<< Go Back

Roh Nubuatan

satu-satunya kumpulan Peraturan-Peraturan Pelaksanaan bagi

Hukum Allah

 

 

E. G. White :

 

Dalam ilmu pengetahuan yang benar tidak akan ada pertentangan apapun dengan ajaran dari Firman Allah, karena keduanya itu berasal dari Nara Sumber yang sama. Pemahaman yang tepat terhadap keduanya akan selalu membuktikan bahwa keduanya itu sama. Kebenaran, apakah iaitu dalam alam ataupun di dalam wahyu, akan sama dengan sendirinya dalam semua manifestasinya. Tetapi pikiran orang yang tidak diterangi oleh Roh Allah akan selalu gelap terhadap kuasa-Nya. Inilah sebabnya, mengapa berbagai pendapat orang yang berkenan dengan ilmu pengetahuan seringkali bertentangan dengan ajaran dari firman Allah.  Testimonies, vol. 8, p. 258.

* *

 

Mengenali Undang-Undang Dasar

 

 dan undang-undang biasa yang ada

 

 di dalam Alkitab 

 

 Dalam pembicaraan membahas Alkitab sebagai Hukum Allah, maka adalah jauh lebih mudah, apabila Alkitab itu dilihat dalam perspektif ilmu pengetahuan hukum. Alkitab itu sesungguhnya terdiri dari hanya dua bagian utama, yaitu Undang-Undang Dasar dari Sepuluh Perintah Torat di satu pihak, dan undang-undang biasa di lain pihak. Undang-Undang Dasar dari Sepuluh Perintah Torat itu menempati hanya satu atau dua halaman kertas dari Alkitab. Tetapi undang-undang biasa yang berisikan peraturan-peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Dasar Torat, iaitu menempati lebih banyak lagi halaman dari Alkitab. Bahkan lebih banyak lagi buku-buku yang harus menampung semua peraturan pelaksanaan yang terus berkembang dan bertambah sepanjang beberapa generasi umat Allah sampai di akhir zaman ini.  Karena Tuhan Allah dan tabiat-Nya itu tidak pernah berubah atau kekal selama-lamanya, maka demikian itu pula halnya dengan Undang-Undang Dasar-Nya. Untuk itulah hamba Tuhan Nyonya Ellen G. White mengatakan sebagai berikut : 

 

Hukum Allah itu adalah sama sucinya dengan Allahnya sendiri. Iaitu merupakan ungkapan dari kehendak-Nya, sebuah salinan dari tabiat-Nya, ekspresi dari hikmah dan kasih ilahi. — Patriarchs and Prophets, p. 52.  Tetapi yang berkenan dengan undang-undang biasa, maka Musa, nabi Wasiat Lama itu, mengatakan sebagai berikut :  

 

Perkara-perkara yang rahasia itu adalah bagi Tuhan Allah kita, tetapi perkara-perkara yang diungkapkan itu adalah bagi kita dan bagi anak cucu kita sampai selama-lamanya, supaya dapatlah kita melakukan semua perkataan dari Hukum (Torat) ini. Ulangan 29 : 29.  

 

Fungsi dari Undang-Undang Biasa

 

Musa mengatakan bahwa perkara-perkara itu yang diungkapkan di dalam Alkitab, maupun perkara-perkara yang telah diungkapkan kemudian sampai di akhir zaman ini di dalam buku-buku ROH NUBUATAN, sekaliannya itu adalah bagi milik orang-orang Israel dan bagi anak-cucu mereka sampai selama-lamanya, agar supaya mereka itu dapat mematuhi  semua perkataan hukum dari Sepuluh Perintah Torat. Disini kembali kita saksikan bahwa Hukum itu, yaitu Hukum Dasar dari Sepuluh Perintah itu adalah kekal sifatnya. Dan perkara-perkara yang diungkapkan baik di dalam Alkitab maupun yang diungkapkan kemudian di dalam ROH NUBUATAN, sekaliannya itu adalah bagi Israel milik Allah, yang berfungsi  sebagai Peraturan-Peraturan Pelaksanaan dari Hukum Dasar Torat. 

 

Orang-orang Israel di zaman Musa ialah dua belas suku bangsa Israel Wasiat Lama. Anak cucu mereka itu di akhir zaman ini ialah Israel-Israel contoh saingan di waktu ini, yaitu mereka yang kini memiliki Hukum Dasar yang sama dari Sepuluh Perintah Torat, dan Alkitab yang sama yang kini sudah habis diinterpretasikan ke dalam ROH NUBUATAN. Dari nubuatan Zakharia pasal 4 kepada kita telah diberitahukan bagaimana Alkitab itu telah habis diinterpretasikan ke dalam ROH NUBUATAN untuk memungkinkan kita membangun iman yang benar berlandaskan pada pelaksanaan hukum dari Sepuluh Perintah Torat itu.     

 

Dengan demikian, melalui pandangan ilmu pengetahun hukum maka Hukum Allah sebagai Hukum Dasar dari Sepuluh Perintah Torat tidak mungkin dapat berjalan sendiri terpisah daripada undang-undang biasa dari seluruh isi Alkitab yang ada. Tegasnya, Hukum Allah dan Alkitab tidak mungkin dapat dipisahkan satu daripada yang lainnya. Dan inilah pula sebabnya, maka dalam ucapan nubuatannya, nabi Jesaya pernah mengatakan :   

 

Akan Torat dan akan Kesaksian : jika mereka berbicara tidak sesuai dengan perkataan ini,  iaitu karena tidak ada terang di dalam mereka.– Jesaya 8 : 20

 

Perkataan nubuatan nabi Jesaya itu diperuntukkan kepada umat Allah di akhir zaman. Oleh sebab itu, maka kepada kita diinstruksikan agar selalu berbicara sesuai Hukum dari Sepuluh Perintah itu dan sesuai berbagai Peraturan Pelaksanaannya di dalam Kesaksian. Jika kita berbicara tidak sesuai dengan perkataan itu, maka tidak akan ada terdapat terang di dalam kita. Artinya, tidak akan terdapat kebenaran dalam pembicaraan kita itu. Dan kita akan dianggap sebagai pembohong. 


Nabi Jesaya hidup di zaman Wasiat Lama dimana nama Jesus Kristus belum lagi dikenal di antara umat Allah di zaman itu. Sekalipun kita sepenuhnya mengerti bahwa Kesaksian itu tak dapat tiada dimaksudkan kepada Kesaksian Jesus Kristus, dan bahwa Hukum dan Alkitab akan merupakan satu-satunya landasan iman dari umat Allah di zaman itu,  marilah kita menemukan perkataan nubuatan yang lebih pasti dari   nubuatan Yahya Pewahyu, sewaktu ia mengatakan melalui ucapan berikut ini :   

 

Maka naiklah amarah naga akan perempuan itu, lalu pergi memerangi mereka yang tersisa dari benihnya, yaitu mereka yang memeliharakan Perintah-Perintah Allah, dan yang memiliki Kesaksian Jesus Kristus. karena Kesaksian Jesus itu ialah Roh Nubuatan. Wahyu 12 : 17, 19 : 10. (bag. akhir)

 

Kita kini akan lebih pasti bahwa bahkan mereka yang tersisa dari benih perempuan itu, yang kini hidup di akhir zaman, mereka itupun memiliki identitas yang sama, yaitu memelihara Sepuluh Perintah Allah dan memiliki Kesaksian itu. Dan bahwa Kesaksian itu berasal dari Jesus Kristus. Dan inilah satu-satunya Peraturan Pelaksanaan dari Hukum yang berlaku khusus di akhir zaman ini di bawah nama : ROH NUBUATAN.

 

Catatan  !

Wanita dalam nubuatan berarti sidang jemaat. Anaknya berarti Jesus Kristus, sebab Jesus telah dilahirkan oleh seorang wanita. Artinya Jesus dilahirkan oleh sidang jemaat. Benihnya berarti orang-orang Kristen. Dan yang tersisa dari benihnya itu ialah orang-orang Kristen yang tertinggal sewaktu orang-orang Kristen lainnya disingkirkan. 

 

Di dalam buku Wahyu, seluruh masa periode Wasiat Baru telah dibagi secara nubuatan menjadi tujuh masa periode dari sidang-sidang jemaat. Rasul Yahya menuliskannya sebagai berikut : 

 

Saya berada dalam Roh pada hari Tuhan (Hari Sabat), lalu ku dengar di belakangku suatu suara besar yang bagaikan bunyi trompet, yang mengatakan : Akulah Alpha dan Omega, yang pertama dan terakhir : maka apa yang kau lihat, tuliskanlah itu di dalam sebuah kitab, dan kirimkanlah itu kepada tujuh sidang jemaat yang di Asia, kepada Ephesus, dan kepada Smyrna, dan kepada Pergamus, dan kepada Thyatira, dan kepada Sardis, dan kepada Philadelfia, dan kepada Laodikea. Wahyu 1 : 10 11.    

 

Karena kenyataan bahwa Tuhan Allah memiliki hanya satu umat dan satu sidang di bumi, maka tujuh sidang nubuatan yang disebut di atas tak dapat tiada dimaksudkan kepada satu-satunya sidang Allah yang hidup sepanjang tujuh masa periode dari Wasiat Baru. Sidang Ephesus ialah yang pertama dibangun oleh rasul Paulus dalam abad yang pertama, demikian kata Nyonya White. Sementara itu sidang jemaat Laodikea dibangun oleh hamba Tuhan Nyonya E. G. White dalam tahun 1844. 

 

Oleh karena itu dapatlah dimengerti jika Nyonya White pernah  mengatakan bahwa sidang yang sisa ialah Gereja Maseh Advent Hari Ketujuh dari sidang jemaat Laodikea. Sebab dari seluruh tujuh Sidang nubuatan di Asia itu, sidang jemaat Laodikea adalah yang tersisa dan terakhir. Namun apabila kita berpikir bahwa ular naga yang marah besar terhadap perempuan itu, akan memerangi Gereja kita Masehi Advent Hari Ketujuh, maka inilah yang benar-benar patut diragukan. Tahukah anda mengapa sebabnya ?

 

Adalah sangat sulit di waktu ini untuk menemukan di dalam gereja-gereja kita Masehi Advent Hari Ketujuh di seluruh dunia, orang-orang yang ciri-ciri kerohaniannya memeliharakan hukum-hukum Allah, dan memiliki Kesaksian Jesus Kristus atau ROH NUBUATAN itu. Sekalipun demikian, tak dapat tiada harus ditemukan juga di antara kita di dalam Sidang  sejumlah kecil orang-orang itu yang memiliki identitas memeliharakan Hukum Allah dan berpegang pada Kesaksian Jesus Kristus atau ROH NUBUATAN. Kelompok kecil orang-orang ini tak dapat tiada harus ada, sebab identifikasi kerohanian mereka itulah yang membuktikan masih adanya sidang jemaat Laodikea milik Allah di waktu ini. Oleh sebab itu apabila semua nubuatan Wasiat Lama kelak terungkap di antara kita, maka akan terungkap pula, bahwa setelah nubuatan Jeheskiel pasal 9 digenapi, dan setelah mereka 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang memperoleh bubuhan tanda kelepasannya, baharulah Naga Besar dari Wahyu 12 : 17 itu dapat melampiaskan amarahnya untuk menyerang mereka. Dan itulah yang kelak merupakan masa kesusahan Jakub yang akan datang. Nabi Daniel menubuatkannya sebagai berikut:

 

Maka pada waktu itu akan bangkit kelak Mikhail; penghulu besar itu yang akan bangkit membela bani bangsamu.  Maka akan ada kelak suatu masa kesusahan besar, yang sedemikian itu belum pernah ada semenjak dari adanya sesuatu bangsa sampai kepada saat itu, namun pada waktu itu bangsamu akan diluputkan, yaitu setiap orang yang kelak didapati namanya tertulis di dalam kitab. Daniel 12 : 1.

 

Dapatlah anda menyaksikan sendiri, bahwa apabila sidang pengadilan di dalam kaabah kesucian sorga yang telah dimulai semenjak dari tahun 1844 itu sampai pada giliran kita untuk diperiksa, maka setiap orang yang kelak didapati namanya sudah tertulis di dalam kitab hayat Anak Domba, hanya   dia itulah yang akan memperoleh bubuhan meterai tanda kelepasan dari  nubuatan Jehezkiel pasal 9, dan hanya dia itu pula yang akan dibela oleh Jesus pada saat Naga Besar dari Wahyu 12 : 17 itu menyerang, sewaktu nubuatan Daniel 12 : 1 itu digenapi.

 

Buku Wahyu adalah pelengkap dari buku Daniel. Karena buku Daniel itu baharu terungkap pengertiannya di akhir zaman, maka buku Wahyu pun baharu akan terungkap sesudah itu. Baharu kemudian menyusul terungkap semua nubuatan dari para nabi Wasiat Lama lainnya. Sebagai pedoman ingatlah selalu hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :

 

Setiap nabi dari Wasiat Lama lebih sedikit berbicara bagi zamannya sendiri daripada bagi zaman kita, sehingga ucapan nubuatan mereka itu benar-benar berlaku bagi kita. 3 Selected Messages, p. 388.

 

*  *

 

H u k u m dan

 

Kesaksian tidak terpisahkan

 

Marilah kita membaca bersama-sama dari Alkitab ucapan hamba Tuhan berikut ini:

 

PADA MULA PERTAMA

 

ADA FIRMAN. Dan FIRMAN itu ada bersama   dengan ALLAH, dan FIRMAN itulah ALLAH. FIRMAN yang sama itu pada mula pertama bersama dengan ALLAH. .

 

Dan FIRMAN itu sudah dibuat menjadi manusia, lalu tinggal di antara kita,  (dan kita menyaksikan kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang sama dari anak tunggal dari Bapa), yang penuh rahmat dan kebenaran. Yahya 1 : 1, 2, 14. 

 

Bacalah dengan saksama perkataan firman di atas, maka anda sudah akan  mengetahui, bahwa Jesus Kristus ialah FIRMAN semenjak dari mula pertama. Dan karena FIRMAN itu senantiasa berada bersama dengan Allah Bapa semenjak dari kekal sampai kekal, maka IA sendiripun juga ALLAH. Demikianlah FIRMAN dari Allah Anak berada bersama dengan ALLAH BAPA semenjak dari kekal sampai kekal.    

 

Jika FIRMAN itu melambangkan Jesus Kristus di bumi semenjak dari mula pertama kejadian, maka ALLAH BAPA tak dapat tiada harus dilambangkan juga oleh Undang-Undang Dasar dari Sepuluh Perintah-Nya semenjak itu. Dengan demikian Undang-Undang Dasar dari Sepuluh Perintah itu dan FIRMAN dari Peraturan-Peraturan Pelaksanaannya sudah harus ada di bumi tidak terpisahkan sejak dari mula pertama kejadian sampai kepada saat ini. 

 

Sekarang marilah kita kembali kepada ucapan nabi Musa : Perkara-perkara yang rahasia itu adalah bagi Tuhan Allah kita : tetapi perkara-perkara yang diungkapkan itu adalah bagi kita dan bagi anak cucu kita sampai selama-lamanya, supaya dapat kita melakukan semua perkataan dari Hukum Torat ini. Ulangan 29 : 29.   

 

Segala perkara itu yang telah diungkapkan semenjak dari mula pertama kejadian dunia di dalam Alkitab, ditambah dengan perkara-perkara yang telah diungkapkan kemudian selama sejarah Wasiat Baru di dalam ROH NUBUATAN, sekaliannya itu adalah FIRMAN. Dan sekaliannya itulah JESUS KRISTUS sendiri yang dilambangkan oleh FIRMAN itu.  

 

Karena kita kini hidup di akhir zaman, dimana semua perkara yang rahasia dari nubuatan-nubuatan Alkitab dan perumpamaan-perumpamaan Jesus di dalam Wasiat Baru, sudah diinterpretasikan di dalam ROH NUBUATAN, apakah yang harus kita perbuat selanjutnya ? Hendakkah kita kembali lagi kepada hanya Alkitab dan Alkitab saja sebagaimana yang terus diserukan  oleh para pemimpin dari atas mimbar-mimbar gereja, agar dapat kita melakukan semua perkataan dari Hukum Torat ?  Untuk inilah Tuhan Allah sendiri menjawab melalui ucapan hamba-Nya Nyonya White sebagai berikut :   

 

Di masa lalu Allah berbicara kepada manusia melalui mulut para nabi dan para rasul (di dalam Alkitab). Di masa ini (di akhir zaman ini) IA berbicara kepada mereka melalui Kesaksian-Kesaksian dari ROH-NYA. Belum pernah sebelumnya Allah menginstruksikan kepada umat-Nya sedemikian seriusnya daripada yang IA k i n i menginstruksikan kepada mereka perihal kehendak-Nya, dan jalan yang hendaknya mereka tempuh.Evangelism p. 255, 256 (dalam kurung tambahan).

 

Di sini kembali kita diberi tahu, bahwa Kesaksian dari Jesus Kristus atau ROH NUBUATAN itu, adalah benar-benar Kesaksian-Kesaksian dari ROHNYA sendiri.  

 

ROH NUBUATAN itu adalah bukan ROH ALLAH, juga bukan ROH JESUS KRISTUS. Iaitu adalah Kesaksian tertulis dari ROHNYA, yang terdiri dari pekabaran malaikat Wahyu 14 dan pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1.   Berkenan dengan kedua pekabaran itu, marilah kita membaca selanjutnya di bawah ini sebagai berikut :    

 

Maka sesudah segala perkara ini aku tampak seorang malaikat lain turun dari langit, dengan kuasa besar, maka bumi ini diterangi dengan kemuliaannya. Wahyu 18 : 1.  

 

Pendiri Gereja kita, Nyonya E. G. White menginterpretasikan ayat itu sebagai berikut : 

Kemudian aku tampak seorang malaikat perkasa lainnya bertugas turun ke bumi, untuk menggabungkan suaranya dengan malaikat yang ketiga, dan untuk memberikan kuasa dan tekanan kepada pekabarannya. Kuasa besar dan kemuliaan diberikan kepada malaikat itu, maka sementara ia turun bumi diterangi dengan kemuliaannya. .Pekabaran ini tampaknya merupakan tambahan kepada pekabaran yang ketiga, yang bergabung dengannya bagaikan seruan tengah malam yang bergabung dengan pekabaran malaikat yang kedua dalam tahun 1844.Early Writings, p. 277.

 

Malaikat di dalam buku Wahyu melambangkan beberapa objek. Malaikat yang berteriak melambangkan sebuah pekabaran, misalnya pekabaran malaikat yang pertama, kedua dan ketiga dari Wahyu 14 : 6 9.  Malaikat yang diam selalu melambangkan orang-orang atau sesuatu kepemimpinan, seperti misalnya malaikat sidang jemaat Laodikea, yang melambangkan General Conference of SDA dan semua pendeta-pendetanya di dunia. 

 

Orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh seharusnya sudah tahu bahwa pekabaran dari malaikat yang ketiga dari Wahyu pasal 14 itu melambangkan pekabaran Roh Nubuatan dari hamba Tuhan Nyonya Ellen G. White. Sesuai dengan nubuatannya, maka Roh Nubuatan itu sendiri tidak akan mampu untuk menerangi bumi. Iaitu harus bergabung dengan  pekabaran Tongkat Gembala dari malaikat Wahyu 18 : 1 dari Victor T. Houteff. Dengan demikian gabungan dari kedua pekabaran itu di dalam ROH NUBUATAN  dari Wahyu 19 : 10, baharulah bumi ini dapat diterangi dimulai di dalam Gereja kita sendiri Masehi Advent Hari Ketujuh. Hanya demikian itulah baharu dapat kita berucap bersama dengan nabi Daud  yang mengatakan : Bahwa firman-Mu itu adalah bagaikan pelita bagi kakiku, dan terang bagi perjalananku. Mazmur Daud 119 : 105

 

                                             

JESUS :

“Jika engkau mengasihi Aku,

patuhilah Perintah-PerintahKu !”

 

 

Sewaktu FIRMAN itu dibuat menjadi manusia lalu tinggal di Palestina untuk beberapa tahun lamanya IA telah berkomunikasi langsung dengan murid-murid-Nya dan mengatakan kepada mereka : Jika engkau mengasihi Aku patuhilah Perintah-Perintah-Ku (Yahya 14 : 15). IA tidak mengatakan bahwa jika kita mengasihi-Nya kita juga harus lebih banyak mengasihi sesama kita untuk memelihara perdamaian dan ketertiban di dalam masyarakat. IA justru hanya menekankan kepada Hukum dari Sepuluh Perintah Torat itu supaya dipatuhi.  

 

Padahal di waktu ini, bahkan sampai kepada saat ini seluruh dunia Kristen termasuk Gereja kita Masehi Advent Hari Ketujuh sedang terus bersaing di antara mereka menghotbahkan k a s i h dan p e r d a m a i a n yang tanpa sadar telah dianggapnya sebagai JESUS dan KASIH-NYA yang harus diberitakan kepada seluruh dunia untuk mempercepat kedatangan Jesus kedua kali yang akan datang. Sesungguhnya semua mereka sedang bersaing untuk menunjukkan kepada dunia dan kepada sesamanya siapa sebenarnya yang paling unggul (competent) untuk mewakili Jesus dan kasih-Nya di dunia pada waktu ini. Dengan demikian, gantinya menghotbahkan Hukum dari Sepuluh Perintah Torat-Nya, dan berbagai Peraturan Pelaksanaannya di dalam ROH NUBUATAN untuk dapat dipatuhi, mereka justru tanpa sadar sedang mempromosikan k a s i h  dan p e r d a m a i a n dari berbagai kebudayaan manusia, menggantikan k a s i h Allah yang terinci di dalam Perintah-PerintahNya. 

 

Oleh sebab itu, gantinya mengajarkan Kasih Jesus yang sudah terinci di dalam Perintah-Perintah dan ROH NUBUATANNYA, mereka hanya menganut semua ajaran Jesus dan semua kegiatan-Nya selama 33 tahun missi-Nya yang singkat di Palestina dahulu. 

 

Pada mula pertama ada FIRMAN, dan FIRMAN itu bersama-sama dengan ALLAH, dan FIRMAN itulah ALLAH. Ia itu berada pada mula pertama bersama-sama dengan ALLAH. …

Dan FIRMAN itu sudah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita. Demikian kata rasul Yahya.  

 

Jika Jesus adalah benar-benar FIRMAN semenjak dari mula pertama kejadian yang lalu, maka Dia harus dikenal di antara kita sejauh FIRMAN yang mewakili-Nya semenjak dari mula pertama kejadian dunia yang lalu. Oleh sebab itu, maka berbagai ajaran dan kegiatan-kegiatan-Nya selama 33 tahun missi-Nya yang singkat di Palestina dahulu, belum mungkin cukup untuk mewakiliNya sebagai FIRMAN, bukan ? Apalagi untuk mewakili ROH NUBUATAN yang berisikan seluruh Peraturan Pelaksanaan dari HUKUM TORAT bagi kita di akhir zaman ini.  

 

Kesaksian Jesus Kristus itu

 

 terdiri dari Segala Kebenaran dan Perkara-Perkara yang akan datang 

 

Sewaktu Jesus meninggalkan murid-murid-Nya kembali kepada Bapa-Nya di sorga, Ia telah diwakili oleh Roh Suci-Nya. Untuk itu Ia mengatakan : 

 

Apabila IA, ROH KEBENARAN itu datang IA akan membawa kamu ke dalam segala kebenaran, karena IA tidak akan berbicara dari diri-Nya sendiri, melainkan apa saja yang kelak didengar-Nya, itulah yang akan dibicarakan-Nya, dan Ia akan menunjukkan kepadamu perkara-perkara yang akan datang. Yahya 16 : 13. 

 

 

Sewaktu Jesus berada di bumi di Palestina, kesaksian-Nya itu keluar langsung dari mulutNya sendiri kepada orang-orang. Tetapi setelah IA  meninggalkan mereka itu kembali kepada Bapa-Nya, maka hanya melalui Roh Kebenaran dapatlah Ia berkomunikasi dengan manusia sampai kepada hari ini. Yahya mengatakan bahwa Roh itu tidak akan berbicara dari dirinya sendiri, melainkan apa saja yang kelak didengarnya (dari Jesus), itulah yang akan dibicarakannya. Roh itu akan berbicara memimpin orang-orang ke dalam segala kebenaran dan menunjukkan kepada mereka perkara-perkara yang akan datang. Tetapi kepada siapakah Roh kebenaran itu akan berbicara ? Kita hendaknya harus berhati-hati bahwa Allah memiliki suatu agen perantara-Nya kepada siapa IA akan berbicara selama masa periode Wasiat Baru. Dan Itu adalah dinas pelayanan pilihan ilahi yang disebut rasul Paulus dalam kata-kata berikut ini :  

 

Maka Ia memberikan sebagian orang rasul-rasul, dan sebagian orang nabi-nabi, dan sebagian orang penginjil-penginjil, dan sebagian orang gembala-gembala dan guru-guru, bagi penyempurnaan umat kesucian, bagi tugas melayani, untuk membangun tubuh Kristus.

 

Ephesus 4 : 11 14. 

Tidak setiap pendeta yang melayani injil pada waktu ini dapat dianggap sebagai pendeta pilihan ilahi selama yang bersangkutan belum mengenal kesaksian Jesus Kristus, yang kini sudah berkembang menjadi ROH NUBUATAN itu. Kelalaian memiliki ROH NUBUATAN di waktu ini membuktikan, bahwa Roh kebenaran tidak memimpin pendeta-pendeta itu  ke dalam segala kebenaran dan perkara-perkara yang akan datang.

 

Oleh sebab itu, kita harus mengerti, bahwa Roh itu akan pertama sekali berbicara  kepada murid-murid Jesus sendiri, yang kemudian telah menjadi rasul-rasul dari Wasiat Baru. Dan melalui mereka itulah segala kebenaran dari Wasiat Baru telah dipersiapkan bagi kita sebagai Kesaksian Jesus Kristus. 

 

Dan karena dari kenyataan Kesaksian Jesus Kristus itu tidak berakhir sampai dengan injil Wasiat Baru saja, maka kita harus menyimpulkan bahwa semua ajaran dari nabi-nabi Wasiat Baru : Dr. Martin Luther, John Knoxs, John Wesley, Alexander Campbell, William Miller, Nyonya Ellen G. White dan Victor T. Houteff itupun tak dapat tiada harus dikategorikan juga ke dalam kesaksian Jesus Kristus. Inilah kasus yang perlu sekali dipertimbangkan untuk tidak begitu saja dilupakan, sebab hamba Tuhan Nyonya White telah menegaskan :

 

Reformasi itu tidak seperti yang disangka banyak orang berakhir dengan Luther saja. Iaitu akan terus berlangsung sampai kepada akhir sejarah  dunia ini. Luther memiliki suatu tugas besar untuk dilakukan dalam memantulkan kepada orang-orang lain terang yang Allah telah berkenan menyinari ke atasnya. Namun ia belum memperoleh semua terang yang akan diberikan kepada dunia. Semenjak dari waktu itu sampai kepada hari ini, t e r a n g  b a r u terus menerus menyinari atas firman Allah, maka kebenaran-kebenaran baru sudah senantiasa terungkap. The Story of Redemption, p. 353.

 

Ini membuktikan bahwa Roh kebenaran itu telah juga berbicara kepada nabi-nabi Wasiat Baru itu, untuk memungkinkan mereka sebagai para reformator Kristen memulihkan segala kebenaran yang pernah dirusak dan digelapkan oleh Gereja Romawi Katholik berikut penguasa Paus mereka selama zaman kegelapan agama yang lalu, dari tahun 538 sampai tahun 1798. Penganiayaan Roma Katholik terhadap orang-orang Kristen selama zaman kegelapan agama itu adalah sedemikian kejamnya, sehingga berjuta-juta umat Kristen telah mati sahid dalam sejarah yang lalu. Lembaran gelap dari sejarah Gereja Wasiat Baru itu sudah banyak dilupakan oleh orang-orang kita sendiri, padahal Jesus sendiri telah mendokumentasikan peristiwa sejarah yang sangat menggemparkan itu bagi kita sebagai berikut :       

 

Karena kemudian pada waktu itu akan terjadi masa kesusahan besar, yang sedemikian itu belum pernah ada semenjak dari mula pertama kejadian dunia sampai kepada masa ini, bahkan tidak pernah. Maka terkecuali hari-hari itu diperpendek, tidak akan ada seorangpun yang luput: namun demi kepentingan umat pilihan itu hari-hari itu akan diperpendek.   Matius 24 : 21, 22.

 

Ucapan rasul Matius itu dijelaskan kembali oleh hamba Tuhan Nyonya White sebagai berikut : 

 

Masa periode yang disebut di sini  — empat puluh dua bulan, dan seribu dua ratus enam puluh hari — adalah sama, sama-sama melambangkan waktu selama gereja Kristus mengalami penindasan dari Romawi. Masa 1260 tahun kekuasaan Paus itu dimulai dalam tahun 538 dan olehnya itu berakhir dalam tahun 1798. 

 

Penindasan dan aniaya terhadap gereja itu tidak berlanjut sepanjang seluruh masa periode dari 1260 tahun itu. Allah dalam kemurahan-Nya terhadap umat-Nya memperpendek masa ujian mereka yang berat itu. Dalam meramalkan masa kesusahan besar itu yang akan menimpa sidang, Juruselamat mengatakan : Terkecuali hari-hari itu diperpendek, maka tidak akan ada seorangpun selamat : namun karena sebab umat pilihan itulah hari-hari itu akan diperpendek. Matius 24 : 22. Oleh pengaruh dari reformasi aniaya itu telah berakhir mendahului tahun 1798  — The Great Controversy, pp. 266, 267.

 

Karena pengaruh dari reformasi yang dipelopori oleh Dr. Martin Luther aniaya itu telah berakhir dalam tahun 1500. Martin Luther dikenal sampai kepada hari ini sebagai Bapa Reformasi Protestan. Jika Nyonya E. G. White sebagai salah seorang nabi pilihan ilahi adalah pendiri Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, maka Dr. Martin Luther sebagai pendiri Gereja Protestan atau Lutheran, tak dapat tiada merupakan juga seseorang nabi pilihan ilahi sesuai kriteria dari ucapan Paulus pada

 

Ephesus 4 : 11 14.

Segala kebenaran  :

Segala kebenaran yang telah berhasil dipulihkan melalui upaya reformasi dari para nabi pilihan ilahi itu adalah sebagai berikut : 

 

 

N a m a :

 

Pekabaran :

 

 

G e r e j a :

 

Martin Luther

 

Orang benar hidup oleh iman Roh Suci

 

 

Gereja Protestan atau Lutheran

 

John Knox

 

Roh Suci

 

 

Gereja Presbyterian

 

John Wesley

 

Kasih karunia

 

Gereja Methodist

 

Alexander Campbell

 

Baptisan diselamkan

 

 

Gereja Baptist

 

William Miller

 

Kedatangan Jesus kedua kali

 

 

Gereja Advent Hari Pertama

 

E. G. White

 

Hari Sabat

 

Gereja Advent Hari Ketujuh

 

 

Karena Roh Nubuatan mengajarkan bahwa setiap terang baru tidak  meniadakan terang lama, maka dapatlah kita meyakini, bahwa hamba Tuhan Nyonya White di dalam buku-buku terbitan Roh Nubuatannya yang  banyak itu, sudah akan meliputi juga segala kebenaran yang diucapkan pada Yahya 16 : 13 itu.  Ini pula yang dinubuatkan pada nubuatan Zakharia pasal 4. Dan untuk itulah Nyonya White kepada kita mengatakan: BACALAH DAN PELAJARILAH NUBUATAN ZAKHARIA PASAL 4. Testimony to Ministers, p. 188.

 

Perkara-perkara yang akan datang:

 

Sesungguhnya perkara-perkara yang akan datang itu belum pernah ada  sebelum terang baru dari pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 datang.  Perkara-perkara yang akan datang yang berupa nubuatan-nubuatan dari Wasiat Lama dan berbagai perumpamaan Jesus dari Wasiat Baru, pertama sekali disebut oleh Nyonya White sebagai terang baru atau kebenaran baru, yang baru akan datang sesudah masa hidupnya. Nyonya White meninggal dunia dalam tahun 1915. Oleh karena itulah, maka terang baru atau kebenaran baru yang datang dalam tahun 1929 oleh perantaraan hamba Tuhan Victor T. Houteff melalui buku-buku terbitan Tongkat Gembalanya itu, harus dikategorikan ke dalam perkara-perkara yang akan datang dari Yahya 16 : 13.   

 

Kini karena Kesaksian Jesus Kristus di dalam segala kebenaran maupun di dalam perkara-perkara yang akan datang itu tidak dapat dipisahkan, maka genaplah ucapan hamba Tuhan Nyonya White di bawah ini :

 

Kemudian aku tampak seorang malaikat perkasa lainnya bertugas turun ke bumi, untuk menggabungkan suaranya dengan malaikat yang ketiga, dan untuk memberikan kuasa dan tekanan kepada pekabarannya. Kuasa besar dan kemuliaan diberikan kepada malaikat itu, maka sementara ia turun bumi diterangi dengan kemuliaannya. . Pekabaran ini tampaknya merupakan tambahan kepada pekabaran yang ketiga, yang bergabung dengannya bagaikan seruan tengah malam yang bergabung dengan pekabaran malaikat yang kedua dalam tahun 1844. — Early Writings, p. 277.

 

Pekabaran malaikat yang ketiga dari Nyonya White (berikut semua pekabaran yang dipulihkan oleh para nabi pendahulunya, para reformator itu) masih perlu memperoleh kuasa dan dorongan dari pekabaran malaikat perkasa Wahyu 18 : 1. Jika tidak, maka umat kita maupun seluruh bumi belum akan dapat diterangi oleh kemuliaan dan kebenaran dari pekabaran itu. 

 

Perkara-perkara yang akan datang dari malaikat Wahyu 18 : 1 yang sangat perkasa itu kini sudah bergabung dengan segala kebenaran dari malaikat yang ketiga dari Wahyu 14 di dalam ROH NUBUATAN.

 

Kesaksian di masa nabi Jesaya (Jesaya 8 : 20) itu pertama sekali berkembang menjadi Kesaksian Jesus Kristus (Wahyu 12 : 17). Dan apabila segala kebenaran dan perkara-perkara yang akan datang kemudian berhasil bergabung, maka namanya akan berkembang menjadi ROH NUBUATAN.

 

Mematuhi Perintah-Perintah Allah

 

         Berarti sama dengan mematuhi ROH NUBUATAN 

 

Sebagaimana Jesus FIRMAN itu senantiasa berada bersama dengan Allah Bapa semenjak dari kekal sampai kekal, maka demikian itu pula halnya H u k u m dari Sepuluh Perintah Allah dan Peraturan-Peraturan Pelaksanaannya dari Jesus Kristus di dalam ROH NUBUATAN tidak terpisahkan satu daripada yang lainnya. Allah Bapa kini diwakili di tengah-tengah kita oleh Hukum dari Sepuluh Perintah-Nya itu. Sedangkan Jesus Kristus kini diwakili di tengah-tengah kita oleh ROH NUBUATAN.     

 

Sekalipun Sepuluh Perintah Allah itu adalah kekal tidak berubah, namun ROH NUBUATAN itu adalah produk dari Kesaksian Jesus Kristus yang berubah-ubah, yang untuk sekian kalinya telah berubah setelah pekabaran yang terakhir dari malaikat Wahyu 18 : 1 datang bergabung dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu 14. Kita kini sudah mendekati akhir dari perjalanan panjang ibadah kita di bumi ini. Pada akhirnya kita akan diselamatkan ke dalam kerajaan kekal di Palestina untuk kemudian mempersiapkan diri untuk menyambut Jesus pada kedatangan-Nya kedua kali yang akan  datang, atau sebaliknya akan dihukum pada pembantaian orang-orang jahat Masehi Advent Hari Ketujuh menggenapi nubuatannya pada Jehezkiel pasal 9.     

 

Kita tidak mungkin lagi menyembah Allah dengan hanya Sepuluh Perintah Torat dan Alkitab di tangan, atau dengan hanya Sepuluh Perintah Torat itu berikut Roh Nubuatan dari Nyonya White saja, sementara pekabaran Tongkat Gembala dari malaikat Wahyu 18 : 1 terus dilalaikan. Sebab praktek beragama sedemikian itu adalah tidak sah, bahkan juga tidak masuk akal secara ilmu pengetahuan.  Oleh sebab itu, apabila sudah dapat disadari bahwa kesaksian Jesus Kristus itu benar-benar sudah berkembang menjadi ROH NUBUATAN di akhir zaman ini, maka patuhilah seruan hamba Tuhan berikut ini :  

 

Saudara-Saudara dan Saudari-Saudariku yang kekasih, hendaklah Perintah-Perintah Allah dan Kesaksian Jesus Kristus itu selalu berada di dalam ingatanmu. Dan hendaklah sekaliannya itu mengusir keluar berbagai pemikiran duniawi dan semua kepeduliannya. Apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun, hendaklah sekaliannya itu menjadi renunganmu. Hidup dan bertindaklah sepenuhnya menunjuk kepada kedatangan Anak Manusia yang akan datang. Masa pemeteraian itu adalah sangat singkat, dan akan segera berakhir. Kinilah waktunya, selagi empat malaikat itu masih menahan keempat mata angin di langit, untuk memastikan panggilan dan terpilih tidaknya kita. Early Writings, p. 58.    

 

Kesaksian Jesus Kristus di masa hidup Nyonya White masih terbatas pada hanya pekabaran tiga malaikat dari Wahyu 14. Nyonya White meninggal dunia dalam tahun 1915. Dan pekabaran dari malaikat Wahyu 18 : 1 pertama kali datang dalam tahun 1929. Kita kini hidup dalam masa dimana kedua pekabaran itu, baik dari Wahyu 14 maupun dari Wahyu 18 : 1 sudah bergabung ke dalam ROH NUBUATAN dari Wahyu 19 : 10 (bagian akhir).   

 

Dengan demikian kesaksian Jesus Kristus itu tidak lagi terbatas pada hanya pekabaran Roh Nubuatan dari Wahyu 14 oleh Nyonya White.  Sesudah pekabaran dari malaikat Wahyu 18 : 1  datang dalam tahun 1929 bergabung dengan pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu 14, maka kini kita sudah memiliki semua Peraturan Pelaksanaan dari Hukum Torat. 

 

                 Roh Nubuatan      +    Tongkat Gembala     =   ROH NUBUATAN

 

               Mrs. E. G. White            Victor T. Houteff            Revelation 19 : 10

 

Apabila Perintah-Perintah Allah dan ROH NUBUATAN sudah menjadi renungan kita setiap hari, maka kita tak dapat tiada akan mengerti dan memahami betul, bahwa pemeteraian dan pembataian di dalam sidang jemaat Laodikea yang dinubuatkan pada Jehezkiel pasal 9 itu tak seberapa lama lagi akan digenapi. 

 

  P e n u t u p

 

Adalah tak dapat dibantah oleh siapapun juga di seluruh dunia Masehi Advent Hari Ketujuh untuk menyimpulkan sebagai berikut : bahwa  selama kuasa dan tekanan dari malaikat Wahyu 18 : 1 itu belum tampak terlihat pada malaikat yang ketiga dari Wahyu 14, maka tidak ada seorangpun di seluruh dunia Masehi Advent Hari Ketujuh akan mampu mengajarkan Roh Nubuatan tulisan-tulisan hamba Tuhan Nyonya White itu dengan memuaskan. A p a l a g i untuk mengajarkan kepada kita sesuatu pekabaran dari malaikat Wahyu 18 : 1. Dari ucapan nubuatan nabi Jesaya yang dialamatkan kepada umat Laodikea di akhir zaman ini, kita baca :      

 

Akan Hukum Torat dan akan Kesaksian, jika mereka berbicara tidak sesuai dengan perkataan ini, maka itu disebabkan karena tidak ada terang di dalam mereka. Jesaya 8 : 20.  

 

* * *

 

Visit the Website : www.bible-prophecies.org   

 

 

 

 

 

 151 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart