<< Go Back

Tidak lagi
dibutuhkan General Conference of SDA, atau General Association of Davidian SDA, atau apapun Sejenisnya

 

Jesaya 63 : 5
“Lalu Ku pandang, maka tak seorangpun yang akan menolongKu, lalu Aku tertegun karena tidak seorangpun yang membantu; oleh sebab itu lengan-Ku sendiri membawakan keselamatan bagi-Ku; dan kehangatan murka-Ku itulah yang membantu-Ku.”

* *

 

P e n d a h u l u a n

 

Ellen G. White :

“….. Tuhan akan bekerja dalam pekerjaan yang terakhir ini dalam suatu cara yang sama sekali berbeda daripada biasanya, dan dalam cara yang bertentangan dengan setiap rencana manusia. Akan ada orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, untuk mendikte sampai kepada pergerakan apa saja yang akan dibuat apabila pekerjaan itu bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu yang bergabung dengan malaikat yang ketiga dalam pekabaran (ROH NUBUATAN) yang akan diberikan kepada dunia. Allah akan menggunakan cara-cara dan sarana oleh mana iaitu akan tampak, bahwa IA sedang memegang kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri. Para pekerja akan terpesona oleh sarana-sarana yang sederhana yang akan digunakan-Nya untuk membuat dan memantapkan pekerjaan pembenaran-Nya.”Testimonies to Ministers, p. 300. – (dalam kurung tambahan).

Renungkanlah sejenak tulisan hamba Tuhah Nyonya White di atas. Tulisan itu dibuat  jauh sebelum kematiannya dalam tahun 1915, dan jauh sebelum pekabaran dari malaikat Wahyu 18 : 1 yang melambangkan pekabaran Tongkat Gembala dari Sdr. Victor T. Houteff datang bergabung dengan pekabaran Roh Nubuatan dari Nyonya White dalam tahun 1929. Jadi, sekalipun semasa hidupnya Nyonya White belum pernah mengenal Houteff maupun pekabarannya, namun di bawah kendali dari Ilham beliau sudah dapat mengatakan, bahwa pekerjaan Injil yang terakhir di akhir zaman ini akan digerakkan oleh ROH NUBUATAN saja, yaitu gabungan dari pekabaran Tongkat Gembala dari Houteff dengan pekabaran Roh Nubuatan dari Nyonya White. Kedua pekabaran itulah yang kini bergabung di dalam ROH NUBUATAN menggenapi nubuatannya pada Wahyu 19 : 10 (bagian akhir), yang berisikan seluruh Peraturan Pelaksanaan dari Hukum Torat bagi umat Allah di akhir zaman untuk dipatuhi.

Terbukti hamba Tuhan Nyonya White telah berbicara di bawah kendali Ilham memberitahukan kepada kita seperti di atas, maka demikian itu pula hamba Tuhan Victor T. Houteff di bawah kendali dari Ilham yang sama telah mengatakan : “Karena Alkitab dan buku-buku Roh Nubuatan merupakan satu-satunya sumber dari pekabaran Tongkat Gembala, maka apabila Tongkat itu diajarkan, Alkitab dan Roh Nubuatan juga  diajarkan.”Kepercayaan-2 Dasar Davidian MAHK., hal. 26 (Edisi Juli 1999). Ini berarti sekalipun semua ucapan dari kedua hamba Allah itu telah dikeluarkan pada masa-masa hidup mereka yang berbeda, namun pengertiannya tidak akan mungkin bertentangan.

Oleh karena itu, setelah merenungkan sejenak ucapan pada Buku Testimonies to Ministers, p. 300 di atas, ikutilah kembali penjelasan kami sebagai berikut :

[1] Tuhan akan bekerja dalam “pekerjaan yang terakhir ini” (dalam masa pemeteraian mereka yang 144.000 itu) dalam suatu  cara yang sama sekali berbeda daripada biasanya. Bagaimanakah caranya ? “IA akan  memegang kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri.” Apakah alasan utamanya ? Karena “akan ada orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, untuk mendikte sampai kepada pergerakan apa saja yang akan dibuat, padahal pekerjaan itu sedang akan bergerak maju di bawah pengarahan dari ROH NUBUATAN.

Orang-orang yang memiliki kuasa untuk mengontrol dan mendikte itu tak dapat tiada dimaksud kepada para penguasa organisasi dari sidang Tuhan Allah sendiri. Karena ini baharu akan terjadi sesudah kematian Houteff, maka para penguasa organisasi itu tak dapat tiada dimaksud kepada mereka yang memimpin di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas. Dan mereka itulah yang dimaksud dengan “rekan-rekan penginjil yang sama yang tidak kurang setianya daripada para imam Jahudi di zaman Kristus.”

[2]  Kapankah “pekerjaan yang terakhir itu dimulai” ?  Iaitu dimulai apabila pekerjaan itu bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu yang bergabung dengan malaikat yang ketiga. Perihal Malaikat itu yang bergabung dengan malaikat yang ketiga”, hamba Tuhan Nyonya White mengatakan:

“Kemudian aku tampak seorang malaikat perkasa lainnya turun ke bumi, untuk menggabungkan suaranya dengan malaikat yang ketiga, dan memberi kuasa dan kekuatan bagi pekabarannya. Kuasa besar dan kemuliaan diberikan kepada malaikat itu, maka sementara ia turun, bumi akan diterangi dengan kemuliaannya.…… Pekabaran ini tampaknya merupakan sebuah tambahan kepada pekabaran yang ketiga, yang bergabung dengannya bagaikan seruan tengah malam yang telah bergabung dengan pekabaran malaikat yang kedua dalam tahun 1844.”Early Writings, p. 277.

Malaikat itu yang bergabung dengan malaikat yang ketiga, dimaksudkan kepada pekabaran Tongkat Gembala dari Sdr. Victor T. Houteff yang bergabung dengan pekabaran Roh Nubuatan dari Nyonya White semenjak dari tahun 1929 yang lalu.

Sesudah kedatangan Houteff dengan pekabaran Tongkat Gembalanya sejak tahun 1929, maka panggilan bagi suatu pembangunan rohani dan suatu reformasi rohani oleh Nyonya White di dalam Review and Herald, 25 Pebruari, 1902, mulai digalakkan. Dimulai dengan mengre-organisasikan kembali Organisasi General Conference of SDA, menjadi Organisasi General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, USA dalam tahun 1935, maka Sdr. Victor T. Houteff sendiri telah ditunjuk Tuhan sebagai Presidennya yang pertama. Sebagaimana biasanya Tuhan Allah telah mempercayakan umat-Nya ke bawah kendali dan pengawasan dari Dinas Pelayanan Pilihan-Nya sendiri dengan penugasan sebagai berikut :

“Hai anak Adam, sudah Ku tempatkan dikau sebagai pengawal bagi isi rumah Israel; maka sebab itu engkau harus mendengarkan firman dari mulut-Ku.” Para pengawal harus perlu hidup dekat sekali dengan Allah, untuk mendengarkan firman-Nya dan diisi dengan Roh-Nya, supaya orang banyak itu tidak sia-sia bergantung dan berharap pada mereka.”

Para pengawal ini melambangkan dinas pelayanan, yang pada kesetiaan mereka bergantung keselamatan jiwa-jiwa. Para penatalayan rahasia-rahasia Allah ini harus berdiri sebagai pengawal-pengawal di atas semua pagar tembok Sion; maka jika mereka melihat pedang itu datang, mereka harus membunyikan tanda bahaya. Jika mereka adalah pengawal-pengawal yang mengantuk, dan kepekaan rohani mereka sudah sedemikian tumpul, sehingga mereka tidak lagi melihat dan menyadari adanya bahaya, sehingga umat itu binasa, maka Allah akan menuntut tanggung jawab darah mereka itu pada tangan-tangan para pengawal.”4 Testimony for the Church, pp. 402, 403.

Artinya, baik kepada Dinas Pelayanan Pilihan Ilahi yang pertama yang terdiri dari nabi Ellen G. White dan para pendetanya di General Conference of SDA,  maupun kepada Dinas Pelayanan Pilihan Ilahi yang kedua, yang terdiri dari Sdr. Victor T. Houteff sebagai nabinya dan semua penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru di General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, Tuhan Allah telah menugaskan mereka menjadi pengawal bagi isi rumah Israel (sidang jemaat Laodikea); maka sebab itu mereka harus mendengarkan firman dari mulut-Nya saja.

Tetapi pada kenyataannya, setelah ditinggal mati oleh Nyonya White dalam tahun 1915, maka General Conference of SDA berikut semua pendetanya sudah jatuh sedemikian dalamnya, sehingga mereka telah diludahkan Kristus keluar dari mulut-Nya.dalam tahun 1935. Dengan demikian itulah, maka General Conference of SDA sudah harus dire-organisasikan kembali menjadi General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, USA. semenjak dari tahun 1935 di bawah kepemimpinan yang baru dari nabi Victor T. Houteff.

Jelaslah, bahwa “pekerjaan yang terakhir itu” dimulai semenjak dari kedatangan pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 itu bergabung dengan pekabaran malaikat yang ketiga, Penggabungan dari kedua pekabaran itulah yang mulai menerangi bumi, di mulai di dalam sidang jemaat Laodikea sendiri.

[3] IA akhirnya memegang kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri. Jika sebelumnya kendali pemerintahan atas sidang jemaat-Nya dipercayakan kepada Dinas Pelayanan Pilihan-Nya yang terdiri dari seorang nabi, yang dibantu oleh para penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru yang menguasai Organisasi General Conference of SDA, yang kemudian telah dire-organisasikan menjadi General Association of Davidian SDA, maka sesuai dengan ramalan Nyonya White di atas Tuhan Allah terpaksa harus mengambil kendali pemerintahan atas umat-Nya dari General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, USA. Mengapa ?

General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, ternyata juga tidak bertahan lama. Segera setelah kematian Houteff dalam tahun 1955, para penguasa di sana sudah langsung meninggalkan “kelengkapan firman dari mulut Allah mereka”. Hamba Tuhan mengatakan : “akan ada orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, untuk mendikte sampai kepada pergerakan apa saja yang akan dibuat.”  

Tampak jelas, bahwa Tuhan Allah sama sekali tidak merestui mereka untuk mengontrol pekerjaan-Nya dan mendikte umat-Nya dengan cara-cara yang sedemikian itu. Kontrol pekerjaan dan mendikte umat yang bagaimanakah itu.?  Kita ikuti penjelasannya oleh hamba Tuhan Houteff di dalam bukunya Pembina Gedung Putih, hal. 35.

M e r e k a
Mengontrol pekerjaan Allah dan Mendikte umatNya

Mengontrol pekerjaan Allah dan mendikte umat-Nya dalam kebenaran sesuai yang ditugaskan Allah kepada Dinas Pelayanan Pilihan-Nya pada buku Testimonies, vol. 4, p. 402, adalah wajar-wajar saja, sebab memang demikian itulah yang ditugaskan. Namun karena pada akhirnya Tuhan Allah telah mengambil kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri, maka ini tak dapat tiada baharu akan jadi setelah kematian hamba-Nya Houteff dalam tahun 1955. Perlu sekali diketahui, bahwa jauh sebelum hamba Tuhan yang sederhana itu meninggal dunia, dia telah meninggalkan sebuah amarannya yang sangat unik sebagai berikut :

“Segala perkara yang dapat dilakukan melawan pekabaran Allah bagi zaman ini, akan dilakukan dengan dendam yang bahkan lebih besar daripada yang telah dimanifestasikan melawan pekabaran sorga di zaman kedatangan Kristus yang pertama, karena Iblis mengetahui, bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan kalah untuk selama-lamanya sehingga ia tidak akan memperoleh kesempatan lagi yang lain. Oleh sebab itu, keadaan pada waktu ini sangat mendesak agar setiap anggota sidang dari jam ke sebelas secepatnya dan dengan teguh memperkuat diri melawan usaha Musuh untuk mengirimkan sebuah pukulan yang  mematikan (a knockout blow) kepadanya. Kita juga harus waspada dan awas, untuk menyadari bahwa pukulan itu juga akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — yaitu dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus. Lagi pula adalah terutama supaya diwaspadai, bahwa Musuh itu akan menggunakan setiap sarana yang mungkin untuk menghalangi Tuhan mengeluarkan 144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu yang kini masih tersembunyi, yaitu mereka yang akan pergi mengumpulkan buah-buah kedua (Wahyu 7 : 9). Musuh itu akan mencoba apa saja yang mungkin untuk mengacau, untuk menggelapkan, dan untuk menudungi Kebenaran, terutama perihal mereka 144.000 itu.” ———- Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35 (Edisi 1999).

Ada dua pukulan yang mematikan (knockout blow) dari Setan terhadap umat Allah segera setelah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia dalam tahun 1955. Pukulan yang pertama terjadi pada waktu Nyonya Houteff melikwidasikan General Association of Davidian SDA dalam tahun 1962 dan memberitakan secara resmi kepada umum bahwa ajaran Tongkat Gembala itu tidak sehat. Akibat dari peristiwa tersebut seluruh umat Davidian tercerai berai ke seluruh Amerika Serikat sampai tahun 1991 setelah mana sebagian besar assetnya itu berhasil dibeli kembali.  

Setelah berhasil menguasai kembali Markas Besar Davidian itu sejak tahun 1991, umat Davidian tampaknya tidak banyak lagi menyadari bahwa sesungguhnya masih ada lagi sebuah pukulan yang kedua yang sama mematikan yang harus diwaspadai. Hamba Tuhan Houteff mengamarkannya sebagai berikut : “Kita juga harus waspada dan awas, untuk menyadari bahwa pukulan itu juga akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — yaitu dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus.”

Artinya, pukulan yang kedua itu baharu akan jadi sesudah tahun 1991, bahkan iaitu akan dilakukan oleh rekan-rekan penginjil yang sama di Waco, Texas, itu juga yang tidak mungkin dapat dicurigai. Namun kesetiaan mereka itu tidak kurang daripada para imam Yahudi di zaman Jesus.

Karena kesetiaan ibadah mereka itu adalah s a m a  d e n g a n para imam Yahudi di zaman Jesus, maka ini membuktikan secara rohani bahwa mereka itupun sudah jatuh dalam dosa yang tak terampuni lagi. Mereka itu sudah jatuh dalam faham fundamentalisme ekstrim yang sempit dan kaku dari para imam Yahudi di zaman Kristus. Dalam faham fundamentalisme ekstrim yang sempit dan kaku itulah musuh-musuh Allah yang tidak banyak dicurigai itu terus memantapkan kontrol mereka terhadap pekerjaan Allah dan mendikte semua kemauannya atas semua umat-Nya dimana-mana, untuk terus menjaga kemurnian doktrin Tongkat Gembala menurut versi mereka. Demikianlah mereka telah membatasi kebebasan para agen perantara pilihan Allah untuk tidak boleh menulis, tidak boleh mengajarkan berapa dekatnya kedatangan Jesus, tidak boleh membuat gambar bagan apapun yang lain,selain daripada gambar-gambar bagan yang sudah ada, dan tidak boleh merubah ukuran format dari buku-buku terbitan Houteff, dan tidak boleh berbuat apapun tanpa terlebih dulu memperoleh restu mereka yang berkuasa di Pusat Markas Besar di Waco, Texas.

Karena belum kembali pulih kesadarannya daripada pukulan kedua yang juga mematikan itu, maka sebagian besar umat Davidian di akhir zaman ini masih terus mengandalkan rekan-rekan penginjil yang dimusuhi Allah di Waco, Texas untuk berpikir bagi keselamatannya kelak di dalam Kerajaan yang akan datang di Palestina. Kegagalan demi kegagalan yang terus tampak pada berbagai upaya penginjilan mereka di Waco, Texas, sampai kepada hari ini belum juga dapat mencelekkan mata kerohanian umat Allah untuk bertanya pada dirinya : Masih mungkinkah Tuhan Allah mau merestui para imam Yahudi contoh saingan di Waco, Texas untuk menyelesaikan pekerjaan penuaian-Nya di seluruh Laodikea ?  Masih mungkinkah ? Tentu saja, tidak mungkin. Untuk itulah, maka umat Allah hendaklah segera memulihkan kembali kesadarannya untuk cepat melihat, bahwa :

“….. Tuhan akan bekerja dalam pekerjaan yang terakhir ini dalam suatu cara yang sama sekali berbeda daripada biasanya, dan dalam cara yang bertentangan dengan setiap rencana manusia. Akan ada orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, untuk mendikte sampai kepada pergerakan apa saja yang akan dibuat apabila pekerjaan itu bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu yang bergabung dengan malaikat yang ketiga  ………”

M e r e k a
Bernubuat dengan nama-Nya, Tetapi Jesus
Tidak Mau Mengakui Mereka

Dalam sebuah naskahnya untuk berdoa (Amaran Sekarang, Jilid 1, No. 44) Sdr. Victor T. Houteff telah mengutip dari buku Nyonya White : “The Mount of Blessing,” hal. 209 sebagai berikut :

“Tidak semua orang yang mengakui nama-Nya dan memakaikan lencana-Nya adalah milik Kristus. Banyak yang telah mengajar dalam nama-Ku, kata Jesus, kelak akan didapati gagal pada akhirnya. ‘Banyak orang akan mengatakan kepada-Ku pada hari itu, Tuhan, Tuhan, bukankah sudah kami bernubuat dengan nama-Mu, dan dengan nama-Mu sudah kami membuang segala Setan, dan dengan nama-Mu sudah kami melakukan banyak pekerjaan yang mulia ? Dan kemudian Aku akan menegaskan  kepada mereka itu, Aku tidak pernah mengenal kamu,  pergilah daripada-Ku, kamu yang melakukan kejahatan.

“Ada orang-orang yang meyakini, bahwa mereka adalah benar, padahal mereka keliru. Sementara mereka mengakui Kristus sebagai Tuhannya, dan sementara mereka dengan keyakinannya melakukan berbagai pekerjaan besar dengan  nama-Nya,  mereka adalah pekerja-pekerja kejahatan. ‘Dengan mulutnya mereka menunjukkan banyak kasih, tetapi hatinya menyengajakan laba yang keji.’ Orang yang memberitakan firman Allah bagi mereka adalah ‘bagaikan  suatu lagu merdu dari seseorang yang memiliki alunan suara emas, dan yang dapat bermain dengan sempurna pada alat musik ; karena mereka mendengarkan firman-Mu, tetapi mereka tidak melakukannya.”The Mount of Blessing, p. 209.

Ucapan hamba Tuhan Nyonya White itu ternyata belum juga digenapi sampai kepada hari ini, sebab “h a r i  i t u“ yang dimaksudkannya itu masih di depan. Lagi pula perlu juga diingat, bahwa di masa hidupnya umat Masehi Advent Hari Ketujuh belum dapat bernubuat atau mengajarkan nubuatan-nubuatan Alkitab dengan benar, sebab pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 itu belum datang, sehingga s e g a l a  k e b e n a r a n dan  p e r k a r a – p e r k a r a  yang akan datang (Yahya 16 : 13) itu belum selengkapnya tersedia. Jadi, jelaslah bahwa ucapannya itu baharu akan digenapi di depan, dan mereka yang bernubuat dan melakukan perkara-perkara besar dalam nama Tuhan itu tak dapat tiada dimaksud kepada orang-orang Davidian penganut kebenaran sekarang saja.

Karena umat Davidian penganut kebenaran sekarang di akhir zaman ini sudah harus tersaring kembali menjadi dua kelompok : (1) mereka yang  masuk kategori gandum murni di satu pihak, dan (2) mereka yang masuk kategori s e k a m di lain pihak, maka pada penyaringan yang akan datang, mereka dari kelompok sekam itulah yang tak dapat tiada akan ditolak oleh Jesus, dan akan dinyatakan sebagai pelaku-pelaku kejahatan oleh-Nya.

Karena Markas Besar General Association of Davidian SDA yang megah di Waco, Texas, Amerika Serikat itu sudah akan dipertahankan mati-matian oleh “rekan-rekan penginjil yang tidak kurang setianya  daripada para imam Yahudi di zaman Jesus”, maka tidaklah mengherankan apabila “h a r i  itu tiba” mereka sudah akan secepatnya mendatangi Jesus untuk melaporkan berbagai jerih payah kegiatan mereka sampai kepada akhir penuaian itu. Tetapi sayang, sebab kesadarannya itu sudah terlambat. Mereka sebaliknya akan dituduh oleh Jesus sebagai pelaku-pelaku kejahatan.

M e r e k a
Dinyatakan sebagai hamba-hamba
Allah, yang tidak ikut menuai bersama Jesus

Nabi Jesaya sejak jauh-jauh hari sebelumnya telah menubuatkannya bagi kita, maka hamba Tuhan Houteff mengungkapkan pengertiannya sebagai berikut :

“Di sini kepada kita kembali diceriterakan, bahwa ada dua penuaian, yang satu dilakukan oleh Anak Manusia, dan yang lainnya oleh seorang malaikat. Penuaian oleh Anak Manusia dilakukan mendahului penuaian oleh malaikat itu. Oleh karena itu, “Anak Manusia” itu mengumpulkan buah-buah pertama, dan malaikat itu mengumpulkan buah-buah kedua ……. Jelas Anak Manusia sendiri yang menuai buah-buah pertama itu, sebab hamba-hamba-Nya (yang dilambangkan oleh malaikat sidangnya orang-orang Laodikea itu) sedang tidak melaksanakan pekerjaan yang sedemikian itu, karena mereka sendiri sedang berada dalam “melarat, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang,” dan mereka tidak menyadarinya (Wahyu 3 : 14 – 18).

Sambil memandang jauh ke depan sampai kepada masa sekarang ini Roh Nubuatan di zaman Jesaya dahulu mengatakan:

Jesaya 63 : 5 — “Lalu Ku pandang, maka tak seorangpun yang akan menolongKu, lalu Aku tertegun karena tidak seorangpun yang membantu; oleh sebab itu lengan-Ku sendiri membawakan keselamatan bagi-Ku; dan kehangatan murka-Ku itulah yang membantu-Ku.”

“Di sini anda mencatat, bahwa pada waktu masa itu tiba tidak terdapat seorangpun di antara hamba-hamba-Nya untuk membantu tugas pekerjaan penuaian itu, dan akibatnya Tuhan sendiri telah melakukan pekerjaan itu tanpa mereka.”V. T. Houteff, Amaran Sekarang jilid 2, No. 44, halaman 60.

Tidak terdapat seorangpun di antara hamba-hamba-Nya yang ikut menuai bersama Jesus. Siapakah hamba-hamba yang dimaksudkan itu ?  Houteff dan rekan-rekan penginjil, gembala-gembala dan guru-gurunya sejak mulanya telah datang untuk menata kembali General Conference of SDA (malaikat sidang jemaat Laodikea) menjadi General Association of Davidian SDA. Jadi jelaslah bahwa setelah hamba-hamba Allah yang pertama itu jatuh dalam dosa suam rohani, maka terludahkanlah mereka itu keluar dari mulut Jesus. Dan pada waktu yang sama itupun telah muncul hamba-hambaNya yang baru, yaitu Houteff sebagai nabi dan para penginjil, gembala-gembala, dan guru-guru sebagai pembantu-pembantunya, yang bermarkas di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas.  

Sekalipun Houteff sampai kepada akhir hayatnya hanya menunjuk malaikat sidang jemaat Laodikea sebagai hamba-hamba Allah, yang karena sebab suam rohaninya, mereka tidak lagi ikut menuai bersama Jesus, namun karena ternyata setelah kematian Houteff dan karena telah dinubuatkan diatas, bahwa tidak seorangpun dari antara hamba-hamba-Nya kelak ikut dalam penuaian itu, maka ini berarti hamba-hamba Allah dari Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas pun, sudah akan terludahkan keluar dari mulut Jesus sesudah ditinggal mati Houteff dalam tahun 1955.    

Itulah pula sebabnya, maka sejak jauh-jauh hari sebelumnya hamba Tuhan Nyonya White sudah lebih dulu menginformasikannya kepada kita sebagai berikut :   

“Mari kuberitahukan kepadamu, bahwa Tuhan akan bekerja dalam pekerjaan yang terakhir ini dalam suatu cara yang sama sekali berbeda daripada biasanya, dan dalam cara yang bertentangan dengan setiap rencana manusia. Akan ada orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, untuk mendikte sampai kepada pergerakan apa saja yang akan dibuat apabila pekerjaan itu bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu yang bergabung dengan malaikat yang ketiga dalam pekabaran (ROH NUBUATAN) yang akan diberikan kepada dunia. Allah akan menggunakan cara-cara dan sarana oleh mana iaitu akan tampak, bahwa IA sedang memegang kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri. Para pekerja akan terpesona oleh sarana-sarana yang sederhana yang akan digunakan-Nya untuk membuat dan memantapkan pekerjaan pembenaran-Nya.” Testimonies to Ministers, p. 300. – (dalam kurung tambahan)

Sesungguhnya semua kegagalan mereka itu sampai kini sudah diakui sendiri oleh Pendeta Norman W. Archer, Vice President dari General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, sebab setelah lebih dari setengah abad lamanya sesudah kematian hamba Tuhan Houteff dalam tahun 1955 jumlah keanggotaannya hampir-hampir tidak lagi bertambah. Sementara jumlah keanggotaannya yang ada saja diperkirakan belum sampai 5000 jiwa. Itulah sebabnya, maka beliau menulis sebagai berikut :

“Di sini anda mencatat, bahwa pada waktu masa itu tiba tidak terdapat seorangpun di antara hamba-hamba-Nya untuk membantu tugas pekerjaan penuaian itu, dan akibatnya Tuhan sendiri telah melakukan pekerjaan itu tanpa mereka.”V. T. Houteff, Amaran Sekarang jilid 2, No. 44, halaman 60.

“Dari petunjuk-petunjuk di atas dapat kita saksikan bahwa pekerjaan pengumpulan mereka 144.000 itu adalah pekerjaan dari Tuhan sendiri. Kita tidak perlu saling mempersalahkan satu terhadap yang lainnya karena begitu lambatnya kemajuan pekerjaan yang tampak …“Norman Archer, in The Symbolic Code Session Edition 2006 Vol. 15, No. 5 – 7, hal. 3.   

Tampak jelas bahwa akibat daripada pukulan kedua yang mematikan (knockout blow) di Waco Texas,  sesudah tahun 1991, sampai kepada hari ini, masih banyak dari antara umat kita yang belum kembali pulih kesadarannya seperti semula. Sekalipun kita sudah dapat pulih kembali menyadari bahwa di bawah kepemimpinan Nyonya Houteff umat Davidian telah terkena pukulan mematikan (knockout blow) yang pertama, namun masih sedikit sekali yang sudah pulih kembali kesadarannya untuk mengerti, bahwa kita sekarang sesungguhnya sedang dalam kondisi kerohanian terpukul tak sadarkan diri yang kedua kali.

M e r e k a dinubuatkan bagaikan orang-orang S o m b o n g, Berlaku bagaikan d e w a – d e w a berjalan,
Yang disembah-sembah

Sombong artinya tidak rendah hati. Hamba Tuhan menuliskannya sebagai berikut : “Lagi pula, Ia (Jesus) telah diurapi untuk berbicara kepada orang-orang yang rendah hati, yaitu kepada mereka yang tidak merasa kecukupan sendiri, yang tidak sombong, melainkan rendah hati dan suka belajar; kelas orang-orang lainnya tidak dapat diajar.”Timely Greetings, vol. 1, No. 41, pp. 24, 25.

“Kenyataan bahwa seseorang dapat berdoa dan berbicara dengan baik bukan membuktikan bahwa Tuhan Allah telah memanggilnya. …….. Tuhan tidak akan mempercayakan tanggung jawab atas kawanan domba-Nya kepada pribadi-pribadi yang tidak berkwalitas. Orang-orang yang Allah panggil harus merupakan orang-orang yang berpengalaman luas, yang sudah teruji dan terbukti, yaitu orang-orang yang berkemampuan menilai yang sehat, orang-orang yang berani menegor dosa dalam roh rendah hati. Yaitu orang-orang yang mengerti bagaimana memberi makan kawanan domba. Allah mengenal hati manusia, maka Ia tahu siapa yang patut dipilih-Nya.” 1 Testimonies, pp. 208, 209.

Tetapi jenis-jenis manusia yang didambakan di atas ini tampaknya sudah tidak ada lagi ditemukan di Waco, Texas. Nabi Jesaya sejak jauh-jauh hari sebelumnya telah menubuatkannya secara negatif. Kami mengutip kembali di bawah ini sebagian dari hotbah hamba Tuhan Houteff yang mengungkapkannya di dalam bukunya AMARAN SEKARANG, Jilid I, No. 5 mulai dari halaman 81 sebagai berikut :

“Jesaya 2 : 11“Segala mata orang yang tinggi itu akan direndahkan dan segala sombong orang laki-laki akan ditundukkan, maka pada hari itu hanya Tuhan jua yang tertinggi.”

“Sudah lama manusia meninggikan dirinya sendiri; sedemikian rupa, dalam kenyataan, sehingga hanya terdapat sedikit orang-orang Kristen di dunia yang benar-benar mengikuti ‘terang dari Tuhan..’ Banyak dari mereka sedang mengikuti percikan cahaya dari manusia, mengikuti interpretasi-interpretasi Alkitab yang tidak diilhami yaitu hasil-hasil penyelidikan orang-orang ……….. Bahkan para penganut Kebenaran Sekarangpun belum sepenuhnya sadar kepada wahyu yang mengejutkan ini, banyak dari mereka terbawa pergi oleh setiap angin ajaran, yang banyak daripadanya diciptakan oleh pengacau-pengacau seperti halnya Korah, Dathan, dan Abiram (Bilangan 16 : 9 – 11) yang mengingini jabatan Musa — yaitu para perampas Tahta Ilham — yang berpihak sebagian kepada Paulus dan yang lainnya kepada Apolos. Mata ilham yang difokuskan terhadap masa kini dan pekabaran, menunjukkan bahwa banyak dari pada penipuan diri sendiri ini adalah hasil dari pada apa yang dilukiskan oleh Roh sebagai kemunafikan bermuka dua, yang berbunyi :   

“Adapun akan dikau, hai Anak Adam, segala bani bangsamu berkata-kata akan halmu seorang dengan seorang pada segala dinding dan pada segala pintu rumah; mereka itu berkata seorang kepada seorang dan saudara kepada saudaranya, katanya : Marilah kita pergi juga untuk mendengar apa-apa firman yang keluar dari mulut Tuhan. Maka datanglah mereka itu kepadamu dengan banyak orangnya, lalu duduklah mereka itu di hadapan mukamu, yaitu umat-Ku, dan didengarnya segala perkataanmu, tetapi tiada diturutnya akan dia; dalam antara mereka itu membawa mulut yang manis-manis, adalah hatinya juga menyengajakan laba yang keji. Karena sesungguhnya engkaulah baginya laksana orang yang merawankan hati dengan nyanyian, yang merdu bunyi suaranya dan yang pandai memetik bunyi-bunyian; jadi mereka itu mendengar juga segala perkataanmu tetapi seorang pun tiada menurut dia. Maka apabila hal ini kelak jadi, maka akan diketahui oleh mereka, bahwa adalah seorang nabi di tengah-tengahnya.”Jehezkiel 33 : 30 – 33. Kita perlu menjadi pelaku-pelaku firman Firman itu bukan pendengar-pendengar saja.

Jesaya 2 : 12, 13, 15, 16 “Karena satu hari telah ditentukan oleh Tuhan serwa sekalian alam bagi segala orang yang sombong dan angkuh dan bagi segala orang yang mengatas-ataskan dirinya supaya mereka itu direndahkan. Dan bagi segala pohon araz di Lebanon yang besar lagi tinggi dan bagi segala pohon jati di Bazan …….. dan atas segala menara yang tinggi-tinggi dan bagi segala pagar tembok yang teguh-teguh, dan bagi segala kapal dari Tarsis dan bagi segala patung yang indah-indah.”

Semua ini tentunya adalah ucapan-ucapan yang mengandung lambang yang ditujukan kepada orang-orang yang sombong dan yang merasa kecukupan sendiri yang di pemandangan orang adalah bagaikan pohon-pohon araz Lebanon dan bagaikan pohon-pohon jati dari Bashan.

Jesaya 2 : 17 – 18
“Maka kebesaran manusia itu akan ditundukkan, dan kesombongan orang-orang  akan direndahkan, maka Tuhan sendirilah yang akan ditinggikan pada hari itu. Maka dewa-dewa itu akan dihapuskan-Nya  sama sekali.”

“Dewa-dewa apakah yang akan dihapuskan ? — Dewa-dewa yang berjalan. Oleh sebab itu, maka mereka itulah orang-orang yang didewakan oleh orang banyak.. Mereka berikut semua orang yang mendewakan mereka akan lari ke dalam “lobang-lobang batu karang, dan ke gua-gua di bumi.” Hanya orang-orang yang membuang dewa-dewa mereka yang akan diluputkan. Di dalam ayat-ayat ini ada tiga jenis dewa yang disebut : (1) berbagai perbuatan tangan manusia, (2) manusia-manusia yang disembah-sembah, (3) emas dan perak yang disembah. Sekaliannya ini akan dihapuskan, kelak tidak akan ada lagi dewa-dewa itu”. – Amaran Sekarang, Jilid 1, No. 5, hal. 81 –  83.

Renungkanlah kembali ucapan hamba Tuhan Houteff di atas sebagai berikut :

(1). “Bahkan para penganut Kebenaran Sekarangpun belum sepenuhnya sadar kepada wahyu yang mengejutkan ini, banyak dari mereka terbawa pergi oleh setiap angin ajaran, yang banyak daripadanya diciptakan oleh pengacau-pengacau seperti halnya Korah, Dathan, dan Abiram (Bilangan 16 : 9 – 11) yang mengingini jabatan Musa …….”

Para penganut Kebenaran Sekarang itu oleh Houteff dimaksudkan kepada hanya umat Davidian saja. Karena banyak dari mereka itu kembali terbawa pergi oleh setiap angin doktrin, maka keadaan ini tak dapat tiada baharu akan terjadi sesudah tahun 1955, sesudah ditinggal mati oleh hamba Tuhan Houteff sebagai nabinya.

(2). Munculnya beberapa Pusat Gunung Karmel di luar Waco, Texas, di Amerika Serikat, yang menamakan dirinya General Association of Davidian SDA antara lainnya adalah :

  1. Pusat Gunung Karmel (GA of DSDA) di Salem, Carolina Selatan, AS.
  2. Pusat Gunung Karmel (GA of DSDA,) di Mountain Dale, New York, AS.  
  3. Pusat Gunung Carmel (GA of DSDA,) di Elk, Texas, AS
  4. Dan lain-lain.

Mereka itulah yang telah menghembuskan beberapa angin doktrin yang telah membawa pergi para penganut Kebenaran Sekarang yang belum sepenuhnya pulih kesadarannya daripada pukulan-pukulan yang mematikan (knockout blow) sebelumnya. Dengan demikian banyak dari mereka itu kini kembali terlibat dalam dosa dari Korah, Dathan, dan Abiram contoh saingan.

Sementara itu para penganut Kebenaran Sekarang yang kembali bergabung ke Pusat Gunung Karmel yang sebenarnya di Waco, Texas, ternyata kembali terlibat dalam dosa yang sama bahayanya, yaitu fundamentalisme ekstrim yang kaku dan sempit dari para imam Jahudi di zaman Kristus. Akibat dari faham yang sempit dan kaku ini banyak sekali doktrin di dalam ROH NUBUATAN (gabungan pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu 14) belum berhasil digali selengkapnya sampai kepada hari ini.

(3). “Mata ilham yang difokuskan terhadap masa kini dan pekabaran, menunjukkan bahwa banyak dari pada penipuan diri sendiri ini adalah hasil daripada apa yang dilukiskan oleh Roh sebagai kemunafikan bermuka dua, yang berbunyi :  “Adapun akan dikau, hai Anak Adam, segala bani…………… Maka apabila hal ini kelak jadi, maka akan diketahui oleh mereka, bahwa adalah seorang nabi di tengah-tengahnya.” Jehezkiel 33 : 30 – 33. Kita perlu menjadi pelaku-pelaku Firman itu bukan pendengar-pendengar saja.”

Dalam buku The Mount of Blessing, p. 209, baik Nyonya White maupun Sdr. Houteff, keduanya secara doktrin telah mengidentifikasi orang-orang munafik yang bermuka dua di atas, sebagai para penguasa di Pusat Gunung Karmel,  yang akan mengatakan kepada Jesus  “……. kepada-Ku  pada hari itu, Tuhan., Tuhan, bukankah sudah kami bernubuat dengan nama-Mu, dan dengan nama-Mu sudah kami membuang  segala Setan, dan dengan nama-Mu sudah kami melakukan banyak pekerjaan yang mulia ? Dan kemudian Aku akan menegaskan kepada mereka itu, Aku tidak pernah mengenal kamu,  pergilah daripada-Ku, kamu yang melakukan kejahatan.

“Ada orang-orang yang meyakini, bahwa mereka adalah benar, padahal mereka keliru. Sementara mereka  mengakui Kristus sebagai Tuhannya, dan sementara mereka dengan keyakinannya melakukan berbagai pekerjaan besar dengan  nama-Nya, mereka adalah pekerja-pekerja kejahatan. ‘Dengan mulutnya mereka menunjukkan banyak kasih, tetapi hatinya menyengajakan laba yang keji.’ Orang yang memberitakan firman Allah  bagi mereka adalah ‘bagaikan suatu lagu merdu dari seseorang yang memiliki alunan suara emas, dan yang dapat bermain dengan sempurna  pada alat  musik ; karena mereka mendengarkan firman-Mu, tetapi mereka tidak melakukannya.”The Mount of Blessing, p. 209.

(4). Mereka itu adalah orang-orang sombong yang telah dilambangkan dengan pohon-pohon kayu yang tinggi. Mereka juga dilambangkan bagaikan dewa-dewa berjalan yang disembah-sembah oleh orang banyak.

(5). Orang yang memberitakan firman Allah bagi mereka adalahbagaikan suatu lagu merdu dari seseorang yang memiliki alunan suara emas, dan yang dapat bermain dengan sempurna pada alat musik ; karena mereka mendengarkan firman-Mu, tetapi mereka tidak melakukannya.”The Mount of Blessing, p. 209.

Ternyata masih ada orang lain yang memberitakan firman kepada mereka itu, sekalipun akan terus dilecehkannya. Siapakah mereka itu ? Mereka itu tak dapat tiada dimaksudkan kepada orang-orang Davidian yang masuk  kategori gandum murni.

Dari pernyataan hamba Tuhan Houteff di atas yang telah mengungkapkan ucapan nubuatan nabi Jesaya itu bagi kita, dapatlah dimengerti, bahwa setelah ditinggal mati Houteff dalam tahun 1955, maka kini umat Davidian telah terbagi dalam beberapa kategori sebagai berikut :

  • Mereka dari kelompok-kelompok Korah, Dathan, dan Abiram.                          
  • Mereka dari kelompok sekam, yang menguasai Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas.
  • Mereka dari kelompok gandum murni, yang berada di bawah kendali pemerintahan dari Tuhan Allah sendiri.

M e r e k a   I t u
adalah  b u k a n  penganggur-penganggur di Pasar

“Kata-kata Kristus itu berlaku bagi s i d a n g : ‘Mengapakah kamu berdiri-diri di sini menganggur sepanjang hari ?’ Mengapa kamu tidak bekerja pada pekerjaan apa saja di dalam kebun anggur-Nya ? Berulang kali Ia mengundang kamu : ‘Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggur itu; maka apapun yang pantas iaitu akan kamu terima.”5 Testimonies for the Church, p. 203.

Dalam salah sebuah perumpamaan Jesus di dalam Injil Matius 20 : 1 – 16, kita menemukan perumpamaan yang membicarakan Sidang Tuhan dalam periode sejarah yang terakhir sekarang ini, semenjak dari kedatangan hamba Tuhan Victor T. Houteff dengan pekabaran Tongkat Gembalanya yang lalu. Kita sekarang sudah berada dalam masa periode dari ‘Panggilan Jam Ke Sebelas’ itu, yaitu sebuah pekabaran yang memanggil kita untuk bekerja di dalam kebun anggur bumi semenjak dari jam sebelas nanti, sampai kepada jam dua belas saat matahari masuk (masa kasihan berakhir di dalam kaabah kesucian sorga).  

Karena malaikat sidang jemaat Laodikea yang melambangkan General Conference of SDA berikut semua pendetanya telah menolak Houteff dan pekabaran Tongkat Gembalanya sampai kepada saat saat terakhir kesempatannya untuk bertobat dalam tahun 1935, maka pekabaran “panggilan jam ke sebelas” itu benar-benar tidak lagi  bermanfaat bagi mereka. Pekabaran “panggilan jam ke sebelas” itu akhirnya disampaikan kepada para penganggur di p a s a r, baharu berhasil memperoleh sambutan dari banyak orang.  

Karena pekabaran “panggilan jam ke sebelas” itu berlaku bagi sidang jemaat Laodikea, maka tepatlah untuk dimengerti, bahwa “panggilan jam ke sebelas” itulah yang telah membagi dua umat Laodikea di akhir zaman ini menjadi dua kelompok utama, yaitu General Conference of SDA dan para pendetanya di satu pihak sebagai para pekerja upahan, dan orang-orang Davidian SDA sebagai para penganggur di pasar. Pembagian ini ternyata telah menjadi kenyataan setelah General Conference of SDA sebagai malaikat sidang jemaat Laodikea benar-benar diludahkan Kristus dari mulut-Nya dalam tahun 1935. Dan ini terjadi setelah  “seruan bagi suatu pembangunan rohani dan suatu reformasi rohani” oleh hamba Tuhan Nyonya White di dalam Review and Herald, 25 Pebruari 1902 mulai ditegakkan di dalam sidang oleh hamba Tuhan Houteff dengan cara mengre-organisasikan General Conference of SDA menjadi General Association of Davidian SDA di Waco, Texas, Amerika Serikat.

Kini setelah Organisasi General Conference of SDA sebagai Dinas Pelayanan Pilihan Allah yang pertama, setelah ditinggal mati oleh nabinya Nyonya Ellen G. White dalam tahun 1915, telah diludahkan Kristus dari mulut-Nya dalam tahun 1935, maka umat Laodikea seyogyanya sudah dapat mengerti, bahwa terhitung dari tahun 1935 itu juga Tuhan Allah sudah akan memiliki sebuah Dinas Pelayanan Pilihan-Nya yang baru dengan Organisasi-Nya yang pertama yang sudah dire-organisasikan kembali menjadi General Association of Davdian SDA di Waco, Texas, USA.   

Karena “J a m  S e b e l a s” dari perumpamaan Jesus itu ternyata masih jauh di depan, sementara pekabaran “panggilan jam ke-sebelas” itu sendiri sampai kini belum berakhir, maka pekabaran “panggilan jam ke sebelas” itu tak dapat tiada harus kembali digalakkan kepada semua umat Laodikea yang belum terludahkan keluar dari mulut Jesus. Siapakah mereka itu ?

Kita semua sama-sama mengetahui, bahwa selama hamba Tuhan Houteff masih hidup, maka dunia mengenal hanya ada s a t u General Association of Davidian SDA yang bermarkas di Waco, Texas, USA. Tetapi kenyataannya kini sudah sangat memprihatinkan. Syukurlah kepada Tuhan, karena sebelum meninggal dunia dalam tahun 1955, beliau sudah lebih dulu mengidentifikasikan kepada kita, baik melalui nubuatan-nubuatan yang diungkapkannya, maupun melalui peringatan-peringatan dini yang diberikannya, bahwa pekabaran “panggilan jam kesebelas” itu akan juga digenapi di dalam Dunia Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh sendiri. Oleh karena itu, maka kita hendaknya waspada bahwa,  

“Akan ada orang-orang di antara kita (yang di Pusat) yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, untuk mendikte sampai kepada pergerakan apa saja yang akan dibuat apabila pekerjaan itu bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu yang bergabung dengan malaikat yang ketiga”. Mereka itu adalah pendeta-pendeta yang berstatus orang-orang upahan, dan  b u k a n  penganggur-penganggur di pasar (sidang). 

P e n u t u p

Akibat daripada semua kenyataan yang sudah dinubuatkan di atas, maka nubuatan dari nabi Jeremiah berikut inipun sudah akan sepenuhnya berlaku di akhir zaman ini. Nubuatan ini sudah mulai berlaku semenjak dari kejatuhan General Conference dan para pendetanya, setelah mereka menolak Houteff dan pekabaran Tongkat Gembalanya semenjak tahun 1929 yang lalu. Dan setelah ditinggal mati Houteff, setelah mereka yang berkuasa di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas,  kembali jatuh dalam dosa dari para imam Jehuda di zaman Jesus, maka genaplah sepenuhnya ucapan nubuatan nabi Jeremiah itu  sebagai berikut :

“Demikianlah firman Tuhan : ‘Terkutuklah orang yang menaruh harap pada manusia, dan membuat manusia menjadi sandarannya, dan yang hatinya berpaling daripada Tuhan. Karena ia akan jadi seperti semak bulus di tengah-tengah padang tandus, yang tidak akan melihat apabila kebaikan datang; melainkan ia akan mendiami tempat-tempat yang gersang di hutan belantara, pada suatu padang asin yang tidak dapat didiami. Berbahagialah orang yang menaruh harap pada Tuhan, dan yang harapannya adalah Tuhan saja.” Jeremiah 17 : 5, 6.

Nyonya White kemudian mengungkapkannya secara lebih terinci sebagai berikut :  

“Kita diperingatkan agar jangan menaruh harap pada manusia, dan jangan membuat manusia menjadi sandaran bagi kita. Suatu kutuk ada diucapkan bagi semua orang yang berbuat demikian.” Testimonies to Ministers, p. 367. “Tuhan Allah tidak mungkin dapat memuliakan nama-Nya melalui umat-Nya sementara mereka bersandar pada manusia dan membuat manusia menjadi pegangannya.” 5 Testimonies, p 729. “Setan sedang terus berusaha untuk menarik perhatian orang kepada manusia gantinya kepada Allah. Ia membawa orang-orang untuk memandang kepada para bishops, kepada para pendeta, kepada para professor theologia, sebagai pembimbing-pembimbing mereka, gantinya menyelidiki sendiri Alkitab untuk mencari tahu kewajiban-kewajiban mereka.”Spirit of Prophecy, vol. 4, p. 414.

Terkutuklah orang yang menaruh harap pada manusia dan yang membuat manusia menjadi tempat sandarannya. Artinya, siapapun juga yang masih menaruh harap dan bersandar pada General Conference of SDA berikut para pendetanya, ataupun pada General Association of Davidian SDA di Pusat Gunung Karmel di Texas berikut semua pendeta penganut fahamnya, semua mereka itu akan terkena kutuk, yaitu jatuh berdosa melawan Roh Kebenaran.

Oleh sebab itu, berhati-hatilah agar janganlah anda mencoba-coba untuk tidak mau bergantung pada agen-agen perantara pilihan Ilahi yang membuat pekerjaan itu “bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu yang bergabung dengan malaikat yang ketiga di dalam pekabaran (ROH NUBUATAN).

 

*****

 

 

 

 

 

 

 63 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart