari dan jam kedatanganNya. Memang, walaupun Alkitab mengatakan bahwa malaikat-malaikat sekalipun tidak akan tahu jamnya, namun jika mereka kelak harus bersiap-siap untuk pergi bersama-sama dengan Tuhan pada kedatanganNya yang kedua kali, maka mereka tentunya harus diberitahu akan hal itu pada sesuatu hari sebelumnya, supaya mereka bersiap-siap dan berangkat. Dan walaupun tidak seorang pun sekarang mengetahui akan hari atau jamnya, namun sekiranya Bapa menganggap pantas untuk memberitahukannya, maka kita tak dapat tiada akan mengetahuinya.

 

 
Lagi pula, kedatangan yang rahasia ini (Matius 24:36) mungkin adalah suatu kedatangan yang lain dari pada kedatangan yang biasanya dipahami sebagai “kedatangan yang kedua kali.” —- Tanya Jawab buku 2 hal 18 (1944):
Dari kutipan tulisan VTH selain yang disampaikan secara eksplisit kita juga dapat peroleh pemahaman berikut:
1) VTH dalam tulisan di atas tidak membicarakan tentang kedatangan Yesus yang kedua kali, tetapi berbicara tentang waktu dari pehukuman bagi orang hidup, hal ini membedakan antara VTH dan EGW dimana terlihat bahwa VTH memperoleh pengungkapan kebenaran yang lebih luas dari EGW.
2) VTH membuat suatu pemahaman dengan memperbandingkan dengan bagaimana Tuhan memimpin William Miller untuk dapat memperoleh hitungan mengenai waktu penggenapan pehukuman bagi orang mati, maka demikian juga kepada kita harus diberitahukan tentang pehukuman bagi orang hidup jika tidak dikatakan tidak ada keadilan bagi kita yang hidup di penghujung dunia.
3) Oleh karena dipersamakan dengan pehukuman bagi orang mati, kita dapat mengevaluasi bahwa sebagaimana dahulu William Miller mengetahui mengenai waktu dari pelaksanaan pehukuman bagi orang mati tidaklah diberikan dalam mimpi atau khayal melainkan dari usaha penggalian dan pengumpulan petunjuk-petunjuk dari Alkitab, maka demikian pula kepada kita sekarang Tuhan memberikannya sebagaimana yang EGW katakan di dalam buku Great Controversy yaitu “diberikan petunjuk” lalu sebagaimana juga dahulu apabila orang tidak bersedia menerima pekabaran tentang waktu dari William Miller mereka tergolong dalam orang-orang yang menolak pekabaran dari Malaikat yang pertama, demikian pula bagi kita yang diakhir zaman ini oleh karena dikatakan setelah “diberikan petunjuk” kemudian kita “diwajibkan” tentunya nasib kita akan sama dengan mereka yang menolak penetapan waktu Wiiliam Miller.
4) Apabila orang-orang hanya bersedia untuk menerima penghitungan mengenai waktu jika secara langsung disampaikan oleh EGW atau VTH tanpa harus melakukan penelusuran atau penggalian petunjuk yang tidak kenal lelah dan melakukan analisa terhadap petunjuk tersebut, maka mereka inilah yang dikatakan oleh EGW sebagai orang-orang yang disebut “mengambil hanya suatu gambaran Firman yang dangkal dan “para penolak iman kedatangan kedua kali itu” atau “penentang-penentang.”
5) “masa pehukuman bagi orang-orang hidup itu” sebelumnya adalah “rahasia”, yaitu sebelum “diberikan petunjuk”, namun apabila setelah masanya VTH “petunjuk” dapat diperoleh dan dirangkaikan menjadi pengetahuan yang ”tepat dan waktu yang pasti” mengenai masa pehukuman bagi orang hidup, maka tentunya hal tersebut bukan lagi sebagai “rahasia” sebagaimana di zaman EGW dan VTH hidup.
6) Setelah kita dapat mengungkapkan mengenai waktu dari pehukuman bagi orang hidup dikatakan “ungkapan tentang pehukuman bagi orang-orang hidup adalah sangat penting.”
7) VTH juga mengatakan orang Israel telah diberitahu dengan sebaik-baiknya akan kewajiban hari Grafirat, maka demikian juga kita juga harus mengetahui sebaik-baiknya sebagaimana mereka (sebagaimana kita sekarang telah memahami dari nubuatan Keluaran 12 dan Imamat 23 tentang kewajiban-kewajiban orang-orang Israel dahulu).
8) VTH menjelaskan mengapa kepada kita sekarang pemberitahuan mengenai waktu akan diberitahukan adalah karena “bahwa akhir daripada segala perkara sudah dekat sekali.”
9) Dalam buku Tanya Jawab terlihat bahwa walaupun sudah cukup lama telah dipegang bahwa “hanya Bapa saja yang tau”, dan dikatakan oleh EGW sebagai “rahasia Allah”, namun menurut VTH tentang pemberitahuan itu dimungkinkan diberikan (“sekiranya Bapa menganggap pantas”), sehingga pemahaman dirahasiakannya waktu kedatanganNya tidaklah mutlak, jadi dengan demikian kita perlu merubah pemahaman selama ini yang dianut.
10) Kedatangan yang disebutkan dalam Matius 24:36 yang secara tiba-tiba ke kaabahNya tersebut oleh VTH ditegaskan bahwa itu bukanlah kedatangan yang kedua kali sebagaimana yang selama ini dipahami oleh orang banyak, melainkan suatu kedatangan yang lainnya dan tidak dimaksudkan kepada seluruh dunia.
11) Oleh karena sesuai pengertian yang telah dipahami oleh VTH bahwa kedatangan yang secara tiba-tiba adalah merupakan kedatangan sebagaimana yang dinubuatkan dalam nubuatan Maleakhi 3:1 yang mendadak ke kaabahNya, maka itulah sebabnya dalam buku Tongkat Gembala ia membicarakan tentang pengadilan orang hidup karena kedatanganNya tersebut ke kaabahNya sekaligus membersihkan sidangNya.
Oleh karena VTH yang kita telah percayai sebagai seseorang yang diutus untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus ke KaabahNya, sebagaimana yang disebutkan dalam Maleakhi 3:1, maka sebagai juru kabarNya kata-kata yang disampaikan kepada kita selain dari EGW juga merupakan “Suatu ucapan Juruselamat” dan karena juga merupakan kata-kata Yesus harusnya “tidak akan dibuat untuk merusakkan ucapan-Nya yang lain” sebagaimana disebutkan oleh EGW dalam buku Great Controversy diatas.
Pada dasarnya pemahaman yang diperoleh dari VTH bahwa kata-kata Matius 24:36 dimaksudkan kepada pengadilan orang hidup bukan dimaksudkan kepada kedatanganNya yang kedua kali juga diperoleh dari penjelasan EGW :
“Pengadilan itu kini masih berlangsung di dalam tempat kaabah suci yang di atas…. Segera – tak seorangpun mengetahui berapa segeranya – itu akan berlangsung terhadap perkara-perkara dari orang-orang hidup. Dihadapan kehadiran Allah yang menakutkan itu semua kehidupan kita akan muncul terbuka untuk ditinjau kembali. Pada waktu ini diatas segala-galanya, demi kepentingan setiap jiwa agar memperhatikan nasehat Juruselamat yang berbunyi: Berjagalah dan berdoa karena tiada kamu ketahui kapan kelak waktu itu tiba.  Olehnya itu berjagalah kamu…. Agar tidak waktu itu datang mendapatkan kamu tertidur. Jika olehnya kamu tidak berjaga-jaga, maka Aku akan datang kepadamu bagaikan seorang pencuri; maka kamu tak akan mengetahui kapan saatnya Aku akan datang kepadamu.” —– Spirit of Prophecy, vol 4, p. 315.
 
Untuk menyempurnakan pengertian yang telah kita peroleh dari VTH ttg Matius 24:36, sekarang kita mencoba melihat kembali kepada sumbernya yaitu konteks dari ayat-ayat lanjutan dari Matius 24:37-44:

 

37 Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 

 

38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, 

 

39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

 

40 Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; 

 

41 kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. 

 

42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. 

 

43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 
 
44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”
 
Dari sisa ayat-ayat Matius 24 tersebut jelas bahwa kejadian-kejadian yang diberitahukan kepada kita tidaklah mungkin dapat ditempatkan kepada kedatangan Yesus kedua kali sebagaimana yang dipegang banyak orang saat ini, karena dalam ayat tersebut kejadianNya nanti dipersamakan dengan kondisi orang di zaman Nuh dan pada waktu orang masih bekerja mencari nafkah di ladang yang menunjukkan bahwa kondisi umat Tuhan masih bercampur antara yang benar dan yang tidak benar atau lalang dan gandum, sedangkan sebagaimana yang kita ketahui dari tulisan-tulisan EGW dan VTH kedatangan Yesus yang kedua kali akan terjadi setelah seluruh pekerjaan pengumpulan orang benar sepenuhnya selesai dan setelah pencurahan 7 bela yang terakhir, sehingga pada saat itu yang ada hanyalah orang-orang yang sudah suci dan adanya orang jahat hanyalah orang-orang jahat yang dahulu menusuk Yesus yang dibangkitkan dimaksudkan untuk menyaksikan kemunculan Yesus sebagai raja, selain itu keadaan saat itu tidak ada lagi orang bekerja di ladang maupun di batu kilangan.
Terlebih lagi, kedatangan Yesus yang kedua kali yang akan kita songsong di awan-awan jelas merupakan kejadian yang sangat ditunggu dan diharap-harapkan semua umat Allah termasuk seluruh dunia Kristen, tetapi kedatangan yang disebutkan secara tiba-tiba yang disebutkan dalam Matius 24 tersebut dikatakan EGW sebagai kehadiran yang tidak diharap-harapkan, seperti tulisan berikut :
Kenyataan yang penting haruslah diingat bukan hanya dihadapan orang dunia, tetapi dihadapan gereja kita sendiri juga, bahwa hari Tuhan akan datang dengan tiba-tiba dan tidak diharapkan.FE 336.
Kalau pintu kasihan berakhir, itu akan datang dengan tiba-tiba tidak diharapkan — pada waktu dimana kita tidak mengharapkannya atau kurang mengharapkannya. Tetapi kita boleh mempunyai catatan yang bersih di surga sekarang ini, dan mengetahui bahwa Allah menerima akan kita.7 BC 989.
Kemudian mengapa banyak berpandangan bahwa Matius 24:36 tersebut dimaksudkan kepada kedatangan Yesus yang kedua kali, bukan sebagaimana yang telah kita pelajari dari kebenaran yang telah berkembang di atas, jawabannya kita peroleh dari penjelasan EGW atas penjelasan mengenai pertanyaan murid-murid kepada Yesus “Katakanlah kepada kami bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”:
Yesus tidak menjawab murid-murid-Nya dengan memisahkan peristiwa kehancuran Yerusalem dan hari besar kedatanganNya. Ia menggabungkan keterangan tentang kedua peristiwa itu. Andai kata Ia menyingkapkan kepada murid-murid segala peristiwa yang akan datang itu sebagaimana Ia melihatnya, maka mereka tidak akan tahan menyaksikan pemandangan itu. Karena merasa kasihan kepada mereka maka Ia memadukan keterangan dari kedua krisis besar itu, membiarkan murid-murid itu mempelajari sendiri maknanya.DA 628 (1898).
Dari kata-kata EGW tersebut kita dapat pahami bahwa :
1) Bagi orang-orang di zaman Matius dahulu kedatangan yang dipahami mereka hanyalah kedatangan Yesus yang kedua kali, kedatangan Yesus untuk pembersihan sidang Laodikea bukanlah merupakan bagian bagi mereka, sehingga Tuhan memadukan kedua peristiwa tersebut dan tidak memberikan gambaran yang cukup bagi mereka.
2) Oleh karena EGW juga sampai saat ia menulis tulisan-tulisannya belum memperoleh pengetahuan yang memadai tentang nasib orang-orang dari sidang Laodikea, tentang pehukuman bagi orang hidup yang mana pengetahuan tersebut adalah tugas dan tanggung jawab dari juru kabar yang ditugaskan untuk mempersiapkan jalan bagi kedatanganNya yang tiba-tiba ke kaabahNya, maka tidaklah mengherankan bila EGW pun juga masih beranggapan bahwa kata-kata Matius 24 secara keseluruhan dipandang sebagai kedatangan Yesus yang kedua kali.
3) Apabila kita telusuri bukti Yesus memadukan kedua peristiwa kedatanganNya yang tiba-tiba ke kaabahNya dan kedatanganNya diawan-awan dapat kita lihat pada ayat 30:
“Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.”
Terlihat dari ayat tersebut dimaksudkan kepada setelah semua bangsa meratap dari pencurahan 7 bela kemudian kedatangan Yesus yang di awan-awan yang merupakan kedatangan yang kedua kali, berbeda dengan kedatanganNya yang disebutkan didalam ayat-ayat berikutnya yang merupakan kedatangan secara tiba-tiba ke KaabahNya.
4) Kata-kata “membiarkan murid-murid itu mempelajari sendiri maknanya” bagi kita yang hidup di akhir zaman dan khususnya saat seluruh kebenaran telah terbuka dapat kita pahami bahwa kata-kata itu tidaklah ditujukan kepada mereka orang-orang di zaman Matius, melainkan ditujukan kepada kita untuk dapat membedakan adanya dua peristiwa yang berbeda dan memahami maksud dari kata-kata Matius 24 tersebut tentang kedatangan Yesus yang tiba-tiba tersebut dimaksudkan kepada kedatangan yang mana.
Dengan demikian atas pertanyaan-pertanyaan diawal pembahasan yaitu “apakah ayat tersebut tetap dimaksudkan kepada kedatanganNya yang kedua kali ataukah kedatanganNya yang lain dan apakah waktu kedatanganNya yang disebutkan masih tidak akan diketahui ?” dari penjelasan yang kita dapatkan dari VTH maka kita sekarang melalui kebenaran yang semakin terungkap kita dapat memahami bahwa Matius 24:36 hanya dimaksudkan kepada kedatangan Yesus yang secara tiba-tiba di Kaabahnya dan mengenai waktu yang dahulu dipahami hanya Bapa saja yang mengetahuinya, namun oleh karena waktunya sudah sangat dekat maka kepada kita sekarang akan diberitahu karena dikatakan tidak adil dan tidak sah apabila tidak diberitahukan diperbandingkan dengan bagaimana William Miller dahulu dapat menggali dan mengetahuinya secara jelas.
Timbul pertanyaan “mengapa atas adanya perbedaan-perbedaan pernyataan-pernyataan dari EGW dalam tulisannya dan kemudian juga ternyata juga berbeda dengan yang disampaikan oleh VTH, namun kita perlu berpegang kepada tulisan VTH, bukankah kita telah mempraktekkan sesuatu yang dilarang yaitu telah memilah-milah kebenaran dengan mengesampingkan sebagian dari pernyataan utusan Tuhan yang diilhami?”
Untuk mencari jawaban terhadap simpulan di atas kita perlu memahami beberapa pedoman berikut :
 
Disini terlihat, bahwa Ilham tidak secara sekaligus menerangi jalan kita menjadi jelas sampai kepada akhirat, melainkan dilakukanNya begitu secara langkah demi langkah; bahwa Kebenaran Allah itu adalah bersifat terus berkembang; bahwa kita tidak pernah dapat mengatakan dengan sungguh-sungguh kita memiliki semua kebenaran untuk membawa kita dengan jelas memasuki Pintu-Pintu Gerbang Mutiara.Amaran Sekarang jilid 1 buku 3 no. 11 hal 11.
 
Marilah kita kenangkan selalu, bahwa kita oleh diri kita sendiri tidak akan mengetahui apapun dari hal rencana-rencana Allah terkecuali sesuai dengan yang diceritakan oleh hamba-hamba pilihanNya yaitu nabi-nabi dan sesuai apa yang kita saksikan dari hari ke hari. Jika kita setiap hari berjalan bersama Allah, jika kita percayakan segala-galanya kepadaNya, maka segala tanggung jawab adalah padaNya.Amaran Sekarang jilid 1 buku 2 no. 7 hal 28.
 
Dari pedoman diatas kita dapat memperoleh gambaran pemahaman bahwa setiap perkara nubuatan/kebenaran tidak pernah Tuhan berikan kepada satu juru kabar, hal inilah yang menjadikan mengapa orang-orang Yahudi dahulu jatuh, sebab mereka menganggap seluruh kebenaran telah Tuhan sampaikan kepada Musa, sehingga setiap pengungkapan kebenaran dari nabi-nabi berikutnya termasuk Yesus mereka tolak, bahkan disalibkan. Lebih lanjut kita coba evaluasi kondisi kesalahan orang-orang berikutnya setelah orang Yahudi, yaitu pengikut Martin Luther mereka juga berhenti setelah nabinya meninggal dan seterusnya, termasuk para pengikut William Miller walaupun Miller masih hidup saat tidak terpenuhinya ramalan tanggal 22 oktober 1844 dan seharusnya kembali mempelajari kesalahan penyimpulan kedatangan Yesus bersama dengan kelompok EGW, namun oleh karena Miller tidak berusaha mempelajari kembali, para pengikutnya pun demikian berhenti dengan pengertiannya yang telah dimiliki.
Terhadap contoh-contoh seperti inilah, kita juga belajar utuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan orang-orang pendahulu kita, dan kita melihat perbedaan yang ada antara tulisan-tulisan EGW kemudian memperbandingkan dengan kebenaran yang berkembang yang disampaikan oleh utusanNya yang paling terakhir yaitu VTH, demikian pula dari dari tulisan-tulisan VTH pun kita perlu mengumpulkan petunjuk-petunjuk tersebut dan membuat analisa, baru kemudian mengambil suatu kesimpulan yang menyeluruh “berusaha membuat analisa terakhirnya sedemikian rupa sampai sepenuhnya cocok dengan semuanya.”
Selain itu alasan mengapa kita berpegang kepada tulisan EGW adalah karena sesuai penjelasan EGW bahwa VTH adalah malaikat Wahyu 18:1 yang menggabungkan suaranya dengan pekabaran malaikat yang ke 3 dan oleh karena kedatangannya dunia menjadi terang benderang, artinya banyak permasalahan-permasalahan yang dahulunya masih belum jelas dengan kedatangannya banyak kebenaran yang sudah dapat lebih dipahami pengertiannya.
Berikutnya adalah sesuai dengan nubuatan Maleakhi 3:1, 2:

 

1 Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam. 
 
2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
Sebagaimana kita pahami dari ayat tersebut yaitu setelah EGW, Tuhan masih mengutus satu lagi utusan yang bertugas untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus yang secara tiba-tiba ke kaabahNya yaitu kedatangan sebagaimana yang disebutkan di dalam Matius 24:36, dan bentuk pekerjaan persiapan yang dibuat oleh utusan tersebut adalah mempersiapkan orang-orang yang akan menghadapi kedatanganNya yang tiba-tiba, membuat orang-orang mampu tahan berdiri. Oleh karena VTH adalah sebagai nabi terakhir atau utusan tersebut, tentunya khusus untuk hal-hal yang berkaitan dengan tentang kedatangan Yesus yang secara tiba-tiba ke kaabahNya dan pehukuman bagi orang hidup sudah barang tentu kita wajib memegang pemahaman yang diberikan VTH dengan tetap memperaktekkan “berusaha membuat analisa terakhirnya sedemikian rupa sampai sepenuhnya cocok dengan semuanya.”
Dari pelajaran pembahasan Matius 24:36 ini, kita memperoleh gambaran bahwa inilah contoh-contoh dari beberapa Tulisan-tulisan yang harus kita sesuaikan dengan mempelajari kembali dan meninggalkan sebagian kebenaran yang berbeda dengan perkembangan dan sekaligus kita sekarang telah tiba pada masa dari penggenapan kata-kata EGW berikut:
“Tetapi sekarang waktunya hampir mendekati akhir, dan apa yang dahulu kita pelajari bertahun-tahun, semua itu harus dipelajari hanya dalam beberapa bulan saja. Banyak yang harus ditinggalkan dan banyak yang harus dipelajari kembali. Early Writings, p. 67.
****

 

 

 

 

 

 118 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart