Berbagai Rahasia
AlKITAB & Semua Interpretasinya di dalam ROH NUBUATAN
P e n g a n t a r
Selama 2500 tahun pertama dari sejarah manusia belum ada satu pun firman yang tertulis. Orang–orang yang diajari oleh Tuhan Allah mengkomunikasikan pengetahuan mereka kepada sesamanya, maka iaitu diturunkan dari bapa kepada anak-anaknya sampai kepada generasi-generasi berikutnya. Penulisan Alkitab itu baharu dimulai di zaman Musa. Wahyu-wahyu yang diilhami itu kemudian dibukukan ke dalam sebuah buku ilham, yaitu Alkitab. Pekerjaan ini berlangsung selama jangka waktu 1.600 tahun – semenjak dari Musa penulis sejarah kejadian dunia dan Hukum itu sampai kepada Yahya Pewahyu pencatat kebenaran-kebenaran yang termulia dari Injil.
Yahya Pewahyu menyelesaikan penulisan buku Wahyunya itu pada tahun 96 TM yang lalu. Dengan demikian, maka penulisan Alkitab itu dimulai oleh Musa pada kira-kira tahun 1600 – 96 = tahun 1504 s.TM. Musa dikenal sampai kepada hari ini oleh 5 buah bukunya yaitu : KEJADIAN, KELUARAN, IMMAMAT, BILANGAN DAN ULANGAN.
Sekalipun Alkitab Wasiat Lama itu dikenal oleh banyaknya nubuatan-nubuatan Alkitab yang serba rahasia, namun kelima buah buku Musa itu dapat langsung dimengerti setelah dibaca. Dari buku-buku itu juga dapat diketahui, bahwa Iberani sejak dari mulanya telah dipilih Tuhan menjadi bangsa pilihan Allah di bumi ini. Dari mereka telah terpilih Ibrahim sebagai Bapa dari semua umat beriman di bumi. Dan dari dia telah datang Jakub, yang pertama sekali diberi nama Israel, lalu dari keturunannya Israel-Israel akhir zaman ini akan kembali menguasai Palestina, tanah yang permai itu, untuk selama-lamanya yang akan datang. Demikianlah yang diramalkan di dalam Alkitab.
Pembagian Alkitab secara Hukum
Musa mengatakan :
“Perkara-perkara yang rahasia itu adalah bagi milik Tuhan Allah saja, tetapi perkara-perkara yang diungkapkan itu adalah bagi kita dan bagi anak cucu kita sampai selama-lamanya, s u p a y a dapat kita mematuhi semua perkataan dari Hukum Torat ini.” – Ulangan 29 : 29.
Semua yang rahasia itu tidak ada tersedia di dalam Alkitab. Tetapi semua rahasia yang akan diungkapkan itu ada banyak sekali tersedia di dalam Alkitab, mulai dari nubuatan-nubuatan dari para nabi Wasiat Lama, kemudian buku Wahyu yang serba misterius itu, dan kemudian berbagai perumpamaan Jesus di dalam Wasiat Baru. Sesuai ucapan nabi Musa di atas, perkara-perkara yang kelak diungkapkan pengertiannya itu akan menjadi peraturan-peraturan pelaksanaan dari Hukum Torat, s u p a y a semua perkataan dari Hukum Torat itu dapat dipatuhi dengan benar.
Hukum dan nabi-nabi bernubuat
sampai kepada tampilnya Yahya Pembaptis
Rasul Matius mengatakan : “Karena semua nabi-nabi dan hukum bernubuat sampai kepada tampilnya Yahya.” – Matius 11 : 13.
Nabi-nabi dan hukum bernubuat. Karena tidak semua nabi-nabi Wasiat Lama bernubuat, dan karena Sepuluh Perintah dari Hukum Torat itu tidak bernubuat, maka kita harus mengerti bahwa nabi-nabi Wasiat Lama yang bernubuat itu akan dikenal dari berbagai nubuatan-nubuatan mereka yang ada. Demikian pula hukum yang bernubuat itu tak dapat tiada dimaksud kepada hukum upacara bayangan dari Musa saja. Tidak ada lagi yang lain. Nabi-nabi yang bernubuat itu adalah :
Jesaya, Jeremiah, Jehezkiel, Daniel, Hosea, Joel, Amos, Obajah, Junus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zephanyah, Haggai, Zakharia, dan Maleakhi. Keberadaan nubuatan-nubuatan itu di dalam Wasiat lama, bukan untuk digali dan dimengerti lalu dipatuhi, melainkan hanya karena mereka yang bernubuat itu hidup di zaman Wasiat Lama. Jadi nubuatan-nubuatan mereka itu termasuk dalam Injil Wasiat Lama yang masih rahasia.
Selama di zaman Jesus di Palestina
Selama Jesus di Palestina Ia telah ditanya oleh seorang ahli Hukum Torat: “Yang manakah Perintah yang terbesar di dalam Hukum Allah.” Untuk itu Jesus menjawab, bahwa mengasihi Allah dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa, dan sepenuh kekuatan kita, dan mengasihi sesama manusia seperti akan diri sendiri, adalah dua Perintah yang terbesar dan terutama di dalam Hukum Allah. Pada kedua Perintah itulah bergantung H u k u m Torat dan n a b i – n a b i. Nabi-nabi yang dimaksud ialah tulisan para nabi Wasiat Lama.
Di masa hidup Jesus di Palestina Alkitab yang berlaku di waktu itu terdiri dari H u k u m T o r a t sebagai Undang-Undang Dasar, dan tulisan-tulisan dari para nabi Wasiat Lama sebagai Peraturan-Peraturan Pelaksanaannya. Nubuatan-nubuatan dari para nabi Wasiat Lama masih rahasia, sehingga belum dibicarakan-Nya sama sekali.
Sesudah Jesus kembali ke sorga, dan sesudah Ia menuangkan Roh Suci Hujan Awal-Nya ke atas semua umat-Nya di waktu itu, maka baharulah genap ucapan kata-kata-Nya yang mengatakan :
“Apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran itu, maka Ia akan memimpin kamu kepada semua kebenaran, karena Ia tidak akan berbicara dari dirinya sendiri, melainkan apa saja yang didengar-Nya iaitulah yang akan dibicarakannya, maka ia akan menunjukkan kepadamu “segala perkara yang akan datang.” – Yahya 16 : 13.
Sesudah Jesus kembali ke sorga, dan sesudah Roh Suci Hujan Awal dituangkan, baharulah para Rasul membukukan semua hotbah dan ajaran-Nya selama keberadaan-Nya di tengah-tengah mereka di Palestina. Sekaliannya itu terdiri dari dua bagian utama : (1) Semua Injil Wasiat Baru dari Jesus sebagai “semua kebenaran” yang dibukukan oleh para rasul, dan (2) “segala perkara yang akan datang” yang masih rahasia dibukukan oleh rasul Jahya di dalam buku Wahyu.
Jadi sampai dengan buku Wahyu ditulis dalam tahun 96 TM yang lalu, maka sudah bertambah lagi “segala perkara yang akan datang” itu yang masih rahasia” yang masih perlu lagi diinterpretasikan di depan.
Rasul Paulus adalah salah seorang murid Jesus pengganti Judas, yang baru dipanggil sendiri oleh Jesus bagi jabatan tersebut sesudah Ia kembali ke sorga. Rasul yang terakhir ini dikenal sebagai Rasul bagi khususnya orang-orang yang bukan keturunan Jahudi.
S e l a m a Z a m a n W a s i a t B a r u
Seluruh sejarah Wasiat Baru oleh Jesus di dalam buku Wahyu pasal 2, dan 3 telah dibagi ke dalam tujuh masa periode dari Sidang Jemaat :
(1) Masa periode dari Sidang Jemaat Ephesus,
(2) Masa Periode dari Sidang Jemaat Smyrna,
(3) Masa Periode dari Sidang Jemaat Pergamus,
(4) Masa Periode dari Sidang Jemaat Thyatira,
(5) Masa Periode dari Sidang Jemaat Sardis,
(6) Masa Periode dari Sidang Jemaat Philadelfia,
(7) Masa Periode dari Sidang Jemaat Laodikea.
Karena Tuhan Allah memiliki h a n y a s a t u umat-Nya di bumi ini, maka pada masing-masing masa periode di atas akan ada h a n y a satu Sidang Jemaat yang diakui-Nya. Sementara itu Jesus juga telah menunjukkan agen-agen pilihan-Nya sendiri untuk mewakili-Nya mengendalikan semua umat-Nya dari Sidang-Sidang Jemaat itu. Untuk itu rasul Paulus menuliskannya sebagai berikut :
“Maka ia memberikan sebagian orang rasul-rasul, dan sebagian orang nabi – nabi, dan sebagian orang penginjil-penginjil, dan sebagian orang gembala-gembala dan guru-guru; untuk melengkapi umat kesucian bagi tugas melayani, untuk membangun tubuh Kristus (to edify the body of Christ = membangun moral umat Kristen), sampai kita semua masuk dalam kesatuan iman, dan pengetahuan akan Anak Allah, menjadi manusia yang sempurna sesuai ukuran kedewasaan Kristus.” – Epesus 4 : 11 – 14.
Ada lima jabatan pilihan Ilahi yang diucapkan di atas. Sekalipun di zaman rasul-rasul yang lalu sampai dengan tahun 96 TM buku Wahyu ditulis, jabatan n a b i – n a b i itu belum terisi, namun hendaknya dimengerti, bahwa sesuai dengan tugas-tugasnya yang ada, maka nabi-nabi itu tak dapat tiada sudah akan muncul di kemudian hari.
Selama 1260 tahun
zaman kegelapan agama yang lalu,
dari tahun 538 — tahun 1798
Peristiwa besar yang sangat tragis di atas ini sudah sejak jauh-jauh hari sebelumnya diberitahukan oleh Jesus kepada para murid-Nya di dalam Matius 24 : 21 – 22. Yahya Pewahyu juga meramalkannya di dalam Wahyu 11 : 2 – 11. Dan hamba Tuhan Ny. White menjelaskannya sebagai berikut :
“Masa-masa periode yang disebut di sini — “Empat puluh dua bulan“ dan “Seribu dua ratus enam puluh hari“ – adalah s a m a, sama-sama melambangkan masa dimana Gereja Kristus harus mengalami penindasan dari Romawi. Masa 1260 tahun kekuasaan Paus itu dimulai dalam tahun 538, maka oleh karena itu akan berakhir dalam tahun 1798. Pada waktu itu sebuah pasukan tentara Perancis memasuki Romawi lalu menangkap Paus, maka ia kemudian mati dalam pengasingan. Sekalipun tak lama sesudah itu seorang Paus yang baru telah dipilih, namun semenjak dari saat itu hirarkhi kepausan tidak pernah lagi dapat membangun kekuasaan seperti yang dimilikinya sebelumnya.
“Aniaya terhadap Gereja tidak lagi terus berlanjut selama seluruh masa periode 1260 tahun itu. Allah dalam kemurahan-Nya telah memperpendek masa ujian mereka yang berat itu. Dalam meramalkan masa kesusahan besar itu yang akan menimpa Gereja, Juruselamat mengatakan: ‘Terkecuali hari-hari itu diperpendek, maka tidak seorangpun akan selamat. Tetapi demi kepentingan umat pilihan itu hari-hari itu akan diperpendek.’ Matius 24 : 22. Oleh pengaruh dari r e f o r m a s i, maka a n i a y a itu telah dihentikan mendahului tahun 1798.” – Great Controversy, p. 266, 267.
Selama dalam masa kesusahan besar yang sangat mengerikan itu telah berdiri Sidang-Sidang Jemaat milik Tuhan Allah berikut ini :
Gereja Protestan dengan doktrin “Iman” dibangun oleh Martin Luther, Gereja Presbyterian dengan doktrin “Roh Suci”dibangun oleh John Knox, Gereja Methodist dengan doktrin “Karunia”dibangun oleh John Wesley, dan Gereja Baptist dengan doktrin “Baptisan secara diselamkan” dibangun oleh Alexander Campbell.
Karena William Miller dan Nyonya White sebagai pendiri Sidang-Sidang Jemaat itu di zamannya masing-masing adalah nabi-nabi akhir zaman, maka DR. Martin Luther dan para pendiri Gereja-Gereja di atas tak dapat tiada adalah juga nabi-nabi Wasiat Baru di zaman mereka masing-masing, sesuai yang diucapkan oleh rasul Paulus di dalam Epesus 4 : 11 – 14.
Sementara itu berbagai rahasia Alkitab yang berupa nubuatan-nubuatan Wasiat Lama, buku Wahyu, dan perumpamaan-perumpamaan Jesus ternyata masih tetap saja terselubung dalam rahasia sampai dengan masa itu.
Kita memasuki masa periode akhir Zaman
Masa periode akhir zaman itu ditandai dari ucapan malaikat Jibrail kepada nabi Daniel sebagai berikut:
“Tetapi akan di kau, hai Daniel, tutuplah segala perkataan itu dan segellah buku itu, yaitu sampai kepada akhir zaman : banyak orang akan berlarian pergi datang, dan pengetahuan akan dipertambahkan.” – Daniel 12 : 4.
Ramainya lalu lintas manusia di seluruh dunia dan pesatnya ilmu pengetahuan dan tehnologi yang meningkat semenjak dari permulaan abad ke-18 yang lalu, menunjukkan dengan jelas, bahwa kita sudah memasuki sejarah akhir zaman dari bumi ini. Karena yang dirahasiakan dari nubuatan Daniel itu hanya sampai di akhir zaman, maka semenjak dari akhir zaman itulah berbagai nubuatan dari nabi Daniel mulai diungkapkan. Demikian itulah telah datang nabi William Miller sejak tahun 1831 mengungkapkan bagi kita nubuatan dari Daniel 8 : 14 dan kemudian hamba Tuhan Nyonya E. G. White sejak tahun 1844 mengungkapkan bagi kita Buku Wahyu sebagai pelengkap dari buku Daniel itu. Dan akhirnya menyusul nabi Victor T. Houteff sejak tahun 1929 mengungkapkan bagi kita semua rahasia dari nubuatan-nubuatan Wasiat Lama, buku Wahyu, dan berbagai perumpamaan Jesus di dalam Wasiat Baru. Lalu genaplah ucapan nubuatan dari nabi Amos yang mengatakan : “Sesungguhnya Tuhan Allah tidak akan berbuat sesuatu apapun melainkan diungkapkan-Nya r a h a s i a-N y a kepada para hamba-Nya, yaitu n a b i – n a b i.” – Amos 3 : 7.
Teringatlah kita kepada ucapan nabi Musa pada buku Ulangan 29 : 29 di atas. Semua yang rahasia itu bagi Tuhan Allah saja, tetapi semua yang tadinya masih rahasia di zaman Wasiat Lama, serta buku Wahyu yang serba misterius itu, dan juga berbagai perumpamaan Jesus di dalam Wasiat Baru, sekaliannya itu kini sesuai ucapan nabi Amos akan diungkapkan kepada n a b i – n a b i, yaitu nabi-nabi dari akhir zaman ini juga. Lalu bagaimanakah caranya agar dapat kita mengenali nabi-nabi akhir zaman itu sebagai utusan dari Allah ?
Akhir Zaman itu meliputi dua Masa Periode : (1) dari Sidang Jemaat Philadelfia dan (2) dari Sidang Jemaat Laodikea
Pergerakan William Miller di Amerika Serikat sesuai sejarahnya dimulai sejak tahun 1831 dan berakhir dalam tahun 1844. Demikian itulah masa periode dari Sidang Jemaat Philadelfia. Masa periode berikutnya adalah dari Sidang Jemaat Laodikea yang dimulai sejak tahun 1844, dan akan terus berlangsung sampai kepada akhir masa kasihan (masa pengampunan dosa) di dalam kaabah kesucian sorga dalam tahun 2031 yang akan datang.
“Laodikea” berasal dari 2 suku kata bahasa Gerika : Lego dan Dekei. Lego = berkata; dan Dekei = pehukuman. Jadi, Sidang Jemaat Laodikea ialah umat Allah yang memberitakan pehukuman atau pengadilan sorga yang sedang berlangsung di atas sejak dari tahun 1844 yang lalu. Jadi tidaklah mengherankan, apabila sementara dunia Kristen kini terus dengan gencarnya memberitakan “K a s i h “ dalam semua pemberitaan Injil mereka, maka Sidang Jemaat Laodikea akan terus menyerukan kembali kepada H U K U M sebagai UUD Kerajaan Sorga dan KESAKSIAN JESUS atau ROH NUBUATAN (dari Wahyu 19 : 10) yang berisikan semua peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Dasar Kerajaan sorga itu. Nabi-nabi akhir zaman itu tak dapat tiada harus muncul keluar dari kedua Sidang Jemaat milik Tuhan Allah di atas. Jadi, dari kenyataan sejarah dapatlah diketahui, bahwa WILLIAM MILLER sebagai pendiri Sidang Jemaat Philadelfia sejak dari mulanya adalah n a b i Tuhan Allah yang pertama di akhir zaman ini, dengan pokok pekabarannya : PERMASALAHAN 2300 HARI DARI NUBUATAN DANIEL 8 : 14. Umat Gerejanya dikenal sebagai GEREJA ADVENT HARI PERTAMA.
Nabi yang kedua tak dapat tiada adalah Nyonya Ellen G. White yang muncul pada akhir sejarah dari Sidang Jemaat Philadelfia dalam tahun 1844. Oleh berbagai petunjuk Ilahi yang diperolehnya langsung dari Tuhan Allah dalam khayal, yang kemudian telah dibukukannya menjadi dokumen yang kekal sampai kepada hari ini, maka beliau telah membangun Sidang Jemaat Laodikea kita semenjak dari tahun 1844 yang lalu.
Sebagai seorang wanita sederhana yang agak cacad akibat kecelakaan, yang berlatar belakang pendidikan hanya Sekolah Dasar kelas IV, beliau telah menulis begitu banyak buku agama Alkitab, yang sangat mempesona, yang belum pernah tertandingi mutu tulisannya oleh hasil karya dari para Professor, Doctor, sarjana Theologia manapun juga yang ada di muka bumi ini. Nama Ellen. G. White sekalipun tidak banyak dikenal oleh umat pengikutnya sendiri, namun hamba Allah yang sederhana itu telah diabadikan namanya di dalam buku-buku utama sejarah dunia yang terkenal. Jadi, alangkah bodoh dan hinanya kita di dunia yang sudah serba modern dan maju sekarang ini, untuk begitu saja menolak dan menghina hamba Allah yang sederhana itu tanpa lebih dulu membaca buku-buku hasil karyanya yang sangat mempesona itu dan mengenali pribadinya yang sangat mengagumkan itu.
Dan nabi akhir zaman yang ketiga dari nubuatan Amos 3 : 7 itu tak dapat tiada harus ditanyakan kepada Nyonya Ellen G. White. Sekalipun hamba Tuhan Nyonya White tidak mungkin dapat mengenali orangnya, namun dari ciri-ciri pekabaran baru yang diberitakannya kita tak dapat tiada akan sampai kepada pribadi orang yang bersangkutan. Untuk itulah hamba Tuhan Nyonya White telah mengatakan :
“Nubuatan harus digenapi. Tuhan berfirman : ‘Bahwasanya Aku akan mengutus kepadamu nabi Eliyah dahulu dari datangnya hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu.’ S e s e o r a n g akan datang dalam roh dan kuasa Eliyah, maka apabila ia muncul, orang akan mengatakan : Engkau terlalu serious, engkau tidak menginterpretasikan Alkitab itu sesuai caranya yang patut. Marilah ku beritahukan kepadamu bagaimana caranya mengajarkan pekabaranmu itu.” — Testimonies to Ministers, p. 475.
Nabi Victor T. Houteff sudah datang dalam roh dan kuasa Eliyah, artinya, dalam pekabaran Eliyah, sebuah pekabaran yang membahas perihal pembersihan atau penyucian Sidang Jemaat Laodikea melalui kembali kepada mematuhi HUKUM TORAT yang sejak dahulu telah disampaikan kepada Musa di Gunung Sinai.
“Ingatlah olehmu akan H U K U M dari Musa hamba-KU itu, yang sudah Ku perintahkan kepadanya dari Gunung Sinai bagi seluruh Israel, berikut peraturan-peraturan dan berbagai ketentuan hukumnya.“ – Maleakhi 4 : 4.
“Bahwasanya, Aku akan mengirim kepadamu n a b i E l i y a h mendahului datangnya hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu. Maka ia akan membalikkan hati para bapa kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapa mereka, supaya jangan Aku datang memalu bumi dengan sesuatu kutuk.” – Maleakhi 4 : 5.
Artinya mendahului datangnya hari Tuhan yang besar dan mengerikan di depan apabila Sidang Jemaat Laodikea akan dibersihkan dan disucikan sesuai yang dinubuatkan pada Jeheskiel pasal 9, Jesaya 66 : 16 – 20, dan Maleakhi 3 : 1, 2, maka nabi Victor T. Houteff sebagai Eliyah contoh saingan berikut pekabarannya yang diramalkan di atas sudah harus lebih dulu datang.
Bagaimana
ROH NUBUATAN dari Wahyu 19 : 10 itu dibentuk
Orang yang memahami hukum tak dapat tiada akan selalu ingat kepada ucapan nabi Musa yang sejak ribuan tahun lalu telah mengamarkan kepada kita sebagai berikut :
“Perkara-perkara yang rahasia itu adalah bagi milik Tuhan Allah saja, tetapi perkara-perkara yang diungkapkan itu adalah bagi kita dan bagi anak cucu kita sampai selama-lamanya, s u p a y a dapat kita mematuhi semua perkataan dari Hukum Torat ini.” – Ulangan 29 : 29.
Perkara-perkara yang rahasia itu tidak ada tersedia di dalam Alkitab. Tetapi perkara-perkara rahasia yang akan diungkapkan oleh ketiga nabi akhir zaman dari nubuatan Amos 3 : 7 di atas (William Miller, Ny. E. G. White dan Victor T. Houteff) itu adalah s u p a y a dapat kita mematuhi semua perkataan dari Hukum Torat.
Jadi, jelaslah, bahwa perkara-perkara rahasia yang diungkapkan oleh para nabi akhir zaman dari Amos 3 : 7 itu tak dapat tiada dimaksud kepada : (1) nubuatan-nubuatan dari para nabi Wasiat Lama, (2) berbagai rahasia dari buku Wahyu, dan (3) berbagai perumpamaan Jesus di dalam Wasiat Baru. Sekaliannya ini akan diungkapkan ke dalam ROH NUBUATAN (dari Wahyu 19 : 10) dan merupakan “PERATURAN-PERATURAN PELAKSANAAN” dari UNDANG-UNDANG DASAR TORAT, supaya apabila dipatuhi akan membuktikan kepatuhan kita pada Hukum Allah. Sebaliknya, apabila iaitu dilanggar, maka berdosalah kita. Nabi Jesaya sejak jauh-jauh hari sebelumnya telah mengatakan :
“Akan Hukum Torat dan akan Kesaksian (Kesaksian Jesus atau ROH NUBUATAN) barangsiapa berbicara tidak sesuai dengan perkataan itu tidak akan ada t e r a n g di dalamnya.“ Jesaya 8 : 20.
Karena tulisan-tulisan kesaksian itu terus berobah-obah, dan terus bertambah dan berkurang sampai di akhir zaman ini, maka hendaklah selalu diingat bahwa bagi kita umat akhir zaman ROH NUBUATAN itulah satu-satunya kumpulan peraturan-peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Dasar Torat yang paling mutahir dan cocok bagi kita di akhir dunia sekarang ini, untuk dipatuhi dan dijadikan landasaan iman kita.
Jangan lagi sepenuhnya bergantung pada Injil dari rasul Paulus, ataupun pada Injil dari rasul-rasul lainnya, sebab semua mereka itu sudah lebih dulu meninggal dunia s e b e l u m ROH NUBUATAN terungkap ke hadapan mereka. Semua mereka itu sudah akan selamat sesuai KEBENARAN yang sudah lengkap tersedia pada waktu itu. Namun kelengkapan KEBENARAN yang tersedia di masa itu b e l u m c u k u p lengkap untuk menyelamatkan kita umat akhir zaman.
K e s i m p u l a n dan P e n u t u p
Bagi mereka yang masih saja mengandalkan Injil Wasiat Baru untuk menyelamatkan mereka pada kedatangan Jesus kedua kali yang akan datang, hendaklah mereka itu berpikir berkali-kali. Semua umat Allah dari Wasiat Baru yang lalu kini sedang beristirahat di dalam kubur. Mereka itu baharu akan bangkit pada Kedatangan Jesus kedua kali untuk selanjutnya di bawa ke sorga. Tetapi bagi kita yang masih hidup sekarang ini, kita wajib mematuhi seluruh petunjuk firman dari buku Wahyu, dari berbagai nubuatan dari Wasiat Lama dan dari berbagai perumpamaan dari Jesus, yang baharu saja terungkap pengertiannya sekarang ini di dalam ROH NUBUATAN. Justru ROH NUBUATAN itulah yang mewajibkan kita untuk lebih dulu masuk bergabung ke dalam 144.000 umat Israel akhir zaman untuk dibawa ke Palestina, untuk selanjutnya memberitakan Injil Kerajaan kepada seluruh bumi sampai kepada akhir masa kasihan yang akan datang. Baharu boleh menyambut Jesus pada kedatangan-Nya yang kedua kali.
Nubuatan-Nubuatan itu kini sudah terungkap pengertianya di dalam ROH NUBUATAN. Janganlah lagi meremehkan perkataan-perkataan nubuatan yang lebih pasti itu, sebab sejak jauh-jauh hari sebelumnya kepada kita sudah diperingatkan sebagai berikut :
“Kita juga memiliki suatu perkataan nubuatan yang lebih pasti; agar kamu memperhatikannya bagaikan sesuatu terang yang bercahaya di dalam tempat yang gelap, sampai fajar pagi, dan bintang siang naik di dalam hatimu : olehnya itu ketahuilah dulu ini, bahwa tidak ada satupun nubuatan Alkitab berasal dari hasil pemikiran sendiri. Karena nubuatan itu di masa lalu bukan datang oleh kehendak manusia: melainkan orang-orang suci dari Allah berbicara sementara mereka itu digerakkan oleh Roh Suci.” — 2 Petrus 1 : 19 – 21.
*****
129 total, 1 views today