Seseorang akan
datang dalam roh dan kuasa Eliyah …..
( Testimonies to ministers, p.475 )
“Bahwasanya Aku akan mengutus
kepadamu Eliyah nabi itu dahulu daripada datang hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu.” — Maleakhi 4 : 5
Salah seorang dari para nabi Wasiat Lama yang bernubuat di atas ini adalah nabi Maleakhi. Namanya sesungguhnya sudah lama terkenal di antara semua umat Allah semenjak dulu, semenjak dari bukunya itu ditulis, karena dialah yang pernah menulis perihal kewajiban hukum bagi semua orang Kristen untuk menunjang pengadaan makanan di dalam rumah Allah, dengan uang-uang perpuluhan, agar supaya berkat-berkat rohani yang limpah dapat dituangkan langsung dari sorga ke atas mereka yang setia, dan berkat-berkat badani yang seimbang dapat pula diperoleh oleh mereka yang bersangkutan.
Di dalam Maleakhi 3 : 1 nabi itu mengatakan : “Bahwasanya Aku akan mengirim utusan-Ku, maka ia akan mempersiapkan jalan di hadapanKu, maka Tuhan yang kamu cari itu akan secara tiba-tiba datang ke kaabah-Nya, yaitu utusan perjanjian, yang kamu rindukan itu : bahwasanya ia akan datang, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam.”
Karena nubuatan itu baharu akan digenapi di akhir zaman, maka kita hendaknya mengerti, bahwa demi keselamatan kita sendiri, maka kita harus mengenal para utusan Allah itu berikut tugas mereka masing-masing.
Bacalah dengan saksama tulisan Maleakhi 3 : 1 di atas, maka akan dapat dimengerti, bahwa yang berbicara itu adalah “TUHAN SERWA SEKALIAN ALAM“, atau ALLAH BAPA. Dan yang akan datang itu adalah :
- Utusan dari DIA, TUHAN SERWA SEKALIAN ALAM, dan
- Utusan Perjanjian yang dirindukan oleh umat ialah Jesus atau Allah Anak.
Tampaknya akan ada dua orang utusan yang akan datang bertugas ke bumi ini, di akhir zaman sekarang ini. Kenalilah mereka itu masing-masing sebagai berikut di bawah ini.
(1)
U t u s a n dari D I A,
TUHAN SERWA SEKALIAN ALAM.
N a m a dan P e n u g a s a n n y a
Jika pada Maleakhi 3 : 1 dikatakan : “BAHWASANYA AKU AKAN MENGIRIM UTUSAN-KU, MAKA IA AKAN MEMPERSIAPKAN JALAN DI HADAPAN-KU……., “ siapa n a m a n y a tidak diberitahukan sekalipun t u g a s dari utusan itu cukup jelas, yaitu mempersiapkan jalan mendahului kedatangan utusan perjanjian atau Jesus ke kaabah ; maka pada Maleakhi 4 : 5 sudah makin jelas diberitahukan, sebab namanya dan penugasannya diberitahukan kepada kita sebagai berikut :
“BAHWASANYA AKU AKAN MENGUTUS KEPADAMU ELIYAH NABI ITU DAHULU DARIPADA DATANG HARI TUHAN YANG BESAR DAN MENGERIKAN ITU. MAKA IA AKAN MEMBALIKKAN H A T I DARI PARA BAPA KEPADA ANAK-ANAKNYA, DAN HATI DARI ANAK-ANAK KEPADA BAPA-BAPA MEREKA, SUPAYA TIDAK A K U DATANG MEMALU BUMI DENGAN SESUATU KUTUK.” — MALEAKHI 4 : 5.
Nubuatan Maleakhi pasal 3 dan 4 itu mengungkapkan, bahwa Tuhan Allah akan mengutus n a b i E l i y a h kepada umat-Nya di akhir zaman. Karena nabi Eliyah kini sudah menetap di sorga, maka yang akan muncul di akhir zaman di dalam sidang jemaat Laodikea tak dapat tiada adalah seseorang nabi Eliyah contoh saingan (an antitypical Elijah). Bukan nabi Eliyah yang sebenarnya, sebab mustahil nabi yang sudah lama menetap di sorga itu dapat kembali turun ke bumi ke dalam sidang Jemaat Laodikea yang sudah serba berantakan sekarang ini. Untuk itulah hamba Tuhan Nyonya White menuliskannya sebagai berikut :
“Nubuatan harus digenapi. Tuhan berfirman : ‘Bahwasanya, Aku akan menugaskan kepadamu Eliyah nabi itu mendahului datangnya hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu. S e s e o r a n g akan datang dalam r o h dan k u a s a Eliyah, maka apabila ia muncul orang akan mengatakan : ‘Engkau terlalu bersungguh-sungguh. Engkau t i d a k menginterpretasikan Alkitab itu dalam cara yang sepatutnya. Marilah ku beritahukan kepadamu bagaimana caranya mengajarkan pekabaranmu itu.’” – Testimonies to Ministers, p. 475.
Karena hamba Tuhan Nyonya White sendiri adalah seorang n a b i pilihan Allah, maka ucapannya di atas : “Seseorang akan datang dalam roh dan kuasa Eliyah,” menunjukkan bahwa kedatangan nabi Eliyah contoh saingan itu baharu akan jadi di depan sesudah masa hidupnya. Namanya pun belum diketahui oleh Nyonya White, selain daripada nama nubuatannya saja, yaitu nabi Eliyah.
Karena kita kini sudah berada di akhir zaman, pada menjelang akhir sejarah dunia ini, dan karena nabi-nabi akhir zaman yang dinubuatkan pada buku Amos 3 : 7 itu sudah semuanya diketahui berikut semua rahasia Alkitab yang telah diungkapkan mereka itu di dalam ROH NUBUATAN, maka siapa n a b i E l i y a h contoh saingan itu tak dapat tiada harus dicari dari antara ketiga orang nabi-nabi akhir zaman berikut ini : William Miller, Ellen G. White, dan Victor T. Houteff.
Sejarah membuktikan bahwa sampai kepada akhir hayatnya dalam tahun 1915, nabi Ellen G. White belum pernah mengenal Victor T. Houteff, nabi Eliyah contoh saingan itu. Bahkan pekabarannya pun belum pernah diketahuinya. Namun ia sepenuhnya memahami bahwa untuk menerangi seluruh bumi masih diperlukan satu pekabaran lagi. Untuk itulah, maka beliau mengatakan :
“Kemudian aku tampak seorang malaikat perkasa lainnya bertugas turun ke bumi, untuk menggabungkan suaranya dengan malaikat yang ketiga, dan memberikan kuasa dan kekuatan bagi pekabarannya. Kuasa besar dan kemuliaan telah diberikan kepada malaikat itu, maka sementara ia turun bumi akan diterangi dengan kemuliaannya ……….. Pekabaran ini merupakan suatu tambahan bagi pekabaran yang ketiga, yang bergabung dengannya bagaikan seruan tengah malam yang telah bergabung dengan pekabaran malaikat yang kedua dalam tahun 1844.” — Early Writings, p. 277.
Karena masih dibutuhkan satu pekabaran lagi untuk menerangi seluruh bumi, maka demikian itulah telah datang lagi pekabaran dari malaikat Wahyu 18 : 1 dari Victor T. Houteff, bergabung dengan pekabaran tiga malaikat dari Wahyu 14 dari Nyonya White, ke dalam ROH NUBUATAN dari Wahyu 19 : 10. Baharu ROH NUBUATAN inilah yang akan menerangi bumi sampai kepada akhir masa kasihan yang akan datang.
Jadi, jelaslah bahwa tak mungkin dipungkiri lagi, bahwa hamba Tuhan Victor T. Houteff dengan pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 itulah yang telah diramalkan oleh Nyonya White di atas dengan kata-kata : “S e s e o r a n g akan datang dalam r o h dan k u a s a Eliyah.
S e s e o r a n g = nabi Victor T. Houteff
R o h dan k u a s a E l i y a h = pekabaran Malaikat Wahyu 18 : 1
Namun mengapakah ia telah dituduh dengan kata-kata : “‘Engkau terlalu bersungguh-sungguh. Engkau t i d a k menginterpretasikan Alkitab itu dalam cara yang sepatutnya. Marilah ku beritahukan kepadamu bagaimana caranya mengajarkan pekabaranmu itu.’” – Testimonies to Ministers, p. 475. ???
Kenyataannya kini adalah bahwa yang terus menolak hamba Tuhan Houteff dan pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 itu semenjak dari Minneapolis Conference tahun 1888 yang lalu adalah malaikat sidang jemaat Laodikea kita sendiri. Bahkan sampai kepada hari inipun pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 itu belum pernah diterima, dan belum pernah dikenal di dalam seluruh sidang jemaat Laodikea atau Gereja MAHK di seluruh dunia. Akibatnya, maka dengan sendirinya ROH NUBUATAN dari Wahyu 19 : 10 sebagai gabungan pekabaan malaikat Wahyu 18 : 1 dengan pekabaran malaikat ketiga dari Wahyu 14 b e l u m p e r n a h dapat dimiliki oleh General Conference of SDA dan pendeta-pendetanya sampai kepada hari ini. Aneh, bukan ??
Perhatian ! Doktrin Pembenaran oleh iman oleh pendeta-pendeta Jones dan Waggoner itu baharu merupakan permulaan dari pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1, dan iaitu sendiri masih merupakan pekabaran dari malaikat yang ketiga dari Wahyu 14. Demikian kata hamba Tuhan Nyonya White.
P e n u g a s a n n y a
Amatilah kembali dengan saksama kedua ayat dari ucapan nabi Maleakhi itu sebagai berikut :
“Bahwasanya Aku akan mengirim utusan-Ku, maka ia akan mempersiapkan jalan di hadapanKu, maka Tuhan yang kamu cari itu akan secara tiba-tiba datang ke kaabah-Nya, yaitu utusan perjanjian, yang kamu rindukan itu : bahwasanya ia akan datang, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam.” Maleakhi 3 : 1.
“BAHWASANYA AKU AKAN MENGUTUS KEPADAMU ELIYAH NABI ITU DAHULU DARIPADA DATANG HARI TUHAN YANG BESAR DAN MENGERIKAN ITU. MAKA IA AKAN MEMBALIKKAN H A T I DARI PARA BAPA KEPADA ANAK-ANAKNYA, DAN HATI DARI ANAK-ANAK KEPADA BAPA-BAPA MEREKA, SUPAYA TIDAK A K U DATANG MEMALU BUMI DENGAN SESUATU KUTUK.” — MALEAKHI 4 : 5.
Perlu sekali diketahui bahwa “Utusan Perjanjian itu” ialah JESUS, yaitu Tuhan yang dirindukan dan dicari oleh semua umat-Nya di bumi ini. Jesus akan mendatangi kaabah-Nya atau Sidang Jemaat Laodikea-Nya di akhir zaman ini secara tiba-tiba. Ini tentunya bukan dimaksud kepada kedatangan Jesus yang kedua kali, sebab kedatangan kedua kali yang akan datang itu adalah bukan kedatangan yang tiba-tiba. Sekalipun demikian, kedatanganNya yang tiba-tiba ini juga akan merupakan Hari Tuhan yang Besar tetapi juga Mengerikan. Untuk itulah, maka tugas dari nabi Eliyah contoh saingan dengan pekabarannya adalah mempersiapkan jalan bagi Hari Tuhan yang Besar dan Mengerikan itu, supaya bumi tidak akan dipalu dengan sesuatu bencana. Jadi, bagaimanakah sebenarnya t u g a s nabi Eliyah contoh saingan di akhir dunia sekarang ini, dalam rangka mempersiapkan jalan bagi Hari Tuhan Yang Besar dan Mengerikan itu ? Jawabnya adalah : “ ……. IA AKAN MEMBALIKKAN H A T I DARI PARA BAPA KEPADA ANAK-ANAKNYA, DAN HATI DARI ANAK-ANAK KEPADA BAPA-BAPA MEREKA, SUPAYA TIDAK A K U DATANG MEMALU BUMI DENGAN SESUATU KUTUK.” — MALEAKHI 4 : 5.
Ini berarti setelah nabi Victor T. Houteff menggabungkan pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 nya dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu 14 dari Nyonya White, ke dalam ROH NUBUATAN dari Wahyu 19 : 10 yang akan menerangi bumi, dimulai di dalam Sidang Jemaat Laodikea, maka ia sudah akan kelak berhasil membalikkan hati para bapa kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapa-bapa mereka. Artinya, semua umat sudah akan “s e p a k a t, s e h a t i d a n s e p i k i r, d a n m e m b i c a r a k a n p e r k a r a – p e r k a r a y a n g s a m a.” Pada waktu itulah baru kelak digenapi Hari Tuhan Yang Besar dan Mengerikan itu. Pada waktu itulah Nubuatan Jehezkiel pasal 9 yang sangat ditakuti itu akan digenapi. Hari itu akan menjadi Hari Besar bagi mereka 144.000 umat kesucian pilihan yang akan memperoleh bubuhan tanda kelepasan mereka yang akan datang, tetapi sebaliknya iaitu akan menjadi Hari Yang Mengerikan bagi mereka yang akan dibantai.
Ciri-Ciri dari
nabi Eliyah yang dinubuatkan itu
Hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :
“Nubuatan harus digenapi. Tuhan berfirman : ‘Bahwasanya, Aku akan menugaskan kepadamu Eliyah nabi itu mendahului datangnya hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu. S e s e o r a n g akan datang dalam r o h dan k u a s a Eliyah, maka apabila ia muncul orang akan mengatakan : ‘Engkau terlalu bersungguh-sungguh. Engkau t i d a k menginterpretasikan Alkitab itu dalam cara yang sepatutnya. Marilah ku beritahukan kepadamu bagaimana caranya mengajarkan pekabaranmu itu.’” – Testimonies to Ministers, p. 475.
Ciri-ciri dari Eliyah yang dinubuatkan itu :
- Ia adalah s e s e o r a n g, artinya bukan beberapa orang. Jadi, nabi Eliyah itu tidak mungkin dapat digenapi pada pribadi Pendeta-pendeta Jones dan Waggoner pada kedatangan mereka di Minneapolis dalam tahun 1888 yang lalu.
- Ia adalah seorang nabi, yaitu seseorang Eliyah contoh saingan, yang akan datang dalam roh dan kuasa Eliyah yang dahulu. Artinya dia datang dengan sebuah pekabaran.
- Sebagai nabi akhir zaman ia akan menginterpretasikan Alkitab sesuai yang dinubuatkan oleh nabi Amos. Baca Amos 3 : 7. Tetapi ia akan ditentang dan dituduh tidak melakukan interpretasi Alkitab dalam cara yang sepatutnya.
- Sebagaimana raja Ahab dahulu memusuhi nabi Eliyah, maka Pemimpin Israel zaman ini (malaikat sidang jemaat Laodikea) pun akan memusuhi Eliyah contoh saingan itu, sebab melalui berbagai interpretasi nubuatan Alkitab ia sudah akan menelanjangi semua perbuatan kekejian malaikat sidang jemaat Laodikea dan para pendetanya.
- Roh dan Kuasa Eliyah itulah yang disebut pekabaran Eliyah, dan pekabaran itulah yang telah menaikkan amarah para pemimpin Israel, baik Israel Wasiat Lama dahulu maupun Israel Wasiat Baru di akhir zaman ini untuk memusuhi jurukabarnya, Eliyah.
- Sebagai nabi atau hamba Kristus dan penegor dosa, ia akan mengalami berbagai celaan dan ejekan di dalam gereja-gereja kita. Kebejatan moral di dalam gereja-gereja kita di waktu ini justru jauh lebih kuat daripada di zaman Kristus yang lalu.
Hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :
“Ahab menganggap Eliyah sebagai musuhnya, sebab nabi itu dengan jujur mengungkapkan kejahatan-kejahatan raja itu yang tersembunyi. D e m i k i a n p u l a d i w a k t u i n i hamba Kristus, penegor dosa itu, menghadapi celaan dan ejekan. Kebenaran Alkitab, agama Kristus, berperang melawan suatu arus kebejatan moral yang kuat. Syakwasangka adalah jauh lebih kuat di dalam hati orang-orang masa kini daripada di zaman Kristus yang lalu.” – The Desire of Ages, p. 587.
Demikian pula di waktu ini, di akhir zaman sekarang ini, kata nabi Ellen G. White, bahwa Sdr. Victor T. Houteff sebagai nabi Eliyah contoh saingan menghadapi celaan dan ejekan. Pekabaran Tongkat Gembalanya sebagai kebenaran Alkitab berperang melawan suatu arus kebejatan moral yang kuat dari pihak pendeta-pendeta dan para pengikut setia mereka. Syakwasangka adalah jauh lebih kuat di dalam hati orang-orang masa kini daripada di zaman Kristus yang lalu.
N u b u a t a n h a r u s d i g e n a p i
Hamba Tuhan Nyonya White menegaskan bahwa “Nubuatan harus digenapi.” Artinya, nabi Eliyah dan pekabarannya yang dinubuatkan oleh nabi Maleakhi pada pasal 3 dan 4 itu h a r u s digenapi di tengah-tengah kita di akhir zaman ini. Dan nabi Eliyah contoh saingan itu harus datang di tengah-tengah kita bersama-sama dengan pekabarannya.
Jangan ada seorang pun di antara kita yang mau disesatkan oleh pendeta-pendeta dari malaikat sidang jemaat Laodikea yang mengatakan, bahwa pekabaran Eliyah itu sudah datang dan sudah digenapi oleh Yahya Pembaptis yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Jesus yang pertama. Dan bahwa nubuatan Maleakhi 3 dan 4 itu juga sudah digenapi pada pribadi Nyonya Ellen G. White, yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Jesus yang kedua kali.
Sesungguhnya yang diucapkan oleh pendeta-pendeta itu t i d a k s a l a h, namun masih s a n g a t k u r a n g. Mereka sengaja menutup-nutupi kekurangan mereka akibat dari kejatuhan mereka yang sangat mematikan (fatal) di General Conference tahun 1888 di Minneapolis, USA.
Kalau saja mereka dapat menyadari, bahwa kedatangan nabi Victor T. Houteff yang telah datang dalam tahun 1929 merealisasikan Seruan Pembangunan dan Reformasi Rohani dari nabi Ellen G. White di dalam Review and Herald tanggal 25 Pebruari 1902 itu, adalah justru untuk mempersiapkan kita bagi kedatangan Jesus kedua kali yang akan datang, maka kondisi kerohanian Sidang Jemaat Laodikea kita tidak akan jatuh sedemikian rupa merosotnya sekarang ini. Hamba Tuhan Nyonya White sejak jauh-jauh hari sebelumnya sudah mengatakan :
“Tuhan dalam kemurahan-Nya yang besar telah mengirim sebuah pekabaran yang sangat berharga kepada umat-Nya, oleh perantaraan Pendeta Waggoner dan Pendeta Jones. Pekabaran ini akan menghantarkan dengan lebih mencolok lagi kepada dunia Juruselamat yang ditinggikan itu, yaitu korban bagi dosa-dosa seluruh dunia. Iaitu menyajikan pembenaran melalui iman dalam Dia Yang Pasti itu. Iaitu mengundang orang-orang untuk menerima pembenaran Kristus, yang akan dimanifestasikan dalam kepatuhan kepada s e m u a p e r i n t a h – p e r i n t a h Allah. Banyak orang sudah kehilangan pandangannya pada Yesus ……. Inilah pekabaran yang diperintahkan Allah untuk diberikan kepada dunia. Inilah pekabaran malaikat yang ketiga itu, yang akan diberitakan dengan sebuah seruan keras, dan akan dihadiri oleh curahan Roh-Nya dalam jumlah besar……….
“Bertahun-tahun lamanya sidang terus memandang pada manusia, dan mengharapkan banyak dari manusia, tetapi tidak memandang kepada Yesus, dimana semua harapan kita akan kehidupan yang kekal itu terpusat. Oleh sebab itu Allah memberikan kepada hamba-hamba-Nya sebuah kesaksian yang menyajikan kebenaran itu sebagaimana halnya dalam Kristus, yaitu pekabaran malaikat ketiga itu, dalam berbagai penggarisan yang jelas dan nyata.” – Testimonies to Ministers, pp. 91, 92, 93.
“Bertahun-tahun lamanya sidang (umat Masehi Advent Hari Ketujuh) terus memandang pada manusia (malaikat sidang jemaat Laodikea) dan mengharapkan banyak dari manusia (yang bergelar DR., Master of theology, Sth. dsb.nya), tetapi tidak memandang kepada Yesus.” Artinya, sidang jemaat Laodikea terlalu banyak bergantung pada h o t b a h – h o t b a h dan buku-buku Sekolah Sabat, yang diajarkan kepada kita pada setiap Hari Sabat. Padahal tidak mereka ketahui, bahwa sejak dari jauh-jauh hari sebelumnya kepada kita telah diperingatkan oleh nabi Zakharia dalam kata-kata nubuatannya sebagai berikut :
“BUKAN OLEH KEKUATAN, BUKAN JUGA OLEH KEKUASAAN, MELAINKAN OLEH R O H K U, DEMIKIANLAH FIRMAN TUHAN SERWA SEKALIAN ALAM.” – Zakharia 4 : 6.
Artinya, bukan oleh kekuatan pribadi pendeta yang menghasilkan hotbah-hotbah itu, bukan juga oleh kekuasaan Organisasi Malaikat Sidang Jemaat Laodikea yang menghasilkan pelajaran-pelajaran Sekolah Sabat itu, melainkan oleh R O H A L L A H yang telah menghasilkan R O H N U B U A T A N di dalam mangkok emas dari gambar nubuatan Zakharia pasal 4. “Bacalah dan pelajarilah pasal yang keempat dari buku Zakharia !” – Ellen G. White, Testimonies to Ministers, p. 188.
Kalau saja pekabaran “Pembenaran oleh Iman” yang ditawarkan di General Conference tahun 1888 di Minneapolis itu sudah diterima, maka iaitu sudah akan dimanifestasikan dalam kepatuhan kepada semua Perintah Allah. Artinya, semua Perintah Allah yang terdiri dari Undang-Undang Dasar Torat dan semua peraturan pelaksanaannya di dalam ROH NUBUATAN sudah akan dijunjung tinggi di dalam gereja-gereja kita. Tetapi bagaimanakah kenyataannya selama ini. ?
Sesudah nabi Eliyah controh saingan itu datang membawakan bagi kita pekabaran dari malaikat Wahyu 18 : 1 yang digabungkannya dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu pasal 14, ke dalam ROH NUBUATAN dari Wahyu 19 : 10, maka hamba Allah yang sederhana itu lalu dipecat dari keanggotaan gerejanya, bahkan semua pengikutnya sampai kepada akhir dunia sekarang inipun telah mengalami nasib yang sama. Namun bersyukurlah kita kepada Tuhan karena sudah dinubuatkan jauh-jauh hari sebelumnya, bahwa mereka akan malu. Nabi Jesaya meramalkannya sebagai berikut :
“Dengarlah akan firman Tuhan, hai kamu yang gentar karena sebab firman-Nya. Sekalipun Saudara-Saudaramu itu yang membenci kamu, yang membuang kamu keluar karena sebab nama-Ku, mengatakan, agar supaya Tuhan dipermuliakan : namun IA akan muncul bagi kesukaan kamu, dan sebaliknya mereka itu akan dipermalukan.” – Jesaya 66 : 6. (Terjemahan yang tepat dari Alkitab versi King James).
Bagaimana nabi
Eliyah contoh saingan itu mempersiapkan kita bagi menyambut kedatangan Jesus yang kedua kali
Perlu sekali diketahui, bahwa untuk menyambut Jesus pada kedatanganNya kedua kali yang akan datang, orang sudah harus benar-benar suci kondisinya, baik badaniah maupun rohaniahnya. Cahaya kedatangan Jesus dan semua malaikat pengiringNya yang akan datang akan sangat mematikan, maka semua umat harus sudah suci keadaannya.
Dosa = pelanggaran hukum, maka untuk kembali mencapai kesucian, hukum Allah itu harus kembali dipatuhi selengkapnya, sesuai semua peraturan pelaksanaannya yang terungkap sampai di akhir dunia ini. Permasalahannya kini adalah sejauh manakah seluruh peraturan pelaksanaan dari Hukum Dasar Torat itu yang sudah terungkap sampai di akhir dunia sekarang ini untuk dipatuhi?
Karena nabi Eliyah contoh saingan itu adalah nabi akhir zaman yang terakhir, maka pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 itu tak dapat tiada akan berisikan peraturan-peraturan pelaksanaan yang terakhir dari Hukum Dasar Torat Allah untuk dipatuhi.
Kini setelah nabi Eliyah contoh saingan itu menggabungkan pekabarannya dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu pasal 14 ke dalam ROH NUBUATAN, maka lengkaplah sudah seluruh perangkat hukum kerajaan Allah yang tersedia untuk dipelajari untuk selanjutnya dipatuhi. Dengan demikian, maka melalui proses “pembenaran oleh iman” kita akan disucikan, diputihkan, dan d i u j i. Demikian inilah yang ditegaskan oleh malaikat JIbrail kepada nabi Daniel di dalam bukunya Daniel 12 : 10.
Nabi Eliyah contoh saingan itu pada kenyataannya sudah datang melalui pribadi hamba Tuhan Victor T. Houteff dengan pekabarannya yang bernama TONGKAT GEMBALA. Pekabaran TONGKAT GEMBALA itulah yang telah bergabung dengan pekabaran Roh Nubuatan atau pekabaran malaikat yang ketiga dari Nyonya White di dalam ROH NUBUATAN dari Wahyu 19 : 10. Dengan demikian, maka lengkaplah sudah PERANGKAT HUKUM KERAJAAN SORGA itu kini tersedia di dalam Sidang Jemaat Laodikea, sidang jemaat yang terakhir di dalam sejarah dunia ini. Dan barulah genap ucapan nubuatan nabi Jesaya sejak ribuan tahun yang lalu yang mengatakan : “AKAN HUKUM TORAT DAN AKAN KESAKSIAN, JIKA MEREKA BERBICARA TIDAK SESUAI DENGAN PERKATAAN INI, MAKA ITU ADALAH KARENA TIDAK ADA TERANG DI DALAM MEREKA.” — JESAYA 8 : 20. Artinya, akan Hukum Dasar Torat dan akan ROH NUBUATAN yang berisikan peraturan-peraturan pelaksanaan dari Hukum Dasar itu, jika mereka berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka akan ada k e b e n a r a n di dalam mereka.
Sesudah nabi Victor T. Houteff mengungkapkan semua r a h a s i a dari berbagai nubuatan dari Wasiat Lama, dari buku Wahyu, dan bahkan dari semua perumpamaan Jesus di dalam Wasiat Baru, maka kini di akhir dunia sekarang ini, ucapan nubuatan nabi Amos pada Amos 3 : 7 itu genaplah sudah. Artinya, sudah tidak ada lagi bagian Alkitab yang dirahasiakan daripada kita.
Bagaimana caranya
nabi Eliyah contoh saingan mengungkapkan
berbagai rahasia dari Alkitab bagi kita
Salah seorang dari nabi-nabi Wasiat Lama yang banyak sekali berbicara dalam bahasa nubuatan perihal kehidupan umat Allah di akhir zaman sekarang ini, adalah nabi Jesaya. Sesudah peristiwa penolakan malaikat sidang jemaat Laodikea terhadap pekabaran “PEMBENARAN OLEH IMAN” dalam tahun 1888 di Minneapolis USA yang sangat bersejarah itu, maka telah muncul nubuatan dari nabi Jesaya yang memberikan kepada kita jalan keluarnya sebagai berikut :
“SIAPAKAH YANG AKAN DIAJARINYA PENGETAHUAN ? DAN SIAPAKAH YANG AKAN DIBUATNYA MENGERTI DOKTRIN ? MEREKA YANG LEPAS SUSU, DAN YANG BERHENTI MENYUSU PADA IBUNYA. KARENA PERATURAN HARUS BERTAMBAH PERATURAN, PERATURAN TAMBAH PERATURAN, BARIS DEMI BARIS, BARIS DEMI BARIS, DISINI SEDIKIT DAN DISANA SEDIKIT. KARENA DENGAN BIBIR-BIBIR YANG BERGAGAPAN DAN DENGAN SUATU BAHASA YANG LAIN I A AKAN BERBICARA KEPADA BANGSA INI. KEPADA MEREKA IA AKAN MENGATAKAN : INILAH PERHENTIAN DENGAN MANA ENGKAU AKAN MEMBUAT ORANG YANG LETIH LESU BERISTIRAHAT; DAN INILAH PENYEGARAN, TETAPI MEREKA ITU TIDAK MAU MENDENGARKAN.
TETAPI FIRMAN TUHAN BAGI MEREKA ITU ADALAH PERATURAN BERTAMBAH PERATURAN, PERATURAN DEMI PERATURAN; BARIS DEMI BARIS, BARIS DEMI BARIS, DISINI SEDIKIT DAN DISANA SEDIKIT. AGAR SUPAYA MEREKA DAPAT PERGI, DAN JATUH KE BELAKANG, DAN HANCUR, DAN TERJERAT, DAN TERTANGKAP.” – JESAYA 28 : 9 – 13.
Karena yang akan berbicara kepada kita di akhir zaman ini adalah nabi Eliyah contoh saingan, maka sesuai ciri-cirinya yang disebut di atas : “DENGAN BIBIR-BIBIR YANG BERGAGAPAN DAN DENGAN SUATU BAHASA YANG LAIN IA AKAN BERBICARA KEPADA BANGSA INI,” maka orang tersebut tak dapat tiada dimaksud kepada Sdr. Victor T. Houteff, seorang warga Negara Amerika Serikat keturunan Bulgaria, yang menyampaikan pekabarannya kepada kita dalam bahasa Inggeris. Jadi, jelaslah, bahwa nabi Eliyah yang dinubuatkan pada Maleakhi pasal 3 dan 4 itu tak dapat tiada adalah Sdr. Victor T. Houteff saja. Tidak ada lagi yang lain.
Sebagai nabi akhir zaman yang terakhir dia telah mengungkapkan s e m u a rahasia Alkitab dari nubuatan-nubuatan Wasiat Lama, buku Wahyu, dan berbagai perumpamaan Jesus di dalam Wasiat Baru. Sekaliannya itu telah diungkapkannya dengan cara “PERATURAN BERTAMBAH PERATURAN, PERATURAN TAMBAH PERATURAN, BARIS DEMI BARIS, BARIS DEMI BARIS, DISINI SEDIKIT DAN DISANA SEDIKIT.”
Ini membuktikan, bahwa seluruh nubuatan-nubuatan Alkitab, berikut isi dari buku Wahyu dan semua perumpamaan Jesus, sekaliannya itu secara s a l i n g m e l e n g k a p i, membicarakan hanya satu sejarah dunia, yaitu sejarah kehidupan dari umat Allah, khususnya mereka yang hidup di akhir zaman ini, sampai kepada kelepasan mereka yang akan datang, bahkan sampai kepada kedatangan Jesus yang kedua kali.
( 2 )
Utusan Perjanjian itu dan missi-Nya
Di dalam Maleakhi 3 : 1 nabi itu mengatakan : “Bahwasanya Aku akan mengirim utusan-Ku, maka ia akan mempersiapkan jalan di hadapanKu, maka Tuhan yang kamu cari itu akan secara tiba-tiba datang ke kaabah-Nya, yaitu utusan perjanjian, yang kamu rindukan itu : bahwasanya ia akan datang, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam.”
Utusan dari Tuhan serwa sekalian alam itu, berikut penugasannya sebagaimana yang sudah kami uraikan di atas, kiranya sudah jelas dimengerti. Kita selanjutnya akan membicarakan utusan perjanjian, yaitu Tuhan Jesus, yang sangat dicari-cari dan sangat dirindukan oleh semua umat Kristen di dunia ini. IA akan secara tiba-tiba datang ke kaabah-Nya di bumi ini.
Karena sampai kepada hari ini kedatangan-Nya yang tiba-tiba ke kaabah-Nya di bumi ini belum juga menjadi kenyataan di antara kita, maka mungkin inilah permasalahan utama umat Kristen yang paling banyak menyita perhatian kita sekarang ini.
Orang yang bijaksana tak dapat tiada harus mengerti, bahwa pada kedatangan Jesus kedua kali yang akan datang, IA tidak sampai turun ke bumi, apalagi untuk menginjakkan kakinya secara tiba-tiba ke kaabahNya di bumi ini. Namun sesuai ucapan nabi Maleakhi di atas, bahwa Tuhan yang kamu cari itu, yaitu utusan perjanjian yang kamu rindukan itu, akan secara tiba-tiba datang ke kaabah-Nya di bumi ini, maka ini tak dapat tiada dimaksudkan kepada suatu kedatangan yang khusus, yang akan jadi mendahului kedatangan Jesus kedua kali yang akan datang.
Justru kedatangan yang satu inilah yang tidak banyak diketahui oleh dunia Kristen selama ini, sehingga tidak banyak orang mau mempersiapkan diri bagi menyambut Jesus, yang akan mendatangi kaabah-Nya secara tiba-tiba sebentar lagi. Untuk itulah, maka nabi Maleakhi kembali mengatakan :
“……., maka Tuhan yang kamu cari itu akan secara tiba-tiba datang ke kaabah-Nya, yaitu utusan perjanjian, yang kamu rindukan itu : bahwasanya ia akan datang, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Tetapi siapakah yang dapat bertahan pada hari kedatanganNya itu, dan siapakah yang akan berdiri apabila tampak Ia ? Karena IA adalah bagaikan suatu api pembersih perak, dan seperti sabun pemutih. Maka Ia akan duduk bagaikan seorang pandai emas dan perak ; dan Ia akan menyucikan b a n i L e w i, dan membersihkan mereka itu seperti emas dan perak, s u p a y a dapat mereka mempersembahkan kepada Tuhan suatu persembahan dalam kebenaran. Kemudian persembahan Jehuda dan Jerusalem akan kelak berkenan kepada Tuhan sama seperti di zaman dahulu dan seperti pada tahun-tahun yang terdahulu.” – Maleakhi 3 : 3 – 4.
Tampak jelas bahwa kedatangan Jesus secara tiba-tiba ke kaabah-Nya yang akan datang, adalah khusus untuk membersihkan dan menyucikan Sidang Jemaat Laodikea, sebelum iaitu ditugaskan keluar untuk memberitakan Injil Kerajaan ke seluruh dunia dengan kuasa besar dari ROH SUCI HUJAN AKHIR sampai kelak berakhir masa kasihan di dalam kaabah kesucian di dalam sorga.
Nabi Jesaya juga menubuatkan peristiwa yang sama sebagai berikut :
“Karena oleh api dan oleh pedang-Nya Tuhan akan m e n g h i m b a u s e m u a o r a n g : maka orang-orang yang kelak d i b u n u h Tuhan itu akan banyak sekali. Mereka yang mempersucikan dirinya, dan yang membersihkan dirinya di dalam t a m a n- t a m a n di balik sebuah pohon kayu yang ada di tengah-tengahnya, yang makan daging babi, dan makanan keji lainnya, dan juga tikus, semua mereka itu akan dihapuskan bersama-sama, demikianlah firman Tuhan. Karena Aku tahu semua perbuatan mereka itu dan semua pemikirannya : maka akan datang kelak kemudian, bahwa Aku akan menghimpun s e m u a bangsa dan bahasa-bahasa; dan mereka itu akan datang, lalu menyaksikan kemuliaan-Ku.
“Maka Aku akan menempatkan suatu tanda di antara mereka itu, lalu Aku akan mengutus orang-orang yang luput dari mereka itu kepada segala bangsa, yaitu ke Tarshish, Pul dan Lud, mereka yang menarik kereta ke Tubal, dan ke Javan, ke pulau-pulau yang jauh-jauh yang belum pernah mendengar kebesaran nama-Ku, dan yang belum pernah melihat kemuliaan-Ku; maka mereka itu akan mendeklarasikan kemuliaan-Ku di antara semua bangsa kapir.
“Maka mereka akan menghantarkan semua saudaramu bagi suatu persembahan kepada Tuhan, keluar dari semua bangsa dengan menunggang kuda, dan dengan kereta-kereta, dan dengan usungan-usungan, dan dengan keledai-keledai, dan dengan menunggang binatang-binatang yang berlari cepat, menuju ke gunung kesucian-Ku Jerusalem, demikianlah firman Tuhan, seperti halnya bani Israel menghantarkan suatu persembahan di dalam suatu bejana yang bersih ke dalam rumah Tuhan.” – Jesaya 66 : 16 – 20.
A p i = Roh Allah ; Pedang-Nya = Kebenaran Firman Allah. Oleh api dan pedang-Nya, artinya oleh Roh dan Kebenaran ROH NUBUATAN-NYA dari Eliyah nabi itu, Tuhan Allah akan pertama sekali menghimbau. Sesudah itu IA akan membunuh semua orang Laodikea yang membangkang. Lalu bagaimana pelaksanaan pembantaian mereka itu secara lebih jelas, iaitulah yang dinubuatkan oleh nabi Jehezkiel sebagai berikut :
“Dia berseru juga pada telingaku dengan suara nyaring, katanya: ‘Suruhkanlah mereka yang bertugas menjaga kota itu untuk datang ke sini, yaitu setiap orang dengan senjata pembantainya di tangannya. Maka, tengok datanglah enam orang dari jalan pintu gerbang yang lebih tinggi, yang terletak arah ke utara, masing-masingnya dengan sebuah alat pembantai di tangannya; maka salah seorang dari antara mereka itu berpakaian linen dan di sisinya terdapat suatu alat penulis; lalu masuklah mereka dan berdiri di sisi medzbah tembaga. Maka kemuliaan Allah dari Israel sudah naik dari atas cherub, tempatnya yang semula, ke ambang pintu rumah itu. Lalu dipanggilnya orang yang berpakaian linen itu, yang mempunyai alat penulis di sisinya. Lalu firman Tuhan kepadanya: ‘Berjalanlah di tengah-tengah kota, sepanjang tengah-tengah Jerusalem, dan bubuhlah suatu tanda pada dahi-dahi orang-orang yang berkeluh kesah dan berteriak karena sebab segala perbuatan keji yang dilakukan di tengah-tengahnya. Dan kepada yang lainnya katanya pada pendengaranku: Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu lalu bunuhlah. Janganlah matamu menaruh sayang dan jangan kenal belas kasihan. Bunuhlah seluruhnya, baik orang-orang tua maupun orang-orang muda, baik anak-anak dara maupun anak-anak kecil dan perempuan-perempuan. Tetapi janganlah menghampiri setiap orang yang padanya terdapat tanda itu. Dan mulailah pada kaabah kesucianku. Lalu mulailah mereka terhadap orang-orang bangsawan yang berada di depan rumah itu. Kemudian katanya kepada mereka itu: Najiskanlah rumah itu dan penuhilah semua serambinya dengan orang-orang yang terbunuh itu. Keluarlah kamu! Lalu keluarlah mereka itu, dan membunuh di dalam kota. Maka terjadilah kemudian, sementara mereka itu membunuh orang-orang itu, dan aku dibiarkannya hidup, sehingga aku bersujud dengan mukaku ke tanah, lalu berseru, kataku: ‘Ya Tuhan Hua, hendakkah Engkau membinasakan seluruh Israel yang sisa dalam mencurahkan amarah-Mu ke atas Jerusalem? Jawab-Nya kepadaku: Kejahatan dari isi rumah Israel dan Jehuda sudah sangat besar, maka negeri itu adalah penuh darah dan kota itu penuh ketidak-adilan; sebab kata mereka:‘Tuhan sudah meninggalkan tanah ini, dan Tuhan tidak melihatnya. Karena sebab itu aku juga tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan. Kelakuan mereka itu akan Ku timpakan atas kepala mereka. Maka, tengoklah, orang yang berpakaian linen dan yang mempunyai alat penulis di sisinya itu memberi laporan, katanya: ‘Aku sudah melaksanakan sesuai yang Engkau perintahkan kepadaku.” — Jehezkiel 9 : 1 – 11.
Kepada semua umat Laodikea hamba Tuhan Nyonya White mengingatkan dengan tegas :
“Pelajarilah Jehezkiel pasal 9. Semua perkataan itu akan digenapi sebagaimana yang tertulis (secara literal). Namun waktu terus berlalu, dan orang banyak itu terus tidur. Mereka menolak merendahkan jiwanya dan tidak mau bertobat. Tidak seberapa lama lagi Tuhan akan menahan sabar terhadap orang-orang itu, yang telah memiliki kebenaran-kebenaran penting yang sedemikian luasnya yang telah diungkapkan kepada mereka, tetapi mereka menolak membawakan kebenaran-kebenaran ini ke dalam pengalaman-pengalaman pribadinya. Waktunya sudah singkat. Allah sedang memanggil; maukah engkau mendengar? Maukah engkau menyambut pekabaran-Nya? Maukah engkau bertobat sebelum terlalu terlambat? Segera, sangat segera, setiap perkara akan diputuskan untuk kekal selama-lamanya.” – Letter 106, 1909, pp. 2, 3, 5, 7. (Kepada gereja-gereja di Oakland dan Berkeley, September 26, 1909).“ — Manuscript Releases, vol. 1, p. 260.
Pembahasan yang lebih terinci terhadap peristiwa pembersihan Sidang Jemaat Laodikea, yang dinubuatkan pada Jesaya 66 : 16 – 20 dan Jehezkiel pasal 9 di atas ini dapat diikuti pada artikel-artikel tulisan tersendiri. Kunjungilah Situs Internet kami: www.nubuatan-berbicara.org
Kedatangan Utusan Perjanjian
ke bumi ini s e b e l u m masa kasihan berakhir
JESUS Utusan Perjanjian itu dan missi-Nya yang akan datang juga diramalkan oleh Yahya Pewahyu sebagai berikut :
“Maka tiba-tiba aku tampak seekor Anak Domba berdiri di gunung Sion, dan bersama-sama dengan-Nya adalah mereka 144.000 itu, yang pada dahi mereka tertulis nama Bapa. ………….. Inilah mereka itu yang tidak tercemar dirinya dengan wanita-wanita, karena mereka adalah a n a k – a n a k d a r a. Inilah mereka itu yang akan mengikuti Anak Domba itu kemana saja Ia pergi. Mereka ini ditebus dari antara manusia, merupakan buah-buah pertama bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.” — Wahyu 14 : 1, 4.
Jesus dalam jubah seekor anak domba itu membuktikan bahwa IA masih berstatus Juruselamat atau Pembela umat manusia, maka ini menunjukkan bahwa sidang pengadilan di dalam kaabah kesucian di sorga belum berakhir. Karena apabila sidang itu sudah berakhir, maka Jesus sudah akan menanggalkan jubah keimmatan-Nya, lalu ganti mengenakan pakaian kebesaran-Nya sebagai Raja atas segala raja.
Jadi jelaslah, bahwa setelah mereka 144.000 umat Laodikea pilihan yang akan datang memperoleh bubuhan tanda kelepasannya, maka mereka sudah akan langsung dibawa ke Palestina untuk menyambut Jesus Utusan Perjanjian itu di Gunung Sion. Sementara mereka yang lainnya, sudah akan dibantai di tempatnya masing-masing sesuai yang dinubuatkan pada Jehezkiel pasal 9 di atas.
Kesimpulan dan Penutup
Sebagai akhir kata, nabi Maleakhi kembali mengingatkan kepada kita semua umat dari sidang jemaat Laodikea sebagai berikut:
“Ingatlah olehmu akan Hukum Musa, hamba-Ku itu, yang Ku perintahkan kepadanya di Gunung Sinai bagi seluruh Israel, berikut semua peraturan dan ketentuan hukum-hukumnya. Bahwasanya Aku akan mengutus kepadamu Eliyah nabi itu dahulu daripada datang hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu. Maka ia akan membalikkan hati para bapa kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapa-bapa mereka, supaya tidak Aku datang memalu bumi dengan sesuatu kutuk.” – Maleakhi 4 : 4 – 6.
Hukum Musa itulah yang dimaksud kepada Undang-Undang Dasar Kerajaan Sorga dari Sepuluh Perintah Allah, yang telah diperintahkan kepadanya oleh Allah Bapa sendiri semenjak dari atas Gunung Sinai yang lalu. Hukum Musa itulah yang telah dilengkapi dengan berbagai peraturan pelaksaanaannya di dalam Kesaksian Jesus. Dan Kesaksian Jesus itulah yang telah berkembang sampai di akhir dunia sekarang ini menjadi ROH NUBUATAN.
Kalau saja pekabaran “PEMBENARAN OLEH IMAN” yang ditawarkan di Minneapolis dalam tahun 1888 itu t i d a k d i t o l a k, maka iaitu sudah akan dimanifestasikan dalam kepatuhan kepada semua perintah Allah dari Hukum Musa itu. Namun sesudah 40 tahun kemudian, setelah Eliyah nabi itu bersama roh dan kuasanya kembali ditolak bahkan sampai kepada hari ini, maka gagallah Eliyah untuk membalikkan hati dari s e m u a bapa-bapa kepada anak-anak mereka, dan hati dari s e m u a anak-anak kepada bapa-bapa mereka. Dan akibatnya Tuhan sudah akan datang memalu bumi dengan sesuatu kutuk. Dan itulah yang akan dimanifestasikan pada kegenapan dari nubuatan Jehezkiel pasal 9 yang akan datang.
***
Kunjungilah situs internet kami :
www.tongkat-gembala.org
www.bible-prophecies.org
132 total, 2 views today