<< Go Back

Bagian-Bagian Pekabaran Itu

yang perlu diinterpretasikan lebih lanjut  oleh Guru-Guru Tongkat Gembala

 

Hendaklah selalu diingat, bahwa setiap terang baru atau pekabaran baru itu tidak meniadakan terang yang lama. Demikian itulah, maka pekabaran Tongkat Gembala dari Wahyu 18 : 1  bergabung dengan  pekabaran tiga malaikat dari Wahyu 14 di dalam mangkok keemasan dari nubuatan Zakharia pasal 4 di atas. Dan itulah ROH NUBUATAN dari Wahyu 19 : 10 (bagian akhir).

 

Karena guru Tongkat Gembala sebagai salah satu agen pilihan ilahi pembantu nabi, wajib melakukan interpretasi di bawah terang dari Tongkat Gembala, maka ia tak dapat tiada harus berbuat sesuai terang dari gambar nubuatan Zakharia pasal 4 di atas. Karena Guru Tongkat Gembala itu juga adalah seorang pendeta, maka sesuai posisinya pada gambar di atas, ia hanya boleh melakukan interpretasi terhadap bagian-bagian pekabaran yang berada di dalam mangkok keemasan itu saja untuk selanjutnya disampaikan kepada sidang jemaat yang dilambangkan oleh kaki pelita itu. Bagian-bagian dari kedua pohon zaitun itu tidak boleh lagi dinterpretasikan, sebab sekaliannya itu sudah habis diinterpretasikan oleh kedua hamba Allah (Nyonya E. G. White dan Sdr. Victor T. Houteff) yang sudah lebih dulu meninggal dunia sebelumnya.

“Berbahagialah

d i a yang membaca, dan mereka yang mendengar

segala perkataan dari nubuatan ini …”

Wahyu 1 : 3

Karena di samping sebagai pelengkap dari buku Daniel, buku Wahyu juga merupakan tempat bertemu dari semua buku-buku Alkitab, maka jelaslah  bahwa buku Wahyu itu tidak akan berdiri sendiri terlepas daripada buku-buku Alkitab lainnya. 

 

Dan karena berbagai nubuatan Daniel itu baharu terungkap pengertiannya di akhir zaman, sesuai ucapan malaikat Jibrail kepada nabi Daniel (Daniel 12 : 8), maka dengan sendirinya buku Wahyu itupun baharu akan terungkap pengertiannya di akhir zaman menyusul terungkapnya berbagai nubuatan Daniel. Lalu menyusul semua buku-buku Alkitab lainnya yang akan terungkap pengertiannya, yang akan bertemu dan berakhir di buku Wahyu. 

 

Demikian itulah yang telah digenapi dimulai sejak dari permulaan abad ke-18 yang lalu oleh nabi William Miller sebagai reformator Kristen yang ke-lima sejak dari DR. Martin Luther, reformator Kristen yang pertama sejak tahun 1500 an yang lalu.

 

Perlu sekali diketahui bahwa William Miller adalah agen pilihan Allah yang pertama sekali mengungkapkan masalah 2300 hari dari nubuatan Daniel 8 : 14 itu bagi kita sejak dari permulaan pergerakannya dalam tahun 1831.  Dan Nyonya E. G. White adalah reformator Kristen yang ke–enam yang pertama sekali mengungkapkan buku Wahyu itu bagi kita, dimulai dengan pekabaran tiga malaikat dari Wahyu pasal 14. Inilah yang dinamakannya “Roh Nubuatan.”

 

Karena setiap terang baru tidak meniadakan terang yang lama, maka demikian itulah pekabaran tiga malaikat dari Wahyu 14 itu telah bergabung dengan pekabaran perihal 2300 hari dari Daniel 8 : 14 ke dalam Roh Nubuatan dari Ny. E. G. White.

 

Kini setelah datang lagi terang baru dari pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 yang mengungkapkan semua buku-buku Alkitab, lalu menggabungkan suaranya dengan pekabaran dari malaikat yang ketiga atau pekabaran tiga malaikat dari Wahyu 14 itu, maka demikian itulah bagaimana pekabaran Tongkat Gembala dari Wahyu 18 : 1 bergabung dengan Roh nubuatan dari pekabaran tiga malaikat dari Wahyu 14 ke dalam ROH NUBUATAN dari Wahyu 19 : 10 (bag. akhir).

 

Karena landasan iman umat Allah di akhir zaman sesuai Wahyu 12 : 17 adalah SEPULUH PERINTAH TORAT sebagai UNDANG-UNDANG DASAR dan KESAKSIAN JESUS KRISTUS atau ROH NUBUATAN sebagai kumpulan peraturan-peraturan pelaksanaan dari UNDANG-UNDANG DASAR TORAT, maka sesuai Wahyu 1 : 3 di atas berbahagialah masing-masing kita, apabila kita mau membaca, bukan saja buku Wahyu, melainkan juga semua buku-buku Alkitab lainnya yang bertemu dan berakhir di buku Wahyu, berikut semua hasil interpretasi ilhamnya di dalam ROH NUBUATAN. 

 

Semua buku-buku Alkitab berikut seluruh interpretasi ilhamnya di dalam ROH NUBUATAN, kini sudah berada dalam jangkauan kita. Masing-masing kita diwajibkan untuk membaca sendiri, sebab para penulisnya sudah lama meninggal dunia.  

 

Namun karena ternyata telah muncul berbagai pengertian yang saling bertentangan, maka sejak jauh-jauh hari sebelumnya Jesus telah menugaskan Yahya Pewahyu untuk menegaskan : “BERBAHAGIALAH DIA YANG MEMBACA DAN MEREKA YANG MENDENGAR ……” Artinya membaca saja belum cukup. Kita juga harus mendengar. Tetapi kepada siapakah kita harus mendengar ? Jika memang suara Allah yang harus didengar, maka kita tak dapat tiada harus dengar kepada agen-agen pilihan Allah saja, karena hanya mereka itulah yang membangun tubuh Kristus.  Hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :

“Allah memiliki sebuah sidang jemaat, dan sidang jemaat itu memiliki satu dinas pelayanan pilihan Ilahi ( a divinely appointed ministry ). ‘Maka Ia memberikan sebagian orang, rasul-rasul ; dan sebagian orang, n a b i – n a b i ; dan sebagian orang penginjil-penginjil ; dan sebagian orang p e n d e t a – p e n d e t a  dan  guru – guru, untuk menyempurnakan umat kesucian bagi tugas melayani, untuk membangun (edifying) t u b u h Kristus, sampai kita semua masuk dalam persatuan i m a n dan pengetahuan akan Anak Allah. ……, supaya kemudian daripada itu seterusnya kita tidak lagi seperti anak-anak kecil, yang terombang-ambing ke sana ke mari, dan terbawa oleh setiap angin doktrin,  oleh tipu daya orang-orang, dan berbagai  siasat kelicikan mereka ……” – Testimonies to Ministers, p. 52.

   

Setelah nabi-nabi pilihan Ilahi di akhir zaman (Nyonya E. G. White dan Sdr. Victor T. Houteff) meninggal dunia, maka tugas membangun tubuh Kristus yang melambangkan sidang jemaat-Nya tak dapat tiada sudah akan diteruskan oleh pendeta-pendeta atau guru-guru pilihan ilahi saja. Tetapi bagaimanakah dapat kita mengidentifikasi seseorang sebagai benar-benar pendeta atau guru pilihan ilahi ?

Ciri-ciri dari

Guru-guru Tongkat Gembala

pilihan ilahi

Ikutilah dengan saksama ucapan hamba Tuhan Houteff di bawah ini :

 

“…… sebagai guru-guru dari Tongkat Gembala (terbitan-terbitan resmi dari Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh), k a m i harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu, bagian-bagian pekabaran (passages) yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan. Hanya dengan demikian inilah semua penganut Kebenaran Sekarang akan senantiasa memiliki pemikiran yang sama, sependapat, dan membicarakan perkara-perkara yang sama (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8; Yesaya 52 : 8).“ – KEPERCAYAAN-KEPERCAYAAN DASAR DAVIDIAN MAHK, HAL. 26, 27.

 

Karena Nyonya White dan Sdr. Houteff sebagai hamba-hamba pilihan Allah sudah lama meninggal dunia, maka setelah kita membaca Alkitab, Roh Nubuatan, dan Tongkat Gembala, kita masih lagi wajib secara hukum untuk mendengar langsung kepada suara Allah melalui Guru-Guru Tongkat Gembala pilihan-Nya. Karena tidak semua guru Tongkat Gembala adalah pilihan ilahi, dan karena tidak semua mereka itu jujur dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pekabarannya, maka tandailah dengan saksama ciri-ciri dari guru-guru Tongkat Gembala pilihan Allah itu sebagai berikut : 

  1. Mereka itu mengajar hanya dalam terang dari Tongkat bagian-bagian pekabaran (passages) di dalam mangkok emas yang melambangkan ROH NUBUATAN, yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan lebih lanjut. 
  2. Mereka itu mengajar, baik secara lisan maupun secara tertulis.  Hamba Tuhan Houteff mengatakan : “Karena pekerjaan adalah sedemikian luasnya, perluasannya sedemikian cepat, dan kepentingannya begitu besar, maka Allah telah mengilhami ilmu pengetahuan modern untuk mencipta, dan membangun peralatan yang cepat untuk secepatnya menyelesaikan pekerjaan-Nya.” – 2 Shepherd’s Rod, p. 229. Mereka akan benar-benar memanfaatkan berbagai sarana hasil ilmu pengetahuan dan tehnologi modern, seperti misalnya situs-situs internet, dan lain-lain.
  3. Mereka itu dikenal dari berbagai hasil penggaliannya yang menemukan tahun 2027 sebagai tahun berdirinya kerajaan Daud yang akan datang di Palestina, tahun 2031 sebagai tahun berakhirnya sidang pengadilan di dalam kaabah kesucian di dalam sorga, dan tahun 2032 atau 2033 sebagai tahun kedatangan Jesus yang kedua kali.
  4. Mereka itulah satu-satunya yang mampu membuktikan di bawah terang dari Tongkat, bahwa sesudah Houteff meninggal dunia, tidak akan ada lagi satupun Pusat Organisasi Gunung Karmel yang direstui Tuhan Allah untuk mengendalikan umat penganut Kebenaran Sekarang di akhir zaman ini. Tuhan Allah sudah akan memegang kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri.
  5. Mereka itulah yang membuktikan dalam ajarannya, bahwa, “Dalam ilmu pengetahuan yang benar tidak akan terdapat pertentangan apapun dengan ajaran dari firman Allah, sebab keduanya itu berasal dari Narasumber yang sama.” 8 Testimonies for the Church, p. 258. Kita sudah dapat menyaksikan sendiri bagaimana kedua nabi Tuhan Allah yang sederhana itu menyajikan ROH NUBUATAN ke hadapan kita sambil memanfaatkan berbagai metode interpretasi ilmiah yang terkenal, antara lainnya : a. metode interpretasi sejarah, b. metode interpretasi analogi (contoh dan contoh saingannya), c. metode interpretasi sistematika, d. metode interpretasi gramatika (tata-bahasa), e. metode interpretasi acontrario (terbalik).
  6. Karena mereka paling banyak menulis, maka merekalah yang paling banyak dituduh terlibat dalam dosa dari Wahyu 22 : 18, 19, yaitu dosa karena menambah-nambah dan mengurang-ngurangi ajaran dari Tongkat Gembala dan Roh Nubuatan.  
  7. Tetapi justru dari upaya mereka mengajar dalam terang dari Tongkat bagian-bagian pekabaran itu yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan, maka semua penganut Kebenaran Sekarang akan senantiasa memiliki pemikiran yang sama, sependapat, dan membicarakan perkara-perkara yang sama. Ini membuktikan adanya Roh Suci di tengah-tengah mereka, sehingga mereka semuanya s e –  i m a n. Baharu dari sinilah akan muncul ke permukaan calon-calon mereka yang 144.000 itu.
  8. Guru-guru Tongkat Gembala pilihan ilahi tidak lagi berada di bawah kendali General Association of Davidian SDA manapun juga di akhir zaman ini. Tuhan Allah tidak lagi merestui Pusat-Pusat Gunung Karmel itu untuk mewakili-Nya di akhir dunia sekarang ini., sebab Tuhan Allah telah mengalihkan tangan bimbinganNya ke atas mereka yang kecil-kecil, yaitu semua persekutuan Davidian MAHK yang tidak lagi berada di bawah Pusat-Pusat Gunung Karmel Davidian MAHK manapun juga di akhir dunia sekarang ini. 
  9. Guru-guru Tongkat Gembala pilihan ilahi sangat bertanggung jawab dengan semua ucapan kata-katanya. Apabila mereka menuding sesuatu bersalah, maka mereka sudah akan membuktikan kesalahan itu sampai rinci. Ini dilakukannya dengan maksud agar tanggung jawab darah orang-orang yang berdosa tidak kembali menjadi tanggung jawab mereka.

        

Hamba Tuhan Nyonya White sejak jauh-jauh hari sebelumnya telah memperingatkan kepada kita sebagai berikut :

 

“Allah mengijinkan orang-orang untuk ditempatkan pada jabatan-jabatan yang bertanggung jawab. Apabila mereka itu berbuat salah atau keliru, IA berkuasa untuk memperbaiki dan menyingkirkan mereka itu. Kita hendaknya berhati-hati untuk tidak memegang sendiri dalam  tangan kita tugas menghakimi itu, yang sesungguhnya adalah milik Allah saja.” – Gospel Workers, p. 474.

 

“Alkitab secara khusus mengajarkan kepada kita untuk berhati-hati untuk tidak dengan gampang melontarkan tuduhan melawan orang-orang yang  Allah telah panggil untuk bertindak sebagai duta-duta perwakilan-Nya. ………Kita harus menghargai orang-orang yang Tuhan Allah telah menghargai. Hukuman yang didatangkan atas Mirriam hendaknya menjadi sebuah tegoran kepada semua orang yang tunduk kepada iri hati dan persungutan melawan orang-orang yang telah dibebani Allah dengan tugas pekerjaan-Nya.” – Patriarchs and Prophets, p. 386.

Bagian-Bagian Pekabaran

 Itu yang perlu diinterpretasikan lebih lanjut

oleh guru-guru Tongkat Gembala

Kita mungkin saja pernah mengira, bahwa semua hasil interpretasi dari Alkitab Wasiat Lama dan Baru yang sudah terhimpun di dalam Mangkok emas, yang melambangkan ROH NUBUATAN, sepatutnya tidak boleh lagi   diinterpretasikan sampai dua kali. Apalagi jika ia itu diinterpretasikan oleh hanya guru-guru. Mungkin inilah alasannya, sehingga semua tulisan dan buku-buku ciptaan guru-guru Tongkat Gembala pilihan ilahi telah dinyatakan sebagai buah hasil dari perbuatan menambah-nambah dan mengurang-ngurang, yang diancam hukumannya pada Wahyu 22 : 18, 19. Padahal kita lupa akan ucapan hamba Tuhan Houteff di bawah ini :

 

“…… sebagai guru-guru dari Tongkat Gembala (terbitan-terbitan resmi dari Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh), k a m i harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu, bagian-bagian pekabaran (passages) yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan. Hanya dengan demikian inilah semua penganut Kebenaran Sekarang akan senantiasa memiliki pemikiran yang sama, sependapat, dan membicarakan perkara-perkara yang sama (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8; Yesaya 52 : 8).“ – KEPERCAYAAN-KEPERCAYAAN DASAR DAVIDIAN MAHK, HAL. 26, 27.

 

Perkataan “k a m i” untuk guru-guru Tongkat Gembala di atas, menunjukkan bahwa ucapannya itu baharu akan berlaku sesudah tahun 1955, sesudah Houteff meninggal dunia. Sebelum meninggal dunia, ia sendirilah satu-satunya yang berhak melakukan interpretasi sedemikian itu.

 

Sesudah hamba-hamba Allah yang sederhana itu, Nyonya White dan Sdr. Houteff meninggal dunia, ternyata masih ada lagi bagian-bagian pekabaran mereka itu di dalam ROH NUBUATAN,  yang perlu diinterpretasikan lebih lanjut oleh guru-guru Tongkat Gembala pilihan Allah saja. Sebab apa ?

 

Sebab memang, di samping masih kurang jelas pengertiannya untuk langsung dipercaya dan dianut, juga supaya bagian-bagian pekabaran  yang kurang jelas sedemikian itu tidak dimanipulasi pengertiannya oleh agen-agen dari Musuh yang tidak kurang setianya daripada para imam Jahudi di zaman Kristus yang lalu.

 

Juga supaya dipahami, bahwa sekalipun seluruh isi Alkitab itu sudah habis diinterpretasikan ke dalam mangkok emas yang melambangkan ROH NUBUATAN, ternyata belum semua peristiwa yang dinubuatkan di dalam ROH NUBUATAN oleh Nyonya White dan Houteff itu pernah jadi dalam  sejarah kehidupan mereka. Tegasnya, semua nubuatannya sudah diinterpretasikan, tetapi kegenapan sejarahnya ternyata belum semua ada sampai kepada saat mereka itu meninggal dunia.  

 

Ikutilah berikut ini beberapa dari bagian-bagian pekabaran (passages) itu   sebagai berikut :

                                          

( 1 )

 

“Segala perkara yang dapat dilakukan melawan pekabaran Allah bagi zaman ini, akan dilakukan dengan dendam yang bahkan lebih besar daripada yang dimanifestasikan melawan pekabaran sorga di zaman kedatangan Kristus yang pertama, karena Iblis mengetahui, bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan kalah untuk selama-lamanya — sehingga ia tidak akan memperoleh kesempatan lagi  yang lain. Oleh sebab itu, keadaan pada waktu ini adalah sangat mendesak agar setiap anggota sidang dari jam ke-sebelas secepatnya dan dengan teguh memperkuat dirinya melawan usaha musuh untuk mengirimkan sebuah pukulan yang mematikan kepadanya.

 

      Kita juga harus waspada untuk menyadari bahwa pukulan itu akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai — dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus. Lagi pula, adalah terutama supaya diwaspadai, bahwa musuh itu akan menggunakan setiap sarana yang mungkin untuk  menghalangi Tuhan mengeluarkan 144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu yang kini masih tersembunyi, yaitu mereka yang akan pergi mengumpulkan buah-buah kedua (Wahyu 7 : 9). Musuh itu akan mencoba apa saja yang mungkin untuk mengacau, untuk menggelapkan, dan untuk menudungi kebenaran, terutama mengenai masalah 144.000 itu.” – Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35.

 

Pernyataan nabi Houteff di atas ini keluar sebelum kematiannya dalam tahun 1955. Sesudah kematiannya sampai kepada hari ini belum pernah ada sesuatu penjelasan yang resmi terhadap ucapannya itu, sampai akhirnya kami sendiri merasa terdorong untuk mengungkapkan pengertiannya diaplikasikan kepada berbagai peristiwa sejarahnya yang benar-benar sudah terjadi sampai kepada hari ini.

 

 ( 2 )

 

Hamba Tuhan Nyonya White menulis sebagai berikut :

 

            “Dalam khayal saya melihat dua bala tentara berada dalam pertikaian yang hebat. Bala tentara yang satu dipimpin oleh panji-panji yang bertuliskan tanda pengenal dunia ;  bala tentara yang lainnya dipimpin oleh bendera yang ternoda darah dari Putera Mahkota Immanuel. Panji demi panji tertinggal menelusur di tanah sementara pasukan demi pasukan dari bala tentara Tuhan menggabungkan diri dengan musuh, dan suku demi suku dari berbagai barisan musuh menggabungkan diri dengan umat Allah pemelihara hukum. Seorang malaikat yang beterbangan di tengah langit meletakkan bendera Immanuel itu ke dalam banyak tangan, sementara seorang jenderal perkasa berseru dengan keras : “M a s u k  B a r i s a  n  Hendaklah mereka yang setia pada perintah-perintah Allah dan kesaksian Kristus sekarang mengambil tempatnya.  Keluarlah dari antara mereka itu, dan berpisahlah kamu, dan janganlah menjamah barang yang keji, maka Aku akan menyambut kamu, dan akan menjadi Bapa bagimu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan perempuan.”

 

            “Peperangan itu berlangsung sengit. Kemenangan secara silih berganti dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya. Kini prajurit-prajurit salib menepi, “bagaikan sewaktu seorang pembawa bendera kehabisan tenaga.” Jesaya 10 : 18. Tetapi kenyataan mundurnya mereka hanya untuk memenangkan suatu posisi yang lebih menguntungkan. Pekikan-pekikan kegembiraan terdengar. Sebuah nyanyian pujian naik kepada Allah, lalu suara-suara malaikat bergabung dalam nyanyian itu, sementara prajurit-prajurit Kristus menancapkan bendera-Nya di atas tembok dari benteng-benteng sampai kemudian dipertahankan oleh musuh. Kapten Penyelamat kita sedang memerintahkan peperangan itu dan mengirim bantuan bagi para prajurit-Nya.  Kuasa-Nya dipamerkan dengan hebatnya, mendorong mereka itu menyerang maju sampai ke pintu-pintu gerbang. Ia mengajarkan mereka itu akan perkara-perkara yang mengerikan dalam kebenaran sementara dipimpin-Nya mereka itu maju langkah demi langkah, dalam kemenangan dan untuk memenangkan.

 

      “Pada akhirnya kemenangan dicapai. Bala tentara yang mengikuti bendera yang bertuliskan,“ perintah-perintah Allah dan iman Jesus,” mencapai kemenangan gemilang. Para prajurit  Kristus sudah berada dekat di samping pintu-pintu gerbang  kota itu, maka dengan kegembiraan kota itu menerima Rajanya. Kerajaan yang penuh damai dan kegembiraan dan kebenaran yang kekal itu berdirilah.

 

            “Kini sidang adalah berjuang. Kini kita sedang berhadapan dengan sebuah dunia dalam kegelapan tengah malam, yang hampir seluruhnya tunduk kepada penyembahan berhala. Tetapi  h a r i   i t u  s e d a n g   a k a n   d a t a n g  dalam mana peperangan itu  akan berlangsung, lalu kemenangan dicapai.  Kehendak Allah akan jadi di bumi, seperti halnya di dalam sorga. Kemudian bangsa-bangsa tidak akan lagi memiliki hukum yang lain, selain dari hukum sorga saja. Semua orang akan menjadi suatu keluarga yang bersatu dan berbahagia, yang akan berpakaikan jubah-jubah pujian dan syukur — yaitu jubah pembenaran Kristus. Semua alam dalam keindahannya yang begitu dominan, akan mempersembahkan kepada Allah suatu penghormatan yang tetap berupa pujian dan hormat. Dunia akan bermandikan terang dari sorga. Tahun-tahun berikutnya akan berlalu dalam  kegembiraan. Terang dari bulan akan kelak sama dengan terang dari matahari, maka terang dari matahari akan menjadi  tujuh kali lebih besar daripada yang ada sekarang. Pada seluruh pemandangan itu bintang-bintang fajar akan bernyanyi bersama-sama, dan anak-anak Allah akan berteriak-teriak kegembiraan, sementara itu Allah dan Kristus akan bergabung dalam memberitakan :  “Tidak akan ada lagi dosa, juga tidak akan ada lagi kematian.”

 

            Inilah gambaran yang diperlihatkan kepada saya. Tetapi sidang masih harus berperang melawan musuh-musuh yang tampak maupun yang tidak tampak. Agen-agen dari Setan dalam bentuk manusia kini berada di tanah. Orang-orang telah bersekutu (berkonfederasi) untuk melawan Tuhan serwa sekalian alam. Semua persekutuan ini akan terus berlangsung sampai Kristus kelak meninggalkan tempat pembelaan-Nya di depan kursi grafirat lalu mengenakan jubah-jubah pembalasan. Agen-agen Setan berada di setiap kota, sementara sibuk mengorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok orang-orang yang menentang hukum Allah. Umat kesucian dan orang-orang yang tidak percaya mengambil pendirian lalu berpihak kepada kelompok-kelompok ini. Kini tidak ada lagi waktu bagi umat Allah untuk menjadi orang-orang yang lemah. Kita tidak bisa lagi lalai sejenakpun untuk berjaga.” — Testimonies, vol. 8, pp. 41, 42.

 

Karena khayal dari Nyonya White di atas ini belum pernah jelas pengertiannya sampai kepada hari ini, maka tak dapat tiada sesuai ucapan hamba Tuhan Houteff pada buku KEPERCAYAAN-KEPERCAYAAN DASAR  DAVIDIAN MAHK, HAL. 26, 27. guru-guru Tongkat Gembalalah yang wajib mengajarkannya di bawah terang dari Tongkat dan menginterpretasikannya lebih lanjut bagi kita. 

 

( 3 )

 

Dalam salah sebuah tulisannya Nyonya White telah mengatakan sebagai berikut :

 

“Mari kuberitahukan kepadamu, bahwa Tuhan akan bekerja dalam pekerjaan yang terakhir ini dalam suatu cara yang sama sekali berbeda daripada biasanya, dan dalam cara yang bertentangan dengan setiap rencana manusia. Akan ada orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, untuk mendikte sampai kepada pergerakan apa saja yang akan dibuat apabila pekerjaan itu bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu yang bergabung dengan malaikat yang ketiga dalam pekabaran (ROH NUBUATAN) yang akan diberikan kepada dunia. Allah akan menggunakan cara-cara dan sarana oleh mana iaitu akan tampak, bahwa IA sedang memegang kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri. Para pekerja akan terpesona oleh sarana-sarana yang sederhana yang akan digunakan-Nya untuk membuat dan memantapkan pekerjaan pembenaran-Nya.” — Testimonies to Ministers, p. 300. – (dalam kurung tambahan)

 

Ucapan Nyonya White di atas ini sesungguhnya belum dijelaskan lagi sampai rinci kepada kita, bahkan hamba Tuhan Houteff pun belum sepenuhnya menjelaskannya. Namun sesudah kedua hamba Allah yang sederhana itu meninggal dunia, dan sesudah Pusat Karmel di Waco, Texas dilikwidasi dan dijual dalam tahun 1962, dan bahkan sesudah nubuatan Zakharia 13 : 6, 7 itu terungkap pengertiannya, maka baharulah jelas, bahwa  ucapan hamba Tuhan Nyonya White itu sudah seharusnya berlaku di waktu ini. Demikian inilah yang akan sepenuhnya dijelaskan kepada kita oleh guru Tongkat Gembala.

 

( 4 )

 

Buku PEHUKUMAN DAN PENUAIAN, Bab yang berjudul : Dalam Terang dari Perumpamaan-Perumpamaan, anak Bab : Masa Penaburan Benih,  terdapat sebuah gambar siklus yang berjudul : PENUAIAN.

Perumpamaan perihal penuaian itu, yang dimulai semenjak dari masa penaburan benih, kemudian masa pertumbuhan gandum, masa penaburan lalang, kemudian pemisahan lalang dari antara gandum sampai kepada masa penuaian sudah dijelaskan secara rinci. Bahkan juga dijelaskan bahwa pemisahan itu akan terjadi dalam dua bagian.

Tetapi sekalipun kegenapan nubuatan Jehezkiel pasal 9 yang akan datang telah juga ditempatkan pada gambar siklus itu, yang dimulai sesudah bulan ke-6 penanggalan Yahudi, hamba Tuhan Houteff ternyata belum juga mau memperilihatkan kepada kita berbagai contoh saingan dari hari-hari contoh perumpamaan-perumpamaan itu yang sudah terlaksana selama masa contohnya yang lalu.  Apakah artinya ini ?

 

Di sini kembali terbukti kegenapan dari nubuatan Wahyu 1 : 3 itu, bahwa dengan hanya membaca dan mempelajari sendiri Alkitab, Roh Nubuatan dan Tongkat Gembala, sekaliannya itu belum akan cukup untuk membahagiakan kita sampai kepada keselamatan yang akan datang. Kita  masih lagi harus mendengar kepada guru-guru Tongkat Gembala, yang akan menginterpretasi lebih lanjut bagian-bagian pekabaran itu di dalam ROH NUBUATAN. Sebagai contoh untuk itu kami persilahkan Anda untuk membaca kembali artikel kami yang berjudul : WAKTUNYA SAAT  MEREKA  YANG  144.000  ITU  DIMETERAIKAN. Bahkan masih lebih banyak lagi artikel yang perlu dibaca. Baharulah kelak dimengerti, bahwa memang benar, bahwa sesungguhnya masih banyak lagi bagian-bagian pekabaran di dalam mangkok keemasan itu, yang masih memerlukan interpretasi lebih lanjut.

 

( 5 )

 

 

 

Dari nubuatan Zakharia pasal 6, yang telah diungkapkan pengertiannya oleh hamba Tuhan Victor T. Houteff di dalam buku kecilnya : PARADOKS BESAR DARI SEGALA ZAMAN, dapat diketahui bahwa Sidang Jemaat Laodikea sebagai Gereja Tuhan Allah yang terakhir di akhir dunia sekarang ini sedang ditarik oleh dua pasangan kuda, yang melambangkan dua jenis kepemimpinan sidang. Sampai dengan saat kematian Houteff dalam tahun 1955 kedua kepemimpinan sidang itu masing-masing adalah General Conference of SDA di satu pihak, yang dilambangkan oleh pasangan kuda dauk, dan General Association of Davidian SDA yang diketuai oleh Houteff, yang dilambangkan oleh pasangan kuda teji.

Sekalipun sampai kepada hari ini General Conference of SDA masih ada, dan masih tetap dilambangkan oleh pasangan kuda dauk, namun siapa-siapa mereka itu yang dilambangkan oleh pasangan kuda teji sesudah kematian Houteff,  dan sesudah General Association of Davidian SDA nya dilikwidasi dan dijual dalam tahun 1962 yang lalu sampai kepada hari ini, sesungguhnya belum jelas.

Namun sesuai ciri-cirinya, bahwa pasangan kuda teji itulah yang akan  menarik kereta itu kesana kemari ke seluruh bumi, maka genaplah ucapan hamba Tuhan Houteff, bahwa orang-orang yang luput dari “pembantaian”  (Jehezkiel pasal. 9) yang akan datang yang akan merupakan kepemimpinan sidang dari pasangan kuda teji yang akan datang. Pasangan kuda teji itulah yang akan menguasai kereta itu lalu menariknya dari Mesir ke tanah perjanjian. Demikian kata Houteff.

Kini setelah kita semua membaca, dan setelah muncul berbagai perbedaan faham di dalam berbagai kelompok Davidian SDA di dunia ini, maka bagaimanakah jalan keluarnya ? Satu-satunya jalan keluarnya ialah kembali mematuhi petunjuk umum : “BERBAHAGIALAH D I A YANG MEMBACA DAN M E R E K A YANG MENDENGAR  …….!” — Wahyu 1 : 3.

Untuk itulah hamba Tuhan Houteff telah mengatakan :

“…… sebagai guru-guru dari Tongkat Gembala (terbitan-terbitan resmi dari Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh), k a m i harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu, bagian-bagian pekabaran (passages) yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan. Hanya dengan demikian inilah semua penganut Kebenaran Sekarang akan senantiasa memiliki pemikiran yang sama, sependapat, dan membicarakan perkara-perkara yang sama (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8; Yesaya 52 : 8).“ – KEPERCAYAAN-KEPERCAYAAN DASAR DAVIDIAN MAHK, HAL. 26, 27.

 

Artinya, karena hanya guru-guru Tongkat Gembala pilihan ilahi yang bertugas menginterpretasikan bagian-bagian pekabaran itu lebih lanjut, dan karena hanya mereka itu yang mampu membuat semua penganut Kebenaran Sekarang memiliki pemikiran yang sama, sepakat, dan membicarakan perkara-perkara yang sama, maka pasangan kuda teji itu di waktu ini tak dapat tiada melambangkan hanya guru-guru Tongkat Gembala itu berikut para pengikut mereka, sampai kepada kegenapan nubuatan Jehezkiel pasal 9 yang akan datang.

Keutuhan dan kelengkapan Kebenaran yang dimiliki mereka itu akan merupakan alat pemersatu yang jauh lebih unggul daripada bentuk organisasi manapun juga yang pernah ada sebelumnya.

 

( 6 )

 

Setiap penganut Kebenaran Sekarang yang jujur tak dapat tiada sudah harus juga mengakui, bahwa di dalam beberapa ceramah dari hamba Tuhan Houteff di dalam traktat-traktat kecil “Amaran Sekarang” maupun di dalam  majalah-majalah “The Symbolic Code,” ternyata masih ada juga  beberapa bagian pekabarannya di sana yang belum sepenuhnya jelas dimengerti. Sebagai contoh kami kutip berikut ini salah satu ucapannya sebagai berikut :

“Saya tidak tahu adanya pasal-pasal di dalam Alkitab yang lebih jelas daripada pasal-pasal buku Jehezkiel ini. Pasal-pasal ini tidak lagi memerlukan penjelasan apapun.” – AMARAN SEKARANG, Jilid 2, No. 4  (Judul ceramah: YANG MATI DAN YANG HIDUP SAMA-SAMA MEMBENTUK  ISI RUMAH  ISRAEL; GOG KALAH.)

Pasal-pasal yang dimaksud ialah Jehezkiel pasal 37, 38, dan 39. Sekalipun oleh Houteff dianggap sudah jelas untuk dimengerti, namun pada kenyataannya isi pasal-pasal itu belum sepenuhnya jelas dimengerti. Ini membuktikan betapa bedanya ROH yang memimpin hamba Tuhan Houteff di masa lalu daripada roh yang memimpin Pusat Gunung Karmel di Texas di waktu ini, bukan ?

 

Karena Houteff sebagai nabi yang terakhir sudah meninggal dunia, maka tak dapat tiada Tuhan Allah sudah akan menugaskan guru-guru Tongkat Gembala-Nya untuk mengajar dalam terang dari Tongkat bagian-bagian pekabaran itu bagi kita, yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan.  

 

“Biarkan Alkitab menjelaskan dirinya sendiri !

 

Guru-guru Tongkat Gembala pilihan Ilahi selalu dituduh melakukan penambahan-penambahan ataupun pengurangan-pengurangan pada berbagai Kebenaran ROH NUBUATAN yang ada, maka mereka itu selalu diserang dengan kata-kata, “BIARKANLAH ALKITAB ITU MENJELASKAN DIRINYA SENDIRI !  

Apa yang dimaksud oleh ucapannya itu sesungguhnya tidak jelas, namun iaitu sepintas lalu sudah cukup untuk menguatkan keyakinan musuh-musuh Kebenaran, bahwa guru-guru Tongkat Gembala itulah biang keladi daripada semua perselisihan faham di dalam dunia Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh selama ini. Sebab mereka itu menafsirkan kembali banyak bagian pekabaran di dalam ROH NUBUATAN, yang sesungguhnya  sudah habis diinterpretasikan sebelumnya oleh nabi-nabi Nyonya White dan Sdr. Houteff.

Padahal mereka itu lupa, bahwa sejak dari mulanya Jesus sendiri sudah memesankannya melalui  Yahya Pewahyu  (baca Wahyu 1 : 3), bahwa suara-suara dari guru-guru Tongkat Gembala itupun masih harus juga didengar, baharulah dapat kita semua berbahagia sampai kepada hidup  kekal di dalam kerajaan yang akan datang.

 

Kita sesungguhnya tidak perlu takut pada perbuatan menambah-nambah atau mengurang-ngurang dari guru-guru Tongkat Gembala itu, sebab mereka itu sepenuhnya menyadari, bahwa mereka “harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat, bagian-bagian pekabaran (passages) itu yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan.” –KEPERCAYAAN-KEPERCAYAAN DASAR DAVIDIAN MAHK, HAL. 26, 27.  Artinya, mereka itulah yang akan berupaya membuat Alkitab itu sendiri menginterpretasikan bagian-bagian pekabaran itu di dalam mangkok keemasannya, yang melambangkan ROH NUBUATAN.

 

Alkitab itu sendiri yang akan menjelaskan dirinya. Tetapi bagaimanakah caranya, apabila Alkitab itu sendiri belum selengkapnya terungkap pengertiannya di dalam mangkok keemasan, yang melambangkan ROH NUBUATAN ?  Tentu saja tidak mungkin, bukan  ? 

 

Lagi pula, karena setiap terang baru tidak meniadakan terang yang lama, maka setelah datang pekabaran Tongkat Gembala sebagai pekabaran dari Malaikat Wahyu 18 : 1 bergabung suaranya dengan Roh Nubuatan dari pekabaran malaikat Wahyu pasal. 14, maka lengkaplah sudah seluruh Alkitab itu diinterpretasikan habis oleh nabi-nabi akhir zaman ke dalam ROH NUBUATAN.

Jadi tidaklah mengherankan apabila hamba Tuhan Houteff sebelum akhir masa tugasnya pernah mengatakan :

“…… sebagai guru-guru dari Tongkat Gembala, k a m i harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu, bagian-bagian pekabaran (passages) yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan.”

Artinya, dalam terang dari Tongkat Gembala yang meliputi seluruh ROH NUBUATAN di dalam mangkok keemasan, guru-guru Tongkat Gembala akan membuat Alkitab itu sendiri mengungkapkan dan menjelaskan seluruh bagian-bagian pekabaran yang ada di dalam mangkok keemasan itu.   

 

JESUS :

“Jangan meteraikan segala perkataan

nubuatan dari kitab ini karena masanya sudah dekat.”

 

Karena buku Daniel dan pelengkapnya buku Wahyu baharu terungkap pengertiannya di akhir zaman, di dalam Gereja Tuhan Allah yang terakhir sekarang ini, maka kepada kita diperingatkan dengan tegas : “JANGAN SEGEL (MENUTUPI) SEGALA PERKATAAN NUBUATAN DARI KITAB WAHYU INI …..” Karena sanksi hukumannya pada Wahyu 22 : 18, 19 adalah sangat berat.

Adanya ayat itu membuktikan bahwa kelak akan ada di antara umat akhir zaman orang-orang atau kelompok orang-orang yang akan kembali menyegel atau menutup-nutupi segala perkataan nubuatan dari kitab Wahyu. Karena Alkitab, Roh Nubuatan, dan Tongkat Gembala tidak mungkin dapat disegel atau ditutupi, maka iaitu akan ternyata dari bagaimana guru-guru Tongkat Gembala kelak ditolak pekerjaan mereka menginterpretasi bagian-bagian pekabaran di dalam mangkok keemasan, yang melambangkan ROH NUBUATAN, yang memang perlu untuk diinterpretasikan lebih lanjut bagi kita.  

Kelalaian kita selama ini untuk tidak mau mendengar kepada guru-guru Tongkat Gembala pilihan ilahi, yang mengajar hanya dalam terang dari Tongkat Gembala bagian-bagian pekabaran itu di dalam ROH NUBUATAN, yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan bagi kita, sesungguhnya adalah s a m a saja d e n g a n perbuatan menutup-nutupi atau perbuatan mengurang-ngurangi segala perkataan nubuatan dari kitab Wahyu. Akibatnya adalah jelas, mengapa ucapan hamba Tuhan Houteff berikut ini,

“Hanya dengan demikian inilah semua penganut Kebenaran Sekarang akan senantiasa memiliki pemikiran yang sama, sependapat, dan membicarakan perkara-perkara yang sama (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8; Yesaya 52 : 8).“ KEPERCAYAAN-KEPERCAYAAN DASAR  DAVIDIAN MAHK, HAL. 26, 27.

belum juga tampak di antara semua umat penganut Kebenaran Sekarang  sampai kepada hari ini.  

Karena Tuhan Allah tidak mungkin dapat menyelamatkan kita dengan Kebenaran yang belum sepenuhnya lengkap, maka kita hendaknya kembali belajar dari pengalaman Gereja-Gereja terkenal di luar yang sudah jatuh. Untuk itu hamba Tuhan Nyonya White memperingatkan kepada kita sebagai berikut :

“Terang yang mahal akan menyinari keluar dari firman Allah, maka janganlah seorangpun mengira ia dapat mendikte apa saja yang boleh dan apa yang tidak boleh dihantarkan ke hadapan umat dalam pekabaran-pekabaran penerangan (messages of enlightenment) yang akan Tuhan kirimkan, lalu dengan demikian menolak Roh Allah. Apapun juga mungkin posisi kekuasaannya, tidak seorangpun memiliki hak untuk menutup terang daripada umat. Apabila sebuah pekabaran datang dalam nama Tuhan kepada umat-Nya, maka tidak seorangpun boleh menghindarkan diri untuk tidak menyelidiki tuntutan-tuntutannya. Tidak seorangpun boleh berdiri di belakang dengan sikap acuh dan percaya diri sendiri sambil mengatakan : Saya tahu apa artinya kebenaran. Saya sudah puas dengan kedudukan saya. Saya sudah berketetapan hati, dan saya tidak mau beralih dari kedudukan saya, apapun yang akan jadi. Saya tidak mau mendengarkan pekabaran dari juru kabar ini, karena saya tahu iaitu tidak mungkin kebenaran. Adalah karena mengikuti jalan yang sedemikian ini, maka Gereja-Gereja yang terkenal telah tertinggal dalam kegelapan sebagian, dan inilah sebabnya mengapa pekabaran sorga tidak berhasil mencapai mereka.” – Counsels on Sabbath School Work, p. 28.

Serbagaimana halnya Gereja-Gereja yang terkenal di luar tidak mungkin dapat diselamatkan dalam kegelapan sebagian, maka demikian itu pula kelak dengan umat penganut Kebenaran Sekarang di waktu ini, yang akan gagal memperoleh berkat dari Tuhan, karena penolakan mereka melawan guru-guru Tongkat Gembala, yang mengajar di bawah terang dari Tongkat bagian-bagian pekabaran itu di dalam mangkok keemasan, yang dalam satu dan lain hal perlu diinterpretasikan lebih lanjut. 

 

P e n u t u p

 

Untuk mengakhiri pembicaraan kita di sini, maka marilah kita merenungkan kembali sejenak beberapa petunjuk dari Jesus yang telah disampaikan-Nya kepada kita melalui perantaraan hamba-Nya Yahya Pewahyu di bawah ini : 

“Berbahagialah d i a yang membaca, dan m e r e k a yang mendengar segala perkataan dari nubuatan ini, dan yang mematuhi perkara-perkara itu yang tertulis di dalamnya, karena masanya sudah dekat.” – Wahyu 1 : 3.

“Bahwasanya, Aku akan datang secepatnya : Berbahagialah  d i a  yang mematuhi segala perkataan nubuatan dari kitab ini. …….  “ — Wahyu 22 : 7.

“Maka firman-Nya kepadaku : “Jangan meteraikan segala perkataan nubuatan dari kitab ini karena masanya sudah dekat.” — Wahyu 22 : 10.

“Akulah Alpha dan Omega, yang mula-mula dan terkemudian, yang pertama dan terakhir. Berbahagialah m e r e k a yang melakukan perintah-perintahNya, karena mereka itu akan dapat memperoleh hak terhadap pohon kehidupan, dan dapat masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.” — Wahyu 22 : 13, 14.

“Karena Aku membuktikan kepada setiap orang yang mendengar segala perkataan nubuatan dari kitab ini, bahwa jika seseorang kelak menambahkan pada segala perkara ini, Allah akan menambahkan kepadanya bela-bela yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jika seseorang kelak mengeluarkan dari segala perkataan dari kitab nubuatan ini, maka Allah akan mengeluarkan bagiannya dari buku kehidupan, dan dari kota suci itu, dan dari segala perkara yang tertulis di dalam buku ini.” – Wahyu 22 : 18, 19.

 

“DIA yang membuktikan segala perkara ini berfirman : ‘Sesungguhnya Aku akan datang segera. Amin. Bahkan demikian itulah, Tuhan Jesus akan datang kelak.” — Wahyu  22 : 20.

 

                                                           *  *  *

 

 

Kunjungilah Situs internet kami berikut ini,

                            www.tongkat-gembala.org

 

 

 

 

 

 

 136 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart